Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS JURNAL METODE PICO

“PERBEDAAN PENGARUH TEKNIK RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP


PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO
CAESARIA DI RSU BUAH HATI CIPUTAT”

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Stase Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh Kelompok 9 :

1. Widia Mei Linanggita Putri 2011040079


2. Riyo Fajar Iman 2011040080
3. Isnaeni Aldina Novita R 2011040081
4. Meli Erlina 2011040082
5. Dewi Ratnasari 2011040083

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020/2021
BAB I

ANALISIS JURNAL

A. Judul Penelitian
“Perbedaan Pengaruh Pemberian Terapi Relaksasi Autogenic Terhadap Penurunan
Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi Caesaria Di Rumah Sakit Buah Hati Ciputat”
B. Peneliti
Riris Andriarti, Yulia Heri Martina
C. Ringkasan Jurnal
Pasien post operasi sectio caesaria biasanya akan merasakan nyeri luka operasi
setelah beberapa jam pasca operasi sejalan dengan mulai pulihnya efek anestesi dari
tubuh ibu. Hal ini yang banyak dikeluhkan oleh ibu post operasi sectio caesaria.
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan, bersifat
sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
rasa nyeri yang dialaminya. Untuk meredakan nyeri, perawat perlu memberikan
penatalaksanaan nyeri yang tepat terhadap setiap individu. Dan salah satu terapi
teknik relaksasi dalam dan imajinasi terbimbing untuk meredakan nyeri adalah
dengan pemberian terapi autogenic.
Teknik relaksasi autogenic merupakan salah satu teknik relaksasi yang
bersumber dari diri sendiri berupa kata-kata atau kalimat pendek ataupun pikiran yang
bisa membuat pikiran tentram. Relaksasi autogenic dilakukan dengan membayangkan
diri sendiri berada dalam keadaan damai dan tenang, berfokus pada pengaturan nafas
dan detakan jantung.
Dari survey pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan mewawancarai
pasien post operasi sectio caesaria didapatkan hampir seluruh responden mengeluh
mengalami nyeri di luka operasi dengan skala nyeri 4-6 (nyeri sedang). Keluhan nyeri
terutama terasa saat efek anestesi sudah mulai hilang, antara 2 sampai 4 jam setelah
operasi dan semakin lama keluhan nyeri semakin bertambah. Dari survey tersebut,
didapatkan pula 4 dari 10 responden mengatakan untuk mengurangi nyeri, responden
melakukan teknik relaksasi tarik nafas dalam sesuai yang diajarkan perawat pada saat
edukasi sebelum pembedahan. Namun, 6 dari seluruh responden, memilih menahan
nyeri dengan tidak melakukan pergerakan yang dapat menimbulkan nyeri bertambah.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perbedaan pengaruh pemberian
terapi relaksasi autogenic terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post operasi
sectio caesaria di Rumah Sakit Buah Hati Ciputat.

E. Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan:
a. Teknik ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan alat ataupun biaya.
b. Teknik ini dapat dilakukan pasien secara mandiri setelah diajarkan oleh
perawat.
c. Dalam jurnal intervensi menggunakan kelompok kontrol dan kelompok
intervensi sehingga dapat mengukur perbedaannya.
2. Kekurangan:
a. Dalam jurnal tidak menyebutkan keterbatasan penelitian yang menunjukan
bahwa penelitian ini dapat ditindaklanjuti untuk diteliti kembali atau
dikembangkan oleh peneliti berikutnya.
b. Dalam jurnal juga tidak menyebutkan saran yang dapat diberikan terutama
bagi peneliti selanjutnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Patient, Population And Problem


Pasien post operasi sectio caesaria biasanya akan merasakan nyeri luka operasi
setelah beberapa jam pasca operasi sejalan dengan mulai pulihnya efek anestesi dari
tubuh ibu. Hal ini yang banyak dikeluhkan oleh ibu post operasi sectio caesaria.
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan, bersifat
sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
rasa nyeri yang dialaminya. Untuk meredakan nyeri, perawat perlu memberikan
penatalaksanaan nyeri yang tepat terhadap setiap individu. Dan salah satu terapi
teknik relaksasi dalam dan imajinasi terbimbing untuk meredakan nyeri adalah
dengan pemberian terapi autogenic.
Teknik relaksasi autogenic merupakan salah satu teknik relaksasi yang
bersumber dari diri sendiri berupa kata-kata atau kalimat pendek ataupun pikiran yang
bisa membuat pikiran tentram. Relaksasi autogenic dilakukan dengan membayangkan
diri sendiri berada dalam keadaan damai dan tenang, berfokus pada pengaturan nafas
dan detakan jantung.
Desain penelitian penelitian ini adalah Quasy Eksperimental dengan
pendekatan The Randomized Pretest-Posttest With Control Group Design. Metode ini
diganakan untuk membandingkan hasil intervensi dua kelompok yaitu kelompok
kontrol dan kelompok intervensi yang keduanya diukur sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi terapi relaksasi autogenic.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post operasi sectio caesaria di Rumah
Sakit Buah Hati Ciputat. Dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 50
responden, yang terdiri dari 25 responden kelompok intervensi dan 25 responden
kelompok kontrol. Jumlah sampel didapatkan dengan perhitungan menggunakan
rumus besaran sampel analitis numeric tidak berpasangan. Teknik pengambilan
sampel menggunakan Non probability sampling berupa teknik purposive sampling
B. Intervention
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dengan peneliti
memberikan penjelasan kepada responden tentang terapi relaksasi autogenic
mencakup cara, manfaat dan waktu pelaksanaan. Responden yang bersedia ikut dalam
penelitian, peneliti akan meminta kesediaan responden untuk menandatangani lembar
persetujuan dalam bentuk inform consent.
Peneliti melakukan penelitian dalam dua tahap sekaligus yaitu tahap pertama
dilakukan pada kelompok intervensi dan tahap kedua pada kelompok kontrol.
Sebelum pemberian terapi, peneliti melakukan identifikasi tingkat nyeri responden.
Penilaian nyeri menggunakan NRS (Numerical Rating Scale) dengan pedoman
wawancara dan pencatatan dilembar observasi nyeri. Terapi relaksasi autogenic
dilakukan antara pukul 07.00 WIB sampai pukul 17.00 setiap harinya selama 3 hari.
Hari pertama terapi dilakukan 4-6 jam post operasi sectio caesaria, hari kedua
dilakukan 24 jam post operasi sectio caesaria dan hari ketiga 24 jam dari hari kedua.
Lakukan identifikasi ulang pada tingkat nyeri sesudah terapi dengan penilaian nyeri
NRS. Pada kelompok kontrol, tidak mendapat perlakuan pemberian terapi relaksasi
autogenic, responden hanya mengikuti program asuhan keperawatan yang berlaku di
rumah sakit tempat penelitian berlangsung. Pada kelompok kontrol diobservasi dan
dicatat tingkat nyeri pada waktu yang sama dengan kelompok intervensi.
C. Comparison And Control
Desain penelitian penelitian ini adalah Quasy Eksperimental dengan
pendekatan The Randomized Pretest-Posttest With Control Group Design. Metode ini
dianakan untuk membandingkan hasil intervensi dua kelompok yaitu 25 responden
kelompok kontrol dan 25 responden kelompok intervensi yang keduanya diukur
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi terapi relaksasi autogenic.
D. Outcome
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan rata-rata tingkat nyeri pada
kelompok intervensi sesudah diberikan terapi relaksasi autogenic yaitu 2,88 dan pada
kelompok kontrol yaitu 3,48. Data ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat nyeri
pada kelompok intervensi lebih rendah daripada rata-rata skala nyeri pada kelompok
kontrol sesudah diberikan terapi relaksasi autogenic. Hasil uji MannWhitney U,
didapatkan p-value 0,024 < α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan tingkat nyeri pasien post operasi sectio caesaria sesudah diberikan terapi
relaksasi autogenic. Dan hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh
pemberian terapi relaksasi autogenic terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien
post operasi sectio caesaria di Rumah Sakit Buah Hati Ciputat.
BAB III

PERBANDINGAN JURNAL

PICO JURNAL UTAMA JURNAL PEMBANDING


 Judul : Perbedaan Pengaruh  Judul : The Effectiviness Of Hand
Pemberian Terapi Relaksasi Massage, foot Massage And
Autogenic Terhadap Penurunan Combination On Pain Intensuty Of
Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Post Sectio Caesarea
Operasi Caesaria Di Rumah Sakit  Penulis : Eva Yunitasari, Irna
Buah Hati Ciputat Nusrsanti & Giri Widakdo,
 Penulis : Riris Andriarti, Yulia Research Scholar, Faculty Of
Heri Martina Program Studi S1 Nursing, Muhammadiyah Jakarta
Keperawatan , STIKes Widya University, Jakarta, Indonesia
Dharma Husada Tangerang Jalan
Pajajaran No1, Pamulang
Tangerang Selatan Banten

P Problem : Problem :
Pasien post operasi sectio caesaria Salah satu efek post sectio caesarea adalah
biasanya akan merasakan nyeri pada luka nyeri pada tulang belakang, nyeri pada
operasi setelah beberapa jam setelah jahitan, nyeri pada sayatan dan juga mual
operasi seiring dengan pulihnya efek dan muntah akibat efek anestesi. Pada post
anestesi dari tubuh ibu. Hal inilah yang sectio caesarea pasien juga dimungkinkan
sering dikeluhkan ibu pascaoperasi untuk merasakan rasa bingung dan takut
operasi caesar. Sakit adalah suatu dalam aktivitas sehari-hari dan kondisi
keadaan berupa perasaan tidak yang dialami klien juga perlu
menyenangkan, sangat subjektif karena menyesuaikan dengan kondisi tindakan
setiap orang merasakan sakit yang pasca operasi. Rasa sakit dan kecemasan
berbeda dalam skala atau tingkatan, dan ini jika tidak diperhatikan, dapat
hanya orang tersebut yang dapat memperlambat proses penyembuhan.
menjelaskan atau mengevaluasi rasa sakit Beberapa alternatif terapi non
yang dialaminya. farmakologis yang telah dipelajari untuk
Untuk meredakan nyeri, perawat perlu menghilangkan rasa sakit termasuk terapi
memberikan manajemen untuk setiap musik klasik, gangguan, perumpamaan
individu. Dan salah satu teknik teknik terpandu, kompres hangat, teknik relaksasi
relaksasi mendalam dan imajinasi napas, pijat effleurage. Dalam beberapa
terbimbing untuk menghilangkan nyeri jurnal penelitian hand and foot massage
adalah dengan pemberian terapi merupakan alternatif yang dapat
autogenic. Teknik relaksasi autogenic memberikan relaksasi untuk pengalihan
merupakan salah satu teknik relaksasi nyeri, sehingga peneliti berinovasi untuk
dari diri sendiri yang berupa kata-kata memberikan terapi non farmakologi untuk
atau kalimat pendek atau pikiran yang meredakan nyeri pada pasien post sectio
dapat membuat pikiran tenang. Relaksasi caesarea.
autogenik dilakukan dengan cara
membayangkan diri dalam keadaan
damai dan tenang dengan fokus pada
pengaturan pernapasan dan detak jantung.
Dari survey pendahuluan yang dilakukan
oleh peneliti dengan mewawancarai
pasien post operasi sectio caesaria
didapatkan bahwa hampir semua
responden mengeluhkan nyeri pada luka
operasi dengan skala nyeri 4-6 (nyeri
sedang). Keluhan nyeri terutama
dirasakan saat efek anestesi mulai hilang,
antara 2 sampai 4 jam setelah operasi dan
semakin parah. Dari survei juga
ditemukan bahwa 4 dari 10 responden
menyatakan bahwa untuk mengurangi
nyeri, responden melakukan teknik
relaksasi nafas dalam seperti yang
diajarkan perawat selama edukasi
sebelum operasi. Namun 6 dari seluruh
responden, memilih menahan nyeri
dengan tidak bergerak yang dapat
menyebabkan nyeri bertambah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka
peneliti tertarik untuk meneliti dengan
judul Perbedaan Pengaruh Terapi
Relaksasi Autogenik terhadap Penurunan
Tingkat Nyeri Pada Pasien Sectio
Caesaria Pasca Operasi di RSUP Ciputat
Buah Hati.
I Intervention: Intervention :
Intevensi yang digunakan adalah Dalam penelitian ini Semua kelompok
pemberian Terapi relaksasi autogenic intervensi akan dilakukan pada hari yang
dengan membandingkan tingkat nyeri berbeda. Asisten peneliti pertama
sebelum dan sesudah diberikan (pre dan ditugaskan di tugas intervensi pijat tangan,
post test). sedangkan asisten kedua bertanggung
Teknik relaksasi autogenik merupakan jawab atas intervensi pijat kaki. Setelah
salah satu teknik relaksasi diri berupa Responden cukup, dilanjutkan dengan
kata-kata atau kalimat pendek atau intervensi ketiga yaitu hand and foot
pikiran yang dapat membentuk pikiran. massage. Durasi pijat dalam kelompok A
tenang. Relaksasi autogenik dilakukan dan B 10-15 menit dan kelompok C 15-20
dengan membayangkan diri Anda dalam menit.
keadaan damai dan tenang dengan fokus Intervensi ini bertujuan untuk mengetahui
pada pernapasan dan tekanan jantung. efektifitas tangan, kaki dan kombinasi
Relaksasi otogenik akan membantu tubuh terhadap intensitas nyeri pada pasien post
menjalankan perintah melalui autosugesti sectio caesarea di RSUD Pringsewu
untuk relaks sehingga dapat mengontrol Lampung.
pernapasan, tekanan darah, detak jantung,
dan suhu tubuh. Tubuh terasa hangat,
akibat arteri perifer mengalami
vasodilatasi sedangkan ketegangan otot
tubuh menurun mengakibatkan sensasi
ringan.
C Comparison : Comparison :
Desain penelitian dalam penelitian ini Penelitian ini menggunakan pendekatan
adalah Quasy Experimental dengan kuantitatif dengan metode penelitian kuasi
pendekatan Randomized Pretest-Posttest eksperimental dengan kontrol non-acak
with Control Group Design yang desain kelompok pretest-posttest. 51
dilakukan pada Pasien Pasca Operasi responden berpartisipasi dalam penelitian
Sectio Caesaria RSU Buah Hati Ciputat. ini. Kemudian mereka dibagi menjadi tiga
Metode ini digunakan untuk intervensi kelompok, tiap kelompok
membandingkan hasil intervensi dua sebanyak 17 responden. Grup A (pijat
kelompok yaitu kelompok kontrol dan tangan), B (pijat kaki) dan C (pijat tangan
kelompok intervensi yang keduanya dan kaki).
diukur sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi terapi relaksasi autogenik
O Outcome : Outcome :

Hasil penanganan kasus Pada kelompok pijat tangan, 13people

menunjukan tingkat nyeri (25,5%) mengalami pengurangan intensitas

sebelum dilakukan terapi nyeri setelah intervensi, dengan rata-rata

relaksasi autogenik pada perubahan skala nyeri menjadi nyeri

kelompok intervensi ditemukan sedang (4 - 6). Pada kelompok foot

bahwa responden yang massage 11 orang (21.6%) mengalami

mengalami nyeri sedang penurunan intensitas nyeri setelah

sebanyak 8 responden (32%), intervensi dan pada kelompok hand and

nyeri hebat terkontrol sebanyak foot massage, 12 orang (23.5%) juga

17 responden (68%). Dan tingkat mengalami penurunan intensitas nyeri

nyeri sebelum terapi relaksasi setelah dilakukan intervensi dengan skala

autogenik pada kelompok kontrol nyeri 4-6 (nyeri sedang ).

didapatkan responden yang menunjukkan bahwa ada pengaruh pijat

mengalami nyeri sedang tangan terhadap intensitas nyeri sebelum

sebanyak 8 responden (32%), dan sesudah intervensi. Hal ini dibuktikan

nyeri berat terkontrol sebanyak dengan menurunnya skala nyeri responden

17 responden (68%). dari skala nyeri terkontrol menjadi skala

Tingkat nyeri pasca terapi sedang, dengan rata-rata penurunan pada

relaksasi autogenik pada dua skala nyeri.

kelompok intervensi, responden


yang mengalami nyeri sedang
sebanyak 5 responden (20%) dan
nyeri ringan sebanyak 20
responden (80%). Sedangkan
tingkat nyeri pada kelompok
kontrol ditemukan responden
yang mengalami nyeri sedang
sebanyak 11 responden (44%)
dan nyeri ringan sebanyak 14
responden (56%).
Pembahasan: Pembahasan :
Nyeri pasca operasi dirasakan oleh Sesuai dengan teori yang menyatakan
beberapa responden. Menurut peneliti, bahwa pemberian rangsangan di bawah
hal ini juga disebabkan oleh efek anestesi jaringan kulit dengan sentuhan dan tekanan
yang sudah mulai menghilang 4-6 jam yang lembut dapat mengalihkan rasa sakit
pasca operasi. Nyeri berat yang terkontrol yang dirasakan. Dimana impuls tersebut
dirasakan oleh hampir semua responden, berasal dari keluarnya beberapa mediator
baik kelompok intervensi maupun nyeri yang menyebabkan sensitisasi
kelompok kontrol. Sedangkan sebagian perifer. Selanjutnya stimulus mengirimkan
kecil responden mengalami nyeri sedang impuls melalui sistem saraf tepi aferen
setelah operasi. Hal ini menurut peneliti yang menstimulasi nosireseptor / reseptor
dapat terjadi karena masing-masing nyeri yang kemudian diteruskan ke saraf
responden baik kelompok intervensi kranial menuju korteks somatosensori di
maupun kelompok kontrol belum korteks serebral.
diberikan pengobatan, selain pendidikan
terapi pernafasan yang menjadi standar Pada kelompok A menunjukkan bahwa ada
operasional rumah sakit, sehingga hasil pengaruh pijat tangan terhadap intensitas
penelitian menunjukkan bahwa sebagian nyeri sebelum dan sesudah intervensi. Hal
besar responden mengalami kejadian ini dibuktikan dengan menurunnya skala
berat. nyeri terkontrol dan sebagian kecil nyeri responden dari skala nyeri terkontrol
mengalami nyeri sedang. menjadi skala sedang, dengan rata-rata
penurunan pada dua skala nyeri. Intervensi
Menurut peneliti, setelah diberikan pijat tangan dapat memberikan efek
pengobatan terapi relaksasi autogenik relaksasi dengan merangsang pelepasan
sebanyak 3 kali dengan durasi 15-20 endorphin hormonsehingga dapat
menit selama 3 hari berturut-turut mengontrol impuls nyeri yang dikirimkan
didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan ke hipotalamus.
tingkat nyeri. Dimana terapi relaksasi Kelompok B menunjukkan pengaruh
autogenik memberikan efek distraksi intervensi sebelum dan sesudah pemberian
sekaligus relaksasi dengan menggeser foot massage terhadap intensitas nyeri pada
fokus responden pada nyeri yang post sectio caesarea pasien. Hal ini
dirasakan dan dengan membayangkan dibuktikan dengan pengurangan skala
diri dalam keadaan damai dan tenang, nyeri dari skala nyeri berat terkontrol
sehingga timbul sensasi nyaman yang hingga nyeri sedang, dengan rata-rata
ringan setelah dilakukan terapi. Sehingga penurunan satu skala nyeri. Pijat kaki
dapat mengurangi tingkat nyeri yang membuat A-delta serabut yang terselubung
dirasakan. mielin akan bergerak melintasi sumsum
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tulang belakang untuk menutup gerbang
perbedaan pengaruh terapi relaksasi korteks serebral sehingga nyeri akan
autogenik terhadap penurunan tingkat dirasakan.
nyeri. Hasil penelitian diperoleh rata-rata Pada kelompok C (hand and foot massage)
tingkat nyeri pada kelompok intervensi menunjukkan adanya pengaruh intervensi
setelah diberikan terapi relaksasi sebelum dan sesudah diberikan hand and
autogenik sebesar 2,88 dan pada foot massage terhadap intensitas nyeri
kelompok kontrol sebesar 3,48. Data padapost sectio caesarea pasien. Hal ini
tersebut menunjukkan bahwa rata-rata dibuktikan dengan penurunan skala nyeri
tingkat nyeri pada kelompok intervensi dari skala nyeri berat terkontrol menjadi
lebih rendah dari rata-rata skala nyeri skala nyeri sedang, dengan rata-rata
pada kelompok kontrol setelah diberikan penurunan satu skala nyeri. Sesuai dengan
terapi relaksasi autogenik. Hasil uji Mann teori yang menjelaskan bahwa penekanan
Whitney U didapatkan p-value sebesar lembut pada tangan dan kaki dapat
0,024 <α (0,05), hal ini menunjukkan merangsang endorphin hormonyang
bahwa terdapat perbedaan tingkat nyeri memberikan efek relaksasi pada tubuh.
yang bermakna pada pasien pasca operasi Berdasarkan uraian di atas, peneliti
seksio sesarea setelah diberikan terapi meyakini bahwa hasil penelitian ini sesuai
relaksasi autogenik. Dan hal ini dengan teori dan hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan
pengaruh pemberian terapi relaksasi jawaban sementara dari pertanyaan
autogenik terhadap penurunan tingkat penelitian yang dihimpun peneliti dalam
nyeri pada pasien post operasi sectio hipotesis penelitian yang menyatakan
caesaria di RSUP Ciputat Buah Hati. bahwa terdapat perbedaan intensitas nyeri
Menurut peneliti, hal ini menunjukkan sebelum dan sesudah hand massage, foot
bahwa teknik relaksasi autogenik dapat massage dan hand and foot massagepost
memberikan efek gangguan nyeri dengan sectio caesarea pada pasiendi RSUD
menggeser fokus responden terhadap Pringsewu.
nyeri yang dirasakan dengan mengikuti
langkah-langkah relaksasi dan efek
relaksasi dengan membayangkan diri
dalam keadaan damai dan tenang,
sehingga timbul sensasi nyaman setelah
dilakukan terapi, dan berpengaruh pada
keadaan nyeri dengan mengurangi tingkat
nyeri yang dirasakan oleh pasien yang
menjalani sectio caesaria.

Kesimpulan : Kesimpulan :
Hasil penelitian terapi relaksasi autogenic Hasil penelitian pada kelompok intervensi
dapat digunakan sebagai salah satu upaya menunjukkan perbedaan intensitas nyeri
untuk menurukan tingkat nyeri pada sebelum dan sesudah intervensi hand
pasien post sectio cesareae karena massage, foot massage and hand, dan foot
Terdapat perbedaan pengaruh terapi massage. Pijat tangan lebih efektif dalam
relaksasi autogenik terhadap penurunan meredakan intensitas nyeri pada post
tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea pasiendibandingkan dua
sectio caesaria di RSUP Ciputat Buah kelompok lainnya, yang dibuktikan dengan
Hati dengan p-value 0,024. hasil p = 0,006 dan selisih rata-rata 1,059.

Anda mungkin juga menyukai