Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL TERAPI BERMAIN CLAY

PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH 3-6 TAHUN

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Stase


Keperawatan anak

Disusun oleh Kelompok 9

Nama Anggota:

1. Widia Mei Linanggita Putri (2011040079)


2. Riyo Fajar Iman (2011040080)
3. Isnaeni Aldina Novita R. (2011040081)
4. Meli Erlina (2011040082)
5. Dewi Ratnasari (2011040083)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak adalah makhluk rentan dan tergantung yang selalu dipenuhi dengan rasa
ingin tahu, aktif, serta penuh harapan. Anak prasekolah khususnya pada anak usia 3-6
tahun, lebih sering mengalami kecelakaan dan cedera. Cedera yang dialami anak
bermacam-macam bisa berupa jatuh, aspirasi, panas demam, dan luka bakar sehingga
memungkinkan anak-anak untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Semakin muda
usia anak akan lebih beresiko terserang penyakit karena disebabkan oleh sistem imun
anak yang masih berkembang sehingga rentan terpapar penyakit dan menyebabkan
anak mudah sakit (Muhammad Al-Ihsan, 2018).
Kondisi anak yang sakit dan tidak memungkinkan menjalankan perawatan di
rumah sehingga mengakibatkan anak untuk menjalani perawatan di rumah sakit.
Hospitalisasi merupakan suatu keadaan dimana individu yang mengalami perawatan
di rumah sakit. Kondisi anak yang mengalami hospitalisasi dapat berpengaruh
terhadap psikososial anak, dan perkembangan anak. Adapun faktor-fakrot yang
mempengaruhi hospitalisasi pada anak umumnya seperti berpisah dengan orangtua,
kecemasan tentang kegelapan, monster, pembunuhan, dan binatang buas yang diawali
dengan yang asing, gangguan kontak sosial jika pengunjung tidak diizinkan
menjenguk, nyeri akibat tindakan intensive, dan takut akan kematian. Dari faktor-
faktor tersebut mengakibatkan anak menjadi stress, cemas, takut, merasakan nyeri,
kehilangan kendali, perubahan gambaran diri (Heri Saputro, 2017).
Berdasarkan survei World Health Organiation (WHO) pada tahun 2015,
hampir 87% anak mengalami perawatan dirumah sakit. The National Centre for
Health Statistic memperkirakan bahwa 3-5 juta anak dibawah usia 15 tahun menjalani
hospitalisasi setiap tahun. Angka kesakitan anak di Indonesia yang dirawat di rumah
sakit cukup tinggi yaitu 15,26% yang ditunjukkan dengan selalu penuhnya ruangan
anak baik di rumah sakit pemerintah maupun swasta. Berdasarkan data dari hasil
survey Ekonomi SUSENAS (Survey Kesehatan Nasional) pada tahun 2014 angka
kesakitan anak dikelompokkan menurut usia 0-4 tahun 25,8%, usia 5-12 tahun
14,91%, usia 13-15 tahun 9,1%, usia 16- 21 tahun sebanyak 8,13%. Sedangkan
berdasarkan survei kesehatan ibu dan anak tahun 2015 didapatkan hasil bahwa dari
1.425 anak mengalami dampak hospitalisasi (Putri dkk, 2018).
Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dialami oleh pasien anak
yang sedang mengalami hospitalisasi. Kecemasan yang sering dialami seperti
menangis, dan takut pada orang baru. Banyaknya stressor yang dialami anak ketika
menjalani hospitalisasi menimbulkan dampak negatif yang mengganggu
perkembangan anak. Lingkungan rumah sakit dapat merupakan penyebab stress dan
kecemasan pada anak (Marni, 2018).
Terapi bermain adalah suatu kegiatan bermain yang dilakukan untuk
membantu dalam proses penyembuhan anak dan sarana dalam melanjutkan
pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Tujuan bermain bagi anak
adalah menghilangkan rasa nyeri ataupun sakit yang dirasakannya dengan cara
mengalihkan perhatian anak pada permainan sehingga anak akan lupa terhadap
perasaan cemas maupun takut yang dialami, selama anak menjalani perawatan
dirumah sakit.
Tujuan play therapy atau terapi bermain yang di pusatkan pada anak antara
lain adalah untuk menyehatkan kondisi emosi anak (kontrol terhadap diri),
meningkatkan konsentrasi, penguasaan diri sehingga anak akan tumbuh menjadi anak
yang percaya diri, bertanggung jawab, mandiri dan bisa menjadi pengambil keputusan
yang baik. Anakanak yang mendapatkan porsi bermain yang tepat mampu memahami
proses sehingga bisa mengembangkan kemampuan yang ada dalam dirinya. Hal
tersebut di atas akan menjadi bekal saat mereka tumbuh dewasa dan berada di
lingkungan yang lebih heterogen dari saat ini. Ada dua kategori bermain pada anak.
Yaitu bermain aktif dan bermain pasif. Bermain aktif yaitu bermain yang
menggunakan energi dan membutuhkan ide maupun inisiatif dari anak. Contoh: aneka
permainan olahraga dan ketangkasan (renang, sepak bola, bulutangkis, bola basket,
bola volley dan yang sejenisnya), petak umpet, lompat tali dan masih banyak lagi.
Bermain pasif adalah bermain tanpa memerlukan mengeluarkan energi dan ide
berlebih. Seperti menonton pertunjukan, menyemangati teman yang sedang berlomba,
mendengarkan dongeng dan yang sejenisnya.
Dengan terapi bermain, diharapkan kecemasan anak segera menurun, sehingga
dapat menjadikan anak lebih bekerjasama pada petugas kesehatan (Nor Ella Dayani,
2015). Permainan yang cocok diterapkan untuk anak usia prasekolah salah satunya
adalah permainan membentuk (kontruksi) seperti clay. Clay adalah sejenis bahan
yang menyerupai lilin lembut dan mudah dibentuk. Terapi bermain dengan
menggunakan clay cocok diberikan pada anak yang sedang menjalani perawatan,
karena tidak membutuhkan energi yang besar untuk bermain. Permainan ini juga
dapat dilakukan diatas tempat tidur anak, sehingga tidak mengganggu dalam proses
pemulihan kesehatan anak.

B. Tujuan
Analisis jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain clay untuk
mengurangi kecemasan pada anak prasekolah yang menjalani hospitalisasi.

C. Manfaat
Manfaat yang didapatkan diharapkan terapi ini dapat mengurangi kecemasan pada
anak hospitalis dan juga untuk diaplikasikan di rumah sakit khususnya RSI
Banjarnegara untuk mengatasi kecemasan pada anak hospitalis.
BAB II

ANALISIS JURNAL (PICO)

Jurnal 1

Judul jurnal : Terapi Bermain Clay Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah
(3-6 Tahun)

Peneliti : Ria Setia Sari, S.Kep, Fina Afriani

Jurnal : Jurnal Kesehatan, Vol. 8 No. 1 (2019)

JUDUL :
Terapi Bermain Clay Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun)
PROBLEM :
Banyak anak-anak usia prasekolah yang dirawat dirumah sakit selalu menangis, menjerit,
ketakutan, cemas dan menolak ketika akan dilakukan pengobatan oleh perawat ruangan
POPULATION :
Popilasi target penelitian ini adalah paisen anak yang dirawat di RSUD Balaraja Tangerang
sedangkan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien anak usia pra sekolah (3-6
tahun)
INTERVENTION :
Pada penelitian ini dilakukan intervensi perlakukuan secara acak dengan terapi bermain
menggunakan clay, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tingkat kecemasan hospitalis
pada anak pra sekolah (3-6 tahun) di RSUD Balaraja Tangerang
COMPARISON :
Tidak ada intervesi/perlakukan pembanding pada penelitian jurnal ini
OUTCOME :
Hasil uji statistika menggunakan uji Wilcoxin Signed Rank Test menunjukan bahwa dapat
diketahui nilai p value dari data tersebut 0,000 (p<0,05), maka ada pengaruh yang signifikan
yaitu antara tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi terapi brmain clay
pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang di rawat di RSUD Balaraja

Jurnal 2

Judul jurnal : Terapi Bermain Clay untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia
Prasekolah (3-6 Tahun) yang Menjalani Hospitalisasi di RSUD Dr.Soediran Mangun
Sumarso Wonogiri
Peneliti : Murni Isna Susilowati , Ratna Setiyaningsih

Jurnal : IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 8 No. 1 – Januari 2021

JUDUL :
Terapi Bermain Clay untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah (3-
6 Tahun) yang Menjalani Hospitalisasi di RSUD Dr.Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
PROBLEM :
Kecemasan pada anak biasanya di tandai dengan gelisah, menangis, berkeringat dingin,gugup
saat berbicara,tampak pucat, sering buang air kecil
POPULATION :
Popolasi target penelitian ini adalah paisen anak yang mengalami kecemasan di RSUD
Dr.Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Subjek penelitan sebanyak 5 dipilih sesui dengan
kriteria: anak usia prasekolah (3-6 tahun), dirawat di rumah sakit, tingkat kecemasan 4-10
(sedang) skala Aidar, bersedia menjadi subjek penelitian, dapat diajak berkomunikasi secara
verbal, tidak menderita fraktur pada tangan, kesadaran compos mentis, orang tua bisa
membaca dan menulis, bersedia mengikuti kegiatan terapi bermain dari awal sampai akhir
INTERVENTION :
Pada penelitian ini intervensi yang dilakukan adalah terapi bermain menggunakan clay, untuk
membantu dalam proses penyembuhan anak dan sarana dalam melanjutkan pertumbuhan dan
perkebangan anak
COMPARISON :
Tidak ada intervesi/perlakukan pembanding pada penelitian jurnal ini
OUTCOME :
Penelitian ini menggunakan studi khasus deskriptif menggunakan pendekatan nursing
process setelah dilakukan terapi bermain clay selama 1x12 jam selama 3 hari masalah
kecemasan sudah teratasi dan sesui dengan kriteria hasil. Sebagian besar subjek mengalami
penurunan skor kecemasan, dari skor kecemasan sedang (7-10) menjadi ringan (4-6).

Jurnal 3

Judul jurnal : Pengaruh Terapi Bermain Clay Terhadap Kecemasan Hospitalisasi Pada Anak
Usia 3-6 Tahun

Peneliti : Heny Nurmayunita , Apriyani Puji Hastuti

Jurnal : Jurnal Keperawatan Malang Volume 4, No 1, 2019, 1-10

JUDUL :
Pengaruh Terapi Bermain Clay Terhadap Kecemasan Hospitalisasi Pada Anak Usia 3-6
Tahun
PROBLEM :
Hampir 90% pasien anak mengalami kecemasan karena hospitalisasi diruang Nusa Indah
Rumah Sakit dr Soepraoen Malang. Hasil wawancara didapatkan, ruangan masih
menggunakan teknik orang ketiga, yakni melibatkan orangtua untuk mengatasi kecemasan
hospitalisasi anak pada usia 3-6 tahun. Anak sering kali ketika mengalami kecemasan, akan
menunjukkan perilaku menangis, histeris saat didatangi oleh petugas kesehatan, nafsu makan
menurun, menolak tindakan, dan meminta untuk pulang kerumah
POPULATION :
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 3-6 tahun di Ruang Nusa Indah Rumah
Sakit Tentara dr.Soepraoen Malang yang berjumlah 38 anak. Sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian anak usia 3-6 tahun di Ruang Nusa Indah Rumah Sakit Tentara dr.Soepraoen
Malang dengan jumlah 20 anak. Teknik Sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah
Consecutive Sampling.
INTERVENTION :
seluruh responden yang berjumlah 20 anak diukur tinggat kecemasannya sebelum dan
sesudah dilakukannya perlakuan terapi bermain clay
COMPARISON :
Tidak ada intervesi/perlakukan pembanding pada penelitian jurnal ini
OUTCOME :
Penelitian ini menggunakan uji T Test dan diketahui hasil nilai p value dari penelitian ini
0,000 yang <0.05. maka penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh pemberian terapi
bermain clay terhadap kecemasan hopitalisasi anak usia 3-6 tahun Di Ruang Nusa Indah
Rumah Sakit Tentara dr.Soepraoen Malang
BAB III

PERBANDINGAN JURNAL

Judul Jurnal Metode Penelitian Hasil Kekurangan Kelebihan


Terapi Bermain Clay Jenis penelitian ini Hasil uji statistika Judul tidak berfokus secara keseluruhan dalam
Terhadap Tingkat menggunakan uji menunjukan bahwa pada hospitalisasi anak, alur penelitian jurnal
Kecemasan Pada Anak statistika menggunakan dapat diketahui nilai p pendahuluan tidak tersebut sudah bagus
Usia Prasekolah (3-6 uji Wilcoxin Signed value dari data tersebut langsung menuju inti karena sudah
Tahun) Rank Test. Desain 0,000 (p<0,05), maka bahasan, penulisan menggunakan metode
penelitian yang gunakan ada pengaruh yang jurnal kurang rapih tidak penelitian yang sesui,
oleh peneliti adalah signifikan yaitu antara tercantum ketebatasan kemudia penulisan dan
Praeksperimen dengan tingkat kecemasan penelitian penggunaan jurnal
rancangan One Group sebelum dan sesudah pendukung dan jurnal
Pretest Posttest dilakukan intervensi pembanding sudah tepat.
terapi brmain clay pada Selain itu hasil penelitian
anak usia prasekolah (3- dalam jurnal tersebut
6 tahun) yang di rawat dapat
di RSUD Balaraja dipertaanggujawabkan
Terapi Bermain Clay penelitian ini adalah Hasil menggunakan Pendahuluan tidak Studi kasus ini dapat
untuk Menurunkan studi kasus deskriptif pendekatan nursing menjabarkan responden menunjukan teratasinya
Tingkat Kecemasan menggunakan process setelah secara spesifik yaitu kesemasan pada
pada Anak Usia pendekatan nursing dilakukan terapi anak usia prasekolah, responden dan
Prasekolah (3-6 Tahun) process. Penelitian bermain clay selama pendekatan penelitian menunjukan hasil
yang Menjalani dilakukan di RSUD dr. 1x12 jam selama 3 hari lebih terkhusus pada penurunan tingkat
Hospitalisasi di RSUD Soediran Mangun masalah kecemasan proses keperawatan, kecemasan responden
Dr.Soediran Mangun Sumarso Wonogiri pada sudah teratasi dan sesui lama hari perawatan sehingga hasil studi kasus
Sumarso Wonogiri tanggal 8 April-12 April dengan kriteria hasil. responden masih ini dapat dijadikan
2019. Subjek penelitian Sebagian besar subjek bersifat heterogen, tidak referensi untuk dilakukan
sebanyak 5 anak. Teknik mengalami penurunan terdapat saran bagi oleh perawat.
sampling yang skor kecemasan, dari peneliti selanjutnya,
digunakan adalah skor kecemasan sedang pada hasil tidak bisa
purposive sampling (7-10) menjadi ringan menyebutkan prosentase
yaitu teknik (4-6). untuk mempermudah
pengambilan sampel pembaca dalam
dengan pertimbangan menganalisis, ada
atau tujuan tertentu perbedaan persepsi
dengan kriteria: Anak kategori kesemasan
yang dirawat usia pada penulisan metode
prasekolah (3-6 tahun), dan kesimpulan
Anak dirawat di rumah
sakit, Anak dengan
tingkat kecemasan 4-10
(sedang) skala Aidar,
Bersedia menjadi subjek
penelitian
Pengaruh Terapi Desain yang digunakan Hasil uji statistik Judul tidak menjurus Susuan jurnal tebilang
Bermain Clay Terhadap dalam penelitian ini diketahui hasil nilai p pada suatu tempat cukup lengkap terdapat
Kecemasan adalah Pra eksperimen value dari penelitian ini terjadinya hospitalisasi kesimpulan dan saran bagi
Hospitalisasi Pada Anak dengan pendekatan one 0,000 yang <0.05. maka yang di alami oleh peneliti selanjutnya
Usia 3-6 Tahun group pre - post test penelitian ini responden, abstrak tidak sehingga penelitian ini
design. Rancangan one menunjukan bahwa memuat analisa atau dapat dikembangkan lagi,
group pra- post test adanya pengaruh pembahasan penelitian, penulisan isi jurmal
design adalah pemberian terapi pendahuluan tidak runtut, memaparkan hasil
mengungkapkan bermain clay terhadap menyebutkan beberapa dengan jelas menunjukan
hubungan sebab akibat kecemasan hopitalisasi penelitian sebelumnya, hasil yang dapat
dengan cara melibatkan anak usia 3-6 tahun Di tidak mencantumkan dipertanggungjawabkan
satu kelompok subjek Ruang Nusa Indah ketebatasan penelitian
Penelitian ini Rumah Sakit Tentara
menggunakan data dr.Soepraoen Malang
primer untuk
mengetahui pengaruh
pemberian terapi
bermain Clay terhadap
kecemasan hospitalisasi
anak usia 3-6 tahun di
Ruang Nusa Indah
Rumah Sakit Tentara
dr.Soepraoen Malang
BAB IV

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEPERAWATAN

A. Kesimpulan
Pada hasil analisis ketiga jurnal mengenai terapi bermain menggunakan clay pada anak
usia pra sekolah usia 3-6 tahun, didaptkan hasil penelitian paling signifikan yaitu pada
jurnal ke 3 dengan judul “Pengaruh Terapi bermain clay terhadap kecemasan
hospitalisasi pada anak usia 3-6 tahun” dan jurnal yang ke 1 dengan judul Terapi bermain
clay terhadap tingkat kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun). Dengan
didapatkan hasil yang sama pada kedua jurnla tersebut yaitu p value = 0,000 (p< 0,05),
yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara terapi bermain clay terhadap tingkat
kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra sekolah.
B. Evidance Based
Terapi bermain adalah suatu kegiatan bermain yang dilakukan untuk membantu
dalam proses penyembuhan anak dan sarana dalam melanjutkan pertumbuhan dan
perkembangan anak secara optimal.
Clay adalah sejenis bahan yang menyerupai lilin lembut dan mudah dibentuk.
Terapi bermain dengan menggunakan clay cocok diberikan pada anak yang sedang
menjalani perawatan, karena tidak membutuhkan energi yang besar untuk bermain.
Permainan ini juga dapat dilakukan diatas tempat tidur anak, sehingga tidak mengganggu
dalam proses pemulihan kesehatan anak.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dayani, dkk (2015) tentang terapi bermain
clay terhadap kecemasan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang mengalami
hospitalisasi di RSUD Banjarbaru dimana penelitian ini menyebutkan permainan yang
cocok diterapkan untuk anak usia prasekolah salah satunya adalah permainan membentuk
(konstruksi) seperti clay. Terapi bermain dengan menggunakan jenis clay seperti plastisin
atau playdough cocok diberikan pada anak yang sedang menjalani perawatan, karena
tidak membutuhkan energi yang besar untuk bermain. Permainan ini juga dapat dilakukan
di atas tempat tidur anak, sehingga tidak mengganggu dalam proses pemulihan kesehatan
anak. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian clay terhadap
penurunan kecemasan anak.
C. Implikasi di RS
Implikasi di ruang anak firdaus RSI Banjarnnegara sendiri diantaranya, diruang
anak firdaus RSI Banjarnnegara belum menyediakan ruangan khusus diruang anak yang
dijadikan untuk terapi bermain tetapi sudah menyediakan berbagai macam permainan
seperti congklak, alat mewarnai, puzzle, plastisin dan lain lain namun pada
mekanismenya ruang anak firdaus RSI Banjarnnegara belum di jadwalkan waktu untuk
terapi bermain dan perawat diruang anak RSI Banjarnnegara belum melaksanakan
intervensi terapi bermain, anak disediakan tempat bermain dan mainan untuk
memainkannya sendiri dengan orang tua pasien, hal terebut dapat mengatasi
permasalahan yang ada yaitu kecemasan pada anak mengalami hospitalis di ruang anak
RSI Banjarnnegara sehingga tingkat kecemasan anak dapat teratasi.
DAFTAR PUSTAKA

Alini. (2017). Pengaruh Terapi Bermain Plastisin (Playdoght) Terhadap Kecemasan Anak Usia
Prasekolah (3-6 Tahun) Yang Mengalami Hospitalisasi di Ruang Perawatan Anak RSUD
Bangkinang Tahun 2017. Jurnal Keperawatan , 1-10.

Dewi, D. A. (2018). Pengaruh Terapi Bermain Plastisin Terhadap Penurunan Kecemasan Akibat
Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun). Skripsi Ilmu Keperawatan . Ikbal
Fradianto, P. A. (2014). Pengaruh Terapi Bermain Lilin Terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi di RSUD Dr. Soedarso
Pontianak. Jurnal Keperawatan .

Marni, R. A. (2018). Pengaruh terapi Bermain Mewarnai Terhadap Penurunan Kecemasan Pada
Anak Usia Prasekolah. Jurnal Keperawatan, 24-29

Muhammad Al-Ihsan, E. S. (2018). Terapi Bermain Origami Terhadap Kecemasan Anak Usia
Prasekolah (3-6 Tahun) Yang Menjalani Hospitalisasi. Jurnal Keperawatan , 63-70.

Nor Ella Dayani, L. Y. (2015). Terapi Bermain Clay Terhadap Kecemasan Pada Anak Usia
Prasekolah (3-6 Tahun) Yang Menjalani Hospitalisasi di RSUD Banjarbaru. Keperawatan , 1-15.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurmayunita Heny (2019). Pengaruh terapi bermain clay terhadap kecemasan hospitalisasi pada
anak usia 3-6 tahun. Jurnal keperawatan malang Vol 4 (1)

Sarifah M, A. H. (2016). Pengaruh Senam Otak Terhadap Kecemasan Pada Anak Usia Sekolah
Yang Menjalani Hospitalisasi. Jurnal Keperawatan .

Sari Ria Setia (2019). Terapi bermain clay terhadap tingkat kecemasan pada anak usia
prasekolah. Jurnal keperawatan Vol 8 (1)

Susilowati murni isna (2021). Terapi bermain clay untuk menurunkan tingkat kecemsan pada
anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di RSUD Dr. Soediran Mangun
Sumarso Wonogir. Indonesian Journal On Medical Science Vol 8 (1)

Saputro, H., & Fazrin, I. (2017). Anak Sakit Wajib Bermain di Rumah Sakit, Penerapan Terapi
Bermain Anak Sakit, Proses, Manfaat, dan Pelaksanaannya. Ponorogo : Forum ilmiah Kesehatan.
Yulia Devi Putri, R. Y. (2018). Pengaruh Terapi Mewarnai Gambar Terhadap Kecemasan Anak
Prasekolah Akibat Hospitalisasi. Jurnal Keperawatan , 31-36.

Anda mungkin juga menyukai