Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

1.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien

Nama Preceptee : Kelompok 14


Nim :-
Ruangan : Kamar Operasi
Tanggal Pengkajian : Selasa 17 -12 -2019 Jam : 15.30
2. Identitas Pasien
a.Nama Pasien : Tn,J
b.Tgl lahir / umur : 7 Januari 1952 / 68
c.Agama : Islam
d.Pendidikan : SD
e.Pekerjaan : Swasta
f.Alamat : Mulo, Diryorejo Gersik
g.No. Rekam medis : 04XXXX
h.Diagnosa : Residen Bph
Tanggal MRS : 23-12-2019

2. STATUS KESEHATAN

a.Keluhan Saat Masuk Rs :


Klien mengatakan terasa sakit saat buang air kecil,keluar nya sedikit -sedikit
b.Keluhan utama saat pengkajian :
Masih nyeri, semalam panas setelah di suntikan obat
2.1 Riwayat Kesehatan

a.Riwayat kesehatan / penyakit sekarang :

Pasien datang ke poli urologi dengan keluhan nyeri saat buang air kecil pasien harus

mengedan agar air nya keluar, Pasien merasa Bak lebih sering dan terkadang air

kencing keluar menetes dan terasa sakit


b.Riwayat kesehatan / penyakit dahulu :

Sebelum nya pernah operasi prostat pada 1 tahun yang lalu di rumah sakit yang sama

c.Riwayat kesehatan / penyakit keluarga :

Tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat sakit keras

3.Genogramx

x x x x

x x x

Keterangan :

: Perempuan : Pasien
: Laki

X : Sudah meninggal
4.Vital Signs :

Kesadaran / GCS :4.5.6 Tinggi Badan : 156 cm

Tekanan Darah :150/70

Frekuensi Pernafasan :20

Suhu :36’C

Nadi :80

Berat Badan :52 Kg


5. POLA FUNGSI KESEHATAN :

1. Pola penatalaksanaan kesehatan / presepsi sehat

Data Subyektif :

Pasien mengatakan sebelumnya 1 tahun yang lalu sudah pernah operasi pengankatan
kelenjar prostat akan tetapi masih muncul lagi,dan ini operasi yang ke 2 .
Data Obyektif :
Penampilan keadaan umum pasien tampak rapi, dan beruban rambut nya dengan rapi
mengunakan sarung

Masalah Keperawatan

- Resiko infeksi

2. Pola Nutrisi Metabolik

Data Subyektif :

Sebelum sakit pasien mengatakan malam 3x sehari dan minum air putih secara teratur, saat

sakit pasien hanya makan 2x sehari dan minum 1 botol besar 1200 ml

Data Obyektif :

Masalah Keperawatan

Defisist Nutrisi

3. Pola Eliminasi Alvi & Uri

Data Subyektif :

Sebelum sakit pasien mengatakan Bab lancar 1 kali sehari,eliminasi uri sebelum sakit

kencing 3 x sehari ,

Saat sakit Bak berkali-kali ,dalam sehari bisa 6 kali, dan kencing nya tidak sampai tuntas

terlebih di malam hari,pasien berkata nyeri di saat berkecing,

Data Obyektif :
MRS : Pasien terpasang selang kateter untuk BAK

Masalah Keperawatan

Gangguan eliminasi urin

4. Pola Aktivitas

Data Subyektif :

Pasien mengatakan saat dirumah aktivitas mandiri tidak menggunakan alat bantu, saat di
RS pasien mampu melakukan ADL mandiri
Data Obyektif :

0 1 2 3 4
Aktivitas
Makan √

Mandi √

Berpakaian √

Teoileting 

Mobilisasi ditempat tidur √

Ambulasi √

Ket :
4 Mandiri
3 Membutuhkan alat bantu
2 Membutuhkan pertolongan
1 membutuhkan pertolongan dan alat bantu
0 Ketergantungan
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
5. Pola istirahat Tidur

Data Subyektif :

Pasien mengatakan tidur selama 6 jam sebelum sakit ,saat sakit tidur tidak bisa tenang

sedikit bangun untuk buang air kecil selama 3 kali, bahkan bisa lebih dari itu, saat malam

hari di luar kewajaran orang normal

Data Obyektif :

Tidak terakaji ke pasien

Masalah Keperawatan

Gangguan eliminasi urin

6. Pola presepsi kognitif

Data Subyektif :

Sebelum operasi di mulai pasien mengatakan sebelum nya sudah pernah operasi kelenjar
prostat, jadi tidak merasa takut lagi.
Setelah pasca operasi pasien mengatakan bahwa operasi kemarin sore lebih sakit dari
operasi sebelum nya,saat saya konfirmasi di rawat inap .
Data Obyektif :

Tidak terkaji pada pasien

Masalah Keperawatan

Ansietas

7. Pola konsep diri dan Presepsi diri

Pasien terpasang selang kateter ,sehingga sedikit malu bila di lihat orang dan kurang

nyaman

Masalah Keperawatan

Gangguan Rasa Nyaman


8. Pola Hubungan peran

Presepsi pasien tentang pola hubungan

Hubungan baik dengan 3 anak laki-laki dan menantu nya

Presepsi pasien tentang peran dan tanggung jawab

Seorang bapak dengan 3 anak laki – laki semua ,pekerajan bapak sebagai pengais paku

di jalan

Masalah Keperawatan

Tidak ada maslah keperawatan

9. Pola reproduksi seksual

Data Subjektif :

Pasien mengatakan tidak bisa apa- apa soalnya setelah usai operasi

Data Objektuf :

I : adanya pembesaran di daerah prostat masih terpasang selang kateter dan kencing
pasien masih berwarna kuning kemerahan
P:-
P: -
A:-
Masalah Keperawatan

Pola seksual tidak efektif

10. Mekanisme koping

Kemampuan Mengendalikan Stress

Pasien mengatakan kalau ada masalah komunikasi ke keluarga dahulu

Sumber Pendukung

3 Anak dan Menantu nya

Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah Keperawatan

11.Pola tata nilai kepercayaan

Pasien mengatakan bergama islam dan taat mengerjakan sholat 5 waktu

Masalah keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan


PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal Pemeriksaan Laboratorium Hasil Nilai Normal


16 /12 Waktu pendarahan <BT > I Lk/Pr 1 -5 Menit

/19 Waktu pembekuan < CT > II Lk/Pr 5 – 15 Menit

DL

HGB 14.4 13.8 – 17.2g/ dl

Leukosit < WBC > 9.290 4.500 – 10.000

Hematokrit < HCT > 42.2 Sel/mm3

Trombosit < PLT > 283.000 38.8 – 50 %

Gula darah sewaktu 66 150,000 – 40000 mcl

HBS Ag Non Reaktif Lk/pr < 150 mg/dl

1. Pemeriksaan Radiologi

.- Usg urologi (massa buli dan hematom)


2. Terapi dan diet

1.Inf Pz 14 TPM

2.Ceftriaxone 1 gr

3.Tramadol 2 x 100 ml (IV)

4.Ranitidine 2 x 50 Ml (IV)

5.Asam Tramskmat 3 x 500 mg (iv)


DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Ansietas

2. Defisit Nutrisi

3. Gangguan eliminasi urin

4. Pola seksual tidak efektif

5. ......................................

Surabaya, .......................

Precepte

3.2 Analisa Data

ANALISA DATA
Nama Psien : Tn J No. Register : 04XXXX
Umur : 68 tahun Diagnosa Medis : Residen Bph
No Tgl/Ja Data Fokus Etiologi Masalah
. m
1. 17 / Pre Op : Desakan berkemhi
12 /19 (Urgensi )
Ds : Pasien mengatakan saat
Jam Bak nya tidak lancar dan
14.00 keluarnya tidak tuntas . Urin menetes
( Drribling ) Gangguan
Do :Buang air kecil dan urine Eliminasi
nya menentes Urin
Detensi kandung
kemih

Berkemih tidak
tuntas (hesistancy )

2. 14.10 Ds : Pasien mengatakan saat


kencing terasa nyeri Kelenjar prostat
membesar
P : ada nya sumbatan di saluran
perkemihan ureter
Q : nyeri sepeti air kencing Inflamasi ureteriq
yang tidak bisa keluar

R: di bawah abdomen Frekeunsi nadi Nyeri Akut


bawah dan bagian penis meningkat

S: Skla nyeri 3
Tekanan darah
T: di keluhkan nyeri selang 3 meningkat
hari yang lalu di saat buang air
kecil .
Do : Pasien meringis kesakitan

TTV
TD : 150 / 90 mmHg
N : 110 x Menit
S : 36 C
RR : 20 x/menit
3. 14.30 Intra Op : Pemberian Obat
Anestesi
Ds : Pasien mengatakan
nafasnya terasa sesak dan Pola Nafas
kakinya terasa kaku dan Kaki terasa kaku dan Tidak
kesemutan pasien mengatakan kesemutan Efektif
kepalanya terasa pusing dan
merasa mual
Pusing mual
Do : pernafasan pasien cuping
hidung
RR
RR : 25x/m Meningkat
N : 110x/m
4. 14.40 Ds : Pasien mengatakan di Pemberian Obat
dalam ruangan operasi ac nya Anestessi
sangat dingin
Resiko
Do : pasien tampak mengigil Suhu lingkungan Hipotermia
rendah Perioperatif

Mengiggil

5. 15.20 Post Op : Aktifitas seksual


berubah
Ds : -
Pola
Pembedahan Perdarahan
Do : pasien nampak pucat dan prostatekomi
lemas,terpasang kateter dan urin
berwarna kuning kemerahan
Hematuria

3.3 Diagnosa Keperawatan


DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Psien : Tn J No. Register : 04XXXX
Umur : 68 Tahun Diagnosa Medis : Residen Bph
No Diagnosa Keperawatan TTD
.
1. Pre Op :
Gangguan Eliminasi urine

Berhubungan dengan berkemih tidak tuntas ( hesitancy ) distensi


kandung kemih ditandai dengan desakan berkemih ( Urgensi ) dan urin
menetes (dribbling )
2. Nyeri Akut
Berhubungan dengan inflamasi pada ureter
3. Intra Op :

Pola nafas tidak efektif


Berhubungan dengan efek agen farmakologis
4. Resiko hipotermia perioperatif
Berhubungan dengan suhu lingkungan rendah di kamar operasi

5. Post Op :
Resiko Perdarahan
Berhubungan dengan pasca operasi Turp
3.4 Intervensi

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Psien : Tn J No. Register : 04XXXX

Umur : 67 Diagnosa Medis : Residen Bph

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


. Keperawata Kriteria Hasil
n
1. Pre op : Selama setelah 1.Kateterisasi 1.memberikan
Gangguan diberikan urine kemudahan pasien
Eliminasi tindakan berkemih
urine keperawatan 2.meringankan nyeri
selama 1x 24 2. Managemen pada pasien
jam nyeri 3. meredahkan nyeri

KH ; 3. pemeberian 4.Mencegah infeksi


Buang air kecil obat secara
menjadi lancar intravena
4.Perawatan
Kateteter urine
2. Nyeri Akut Selama setelah 1.Pemeberian obat 1.Menghilangkan
diberikan secara intravena rasa nyeri yang di
tindakan derita pasien
keperawatan 2.Managemen 2.memaksimalkan
selama 1x 24 kenyamanan kenyamanan pasien
jam lingkungan 3.mencegah timbul
KH 3.Pengaturan nyeri.
Pasien tidak posisi
merasa nyeri
3. Intra Op : Selama telah 1. Pemantuan 1.Mencegah pasien
Pola nafas diberikan respirasi tidak sesak saat
tidak efektif tindakan operasi
2..Pemberian
keperawatan 2.memberikan
oksigen
selama 1x 24 kebutuhan oksigen
jam 3.Memudahkan
3.Pengaturan
KH : posisi pasien dalam
posisi
Rr kembali tindakan
normal pemebedahan
Pasien tidak 4.menjelaskan efek
bernafas cuping terjadi saat diberikan
4.Edukasi efek
hidung pembiusaan
farmakologis
Anestesi

4. Resiko Selama telah 1.Memberikan 1.Menjelaskan efek


hipotermia diberikan efek edukasi obat terjadi Mengigil
perioperatif tindakan anestesi karena obat anestesi.
keperawatan 2.Mengkondisikan
selama 1x 24 2.Mengkondisikan kehangatan tubuh
jam lingkungan pasien pasien
KH : agar hangat
Pasien merasa
tidak 3.Regulasi 3.Menstabilkan suhu
kedinginan lagi Temperatur ruangan selama
operasi berlangsung
4.Pemenuhan 4.mencukupi
Cairan kebutuhan cairan

5. Post Op : Setelah Obsevasi 1.Memantau


Resiko diberikan 1.Monitor dan perdarahan pasca
Perdarahan tindakan gejala perdarahan operasi
keperawatan Terapeutik
selama 1x 24 -Pertahankan
jam bedrest selama
KH : perdarahan 2.Memberikan
-Kontrol kenyamana pasca
Resiko Edukasi pemulihan operasi
perdarahan -Jelaskan tanda
-Penyembuhan dan gejala
Luka perdarahan 3.Memberikan
-Status sirkulasi pemhaman kepada
pasien dan keluarga
mengenai
perdarahan yang
muncul pada pasien .

3.5 IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI

Nama Psien : Tn J No. Register : 04XXXX


Umur : 68 Tahun Diagnosa Medis : Residen Bph

No Tgl/ Implementasi Respon TTD


Dx Jam
.1 .
17/12/19
Pre Op 1.Pemasangan Kateter urin
14.10 2. Memberikan Obat
14.20 Profilaksis
Intra Op
14.30 1.Memasang monitor ttv
2
dan saturasi O2 dan alat bantu
nafas
14.40 -Memberikan selimut kepada
pasien
3.
-Mengatur suhu ruangan,
Pre Op
15.40 -Sediakan lingkungan yang
aman dan dorong pasien untuk
bertanya
Tentang seksualitas pribadi
4 -Memberikan kesempatan
pasien untuk mengungkapkan
perasaan
Secara terbuka .
- Berikan jadwal untuk
pertanyaan khsuus
- Memberikan dukungan untuk
pasangan suami /istri

3.6 Evaluasi

EVALUASI
Nama Psien : Tn J No. Register : 04XXXX

Umur : 68 Tahun Diagnosa Medis : Residen Bph

Tgl/Jam Diagnosa Evaluasi TTD


Keperawatan
17/12/1 Pre Op
9 Gangguan Eliminasi urine S: Pasien mengatakan nyeri
14.10 saat BAK,urin menetes
(dribbling),dan berkemih
nya tidak tuntas (hestincy).
O : DO :TTV :TD : 150/80
mmHg
N : 84x/mnt
RR : 21 x/mnt
A : Masalah sudah teratasi
setelah operasi pegambilan
kelenjar prostat
P : Intervensi dilanjutkan di
rawat inap

14.20 Nyeri Akut S: Pasien mengatakan masih


terasa berat kaki nya belum
bisa di gerakan O : DO
:TTV :TD : 160/80 mmHg
N : 84x/mnt
RR : 21 x/mnt
A: Masalah sudah
teratasi,efek obat Anestesi
akan hilang 3 jam setelah
operasi
P : Intervensi dilanjutkan di
rawat inap
14.40 Intra Op S: Pasien mengatakan agak
Pola nafas tidak efektif sedikit sesak
O : DO :TTV :TD : 150/80
mmHg
N : 84x/mnt
RR : 24 x/mnt
A:Masalah teratasi dengan
memberikan alat bantu
pernapasan
P : Intervensi dilanjutkan

14.42 Resiko hipotermia S: Pasien mengatakan agak


perioperatif kedinginan
O : DO :TTV :TD : 150/80
mmHg
N : 84x/mnt
RR : 24 x/mnt
A:Masalah teratasi dengan
memberikan selimut ke
pasien
P : Intervensi dilanjutkan

15.40 Post Op S: Pasien mengatakan sudah


Resiko Perdarahan tak nyeri lagi,tapi kaki masih
berat untuk di gerakan
O : DO :TTV :TD : 150/80
mmHg
N : 84x/mnt
RR : 24 x/mnt
A:Masalah belum teratasi
I : intervensi dilanjutkan di
rawat inap .

Anda mungkin juga menyukai