Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SINTESA PADA NY.

L DENGAN
PEMBERIAN TERAPI OKSIGENASI DI IGD RSUD BATANG
KABUPATEN BATANG

Disusun Guna Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Gawat

Darurat Perseptor Klinik : Ns. YuniarAri Dwiyanto, S.Kep

Perseptor Akademik : Nunung,Hasanah,S.Kep., Ns.,M.Si.Med

Disusun oleh :
Erika Deviyanti
NPM 1421003111

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2022
ANALISA SINTESA
PROGRAM PROFESI NERS

Nama Mahasiswa : Erika Deviyanti


Tanggal : 1 Juni 2022
NPM : 1421003111
Tempat : IGD RSUD Batang
_____________________________________________________________________

1. Identitas Pasien
Nama : Ny. L
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa MD : Hipertensi emergency
2. Analisa Data :

TGL DATA FOKUS MASALAH PENYEBAB


01/06/2022 DO : Gangguan Ketidakseimbangan
- KU Sedang pertukaran ventilasi- perfusi
Kesadaran Kompos gas
mentis GCS : E4
M6 V5 =15
- TTV : T:225/148
mmhg, N: 149
x/mnt, RR: 30x/mnt,
S: 360C, SPO2 98%
- Nafas cuping hidung
- Retraksi dada
- Akral dingin
- Hasil pemeriksaan
laboratorium pH
menurun (7,27) dan
HCO3 menurun ( 21,1 )
- Hb 8,2

DS :
- Pasien mengatakan
meningkatnya usaha
sesak nafas
Kelelahan nafas.
- Pasien mengatakan
pusing
- Pasien mengatakan
lemas
- Pasien merasa
pusing, lemes

3. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakefektifan ventilasi-
perfusi
b. Kelelahan berhubungan dengan hipoksia dan meningkatnya usaha nafas
4. Tindakan keperawatan
a. Atur posis klien dengan duduk
b. Beri Oksigen NRM 15 ltr/mnt
c. Bantu pasien latihan napas dan batuk secara efektif
d. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
e. Monitor saturasi oksigen
f. Kaji frekuensi atau kedalaman pernapasan dan gerakan dada
g. Auskultasi bunyi napas, catat adanya bunyi napas misalnya, mengi, krekels
dan ronchi
h. Observasi TTV
i. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
j. Monitor nilai AGD
k. informasikan hasil pemantauan
l. Dokumentasikan hasil pemantauan
m. Kolaborasi dengan dokter untuk manajemen Asam-basa
n. Pemantauan Asam-Basa
5. SOP Tindakan Pemberian Oksigenasi
a. Tujuan
 Memenuhi kebutuhan oksigen pasien hipoksia, cedera kepalapasien
sianosis, sesak nafas, pasiendengan asidosis.
b. Prinsip-prinsip tindakan (James, 2008)
 Pastikan posisi yang tepat, hindari lipatan atau pemutaran, yang dapat
menghambat aliran O2
 Berikan pelumas yang larut dalam air di lubang hidung
 Evaluasi klien terhadap tekanan di lubang hidung atau iritasi nasofaringeal
 Ubah posisi setiap 2 jam
 Bersihkan peralatan setiap hari
c. Persiapan Alat
 Tabung oksigen
 Humidifier
 Aquabides
 Sarung tangan
 Tissue.
Persiapan Klien :
 Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian oksigenasi
 Memberikan posisi yang nyaman bagi klien; semifowler atau duduk.
Persiapan Lingkungan:
 Penerangan yang memadai
 Jaga privasi dengan memasang tirai

d. Langkah-langkah Prosedur Tindakan dan Rasionalisasi

No Langkah-langkah Rasionalisasi
Tahap PraInteraksi Mencegah kesalahan
1. Mengecek program terapi terapi
2. Mencuci tangan Mencegah inos
3. Menyiapkan alat Memudahkan dalam
mengerjakan prosedur
Tahap Orientasi Komunikasi terapeutik
1.      Memberikan salam dan sapa nama pasien Klien kooperatif
2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur Memberikan hak klien
pelaksanaan
3.      Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Tahap Kerja
1. Memasang tirai Menjaga privacy pasien
2. Mencusci tangan dan memakai sarung Memberikan rasa
tangan nyaman
2.      Mengatur pasien dalam posisi duduk Memudahkan kerja
3. Mengatur aliran oksigen sesuai dengan
kecepatan yang dibutuhkan. Kemudian
observasi humidifier pada tabung air yang
menunjukkan adanya gelembung.
Cek aliran oksigen menggunakan punggung
tangan perawat, apakah aliran oksigen sudah
terasa.
Menempatkan masker oksigen diatas mulut
dan hidung pasien, lalu atur pengikat karet
untuk kenyamanan pasien.
Periksa kecepatan aliran tiap 6-8 jam, catat
kecepatan aliran,rute pemberian, dan respon
pasien.
B Buka sarung tangan dan cuci tangan setelah
prosedur dilakukan
Dokumentasikan tindakan dalam lembaran
catatan keperawatan.

Tahap Terminasi
1.      Melakukan evaluasi tindakan
2.      Berpamitan dengan pasien dan keluarga
3.      Membereskan alat
4.      Mencuci tangan
5.      Lepas sarung tangan

7 .Bahaya yang didapat dan maknanya


Pemberian O2 bukan hanya memberiakan efek terapi tetapi juga dapat

menimbulkan efek merugikan, antara lain :


a. Kebakaran
O2 bukan zat pembakar tetapi O2 dapat memudahkan terjadinya

kebakaran, oleh karena itu klein dengan terapi pemberian O 2 harus

menghindari : Merokok, membukan alat listrik dalam area sumber O 2,

menghindari penggunaan listrik tanpa “Ground”.


b. Depresi Ventilasi
Pemberian O2 yang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran yang

tepat pada klien dengan retensi CO2 dapat menekan ventilasi

Keracunan O2
Dapat terjadi bila terapi O2 yang diberikan dengan konsentrasi tinggi

dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan
paru seperti atelektasi dan kerusakan surfaktan.
8. Hasil yang didapat dan maknanya
Setelah dipasang selang oksigen NRM 15 liter per menit, klien terlihat lebih
tenang. RR 30 x/mnt.
9. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa
keperawatan (mandiri dan kolaboratif): memberikan posisi duduk kepada
pasien.
10. Evaluasi diri
Segera berikan pertolongan pertama pada pasien gangguan pola nafas dengan
memberikan posisi yang nyaman dan terapi oksigenasi sesuai dengan
kebutuhan. Observasi keadaan umum pasien, tanda-tanda vital, pola nafas dan
kolaborasikan dengan dokter dalam tindakan asuhan keperawatan.

Pekalongan, 20 April 2022

Mengetahui Penyusun
Pembimbing Klinik
(Ns. YuniarAri Dwiyanto, S.Kep) ( Erika Deviyanti )

Anda mungkin juga menyukai