Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK AN.

A
DENGAN BRONKOPNEUMONIA DI RUANG DAHLIA RSUD
WONOSARI

DI SUSUN OLEH:

Ariska Ladomay

Anisa Saputri

Mutiarahmi Adha Puasa

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

2023
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Ariska Ladomay

A. Anamnesa
Tanggal masuk : 22 Juli 2023
Tanggal pengkajian : 25 Juli 2023
1. Identitas
a. Identitas klien
1) Nama : An. A
2) No RM : 00685463
3) JK :L
4) TTL : Sunggingan
5) Alamat : Umbul
6) Suku Bangsa : Jawa
7) Agama : Islam
8) Pendidikan :-
9) Anak ke :1
10) DX Medis : Bronchopneumonia

b. Identitas Penanggung jawab klien


1) Nama : Andriana
2) Pekerjaan ayah/wali : Tani
3) Pekerjaan ibu/wali : Irt
4) Pendidikan ayah/wali : SD
5) Pendidikan ibu/wali : SMP
6) Alamat : Umbul

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Anak 1 tahun 6 bulan usia batuk pilek dan sesak
b. Riwayat kesehatan sekarang :
Anak batuk,pilek, sesak nafas, sejak 4 hari yang lalu,mual dan muntah, keluarga
pasien mengatakan seharian tidak mau makan nasi.
c. Riwayat kesehatan yang lampau
1) Riwayat kehamilan dan kelahiran
- Ibu pasien mengatakan melahirkan SC, di RSUD Wonosari dengan BBL
3100 gram, dan keadaan saat An. A lahir menangis
2) Penyakit yang pernah diderita
- Ibu pasien mengatakan bahwa anak pasien pernah masuk IGD pada bulan
februari dan april dengan keluhan sesak nafas
3) Hospitalisasi/tindakan operasi
- Ibu pasien mengatakan anak dilahirkan secara SC
4) Kecelakaan/cidera yang pernah dialami
- Ibu pasien mengatakan tidak pernah mengalami cedera atau kecelakaan
5) Alergi:
- Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi
6) Imunisasi :
- Ibu pasien mengatakan pasien telah dilakukan imunisasi DPT II, DPT III,
Polio II, Polio III, BCG, Hep
d. Riwayat pertumbuhan
1) Ibu asien mengatakan tidak ada keterlambatan pada tumbuh kembang pada
anak An. A
e. Riwayat keluarga
1) Sosial ekonomi
Keluarga pasien mengatakan, keluarga yang ekonominya berkecukupan
2) Penyakit yang diderita keluarga
Keluarga pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit keluarga dari
nenek yaitu penyakit asma
3) Genogram
3. Pengkajian Tingkat perkembangan saat ini( menggunkana format DDST)
a. Personanal sosial
- Anak dapat merespons emosi orang lain
- Anak terlihat ekspresif
- Anak sudah bisa mengenali wajah-wajah yang familiar dan mulai mengenali orang asing
b. Adaptasi motorik halus
- Anak dapat menggenggam, memegang, meraih dan menggoyangkan benda didekatnya
menggunakan tangan, anak juga sudah pandai mengambil benda menggunakan satu tangan
lalu memindahkanya ke tangan yang lain
c. Bahasa
- Anak sering memperhatikan mulut kita ketika kita berbicara
- Anak mulai merespon jika dipanggil namany
d. Motorik kasar
- Anak sudah bisa berbalik dari telentang ke telungkup ataupun sebaliknya
4. Riwayat sosial
a. Pengasuh : Orang tua
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Ayah, ibu, dan nenek
c. Pembawaan secara umum : Baik
d. Lingkungan rumah : Lingkungan rumah nyaman
5. Pengkajian Pola Kesehatan Saat ini
a. Nutrisi
Sebelum sakit : makan 3x/hari setiap makan habis 1 porsi
Saat saat : keluarga pasien mengatakan tidak mau makan nasi

Sebelum sakit Keadaan saat ini

Bubur dan sayur yangdisediakan rumah


Bubur
sakit,danbuah-buahan.
dicampur
Jenis makanan dengansayur-
sayuran

Bubur dan sayur yang


Makanan 24 Bubur
dicampur disediakan rumah sakit, danbuah-buahan
jam
dengansayur-
Terakhir
sayuran

b. Aktivitas
- Aktivitas dan latihan dibantu oleh orang tua
c. Tidur dan istirahat
- Ibu pasien mengatakan ridur anaknya cukup, yaitu 13 jam/hari
d. Eliminasi
- BAB : keluarga pasien mengatakan bahwa bab lancar tanpa kendala, dengan bentuk feses
yang tidak cair
- BAK : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien baru bab tadi sore sekitaran jam 15.30
e. Nyeri/ketidaknyaman
- Keluarga pasien mengatakan tidak ada masalah
f. Kognitif dan Presepsi : Tidak dapat dikaji
g. Konsep diri : Tidak dapat dikaji
h. Koping diri : Tidak dapat dikaji
i. Seksual/reproduksi : Tidak dapat dikaji
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. UMUM
a. Keadaan : Sedang
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV :
- Nadi : 122
- RR : 32
- Suhu : 36,4
- Spo2 : 98%

2. Head To Toe
a. Kepala
Bentuk kepala meshocephalus, tidak ada kelainan yang tampak,tidak terdapat
benjolan
b. Mata
Tampak simetris kiri dan kanan, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
tidak ada pembengkakan
c. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada inflamasi
d. Telinga:
Bentuk simetris kiri-kanan, tidak tampak kotor, tidak ada gangguan pendengaran,
tidak ada inflamasi, tidak ada benjolan
e. Mulut:
Mukosa bibir tampak basah, tidak ada lesi
f. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening,JVP tidak menyekak
g. Thoraks/ Dada
1) Paru- paru
- Inspeksi : gerakan dada simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
- Palpasi : integritas kulit baik, tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : suara nafas wheezing, frekuensi napas 30x/menit
2) Jantung
- Inspeksi : tampak simetris, tidak tampak adanya hematoma atau jejas
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : redup
- Auskultasi : terdengar lup-dup, tidak ada irama tambahan
h. Abdomen
Inspeksi :tampak simetris,tidak terdapat pembesaran pada abdomen
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Perkusi :timpani
Palpasi :tidak terdapat nyeri tekan
i. Genetalia
Tidak dapat dikaji
j. Ekstremitas
Atas :
- Simetris, warna kulit kuning langsat
- Palpasi : tidak ada pembengkakan
Bawah :
- Inspeksi : simetris kiri dan kanan, warna kulit sawo matang, tidak ada
pembengkakan.
- Palpasi : tidak ada pembengkakan dan tidak ada fraktur
k. Integumen
- Tidak ada kelainan, warna kulit merata, kulit teraba hangat

Asessment Resiko Jatuh Pada Anak (HUMPTY DUMPTY SCALE)

TANGGAL
PARAMETER KRITERIA SKOR
26 Juli 2023

Dibawah umur 3 bulan 4 4

Umur 3-7 bulan 3


8-13 tahun 2

>13 tahun 1

Laki-laki 2 2
Jenis kelamin
Perempuan 1

Kelainan neurologis 4

Perubahan dalam oksigenasi 3

(masalah saluran

Diagnosis nafas,dehidrasi,anemia,anoreksia,sinkop/sakit 3 3

kepaka,dll)

Kelainan psikis/perilaku 2

Diagnosis lain 1

Tidak sadar terhadap keterbatasan 3 1


Gangguan kognitif
Lupa keterbatasan 2

Mengetahui kmampuan diri 1

Riwayat jatuh dari tempat tidur saat


4
bayi-anak
Faktor lingkungan
Pasien menggunakan alat bantu atau
3
box atau mebel

Pasien berada ditempat tidur 2 2

Diluar ruang rawat 1

Respon terhadap Dalam 24 jam 3


operasi/obatpenenang/efek Dalam 48 jam 2

anastesi >48jam 1

Bermacam-macam obat yang

digunakan : obat sedati (kecualipasien icu


3
yang menggunakan sedasidan paralisis)
Penggunaan obat
hipnotik,barbitorat,fenoliazin

Salah satu dari pengobatan diatas 2

Pengobatan lain 1 1

Total skor 13 Resiko tinggi

C. TERAPI
Jenis/Nama Obat Dosis Rute Indikasi
Terapi Oksigen 2LPM Mukosa Hidung Terapi oksigen adalah
pengobatan yang
dapat membantu
orang bernapas dan
mendapatkan
asupan oksigen cukup
Injeksi Ampicilin 290 mg x 4 IV Obat antibiotik yang
digunakan untuk
mengatasi infeksi
bakteri pada berbagai
bagian tubuh, seperti
saluran pernapasan
Ambroxil 1 mg Oral Obat golongan
mukolitik untuk
mengencerkan dahak
yang menyumbat
saluran pernapasan
Salbutamol 1 mg Oral Obat untuk mengatasi
sesak napas akibat
penyempitan saluran
udara di paru-paru
(bronkospasme

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama Tes Hasil Nilai Rujukan Satuan Metode
HEMATOLOGI
Hemogloblin 12.9 L 14-18 g/dl Coloremetric
Leukosit 11.3 H 4.7 – 10.3 10^3/Ul
Eritrosit 5.17 H 4-5 juta/ul
Trombosit 434 150 – 450 ribu/ul Impedence
Hematokrit 37 37 - 44 %
MCV 72.2 L 82 – 92 m^3 Analyzer Calculates
MCH 24.9 L 27 -31 pg Analyzer Calculates
MCHC 34.5 32 -71 g/dL Analyzer Calculates
RDW-CV 0.161 L 11.7 – 14.7 % Analyzer Calculates
RDW-SD 48.7 H 34.70 – fL
44.50
Basofil% 0.8 0-1 %
Eosinofil% 2.2 2-4 %
Neutrofil% 35.1 L 50 -70 %
Limfosit% 55.6 H 25 - 40 %
Monosit% 6.3 3- 7 %
Golongan Darah B
Imuno Serologi
Rapit Tes Negatif Negatif
Antigen

E. DATA FOKUS
NO Data Subjektif Data Objektif
1 Ibu pasien mengatakan anaknya masi sesak nafas Batuk tidak efektif dan
tidak mampu batuk, Spo2
87%
2 Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak mau Pasien tidak menghabiskan
makan nasi, cepat kenyang makanan dari RS

F. ANALISA DATA
Tanggal Data Subjektif & Data Objektif Etiologi Problem
Jam
1 DS : Ibu pasien mengatakan Sekresi tertahan Bersihan jalan
anaknya masi sesak nafas nafas tidak efektif
DO :
- Batuk tidak efektif
- Tidak mampu batuk

2 DS : Ibu pasien mengatakan Ketidakmampuan Defisit Nutrisi


bahwa pasien tidak mau makan menelan makan
nasi, cepat kenyang, nafsu makan
menurun
DO :
Pasien tidak menghabiskan
makanan dari RS
3

G. Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas
2. Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan menelan makan

H. Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI Rasional
1 Bersihan Setelah dilakukan Terapi oksigen (I.01026) Jurnal Estyorini, H.
jalan nafas intervensi selama 3x8 jam hl 430 – 431 (2021). Asuhan
tidak efektif maka Bersihan jalan Definisinya : Keperawatan pada
b.d spasme nafas Meningkat dengan -Memberikan terapi Anak Pneumonia
jalan kriteria : oksigen untuk mencegah dengan Fokus Studi
- Frekuensi nafas 4 dan mengatasi kondisi Pengelolaan
- Pola nafas 4 kekurangan oksigen Pemenuhan Kebutuhan
jaringan Oksigenasi di Ruang
a. Observasi Wijaya Kusuma RSUD
- Monitor kecepatan Dr. R Soetijono
aliran oksigen Blora. Jurnal Studi
- Monitor posisi alat Keperawatan, 2(2).
terapi oksigen
b. Teraupetik
1. Pertahankan Memprioritaskan
kepatenan jalan diagnosa gangguan
nafas pertukaran gas karena
2. Siapkan dan atur berhubungan dengan
peralatan proses oksigenasi dan
pemberian merupakan kebutuhan
oksigen dasar manusia yang harus
3. Gunakan dipenuhi. Dalam
perangkat oksigen menentukan perioritas
yang sesuai harus didasarkan pada
dengan tingkat Konsep Hierarki Maslow
mobilitas pasien yaitu kebutuhan
c. Edukasi fisiologis (Perry Potter,
1. Anjurkan pasien 2006). Kebutuhan
dan keluarga cara fisiologis memiliki
menggunakan prioritas tertinggi yaitu
oksigen dirumah, seseorang yang memiliki
apabila beberapa kebutuhan yang
diperlukan belum terpenuhi akan
d. Kolaborasi terlebih dahulu
1. Kolaborasi memenuhi kebutuhan
penentuan dosis fisiologisnya, karena
oksigen kebutuhan fisiologisnya
adalah kebutuhan mutlak
yang paling mendasar
dan harus dipenuhi oleh
manusia untuk bertahan
hidup
2 Defisit Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi Jurnal Maysaroh, I.
Nutrisi b.d intervensi selama 3x8 jam (I.03119) hl 200 (2021). Asuhan
Ketidakma maka Nafsu makan Definisinya : Keperawatan Anak
mpuan Membaik dengan kriteria Mengidentifikasi dan Pneumonia Dengan
menelan : mengelola asupan nutrisi Defisit Nutrisi Di Ruang
makan - Keinginan makan 4 yang seimbang Anggrek RSUD Ibnu
- Stimulus untuk a. Observasi Sina Kabupaten
makan 4 1. Identifikasi Gresik (Doctoral
- Asupsn makanan 4 makanan yang dissertation, bulk
disukai takedown 2021).
2. Monitor asupan
makanan Berdasarkan paa
b. Teraupetik penelitian menujukan
1. Sajikan makanan bahwa orang tua
yang menarik dan mengeluhkan anaknya
suhu yang tidak nafsu makan dan
nyaman terjadi penurunan berat
2. Berikan makanan badan, maka ditemukan
yang tinggi serat masalah keperawatan
untuk mencegah defisit nutrisi. Dalam hal
konstipasi ini ditemukan intervensi
c. Edukasi keperawatan manajemen
1. Anjurkan posisi nutrisi yaitu dengan
duduk makan sedikit – sedikit
d. Kolaborasi tapi sering. Setelah
- dilakukan implementasi
diharapkan selama 3 hari
masalah dapat teratasi

I. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No SDKI Tgl/ Implementasi Evaluasi
Jam
1 Bersihan jalan - Memberikan Terapi oksigen sesuai S : Ibu pasien
nafas tidak perintah dokter dengan 2LPM mengataka bahwa
efektif b.d - Malakukan pengecegakan saturasi pasien tidak sesak
spasme jalan oksigen setelah pemasangan O : Pasien tampak
nafas oksigen tenang
- Tetap mempertahankan P : Bersihan jalan
pemasangan oksigen nafas tidak efektif
b.d sekresi tertahan
teratasi dengan
kriteria :
Bersihan jalan
nafas Meningkat
dengan kriteria :
- Frekuensi nafas
4
- Pola nafas 4
P : Pertahankan
intervensi
2 Defisit Nutrisi - Menanyakan ke keluarga pasien S : Ibu pasien
b.d terkait makanan kesukaan mengatakan bahwa
Ketidakmampuan - Mengajurkan kepada keluarga pasien suka makan
menelan makan pasien untuk tetap makan sering bakso dan mie ayam,
agar lambung tidak kosong dan buah
- Menganjutrkan pasien untuk tetap O : Pasien makan
makanan yang bergizi seperti buah buah – buahan
– buahan A : Defisit Nutrisi
b.d Ketidakmampuan
menelan makanan
Teratasi

P : Pertahankan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai