Disusun Oleh :
Nim : 40901800099
PASIEN PNUMOTORAX
c. Dasar pemikiran
o Intensive care unit (ICU) merupakan ruang rawat rumah sakit dengan staf
dan perlengkapan kasus di tunjukkan untuk mengelola pasian dengan
penyakit, trauma ataupun komplikasi yang mengancam jiwa. Gagal
jantung akan menggaggu pengosongan ventrikel yang efektif .
kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun mengurang curah sekuncup.
Dengan meningkatkan LVEDP, maka terjadi pula peningkatan tekanan
atrium kiri (LAP) karena atrium dan vertikel berhubungan langsug selama
diasol. Peningkapan LAP di teruskan kebelakang kedalam anyaman
kapiler paru paru. Oleh sebab itu, diperlukan tindakan segera dalm
mengatasinya dengan pemberian non Rebreatingmask. Pemakaian NRM
merupakan suatu tindakan untuk mencukupi kebutuhan oksigen miokard
dan seluruh tubuh mencapai 80-90 %.
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
o Tindakan yang dilakukan adalah pemberian oksigen melalui Non
Rebreating Mask sebesar 10 L/ menit ( normal pemberian : 10 – 12 L/
menit ).
b. Tujuan
o Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien dengan baik
c. Prosedur
o Cuci tangan
o Jelaskan tindakan
o Pasangkan alat Non Reabreathing Mask kesaluran humidifier
o Atur tekanan O2 yang akan diberikan yaitu 10L/menit
o Pasangkan alat Non Reabreathing Mask hingga tepat di hidung dan mulut
pasien
o Patikan O2 yang di berikan bisa masuk kedalam saluran pernapasan
pasien
o Tindakan dilakukan sesuai indikasi dan advis dokter
d. Persiapan
o Alat
- Masker Non Reabthing Mask( NRM )
- Humidifier
- Aquadest / air matang / air mineral
- Tabung oksigen dengan manometernya
- Flowmeter
- Plester
- Gunting
o Pasien
- Mengedukasi yang harus disampaikan pada pasien yang mendapatkan
terapi oksigen menggunakan Non Rebreathing Mask ( NRM )
mencakup pencegahan bahaya yang mungkin timbul akibat kesalahan
dalam penggunaan NRM, pengenalan gejala awal komplikasi terapi
oksigen, serta cara memakai NRM yang baik untuk mencapai
efektivitas terapi secara optimal.
- Menjelaskan prosedur
- Meminta persetujuan
o Perawat
- 1 – 2 orang
- Mulai dari tahap pra interaksi sampai dengan tahap terminasi
e. Cara kerja
o Tahap pra interaksi
- Mengecek program terapi
- Mencuci tangan
- Mengidentifikasi pasien dengan benar
- Menyiapkan dan mendekatkan alat kedekat pasien
o Tahap orientasi
- Mengucapkan sapa, perkenalan diri
- Melakuakn kontrak
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan prosedur
- Menanyakan kesiapan pasien dan keluarga
o Tahap kerja
- Menjaga privasi
- Memposisikan pasien semi flower
- Memakai sarung tangan
- Hubungkan selang oksigen dengan humidifier dengan aliran rendah
- Isi oksigen dalam kantong dengan cara menutup lubang kantung
dengan sungkup
- Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup rapat dan nyaman
- Bila perlu pakai kasa pada daerah yang tertekan
- Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantung akan terisi waktu ekspirasi
- Melepas sarung tangan
o Tahap terminasi
- Melakukan evaluasi
- Menyampaikan rencana tindak anjut
- Berpamitan dan berterima kasih atas kerjasamanya serta
menyampaikan kontrak yang akan datang
- Membereskan dan mengembalikan alat
- Mencucci tangan
- Dokumentasi
Daftar Pustaka
Doenges E Marlynn, Pencana Asuhan Keperawtan Medikal Bedah. 2000. EGC. Jakarta.
Departemen Pulmonology dan Kedokteran Respirasi FKUI. Terapi Inhalasi. 2009.
Kusyanti, E. et al Keterampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar. Semarang Kilat
Press. 2003.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia ( SDKI )