BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari national center for health statistics (2018) angka kesakitan anak yang
dirawat dirumah sakit berdasarkan usia dan penyebab pada usia 1-9 tahun
penyakit seperti respiratoric 34%, injuri 12%, tanda dan gejala 10, asma
(Soetjiningsih & Gde Ranuh, 2016). Pada tahun 2018 jumlah anak
Respon utama yang paling umum terjadi pada anak usia prasekolah
1
menimbulkan suatu perilaku maladaptive, dikarenakan anak merasa takut
kalau bagian tubuhnya akan cidera atau berubah akibat tindakan yang
timbul pada anak yang menjalani hospitalisasi adalah menolak makan dan
buruk dan proses penyembuhan anak akan semakin lama (supartini dalam
Amallia, 2018).
sehingga bila tidak ditangani segera maka anak akan melakukan penolakan
jangka pendek yang mungkin muncul adalah susah tidur, sering menangis,
anak, dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada anak (niven, 2002
anak, karena pada masa ini, anak sedang dalam masa golden age atau usia
Perkembangan ini dapat dicapai anak secara maksimal jika anak diberikan
storytelling dan menonton animasi kartun yaitu 2,00 dan 8,00. Sehingga
(Padila 2019).
Ruang Teratai Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta sebelum diberi terapi
nilai (28-41) menjadi tingkat kecemasan sedang dengan rentang nilai (21-
rentang nilai (21-27) menjadi tidak ada kecemasan dengan rentang nilai
yang dirawat di Ruang Teratai Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta diperoleh
hasil uji dengan Dependent Paired Sample T-test program SPSS versi
kecemasan pada anak yang dirawat di Ruang Teratai Rumah Sakit Dr. Oen
Surakarta. Kelemahan dari terapi musik ini adalah tidak semua anak
menyukai musik klasik dan dari penelitian ini sebagian anak menyukai
= 0,000 < α = 0,05 (Ho ditolak). Kesimpulan yaitu ada perbedaan terapi
bermain puzzle dan bercerita terhadap kecemasan anak usia prasekolah (3-
dalam merangkainya.
dan pro opioid melano cortin (POMC) yang akan meningkatkan produksi
kortisol (hormon yang terlibat dalam kecemasan) serta nitric oxide dalam
Desember 2019, jumlah anak usia prasekolah usia 3-6 tahun yang di rawat
anak dalam memiliki kecemasan sedang yaitu 31, 31, 34, 37 dan 3 orang
observasi tanda dan gejala. Misalnya jari tangan dingin, detak jantung
tidur tidak nyenyak, dada sesak, ketakutan merasa akan ditimpa bahaya,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
hospitalisai.
b. Fikes Dehasen
c. Peneliti Lain
prasekolah.
d. Responden
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun Anak
(Tamisa, 2016).
11
12
a.
c. Bahasa anak(lenguage)
Bahasa biasanya dipahami sebagai sistem tata bahasa yang rumit dan
sikap terhadap orang lain. Tatanan sosial yang sehat akan mampu
rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan karena suatu alasan yang
2018).
sebagai hukuman sehingga anak akan merasa malu, bersalah, atau takut.
sama dengan perawat, dan ketergantungan pada orang tua (Ilmiah Reni,
2012)
1. Pengertian
dari seseorang, pengertian lain cemas adalah suatu keadaan yang membuat
seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatan. Jadi cemas
sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas pada saat anak
2. Gejala Kecemasan
a. Gejala yang bersifat fisik diantaranya adalah : jari tangan dingin, detak
3. Macam-macam Kecemasan
a. Kecemasan realistik
b. Kecemasan neurotik
Id) akan lepas dari kendali dan menyebabkan dia berbuat sesuatu yang
ancaman dari orang tua maupun orang lain yang mempunyai otoritas,
c. Kecemasan moral
orang yang memiliki super ego yang baik cenderung merasa bersalah
atau malu jika mereka berbuat atau berfikir sesuatu yang bertentangan
dengan moral.
Perilaku protes anak tersebut akan terus berlanjut dan hanya berhenti
kurang akitf, kurang minat untuk bermain, tidak ada nafsu makan,
menghisap jari.
18
a.
orang lain.
5. Tingkatan Kecemasan
namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah lewat arahan orang
Selain itu, memiliki perhatian terpusat pada hal yang spesifik dan tidak
d. Panik
didukung dengan kekuatan lain dan adanya keyakinan pada individu yang
(Donsu, 2017).
20
a.
Prasekolah
pada anak usia toddler. Anak usia prasekolah dapat mementolerir jika
pelan ketika anak bersama orang tua, marah, merusak mainan, tidak
perpisahan.
dari orang lain. Respon yang biasa terjadi pada anak prasekolah seperti
rasa malu, rasa bersalah, dan rasa takut (Hockenberry & Wilson, 2011).
skor ketakutan terhadap cidera menurun menjadi 35,30. Hal ini berarti
menerapkan tipe pola asuh otoritatif yaitu sebesar 80%. Mayoritas anak
e. Peran Keluarga
dirawat di rumah sakit akan menyebabkan anak menjadi stres dan takut
f. Support System
Yang tersedia anak mencari dukungan yang ada dari orang lain
takut dan cemas bahkan saat merasa kesakitan (Hockenberry & Wilson,
2011).
8. Dampak hospitalisasi
membuat waktu yang dibutuhkan untuk merawat anak 20% - 45% melebihi
perilaku aggressive.
a. Musik
anak yang dirawat di Ruang Teratai Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta
hasil uji dengan Dependent Paired Sample T-test program SPSS versi
< 0.05, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat ditarik
Sakit Dr. Oen Surakarta. Kelemahan dari terapi musik ini adalah tidak
semua anak menyukai musik klasik dan dari penelitian ini sebgian
b. Mewarnai
c. Bermain puzzle
tujuan mengubah tingkah laku anak yang tidak sesuai menjadi tingkah
laku yang diharapkan dan anak yang sering diajak bermain akan lebih
nilai p value = 0,000 < α = 0,05 (Ho ditolak). Kesimpulan yaitu ada
merangkainya.
d. Bercerita
2017)
skala likert dari hasim (2013). Dengan pilihan jawaban TP: Tidak pernah
KD: kadang-kadang SR: sering SL: selalu, Jawaban selalu berarti hal
tersebut rutin dilakukan setiap hari maupun terjadwal. Sering berarti hal
berarti hal yang dilakukan hanya kalau lagi mau saja. Tidak pernah berarti
1. Pengertian
Storytelling terdiri atas dua kata yaitu story berarti cerita dan telling
salah satu cara distraksi untuk mengurangi kecemasan (Legi, 2019). Terapi
perasaan, buah pikiran atau sebuah cerita kepada anak-anak melalui lisan
atau disebut juga dengan terapi tanpa menggunakan obat, yang bertujuan
untuk membuat anak menjadi senang atau dijadikan suatu hiburan pada
saat dirawat di rumah sakit selain itu storry telling bisa membantu
2014).
2. Jenis-jenis storytelling
a. Dongeng
b. Fabel
khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam
3. Manfaat Storytelling
terjadi dengan penyebab yang tidak jelas pada saat anak dirumah sakit
(hormon yang terlibat dalam kecemasan) serta nitric oxide dalam darah,
Nagata, 2011).
terapi non farmakologi atau disebut juga dengan terapi tanpa menggunakan
33
a.
obat, yang bertujuan untuk membuat anak menjadi senang atau dijadikan
untuk bermain. Terapi story telling dapat menciptakan suasana akrab antara
dan dapat menjadi penyaluran emosi yang terbendung pada diri anak
0,007).
ketahui pada saat sebelum dilakukan terapi bermain kecemasan anak sebagain
besar adalah kecemasan berat yaitu 85%. Sedangkan setelah dilakukan terapi
bermain skor kecemasan anak sebgain besar turun menjadi cemas sedang
10,50. Hasil uji diketahui Asymp. Sig (2tailed) bernilai 0,000 < 0,05 maka
skor kecemasan pre test sebelum dilakukan terapi bermain mendongeng dan
skor kecemasan post test setelah terapi bermain Ada pengaruh terapi bermain
mendongeng terhadap skor kecemasan anak usia pra sekolah yang dirawat di
Pengaruh pemberian story telling dapat dilihat dari hasil analisa uji bivariat
dengan metode uji Paired T-test diperoleh nilai t sebesar 15.022 dengan nilai
35
a.
penurunan sebesar 1.128 dengan hasil tersebut dapat diartikan bahwa ada
diberikannya storytelling.
F. Kerangka teori
Keterangan:
Tidak Diteliti
Diteliti
BAB III
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
variabel yang akan diteliti, kerangka konsep setidaknya berisi tentang faktor
penelitian yang telah dikerangka konsep dalam penelitian ini digambarkan pada
Kecemasan Hospitalisasi
Terapi Storytelling Anak Prasekolah
36
37
B. Defenisi Operasional
Defenisi Skala
No Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
C. Hipotesis Penelitian
patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam
2020.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
O1 X O2
Keterangan :
39
40
1. Tempat Penelitian
2. Waktu penelitian
Penelitian ini rencananya telah dilakukan pada 29 juni- 20 juli tahun 2020.
1. Populasi
penelitian (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia
estimasi kunjungan rawat inap tahun 2019 dengan jumlah populasi 219 orang.
2. Sampel
diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi yang ada (Notoatmodjo, 2010). dalam penelitian ini populasi adalah
seluruh anak usia prasekolah Tahun 2019 yang menjalani rawat inap berjumlah
219 orang.
Jika besar populasi lebih dari 100, bisa menggunakan rumus 10-15%
atau 20-25% sampel diambil dari populasi. Jumlah sampel yang diteliti
10× n
N=
100
Keterangan :
n = jumlah populasi
N= Populasi
10× n
n=
100
10× 219
n=
100
n = 22
Berdasarkan penghitungan sampel diatas dapat diketahui jumlah
kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
berikut:
a. Kriteria Inklusi
Tahun 2017.
b. Kriteria Eksklusi
1) Anak usia prasekolah (3-6 tahun) dalam keadaan tidak sadar dan anak
D. Instrumen Penelitian
likert dari Hasim (2013). Dengan pilihan jawaban TP: tidak pernah KD: kadang-
kadang SR: sering SL: selalu, Jawaban selalu berarti hal tersebut rutin dilakukan
setiap hari maupun terjadwal. Sering berarti hal yang dilakukan terus menerus
namun tidak tiap hari. Kadang-kadang berarti hal yang dilakukan hanya kalau
lagi mau saja. Tidak pernah berarti hal tersebut tidak pernah dilakukan sama
interpretasi hasil bila nilai kecemasan <15: tidak cemas 16-30: kecemasan ringan
susun mampu mengukur apa yang hendak kita ukur (Notoatmodjo, 2010). Uji
Reliabilitas yaitu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur data dapat
item pertanyaan kuesioner bahwa nilai r table >0,312 sehingga dinyatakan valid.
1. Sumber data
a. Data primer
storytelling.
b. Data Sekunder
sebagai berikut.
ditetapkan.
kancil penulis Rahimsyah AR. MB Tahun 2017 dan buku cerita judul
kecemasan (pretest).
3. Pengolahan Data
b. Scoring
petugas kesehatan.
pada komputer.
program komputer. Data yang dimasukkan sudah diberi kode dan skor.
46
Pemasukan data dilakukan jika peneliti sudah yakin bahwa data yang ada
a. Analisa Univariat
P= × 100 %
Keterangan :
N = Jumlah responden
Dari rumus diatas kualitas proporsi didapat dalam bentuk persentase yang
50 % = Sebagiandari responden
1. Mean yaitu nilai rata-rata dari satu set data observasi dan
suatu data
akarnya.
b. Uji Normalitas
suatu data berdistribusi normal atau tidak, ada tiga cara untuk
mengetahuinya yaitu:
standar erornya menghasilkan angka lebih dari atau sama dengan 2, maka
distribusi normal.
3) Uji Shapiro wilk, bila hasil signifikan (p value > 0,05) maka distribusi
normal dan jika (p value < 0,05) tidak berdistribusi normal. pada
penelitian ini Uji shapiro wilk karena kurang dari 50 orang. jika besar
penelitian ini Uji Shapiro wilk karena jumlah sampel yang akan di ambil
22 responden.
c. Analisa Bivariat
analisa data dengan menggunakan Uji T dependen, sering kali disebut Uji T
b) Bila nilai p > 0,05, Maka keputusannya adalah Ho diterima, artinya tidak
5. Etika Penelitian
dan memenuhi kriteria agar pasien mengerti maksud dan tujuan penelitian,
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
50
penelitian.
51
BAB V
A. Hasil Penelitian
Luas Tanah 8000 dengan Luas Bangunan 3000. RSUD Hasanuddin Damrah
Manna adalah salah satu RSUD milik Pemkab Bengkulu Selatan yang
Nomor Surat Izin 445/495/Tahun 2011 dan Tanggal Surat Izin 17/09/2011
dari Bupati Kab. Bengkulu Selatan dengan Sifat Tetap, dan berlaku sampai-
RSUD ini beralamat di Jl. Raya Padang Panjang Manna, Bengkulu Selatan,
242 tempat tidur dengan 13 ruang rawat inap. Jumlah tempat tidur akan
50
52
Bengkulu selatan telah bekerjasama dengan beberapa BUMN dan Bank milik
pemerintah seperti PDAM, BRI, BNI, dan BPD. Kerjasama ini merupakan
bermakna.
2. Jalannya Penelitian
29 Juni s.d. 20 Juli 2020. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Pengaruh
instalasi rawat inap anak usia prasekolah pada bulan Januari – Desember
tahun 2019 yang berjumlah 219 orang. Sampel dalam penelitian ini diketahui
teknik subyektif yang ditemui saat itu (pada saat penelitian berlangsung) dan
dalam jumlah secukupnya. Dengan kriteria : Anak usia prasekolah 3-6 tahun,
Anak yang dirawat < 3 hari, Anak yang di dampingi orang tua/keluarga, Anak
penulis Rahimsyah AR. MB Tahun 2017 dan buku cerita judul kumpulan
anak sedunia terbaik penulis Maulana Gibran Tahun 2017, orang tua/keluarga
yang bersedia menjadi responden, pasien anak yang mau diajak komunikasi,
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer
Ruang Bangsal Anak. Data sekunder diperoleh dari rekam medik yaitu data
54
jumlah kunjungan pasien diruang penyakit dalam tahun 2019. Data yang
storytelling dan analisis bivariat untuk melihat pengaruh antara dua variabel
3. Analisa Univariat
SMP 8 36.4
responden (27.3%) dengan usia anak 4-5 tahun, lebih dari sebagian dari (68%)
dengan usia orang tua 20-30 tahun, hampir sebagian dari responden (40.9%)
4. Uji Normalitas
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Kecemasan Hospitalisasi
.154 22 .306
(Sebelum)
Kecemasan Hospitalisasi
.136 22 .561
(Sesudah)
terdistribusi normal.
57
5. Analisa bivariat
adalah 23.50 berdasarkan hasil uji t-test didapatkan bahwa nilai p=0, 000.
B. Pembahasan
(Legi, 2019). Dengan dilakukan terapi storytelling anak akan merasa nyaman,
juga dengan terapi tanpa menggunakan obat, yang bertujuan untuk membuat
anak menjadi senang atau dijadikan suatu hiburan pada saat dirawat di rumah
sakit selain itu storry telling bisa membantu perkembangan berbahasa dan
diantaranya cerita si kancil dan buaya, cinderella, rafunzell dengan buku cerita
hari menggunakan boneka dan buku cerita judul kumpulan dongeng si kancil
penulis Rahimsyah AR. MB Tahun 2017 dan buku cerita judul kumpulan
salah satu diantaranya cerita si kancil dan buaya, cinderella, rafunzell dengan
cerita si kancil dan siput, kancil dan buaya, cinderella, rapunzel dengan waktu
20 menit dilakukan selama 2 hari menggunakan boneka dan buku cerita Judul
buku cerita judul kumpulan anak sedunia terbaik penulis Maulana Gibran
Tahun 2017.
kegiatan bercerita merupakan sebuah terapi non farmakologi atau disebut juga
dengan terapi tanpa menggunakan obat, yang bertujuan untuk membuat anak
9.045.
tersampaikan pesan tertentu pada anak dan cerita dapat bermanfaat sebagai
didapatkan bahwa nilai p=0, 000. maka dapat disimpulkan bahwa ada
tahun 2020.
anak ini tidak mengalami penurunan, peneliti berasumsi banyak faktor yang
perpisahan, kehilangan kontrol, luka pada tubuh dan sakit/nyeri, pola asuh
diberikan terapi storytelling si kancil dan siput, kancil dan buaya, cinderella,
62
storytelling adalah anak usia prasekolah yaitu anak yang berusia 3- 6 tahun.
usia terbanyak pada penelitian ini yaitu berusia 4 dan 5 tahun 54,6.%. karena
dia tertarik dengan cerita Penelitian ini didukung oleh Legi Rosalia Julita
tindakan invasif. Hasil yang didapat usia anak yaitu (37,5%) dan hasil uji
jenis kelamin adalah perempuan (68,2%). Hal ini berhubungan dengan jumlah
responden yang masuk ke ruang rawat anak lebih banyak perempuan. Reaksi
anak terhadap hospital dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin Meskipun jenis
penelitian yang mengatakan bahwa tingkat kecemasan yang tinggi terjadi pada
didukung oleh Legi Rosalia Julita (2019) dengan judul pengaruh storytelling
prasekolah yang dilakukan tindakan invasif. Hasil yang didapat jenis kelamin
yaitu (72.7%) penelitian ini menunjukkan bahwa lama rawat anak didapatkan
hasil bahwa sebagian besar anak dirawat dalam kategori lama yaitu > 3 hari.
dirawat dalam kategori lama yaitu sebanyak 18 orang (82%) . Dari hasil
kecemasan perpisahan akibat hospitalisasi pada anak usia pra sekolah di RSU
terbanyak adalah usia 20-30 (54.3%) karena tidak tergantung dengan usia
karena pendidkan orang tua pun berbeda-beda. Penelitian ini didukung oleh
Winarsih Dwi Biyanti (2012) dengan judul hubungan peran serta orang tua
64
jepara. Hasil didapatkan nilai p value sebesar 0,799 artinya tidak ada
perbedaan yang signifikan antara usia orang tua dengan dampak negatif
Biyanti (2012) dengan judul hubungan peran serta orang tua dan dampak
hospitalisasi positif terjadi pada anak dengan pendidikan orang tua dari
SD sampai SMU yaitu SD sebesar 62,5%, SMP sebesar 78,6 dan SMA
sebesar 65,7%. Dan hasil didapatkan p-value 0,985. Artinya tidak terdapat
Jepara.
selatan mayoritas Tani Penelitian ini didukung oleh Winarsih Dwi Biyanti
(2012) dengan judul hubungan peran serta orang tua dan dampak
antara pekerjaan orang tua dan dampak hospitalisasi pada anak prasekolah
0.00 setelah anak cemas diberikan terapi storytelling dengan cara dengan
hospitalisasi sebelum dan sesudah pada anak usia prasekolah yang berjumlah
serta nitric oxide dalam darah, kemudian terjadi penurunan denyut nadi,
terapi bermain kecemasan anak sebagian besar adalah kecemasan berat yaitu
sebagian besar turun menjadi cemas sedang sebanyak 60% anak. rata-rata
perbedaan skor kecemasan adalah sebesar 10,50. Hasil uji diketahui Asymp.
Sig (2 tailed) bernilai 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa “Hipotesis
kecemasan anak usia pra sekolah yang dirawat di RSUD Dr. Sobirin Lubuk
Linggau.
Pengaruh pemberian story telling dapat dilihat dari hasil analisa uji bivariat
dengan metode uji Paired T-test diperoleh nilai t sebesar 15.022 dengan nilai
p sebesar 0. 00 dimana p < 0.05, seih rerata (mean) tingkat kecemasan. anak
perbedaan sebesar 1.128 dengan hasil tersebut dapat diartikan bahwa ada
meningkatkan kesehatan anak. Dalam hal ini perawat dapat berperan sebagai
educator yaitu member pendidikan kesehatan pada ibu yang memiliki anak
obatan tetapi dapat dilakukan dengan terapi non farmakologi seperti terapi
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
saran kepada:
1. Teoritis
69
hasil penelitian ini dapat menjadi referensi atau masukan bagi bagi
usia prasekolah.
2. Praktis 67
prasekolah menurun.
b. Fikes Dehasen
prasekolah.
c. Peneliti Lain
Bagi peneliti lain hasil penelitian ini dapat menjadi panduan dalam
d. Responden
70
penyembuhan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Amallia Agieska, Oktaria Dwita, Oktafani. 2018. Pengaruh Terapi Bermain terhadap
Kecemasan Anak Usia Prasekolah selama Masa Hospitalisasi.lsmpung.
Majority Volume 7 Nomor 2 Maret 2018. Fakultas Kedokteran, Universitas
Lampung.
Apriza, 2017. Pengaruh Biblioterapi Dengan Buku Cerita Bergambar Terhadap
Tingkat Kecemasan Efek Hospitalisasi pada Anak Prasekolah. Volume 1 Issue
2 (2017) Pages 105 – 110. Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
Donsu Doli Tine Jenita. 2017. Psikologi Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Fadilah anita. 2018. Pengaruh terapi bermain bercerita metode boneka terhadap
kemampuan komonikasi pada anak prasekolah. Kabupaten jombang. Sekolah
tinggi ilmu kesehatan insane cendekia medika.
Harahap Minta Ito. 2018. Hubungan Support System Keluarga Dengan Tingkat
Kecemasan Pada Anak Prasekolah Akibat Hospitalisasi Di Rsu. Imelda
Pekerja Indonesia Medan. Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia, Medan,
Indonesia.
Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2011). Wong's Nursing Care of Infants and
Children Edition 9. St. Louis, Missouri: ELSEVIER MOSBY.
Hulinggi Ismanto, Gresty Masi, Dan Amatus Yudi Ismanto. 2018. Hubungan Sikap
Perawat Dengan Stress Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah Di Rsud
Pancaran Kasih Gmim Manando.
Kaluas, I., Ismanto.Y.A, & Kundre, M.R. 2015. Pebedaan terapi bermain puzzle dan
bercerita terhadap kecemasan anak usia prasekolah (3-5 tahun) selama
hospitalisasi di ruang anak RS.TK.III.R. W. Mongsidi Manado.manado:
eJournal Keperawatan (e-Kp).Volume 3 Nomor 2 mei 2015. Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Kemenkes RI. 2018. Hasil utama riset kesehatan dasar. Badan penelitian dan
pengembangan kesehatan.
Kusumawati Farida & Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Jakarta:Selemba Medika
Latif, M, dkk. 2014. Orientasi baru pendidikan anak usia dini, Jakarta : Kencana
Legi Rosalia Julita. 2019. Sulaiman Suhendar, Purwanti heny nyimas, Pengaruh
Storytelling Dan Guided-Imagery Terhadap Tingkat Perubahan Kecemasan
Anak Usia Prasekolah Yang Dilakukan Tindakan Invasif. Journal Of
Telenursing (Joting).Volume 1, Nomor 1, Juni 2019. Universitas Pembangunan
Indonesia Manado.
Liliek Pratiwi, Wulandari Yeni Rizki. 2014. Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai
Gambar terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah
(3-6 Tahun) yang dirawat di Ruang Kemuning RSUD Gunung Jati Kota
Cirebon. FIKES Universitas Muhammadiyah Cirebon.
Maulana Gibran. 2017. Kumpulan anak sedeunia terbaik. Surabaya: Karya gemilang
utama.
Marlenis Liza, Pawiliyah. 2019. Pengaruh Terapi Bermain Mendongeng Dengan
Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Pra Sekolah Akibat
Hospitalisasi. Jurnal Keperawatan Silampari Volume 3, Nomor 1, Desember
2019. STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
Nursalam. (2013). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba medika.
Padila. Agusramon. Year. 2019. Terapi Story Telling Dan Menonton Animasi Kartun
Terhadap Ansietas. Journal Of Telenursing (Joting) Volume 1, Nomor 1, Juni
2019. Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Rahimsyah AR. MB. 2017. Kumpulan dongeng si kancil. Surabaya: Zahra book.
Rekam medis Rs Bhayangkara. 2019. Data Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun)
Rumah Sakit Bhayangkara.
Santosa Eka Made 1, Putra Ageng Abadi. 2018. Pengaruh Tehnik Story Telling
Terhadap Penurunan Kecemasan Hospitalisasi Anak Usia Pra Sekolah Yang
Dirawat Di Ruang Anak Rsud Selong Lombok Timur. Vol. 4 No. 2 September-
Desember 2018 | 07-13. )Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Mataram.
Susanti Amelia dan Safitri Hendika. 2017. Pengaruh Story Telling Terhadap Tingkat
Kecemasan Anak Prasekolah Yang Menjalani Hospitalisasi Di Rsup
Dr.M.Djamil Padang Tahun 2017. Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Oktober 2017
Volume 1 Nomor 1 P-ISSN : 2597-8594. Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
Alifah Padang.
Sutomo. 2019. Storytelling Dan Manfaat Dari Storytelling. Dinas Perpustakaan Dan
Kearsipan: Pekan baru.
Tamisa Aslam. 2016. Latar Belakang Kecemasan Anak Pra Sekolah Kasus A (Im)
Siswa Taman Kanak-Kanak Ar-Rahmah Palembang. Psikis-Jurnal Psikologi
Islami Vol 2 No. 2. Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi (Stipsi) Abdi Nusa
Palembang.
Winarsih Dwi Biyanti. 2012. Hubungan Peran Serta Orang Tua Dan Dampak
Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah Di Rsud Ra Kartini Jepara. Fakultas
Ilmu Keperawatan Program Studi Magister Ilmu Keperawatan.
Yuniarti Sri. 2015. Asuhan Tumbuh Kembang Neonatus, Bayi-Balita Dan Anak
Prasekolah. Bandung: Pt Refika Aditama .
74
SKRIPSI
Disusun Oleh
ELLA GUSTIKA
NPM :172426179 SPP
SKRIPSI
Disusun Oleh
ELLA GUSTIKA
NPM :172426179 SPP
i
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
OLEH :
(ELLA GUSTIKA)
NPM : 172426179 SPP
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
77
MOTTO
Siapa yang berbuat baik maka allah akan memberikan ganjaran yang baik,
keburukan untuknya.
PERSEMBAHAN
Dosen-dosenku
Teman-temanku
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Penelitian yang saya tulis ini adalah benar-
benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambilan alihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sannksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu termasuk (pencabutan gelar
kesarjanaan/sanksi) yang telah saya peroleh.
Bengkulu, 13 Agustus 2020
Pembuat Pernyataan
Ella Gustika
NPM : 172426179 SPP
Mengetahui,
79
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
pendidik tempuh sampai saat ini adalah : Tingkat Sekolah Dasar (SD) Negeri 06
yang beralamat di Jalan Suban Kec. Tanjung Sakti Pumu Kab. Lahat, dimana penulis
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kec. Tanjung Sakti Pumu yang diselesaikan pada
(SMA) Negeri 1 yang diselesaikan pada tahun 2016, dengan keinginan yang keras,
maka pada tahun 2016 penulis melanjutkan ke tingkat Perguruan Tinggi yaitu Pada
1) Fakultas Ilmu Kesehatan dan alhamdulilah dapat saya selesaikan pada tahun 2020.
80
KATA PENGANTAR
v
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini, dengan judul “Pengaruh Terapi Storytelling
Terhadap Kecemasan Hospitalisasi Anak Usia Prasekolah Di RSUD
5. Ibu Ns. Murwati, S.Kep.,M.Kes selaku Ketua Prodi Prodi Ilmu Keperawatan
(S-1) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu.
6. Ibu Ns. Elsi Rahmadani.S.Kep.,M.Kep selaku Dosen Pembimbing Utama
yang dengan sabar dan keprofesionalannya telah memberikan saran,
bimbingan, membantu, dorongan dan petunjuk dan sangat berharga dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Ns. Handi Rustandi, S.Kep.,MAN selaku Dosen Pembimbing
Pendamping yang juga dengan sabar dan keprofesionalannya telah
memberikan saran, bimbingan, membantu, dorongan dan petunjuk dan sangat
berharga dalam penyusunan skripsi ini.
vi
8. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Keperawatan (S1)
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu yang telah banyak
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung demi kelancaran
dalam penyusunan skripsi ini.
9. Pemimpin RSUD Hasanuddin Damrah Manna Kabupaten Bengkulu Selatan
Bapak Dr. Emrusmadi, Sp,B
10. Rekan-rekan satu angkatan 2016 Program Studi Ilmu Keperawatan (S1) di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu.
11. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis selama pengerjaan penelitian ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang
disebabkan oleh keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini sehingga akan lebih bermanfaat.
Penulis,
82
Ella Gustika
ABSTRAK
Oleh :
Ella Gustika1
Elsi Rahmadani 2
Handi Rustandi 2
Berdasarkan data dari national center for health statistics (2018) angka
kesakitan anak yang dirawat dihospitalisasi berdasarkan usia dan penyebab pada
usia 1-9 tahun sebanyak 1.024 juta. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh
terapi storytelling terhadap kecemasan hospitalisasi anak usia prasekolah.
Metode yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan pendekatan One
Group Pretest-Posttes. Jumlah sampel sebanyak 22 orang. teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik accidental
sampling. Analisa data dilakukan univariat dan bivariat dilakukan dengan uji t-test
menggunakan spss versi 22.
Nilai rata-rata sebelum diberikan terapi storytelling yaitu 32.55 sedangkan
rata-rata sesudah diberikan terapi storytelling yaitu 23.59. Uji analisa bivariat
pengaruh terapi storytelling terhadap kecemasan Hospitalisasi Anak Usia Prasekolah
di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan 2020 dianalisis dengan uji
statistik paried t-test didapatkan p=0,000 dari p ≤ 0,05.
Disarankan kepada perawat ruangan ataupun bidan ruangan penelitian ini
dapat menjadi landasan pelaksanaan program kegiatan bimbingan, pembinaan dan
83
vii
84
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .....................................................iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
ABSTRAK ..............................................................................................................vi
ABSTRACT...........................................................................................................vii
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. ix
DAFTAR BAGAN.................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................8
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................8
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian...........................................................................................14
2. Reaksi terhadap hospitalisasi pada anak.............................................15
C. Konsep kecemasan..................................................................................15
1. Pengertian...........................................................................................15
2. Gejala kecemasan...............................................................................16
3. Macam-macam kecemasan.................................................................16
4. Tahap respon perilaku kecemasan anak.............................................17
5. Tingkat kecemasan.............................................................................18
6. Mekanisme coping kecemasan...........................................................19
7. Faktor-faktor mempengaruhi kecemasan hospitalisasi Anak
prasekolah...........................................................................................20
vii
8. dampak kecemasan hospitalisasi ......................................................25
9. Tindakan menurunkan kecemasan anak hospitalisasi........................25
10. Pengukuran kecemasan.....................................................................29
D. Konsep terapi storytelling ......................................................................30
1. Pengertian ..........................................................................................30
2. Jenis-jenis terapi storytelling..............................................................30
3. Manfaat terapi storytelling.................................................................31
4. Pengaruh terapi storytelling..............................................................32
E. Penelitian Sebelumnya Kecemasan Dan Storytelling ............................34
F. Kerangka teori.........................................................................................35
A. Desain Penelitian.....................................................................................39
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ...............................................................40
C. Populasi Dan Sampel..............................................................................40
86
D. Instrumen Penelitian................................................................................42
E. Teknik Pengumpulan Data, Pengumpulan Data Dan Analisis Data.......43
F. Etika Penelitian.......................................................................................48
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan ............................................................................................56
A. Kesimpulan .............................................................................................67
B. Saran .......................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA
87
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul lampiran
1. Surat Penelitian dari Fikes
2. Permohonan Menjadi Responden
3. Persetujuan Menjadi Responden
4. Protokol Penelitian Storytelling
5. Kuisioner Penelitian
6. Surat dari rekomendasi/surat izin penelitian dari DMPTSP
7. Surat izin penelitian dari RSUD
8. Surat keterangan selesai penelitian dari RSUD
9. Master Tabel
10. Hasil Analisa Data
88
DAFTAR TABEL
Nomor xi
Judul Tabel Halaman
3.1 Difinisi Operasional Terapi Storytelling Dan 37
Kecemasan
5.1 Distribusi Katateristik Responden 52
5.2 Nilai Rata-Rata Sebelum dan Sesudah Kecemasan 54
Hospitalisasi di Berikan Terapi Storytelling Terhadap
Kecemasan Hospitalisasi Anak Usia Prasekolah di
RSUD Hasanuddin Damrah Manna Kabupaten
Bengkulu Selatan Tahun 2020
5.3 Nilai selisih Rata-Rata Sebelum dan Sesudah 55
Kecemasan Hospitalisasi di Berikan Terapi
Storytelling Terhadap Kecemasan Hospitalisasi
Anak Usia Prasekolah di RSUD Hasanuddin Damrah
Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2020
5.4 Uji Normalitas Kecemasan Hospitalisasi Sebelum 55
dan Sesudah di Berikan Terapi Storytelling Terhadap
Kecemasan Hospitalisasi Anak Usia Prasekolah di
RSUD Hasanuddin Damrah Manna Kabupaten
Bengkulu Selatan Tahun 2020
Pengaruh Terapi Storytelling Terhadap Kecemasan 56
5.5 Hospitalisasi Anak Usia Prasekolah di RSUD
Hasanuddin Damrah Manna Kabupaten Bengkulu
Selatan Tahun 2020
89
DAFTAR BAGAN
x
Nomor Judul Bagan Halaman
3.1 Kerangka Teori 35
3.2 Kerangka Konsep 36
90
xii
LAMPIRAN
91
92
Lampiran 1
93
Lampiran 2
Kepada Yth.
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, adalah mahasiswa ilmu keperawatan FIKes
Bengkulu,.............2020
TTD
Peneliti
94
Lampiran 3
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, setelah membaca dan memahami
Kesediaan saya menjadi responden atas kesediaan saya sendiri dan tanpa ada
paksaan dari pihak manapun karena saya memahami bahwa data dan informasi yang
saya berikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan
penelitian demi pengembangan ilmu keperawatan serta tidak akan merugikan bagi
saya.
Bengkulu,...................... 2020
Responden
(.........................................)
95
Lampiran 4
PROTOKOL PENELITIAN
STORYTELLING
kecemasan hospitalisasi.
2. Boneka
3. Lembar kuesioner
4. Alat tulis
5. Mempersiapkan lingkungan
kecemasan (pretest)
96
kecemasan (posttest)
15. Dokumentasikan
Lampiran 5
KUESIONER
PENGARUH TERAPI STORYTELLING TERHADAP KECEMASAN
No Responden:
A. Biodata
1. Data Anak
Nama : Jenis Kelamin:
Usia : Hari Rawat :
2. Data Orang Tua/keluarga
Nama :
Alamat :
Usia :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan
B. Petunjuk pengisian
1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan. Kemudian jawablah pertanyaan
sesuai dengan keadaan anda yang sesungguhnya. Apabila terdapat
pertanyaan yang tidak dimenngerti, anda dapat menanyakannya kepada
pihak kami.
2. kriteria jawaban dalam lembar kuesioner ini, sebagai berikut
TP :Tidak Pernah (hal yang tidak pernah dilakukan sama sekali)
KD :Kadang-kadang (hal yang dilakukan hanya kalau lagi mau saja)
SR :Sering (hal yang dilakukan terus menerus namun tidak tiap hari )
SL :Selalu (hal tersebut rutin dilakukan setiap hari maupun terjadwal)
98
Lampiran 6
101
Lampiran 7
102
Lampiran 8
103
Lampiran 9
MASTER TABLE
Analisa Kateristik
Frequencies
Statistics
Usia Jenis_Kelamin Hari_Rawat Usia _Ortu Pendidikan Pekerjaan
N Valid 22 22 22 22 22 22
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Usia_Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 5 22.7 22.7 22.7
4 6 27.3 27.3 50.0
5 6 27.3 27.3 77.3
6 5 22.7 22.7 100.0
Total 22 100.0 100.0
Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid L 7 31.8 31.8 31.8
P 15 68.2 68.2 100.0
Total 22 100.0 100.0
Hari_Rawat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 16 72.7 72.7 72.7
2 6 27.3 27.3 100.0
Total 22 100.0 100.0
Usia_Ortu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
105
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S1 1 4.5 4.5 4.5
SD 4 18.2 18.2 22.7
SMA 8 36.4 36.4 59.1
SMK 1 4.5 4.5 63.6
SMP 8 36.4 36.4 100.0
Total 22 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PNS 1 4.5 4.5 4.5
IRT 8 36.4 36.4 40.9
Pedagang 3 13.6 13.6 54.5
TANI 10 45.5 45.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
106
MASTER TABLE
Data Orang
Kecemasan Hospitalisasi
Data Anak Tua
No Sebelum Sesudah
Nama Umur Nama Umur
Skor Kategori Skor Kategori
Lampiran 10
HASIL ANALISA DATA
Descriptives
Statistic Std. Error
Kecemasan Mean 32.55 1.038
108
Pair 1 Kecemasan
Hospitalisasi (Sebelum)
22 .856 .000
& Kecemasan
Hospitalisasi (Sesudah)