Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

M DENGAN
POST TRUP E.C BPH (BENIGNA PROSTATIC
HYPERPLASIA) DI RUANG DARUSSALAM RSI
BANJARNEGARA

ADITIANANINGSIH
2011040059
DEFINISI
BPH (Benigna Prostat Hyperplasia) adalah suatu keadaan dimana kelenjar prostat
mengalami pembesaran, memanjang keatas kedalam kandung kemih dan menyumbat aliran
urine dengan menutup orifisium uretra (Smeltzer dan Bare, 2013).
BPH paling umum diderita oleh laki-laki dengan usia rata-rata 50 tahun .
TURP adalah ……..
Etiologi Tanda dan Gejala

1. Peningkatan DKT (dehidrotestoteron) 1. Gejala obstruktif


2. Ketidakseimbangan esterogen-testoteron  Hesitansi

3. Interaksi antar sel struma dan sel epitel  Intermittency


prostat
 Terminal dribbling
4. Berkurangnya kematian sel (apoptosis)
 Pancaran lemah
5. Teori stem sel
 Rasa tidak puas setelah berakhirnya buang air
kecil
1. Gejala iritasi
 Urgensi
 Frekuensi
 Disuria
PATOFISIOLOGI
Pertama kali BPH terjadi salah satunya karena factor bertambahnya usia, dimana terjadi
penambahan keseimbangan testoteron, esterogen, karena produksi testoteron menurun, produksi
esterogen meningkat dan terjadi konversi testoteron menjadi esterogen pada jaringan adipose di
perifer. Keadaan ini tergantung pada hormone testoteron, yang didalam sel-sel kelenjar prostat
hormone ini akan dirubah menjadi dehidrotestoteron (DHT) dengan bantuan enzim alfa
reductase dehidrotestoteron inilah yang secara langsung memacu m-RNA didalam sel-sel
kelenjar prostat untuk mensistesis protein sehingga mengakibatkan kelenjar prostat mengalami
hyperplasia yang akan meluas menuju kandung kemih sehingga mempersempit saluran uretra
prostatika dan penyumbatan aliran urin.
Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intravesical. Untuk dapat mengeluarkan
urin, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan itu (Presti et al, 2013).
………. TURP
PATHWAY
Perubahan usia

Ketidakseimbangan produksi esterogen

Kadar esterogen menurun Kadar esterogen meningkat

Prliferasi sel prostat Kadar sel struma pada jaringan prostat

BPH

Pembedahan (TURP), adanya media untuk masuk kuman

Resiko kerusakan Resiko infeksi


Terputusnya kontinuitas jaringan
integritas jaringan
Hambatan
Nyeri akut
mobilitas fisik
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.M
Tempat/tgl lahir : Banjarnegara/16-02-1950
Umur : 70 tahun
Tanggal masuk RS : 02-12-2020
Alamat : Mertasari rt 02/ rw 05
REVIEW KASUS

Pasien datang dengan keluhan sudah 1 bulan merasa sakit saat BAK, sulit untuk kencing
dan aliran kencing tidak lancar. Pada tanggal 3 Desember 2020 dilakukan tindakan operasi
TURP pukul 09.10 selesai 09.50. kemudian dilakukan pengkajian didapatkan hasil, P: pasien
mengatakan nyeri setelah menjalani operasi TURP, Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
tusuk, R: pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya, S: pasien mengatakan skala nyeri 6 (1-
10), T: pasien mengatakan nyeri hilang-timbul. Pasien mengatakan nyeri bertambah saat BAK
ataupun bergerak.
TD: 114/64 mmHg, N: 44x/m, S: 36,6oC, RR: 20 x/m, terpasang kateter three way serta
terpasang irigasi NS: 1000 ml pada selang tersebut, produksi cairan dan urin 1200 ml berwarna
kuning keruh , tidak terdapat gumpalan darah pada urobag.
Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan belum pernah dirawat
dirumah sakit dengan penyakit yang sama
maupun penyakit yang lain Pasien mengatakan keluarganya tidak
pernah mengalami penyakit seperti pasien

Genogram:
Keterangan???
Aspek biologis Aspek fisik
Data Subyektif: INSPEKSI:
Pasien mengatakan nyeri
• Terpasang kateter three way
P: pasien mengatakan nyeri setelah menjalani operasi TURP,
Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk,
• Spooling NS: 100 ml
R: pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya, • produksi cairan dan urin 1200 ml
S: pasien mengatakan skala nyeri 6 (1-10), berwarna kuning keruh, tidak terdapat
T: pasien mengatakan nyeri hilang-timbul. gumpalan darah pada urobag.
Pasien mengatakan nyeri bertambah saat BAK ataupun • Kateter di fiksasi di paha sebelah kanan
bergerak.
• Data tentang luka ……..
Data Obyektif:
• Kedaan umum: cukup
• Kesadaran composmentis
• TD: 114/64 mmHg, N: 44x/m, S: 36,6 oC, RR: 20 x/m,
• Terpasang kateter three way serta terpasang irigasi NS: 1000
ml pada selang tersebut,
• produksi cairan dan urin 1200 ml berwarna kuning keruh,
tidak terdapat gumpalan darah pada urinebag.
NO JENIS PEMERIKSAAN NORMAL HASIL INTERPRETASI HASIL NO JENIS OBAT TERAPI INSTRUKSI JAM
PEMBERIAN

1 Hemoglobin 4.0-16.0 13.5 g/dl rendah


1 Paracetamol Demam, rasa sakit, nyeri otot 3x1

2 Lekosit 4.8-10.8 5.6 10^3/ul normal

2 Harnal Mengatasi maslah BAK 0-0-1


3 Hematokrit 40.0-48.0 42.8% normal tersendat-sendat

4 Trombosit 150-450 141 10^3/ul rendah

3 Asam Menghentikan perdarahan 3x1


5 Eritrosit 4.40-5.90 4.67 juta/ul normal Traneksamat

4 Ceftriaxon Mencegah infeksi pada luka 2x1


6 MCV 75.0-100.0 91.6 fl normal operasi

7 MCH 26.0-34.0 28.9 pq normal


5 Kalnex Menghentikan perdarahan 3x1

8 MCHC 32.0-36.0 31.5 g/dl rendah


6 Furosemid Mengobati penumpukan cairan 2x1
karena
9 Monosit 2.0-8.0 10.0% tinggi
Aspek Psikologis Aspek sosial
Data Subyektif: Data Subyektif:
• pasien mengatakan keluarganya selalu ada Pasien mengatakan hubungan dengan orang
untuknya sekitar dan keluarga baik
• Pasien mengatakan dukungan keluarga itu
penting Data Obyektif:
Pasien tampak ramah dan murah senyum
Data Obyektif:
• Pasien mendapatkan support dari keluarga
terutama istr dan anaknya
• Pasien selalu didampingi keluarganya

ASPEK SPIRITUAL FORMAT FICA:


• Pasien mengatakan beragama islam
• Pasien mengatakan hanya berdoa kepada alloh agar penyakitnya segera sembuh
• Pasien mengatakan orang yang terpenting dalam hidupnya adalah istri, anak dan cucunya
• Pasien memilih RSI sebagai tempat pengobatan karena dekat dengan rumah
ANALISA DATA
DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF ETIOLOGI PROBLEM

Data Subyektif: Agen injury fisik (BPH- Post op TURP) Nyeri Akut
P: pasien mengatakan nyeri setelah menjalani operasi TURP,
Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk,
R: pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya,
S: pasien mengatakan skala nyeri 6,
T: pasien mengatakan nyeri hilang-timbul.

Data Obyektif
•Kedaan umum: cukup
•Kesadaran composmentis
•TD: 114/64 mmHg, N: 44x/m, S: 36,6oC, RR: 20 x/m,
•Terpasang kateter three way serta terpasang irigasi NS: 1000 ml pada
selang tersebut,
•produksi cairan dan urin 1200 ml berwarna kuning keruh, tidak terdapat
gumpalan darah pada urobag.

Data Subyektif: Kelemahan pada post op TURP Hambatan mobilitas fisik


Pasien mengatakan nyeri bertambah saat BAK ataupun bergerak.

Data Obyektif:
• Pasien bedrest
• Terpasang kateter three way
• Kekuatan otot, tonus…..
Data Subyektif: Prosedur invasive Resiko infeksi
Pasien mengatakan nyeri post op TURP

Data Obyektif:
•Terpasang kateter three way serta terpasang irigasi NS: 1000 ml pada
selang tersebut,
•produksi cairan dan urin 1200 ml berwarna kuning keruh, tidak terdapat
gumpalan darah pada urobag.
•Tidak terdapat tanda-tanda infeksi ( tumor, rrubor, calor, fungsio laesa)
•Data luka ……..
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b/d agen injury fisik (BPH- post op TURP)


2. Kerusakan integritas kulit ……..
3. Hambatan mobilitas fisik b/d kelemahan post op TURP
4. Resiko infeksi b/d prosedur invasif
RENCANA KEPERAWATAN
DX Analisa Data Tujuan/ Kriteria hasil/ Indikator (NOC) Rencana Tindakan (NIC)
1 Nyeri akut b/d agen injury fisik (BPH- post op TURP) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam O:
Data Subyektif: diharapkan nyeri berkurang dngan kriteria hasil: • observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
P: pasien mengatakan nyeri setelah menjalani operasi TURP, • Monitor tanda-tanda vital
Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, N:
R: pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya, • Kaji nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik,
S: pasien mengatakan skala nyeri 6, Indikator Awal target durasi, frekuensi, kualitas, dan factor prepitasi
T: pasien mengatakan nyeri hilang-timbul. • Berikan posisi pasien senyaman mungkin
Melaporkan nyeri 2 5 E:
Data Obyektif Ajarkan Teknik distraksi : PMR (Progresive Muscle Relaxation)
•Kedaan umum: cukup untuk mengurangi nyeri
•Kesadaran composmentis Frekuensi nyeri 2 5 “pengaruh PMR (Progresive Muscle Relaxation) terhadap
•TD: 114/64 mmHg, N: 44x/m, S: 36,6oC, RR: 20 x/m, penurunan intensitas nyeri pada pasien post op BPH (Benigna
•Terpasang kateter three way serta terpasang irigasi NS: 1000 ml Prostate Hyperplasia) (Bachtiar, 2019)”
pada selang tersebut, Lamanya nyeri 2 5 C:
•produksi cairan dan urin 1200 ml berwarna kuning keruh, tidak Kolaborasi dengan pemberian obat analgetik
terdapat gumpalan darah pada urobag. Keterangan:
Ekspresi nyeri wajah 2 5
1= berat. 4= ringan
2= sedang 5= tidak ada
3=cukup beratt
2 Hambatan mobilitas fisik b/d kelemahan post op TURP Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam O:
Data Subyektif: diharapkan dapat melakukan mobilisasi Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Pasien mengatakan nyeri bertambah saat BAK ataupun bergerak. N:
• Fasilitasi melakukan pergerakan
Data Obyektif: • Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
• Pasien bedrest meningkatkan pergerakan
• Terpasang kateter three way Indikator Awal Target • Anjurkan melakukan mobilisasi dini
E:
Nyeri 2 5 Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (missal
duduk ditempat tidur, mika-miki, berjalan disekitar tempat tidur)
Gerakan terbatas 2 5 C: ……………….
Keterangan:
1=Kelemahan fisik
sangat terganggu. 2 sedikit terganggu
4= 5
2= banyak terganggu. 5= tidak terganggu
3= cukup terganggu
DX Analisa Data Tujuan/ Kriteria hasil/ Indikator (NOC) Rencana Tindakan (NIC)

3 Resiko infeksi b/d prosedur invasive Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam O:
Data Subyektif: diharapkan tidak terjadi infeksi: Monitor tanda dan gejala infeksi
Pasien mengatakan nyeri post op TURP N:
Indikator Awal Target • Batasi jumlah pengunjung
Data Obyektif: • Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
•Terpasang kateter three way serta terpasang irigasi NS: 1000 ml pada selang dan lingkungan pasien
Kemampuan mencari informasi
tersebut, • Pertahankan Teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi
tentang factor resiko
•produksi cairan dan urin 1200 ml berwarna kuning keruh, tidak terdapat E:
gumpalan darah pada urobag. Kemampuan mengidentifikasi • Jelaskan tanda dan gejala infeksi
•Tidak terdapat tanda-tanda infeksi ( tumor, rrubor, calor, fungsio laesa) factor resiko • Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
C:
Kemampuan melakukan strategi Kolaborasi dengan memberikan obat antibiotik
control resiko
Keterangan:
IMPLEMENTASI
NO. DX HARI/TGL/ WAKTU IMPLEMENTASI RESPON

1 Kamis/ 12-12-2020 - Memonitor tanda-tanda vital Data Subyektif:


- -mengobservasi reaksi nonverbal ketidaknyamanan dan mengurangi resiko timbulnya P: pasien mengatakan nyeri setelah menjalani operasi TURP,
ketidaknyamanan Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk,
- Memberikan posisi yang nyaman (supine) R: pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya,
- Mengajarkan pasin untuk melakukan Teknik distraksi (Bachtiar, 2019) S: pasien mengatakan skala nyeri 6,
Rasional: relaksasi progresif meliputi kombinasi latihan pernafasan yang terkontrol T: pasien mengatakan nyeri hilang-timbul.
dan ringkasan kontraksi serta relaksasi kelompok otot. Saat pasien mencapai Data Obyektif
relaksasi penuh, maka presepsi nyeri berkurang dan rasa cemas terhadap nyeri •Kedaan umum: cukup
menjadi minimal. •Kesadaran composmentis
• Memberikan obat analgetik: jeniisnya apa???? •TD: 114/64 mmHg, N: 44x/m, S: 36,6oC, RR: 20 x/m,
•Terpasang kateter three way serta terpasang irigasi NS: 1000 ml pada
selang tersebut,
•produksi cairan dan urin 1200 ml berwarna kuning keruh, tidak terdapat
gumpalan darah pada urobag.
•Obat injeksi asam tranex, ceftriaxone, kalnek, furosemide (dosis, rute???)
•mengganti cairan spooling (NS=1000 ml) untuk mengurangi ……

1 Jumat/ 13-12-2020 • Memonitor tanda-tanda vital Data Subyektif:


• Mengobservasi reaksi nonverbal ketidaknyamanan P: pasien mengatakan nyeri setelah menjalani operasi TURP,
• -memposisikan pasien semi fowler Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk,
• Mengevaluasi pengaplikasian Teknik distraksi yang sudah diajarkan R: pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya,
• Menganjurkan pasien untuk belajar mobilisasi (mika-miki, duduk, berjalan) S: pasien mengatakan skala nyeri 3,
• Memberikan obat analgetik T: pasien mengatakan nyeri hilang-timbul.
Data Obyektif
•Posisi pasien semi fowler
•Pasien mempraktikkan ulang Teknik yang diajarkan
•Pasien kadang terlihat duduk, berjalan disekitar tempat tidur
•TD: 109/66 mmHg, N: 66 x/m, S: 36,8oC, RR: 20 x/m,
•Terpasang kateter three way serta terpasang irigasi NS: 1000 ml pada
selang tersebut,
•Cairan urin jernih
•Obat injeksi asam tranex, ceftriaxone, kalnek, furosemid
EVALUASI
NO.DX HARI/ TGL/ Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
WAKTU
1 Kamis/ 12-12-2020 S:
P: pasien mengatakan nyeri setelah menjalani operasi TURP,
Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk,
R: pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya,
S: pasien mengatakan skala nyeri 6,
T: pasien mengatakan nyeri hilang-timbul.
O:
•Kedaan umum: cukup
•Kesadaran composmentis
•TD: 114/64 mmHg, N: 44x/m, S: 36,6oC, RR: 20 x/m,
•Terpasang kateter three way serta terpasang irigasi NS: 1000 ml pada selang tersebut,
•produksi cairan dan urin 1200 ml berwarna kuning keruh, tidak terdapat gumpalan darah pada urobag.
•Obat injeksi asam tranex, ceftriaxone, kalnek, furosemid
A: masalah nyeri belum teratasi

Indikator Awal target hasil Keterangan:


Melaporkan nyeri 2 5 2 1= berat
Frekuensi nyeri 2 5 2 2= sedang
3=cukup
Lamanya nyeri 2 5 2
4= ringan
P: Ekspresi nyeri
lanjutkan wajah
intervensi 2 5 2 5= tidak ada
• memonitor tanda-tanda vital
• memposisikan pasien semi fowler
• Mengevaluasi Teknik distraksi yang sudah diajarkan
• Menganjurkan pasien melakukan mobilisasi sederhan
NO.DX HARI/ TGL/ WAKTU Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf

1 Jumat/ 13-12-2020 S: pasien mengatakan nyeri berkurang


P: pasien mengatakan nyeri setelah menjalani operasi TURP,
Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk,
R: pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya,
S: pasien mengatakan skala nyeri 3,
T: pasien mengatakan nyeri hilang-timbul.
O:
•Posisi pasien semi fowler
•Pasien mempraktikkan ulang Teknik yang diajarkan
•Pasien kadang terlihat duduk, berjalan disekitar tempat tidur
•Pasien memprakktikkan ulang Teknik yang diajarkan
•TD: 109/66 mmHg, N: 66 x/m, S: 36,8oC, RR: 20 x/m,
•Terpasang kateter three way serta terpasang irigasi NS: 1000 ml pada selang tersebut,
•Cairan urin jernih
•Obat injeksi asam tranex, ceftriaxone, kalnek, furosemide
A: masalah nyeri teratasi sebagian

Indikator Awal Target hasil


Keterangan:
Melaporkan nyeri 2 5 5 1= berat
2= sedang
Frekuensi nyeri 2 5 4 3=cukup
4= ringan
Lamanya nyeri 2 5 4 5= tidak ada

Ekspresi nyeri
P: lanjutkan wajah
intervensi 2 5 4
• Discharge planning (mengajarkan perawatan kateter dirumah) : apa saja????
TGL EVALUASI (NANDA): paraf
DX Nyeri Akut b/d agen injury fisik

Indikator Data Awal Pasien Target Pencapaian

H1 H2

• Melaporkan nyeri Data Subyektif: 2 5


• Frekuensi nyeri P: pasien mengatakan nyeri setelah menjalani operasi TURP, 2 4
• Lamanya nyeri Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, 2 4
• Ekspresi nyeri wajah R: pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya, 2 4
S: pasien mengatakan skala nyeri 6,
T: pasien mengatakan nyeri hilang-timbul.

Data Obyektif
•Kedaan umum: cukup
•Kesadaran composmentis
•TD: 114/64 mmHg, N: 44x/m, S: 36,6 oC, RR: 20 x/m,
•Terpasang kateter three way serta terpasang irigasi NS: 1000 ml pada selang tersebut,
•produksi cairan dan urin 1200 ml berwarna kuning keruh, tidak terdapat gumpalan
darah pada urobag.
Komplikasi Prognosis
Menurut Widijanto (2011) komplikasi BPH Teori???
meliputi:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
a. Atereosclerosis selama 3x24 jam keadaan pasien membaik,
b. Infrak jantung
sudah tidak merasakan nyeri saat BAK

c. Impoten
d. Hemoragik post operasi
e. Fistula
f. Struktur pasca operasi dan imcontenensia
urin
g. Infeksi
Kesimpulan:
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai