PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penulisan
Penulisan laporan kasus ini diharapkan memberikan manfaat antara lain bagi:
1) Manfaat Teoritis Bagi Keperawatan Anak
Hasil penelitian ini di harapkan dapat di jadikan sebagai acuan untuk memberikan
intervensi dalam masalah keperawatan anak.
2) Manfaat Praktisi
a. Bagi Responden dan Orang Tua Responden
Hasil penelitian terapi mendongeng pada klien dengan masalah keperawatan
ansietas ini di harapkan dapat di terapkan di rumah oleh orang tua dan keluarga.
b. Bagi Perawat
Sebagai salah satu masukan bagi Perawat untuk meningkatkan efesiensi dan
efektifitas kinerja sebagai perawat dalam menjalankan tugas melayani para klien
dengan masalah ansietas pada anak di ruang rawat inap.
c. Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan informasi bagi pembaca untuk meningkatkan pengetahuan
tentang asuhan keperawatan serta tanda dan gejala dari masalah ansietas pada
anak hospitalisasi.
E. Keaslian Penelitian
1. Jumasing, dkk (2020), melakukan penelitian dengan judul “Terapi Mendongeng Si Kancil
Terhadap Penurunan Kecemasan Anak Hospitalisasi Di RSUD Haji Makasar”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui terapi dongeng si kancil terhadap penurunan
kecemasan anak.Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan desain pre
eksperimen one grup pre-post and post-test design dengan melakukan pre-test terlebih
dahulu pada responden, melakukan pengukuran tingkat kecemasan menggunakan
kuesioner Dass 42 yang telah di modifikasi, kemudian selanjut post-test diberikan
perlakuan dongeng si Kancil menggunakan boneka tangan dan buku. Populasi dalam
penelitian ini adalah anak prasekolah usia 4-6 tahun yang sedang menjalani perawatan di
Haji Provinsi Makassar dengan jumlah 6 responden. Sampel penelitian diambil
menggunakan porposive sampling sehingga di dapatkan sebanyak 16 responden. Hasil
penelitian menggunakan uji alternatif wilcoxon yang mendapatkan hasil dongeng si
Kancil mendapat hasil p=0,000 atau (<0,05) yang berarti memiliki hasil yang bermakna.
Dapat di simpulkan bahwa dongeng si kancil memiliki hasil yang signifikan terhadap
penurunan kecemasan pada hospitalisasi. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-
sama mengangkat permasalahan kecemasan pada anak yang mengalami hospitalisasi,
perbedaan dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah
desain pre eksperimen one grup pre-post and post-test design sedangkan penelitian ini
menggunakan metode studi kasus.
2. Pawiliyah & Liza (2019), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Terapi Bermain
Mendongeng Dengan Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Pra Sekolah Akibat
Hospitalisasi”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi
bermain mendongeng dengan penurunan tingkat kecemasan pada anak usia pra sekolah di
RSUD Dr. Sobirin Lubuklinggau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan desain penelitian Pre Eksperimental One Group Pre-Post Test Design.
Hasil penelitian ini di dapatkan hasil mean 10,50 Wilcoxon Test Asym 0,000 < 0,005.,
sehingga dari penelitian ini terdapat pengaruh terapi bermain mendongeng terhadap skor
kecemasan anak usia pra sekolah yang dirawat di RSUD Dr. Sobirin Lubuklinggau.
Persamaan dalam penelitian ini adalah terdapat pada variable penggunaan terapi
mendongeng dengan variable kedua ialah kecemasan. Perbedaan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian, analisa data, jenis penelitian dan desain penelitian.
3. Ramadhan (2022), melakukan penelitian dengan judul “Terapi Storytelling Berpengaruh
Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Pra Sekolah Saat Menjalani
Hospitalisasi Di Rumah Sakit”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh terapi storytelling terhadap penurunan kecemasan pada anak usia pra sekolah
yang menjalani hospitalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre
eksperimental dengan jenis one group pre test post test yang bertujuan untuk melihat
pengaruh antara pemberian terapi storytelling terhadap tingkat kecemasan anak usia pra
sekolah. Hasil dalam penelitian ini adalah uji statistik T-Test diperoleh angka signifikan
atau nilai probabilitas (0,000) jauh lebih rendah standar signifikan dari 0,05 atau (p < α),
maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh terapi storytelling terhadap
penurunan kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra-sekolah (3-6 tahun).
Persamaan dalam penelitian ini adalah terdapat pada variable penggunaan terapi
mendongeng dengan variable kedua ialah kecemasan. Perbedaan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian, analisa data, jenis penelitian dan desain penelitian.