BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain Penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam
penelitian, yang memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor
yang dapat memengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2013). Desain
penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan Cross
Sectional. Korelasional adalah penelitian atau penelaahan hubungan antara
dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek (Andarmoyo,
2012). Dua variabel yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu variabel
pertama adalah fungsi afektif keluarga dan variabel kedua adalah harga
diri pasien kusta di wilayah kerja Puskesmas Besuki Kabupaten
Situbondo. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional adalah
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu.
Penelitian ini hanya digunakan dalam waktu yang tertentu, dan tidak akan
dilakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk diperbandingkan
(Priyono, 2016).
a. Kriteria Inklusi
1) Bersedia menjadi responden
2) Bisa membaca dan menulis
b. Kriteria Eksklusi
a) Tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
3. Sampling
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah
Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu
yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
representatif (Sugiyono, 2011).
24
C. Definisi Operasional
1. Fungsi Kepedulian keluarga 1. Memelihara saling asuh Skala Likert Skor: Ordinal
afektif terhadap keluarga yang Keluarga memberi sangat sering:
keluarga menderita kusta motivasi untuk agar 4
cepet sembuh dan tiak sering: 3
malu dengan kondisi kadang: 2
saat ini tidak pernah: 1
Keluarga menanyakan
kondisi penyakit Kategori:
penderita baik: 37-56
2. Hubungan yang akrab cukup: 18-36
keluarga dan penderita kurang: 1-17
berkumpul untuk
bertukar fikiran
diwaktu senggang
keluarga memberi
25
semangat pada
penderita sedang ada
masalah
3. Saling menghormati
keluarga mendampingi
penderita jika berobat
keluarga lebih
memperhatikan
penderita sejak sakit
4. Pertalian dan identifikasi
keluarga mengingatkan
penderita untuk minum
obat
keluarga dan penderita
mengobrol diwaktu
senggang
5. Keterpisahan keterpaduan
keluarga berpisah
26
dengan penderita
keluarga datang
menjenguk penderita
6. Pola kebutuhan dan respon
keluarga memahami
segala kebutuhan
penderita saat
menderita kusta
keluarga tidak
menjauhi penderita saat
menderita kusta
7. Peran terapeutik
keluarga
mendengarkan setiap
masalah yang penderita
hadapi
keluarga membantu
penderita melakukan
aktivitas yang tidak
27
2. Harga Diri Penilaian individu 1. Kekuasaan (Power) Kuesioner Rosenberg Skor Ordinal
Pasien terhadap dirinya sendiri Penderita merasa bahwa Self Esteem Scale Favourable:
Kusta dirinya cukup (RSES) sangat setuju:
berharga,sama dengan 4
orang ain setuju: 3
Penderita berharap dapat tidak setuju: 2
lebih dihargai saat di sangat tidak
tengah-tengah keluarga setuju: 1
2. Keberartian (Significane
Penderita merasa tidak
berguna saat di vonis
penyakit kusta Skor
3. Kebajikan (Virtue) Unfavourable:
D. Tempat Penelitian
E. Waktu Penelitian
F. Etika Penelitian
Selama melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada fakultas
yang ditujukan kepada BAKESBANGPOL Kabupaten Situbondo, kemudian dari
BAKESBANGPOL Kabupaten Situbondo mendapatkan surat pengantar kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Situbondo untuk mendapatkan surat Rekomendasi permohonan
izin pengambilan data awal pada Puskesmas Besuki. Setelah mendapatkan ijin dari
Puskesmas Besuki kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data pada tiap responden
yang telah ditentukan dengan mempertimbangkan pada masalah etik yang mungkin
dijumpai. Masalah etik penelitian ditetapkan peneliti untuk melindungi responden dan
peneliti sendiri secara aspek legalitis, untuk itu peneliti mencantumkan beberapa hal
penting, yaitu:
1. Lembar persetujuan (infomed consent)
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent) (Hidayat, 2008). Informed
consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika subjek bersedia
maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak
bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.
2. Tanpa nama (Anomity)
Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan tidak
memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2008)
28
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi yang telah
dikumpulkan dari responden dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok
data tertentu yang berhubungan dengan penelitian ini yang akan dilaporkan pada hasil
riset (Hidayat, 2008).
Hasil ukur dari kuesioner ini menggunakan skala ordinal dengan kategori:
Baik: 37-56
Cukup: 18-36
Kurang: 1-17
No. 3 saya merasa bahwa saya memiliki sejumlah kualitas yang baik
No. 4 saya bisa melakukan hal-hal seperti kebanyakan orang
No. 5 saya merasa tidak banyak yang dapat saya banggakan pada diri saya saat saya
menderita penyakit kusta
No. 9 saya merasa jadi orang yang gagal
Pasien yang tidak bersedia menjadi responden tidak perlu mengisi surat
pernyataan kesediaan. Pengumpulan responden mengisi surat pernyataan kesediaan,
sedangkan pasien yang tidak bersedia tidak perlu mengisi surat pernyataan kesediaan.
Pengumpulan data dilakukan dua kali dalam waktu yang sama.
I. Analisis Data
Analisa data adalah suatu bagian dari penelitian yang menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang mencakup fenomena (Nursalam, 2013). Tugas dalam analisa data:
1. Pengolahan data
a. Editing
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data atau formulir kuesioner yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pentumpulan data
atau setelah data terkumpul.
31
b. Scoring
Memberikan skor pada masing-masing kuesioner yang di dapat dari responden.
Skoring adalah proses pengubahan jawaban instrumen menjadi angka-angka yang
merupakan nilai kuantitatif dari suatu jawaban terhadap item dalam instrument.
c. Coding
Merupakan pemeberian kode (angka) terhadap data terdiri atas beberapa kategori.
pemberian kode dilakukan untuk memudahkan pengolahan data oleh peneliti. Data
yang dikumpulkan diberi kode.
d. Entry data
Data entri merupakan suatu kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
kedalam master table atau data base komputer, kemudian membuat distribusi
frekuensi sederhana atau bisa mebuat tabel kontigensi.
e. Processing data
Setelah semua kuesioner terisi dengan benar dan penuh, dan data sudah dikoding,
maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar dianilisis. Proses
pengolahan dilakukan dengan cara memindahkan data dari kuesioner ke paket
program komputer pengolahan data statistik.
f. Cleaning data
Cleaning data adalah kegiatan memeriksa kembali data yang yang sudah
dimasukkan, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan kemungkinan bisa terjadi
pada saat memasukkan data ke komputer.
2. Analisis data
Kegiatan analsis data meliputi: persiapan, tabulasi dan aplikasi data (Hidayat,
2008). Data yang terkumpul ditabulasi dengan cara:
a. Analisis univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap variabel penelitian untuk menganalisis
masing-masing dari variabel penelitian tersebut. pada umumnya hasil yang
didapatkan adalah distribusi frekuensi dan presentase (Andarmoyo, 2012).
b. Analisis bivariat
32