4 konsep hospitalisasi
2.4.1 pengertian hospitalisasi
Perkembangan konsep diri pada anak prasekolah sudah dimulai pada usia 3-6
tahun dan kemampuan interaksi sosial anak sudah lebih luas, sehingga anak usia
prasekolah dapat mempersiapkan diri untuk memasuki usia sekolah (Supartini,
2012). Risiko disfungsi pada perkembangan anak merupakan dampak hospitalisasi
yang sejalan dengan bertambahnya jumlah populasi anak yang dirawat di rumah
sakit. Anak yang pernah mengalami rawat inap sebelumnya akan memiliki ingatan
tentang rasa yang pernah mereka rasakan dengan tindakan invasif. Kecemasan
pada anak akan diperberat dengan persepsi anak terhadap nyeri, jarum suntik,
perpisahan dengan orang tua dan ancaman cedera (Utami, 2014).
Dampak hospitalisasi pada orang tua dapat memicu kecemasan orang tua dan di
sebabkan oleh banyak faktor medis maupun non medis. Faktor Medis. Penyebab
kecemasan medis yang dialami oleh orang tua saat anak menjalani hospitalisasi
salah satunya karena orang tua merasakan cemas karena kondisi anaknya, orang
tua juga mengatakan bahwa belum mengatahui diagnosa pasti mengenai diagnosa
apa yang sebenarnya dialami oleh anak sedangkan faktor pemicu lain yaitu orang
tua merasa cemas karena lingkungan baru di rumah sakit yang membuat kurang
nyaman , ada juga faktor ekonomi yang di rasakan orang tua , dan kurangnya
informasi mengenai penyakit anak.
Walaupun faktor tersebut tidak secara langsung mempengaruhi respon orang tua,
namun beberapa faktor teridentifikasi seperti keseriusan penyakit anak,
pengalaman sebelumnya terhadap hospitalisasi, prosedur pengobatan termasuk
pemeriksaan diagnostik dan pengobatan, tersedianya sumber dukungan, kekuatan
ego personal, kemampuan koping, adanya stress dalam keluaga, budaya, agama
dan kepercayaan serta pola komunikasi dalam keluarga (Hockenberry & Wilson,
2013).