Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN

RETENSI URINE PADA


TN. I DI RUANG
DARUSSALAM
META MARGARETNA
2011040136
Definisi
Retensi urine adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan isi
kandung kemih sepenuhnya selama proses pengeluaran urine
Etiologi
Penyebab dari retensi urine antara lain diabetes,pembesaran
kelenjar prostat,kelaianan uretra
(tumor,infeksi,kalkulus),trauma,melahirkan atau gangguan
persyarafan (stroke, cidera tulang belakang,multiple sklerosis
dan parkinson). Beberapa pengobatan dapat menyebabkan
retnsi urine baik dengan menghambat kontraksi kandung kemih
atau peningkatan resistensi kandung kemih.
Anatomi
Pathway
Pembesaran kelenjar prostat

Kesulitan miksi

Distensi kandung kemih Retensi urine

nyeri
Asuhan Keperawatan pada Tn. I dengan retensi urine di ruang Darussalam
Gangguan system urologi
Identitas Diri Klien
Nama : Tn. I
TTL : Pangandaran, 01/02/1963
Umur : 57th
Alamat : Parakanmanggu rt 1 rw 2, Parigi, Pangandaran
Riwayat Kesehatan Klien
Keluhan utama
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada bagian perut bawah menjalar ke bagian
belakang, pasien mengatakan susah BAB dan BAK, pasien mengatakan anggota gerak bawah
lemas sudah 5 bulan tidak bisa digerakkan, pasien mengatakan baal mati rasa pada kakinya.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD mrp pasien rujukan dari RS Pandega dengan keluhan nyeri pada bagian
perut bawah menjalar ke bagian belakang seperti tertusuk2, pasien mengatakan susah BAB
dan BAK, pasien mengatakan anggota gerak bawah masih lemas sudah 5 bulan tidak bisa
digerakkan, pasien mengatakan baal mati rasa pada kakinya. Pasien mengatakan tidak ada
rasa ingin BAK dan BAB, pasien mengatakan BAB seminggu sekali dan BAK sehari 3 kali.
Pasien mengatakan jika BAK harus menunggu lama dulu jongkok di toilet, pasien mengatakan
jika BAB harus di tusuk dengan jari dahulu.
 
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan 5 bulan yll merupakan pasien rawat jalan di RS Pandegan karena sakit
lambung dan prostat (gastritis dan BPH)
Tanggal pengkajian 03/12/2020
ASPEK BIOLOGIS
Data subyektif :
-Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri pada bagian perut bawah
menjalar ke bagian belakang,
-Pasien mengatakan susah BAB dan BAK,
-Pasien mengatakan tidak ada rasa ingin BAK dan BAB,
-Pasien mengatakan BAB seminggu sekali dan BAK sehari 3 kali. -Pasien
mengatakan jika BAK harus menunggu lama dulu jongkok di toilet,
-Pasien mengatakan jika BAB harus di tusuk dengan jari dahulu
Data Obyektif
Pasien tampak lemas
Pasien terlihat hanya berbaring tiduran
Pasien terpasang kateter
TD 110/70 mmHg
N 91x/menit
S 36,8 C
RR 20x/menit
ASPEK FISIK
Data Subyektif
-pasien mengatakan nyeri pada bagian perut bawah menjalar ke bagian belakang
P: retensi urine
Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: pasien mengatakan nyeri perut bawah menjalar ke belakang
S: skala nyeri 8
T: pasien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus
-pasien mengatakan anggota gerak bawah masih lemas sudah 5 bulan tidak bisa digerakkan,
-pasien mengatakan baal mati rasa pada kakinya.
Data Obyektif
I:
Bentuk dada normal, irama nafas teratur
Tidak ada luka dan benjolan di dada, ekspansi dada simetris
Kedua kaki pasien bengkak
Tidak ada benjolan di abdomen
A
Tidak ada suara nafas tambahan
P
Perkusi thorax redup
P
Terdapat nyeri tekan skala 8
Pitting edema 2 dengan kedalaman 5mm kembali >5detik
DATA PENUNJANG
No. Jenis pemeriksaan Nilai Pemeriksaan Iinterpretasi

1. Hemoglobin 12.0 Low

2. Hematokrit 36.4 Low

3. Eritrosit 4.33 Low

4. Mpv 6.8 Low

5. Limfosit 20.3 Low

6. Monosit 12.1 High


 
7. Chlorida 110.5 mmol/l High

8. Calcium 1.80 mmol/l High

9. Urine mikroskopis Positif Positif


Bakteri
10. Krystal Uric acid Positif
No. Terapi/Jenis Obat Dosis Jam Pemberian
Terapi Instruksi
1. RL Menjaga cairan 20tpm  
tubuh
2. Sucalfat Mengatasi tukak 3x1 22.00, 06.00, 11.00
lambung
3. Sanmag Mengatasi penyakit 3x1 22.00, 06.00, 11.00
kelebihan produksi
asam lambung
4. Lefofolxacin Untuk mengobati 3x1 22.00, 06.00, 11.00
infeksi bakteri
5. Lapibal Mengobati 3x1 22.00, 06.00, 11.00
gangguan syaraf
6. Omeprazol Meringankan gejala 2x1  22.00, 06.00,
  sakit magh
7. Tofedex Mengatasi nyeri 2x1 22.00, 06.00,
8. Ondansetron Mencegah mual 2x1 22.00, 06.00,
  muntah
9. Ketorolax Meredakan nyeri 3x1 22.00, 06.00, 11.00
dan peradangan
Pemeriksaan USG
Prostat=
Ukuran tampak membesar (vol lk 33.83ml), tekstur parenkim
homogeny
Tidak tampak protusio prostat ke dalam vesica urinaria
Kesan
-Benign prostat hyperplasia (vol lk 33.81 ml)
-USG hepar,kandung empedu,spleen,pancreas,ginjal kanan
kiri dan vesica urinaria saat ini tidak tampak kelainan
ASPEK PSIKOLOGIS
Data subyektif
Pasien mengatakan dalam pengambilan keputusan klien dibantu
keluarga saat mengalami masalah dengan mencari pertolongan
Pasien mengharapkan ingin cepat sembuh dan beraktifitas spt biasanya
Data obyektif
Komunikasi pasien kooperatif
Pasien tampak selalu berbaring krn sakit yg dirasakannya
ASPEK SOSIAL
Data subyektif
Klien mengatakan tidak pernah ada masalah dengan lingkungan
sekitarnya
Klien mengatakan tidak ada masalah dikeluarganya dan komunikasi
dengan orang lain baik
Data obyektif
Interaksi dan komunikasi pasien tampak baik
ASPEK SPIRITUAL
F (Faith/beliefs)
Klien mengatakan menganut kepercayaan agama islam
I (important and fluence)
Klien mengatakan agama penting baginya,klien mengatakan selalu berdoa
dan sudah berserah kepada Allah atas penyakit yang dirasakannya
C (Community)
Klien mengatakan tidak mengikuti pengajian atau organisasi di
lingkungannya, klien mengatakan orang yang dicintai adalah keluarganya.
A (Addres)
Klien mengatakan memilih di RSI karena di rujuk dari rs sebelumnya
Kesimpulan format FICA
Data subyektif :
- Klien mengatakan menganut kepercayaan agama islam
- Klien mengatakan agama penting baginya
- klien mengatakan selalu berdoa
- Klien mengatakan memilih di RSI karena dirujuk dari rs sebelumnya
DATA SUBYEKTIF DAN ETIOLOGI PROBLEM
OBYEKTIF
DS Peningkatan tekanan uretra Retensi urine
-Pasien mengatakan susah BAB
dan BAK,
-Pasien mengatakan tidak ada
rasa ingin BAK dan BAB,
-Pasien mengatakan BAB
seminggu sekali dan BAK sehari
3 kali.
-Pasien mengatakan jika BAK
harus menunggu lama dulu
jongkok di toilet,
-Pasien mengatakan jika BAB
harus di tusuk dengan jari
dahulu
-Pasien mengatakan nyeri pada
bagian perut bawah menjalar ke
bagian belakang
Data Obyektif
Pasien tampak lemas
Pasien terlihat hanya berbaring
tiduran
Pasien terpasang kateter
TD 110/70 mmHg
N 91x/menit
S 36,8 C
RR 20x/menit
 DS Agen injury biologis Nyeri akut
-Pasien mengatakan nyeri pada
bagian perut bawah menjalar ke
bagian belakang
P: retensi urine
Q: pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
R: pasien mengatakan nyeri
perut bawah menjalar ke
belakang
S: skala nyeri 8
T: pasien mengatakan nyeri
dirasakan terus menerus
 
DO
Pasien tampak lemas
Pasien terlihat hanya berbaring
tiduran
Pasien tampak meringis
menahan sakitnya
Pasien terpasang kateter
TD 110/70 mmHg
N 91x/menit
S 36,8 C
RR 20x/menit
Penurunan kekuatan otot Hambatan mobilitas fisik
DS
-pasien mengatakan
anggota gerak bawah
masih lemas sudah 5
bulan tidak bisa
digerakkan,
-pasien mengatakan
baal mati rasa pada
kakinya.
 
DO
Tampak edema dikedua
kaki
Pitting edema 2 dengan
kedalaman 5mm waktu
kembali >5detik
Prioritas masalah keperawatan
Nyeri akut bd Agen injury biologis
Retensi urine bd Peningkatan tekanan uretra
Hambatan mobilitas fisik bd Penurunan kekuatan otot
PERENCANAAN
Nama : Tn.I Ruang: Darussalam Umur: 57th Dx Medis: retensi urine
Dx 1
Dx Data dari analisa data Tujuan/kriteria hasil/indikator Rencana Tindakan
(NOC/SMART) (ONEC)
1. DS Setelah dilakukan tindakan O:
-Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut keperawatan selama -monitor ttv
bawah menjalar ke bagian belakang 3x24jam diharapkan nyeri -identifikasi pqrst
P: retensi urine
Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk- teratasi dengan kriteria hasil : -identifikasi faktor
tusuk
R: pasien mengatakan nyeri perut bawah
yang memperberat
menjalar ke belakang Indikator Awal Targ dan memperingan
S: skala nyeri 8 et
T: pasien mengatakan nyeri dirasakan terus
nyeri
menerus Keluhan nyeri 2 5 N:
-pasien mengatakan suliti tidur karena nyeri
  Meringis 2 5 -berikan teknik
DO
Kesulitan tidur 2 5
nonfarmakologis
Pasien tampak lemas
Pasien terlihat hanya berbaring tiduran
(relaksasi nafas
Pasien tampak meringis menahan sakitnya dalam)
Pasien terpasang kateter
TD 110/70 mmHg
E:
N 91x/menit -ajarkan teknik
S 36,8 C
RR 20x/menit
nonfaramkologis
C
Kolaborasi pemberian
analgesik
Dx Data dari analisa data Tujuan/kriteria hasil/indikator Rencana Tindakan
(NOC/SMART) (ONEC)

2.  -Pasien mengatakan susah BAB Setelah dilakukan tindakan O:


dan BAK, keperawatan selama 3x24jam
-Pasien mengatakan tidak ada diharapkan klien tidak ada masalah -monitor ttv
rasa ingin BAK dan BAB, retensi urine dengan kriteria hasil
-Pasien mengatakan BAB -identifikasi penyebab
seminggu sekali dan BAK sehari retensi urine
3 kali. Indikator Awal Target
-Pasien mengatakan jika BAK -monitor intake dan output
hesitancy 3 5 cairan
harus menunggu lama dulu
jongkok di toilet, Frekuensi 4 5 N:
-Pasien mengatakan jika BAB berkemih
harus di tusuk dengan jari dahulu Karakteristik urine 2 5 -berikan rangsangan
-Pasien mengatakan nyeri pada berkemih (kompres air
bagian perut bawah menjalar ke
dingin)
bagian belakang
Data Obyektif E:
Pasien tampak lemas
Pasien terlihat hanya berbaring -jelaskan penyebab retensi
tiduran urine
Pasien terpasang kateter
TD 110/70 mmHg -ajarkan cara melakukan
N 91x/menit rangsangan berkemih
S 36,8 C
RR 20x/menit C:
-Kolaborasi terapi dengan
dokter
Dx Data dari analisa data Tujuan/kriteria hasil/indikator Rencana Tindakan
(NOC/SMART) (ONEC)

3 DS Setelah dilakukan tindakan O:


-pasien mengatakan keperawatan selama 3x24jam -monitor ttv
anggota gerak bawah diharapkan hambatan mobilitas -identifikasi adanya
masih lemas sudah 5 fisik teratasi dengan kriteria nyeri atau keluuhan
bulan tidak bisa hasil : fisiik lainnya
digerakkan, N:
-pasien mengatakan -libatkan keluarga
baal mati rasa pada Indikator Awal Target untuk membantu
kakinya. pasien
Pergerakan ekstremitas 2 5
  dalammeningkatkan
DO Kekuatan otot 2 5 pergerakan
Tampak edema dikedua Rentang gerak ROM 2 5
E:
kaki -ajarkan mobilisasi
Pitting edema 2 dengan Kelemahan fisik 2 5 sederhana
kedalaman 5mm waktu C
kembali >5detik Kolaborasi terapi
dengan dokter
No. Dx Hari/tgl/waktu Implementasi Respon

1 3/12/2020 -Memonitor ttv DS:


-Mengidentifikasi -Pasien mengatakan nyeri perut
pqrst menjalar kebelakang
-Mengidentifikasi P: retensi urine
faktor yang Q: pasien mengatakan nyeri
memperberat dan seperti ditusuk-tusuk
memperingan nyeri R: pasien mengatakan nyeri perut
-Memberikan teknik bawah menjalar ke belakang
nonfarmakologis S: skala nyeri 8
(relaksasi nafas T: pasien mengatakan nyeri
dalam) dirasakan terus menerus
-Mengajarkan teknik -Pasien mengatakan mengerti apa
nonfarmakologis yang diajarkan
-Mengkolaborasikan DO:
pemberian analgesik TD 110/70 mmHg
-Memberikan terapi N 91x/menit
sanmag S 36,8 C
levofloxacin,ondansetr RR 20x/menit
on,tofedex,ketorolax, SpO2 : 98%
sucralfat -pasien kooperatif
2. 4/12/2020 -Memonitor ttv DS:
-Mengidentifikasi pqrst -Pasien mengatakan
-Mengidentifikasi faktor yang perut masih terasa
memperberat dan memperingan nyeri nyeri tapi sudah tidak
-Memonitor teknik nafas dalam yang seperti kemarin
sudah diajarkan P: retensi urine
-Memberikan terapi obat Q: pasien mengatakan
- mengganti infus habis dengan RL nyeri seperti ditusuk-
--Memberikan terapi sanmag tusuk
levofloxacin,ondansetron,tofedex,ketorol R: pasien mengatakan
ax, nyeri perut bawah
menjalar ke belakang
S: skala nyeri 6
T: pasien mengatakan
nyeri dirasakan terus
menerus
-pasien mengatakan
nyeri sedikit
berkurang jika
melakukan nafas
dalam
DO:
-pasien tampak lemas
TD 120/80 mmHg
N 87x/menit
S 36,2 C
RR 21x/menit
SpO2 : 98%
3. 5/12/2020 -Memonitor ttv DS:
-Mengidentifikasi pqrst -Pasien mengatakan perut masih terasa
-Memberikan teknik nonfarmakologis nyeri namun sedikit berkurang
(relaksasi nafas dalam) P: retensi urine
-Memonitor teknik nafas dalam Q: pasien mengatakan nyeri seperti
-Memberikan terapi obat ditusuk-tusuk
-Memberikan terapi sanmag R: pasien mengatakan nyeri perut
levofloxacin,ondansetron,tofedex,ketorolax, bawah menjalar ke belakang
sucralfat S: skala nyeri 4
  T: pasien mengatakan nyeri dirasakan
terus menerus
-pasien mengatakan terus melakukan
teknik nafas agar nyerinya tidak begitu
terasa
DO
-pasien kooperatif
TD 115/80 mmHg
N 86x/menit
S 36,7 C
RR 20x/menit
SpO2 : 98%
 
 
No. Hari/tanggal/w Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
Dx aktu
1. 3/12/2020 S:  
EVALUASI SOAP -Pasien mengatakan nyeri perut menjalar kebelakang
P: retensi urine
Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: pasien mengatakan nyeri perut bawah menjalar ke belakang
S: skala nyeri 8
T: pasien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus
-Pasien mengatakan mengerti apa yang diajarkan
O:
TD 110/70 mmHg Indicator awal hasil target
N 91x/menit Keluhan nyeri 2 2 5
S 36,8 C
RR 20x/menit
SpO2 : 98% Meringis 2 2 5
-pasien kooperatif
A: Masalah belum teratasi
Kesulitan tidur 2 2 5
P: Intervensi dilanjutkan
-Memonitor ttv
-Mengidentifikasi pqrst
-Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
-Memonitor teknik nafas dalam yang sudah diajarkan
-Memberikan terapi obat

 
No. Dx Hari/tanggal/waktu Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
4/12/2020 S:
-Pasien mengatakan perut masih terasa nyeri tapi sudah tidak seperti kemarin
P: retensi urine
Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: pasien mengatakan nyeri perut bawah menjalar ke belakang
S: skala nyeri 6
T: pasien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus
-pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang jika melakukan nafas dalam
O:
-pasien tampak lemas
TD 120/80 mmHg
N 87x/menit
S 36,2 C
RR 21x/menit
SpO2 : 98%

A: Masalah teratasi sebagian

Indicator awal hasil target


Keluhan nyeri 2 3 5
Meringis 2 4 5
P: Lanjutkan intervensi
Kesulitan
-Memonitortidur ttv 2 3 5
-Mengidentifikasi pqrst
-Memberikan teknik nonfarmakologis (relaksasi nafas dalam)
-Memonitor teknik nafas dalam
-Memberikan terapi obat
No. Dx Hari/tanggal/wa Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
ktu
21/11/2020 S:
-Pasien mengatakan perut masih terasa nyeri namun sedikit berkurang
P: retensi urine
Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: pasien mengatakan nyeri perut bawah menjalar ke belakang
S: skala nyeri 4
T: pasien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus
-pasien mengatakan terus melakukan teknik nafas agar nyerinya tidak begitu terasa
O
-pasien kooperatif
TD 115/80 mmHg
N 86x/menit
S 36,7 C
RR 20x/menit
SpO2 : 98%
A: Masalah teratasi

Indicator awal Hasil tar


get
Keluhan nyeri 2 4 5
Meringis 2 4 5
Kesulitan tidur 2 4 5
P: intervensi dihentikan
Evaluasi

Tgl Indikator Data awal pasien Target Pencapaian

3,4,5 H1 H2 H3
  Keluhan nyeri 3 5 5
2

  Meringis 2 4 5 5

  Kesulitan tidur 2 2 4 5

 
Prognosis
Prognosis retensi urine umumnya baik.
Komplikasi
ISK
Overdistensi kandung kemih

Anda mungkin juga menyukai