JURNAL UTAMA :
PENGARUH TERAPI BERMAIN MENDONGENG DENGAN
PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK
USIA PRA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI
JURNAL PEMBANDING :
PENGARUH TERAPI BERMAIN LILIN TERHADAP PENURUNAN
TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD
dr. SOEDARSO PONTIANAK
ABSTRAK
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of storytelling play therapy with a
decrease in anxiety levels in pre-school age children due to hospitalization in
Dr. Sobirin Lubuklinggau. The study design used a pre-experimental one group
pre-post test design. The results obtained mean a decrease in anxiety 10.50,
with the results of the Wilcoxon Test Asym 0,000 <0.005. The conclusion of this
study is the effect of storytelling play therapy on pre-school age anxiety scores
of children treated at RSUD Dr. Sobirin Lubuklinggau.
Abstrak:
Latar belakang : Hospitalisasi pada anak mengharuskan anak untuk tinggal di
rumah sakit. Hospitalisasi dapat menyebabkan terjadinya kecemasan pada anak.
Kecemasan pada anak tidak dapat dibiarkan, karena hal ini dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan cara terapi bermain lilin.
Objektif : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
terapi bermain lilin terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak usia
prasekolah.
Metode : Jenis penelitian ini pre-eksperimen dengan one group pre-post test
design. jumlah sampel 20 anak yang dilakukan dengan purposive sampling.
Analisa penelitian menggunakan uji statistik T berpasangan.
Hasil : Dari analisa perubahan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dengan
menggunakan uji T berpasangan didapatkan hasil nilai p = 0,000 dimana nilai p
< 0,05.
Kesimpulan : Pada penelitian ini ada pengaruh terapi bermain lilin terhadap
penurunan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah di Ruang Anak RSUD
dr. Soedarso Pontianak.
Abstract
Background : Hospitalization for children requires them to stay in the hospital.
Hospitalization causes anxiety for children. Anxiety cannot be allowed on
children as this may interfere their growth and development. One way to solve
the children anxiety is candle therapy.
Objective : This study was conducted to determine whether play candle therapy
influences to decrease the level of anxiety of preschool children or not.
Methods : The type of this research is pre - experimental with one group pre-
post test design . Total sample was 20 children who performed with purposive
sampling . Analysis of this research using paired T statistical test.
Results : From the analysis of changing in the levels of anxiety before and after
using the paired T test results obtained where the value of p = 0.000 , p < 0.05.
Conclusion : In this study, there is an effect of playing candles therapy to
decrease the level of anxiety on children of preschool age in children room of
general regional hospitals doctor soedarso Pontianak .
POPULASI
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang
anak
JURNAL 2
Anak usia prasekolah merupakan anak yang
mempunyai rentang usia 2 hingga 6 tahun (Potter
and Perry, 2005; Behrman, Kliegman, Jenson
2006). Hospitalisasi pada anak merupakan proses
yang dikarenakan suatu alasan yang berencana
ataupun darurat, sehingga mengharuskan anak
untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangan kembali kerumah
(Nursalam dkk, 2008). Stress pada anak ini dapat
diperlihatkan dengan kecemasan yang muncul pada
sikap anak. Kecemasan yang terjadi pada anak tidak
dapat dibiarkan, karena hal ini dapat berdampak
buruk pada proses pemulihan kesehatan anak.
Terapi bermain merupakan terapi pada anak yang
menjalani hospitalisasi. Permainan anak akan
membuat anak terlepas dari ketegangan dan stres
yang dialaminya karena dengan melakukan
permainan, anak akan dapat mengalihkan rasa
sakitnya pada permainannya dan relaksasi melalui
kesenangannya melakukan permainan (Supartini,
2012). Terapi bermain dengan menggunakan lilin
sangat tepat karena lilin tidak membutuhkan energi
yang besar untuk bermain, permainan ini juga dapat
dilakukan di atas tempat tidur anak, sehingga tidak
mengganggu dalam proses pemulihan kesehatan
anak (Ngastiyah, 2005). Populasi dalam penelitian
ini usia prasekolah di Ruang Anak RSUD dr.
Soedarso Pontianak.
POPULASI
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang
anak.
Critical Thinking :
Kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak
menyenangkan yang ditandai oleh perasaan-
perasaan subjektif atau perasaan yang tidak
diketahui jelas penyebabnya, seperti ketegangan,
ketakutan, dan kekhawatiran. Anak usia prasekolah
biasanya mengalami separation anxiety atau
kecemasan perpisahan karena anak harus berpisah
dengan lingkungan yang dirasakan aman, nyaman,
penuh kasih sayang, dan menyenangkan seperti
lingkungan rumah, permainan, dan teman-teman
sepermainan. (Hamari, 2011).
2 I (Intervensi) Ya Jurnal 1:
Penelitian menggunakan pra eksperimen dengan
one-group pre-post test design. Dilakukan pada 20
responden anak pra sekolah. Pertama diukur skor
kecemasan pada anak pra sekolah sebelum
dilakukan terapi bermain menggunakan lembar
observer dari HARS, setelah itu responden
diberikan terapi bermain mendongeng dan diukur
skor kecemasan.
Jurnal 2:
Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan
menggunakan desain penelitian pre-eksperimental
dengan one-group pre-test post-test design tanpa
adanya kelompok kontrol.
Desain penelitian ini menggunakan satu kelompok
subjek, dimana diberikan pretest (pengamatan awal)
terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi (terapi
bermain lilin), setelah diberikan intervensi,
kemudian dilakukan kembali posttest atau
pengamatan akhir. Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini berupa lembar observer tingkat cemas
akibat hospitalisasi yang diambil dari preschool
anxiety scale.
Critical Thingking:
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), pertama
kali dikembangkan oleh Max Hamilton pada tahun
1956, untuk mengukur semua tanda kecemasan baik
psikis maupun somatik. HARS terdiri dari 14 item
pertanyaan untuk mengukur tanda adanya
kecemasan pada anak dan orang dewasa
(Chrisnawati, G., & Aldino, 2019)
Preschool Anxiety Scale Revised (PASR) adalah
skala pengukuran yang berisi 22 skor kecemasan
yang meminta orang tua untuk memberikan
informasi yang benar mengenai anaknya, ke 22 item
pernyataan berisi pengukuran kecemasan.
Kuesioner ini bisa digunakan untuk mengukur
tingkat kecemasan anak pada usia 2,5 sampai 6,5
tahun (Arisska, D., & Sitompul, 2017)
3 C (Comparasion) Ya JURNAL 1 ·
Penelitian ini di lakukan di RSUD Dr.Sobirin
Lubuklinggau dengan jenis Penelitian
menggunakan rancangan pre eksperimen one grup
pre-post test design
Kriteria populasi dalam penelitian ini adalah semua
yang dirawat di ruang melati. Sampel dalam
penelitian ini adalah anak usia pra sekolah yang
berjumlah 20 orang dengan menggunkan tehknik
accidental sampling.
Analisis data menggunakan uji statistic Paire
Sample T-Test jika data berdistribusi normal,
sedangkan jika tidak berdristibusi normal maka
akan menggunakan Wilcoxon Test dengan tingkat
kebermaknaan 0,05
JURNAL 2
Critical Thinking
Menurut Arikunto (2010:124) one group pretest-
posttest design adalah kegiatan penelitian yang
memberikan tes awal (pretest) sebelum diberikan
perlakuan, setelah diberikan perlakuan barulah
memberikan tes akhir (posttest)
Kedua Jurnal sama-sama membahas tentang terapi
yang berpengaruh pada kecemasan
4 O (outcome) Ya JURNAL 1
JURNAL 2
CRITICAL THINKING