Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN

ORANG TUA SAAT MENGHADAPI HOSPITALISASI PADA


ANAK DI RUANG GALATIK RSUD CIDERES KABUPATEN
MAJALENGKA TAHUN 2019

Oleh : Idris Handriana


(STIKes YPIB Majalengka)
Email : idrishandriana19@yahoo.co.id

ABSTRAK

Hospitalisasi merupakan keadaan krisis yang harus dihadapi anak. Penyakit dan
hospitalisasi sering kali menjadi krisis pertama yang harus dihadapi anak. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan orang tua saat
menghadapi hospitalisasi pada anak di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten
Majalengka Tahun 2019. Jenis penelitiannya yaitu penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan atau desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian
ini adalah orang tua yang anaknya sedang di rawat Ruang Galatik RSUD Cideres
Kabupaten Majalengka dan pada bulan Juni 2019 tercatat sebanyak 64 anak dengan
teknik accidental sampling. Waktu penelitiannya bulan Juni tahun 2019. Analisis datanya
meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi
square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (43,8%) orang tua
yang mengalami cemas sedang, lebih dari setengahnya (62,5%) orang tua yang
berpendidikan dasar, kurang dari setengahnya (26,6%) orang tua yang pengetahuan
kurang, lebih dari setengahnya (54,7%) orang tua yang tidak pernah mengalami
hospitalisasi. Ada hubungan pendidikan ( value = 0,002), pengetahuan ( value =
0,001), dan pengalaman hospitalisasi ( value = 0,018) terhadap kecemasan pada orang
tua saat menghadapi hospitalisasi pada anak di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten
Majalengka tahun 2019. Petugas kesehatan perlu meningkatkan edukasi pada orang tua
atau memberikan pendidikan kesehatan terutama pada orang tua yang baru mengalami
hospitalisasi dengan bahasa yang mudah dimengerti atau dengan menggunakan media
leaflet dan poster bergambar serta perlunya memanfaatkan sarana informasi untuk
mensosialisasikan tentang hospitalisasi.

Kata kunci : Hospitalisasi, Kecemasan


PENDAHULUAN
Kesehatan anak merupakan dihadapi anak. Anak-anak sangat rentan
tanggung jawab dan kewajiban bersama terhadap krisis penyakit dan hospitalisasi
bagi orang tua, keluarga, masyarakat dan karena stress akibat perubahan dari
pemerintah. Anak yang sehat merupakan keadaan sehat biasa dan rutinitas
modal bagi pembangunaan di kemudian lingkungan dan anak memiliki jumlah
hari bagi sebuah bangsa jika mereka mekanisme koping yang terbatas untuk
tumbuh dan berkembang secara optimal meyelesaikan stressor (kejadian-kejadian
baik fisik mental maupun sosial dan yang menimbulkan stress). Stressor utama
berakhlak mulia. Jika mereka dalam dari hospitalisasi antara lain adalah
keadaan sakit berkepanjangan, terlantar perpisahan kehilangan kendali, cedera
atau mengalami masalah kesehatan lain tubuh, dan nyeri. Reaksi anak terhadap
seperti kecacatan dan disabilitas, maka krisis-krisis tersebut dipengaruhi oleh usia
mereka akan menjadi hal yang perkembangan mereka, pengalaman
memberatkan bagi pembangunan bangsa mereka sebelumnya dengan penyakit,
(Kementerian Kesehatan RI, 2018). perpisahan, atau hospitalisasi,
Pelayanan kesehatan yang di berikan keterampilan koping yang mereka miliki
pada anak sakit dapat berupa pengobatan dan dapatkan, keparahan diagnosis, dan
dan perawatan yang di lakukan baik di unit sistem pendukung yang ada (Wong, 2015).
rawat jalan maupun unit rawat inap. Jika Penelitian membuktikan bahwa
suatu prosedur pengobatan dan hospitalisasi anak dapat menjadi suatu
mengharuskan mereka untuk tinggal di permasalahan yang menimbulkan trauma
rumah sakit maka anak-anak tersebut bagi anak maupun bagi orang tua sehingga
berada dalam suatu hospitalisasi. saat ini menimbulkan reaksi tertentu yang akan
pola penyakit indonesia yang berdampak pada kecemasan orang tua
menyebabkan seseorang harus menjalani (Supartini, 2015). Berdasarkan penelitian
rawat inap atau hospitalisasi di tempati Rahma dan Puspitasari (2015), di
oleh penyakit diare (7,95%) di urutuan Indonesia sendiri berdasarkan dari
petama dan demam berdarah dengue kesehatan ibu dan anak di dapatkan hasil
(3,64%) di urutan kedua (Kementerian bahwa dari 1.425 anak mengalami dampak
Kesehatan RI, 2018). hospitalisasi dan 32,2% diantaranya
Hospitalisasi merupakan keadaan mengalami hospitalisasi berat, 41,6%
krisis yang harus dihadapi anak. Keadaan mengalami dampak hospitalisasi sedang
krisis tersebut diakibatkan oleh stres dan 25,2% mengalami dampak
karena danya perubahan status kesehatan, hospitalisasi ringan.
prosedur perawatan yang harus di jalani, Salah satu dampak hospitalisasi
perubahan lingkungan sehari hari dan anak bagi orang tua adalah menimbulkan
keterbatasan mekanisme koping terhadap kecemasan dan kekhawatiran bagi orang
stressor yang di miliki. Stersor utama anak tua terutama bagi ibunya. Takut, cemas
yang dimiliki adalah perpisahan, dan frustasi merupakan perasaan yang
kehilangan, kendali, cedera tubuh, dan banyak diungkapkan oleh oleh orangtua.
nyeri (Hockenberry dan Wilson, 2015). Takut dan cemas dapat berkaitan dengan
Penyakit dan hospitalisasi sering keseriusan penyakit dan jenis prosedur
kali menjadi krisis pertama yang harus medis yang di lakukan serig kali
kecemasan yang paling besar berkaitan mempengaruhi tingkat kecemasan
dengan trauma dan nyeri yang terjadi pada (Hawari, 2015).
anak. Perasaan dan frustasi sering Selain pengetahuan, pendidikan pun
berhubungan dengan kurangnya informasi menjadi salah satu faktor kecemasan. Hal
tentang prosedur dan pengobatan, ini karena pendidikan berpengaruh
ketidaktahuan tentang peraturan rumah terhadap kepatuhan terhadap prosedur
sakit, rasa tidak di terima oleh petugas, yang berlaku di rumah sakit dan juga
prognosis yang tidak jelas atau takut mempengaruhi tingkat kecemasan orang
mengajukan pertanyaan (Hockenberry dan tua yang anaknya sedang menjalani
Wilson, 2015). perawatan di rumah sakit, semakin tinggi
Kecemasan adalah suatu keadaan pendidikan orang tua maka semakin kecil
yang ditandai dengan perasaan ketakutan tingkat kecemasannya. Hal ini karena
yang disertai dengan tanda somatik yang proses pendidikan memberikan
menyatakan terjadinya hiperaktifitas pengalaman dan pengetahuan yang luas
sistem syaraf otonom (Kusuma, 2014). kepada seseorang dan rasa tanggung jawab
Cemas merupakan gejolak emosi yang tinggi pula. Sehingga orang yang
seseorang yang berhubungan dengan berpendidikan tinggi lebih mudah
sesuatu diluar dirinya dan mekanisme menerima hal-hal baru dan intruksi dari
dirinya dan mekanisme diri yang petugas (Notoatmodjo, 2015).
digunakan dalam mengatasi permasalahan Riwayat rawat inap uga merupakan
(Asmadi, 2015). salah satu faktor yang dapat
Kecemasan dapat dipengaruhi oleh mempengaruhi kecemasan seseorang.
beberapa faktor. Menurut Hawari (2015) Orang yang pernah mengalami suatu
dan Stuart (dalam Direja, 2015) prosedur atau tindakan keperawatan di
menyebutkan bahwa kecemasan pelayanan kesehatan akan siap menghadapi
dipengaruhi oleh faktor internal dan kembali kenyataan jika harus menjalani
eksternal. Faktor internal yang dapat prosedur yang serupa. Berbeda dengan
mempengaruhi kecemasan adalah pasien yang baru pertama kali masuk
pengetahuan, pendidikan, pengalaman, (Hawari, 2015).
usia, pekerjaan dan tipe kepribadian. Hasil penelitian Lenawati (2016) di
Sedangkan faktor eksternal yang dapat Ruang Anak RSUD Pare Kediri
mempengaruhi kecemasan adalah menunjukkan bahwa terdapat hubungan
dukungan sosial keluarga dan peran antar pengetahuan dengan tingkat
petugas kesehatan. kecemasan, dimana semakin baik
Kurang pengetahuan dan informasi pengetahuan seseorang maka tingkat
serta adanya perasaan kehilangan akan kecemasanpun juga semakin ringan.
keluarga yang disayangi dapat Sementara hasil penelitian Setiawan (2018)
menimbulkan adanya kecemasan yang di RSUD DR. Soekardjo Kota
dialami keluarga (Padila, 2015). Tingkat Tasikmalaya menunjukkan bahwa
pengetahuan memiliki hubungan positif pendidikan berpengaruh terhadap
terhadap tingkat kecemasan yang dirasakan kecemasan ibu dalam menghadapi
seseorang. Dengan demikian pengetahuan hospitalisasi pada anak. Sementara
yang baik tentang hospitalisasi anak penelitian Herlina (2015) di RS Sumedang
merupakan salah satu faktor yang menunjukkan bahwa pengalaman
berhubungan dengan kecemasan pada dan yang pernah anaknya di rawat inap
keluarga akibat hospitasilisasi. sebanyak 6 orang.
Berdasarkan dari studi pendahuluan Berdasarkan fenomena diatas, maka
di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
pada bulan Januari tahun 2019 tercatat tentang “Faktor-faktor yang
jumlah anak yang dirawat di Ruang Mempengaruhi Kecemasan Orang Tua
Gataltik sebanyak 264 pasien dan bulan Saat Menghadapi Hospitalisasi Pada Anak
Februari sebanyak 256 pasien. Selanjutnya di Ruang Galatik RSUD Cideres
penulis, melakukan wawancara dengan 10 Kabupaten Majalengka Tahun 2019.”
orang tua yang anaknya sedang dirawat di
Ruang Galatik didapatkan sebanyak 7 dari METODE PENELITIAN
10 anak ketika dilakukan tindakan Jenis penelitiannya yaitu penelitian
keperawatan, anak rewel atau menangis kuantitatif dengan menggunakan
dan meminta untuk pulang. Kondisi ini pendekatan atau desain penelitian cross
membuat orang tua menjadi tidak tenang sectional. Sampel dalam penelitian ini
dan merasa khawatir anaknya tidak mau adalah orang tua yang anaknya sedang di
dirawat di rumah sakit, sehingga sebagian rawat Ruang Galatik RSUD Cideres
orang tua terkadang menakut-nakuti anak Kabupaten Majalengka dan pada bulan
jika pulang akan disuntik oleh dokter, Juni 2019 tercatat sebanyak 64 anak
sedangkan 3 dari 10 orang tua merasa lebih dengan teknik accidental sampling. Waktu
tenang karena anaknya tidak rewel dan penelitiannya bulan Juni tahun 2019.
mau mengikuti nasehat perawat dan Analisis datanya meliputi analisis univariat
dokter. Dari 10 orang tua yang dengan distribusi frekuensi dan analisis
diwawancara didapatkan yang bivariat dengan uji chi square
berpendidikan rendah sebanyak 5 orang

HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat Ruang Galatik RSUD Cideres
a. Gambaran Kecemasan Orang Tua Saat Kabupaten Majalengka Tahun 2019
Menghadapi Hospitalisasi pada Anak di

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kecemasan Orang Tua Saat Menghadapi


Hospitalisasi pada Anak di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka
Tahun 2019

Kecemasan pada Ibu Saat


No Menghadapi Hospitalisasi pada f %
Anak
1 Sedang 28 43.8
2 Ringan 36 56.3
Jumlah 64 100,0
Berdasarkan data pada tabel 4.1, Galatik RSUD Cideres Kabupaten
diketahui bahwa orang tua yang Majalengka Tahun 2019 yang mengalami
mengalami cemas sedang sebanyak 28 cemas sedang.
orang (43,8%) dan yang mengalami cemas
ringan sebanyak 36 orang (56,3%). Hal ini b. Gambaran Pendidikan Orang Tua di
menunjukkan bahwa kurang dari Ruang Galatik RSUD Cideres
setengahnya (43,8%) orang tua di Ruang Kabupaten Majalengka Tahun 2019

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Orang Tua di Ruang Galatik RSUD
Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2019

No Pendidikan Ibu f %
1 Dasar 40 62.5
2 Menengah 17 26.6
3 Tinggi 7 10.9
Jumlah 64 100,0

Berdasarkan data pada tabel 4.2, Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten
diketahui bahwa orang tua yang Majalengka Tahun 2019 yang
berpendidikan dasar sebanyak 40 orang berpendidikan dasar.
(62,5%), yang berpendidikan menengah
sebanyak 17 orang (26,6%) dan yang c. Gambaran Pengetahuan Orang Tua di
berpendidikan tinggi sebanyak 7 orang Ruang Galatik RSUD Cideres
(10,9%). Hal ini menunjukkan bahwa lebih Kabupaten Majalengka Tahun 2019
dari setengahnya (62,5%) orang tua di

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Orang Tua di Ruang Galatik RSUD
Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2019

No Pengetahuan Ibu f %
1 Kurang 17 26.6
2 Cukup 24 37.5
3 Baik 23 35.9
Jumlah 64 100,0

Berdasarkan data pada tabel 4.3, kurang dari setengahnya (26,6%) orang tua
diketahui bahwa orang tua yang di Ruang Galatik RSUD Cideres
pengetahuan kurang sebanyak 17 orang Kabupaten Majalengka Tahun 2019 yang
(26,6%), yang berpengetahuan cukup pengetahuan kurang.
sebanyak 24 orang (37,5%) dan yang
berpengetahuan baik sebanyak 23 orang
(35,9%). Hal ini menunjukkan bahwa
d. Gambaran Pengalaman Hospitalisasi di Kabupaten Majalengka Tahun 2019
Ruang Galatik RSUD Cideres

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengalaman Hospitalisasi di Ruang Galatik RSUD


Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2019

No Pengalaman Hospitalisasi f %
1 Tidak pernah 35 54.7
2 Pernah 29 45.3
Jumlah 64 100,0

Berdasarkan data pada tabel 4.4, Majalengka Tahun 2019 yang tidak pernah
diketahui bahwa orang tua yang tidak mengalami hospitalisasi.
pernah mengalami hospitalisasi sebanyak
35 orang (54,7%) dan yang pernah 2. Analisis Bivariat
mengalami hospitalisasi sebanyak 29 orang a. Pengaruh Pendidikan terhadap
(45,3%). Hal ini menunjukkan bahwa lebih Kecemasan Orang Tua Saat
dari setengahnya (54,7%) orang tua di Menghadapi Hospitalisasi pada Anak di
Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Ruang Galatik RSUD Cideres
Kabupaten Majalengka Tahun 2019

Tabel 4.5 Distrubusi Porporsi Pendidikan terhadap Kecemasan Orang Tua Saat
Menghadapi Hospitalisasi pada Anak di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten
Majalengka Tahun 2019

Kecemasan
Jumlah
No Pendidikan Ibu Sedang Ringan  value
n % n % N %
1 Dasar 24 60,0 16 40,0 40 100
2 Menengah 4 23,5 13 76,5 17 100
0.002
3 Tinggi 1 14,2 6 85,8 7 100
Jumlah 28 43,8 36 56,2 64 100

Berdasarkan hasil uji statistik, pada anak di Ruang Galatik RSUD Cideres
diperoleh  value = 0,002 yang artinya  Kabupaten Majalengka tahun 2019.
value < α (0,05) sehingga hipotesis nol b. Pengaruh Pengetahuan Orang Tua
ditolak. Dengan demikian maka ada terhadap Kecemasan pada Ibu saat
hubungan pendidikan terhadap kecemasan Menghadapi Hospitalisasi pada Anak di
orang tua saat menghadapi hospitalisasi Ruang Galatik RSUD Cideres
Kabupaten Majalengka Tahun 2019
Tabel 4.6 Distrubusi Porposi Pengetahuan Orang Tua terhadap Kecemasan pada
Ibu saat Menghadapi Hospitalisasi pada Anak di Ruang Galatik RSUD Cideres
Kabupaten Majalengka Tahun 2019

Kecemasan
Pengetahuan Jumlah
No Sedang Ringan  value
Ibu
n % n % N %
1 Kurang 14 82,4 3 17,6 17 100
2 Cukup 7 29,2 17 70,8 24 100
0.001
3 Baik 7 30,4 16 69,6 23 100
Jumlah 28 43,8 36 56,2 64 100

Berdasarkan hasil uji statistik, Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten


diperoleh  value = 0,001 yang artinya  Majalengka tahun 2019.
value < α (0,05) sehingga hipotesis nol
ditolak. Dengan demikian maka ada c. Pengaruh Pengalaman Hospitalisasi
hubungan pengetahuan terhadap terhadap Kecemasan Orang Tua Saat
kecemasan pada orang tua saat Menghadapi Hospitalisasi pada Anak di
menghadapi hospitalisasi pada anak di Ruang Galatik RSUD Cideres
Kabupaten Majalengka Tahun 2019

Tabel 4.7 Distrubusi Porposi Pengalaman Hospitalisasi terhadap Kecemasan Orang


Tua Saat Menghadapi Hospitalisasi pada Anak di Ruang Galatik RSUD Cideres
Kabupaten Majalengka Tahun 2019

Kecemasan
Pengalaman Jumlah
No Sedang Ringan  value
Hospitalisasi
n % n % N %
1 Tidak pernah 20 57,1 15 42,9 35 100
2 Pernah 8 27,6 21 72,4 29 100 0.018
Jumlah 28 43,8 36 56,2 64 100

Berdasarkan hasil uji statistik, terhadap kecemasan orang tua saat


diperoleh  value = 0,018 yang artinya  menghadapi hospitalisasi pada anak di
value < α (0,05) sehingga hipotesis nol Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten
ditolak. Dengan demikian maka ada Majalengka tahun 2019.
hubungan pengalaman hospitalisasi
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Pendidikan terhadap oleh orang tua, bagaimana menjaga
Kecemasan Orang Tua Saat kesehatan anaknya, membantu
Menghadapi Hospitalisasi pada Anak di kesembuhan dan sebagainya (Astuti,
Ruang Galatik RSUD Cideres 2015). Tingkat pendidikan yang rendah
Kabupaten Majalengka Tahun 2019 merupakan faktor risiko yang
Berdasarkan hasil penelitian meningkatkan lamanya proses
menunjukkan bahwa ada hubungan penyembuhan (Direja, 2015).
pendidikan terhadap kecemasan pada Hasil penelitian ini sejalan
orang tua saat menghadapi hospitalisasi dengan teori bahwa pendidikan
pada anak di Ruang Galatik RSUD berpengaruh terhadap kepatuhan
Cideres Kabupaten Majalengka tahun terhadap prosedur yang berlaku di
2019 ( value = 0,002). Adanya rumah sakit dan juga mempengaruhi
pengaruh hal ini dikarenakan tingkat kecemasan orang tua yang
pendidikan orang tua yang semakin anaknya sedang menjalani perawatan di
tinggi akan melahirkan sikap dewasa rumah sakit, semakin tinggi pendidikan
dan tanggung jawab untuk kesehatan orang tua maka semakin kecil tingkat
anaknya sehingga orang tua akan siap kecemasannya. Hal ini karena proses
menghadapi prosedur perawatan pendidikan memberikan pengalaman
hospitalisasi untuk kesembuhan dan pengetahuan yang luas kepada
anaknya. seseorang dan rasa tanggung jawab
Hasil penelitian ini sejalan yang tinggi pula. Sehingga orang yang
dengan hasil penelitian Indrastuti berpendidikan tinggi lebih mudah
(2014) di BLUD RS dr. H. Moch menerima hal-hal baru dan intruksi dari
Ansari Saleh menyebutkan bahwa ada petugas (Notoatmodjo, 2015).
hubungan yang signifikan antara Terbukti bahwa pendidikan orang
pendidikan ( = 0,011) dengan tua berhubungan dengan kecemasan ibu
kecemasan keluarga terhadap dampak saat menghadapi hospitalisasi anak
hospitalisasi anak. Juga sejalan dengan maka upaya yang dapat dilakukan oleh
hasil penelitian Setiawan (2018) di petugas kesehatan adalah memberikan
RSUD DR. Soekardjo Kota pendidikan kesehatan dengan bahasa
Tasikmalaya menunjukkan bahwa yang mudah dimengerti dan juga perlu
pendidikan ( = 0,006) berpengaruh media leaflet atau poster bergambar
terhadap kecemasan ibu dalam untuk mempermudah orang tua
menghadapi hospitalisasi pada anak. menangkap informasi yang
Hasil penelitian ini sejalan disampaikan oleh petugas kesehatan,
dengan teori bahwa pendidikan dan perlunya melengkapi papan
orangtua merupakan salah satu faktor informasi dengan informasi
yang penting dalam proses hospitalisasi pada anak yang mudah
penyembuhan anak yang sedang orang tua baca ketika menunggu di
dirawat. Dengan pendidikan yang ruangan. Bagi orang tua agar proaktif
tinggi, maka orangtua dapat menerima mencari informasi tentang hospitalisasi
informasi secara baik tentang kondisi baik dari media maupun dari petugas
anaknya dan apa yang harus dilakukan kesehatan.
2. Pengaruh Pengetahuan terhadap timbul karena adanya stressor pencetus.
Kecemasan Orang Tua Saat Stressor ini dikarenakan keluarga
Menghadapi Hospitalisasi pada Anak di merasa adanya suatu ancaman terhadap
Ruang Galatik RSUD Cideres proses kehidupan yang akan dialami
Kabupaten Majalengka Tahun 2019 klien pre operasi (Perry dan Potter,
Berdasarkan hasil penelitian 2015). Keluarga yang belum
menunjukkan bahwa ada hubungan mengetahui secara baik prosedur
pengetahuan terhadap kecemasan pada operasi (pembedahan) ini bisa
orang tua saat menghadapi hospitalisasi menimbulkan kecemasan, hal ini dapat
pada anak di Ruang Galatik RSUD ditunjukan dengan tanda-tanda perilaku,
Cideres Kabupaten Majalengka tahun marah, menangis, serta menarik diri
2019 ( value = 0,001). Adanya (Hawari, 2015). Mereka akan menjadi
hubungan hal ini dikarenakan orang tua cemas dan takut dan kadang
yang mempunyai pengetahuan yang mempunyai banyak pertanyaan yang
baik akan melahirkan sikap yang baik tidak terjawab, kecemasan mereka
sehingga orang tua akan semakin siap bertambah saat pasien dirawat di rumah
menghadapi risiko yang akan dialami sakit dan segera dilakukan operasi,
oleh anaknya untuk kesembuhan ketakutan yang biasanya di ekspresikan
penyakitnya meskipun harus dilakukan adalah ketakutan mengenai
hospitalisasi. ketidaktahuan, ketakutan mengenai
Hasil penelitian ini sejalan nyeri, ketakutan akan kematian
dengan hasil penelitian Sumarsih dan (Harmoko, 2015).
Ummah (2015) di RS PKU Hasil penelitian ini sejalan
Muhammadiyah Gombong dengan teori bahwa kurang
menyebutkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan informasi serta adanya
antara tingkat pengetahuan ( = 0,002) perasaan kehilangan akan keluarga
dengan tingkat kecemasan orang tua. yang disayangi dapat menimbulkan
Juga hasil penelitian Indrastuti (2014) adanya kecemasan yang dialami
di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh keluarga (Padila, 2015). Tingkat
menyebutkan bahwa ada hubungan pengetahuan memiliki hubungan positif
yang signifikan antara pengetahuan ( terhadap tingkat kecemasan yang
= 0,009) dengan kecemasan keluarga dirasakan seseorang. Dengan demikian
terhadap dampak hospitalisasi anak. pengetahuan yang baik tentang
Demikian juga dengan hasil penelitian hospitalisasi anak merupakan salah satu
Nugroho (2014) di Ruang Seruni faktor yang mempengaruhi tingkat
RSUD Unit Swadana Pare Kediri kecemasan (Hawari, 2015).
menunjukkan bahwa terdapat hubungan Hasil penelitian ini sejalan
yang bermakna antara pengetahuan ( = dengan teori bahwa anggota keluarga
0,004) dengan tingkat kecemasan orang yang telah mengetahui tentang risiko
tua terhadap anaknya yang sedang yang akan dihadapi oleh anggota yang
menjalani perawatan. sedang dirawat maka keluarga akan
Hasil penelitian ini sejalan berusaha untuk menerimanya dan
dengan teori bahwa kecemasan berusaha untuk memotivasi anggota
keluarga pada klien pre operasi dapat keluarganya untuk proses kesembuhan
pasiennya (Muhlisin, 2015). pengalaman ( = 0,032) berhubungan
Ketidaktahuan keluarga tentang dengan kecemasan pada keluarga akibat
prosedur di rumah sakit dapat menjadi hospitasilisasi. Hasil penelitian ini
penyebab kecemasan karena minimnya sejalan dengan hasil penelitian Nugroho
informasi yang diperoleh (Naldi, 2015). (2014) di Ruang Seruni RSUD Unit
Terbukti bahwa pengetahuan Swadana Pare Kediri menunjukkan
berhubungan dengan kecemasan maka bahwa terdapat hubungan yang
upaya untuk meningkatkan bermakna antara pengalaman ( =
pengetahuan yaitu petugas kesehatan 0,001) dengan tingkat kecemasan orang
perlu memberikan pendidikan tua terhadap anaknya yang sedang
kesehatan kepada orang tua tentang menjalani perawatan. Hasil penelitian
hospitalisasi dengan bahasa yang ini juga sejalan dengan hasil penelitian
mudah dimengerti dan dipahami, serta Sumarsih dan Ummah (2015) di RS
perlunya memanfaatkan sarana PKU Muhammadiyah Gombong
informasi untuk mensosialisasikan dan menyebutkan bahwa terdapat hubungan
menginformasikan perawatan anak antara pengalaman ( = 0,001) dengan
dengan hospitalisasi. Bagi orang tua tingkat kecemasan orang tua.
agar kooperatif dengan perawat atau Hasil penelitian ini sejalan
petugas kesehatan untuk memperlancar dengan teori bahwa pengalaman
proses penyembuhan penyakit yang merupakan salah satu faktor yang dapat
dialami oleh anaknya sehingga tidak mempengaruhi kecemasan seseorang.
terlalu lama dirawat di rumah sakit. Orang yang pernah mengalami suatu
3. Pengaruh Pengalaman Hospitalisasi prosedur atau tindakan keperawatan di
terhadap Kecemasan Orang Tua Saat pelayanan kesehatan akan siap
Menghadapi Hospitalisasi pada Anak di menghadapi kembali kenyataan jika
Ruang Galatik RSUD Cideres harus menjalani prosedur yang serupa.
Kabupaten Majalengka Tahun 2019 Berbeda dengan pasien yang baru
Berdasarkan hasil penelitian pertama kali masuk (Hawari, 2015).
menunjukkan bahwa ada hubungan Hasil penelitian ini sejalan
pengalaman hospitalisasi terhadap dengan teori bahwa pasien yang belum
kecemasan orang tua saat menghadapi pernah mengalami operasi atau
hospitalisasi pada anak di Ruang tindakan pembedahan cenderung akan
Galatik RSUD Cideres Kabupaten mengalami kecemasan yang sangat
Majalengka tahun 2019 ( value = berat dibanding pasien yang sudah
0,018). Adanya pengaruh hal ini dapat pernah mengalami operasi sebelumnya.
dikarenakan pengalaman akan Hal ini pengalaman dapat menjadi
menambah pengetahuan dan sumber pengetahuan sehingga pasien
pemahaman orang tua tentang akan lebih siap menghadapi operasi
hospitalisasi pada anak sebagai salah berikutnya (Dermawan dan Rusdi,
satu tindakan medis untuk 2015).
penyembuhan penyakit anaknya. Terbukti bahwa ada hubungan
Hasil penelitian ini sejalan antara pengalaman dengan kecemasan
dengan hasil penelitian Herlina (2015) maka upaya yang dapat dilakukan oleh
di RS Sumedang menunjukkan bahwa petugas kesehatan adalah memberikan
pendidikan kesehatan teutama pada ibu 7. Ada hubungan pengalaman
yang baru mengalami hospitalisasi hospitalisasi terhadap kecemasan orang
dengan bahasa yang mudah dimengerti, tua saat menghadapi hospitalisasi pada
dan perlunya melengkapi papan anak di Ruang Galatik RSUD Cideres
informasi untuk mensosialisasikan Kabupaten Majalengka tahun 2019 (
tentang hospitalisasi pada anak. Bagi value = 0,018).
orang tua agar proaktif mencari
informasi tentang hospitalisasi baik dari SARAN
media maupun dari petugas kesehatan. 1. Bagi RSUD Cideres Kabupaten
Majalengka
KESIMPULAN Petugas kesehatan perlu meningkatkan
1. Kurang dari setengahnya (43,8%) orang edukasi pada ibu atau memberikan
tua di Ruang Galatik RSUD Cideres pendidikan kesehatan terutama pada ibu
Kabupaten Majalengka Tahun 2019 yang baru mengalami hospitalisasi
yang mengalami cemas sedang. dengan bahasa yang mudah dimengerti
2. Lebih dari setengahnya (62,5%) orang atau dengan menggunakan media leaflet
tua di Ruang Galatik RSUD Cideres dan poster bergambar serta perlunya
Kabupaten Majalengka Tahun 2019 memanfaatkan sarana informasi untuk
yang berpendidikan dasar. mensosialisasikan tentang hospitalisasi.
3. Kurang dari setengahnya (26,6%) orang 2. Bagi STIKes YPIB Majalengka
tua di Ruang Galatik RSUD Cideres Mahasiswa keperawatan perlu lebih
Kabupaten Majalengka Tahun 2019 mendalam lagi mempelajari tentang
yang pengetahuan kurang. hospitalisasi anak baik melalui kegiatan
4. Lebih dari setengahnya (54,7%) orang perkuliahan maupun praktik asuhan di
tua di Ruang Galatik RSUD Cideres lapangan.
Kabupaten Majalengka Tahun 2019 3. Bagi Orang Tua
yang tidak pernah mengalami Orang tua perlu aktif berkomunikasi
hospitalisasi. dengan perawat atau petugas kesehatan
5. Ada hubungan pendidikan terhadap untuk mendapatkan informasi yang
kecemasan orang tua saat menghadapi tepat tentang hospitalisasi anak
hospitalisasi pada anak di Ruang sehingga orang tua dapat membantu
Galatik RSUD Cideres Kabupaten dan mendukung anaknya dalam upaya
Majalengka tahun 2019 ( value = penyembuhan penyakit yang diderita
0,002). oleh anaknya.
6. Ada hubungan pengetahuan terhadap 4. Bagi peneliti lain
kecemasan orang tua saat menghadapi Penelitian ini diharapkan dapat
hospitalisasi pada anak di Ruang dikembangkan yaitu dengan mengkaji
Galatik RSUD Cideres Kabupaten faktor lainnya yang dapat
Majalengka tahun 2019 ( value = mempengaruhi kecemasan dan juga
0,001). dapat dengan menggunakan desain
penelitian yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Hospitalisasi pada anak di Panti
Suatu Pendekatan Praktik Edisi Wilasa Citarum Semarang tahun
Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta. 2016. Unpublished Skripsi
Progaram studi Ilmu Keperawatan
Bernand, W, K., & Wilson, W.C. (2014). Fakultas Ilmu kesehatan Universitas
Psichological Effect Of Effectsof Kristen Satya wacana Salatiga
Physical Illnes and Hospitalization Semarang.
On The Child And Family.
J.H.K.C.Psych.2, 9-18. Gordon, dkk, Jaaniste, dkk. (2014). Asuhan
Dasar Keperawatan Anak, Jakarta :
Biyanti, D.W. (2016). Hubungan Peran EGC.
Serta Orang Tua terhadap Dampak
Hospitalisasi Pada Anak Usia Harrison. (2015). Decision-making During
Prasekolah di Rumah Sakit R.A Hospitalization: Parents’dnd
Kartini Jepara Tahun 2016. Childrens’invovelment. Jounal of
Unpublished Tesis, Program Studi Clinical Nursing 25:335-343.
Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia. Hastono, S.P (2014). Analisis Data
Kesehatan. Jakarta: Fakultas
Brooks, J. (2015). The Procces of Kesehatan Masyarakat Universitas
Parenting (Rahmad Fajar, Indonesia.
Penerjemah). Edisi kedelapan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hidayat A.A. (2016). Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak. Jakarta :
Coyne, I. (2014).Childern’s Experience of Salemba Medika.
Hospitalization. Journal of child
health care, 10(4), 326-336. Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2015).
Wong Nursing Care of Infant and
Commodary, E. (2014). Children Staying Children. Eight Edition, Mosby :
Hospital: A Research On Evolve Elsevier.
Psychological Stres Of Caregiver.
italian Journal of Pediatrics 36:40. James, S.R. & Ashwill, J.W. (2015).
Nursing Care of Children :
Constantin. (2016). What Is The Role Principles & Practice. Third edition.
Parent, http:/www.lifecho.com. St. Louis : Sounders Elsevier.
Diakses tanggal 27 Maret 2019.
Kementrian Kesehatan Republik
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Profil Kesehatan
Indonesia, (2014). Profil Kesehatan Indonesia (2015), Jakarta :
Indonesia. Jakarta : Departemen Kementrian Kesehatan Republik
Kesehatan Republik Indonesia. Indonesia.

Friedman, M.M (2014). Buku Ajar Kozier, Barbara. (2014). Buku Ajar
Keperawatan Keluarga: Riset, teori Fundamental Nursing. Jakarta:
dan aplikasi, edit Bahasa Indonesia. EGC.
Jakarta : EGC.
Mubarok, W.I., Chayatin, N., & Santoso,
Fiane, D. F. (2016). Hubungan Family A.B. (2014) Buku Ajar Keperawatan
Centered Care dengan efek
Komunitas, Pengantar dan Teori, Wong , D.L. (2014). Buku Ajar
Jakarta : Salemba Medika. Keperawatan Pediatric. Jakarta :
EGC.
Notoatmodjo, S. (2016). Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Wong, D.L., Hockenberry, Marlyn J.
Jakarta: Rineka Cipta. (2014). Wong’s Nursing Care Infant
and Children. St, Louis, Missouri :
Notoatmodjo,S. (2014). Metodologi Mosby Elsevier.
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Potter, P.A & Perry, A.G., (2014).


Fundamental of Nursing, Eight
edition, Masby: Evolve Elsevier.

Small, L., Melnyk, B.M, & Arceleo., K.S.


(2015). The Effects of Gender On
the Coping Outocomes of Young
Children Following an
Unanticipated Critical Care
Hospitalization.Journal for
Specialists in Pedeatric Nursing.

Soekanto, S. (2014). Sosiologi Suatu


Pengantar. Edisi Terbaru : Rajawali
Pers. Jakarta.

Sri, R. (2015). Analisis Determinan


kejadian Takut Pada Anak Pra
Sekolah Dan Sekolah yang
Mengalami Hospitalisasi di Rumah
sakit Umum BLUD DR. Slamet
Garut 2015. Unpublished Tesis
Program Studi Ilmu keperawatan
Universitas Indonesia.

Stella, E.L, Josef, S.B, Tati, P (2017).


Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Tingkat Kecemasan Akibat
Hospitalisasi Pada Anak Usia
Prasekolah Di Iriane BLU RSUP
Prof. Dr. R.D Kandou Manado.
Jurnal Keperawatan.

Sugiyono. (2014). Statistika Untuk


Penelitian .Bandung : Alfabeta.

Supartini, Y. (2014). Buku Ajar Konsep


Dasar Keperawatan Anak. Jakarta :
EGC.

Anda mungkin juga menyukai