Anda di halaman 1dari 35

ASKEP REMAJA

DAN PENYAKIT
MENULAR
KELOMPOK III
PENGERTIAN REMAJA
• Remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih
luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik.
• Menurut Diknas anak dianggap remaja bila anak sudah berumur 18 tahun,
yang sesuai dengan saat lulus sekolah menengah,
• sedangkan menurut WHO (1995) dalam Soetjiningsing (2004) dikatakan
remaja bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun
KARAKTERISTIK REMAJA
• Secara kronologis : remaja adalah individu yang berusia 10;18 Tahun
• Secara fisik : remaja ditandai oleh adanya perubahan penampilan fisik dan
fungsi fisiologis terutama yang terkait dengan kelenjar seksual
• Secara psikologis : remaja merupakan masa dimana individu mengalami
perubahan-perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial, moral antara
masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
CIRI-CIRI KHAS PADA REMAJA
• Kegelisahan,Pertentangan ,Keinginan untuk melakukan berbagai
macam hal(baik/buruk),Berhayal dan berfantasi,Aktif dalam kelompok
• MASALAH YANG SERING TIMBUL PADA REMA
• Masalah dengan diri sendiri
• Masalah dengan teman sebaya
• Masalah dengan orang tua
PENGERTIAN PENYAKIT MENULAR
• Penyakit menular merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme, seperti virus, bakteri, parasit, atau jamur, dan dapat
berpindah ke orang lain yang sehat maupun yang sakit.
• FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT MENULAR
• Agen
• Inang
• Lingkungan
MEKANISME PENYAKIT MENULAR
• Penyakit infeksi dapat menular dari satu orang ke orang lain secara
langsung maupun tidak langsung., Ada 2 cara penyebaran penyakit
menular , yaitu:
1. Penularan secara langsung
a. Dari penderita penyakit infeksi ke orang lain.
b. Dari ibu ke bayi
c. Hewan ke manusia
• 2. Penularan secara tidak langsung
a Benda yang terkontaminasi
b.Makanan dan minuman yang terkontaminasi
c.Gigitan serangga
4. JENIS-JENIS PENYAKT MENULAR
a. Saluran pernapasan akut (ISPA). i.Penyakit Menular seksual(PMS
b. Diare j.HIV/AIDS
c.TB k.dll
d. Demam dengue
e.Cacingan
f.Penyakit kulit
g.Malaria
h.Difteri
CARA PENCEGAHAN
• Penyelengaraan (sosialisasi,penyediaan sara,prasarana
kesehatan dll)
• Imunisasi
• PHBS(Perilaku hidup bersih dan sehat)
• Mengurangi kontak dengan orang yang sakit (Penyakit
menular)
ASUHAN KEPERAWATAN REMAJA
DAN PENYAKIT MENULAR
1. PENGKAJIAN

I. Data Umum
1. Nama : Siti

2. Umur :16 Thn

3. Jenis kelamin :Perempuan


4. Agama :Islam

5. Alamat : Rumah Tiga

6. Pekerjaan : Pelajar
7. Pendidikan :SMA

8.Tanggal pengkajian:10 Okober 2020


1. Komposisis keluarga
N Nama Jk Hub. Dg Umur Pendidikan Pekerjaan Status kes
o KK
1 Tn.Budi L Suami 32thn SMA Wirausaha Sehat
2 NY.Tuti P Istri 31thn SMA Wirausaha Sehat
3. Siti P Anak 16 thn SMA Pelajar PMS
GENOGRAM

Ibu Klien Ayah Klien


31 th 32 th

Klien
16 thn

Keterangan :

: laki – laki

: perempuan

: Klien
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga dengan anak Usia Remaja
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Mempertahankan
hubungan yang sehat
c. Riwayat kesehatan keluarga : Tidak ada penyakit turunan.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Keluarga dalam keadaan sehat,tetapi
semenjak Siti Memasuki bangku Kulia Pada tingkat SMA ia sering mengalami
sakit.
KEADAAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah Tinggal
a. Luas rumah lebar 3 M, Panjang 11 M, terdiri dari 3 kamar, 1 ruang tamu dan 1 ruang
belajar. 1 kamar mandi.1 dapur
b. Tipe bagunan : Tehel
c. Ventilasi : Sinar matahari sangat menembus
d. Kebersihn ruang : Sangat rapih dan bersih
e. Sumber air : Dari PAM
f. Denah Rumah : Dapur,kamar,,kamar mandi,ruang belajar dan ruang tamu
2. Karakteristik komunitas : Tetangga tidak akrab karena berpendapat buruk tentang penyakit Siti
3. Interaksi dengan komunitas : Keluarga pasien sangar akrab dengan lingkungan,sering melakukan
perkumpulan Masyarakat(Ibdaha,kerja bakti dll),Tetapi ada juga yang tidak akrab
4. Sistem pendukung keluarga : Ayah dan Ibu serta keluarganya
STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga :Menggunakan bahasa sehari-hari,kadang
Musyawarah dan Makan Bersama keluarga
2. Sturuktur peran :Tn.Budi berperan sebagai kepala keluarga,Ny.Tuti
berperan sebagai IRT .Mereka bersama mengasuk anak mereka
3. Norma keluarga : Selalu menggunakan Norma Agama didalam
kehidupan sehar-hari
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif : Keluarga Cukup rukun dan perhatian dalam membina
rumah tangga
2. Fungsi Sosial:Keluarga Selalu mengajarkan dan menanamkan sikap dan
perilaku yang baik bagi anaknya
3. Fungsi perawatan kesehatan : Keluarga selalu memperhatikan dan berupaya
untuk mecari pelayanan kesehatan untuk menggobati penyakit yang diderita.
4. Fungsi reproduksi : Untuk saat Ini Mereka belum berencana untuk memiliki
anak.
5. Fungsi ekonomi : pengahsilan cukup untuk kebutuhan sehari-hari
STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor yang di miliki : Stresor jangka panjang yaitu Keluarga Cemas
karena anaknya mengidap penyakit Menular Seksual,Stresor jangka
pendek:Keluarga khawatir akan peningkatan Penyakit Menular Seksual ini
2. Kemampuan keluarga berespon terhadanp stressor : Keluarga sering
membawa anak mereka ke dokter untuk melakukan pengobatan.Tetapi
anak kembali sakit
3. Strategi koping yang digunakan :Keluarga belum bisa memahami dengan
jelas penyebaran penyakit menular seksual ini seperti apa
PEMERIKSAA FISIK
1. Sasaran Uttama pada yang mempunyai masalah kesehatan (sakit) yaitu:Siti
• Pemeriksaan yang dilakukan yaitu (Head to toe).Pemriksaan dilakukan
seperti biasa:
Yang menjadi hasil keluhan dari pemeriksaan yaitu:
Pada Area Genetalia:Siti Merasa kesakitan pada Area Genetalia.
• Sehingga disimpiulkan bahwa pemeriksaan head to toe yang lain dalam
batas normal.
HARAPAN KELUARGA
• Keluarga Berharap agar dapat mengetahui lebih jelas tentang Penyakit
Menluar Seksual Sehingga dapat melakukan pencegahan dan Pengobatan.
ANALISA DATA
Data subyek : Data objektif :

 Keluarga belum dapt memperhatikan  Anak akan kembali sakit jika sudah di beri
hubungan yang sehat. pengobatan
 Tentangga Tidak akrab karena berpendapat  Interaksi komunikasi tidak baik
buruk tentang penyakit Siti  Klien tampak cemas
 Keluarga memiliki stersor yang cukup serius  Keluarga memiliki ekspresi yang bingung,Jika
 keluarga klien mengatakan kurang memahami berbicara terkait PMS
dengan jelas Penyakit menular seksual
 
a. Skala prioritas masalah

Kriteria Skor Bobot


1) Sifat masalah : 1
 Aktual (tidak/kurang 3
sehat) 1
 Ancaman kesehatan 2
 Keadaan sejahtera 1
2) Kemungkinan masalah 2
dapat diubah :
 Mudah 2 2
 Sebagian 1
 Tidak dapat 0
3) Potensi masalah untuk 1
dicegah :
 Tinggi 3 1
 Cukup 2
 Rendah 1
4) masalah yang menonjol 1
 Masalah perlu harus 2
ditangani
 Masalah tidak perlu 1 1
segera ditangani
 Masalah tidak
dirasakan 0
Skoring:
a. Tentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertingi dan dikalikan dengan bobot.
skorangka tertinggiX bobot
c. Jumlahkanlah skor untuk semua kriteria
•SKORING : Penyakit Menular Seksual(PMS)

KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN

1. Sifat masalah 3/3 X 1 = 1 Tidak/ kurang sehat

1. Kemungkinan masalah dapat diubah : ½X2=1 Tentangga Tidak akrab karena berpendapat buruk
dengan sebagian tentang penyakit Siti
 

1. Potensi masalah untuk dicegah : cukup 2/3 X 1 = 2/3 Keluarga memiliki stersor yang cukup serius
 

1. Masalah yang menonjol : Masalah harus 2/2 X 1 = 1 keluarga klien mengatakan kurang memahami
perlu ditangani dengan jelas Penyakit menular seksual
 
RUMUSAN DIAGNOSA
Sasaran Domain Kelas kode Rumusan Diagnosa Keperawatan

Keluarga Domain 1:Promosi Kelas 00099 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan


kesehatan 2:Manajemen
kesehatan

Keluarga Keadaan sosial Kelas 2 10022753 Kurangnya dukungan sosial


Health
promotion

Keluarga Perawatan keluarga 100032364 Risiko ganguan koping keluarga


-

Keluarga Manajement perawatan   10022635 Kurangnya pengetahuan tentang penyakit


jangka panjang
-
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Data Diagnosa NOC NIC

Pendukung Keperawatan

Kode Diagnosa Kode Hasil Kode Intervensi

DS:Keluarga 00099 Ketidak 1. 1813 1. Pengetahuan 1. 5616 1. Pengajaran:Peng


belum dapt regimen obatan yang
1814 2. 5606
memperhatik efektifan pengobatan ditentukan/direse
an hubungan 2. 1411 3. 1160 pkan
Pemeliha Pengetahuan
yang sehat 3. 0855 prosedur 2. Pengajaran:Indiv
raan
DO: Anak pengobatan idu
akan kembali kesehata 2. Status Nutrisi 3. Terapi Nutrisi
sakit jika
n 3. Gaya hidup sehat
sudah di
beripengobat
an
DS: 100227 Kurangn 1. 182 1. Mencari 1. 5604 1. Pengajaran
Tentangga ya 7 informasi kelompok
53 2. 5430
Tidak akrab
dukunga masalah
karena 2. 170 2. Dukungan
1. 544
n sosial kesehatan
berpendapat 0 kelompok
0
buruk 2. Kepercayaan
3. 090 3. Peningkatan
tentang kesehatan
2 support sistim
penyakit Siti (Health beliefs)
DO:
Interaksi 3. Komunikasi
komunikasi
tidak baik
 
 
DS: Keluarga 100032364 Risiko 1. 2695 1. Partisipasi keluarga 1. 5310 1. Membangun harapan
memiliki stersor yang
gangguan dalam perawatan
cukup serius 2. 2205 2. 7130 2. Mobilitas keluarga
koping professional
DO: Klien tampak
keluarga 3. 1602 3. 4410 3. Menetapkan tujuan
cemas 2. Kesiapan caregiver
bersama
  dalam perawatan
 
dirumah
 
3. Perilaku peningkatan
kesehatan
DS;keluarga klien 10022635 Kurangnya 1. 1823 1. Promosi kesehatan 1. 5510 1. Pendidikan
mengatakan kurang
kesehatan:Pengajaran
memahami dengan Pengetahuan 1808 Pengetahuan:Pengobatan 2. 7400
proses penyakit yang
jelas Penyakit tentang
2. 1806 2. Pengetahuan tentang 3. 7560 dialami
menular seksual penyakit
sumber kesehatan
DO: Keluarga 3. 1603 2. Panduan pelayanan
memiliki ekspresi 3. Perilaku mencari kesehatan
yang bingung,Jika
pelayanan kesehatan
berbicara terkait 3. Mengunjungi fasilitas
PMS kesehatan
 
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Hari/tgl Diagnose Implementasi Para Evaluasi
f
1 10/10/202 Ketidak 1. Pengajaran:Pengobatan yang S:Keluarga Pasien
 
ditentukan/diresepkan
0 mengatakan sudah mulai
efektifan a. Melakukan Penjelasan mengenai PMS
memahami tentang penyakit
Pemeliharaan b. Menjelaskan prosedur pengobatan O:Keluarga pasien
kesehatan 1. Pengajaran:Individu menyebutkan poin-poin
a. Menjelasakan juga kepada pasien terhadap kesehatan yang di jelaskan
pemeliharaan kesehatan dirinya sendiri termasuk A:Masalah sebagian teratasi
status nutrisi
P:Lanjutkan Intervensi
1. Terapi Nutrisi

a. Anjurkan pasien untuk melakukan gaya hidup


sehat,sehat lingkunan dan sehat diri
2 16/10/2020 Kurangnya 1. Pengajaran kelompok   S:Keluarga Mengatakan
dukungan sosial
a. Dapat menyarankan untuk melakukan bahwa tetanga mulai
pembelajaran kelompok tentang PMS di
membangun hubungan
kalangan Masyarakt
yang baik dengan mereka
1. Dukungan kelompok
O:Kelompok masyarakat
a. Memberikan dukungan kepada kelompok
sering mengunjungi pasien
masyarakat tentang PMS atau penyakit
lainya,Sehingga Mereka dapat merespon
A:Masalah Teratasi
Masyarakt yang lain,khususnya pasien P:Berehentikan Intervensi
dengan PM Sehingga memperoleh
(Kepercayaaan Kesehatan) bukan
menghindari mereka.

1. Peningkatan support sistim


a. Melakukan komunikasi yang efektik kepada
Masyarakat/kelompok tentang
PMS,Sehingga mereka juga dapat
membangun komunikasi yang baik dengan
masyarakat yang lain,khussnya pasien PMS
3 10/10/2020 Risiko gangguan 1. Membangun harapan  
S:Keluarga mengatakan
koping keluarga
a. Memberikan Motivasi kepada keluarga bahwa pola pikir untuk
pasien ,Sehingga harapan keluarga dapat
mengatasi masalah mulai
dibangun.Maka pasrtisipasi keluarga
dalam perawatan professional dapat
lebih baik.
terlaksana. O:Kelarga Kelihatan
1. Mobilitas keluarga Sedikit legah

a. Memberikan pengetahuan perawatan


A:Masalah sebagian
kesehatan dirumah kepada klien dan teratasi
keluarga sehingga keluarga memiliki P:Lanjutkan Intervensi
Kesiapan caregiver dalam perawatan
dirumah

1. Menetapkan tujuan bersama


a. Menanyakan Tujuan apa yang ingin
dicapai dari keluarga,sehingga
meningkatkan Perilaku peningkatan
kesehatan
 
4 10/10/202 Kurangnya 1. Pendidikan kesehatan:Pengajaran proses   S:Keluarga mengatakan bahwa
penyakit yang dialami mereka sering mengunjungi
0 Pengetahuan
a. Melakukan promosi kesehatan terkait PMS fasilitas kesehatan
tentang penyakit
b. Menjelaskan terkait pemenuhan Obat dan O:Siti:Mulai membaik
tujuan pengobatan. A:Masalah sebagian teratasi
P:Lanjutkan intervensi.
1. Panduan pelayanan kesehatan

a. Memberikan informasi terkait sumber


pelayanan kesehatan,sehingga Pengetahuan
tentang sumber kesehatan di ketahui oleh
keluarga.

1. Mengunjungi fasilitas kesehatan


a. Memberikan pengetahuan terkait
manfaat melakukan kunjungan fasilitas
kesehatan sehingga Perilaku mencari
pelayanan kesehatan dapat dilakukan.
PERAN PERAWAT TERHADAP PASIEN REMAJA DENGAN PENYAKIT MENULAR

1. Peran perawat sebagai educator


Perawat dalam menjalankan peran edukator membantu pasien untuk
meningkatkan kesehatannya melalui pemberian pengetahuan terkait dengan
pendidikan kesehatan mengenai alat reproduksi, penyakit menular yang dapat
menyerang alat reproduksi.
2. Peran perawat sebagai Konselor
Peran pendamping atau perawat konselor menjadi pendengar yang baik,
membantu menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan PMS pada remaja
dan untuk memberikan solusi bagi setiap masalah yang dihadapi remaja serta
kemampuan, memberikan informasi/pengetahuan yang benar tentang
kesehatan remaja.
3. Pelindung dan Advokat
Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi remaja
dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya PMS pada remaja serta melindungi remaja
dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostik atau pengobatan
yang dilakukan.
4. Pemberi Asuhan Keperawatan
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu remaja yang mengalami PMS
untuk mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan
asuhan pada kebutuhan kesehatan secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan
kesehatan emosi,spiritual dan sosial.
5. Kordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan remaja yang
menderita PMS.
6. Collaborator
Peran Sebagai Kolaborator Perawat disini dilakukan karena perawat
bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi,
dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya dalam kaitannya membantu mempercepat penyembuhan
klien. Dalam hal ini proses penyembuhan bagi ramaja yang menderita PMS
7. Pembaharu
Peran ini membantu remaja yang terkena PMS untuk melakukan perubahan
ke arah kehidupan yang lebih sehat dengan cara mengadakan perencanaan,
kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode
pemberian pelayanan keperawatan serta memotivasi mereka untuk berubah dan
terhindar dari PMS.
HASIL-HASIL PENELITIAN
• Hasil penelitian dari jurnal yang berjudul analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian IMS pada remaja di klinik IMS Puskesma Rijali dan paso kota Ambon dengan
tujuanya,menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian IMS pada remaja di
klinik IMS.Puskesmas Rijali Kota Ambon.Dari hasil penelitian menunjukan Riwaya IMS
Merupakan Variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian IMS.Dimana remaja yang
mempunyai riwayat IMS,Kemungkinan untuk berisiko terinfeksi IMS 31.4 kali lebih besar
dibandingkan dengan remaja yang tidak mempunyai riwayat IMS.Responden Yang IMS dan
Tidak IMS adalah sama,Maing-masing 50%,yang terdiri dari 79 Responden pada puskesmas
Rijali yang IMS sebesar(53.2%),dengan Rincian IMS jenis
Servisitis(26,6%),Sivilis(16,5%),Gonore(6,3%),Herpes Genital(1.3) dan Duh Tubuh
Vagina(2,5%),dan yang Tidak IMS sebesar(46.6%),Sedangkan pada puskesmas paso dari 21
responden yang IMS Sebesar (38.1%),dengan rincian IMS jenis Servicitis (19%),civilis,
(9.5%),Gonore(4.8%),Herpes Genital(4,8%) dan yang tidak IMS sebesar (61,9%).
• Hasil penelitian pada jurna yang berjudul gambaran pengetahuan remaja
tentang penyakit menular seksual(HIV/AIDS),didesa Alasgung Kec
Sugiwaras Kab.Bojonegoro Tahun 2014.Diperoleh Hasil Bahwa didesa
Alasgung Sebagian besar responden Yaitu sebanya 32
Orang(55,2%)Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penyakit
Menular seksual(HIV/AIDS) Hal ini dapat disebabkan Kurangya
Wawasan Responden Tntang Kesehatan Reproduksi dan Belum mampu
untuk berpikir Rasioanl dan logis.Dari tahapan ide atau gagasan baru dari
berbagai Informasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai