2407-7232
ABSTRAK
Kondisi cemas pada anak yang menjalani hospitalisasi merupakan masalah yang
serius dan harus mendapat perhatian khusus. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari
Kecemasan Anak Usia Toddler yang Rawat Inap dilihat dari Gejala Umum Kecemasan
Masa Kecil. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah anak usia toddler (2-3 tahun) di Ruang
Anak Rumah Sakit Baptis Kediri, dengan besar sampel 32 responden yang diambil
menggunakan tehnik consecutive sampling. Variabel dalam penelitian adalah kecemasan
anak usia toddler yang diambil dengan menggunakan kuesioner, dan hasil disajikan
dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan anak usia toddler yang
mengalami kecemasan ringan 17 reponden (53,1%), dan anak usia toddler yang
mengalami kecemasan sedang 15 responden (46,9%) . Kesimpulan Penelitian ini adalah
100% anak usia toddler yang rawat inap di Ruang Anak Rumah Sakit Baptis Kediri
mengalami Kecemasan mulai dari kecemasan ringan sampai dengan kecemasan sedang.
ABSTRACT
tubuh terutama batasan tubuh. Oleh memilih untuk berdiam diri (apatis),
sebab itu, prosedur yang sangat menolak untuk diberikan tindakan dan
menganggu akan menimbulkan yang paling parah akan menimbulkan
kecemasan, toddler bereaksi terhadap trauma pada anak setelah keluar dari
nyeri mirip dengan bayi, dan pengalaman rumah sakit (Wong, 2008). Mengatasi
sebelumnya dapat mempengaruhinya memburuknya tingkat kecemasan pada
dengan baik. Toddler juga dapat merasa anak, perawat dalam memberikan
sedih jika mereka hanya merasa akan intervensi harus memperhatikan
mengalami nyeri (Andriana, 2011), kebutuhan anak sesuai tumbuh
Selain itu lingkungan yang belum dikenal kembangnya. Kebutuhan anak usia
akan mengakibatkan perasaan tidak aman prasekolah terhadap pendampingan orang
dan rasa cemas (Susilaningrum, 2013). tua selama masa perawatan, kebutuhan
Pasien yang mengalami stres akan mudah akan rasa aman, dan kebutuhan
terserang penyakit, karena pada kondisi aktivitasnya.
stres akan terjadi penekanan sistem imun.
Adanya penekanan sistem imun inilah
yang akan berakibat pada penghambat Metodologi Penelitian
proses penyembuhan dan menyebabkan
waktu perawatan yang lebih lama dan
bahkan mempercepat terjadinya Desain dalam Penelitian ini adalah
komplikasi-komplikasi selama perawatan Deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan
(Nursalam, 2005). untuk mendeskripsikan (memaparkan)
Berbagai dampak hospitalisasi dan peristiwa – peristiwa penting yang terjadi
kecemasan yang dialami oleh anak usia pada masa kini. (Nursalam, 2013).
toddler, akan beresiko mengganggu Populasi yang diambil dalam
tumbuh kembang anak dan berdampak penelitian ini adalah anak usia toddler
pada proses penyembuhan. Kecemasan (2-3 tahun) di Ruang Anak Rumah
yang teratasi dengan cepat dan baik akan Sakit Baptis Kediri, dengan besar
membuat anak lebih nyaman dan lebih sampel 32 responden yang diambil
kooperatif dengan tenaga medis sehingga menggunakan tehnik consecutive
tidak menghambat proses perawatan. Jika
sampling. Variabel dalam penelitian
kecemasan itu berlangsung lama dan
adalah kecemasan anak usia toddler yang
tidak teratasi maka akan menimbulkan
diambil dengan menggunakan kuesioner,
reaksi kekecewaan pada orang tua yang
dan hasil disajikan dalam bentuk
menimbulkan sikap pelepasan pada anak
distribusi frekuensi.
sehingga anak mulai tidak peduli dengan
ketidakhadiran orang tuanya dan lebih
Hasil Penelitian
Tabel 1. Kecemasan Anak Usia Toddler yang Rawat Inap dilihat dari Gejala Umum
Kecemasan Masa Kecil di Ruang Anak Rumah Sakit Baptis Kediri pada
Tanggal 11 Mei - 11 Juni 2015 (n=32)
Tingkat Kecemesan
Tingkat Kecemasan
f %
Kecemasan Ringan 17 53,10
Kecemasan Sedang 15 46,90
Total 32 100
takut terhadap cedera atau nyeri pada keterlibatan orang tua selama anak
tubuh, perpisahan pada toddler sebagai dirawat memberikan perasaan tenang,
ditinggalkan (Andriana, 2011). Menurut nyaman, merasa disayang dan
penelitian Rini, Mustika, dkk, 2013 diperhatikan. Pengelolaan emosi yang
mengatakan bahwa anak yang mengalami baik dari anak memunculkan reaksi
pengalaman menjalani hospitalisasi positif sehingga anak lebih percaya diri
memiliki kecemasan lebih rendah menghadapi permasalahannya. Dukungan
dibandingkan anak yang belum memiliki keluarga terutama orang tua dapat
pengalaman hospitalisasi. Anak yang memfasilitasi penguasaan anak terhadap
baru mengalami perwatan di rumah sakit lingkungan asing sekitar.
akan berisiko menimbulkan perasaan
cemas yang dirasakan baik oleh anak
maupun orang tua. Namun dalam Simpulan
penelitiannya menyatakan bahwa
pengalaman hospitalisasi tidak
berpengaruh terhadap kecemasan anak Penelitian ini menghasilkan
yang menjalani hospitalisasi karena anak kesimpulan Bahwa 100% anak usia
masih memiliki pengalaman nyeri toddler yang rawat inap di Ruang Anak
sebelumnya. Rumah Sakit Baptis Kediri mengalami
Anak yang mengalami kecemasan Kecemasan mulai dari kecemasan ringan
ringan ketika di rumah sakit ditemani sampai dengan kecemasan sedang.
atau didampingi oleh ibu sebanyak 15
responden (88,2%). Kecemasan ringan
dapat terjadi karena hubungan kedekatan Saran
anak terutama pada usia toddler sangat
dekat dengan ibunya, ibu juga merawat
anak dengan kasih sayang sehingga anak Saran Bagi Tenaga Kesehatan
lebih merasa tenang dan aman saat Khususnya perawat di Ruang Anak yang
ditemani atau didampingi oleh ibunya. secara langsung merawat pasien dapat
Hal ini dapat dibuktikan dengan teori mengaplikasikan terapi bermain
secara sosial, anak sangat dekat dengan menggunkan puzzle sederhana dalam
orang tuanya dan sangat takut jika terjadi upaya untuk menurunkan tingkat
perpisahan dari mereka. Dengan adanya kecemasan pada anak usia toddler saat
orang tua, maka anak merasa aman dan mengalami hospitalisasi dan bagi rumah
rasa ingin tahu mereka dapat dilihat saat sakit perlu adanya penyedianaan sarana
mereka menjelajahi lingkungan (Erikson, dan prasarana yang dibutuhkan untuk
1963 dalam Potter, 2009). Menurut mendukung terselenggaranya intervensi
penelitian Rini, Mustika, dkk, 2013 yang keperawatan untuk menurunkan tingkat
menyatakan bahwa saat di rumah sakit kecemasan anak usia toddler yang
anak lebih banyak ditemani oleh ibunya. mengalami hospitalisasi di Ruang Anak
Peran ibu lebih besar dalam keluarga agar dapat juga meningkatkan mutu
terutama untuk mengasuh anak, pelayanan pada anak usia toddler.
membuktikan bahwa kehadiran ibu akan
memberikan rasa nyaman pada anak saat
dirawat di rumah sakit. Kehadiran orang Daftar Pustaka
terdekat yang selalu mendampingi anak
akan menurunkan kecemasan pada anak
selama proses hospitalisasi. Jika Andriana, D. (2011). Tumbuh Kembang
perpisahan dengan orang tua dapat dan Terapi Bermain Pada Anak .
dihindari, maka anak-anak akan memiliki Jakarta: Salemba Medika.
kemampuan yang besar untuk
menghadapi stres. Menurut Solikhah,
2011 dalam penelitiannya menyatakan
Hal: 98-103 Kecemasan Anak Usia Toddler yang Rawat Inap dilihat dari Gejala Umum
Kecemasan Masa Kecil
103