L DENGAN
PEMBERIAN TERAPI OKSIGENASI DI IGD RSUD BATANG
KABUPATEN BATANG
Disusun oleh :
Erika Deviyanti
NPM 1421003111
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. L
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa MD : Hipertensi emergency
2. Analisa Data :
DS :
- Pasien mengatakan
meningkatnya usaha
sesak nafas
Kelelahan nafas.
- Pasien mengatakan
pusing
- Pasien mengatakan
lemas
- Pasien merasa
pusing, lemes
3. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakefektifan ventilasi-
perfusi
b. Kelelahan berhubungan dengan hipoksia dan meningkatnya usaha nafas
4. Tindakan keperawatan
a. Atur posis klien dengan duduk
b. Beri Oksigen NRM 15 ltr/mnt
c. Bantu pasien latihan napas dan batuk secara efektif
d. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
e. Monitor saturasi oksigen
f. Kaji frekuensi atau kedalaman pernapasan dan gerakan dada
g. Auskultasi bunyi napas, catat adanya bunyi napas misalnya, mengi, krekels
dan ronchi
h. Observasi TTV
i. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
j. Monitor nilai AGD
k. informasikan hasil pemantauan
l. Dokumentasikan hasil pemantauan
m. Kolaborasi dengan dokter untuk manajemen Asam-basa
n. Pemantauan Asam-Basa
5. SOP Tindakan Pemberian Oksigenasi
a. Tujuan
Memenuhi kebutuhan oksigen pasien hipoksia, cedera kepalapasien
sianosis, sesak nafas, pasiendengan asidosis.
b. Prinsip-prinsip tindakan (James, 2008)
Pastikan posisi yang tepat, hindari lipatan atau pemutaran, yang dapat
menghambat aliran O2
Berikan pelumas yang larut dalam air di lubang hidung
Evaluasi klien terhadap tekanan di lubang hidung atau iritasi nasofaringeal
Ubah posisi setiap 2 jam
Bersihkan peralatan setiap hari
c. Persiapan Alat
Tabung oksigen
Humidifier
Aquabides
Sarung tangan
Tissue.
Persiapan Klien :
Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian oksigenasi
Memberikan posisi yang nyaman bagi klien; semifowler atau duduk.
Persiapan Lingkungan:
Penerangan yang memadai
Jaga privasi dengan memasang tirai
No Langkah-langkah Rasionalisasi
Tahap PraInteraksi Mencegah kesalahan
1. Mengecek program terapi terapi
2. Mencuci tangan Mencegah inos
3. Menyiapkan alat Memudahkan dalam
mengerjakan prosedur
Tahap Orientasi Komunikasi terapeutik
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien Klien kooperatif
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur Memberikan hak klien
pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Tahap Kerja
1. Memasang tirai Menjaga privacy pasien
2. Mencusci tangan dan memakai sarung Memberikan rasa
tangan nyaman
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk Memudahkan kerja
3. Mengatur aliran oksigen sesuai dengan
kecepatan yang dibutuhkan. Kemudian
observasi humidifier pada tabung air yang
menunjukkan adanya gelembung.
Cek aliran oksigen menggunakan punggung
tangan perawat, apakah aliran oksigen sudah
terasa.
Menempatkan masker oksigen diatas mulut
dan hidung pasien, lalu atur pengikat karet
untuk kenyamanan pasien.
Periksa kecepatan aliran tiap 6-8 jam, catat
kecepatan aliran,rute pemberian, dan respon
pasien.
B Buka sarung tangan dan cuci tangan setelah
prosedur dilakukan
Dokumentasikan tindakan dalam lembaran
catatan keperawatan.
Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien dan keluarga
3. Membereskan alat
4. Mencuci tangan
5. Lepas sarung tangan
Keracunan O2
Dapat terjadi bila terapi O2 yang diberikan dengan konsentrasi tinggi
dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan
paru seperti atelektasi dan kerusakan surfaktan.
8. Hasil yang didapat dan maknanya
Setelah dipasang selang oksigen NRM 15 liter per menit, klien terlihat lebih
tenang. RR 30 x/mnt.
9. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa
keperawatan (mandiri dan kolaboratif): memberikan posisi duduk kepada
pasien.
10. Evaluasi diri
Segera berikan pertolongan pertama pada pasien gangguan pola nafas dengan
memberikan posisi yang nyaman dan terapi oksigenasi sesuai dengan
kebutuhan. Observasi keadaan umum pasien, tanda-tanda vital, pola nafas dan
kolaborasikan dengan dokter dalam tindakan asuhan keperawatan.
Mengetahui Penyusun
Pembimbing Klinik
(Ns. YuniarAri Dwiyanto, S.Kep) ( Erika Deviyanti )