Anda di halaman 1dari 6

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) PEMBERISN OKSIGEN PADA

PASIEN CEDERA OTAK DI RUANG ICU

RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGGUNG

ELIA DEWI SAPUTRI


NIM. 202001011

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2020
Lembar Pengesahan

Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini memenuhi praktek klinik profesi ners STIKES

KARYA HUSADA KEDIRI di RSUD Dr. ISKAK TULUNGGAGUNG.

Nama : Elia Dewi Saputri

NIM : 202001011

Judul : Standar Prosedur Operasional (Sop) Pemberian Oksigen Pada Pasien

Cedera Kepala Di Ruang Icu Rsud Dr. Iskak Tulungaggung

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Mahasiswa

( ) ( Elia Dewi Saputri)


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP)
PEMBERIAN OKSIGEN NON-REBREATHING MASK

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

I. PENGERTIAN Terapi oksigen paling sering digunakan untuk pasien dengan


diagnosis keperawatan gangguan pertukaran gas. Gangguan ini
kemungkinan berhunungan dengan berbagai faktor, di antaranya
sekresi yang banyak dalam paru-paru, hipoventilasi, serta proses
penyakit yangvmenyebabkan petukaran gas padapermukaan dalam
para-paru menurun atau kondisi yang menurunkan sirkulasi darah
melalui paru-paru.

II. TUJUAN - Mempertahankan dan meningkatkan oksigen


- Mencegah atau mengatasi hipoksia
- Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pemasangan
oksigen non rebreating mask
- Menurunkan kerja jantung
- Menurunkan kerja nafas

III. PROSEDUR A. Persiapan Alat


- Non rebreathing mask

- Pipa sumber O2/tabung O2

- Humidifier ( pelembab)
- Air steril

- Tanda “terapi O2 dan DILARANG MEROKOK”

- Kasa

- Plester

- Pelumas (lubrikan) untuk nasal kateter diberikan jika perlu


B. Persiapan Pasien dan Petugas
- Berikan privasi pada pasien
- Jelaskan alas an pemberian oksigen,tujuan, dan prosedur
terapi oksigen ( informed consent )
C. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Ucapkan salam
“Selamat Pagi... Sore ..... Malam.....”
3. Perkenalkan diri
“Nama saya,..saya seorang perawat yang bertanggungjawab
di ruang…”
4. Lakukan identifikasi pasien dengan menggunakan dua
identitas nama dan tanggal lahir
5. Berikan penjelasan kepada pasien
“Bapak/Ibu, hari ini kita akan melakukan tindakan
pemasangan terapi oksigen ”

6. Setting alat-alat pemberian terapi oksigen


a. Cek volume sumber oksigen pada manometer
b. Isi humidifier dengan air dan pasangakan ke dasar
flowmeter oksigen.
c. Sambungkan kanul nasal-pipa O2 dengan sumber
oksigen yang sudah dilembabkan (melewati
humidifier). Tes aliran, pastikan tidak ada
kebocoran
d. Pemasangan masker non rebreathing pada wajah
menutupi hidung dan mulut pasien.
e. Atur ikatan dan tarikan untuk kenyamanan
f. Atur kecepatan yang di minta. Observasi
gelembung air yang terjadi pada humidifier.
g. Berikan balutan kecil di atas puncak telinga atau
pada wajah sebagai alas selang jika diperlukan.
h. Pindahkan masker degan hati-hati dan keringkan
kulit wajah setiap 2-4 jam
i. Monitor pasien setiap 4 jam
j. Kaji pernafasan pasien dan atur alat-alat jka
diperlukan
k. Pertahankan humidifier tetap terisi setiap saat

7. Rapikan alat-alat dan pasien


8. Cuci tangan.
9. Dokumentasi

EVALUASI - Tingkat kecemasan dan tanda-tana hipoksia


- Respons Psien
- Efek samping terapi

DOKUMENTASI 1. Catat waktu saat pemberian tindakan


2. Catat metode pemberian oksigen dan kecepatan alirannya
3. Catat adanya tanda-tanda hipoksia

Sumber : Ratna Hidayati,dkk. 2014. Praktik Laboratorium KEPERAWATAN Jilid 2. Pare.


ERLANGGA

Anda mungkin juga menyukai