Anda di halaman 1dari 14

22

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain Penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam
penelitian, yang memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor
yang dapat memengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2013). Desain
penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan Cross
Sectional. Korelasional adalah penelitian atau penelaahan hubungan antara
dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek (Andarmoyo,
2012). Dua variabel yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu variabel
pertama adalah fungsi afektif keluarga dan variabel kedua adalah harga
diri pasien kusta di wilayah kerja Puskesmas Besuki Kabupaten
Situbondo. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional adalah
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu.
Penelitian ini hanya digunakan dalam waktu yang tertentu, dan tidak akan
dilakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk diperbandingkan
(Priyono, 2016).

B. Populasi, sampel dan sampling


1. Populasi penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah pasien kusta di wilayah kerja Puskesmas Besuki. Ada
sebanyak 32 pasien kusta pada tahun 2020 (Data Puskesmas Besuki,
2020).
2. Sampel penelitian
Sampel adalah bagian dari objek yang diteliti dan di anggap
mewakili seluruh populasi (Andarmoyo, 2012). Sampel dalam
penelitian ini sejumlah 30 pasien kusta dalam kriteria sebagai berikut:
23

a. Kriteria Inklusi
1) Bersedia menjadi responden
2) Bisa membaca dan menulis
b. Kriteria Eksklusi
a) Tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
3. Sampling
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah
Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu
yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
representatif (Sugiyono, 2011).
24

C. Definisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi Operasinal


No. Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Fungsi Kepedulian keluarga 1. Memelihara saling asuh Skala Likert Skor: Ordinal
afektif terhadap keluarga yang  Keluarga memberi sangat sering:
keluarga menderita kusta motivasi untuk agar 4
cepet sembuh dan tiak sering: 3
malu dengan kondisi kadang: 2
saat ini tidak pernah: 1
 Keluarga menanyakan
kondisi penyakit Kategori:
penderita baik: 37-56
2. Hubungan yang akrab cukup: 18-36
 keluarga dan penderita kurang: 1-17
berkumpul untuk
bertukar fikiran
diwaktu senggang
 keluarga memberi
25

semangat pada
penderita sedang ada
masalah
3. Saling menghormati
 keluarga mendampingi
penderita jika berobat
 keluarga lebih
memperhatikan
penderita sejak sakit
4. Pertalian dan identifikasi
 keluarga mengingatkan
penderita untuk minum
obat
 keluarga dan penderita
mengobrol diwaktu
senggang
5. Keterpisahan keterpaduan
 keluarga berpisah
26

dengan penderita
 keluarga datang
menjenguk penderita
6. Pola kebutuhan dan respon
 keluarga memahami
segala kebutuhan
penderita saat
menderita kusta
 keluarga tidak
menjauhi penderita saat
menderita kusta
7. Peran terapeutik
 keluarga
mendengarkan setiap
masalah yang penderita
hadapi
 keluarga membantu
penderita melakukan
aktivitas yang tidak
27

biasa penderita lakukan

2. Harga Diri Penilaian individu 1. Kekuasaan (Power) Kuesioner Rosenberg Skor Ordinal
Pasien terhadap dirinya sendiri  Penderita merasa bahwa Self Esteem Scale Favourable:
Kusta dirinya cukup (RSES) sangat setuju:
berharga,sama dengan 4
orang ain setuju: 3
 Penderita berharap dapat tidak setuju: 2
lebih dihargai saat di sangat tidak
tengah-tengah keluarga setuju: 1
2. Keberartian (Significane
 Penderita merasa tidak
berguna saat di vonis
penyakit kusta Skor
3. Kebajikan (Virtue) Unfavourable:

 Penderita menerima sangat setuju:

keadaan diri penderita apa 1


setuju: 2
28

adanya tidak setuju: 3


4. Kemampuan (Competence) sangat tidak
 Penderita puas dengan setuju: 4
dirinya secara keseluruhan
 Penderita berfikir tidak
baik sama sekali Kategori:
 Penderita merasa bahwa Tinggi: > 25
penderita memiliki Rendah: <25
sejumlah kualitas yang
baik Favourable:

 Penderita bias melakukan 1,3,4,7,8,10

hal – hal seperti


kebanyakan orang Unfavourable:

 Penderita merasa tidak 2,5,6,9

banyak yang dapat di


banggakan pada diri
penderita menderita
penyakit kusta
 Penderita merasa jadi
29

orang yang gagal


27

D. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Besuki.

E. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 11 April – 16 April 2022

F. Etika Penelitian
Selama melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada fakultas
yang ditujukan kepada BAKESBANGPOL Kabupaten Situbondo, kemudian dari
BAKESBANGPOL Kabupaten Situbondo mendapatkan surat pengantar kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Situbondo untuk mendapatkan surat Rekomendasi permohonan
izin pengambilan data awal pada Puskesmas Besuki. Setelah mendapatkan ijin dari
Puskesmas Besuki kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data pada tiap responden
yang telah ditentukan dengan mempertimbangkan pada masalah etik yang mungkin
dijumpai. Masalah etik penelitian ditetapkan peneliti untuk melindungi responden dan
peneliti sendiri secara aspek legalitis, untuk itu peneliti mencantumkan beberapa hal
penting, yaitu:
1. Lembar persetujuan (infomed consent)
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent) (Hidayat, 2008). Informed
consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika subjek bersedia
maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak
bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.
2. Tanpa nama (Anomity)
Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan tidak
memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2008)
28

3. Kerahasiaan (confidentiality)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi yang telah
dikumpulkan dari responden dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok
data tertentu yang berhubungan dengan penelitian ini yang akan dilaporkan pada hasil
riset (Hidayat, 2008).

G. Alat Pengumpulan Data


Jenis instrumen penelitian kesehatan yang dapat digunakan pada ilmu keperawatan
dapat di klasifikasikan menjadi 5 bagian yaitu biofisiologis, observasi, wawancara,
kuesioner, dan skala (Nursalam, 2013). Penelitian ini peneliti memilih kuesioner sebagai
alat pengumpulan data. Kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu fungsi afektif keluarga dan
harga diri.
1. Kuesioner fungsi afektif keluarga
Alat ukur fungsi afektif keluarga berupa kuisioner dengan skala likert. Bentuk
kuesioner ini ada 4 (empat) alternatif jawaban yaitu sangat sering skor 4, sering skor 3,
kadang skor 2, tidak pernah 1. Tipe pernyataan yaitu favourable (bersifat positif).
a. Parameter 1 memelihara saling asuh
No.1 keluarga memberi motivasi untuk saya agar cepat sembuh dan tidak malu
dengan kondisi saat ini
No. 2 keluarga menanyakan bagaimana kondisi penyakit saya
b. Parameter 2 hubungan yang akrab
No. 3 keluarga dan saya berkumpul untuk bertukar fikiran diwaktu senggang
No. 4 keluarga memberi semangat saat saya sedang ada masalah
c. Parameter 3 saling menghormati
No. 5 keluarga mendampingi saya jika berobat
No. 6 keluarga saya lebih memperhatikan saya sejak saya sakit
d. Parameter 4 pertalian dan identifikasi
No. 7 keluarga mengingatkan saya untuk minum obat
No. 8 keluarga dan saya mengobrol diwaktu senggang
e. Parameter 5 keterpisahan keterpaduan
No. 9 keluarga berpisah dengan saya
29

No. 10 keluarga saya datang menjenguk saya


f. Parameter 6 pola kebutuhan dan respon
No. 11 keluarga memahami segala kebutuhan saya saat menderita kusta
No. 12 keluarga tidak menjauhi saya saat saya menderita kusta
g. Parameter 7 peran terapeutik pernyataan
No. 13 keluarga mendengarkan setiap masalah yang saya hadapi
No. 14 keluarga membantu saya melakukan aktivitas yang tidak bias saya lakukan

Hasil ukur dari kuesioner ini menggunakan skala ordinal dengan kategori:
Baik: 37-56
Cukup: 18-36
Kurang: 1-17

2. Kuesioner harga diri


Alat ukur harga diri yang paling umum digunakan RSES mengukur harga diri
dalam skala likert satu hingga empat dengan rentang skor 0-30. Alat ukur ini terdiri
dari sepuluh item dengan empat pilihan jawaban yaitu setuju (S) dengan skor 3, tidak
setuju (TS) dengan skor 2, sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1, dan sangat setuju
(SS) dengan skor 4. Pada item-item dengan ekspresi negatif maka skor dari jawaban
dibalik. Hasil penilaian dikategorikan menjadi dua yaitu untuk skor <15 maka
dikategorikan harga diri rendah, sedangkan skor >25 dikategorikan harga diri tinggi.
a. Parameter 1 pernyataan no. 7 dan no. 8
No. 7 saya merasa bahwa diri saya cukup berharga, sama dengan orang lain
No. 8 saya berharap saya dapat lebih dihargai saat berada ditengah-tengah keluarga
b. Parameter 2 pernyataan no. 6
Saya merasa tidak berguna saat saya divonis penyakit kusta
c. Parameter 3 no. 10
Saya menerima keadaan diri saya apa adanya
d. Parameter 4 no. 1-5 dan no. 9
No. 1 secara keseluruhan, saya puas dengan diri saya
No. 2 saya berfikir, saya tidak baik sama sekali
30

No. 3 saya merasa bahwa saya memiliki sejumlah kualitas yang baik
No. 4 saya bisa melakukan hal-hal seperti kebanyakan orang
No. 5 saya merasa tidak banyak yang dapat saya banggakan pada diri saya saat saya
menderita penyakit kusta
No. 9 saya merasa jadi orang yang gagal

H. Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah-
langkah dalam pengumpulan data tergantung pada desain penelitian dan teknik
instrument yang digunakan (Nursalam, 2013).

Setelah peneliti mendapatkan responden sesuai dengan kriteria sampel penelitian


yang diinginkan, responden diberi penjelasan tentang penelitian dan tujuan penelitian ini
dilaksanakan, serta peran pasien yang menjadi responden dalam penlitian ini. Setelah itu
peneliti membagikan surat pernyataan kesediaan pasien untuk menjadi responden
penelitian.

Pasien yang tidak bersedia menjadi responden tidak perlu mengisi surat
pernyataan kesediaan. Pengumpulan responden mengisi surat pernyataan kesediaan,
sedangkan pasien yang tidak bersedia tidak perlu mengisi surat pernyataan kesediaan.
Pengumpulan data dilakukan dua kali dalam waktu yang sama.

I. Analisis Data
Analisa data adalah suatu bagian dari penelitian yang menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang mencakup fenomena (Nursalam, 2013). Tugas dalam analisa data:
1. Pengolahan data
a. Editing
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data atau formulir kuesioner yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pentumpulan data
atau setelah data terkumpul.
31

b. Scoring
Memberikan skor pada masing-masing kuesioner yang di dapat dari responden.
Skoring adalah proses pengubahan jawaban instrumen menjadi angka-angka yang
merupakan nilai kuantitatif dari suatu jawaban terhadap item dalam instrument.
c. Coding
Merupakan pemeberian kode (angka) terhadap data terdiri atas beberapa kategori.
pemberian kode dilakukan untuk memudahkan pengolahan data oleh peneliti. Data
yang dikumpulkan diberi kode.
d. Entry data
Data entri merupakan suatu kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
kedalam master table atau data base komputer, kemudian membuat distribusi
frekuensi sederhana atau bisa mebuat tabel kontigensi.
e. Processing data
Setelah semua kuesioner terisi dengan benar dan penuh, dan data sudah dikoding,
maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar dianilisis. Proses
pengolahan dilakukan dengan cara memindahkan data dari kuesioner ke paket
program komputer pengolahan data statistik.
f. Cleaning data
Cleaning data adalah kegiatan memeriksa kembali data yang yang sudah
dimasukkan, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan kemungkinan bisa terjadi
pada saat memasukkan data ke komputer.
2. Analisis data
Kegiatan analsis data meliputi: persiapan, tabulasi dan aplikasi data (Hidayat,
2008). Data yang terkumpul ditabulasi dengan cara:
a. Analisis univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap variabel penelitian untuk menganalisis
masing-masing dari variabel penelitian tersebut. pada umumnya hasil yang
didapatkan adalah distribusi frekuensi dan presentase (Andarmoyo, 2012).
b. Analisis bivariat
32

Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis dua variabel yang diduga


berhubungan atau berkolerasi (Andarmoyo, 2012). Pada analisis bivariat ini yang
dianalisis adalah hubungan fungsi afektif keluarga dengan harga diri pasien kusta di
wilayah kerja Puskesmas Besuki Kabupaten Situbondo.
Hasil pengukuran dari dua variabel yang diteliti dikumpulkan dan diolah dalam
bentuk tabel maupun paparan. Data dengan sampel sebesar (≥30) dengan kriteria
data dari variabel independent berbentuk ordinal sedangkan kriteria data dari
variabel dependent ordinal dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji korelasi
Rank Spearman dengan p value <0.05 dapat disimpulkan bahwa terdepat korelasi
yang signifikan antara variabel yang dihubungkan. r ≥ r table, maka H0 ditolak H1
diterima. Nilai r (koefisien korelasi) untuk memudahkan melakukan interpretasi
mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel dengan kriteria:
1) 0 : tidak ada korelasi antar variable
2) >0 – 0,25 : korelasi sangat lemah
3) >0,25 – 0,5 : korelasi cukup
4) >0,5 – 0,75 : korelasi kuat
5) >0,75 – 0,99 : korelasi sangat kuat
6) 1 : korelasi sempurna

Anda mungkin juga menyukai