Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN PSIKIATRI

“Asuhan Keperawatan klien yang mengalami Waham dan Halusinasi”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Keperawatan Psikiatri

Oleh:

Andre Ardiyansah NPM 2214201054

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI

TAHUN 2023
1. Pengkajian
Faktor Predisposisi
1. Faktor perkembangan Hambatan perkembangan akan mengganggu
hubungan interpersonal yang dapat meningkatkan stres dan ansietas yang
dapat berakhir dengan gangguan persepsi. Pasien mungkin menekan
perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak
efektif.
2. Faktor sosial budaya Berbagai faktor di masyarakat yang membuat
seseorang merasa disingkirkan atau kesepian, selanjutnya tidak dapat
diatasi sehingga timbul akibat berat seperti delusi dan halusinasi.
3. Faktor psikologis Hubungan interpersonal yang tidak harmonis, serta
peran ganda atau peran yang bertentangan dapat menimbulkan ansietas
berat terakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan, sehingga terjadi
halusinasi.
4. Faktor biologis Struktur otak yang abnormal ditemukan pada pasien
gangguan orientasi realitas, serta dapat ditemukan atropik otak,
pembesaran ventikal, perubahan besar, serta bentuk sel kortikal dan
limbik
5. Faktor genetik Gangguan orientasi realitas termasuk halusinasi
umumnya ditemukan pada pasien skizofrenia. Skizofrenia ditemukan
cukup tinggi pada keluarga yang salah satu anggota keluarganya
mengalami skizofrenia, serta akan lebih tinggi jika kedua orang tua
skizofrenia.

Faktor Presipitasi
1. Stresor sosial budaya Stres dan kecemasan akan meningkat bila terjadi
penurunan stabilitas keluarga, perpisahan dengan orang yang penting,
atau diasingkan dari kelompok dapat menimbulkan halusinasi.
2. Faktor biokimia Berbagai penelitian tentang dopamin, norepinetrin,
indolamin, serta zat halusigenik diduga berkaitan dengan gangguan
orientasi realitas termasuk halusinasi.

1
3. Faktor psikologis Intensitas kecemasan yang ekstrem dan memanjang
disertai terbatasnya kemampuan mengatasi masalah memungkinkan
berkembangnya gangguan orientasi realitas. Pasien mengembangkan
koping untuk menghindari kenyataan yang tidak menyenangkan.
4. Perilaku Perilaku yang perlu dikaji pada pasien dengan gangguan
orientasi realitas berkaitan dengan perubahan proses pikir, afektif
persepsi, motorik, dan sosial

2. Diagnosis Keperawatan
1. Risiko mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan berhubungan
dengan halusinasi.
2. Perubahan persepsi sensor: halusinasi berhubungan dengan menarik diri.

3. Intervensi
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
1. Tujuan tindakan untuk pasien meliputi hal berikut.
a. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya.
b. Pasien dapat mengontrol halusinasinya.
c. Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal.

2. Tindakan keperawatan
a. Membantu pasien mengenali halusinasi dengan cara berdiskusi dengan pasien
tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu terjadi halusinasi,
frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul,
dan respons pasien saat halusinasi muncul.
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi. Untuk membantu pasien agar mampu
mengontrol halusinasi, Anda dapat melatih pasien empat cara yang sudah
terbukti dapat mengendalikan halusinasi, yaitu sebagai berikut.
1) Menghardik halusinasi.
2) Bercakap-cakap dengan orang lain.
3) Melakukan aktivitas yang terjadwal.
4) Menggunakan obat secara teratur.

2
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
1. Tujuan
a. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di rumah sakit maupun di
rumah.
b. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.

2. Tindakan keperawatan
a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
b. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi
yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi,
serta cara merawat pasien halusinasi.
c. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat
pasien dengan halusinasi langsung di hadapan pasien.
d. Buat perencanaan pulang dengan keluarga

4. Implementasi
Implementasi terhadap Pasien
a. Membantu pasien mengenali halusinasi dengan cara berdiskusi dengan pasien
tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu terjadi halusinasi,
frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul,
dan respons pasien saat halusinasi muncul.
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi. Untuk membantu pasien agar mampu
mengontrol halusinasi, Anda dapat melatih pasien empat cara yang sudah
terbukti dapat mengendalikan halusinasi, yaitu sebagai berikut.
1) Menghardik halusinasi.
2) Bercakap-cakap dengan orang lain.
3) Melakukan aktivitas yang terjadwal.
4) Menggunakan obat secara teratur.
5. Evaluasi
Evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang sudah Anda lakukan untuk
pasien halusinasi adalah sebagai berikut

3
4

Anda mungkin juga menyukai