Disusun Oleh:
Kelompok 2
A. Ayu Pratiwi NZ 11020170076
Andi Muhammad Arya 11020170023
Asmin 11020170167
Mar’atun Sholehah 11020160178
Andi Ishmah Faza 11020170056
Afifah Syahbani Zainal 11020170110
Hernita 11020170152
Jumarti Ika Wulandari MZ 11020160093
Muhammad Arief Wahyu Adama 11020170126
Muhammad Akram Mufid 11020170085
KASUS 2 : MORBILI
Dokter keluarga pak Musa mengharuskan Ani (10 tahun) untuk
tidak sekolah selama 6 hari, karena gadis kecil ini didiagnose
menderita morbili (serampah). Diagnose ini ditegakkan bedasarkan
timbulnya bercak-bercak merah diseluruh tubuh gadis tersebut yang
didahului oleh demam. Dari ibu anak ini diketahui bahwa si Ani
belum pernah mendapat vaksinasi ulangan untuk campak. Pak Musa
adalah pegawai negri golongan 3. Ia bersama dengan istri dan
keempat anaknya dan satu orang pembantunya tinggal disatu
rumah BTN tipe 70, dengan 3 buah kamar. Ani, anak tertua dari
keluarga Musa, tidur sekamar dengan ke 3 adiknya. Ibu Musa tidak
pernah mengeluhkan kesehatan ke empat anaknya, hanya saja
Alma (8 bulan), adik Ani yang terkecil belum pernah mendapat
immunisasi apapun.
LAPORAN KASUS INFEKSI PENYAKIT
MORBILI
ANALISA KASUS
A.Karakteristik Demografi Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Bpk. M
Alamat lengkap : BTN
Bentuk keluarga : Extended Family
NO Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan pekerjaan Penderita Ket
klinik
a) Aspek Personal
• Sosial ekonomi : biaya hidup ditanggung oleh ayahnya dan cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya
D. Fungsi Keluarga
NO Fungsi Isian
1. Biologis A. Anggota Keluarga
1. Bpk. M (kepala keluarga)
2. Ibu. A (istri)
3. An. A (anak ke-1)
4. An. B (anak ke-2)
5. An. C (anak ke-3)
6. An. Al (anak ke-4)
7. Ny. P (ART)
B. Penyakit yang pernah diderita :
Penyakit Menular : -
Penyakit kronis :-
C. Penyakit yang diderita saat ini : Anak pertama menderita penyakit morbili
2. Sosial A. Kedudukan sosial dalam masyarakat : Masyarakat biasa
B. Keaktifan dalam kegiatan masyarakat : Sikap keluarga ditengah masyarakat baik dan ramah
dengan tetangganya.
3. Psikologis A. Penderita tinggal serumah dengan : Kedua orang, 3 orang adik beserta seorang
ART
B. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik, harmonis
C. Penyelesaian masalah dalam keluarga : Masalah diselesaikan dengan cara
komunikasi yang baik
Resolve
Growth Menggambarkan kepuasan anggota keluarga
Menggambarkan dukungan 03 05 tentang kebersamaan dan waktu yang dihabiskan
keluarga terhadap hal – hal baru bersama anggota keluarga yang lain.
yang dilakukan anggota
keluarga tersebut.
Fisiologis (APGAR An. A Terhadap Keluarga)
Posisi dalam keluarga : anak ke-1 (2) g (1) (0) Terdapat interpretasi penilaian
yaitu:
- < 3 menandakan disfungsi
A Saya puas bahwa saya dapat kembali kepada keluarga saya, keluarga yang sangat tinggi
bila saya menghadapi masalah - 4-6 menandakan disfungsi
keluarga sedang
P Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membahas serta
- 7-10 menandakan tidak ada
membagi masalah dengan saya disfungsi keluarga
G Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung
keinginan saya melaksanakan kegiatan dan ataupun arah
hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih
sayang dan merespon emosi saya seperti
kemarahan,perhatian,dll
R Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi waktu
bersama
Untuk An. A APGAR score dapat dijelaskan sebagai berikut :
• Adaptation : Dalam menghadapi masalah hidup, An. A selalu memecahkan masalah dengan
keluarganya (Score:2)
• Partnership : An. A selalu meminta pendapat anggota keluarganya yang lain terutama kedua
orangtuanya jika menghadapi sebuah masalah (Score:2)
• Growth : An. A selalu berdiskusi bersama orang tuanya untuk menentukan keputusan (Score:2)
• Affection : Antar anggota keluarga saling mendukung, memperhatikan dan menunjukkan kasih
sayang antara satu dengan lainnya (Score:2)
• Resolve : An. A sering menghabiskan waktu bersama ibu dan adik-adiknya dirumah (Score:2)
Total APGAR Score An. A = 10 (fungsi keluarga dalam keadaan baik/tidak ada disfungsi keluarga)
F. Fungsi patologis (SCREEM- Social, Cultural, Religion, Education, Economic, Medical)
Fungsi patologis dari keluarga An. A dinilai dengan
menggunakan alat S.C.R.E.E.M sebagai berikut :
Sumber Patologis Ket
Kesimpulan :
Social Ikut berpartisipasi dalam kegiatan di Baik
lingkungannya Dalam keluarga ini terdapat 2 fungsi
Culture Kepuasan atau kebanggan terhadap budaya baik Baik patologis yang kurang baik yaitu
educational dan medical dimana tingkat
Religious Pemahaman terhadap ajaran agama baik Baik
pendidikan dan pengetahuan keluarga
Economic Ekonomi keluarga hanya cukup untuk memenuhi Baik kurang baik dan menganggap
kebutuhan makan sehari-hari pemeriksana rutin kesehatan bukan
Educational Tingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga ini Kurang sebagai kebutuhan.
kurang baik baik
Medical Keluarga ini menganggap pemeriksaan rutin Kurang
kesehatan bukan sebagai kebutuhan baik
G. Struktur Keluarga (Genogram)
Keterangan
= Ayah
= Ibu
= ART
= Anak
= Penderita Morbili
H. Pola Interaksi Keluarga
I. Keadaan Rumah dan Lingkungan (foto)
J. Denah rumah
1. Kamar tidur utama
2. Kamar tidur 1
3. Kamar tidur 2
4. Ruang makan
5. Ruang keluarga
6. Dapur
7. Ruang tamu
8. Teras
9. Garasi
10. Kamar mandi/WC 1
11. Kamar mandi/WC 2
12. Taman
13. Tempat Jemuran
DAFTAR MASALAH
• Masalah Medis
Seorang anak berusia 10 tahun datang berobat ke dokter keluarga dengan keluhan bercak merah
seluruh badan yang didahului oleh demam dan tidak mendapatkan vaksinasi ulangan campak, pasien
juga tidur sekamar dengan ketiga adiknya serta beresiko tertular ke adiknya karna belum
mendapatkan imunisasi sama sekali.
• Masalah Non medis
Pasien tidak sekolah selama 6 hari,memiliki 3 orang adik,pasien tidur dengan adiknya dalam satu
kamar.
EDUKASI
1. Memberitahu pasien untuk isolasi diri
2. Memberikan imunisasi ulangan
3. Pasien dianjurkan untuk makan-makanan sehat
4. Pasien diarahkan untuk hidup pola bersih dan sehat
5. Istirahat yang cukup
MORBILI
DEFINISI
Morbili adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus.
Morbili juga disebut campak, rubeola, dan measles.
EPIDEMIOLOGI
Sebelum penggunaan vaksin campak, penyakit ini biasanya menyerang anak yang
berusia 5-10 tahun. Setelah masa imunisasi campak sering menyerang anak usia remaja
dan orang dewasa muda yang tidak mendapat vaksinasi waktu kecil, atau merek yang
diimunisasi pada saat usia lebih dari 15 bulan.
Penaykit ini disebabkan oleh virus campak dari famili paramyxovirus, genus
Morbilivirus. Virus campak adalah virus RNA yang dikenal hanya mempunyai antigen.
Struktur virus ini mirip dengan virus penyebab parotitis epidemis dan parainfluenza.
PENULARAN
Campak ditularkan melalui droplet diudara oleh penderita sejak 1 hari sebelum
timbulnya gejala klinis sampai 4 hari sesudah munculnya ruam. Masa inkubasinya antara
10-12 hari.
Sekitar 10 hari setelah Infeksi, demam yang biasanya tinggi akan muncul, diikuti
dengan Coryza, Cough, Conjuntivitis. Gejala penyakit campak dikategorikan dalam
3 stadium:
Antonius H. Pudjiadi. 2009. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
PENGOBATAN
Pengobatan campak berupa perawatan umum seperti pemberian cairan dan kalori
yang cukup. Obat simptomatik yang perlu diberikan antara lain:
1. Antidemam
2. Antibatuk
3. Vitamin A
4. Antibiotik diberikan bila ada indikasi, misalnya jika campak disertai dengan
komplikasi. Pasien tanpa komplikasi dapat berobat jalan di puskesmas atau unit
pelayanan kesehatan lain, sedangkan pasien campak dengan komplikasi
memerlukan rawat inap dirumah sakit.
Imunisasi campak yang diberikan pada bayi berusia 9 bulan merupakan pencegahan
yang paling efektif. Pemberian imunisasi campak satu kali akan memberikan kekebalan
selama 14 tahun.
Keberhasilan program imunisasi dapat diukur dari penurunan jumlah kasus campak dari
waktu ke waktu. Kegagalan imunisasi dapat disebabkan oleh:
1. Terdapatnya kekebalan yang dibawa sejak lahir yang berasal dari antibodi ibu. Antibodi itu
akan menetralisasi vaksin yang diberikan.
2. Terjadi kerusakan vaksin akibat penyimpanan, pengangkutan, atau penggunaan di luar
pedoman.