Anda di halaman 1dari 78

Assalamu alaikum Wr.Wb.

Puji terindah hanya tertuju kepada Allah Swt. Yang telah memberikan kita beragam kehendak untuk
menjalankan tugas kekhalifahan kita sebagai manusia dalam memakmurkan peradaban bumi ini.
Karena hanya dengan kehendak itulah akal akan bekerja, dan dengan bekerjanya akal, maka kita
berproses dari seorang manusia (al-Basyar) menjadi mahluk manusia kreatif yang bernama al-Insan.

Salawat dan salam tak lupa kita limpahkan kepada Muhammad ibnu Abdillah, pelopor perjuangan
kemanusiaan, yang merubah peradaban baduy arab jahiliyah menjadi salah satu peradaban tertinggi
ummat manusia.

Dalam sambutan ini, atas nama DPP IMM saya mengapresiasi atas kerja keras TIM khusus Bidang
Kader yang telah sekian lama bekerja untuk merevisi dan mengevaluasi buku panduan pengkaderan
yang biasa kita menyebut Sistem Pengkaderan Ikatan (SPI). Dengan kerja keras ini akhirnya buku
tersebut selesai hampir berbarengan dengan selesainya masa bakti DPP IMM periode 2008-2010.
Secara pribadi saya menilai, bidang kader secara kolektif mengakhiri sejarah periodiknya dengan
predikat husnul khotimah. Sebuah predikat yang tak bisa dipelajari dalam sistem pendidikan dunia,
tetapi hanya bisa dicari degan kerja-kerja keikhlasan (mukhlisiina lahuddiin)

Sedari awal, Karakter yang coba ditunjukkan dalam periode DPP IMM 2008-2010 adalah karakter
pengkaderan yang berkelanjutan. Pengkaderan yang tidak terbelenggu atau membelenggu diri pada
cita rasa formal seremonial, tetapi mencoba masuk kedalam aspek kebutuhan secara substansial
kelembagaan. Harus disadari oleh kader diseluruh level Pimpinan, bahwa laju organisasi ditentukan
oleh beberapa aspek, dan satu diantaranya yang terpenting adalah pelaku yang menggerakkan, yang
biasa kita sebut kader.

Kader memiliki peran strategis, karena wajah gerakan sebuah organisasi diwujudkan oleh kader-
kader yang menggerakkan organisasi tersebut. Ketika kader IMM memiliki keunggulan dibanding
kader lainnya, tentu IMM di daulat sejarah memegang tongkat komando pergerakan, begitupun
sebaliknya. Oleh karena itu, selayaknya setiap perkaderan yang akan dilaksanakan memperhatikan
bagaimana peran yang harus dilaksanakan oleh kader dalam tiga domain yang menjadi wilayah
dakwahnya.

Sekali lagi, kami mengucapkan selamat berfastabiqul khoirot, semoga Sistem Pengkaderan Ikatan
yang baru ini, sedikit mengobati rasa prihatin kita terhadap pemandu proses kadersisasi yang
dilaksanakan oleh Pimpinan IMM disetiap levelnya. Terakhir, hendaklah kita memperhatikan sebuah
ayat dalam al-Quran, yang terjemahannya berbunyi ; dan hendakalah kamu merasa khawatir
apabila meninggalkan generasi setelah kamu generasi-generasi yang lemah

Billahi fii sabilil haq, fastabiqul khoirot

Wassalamu alaikum Wr. Wr.

Ketua Umum DPP IMM

Rusli Halim Fadli


PENGANTAR
BIDANG KADER DPP IMM

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


Alhamdulillah wa syukurillah, syukur tak terhingga kepada Alah SWT, atas inayah dan
perkenan-Nya bidang kader DPP IMM telah menyelesaikan Sistem Pertkaderan Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Sebuah pekerjaan panjang yang kami lalui semenjak
pertengahan periode kepemimpinan 2008 - 2010 ini. DPP IMM dalam hal ini Bidang Kader
bersama Korps Instruktur Nasional DPP IMM berusaha bekerja keras mengemban amanah
yang amat berat ini.

Sholawat dan salam teruntuk buat sang revolusioner sejati Muhammad Rasulullah SAW.
Pesan dan spirit kenabian yang beliau wariskan kepada ummatnya menjadi kewajiban kita
untuk terus dihidupkan ke dalam relung relung kehidupan ini
Sistem Perkaderan IMM ini merupakan revitalisasi dari Sistem Perkaderan IMM yang selama
ini dimiliki IMM. Upaya revitalisasi dan penyempurnaan ini kami pandang penting
mengingat dinamika zaman yang juga selalu menuntut IMM mampu beradaptasi secara
cerdas dengan perubahan demi perubahan yang kian cepat itu.
Berangkat dari amanah Muktamar XIII IMM di Bandar Lampung tahun 2008, proses
perumusan Sistem Perkaderan IMM ini diawali dengan lokakarya nasional perkaderan IMM
yang diadakan pada tanggal 07 s.d 09 Agustus 2009 di Jakarta. Selanjutnya hasil lokakarya
ini disempurnakan oleh Korps Instruktur Nasional DPP IMM dan kemudian menjadi draft
komisi perkaderan dalam Tanwir IMM ke XXII pada tanggal 28-30 Agustus 2009 di Jakarta.
Sidang Tanwir tersebut mengesyahkan Sistem Perkaderan IMM, namun tidak menyelesaikan
secara tutas. Tanwir mengamanahkan penyelesaiannya kepada DPP IMM. DPP IMM
kemudian menugaskan secara khusus kepada Bidang Kader bersama Koprs Instruktur
Nasional IMM.
Ternyata pasca Tanwir, Bidang Kader dan Korps Instruktur Nasional IMM harus menggelar
pertemuan beberapa kali di beberapa tempat. Pertemuan pertama diadakan di Pengalengan
Bandung, yang kedua di Yogyakarta, dilanjutkan yang ketiga di Gedung PP Muhammadiyah
Jakarta. Diantara pertemuan pertemuan itu dilakukan pengumpulan bahan dari berbagai
sumber, baik dari literatur tertulis maupun sumber perseorangan seperti beberapa orang
alumni dan founding father IMM. Rangkaian proses yang cukup panjang ini dilakukan untuk
mendapatkan input materi dan pembahasan yang matang, mengingat SPI adalah bagian
terpenting dari perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Akhirnya, saat ini lah kami bisa mempersembahkan Sistem Perkaderan IMM yang terbaru
ini. Selanjutnya DPP IMM menyatakan bahwa Sistem Perkaderan IMM ini sudah menjadi
rujukan utama perkaderan IMM sampai ada perubahan lagi. Dengan sendirinya SPI yang
lama dinyatakan sudah tak berlaku dalam perkaderan IMM. Semoga perkaderan IMM
berjalan sesuai dengan khittah dan koridor yang telah digariskan sehingga mampu melahirkan
kader-kader handal yang dinanti-nanti ummat dan bangsa ini.
Penyususunan Sistem Perkaderan ini adalah proses panjang yang melalui berbagai dinamika.
Tentulah semua ini bukanlah kesempurnaan yang final. Dinamika zaman dan perkembangan
kehidupan kemahasiwaan yang akselerasinya makin kencang jelas akan terus menuntut IMM
terus berbenah dalam perkaderannya. Artinya pedoman ini tetap terbuka untuk diperbaharui
sesuai kebutuhan IMM.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada seluruh kader dan pimpinan
IMM serta semua pihak yang berpartisipasi langsung ataupun tidak dalam proses perumusan
perangkat perkaderan IMM ini. Teristimewa kami persembahkan ribuan terima kasih dan
penghargaan tertinggi kepada Immawan/ti anggota Korps Instruktur Nasional DPP IMM
2008-2010 yang sejak awal berkhidmat sangat intens dalam perumusan pedoman perkaderan
ini.
Teriring permohonan maaf kami atas semua kekurangan dan kelemahan dalam proses
perumusan Sistem Perkaderan IMM ini.
Billahi fii sabilil haq, fastabiqul khoirot
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Jakarta, April 2010

BIDANG KADER DPP IMM


Periode 2008 2010

PEDRI KASMAN M. ABDUL HALIM SANI


Ketua Sekretaris
SEPARUH SIRIH TIM PENYUSUN

Sistem Perkaderan Ikatan, merupakan inti dari pembinaan dalam Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah sebagai eksponen Muhammadiyah dalam mengembangkan cita dan
pergerakannya.

Kegelisahan soal perkembangan dengan pola dinamika perkaderan di dearah-dearah


yang kurang memperhatikan alur dari Sistem Perkaderan Ikatan (SPI) 2003, serta dari
SPI 2003 kurang memperhatikan gerakan Ikatan sebagai gerakan Intelektual. Hal ini
menjadi kerisauan, bersama dalam mengkaji serta menyusun beberapa materi tambahan
dalam SPI yang disertai referensi buku pegang, dalam perkaderan Ikatan. SPI ini, merupakan
pengembalian ikatan sebagai gerakan intektual yang berbeda dengan yang lain.

Dalam penyusunan materi SPI terbaru dengan SK No. XLVII.A-1.2010, ada beberapa
hal yang harus diperhatian, diantaranya tujuan dan target dari setiap jenjang perkaderan
yang dilaksanakan serta pencapaian profil kader ikatan untuk memenuhi persyaratan lanjutan
dalam perkaderan utama.

Tim Penyusun

Jakarta, April 2010

Tim Penyusun:

Korps Instruktur DPP IMM 2008-2010 : Khotimun Sutanti, M. Sobar, Kurrotul A`l, Rizki Fauzi, Hafidz Fakhruddin, M.
Abdul Halim Sani, M. Abdoel Malik R, Asri Kusuma Ningrum, dan keterlibatan daerah : Hariyanto, dan Sugeng
DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah Students Association - Central Board
Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta - 10340, Telp. +62 21 3901565 Fax. +6221 390 1565, +6221 3903024
Website : www.imm.or.id E-mail : dpp@imm.or.id

SURAT KEPUTUSAN
Nomor :XLVII/A-1/2010

TENTANG
SISTEM PERKADERAN
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

Bismillahirrohmanirrohiim

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) setelah :

Menimbang : 1. Bahwa masalah kaderisasi merupakan hal penting bagi Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah, dan oleh karena itu dibutuhkan sebuah Sistem Perkaderan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ;
2. Bahwa sistem Perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang ada
dipandang perlu untuk dilakukan penyempurnaan;
3. Bahwa hasil rumusan perlu ditetapkan sebagai Sistem Perkaderan IMM
dengan sebuah surat keputusan;
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMM;
2. Tanfidz Keputusan Tanwir XXII IMM Tahun 2009 di Jakarta ;
Memperhatikan : Hasil rumusan DPP IMM mengenai Sistem Perkaderan IMM.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN PUSAT IKATAN MAHASISWA


MUHAMMADIYAH TENTANG SISTEM PERKADERAN IKATAN
MAHASISWA MUHAMMADIYAH.
PERTAMA : Menetapkan dan Mengesahkan Sistem Perkaderan Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah sebagaimana terlampir;
KEDUA : Sistem Perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagaimana tersebut
dalam poin pertama di atas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini;
KETIGA : Dengan disahkannya Sistem Perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
ini, maka Sistem Perkaderan IMM terdahulu dinyatakan tidak berlaku;
KEEMPAT : Sistem Perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menjadi pedoman bagi
proses kaderisasi IMM pada semua tingkatan;
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan
akan ditinjau kembali.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 03 Jumadil Awwal 1431 H
bertepatan tgl : 17 April 2010 M

PIMPINAN

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

Rusli Halim Fadli Ton Abdillah Has

Tembusan disampaikan kepada Yth.


1. Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta/ Jakarta
2. Arsip
SISTEM PERKADERAN
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

MUQADDIMAH

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (QS.
Ahzab: 21)

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS.
Surat Al Imran; 104)

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Surat Al Imran; 110)

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seadainya meninggalkan dibelakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka kuwatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mereka mengucapkan perkataan yang benar.(QS. An-
Nisa; 9).


Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. al Alaq; 1-5)

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Surat Al Imran; 190-191)

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), ummat pertengahan agar kamu
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu. (QS. Surat al Baqarah; 143)

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan
tidak menganjurkan memberi makan orang miskin, Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang
shalat, yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan
(menolong dengan) barang berguna. ( QS. al Maun; 1-7)
Perkaderan ikatan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh kader dalam
kehidupan, baik bersama ikatan ataupun ketika sudah berada di luar struktur ikatan. Sistem
perkaderan ikatan secara filosofis merupakan penerjemahan perkaderan yang dilakukan oleh
Rasulullah Saw. Hal tersebut, dapat dilihat dari nama perkaderan yakni Darul Arqam. Darul
Arqam dalam sejarahnya merupakan nama tempat sahabat nabi yakni Arqam Ibn Abil Arqam.
Perkaderan tersebut, melahirkan generasi awal Islam seperti, Abu Bakar, Ali Abu Thalib, Siti
Khotijah, Saad bin Abi Waqas dan yang lain. Filosofis perkaderan yang dilakukan oleh Rasul,
yakni penanaman nilai-nilai Islam secara kaffah, dengan cara mengubah kesadaran jahiliyah
sehingga menjadi kesadaran al syaksiyah faal fadli (hablum minallah dan hablum ninanas).
Proses tersebut merupakan dilalui dengan cara kristalisasi kader sehingga terbentuknya kader
Islam. Sedangkan kaderisasi yakni dengan melaksanakan proses perkaderan sesuai dengan tujuan
imm, terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia untuk mencapai tujuan
Muhammadiyah. Selanjutnya konsolidasi yang dilakukan oleh ikatan dengan proses penggunaan
identitas simbolik dan identitas subtansial. Identitas simbolik yakni dengan cara memahami
makna symbolnya, sedangkan identitas subtansi merupakan kerangkan pikir anggota ikatan dalam
menjalankan aktivitasnya. Dalam proses konsolidasi ikatan terdapat juga proses individuasi kader
yang dilakukan kader untuk melahirkan kolektifitas gerakan, atapun sebaliknya, kolektifitas ikatan
mampu melakukan individuasi.

Tujuan IMM
Mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai
tujuan Muhammadiyah

Enam Penegasan IMM


Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa Islam
Menegaskan bahwa kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM
Menegaskan bahwa fungsi adalah eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah
Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi mahasiswa yang syah dengan menindahkan
segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara
Menegaskan bahwa ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah
Menegaskan bahwa amal IMM adalah lillahitaala dan senantiasa diabadikan untuk
kepentingan rakyat
Identitas IMM
Ikatan mahasiswa muhammadiyah adalah organisasi kader yang bergerak di bidang
keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan dalam rangka mencapai tujuan
muhammadiyah.
Sesuai dengan gerakan Muhammadiyah, maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
memantapkan gerakan dakwah di tengah-tengah masyarakat khususnya di kalangan
mahasiswa.
Setiap anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus mampu memadukan kemampuan
ilmiah dan akidahnya.
Oleh karena itu setiap anggota harus tertib dalam ibadah, tekun dalam studi dan
mengamalkan ilmunya untuk menyatalaksanakan ketakwaan dan pengabdiannya kepada
Allah SWT

TRILOGI
Tanggung Jawab :
Keagamaan
Kemahasiswaan
Kemasyarakatan

TRI KOMPETENSI DASAR


Religiusitas
Intelektualitas
Humanitas

Slogan IMM
Anggun dalam Moral, Unggul dalam Intelektual
Billahi fi sabililhaq, fastabiqul kairot

Nilai Dasar Ikatan


IMM adalah gerakan mahasiswa yang bergerak tiga bidang keagamaan, kemahasiswaan dan
kemasyarakatan
Segala bentuk gerakan IMM tetap berlandaskan pada agama Islam yang hanif dan
berkarakter rahmat bagi sekalian alam
Segala bentuk ketidak-adilan, kesewenang-wenangan dan kemungkaran adalah lawan besar
gerakan IMM perlawanan terhadapnya adalah kewajiban setiap kader imm
Sebagai gerakan mahasiswa yang berdasarkan Islam dan berangkat individu-individu
mukmin, maka kesadaran melakukan syariat Islam adalah suatu kewajiban dan sekaligus
mempunyai tanggungjawab untuk mendakwahkan kebenaran di tengah masyarakat
Kader IMM merupakan inti masyarakat utama, yang selalu menyebarkan cita-cita
kemerdekaan, kemulian dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan semangat pembebasan
dan pencerahan yang dilakukan Nabiyullah Muhammad Saw

Profil Kader Ikatan


1. Memiliki keyakinan dan sikap keagamaan yang tinggi agar keberadaan di Ikatan di masa
yang akan datang mampu memberi warna masyarakat yang mulai meninggakan nilai-nilai
agamawi.
2. Memiliki wawasan dan kecakapan memimpin karena keberadaan kader ikatan
bagaimanapun merupakan potensi kepemimpinan umat dan kepemimpinan.
3. Memiliki kecendikiawanan, mengingat spesialisasi dan profesionalisasi mempersempit
cakrawala berpikir dalam sub bidang kehidupan yang sempit.
4. Memiliki wawasan dan ketrampilan berkomunikasi, mengingat bahwa masa yang akan
datang industri informasi akan mendominasi sistem budaya kita. Hal ini juga inhern
dengan watak Islam yang dalam keadaan apapun juga selalu siap melaksanakan amar
maruf Nahi Munkar sebagai essensi dari komunikasi Islamisasi.
BAB I
POLA DASAR STRATEGI PERKADERAN
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

A. ARAH DAN TUJUAN PERKADERAN

Sebagai salah satu bagian dari gerakan kader dalam Muhammadiyah orientasi kekaderan IMM
diarahkan pada terbentuknya kader yang siap berkembang sesuai dengan spesifikasi profesi yang
ditekuninya, kritis, logis, trampil, dinamis, utuh. Kualitas kader yang demikian ditransformasikan dalam
tiga lahan aktualisasi yakni : persyarikatan, umat dan bangsa.

Secara substansial, arah perkaderan IMM adalah penciptaan sumber daya manusia yang memiliki
kapasitas akademik yang memadai sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman, yang berakhlakul
karimah dengan proyeksi sikap individual yang mandiri, bertanggungjawab dan memiliki komitmen serta
kompetisi perjuangan dakwah Islam amar maruf nahi munkar sesuai dengan falsafah perkaderan IMM
yang mengembangkan nilai-nilai uswah, pedagogi-kritis, dan hikmah untuk meujudkan gerakan IMM
sesuai dengan falsafahnya yakni IMM sebagai gerakan Intelektual dengan penjelasan sebagai
pemaksimalan akal dalam membaca fenomena untuk mencari kebenaran yang bersumber pada al Quran
dan Sunnah terformulasikan dalam humanisasi, liberasi, trasendensi sebagai ruh dalam setiap perkaderan
yang dilakukan oleh IMM.

Sebagai sebuah proses organisasi, perkaderan IMM diarahkan pada upaya transformasi ideologis
dalam bentuk pembinaan dan pengembangan kader, baik kerangka ideologis maupun teknis manajerial.

Dalam tahapan yang lebih praktis, akumulasi proses perkaderan diarahkan dalam rangka transformasi
dan regenerasi kepemimpinan IMM disetiap level kepemimpinan.

B. SASARAN DAN TARGET PERKADERAN

Sesuai dengan masing-masing komponen dan jenjang sasaran perkaderan IMM adalah mahasiswa,
anggota, calon pimpinan, pimpinan dan calon instruktur.

Target perkaderan di proyeksiksan untuk terbentuknya sumber daya kader struktural dan fungsional
yang profesional.

Target perkaderan utama adalah terinternalisasikan nilai-nilai perjuangan visi dan misi IMM dan
sekaligus terciptannya kader pimpinan yang memiliki kompetensi dan wawasan yang sesuai dengan
level/tingkatan kepemimpinan masing-masing. Sementara target perkaderan khusus diproyeksikan pada
terbentuknya pengelola perkaderan (instruktur) yang profesional. Sedangkan target perkaderan pendukung
adalah meningkatnya kualitas sumber daya kader menurut minat, bakat, profesi, ketrampilan dan keahlian
pada bidang tertentu.

C. LANDASAN PERKADERAN

1. Landasan Nilai/Etika:
Adalah landasan yang mengatur secara normatif dan mendasar seluruh pelaksanaan kegiatan
perkaderan IMM, yaitu: AL-Quran dan AS-Sunnah yang secara operasional dijabarkan dalam
Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah dan Khittah Perjuangan Muhammadiyah
2. Landasan Hukum:
a. Pancasila
b. UUD`45
c. UU No. 8 th 1985 tentang keormasan.
3. Landasan Formal Organisasi:
a. Keputusan PP Muhammadiyah tentang Kaidah Ortom
b. Keputusan Muktamar XIII IMM di Bandar Lampung
c. Program Kerja DPP IMM Bidang Kader.

D. KURIKULUM PERKADERAN

Materi perkaderan IMM dikembangkan dalam lima kelompok materi, masing-masing:


1. Materi Pokok Ideologi
2. Materi Pokok Keorganisasian/Kepemimpinan
3. Materi Pokok Wawasan; Kapita selekta
4. Materi Pokok Terapan
5. Muatan Lokal
Dari kelima kelompok itu dikembangkan silabi untuk masing-masing komponen dan jenjang yang
dibangun dengan pendekatan muatan Nasional dan muatan Lokal yang dikemas secara ideal dan dinamis.

E. PRINSIP-PRINSIP METODOLOGI PERKADERAN

Prinsip Metodologi perkaderan berdasarkan falsafah perkaderan ikatan dengan nilai-nilai Uswatul
khasanah, pedagogi-kritis, hikmah. Dalam rangka menciptakan proses perkaderan seperti yang
diharapkan, diperlukan metodologi pendidikan agar perkaderan yang dilakukan dapat berjalan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Metodologi perkaderan IMM dibangun dan dikembangkan atas dasar prinsip-prinsip :
1. Internalisasi Ideologi
2. Orientasi visi dan misi
3. Pengembangan wawasan, minat dan bakat.
4. Aplikasi nilai/etik
5. Proses akhlaq al-Karimah
Keberhasilan metodologi perkaderan yang dipakai dipengaruhi antara lain faktor materi, metode,
narasumber dan media yang digunakan dan merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Penerapan
metodologi perkaderan bersifat fleksibel, tergantung situasi dan kondisi setempat, sepanjang memenuhi
standar mutu yang diharapkan.

G. KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN

Komponen dan jenjang perkaderan dalam IMM terbagi sebagai berikut :


1. Komponen Pra Perkaderan
Yaitu suatu komponen awal yang berfungsi untuk mengenalkan dan memasyarakatkan IMM,
sekaligus sebagai wahana rekruitmen anggota serta sebagai persiapan untuk memasuki
perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD). Komponen pra perkaderan ini selanjutnya disebut
Masa Taaruf yang disingkat Masta.
2. Komponen Perkaderan Utama :
Yaitu komponen utama yang bersifat wajib dan merupakan komponen pokok perkaderan
IMM. Komponen ini bersifat mengikat dan secara struktural menjadi prasyarat tertentu.
Secara berjenjang, perkaderan utama terdiri dari tingkatan-tingkatan sebagai berikut :
Darul Arqam Dasar (DAD)
Darul Arqa Madya (DAM)
Darul Arqam Paripurna (DAP)
3. Komponen Perkaderan Khusus :
Yaitu komponen perkaderan yang ditujukan dalam rangka mendukung komponen utama
dengan pendekatan khusus. Komponen ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
kemampuan, ketrampilan dan kecakapan khusus.
Komponen perkaderan khusus terdiri dari :
Latihan Instruktur Dasar (LID)
Latihan Instruktur Madya (LIM)
Latihan Instruktur Paripurna (LIP)
4. Komponen Perkaderan Pendukung :
Yaitu komponen perkaderan yang dilaksanakan untuk meningkatkan potensi kader sesuai
dengan minat, bakat, ketrampilan, keahlian dan kemampuan dalam rangka mendukung
keberhasilan proses kaderisasi ikatan. Komponen perkaderan pendukung dilaksanakan secara
integral dengan pelaksanakan aktivitas dan program organisasi itu sendiri. Komponen
perkaderan pendukung terdiri dari dua:

a. Perkaderan Pendukung Pokok


Adalah perkaderan yang dilaksanakan secara sistematik yang diatur, dikembangkan dan
ditetapkan oleh masing-masing bidang. Sebagai contoh : Pelatihan Jurnalistik, Pelatihan
Kewirausahaan, Pelatihan Penelitian dan penulisan karya Ilmiah, pendidikan wanita dan lain-
lain.

b. Perkaderan pendukung tambahan :


Adalah semua bentuk dan proses kaderisasi yang tidak di atur secara khusus (terbuka dan
bebas). Sebagai contoh adalah kelompok studi, penokohan kader, forum kajian dan lain-lain

H. SIFAT PERKADERAN IMM

Sifat perkaderan yang dilaksanakan IMM diproyeksikan masing-masing dalam rangka :


1. Pengembangan Karir Kepemimpinan
2. Pengembangan Keinstrukturan
3. Pengembangan Wawasan
4. Pengembangan Ketrampilan
5. Pengembangan Profesi

I. PENGORGANISASIAN KEGIATAN

Dalam rangka optimalisasi proses perkaderan guna terciptanya ekstrainer dengan kualifikasi yang
diharapkan, perlu didukung dengan sistem manajemen perkaderan yang tepat. Sistem manajemen
dimaksud dalam rangka mengatur pelaksanaan jalinan program perkaderan, sinkronisasi, legalitas
perkaderan, pengawasan dan pertanggungjawaban masing-masing level kepemimpinan. Pengorganisasian
perkaderan IMM terbagi sebagai berikut :
1. Tanggumgjawab Pra Perkaderan oleh Pimpinan Komisariat
2. Tanggungjawab jalur perkaderan utama :
a. Darul Arqam Dasar (DAD) oleh Pimpinan Komisariat
b. Darul Arqam Madya (DAM) oleh Dewan Pimpinan Cabang
c. Darul Arqam Paripurna (DAP) oleh Dewan Pimpinan Daerah.
3. Tanggungjawab jalur perkaderan khusus
a. Latihan Instruktur Dasar (LID) oleh Pimpinan Cabang
b. Latihan Instruktur Madya (DAM) oleh Dewan Pimpinan Daerah
c. Latihan Instruktur Paripurna (LIP) oleh Dewan Pimpinan Pusat
4. Tanggungjawab jalur Perkaderan Pendukung

Diserahkan kepada masing-masing struktur kepemimpinan atau bidang yang melaksanakannya, baik
secara mandiri atau proyek bersama berdasarkan atas asas mashlahat, manfaat bersama, strategis dan tidak
mengorbankan prinsip gerakan.
Setiap pelasanaan perkaderan secara struktural dilaporkan kepada pimpinan di atasnya.
Operasionalisasi pelaksanaan bisa didelegasikan kepada panitia yang dibentuk tersendiri dibawah
pengawasan pimpinan yang bertanggungjawab.

J. SISTEM EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Setiap komponen dan jenjang disertai dengan evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi perkaderan
dilaksanakan dalam dua bidang.
1. Evaluasi Program
Yaitu evaluasi yang dilaksanakan sebagai upaya introspeksi pencapaian tujuan perkaderan,
baik menyangkut tujuan instruksional maupun target kurikuler. Guna memastikan ukuran
pencapaian maka diperlukan instrumen standar mengenai aspek yang diukur. Standarisasi
instrumen-instrumen keberhasilan perkaderan menjadi tanggung jawab program.
2. Evaluasi pelaksanaan :
Yaitu evaluasi yang dilaksanakan sebagai upaya instropeksi menyangkut manajemen
perangkat keras, baik berupa fasilitas, maupun sumberdaya manusia yang terlibat dalam
proses perkaderan.
3. Tindak lanjut :
Yaitu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas perkaderan dan
melestarikan hubungan silaturrahmi dengan ekstrainer. Tindak lanjut bisa dilaksanakan
secara variatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya penugasan, penggarapan program,
transformasi kader dan lain-lain.

K. PENUTUP

Sebagai pedoman pokok, rumusan pedoman pekaderan ini hanya berisi masalah bersifat garing besar
yang akan menjadi pedoman umum secara nasional.
Dalam rangka operasional dan teknis, masing-masing struktur pimpinan IMM hendaknya
mengantisipasi problematika internal dan kebutuhan metoda setempanya. Dengan demikian, sistem
perkaderan ini bisa diberlakukan secara dinamis. Sementara itu aspek-aspek lain yang berkembang akan
ditetapkan kemudian.
BAB II
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERKADERAN
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

A. PENDAHULUAN

Setiap institusi perkaderan dalam melakukan proses perkaderannya secara sistematis


senantiasa berorientasi kepada kualitas tujuan perkaderan yang ideal. Dalam rangka itu maka
berbagai konsep disiapkan guna menunjang pencapaian hasil yang diharapkan.

Sistem yang dirumuskan secara konseptual tidak akan mencapai sasaran tanpa sistem sistem
penyelenggara yang terencana, terarah, terorganisir, berdaya guna (efektif). Untuk itu diperlukan
sebuah rumusan pedoman penyelenggaraan IMM secara nasional.

Rumusan pedoman penyelenggaraan perkaderan ini merupakan seperangkat konsep aplikatif


yang disiapkan sebagai guidances operasional perkaderan. Konsep-konsep itu kemudian
diturunkan secara teknis dalam masing-masing komponen dan jenjang yang operasionalnya di
lapangan disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
Pedoman penyelenggara perkaderan IMM merupakan rumusan yang menyangkut :
1. Tujuan Penyelenggara
2. Pengorganisasian : Organisasi dan Tugas
3. Langkah Penyelenggaraan
4. Evaluasi
5. Sarana, prasarana dan dana.

B. TUJUAN PENYELENGGARAAN

Dalam rangka mencapai tujuan pada umumnya, maka perlu dipahami tujuan
penyelenggaraan perkaderan yang dilaksanakan di lingkungan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(IMM). Dengan memahami tujuan penyelenggaraan perkaderan, diharapkan setiap pimpinan
penyelenggara perkaderan dapat memahami, memperoleh pegangan, memiliki kemampuan dan
ketrampilan memadai dalam berbagai lingkup dan tahapannya.
Perlu dipahami bahwa tujuan diselenggarakannya perkaderan di lingkungan IMM adalah
sebagai berikut.
1. Terlaksananya perkaderan secara terorganisir, terencana, terprogram,
berkesinambungan, efektif dan efisien.
2. Perkaderan yang dilaksanakan dapat dinilai tingkat keberhasilannya
3. Perkaderan dapat didukung dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai.
4. Komponen dan jenjang perkaderan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan
khusus masing-masing.

C. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tersusun hierarkis sebagai
berikut :
1. Penanggungjawab :
Yaitu struktur pimpinan Ikatan yang bertanggungjawab langsung secara
keseluruhan tarhadap penyelenggaraan perkaderan. Penanggungjawab program
diserahkan kepada pimpinan Ikatan sesuai dengan jenis, komponen dan jenjangnya.
2. Tim Instruktur :
Yaitu tim yang bertugas memadu dan memegang kendali orientasi, materi dan
kualitas acara perkaderan sebagai proses melahirkan ekstrainer yang ideal. Tim
instruktur adalah kelompok instruktur yang dari segi keinstrukturan dan perkaderan
memenuhi persyaratan sebagai pengelola perkaderan dengan tugas khusus disamping
tugas umum.
Tim Instruktur terdiri dari :
2.1. Master Of Training
Yaitu seorang yang mendapat tugas memimpin dan secara umum
bertanggungjawab atas pelaksanaan keinstrukturan dalam proses perkaderan. Jika
diperlukan dapat mengangkat vice moot yang bertugas membantu atau dalam keadaan
tertentu dapat menggantikan MOT.
2.2. Imam Training
Yaitu seseorang yang mendapat tugas memandu keinstrukturan dalam aspek
pelaksanaan syariat Islam dan akhlaq karimah.
2.3. Observer
Yaitu sekelompok orang yang bertugas mengevaluasi perkembangan peserta
secara personal dan kolektif yang menunjukan pelatihan sesuai dengan targetnya.
2.4. Anggota tim instruktur
Yaitu sekelompok orang yang secara bersama-sama menjalankan tugas
keinstrukturan dan masing-masing bertanggungjawab terhadap aspek-aspek tertentu
dari materi perkaderan. Sebagai mana setiap instruktur memiliki spesifikasi dalam hal
tertentu yang diarahkan pada pada tujuan dalam perkaderan.
3. Nara Sumber
Nara sumber dalam kegiatan perkaderan IMM adalah para ahli yang kompoten
dalam bidang-bidang yang disajikan dalam proses perkaderan. Diharapkan nara sumber
yang dilibatkan dalam perkaderen IMM adalah mereka yang memiliki komitmen
perjuangan Islam yang jelas, menguasai materi, bisa dijadikan contoh, berpengalaman
dan sesuai dengan kepentingan perkaderan.
4. Panitia Pelaksana
Panitia pelaksana dalam perkaderan IMM adalah tim petugas bersifat teknis yang
bertugas menjadi penanggungjawab pelaksana perkaderan sesuai kepentingan teknis.

D. PENYELENGGARAAN

Yang dimaksud dengan penyelenggaraan perkaderan adalah menyangkut perencanaan,


pelaksanaan dan tindak lanjut.

Perencanaan berupa serangkaian tahapan pra pelaksanaan perkaderan dan merupakan tahap
persiapan. Dalam setiap level kepemimpinan IMM perkaderan harus direncanakan secara
menyeluruh baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Pelaksanaan adalah merupakan tahap pokok proses perkaderan, penerapan kurikulum, yang
tercermin dijadwal acara.
Dalam tahap ini, tim instruktur bertugas menyusun dan melaksanakan rangkaian acara
berupa :
1. Pembukaan
2. Pelaksanaan kurikulum
3. Pengenalan awal
4. Pengarahan Umum dan dialog.
5. Penerapan kurikulum, pengelolaan kelas, pengembangan peserta
6. Pelaksanaan tugas dan wewenang instruktur.
7. Pengembangan kegiatan, keaktifan dan partisipasi peserta.
8. Evaluasi akhir.
9. Penutupan.
Tindak lanjut (follow up) adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebagai tindakan
pasca perkaderan dalam rangka menciptakan kondisi yang mengikat peserta dan mendukung
optimalisasi tujuan perkaderan.
Tindak lanjut penyelenggaraan perkaderan berupa :
1. Laporan penyelenggaraan secara menyeluruh.
2. Pelulusan peserta dan penyerahan syahadah
3. Pemantauan ekstrainer: aktivitas & prestasi
4. Pendataan ekstrainer & potensinya.
5. Pengembangan kegiatan

E. EVALUASI
Untuk mengukur keberhasilan perkaderan harus dilakukan evaluasi sebagai intropeksi dari
setiap tahapan perkaderan tersebut. Kategori evaluasi meliputi :
1. Pra Pelaksanaan :
Yaitu evaluasi yang menyangkut input (peserta) dan perangkat dalam perkaderan.
2. Pelaksanaan :
Yaitu evaluasi yang menyangkut alur perkaderan, materi, perkembangan peserta,
instruktur, panitia, dan pemateri dalam perkaderan.
3. Pasca Pelaksanaan
Yaitu evaluasi yang menyangkut penyusunan hasil perkaderan oleh instruktur
termasuk rekomendasi dan follow-up serta laporan panitia penyelenggara.
Guna mengukur tingkat akurasi evaluasi hendaknya ditetapkan diktum-diktum
pointer instrumen evaluasi.

F. SARANA PRASARANA DAN DANA

Dalam operasionalisasinya, kegiatan perkaderan tidak bisa dilepaskan dari faktor pendukung
berupa sarana, prasarana dan dana. Kelengkapan tersebut sangat penting dan turut menentukan
kualitas proses dan hasil sebuah perkaderan hendaknya memperhatikan betul-betul aspek-aspek
sarana, prasarana dan dana ini.

Pada prinsipnya sarana, prasarana dan dana yang digunakan dalam kegiatan perkaderan
harus memperhatikan azas hemat, manfaat dan tidak berlebihan (mubazir). Sarana
penyelenggaraan perkaderan antara lain berupa : administrasi, alat kegiatan belajar mengajar, alat
transportasi, konsumsi dan lain-lain.
Prasarananya antara lain berupa Gedung, ruangan untuk belajar, ibadah, tidur, makan,
mandi/WC, olah raga, evaluasi, sidang, kantor/sekretariat dan lain-lain.
Dana penyelenggaraan perkaderan diharapkan berasal dari dana mandiri (SWP-SWO),
kerjasama, bantuan kas PTM, Muhammadiyah dan amal usahanya, Pemerintah, serta pihak lain
yang halal dan tidak mengikat.

G. PENUTUP
Pedoman penyelenggara perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai panduan
dalam melaksanakan kegiatan perkaderan. Diharapkan dengan pedoman ini pelaksana
perkaderan bisa dilakukan secara terpadu, terarah, efektif dan efesien.

Demikian keberhasilan penyelenggaraan pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan. Namun
demikian, faktor manusia sebagai subjek pelaku sangat menentukan keberhasilan, kedisiplinan
dan keaktifan penyelenggaraan dan pengelolaannya. Antara keduanya harus terjadi sinkronisasi
yang serasi.
BAB III
KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

I. PENGERTIAN

Komponen perkaderan di lingkungan IMM adalah seperangkat kelembagaan perkaderan


yang menjadi ciri khas dan terprogram baik pra perkaderan, perkaderan utama, perkaderan
khusus maupun perkaderan pendukung. Sedangkan jenjang perkaderan adalah stratifikasi
pentahapan perkaderan menurut tingkat kualifikasi peserta dan level kepemimpinan
penyelenggara.

II. KOMPONEN PRA PERKADERAN (MASTA)


A. Pengertian
Yaitu suatu komponen awal yang berfungsi untuk mengenalkan dan memasyarakatkan
IMM, sekaligus sebagai wahana rekruitmen anggota serta sebagai persiapan untuk
memasuki perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD). Komponen pra perkaderan ini
selanjutnya disebut Masa Taaruf yang disingkat Masta.
B. Peserta
Prasyarat peserta :
Memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara.
C. Penanggungjawab
Masa Taaruf (Masta) dilaksanakan dibawah tanggungjawab Pimpinan Komisariat IMM.
D. Pengelola
Pengelola Masta adalah orang-orang yang ditunjuk oleh Pimpinan Komisariat
E. Target
Rekruitmen Anggota
F. Kurikulum
Lihat pada tabel kurikulum
G. Pendekatan
Masa Taaruf (Masta) dilaksanakan dengan pendekatan persuasif dan rileks.
H. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Game
I. Evaluasi
Aspek-aspek yang dinilai dalam Masta disesuaikan dengan kebutuhan Pengelola

III. KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN UTAMA


1. DARUL ARQAM
1.1. UMUM
a. Pengertian
Darul Arqam adalah bagian utama sistem perkaderan IMM yang
diselenggarakan dalam kesatuan waktu tertentu dan berjenjang.
Nama Darul Arqam asalnya berarti rumah Arqam, dinisbatkan kepada pemilik
Arqam Ibn Abil Arqam yang digunakan oleh Rasulullah SAW. Sebagai tempat
perkaderan Islam di masa-masa pertama. Darul Arqam itulah lahir tokoh-tokoh
Islam generasi pertama seperti Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Siti Khodijah,
Saad bin Abi Waqas dan lain-lain.
b. Jenjang
Darul Arqam memiliki tiga jenjang, yaitu :
1. Darul Arqam Dasar (DAD)
2. Darul Arqam Madya (DAM)
3. Darul Arqam Paripurna (DAP)
c. Tujuan
Perkaderan Darul Arqam ditujukan dalam rangka membentuk karakter dan
meningkatkan mutu kader sehingga tercapai kualitas kualifikasi profil kader
ikatan dengan wawasan tertentu sesuai dengan jenjang stratifikasinya.

1.2. DARUL ARQAM DASAR


A. Pengertian
Yaitu perkaderan utama tingkat pertama dari tiga tingkat perkaderan, dan merupakan
prasyarat bagi calon pimpinan IMM tingkat Komisariat.
B. Peserta
Prasyarat peserta :
Memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelengara.
Karakteristik Umum Peserta :
1. Sudah mengenal IMM
2. Berada dalam tahap usia dewasa awal.
3. Jenjang pendidikan tinggi relatif masih rendah.
4. Sifat, persepsi, motivasi masih beragam.
Jumlah peserta Darul Arqam Dasar hendaknya dibatasi sedemikian rupa agar
tidak terlalu banyak. Rasio peserta dengan instruktur diharapkan 1 : 5.
C. Penanggungjawab
Darul Arqam Dasar dilaksanakan di bawah tanggungjawab Pimpinan Cabang yang
dilimpahkan pada Pimpinan Komisariat IMM konsep dan teknis.
D. Pelaksana
Panitia pelaksana Darul Arqam Dasar adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan
Komisariat IMM.
E. Instruktur
Instruktur DAD adalah tim instruktur yang ditetapkan oleh PC IMM dan terdiri dari
sekurang-kurangnya :
1. 1 (satu) orang Master Of Training
2. 2 (satu) orang Imam Training
3. 3 (dua) orang observer
4. 4 (tiga) orang anggota Instruktur
F. Tujuan
Membentuk watak dan kepribadian serta mutu anggota hingga mencapai kualifikasi
kader IMM yang mempunyai wawasan tingkat Komisariat dan Cabang serta
internalisasi dasar-dasar Islam dan meletakkan dasar pemahaman intelektualitas, sebagai
bentuk gerakan cendekiawan berpribadi dengan ilmu amaliyah dan amal ilmiah
G. Target
1. Internalisasi nilai-nilai ideologi IMM
2. Menumbuhkan wacana intelektual
3. Terbentuknya kader yang siap menjadi pimpinan di tingkat Komisariat
H. Profil kader Dasar
1. Keagamaan
- Tartil dalam membaca al-Quran dan dapat menuliskannya.
- Ibadah mahdhah sesuai Majlis Tarjih
- Memahami ideologi Muhammadiyah
2. Kemahasiswaan
- Memiliki etos belajar yang tinggi
- Progresitifas dalam mengembangkan potensi pribadi
3. Kemasyarakatan
- Menjadikan masjid sebagai basis interaksi sosial
I. Kurikulum
Lihat pada tabel kurikulum
J. Pendekatan
Darul Arqam Dasar dilaksanakan dengan pendekatan orang dewasa
K. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. praktek
4. Penugasan
L. Waktu
Darul Arqam Dasar diselenggarakan dalam satuan waktu 4 (empat) hari 4 (empat)
malam atau 96 jam.
Alokasi waktu 96 jam dibagi dalam :
1. Materi wajib : 15 x 1,5 jam = 22,5 jam
2. Materi suplemen dan muatan lokal : 8 x 1,5 jam = 12 jam
3. P a k e t : = 20,5 jam
4. Istirahat : = 61 jam
Setelah mengikuti perkaderan DAD maka peserta wajib mengikuti follow-up sekurang-
kurangnya enam bulan yang dilaksanakan oleh penyelenggara yang dibantu oleh Tim
Instruktur yang bersangutan.
M. Evaluasi
1.A Aspek yang dinilai :
1. Pengamatan saat berlangsungnya kegiatan, menyangkut :
Tertib Ibadah
Partisipasi kehadiran
Sikap (akhlaq al karimah)
2. Penilaian aktifitas, menyangkut :
2.1. Tingkat keseriusan
2.2. Daya tangkap dan daya tanggap.
2.3. Ketrampilan.
1. B. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama PC IMM.
2. Evaluasi Pelaksanaan
Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh Pimpinan penyelenggara yang menyangkut
pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada
aspek esensi dan teknis operasional.
1.3. Darul Arqam Madya (DAM)
A. Pengertian
Yaitu perkaderan utama tingkat kedua dari tiga tingkat perkaderan, dan merupakan
prasyarat bagi calon pimpinan IMM tingkat Daerah.
B. Peserta
Prasyarat Peserta :
1. Telah lulus Darul Arqam Dasar (DAD), sekurang-kurangnya enam bulan
2. Mendapat mandat dari pimpinannya.
3. Telah memiliki persepsi dan motivasi sendiri
Jumlah peserta Darul Arqam Madya hendaknya dibatasi sedemikian rupa agar tidak
terlalu banyak tetapi dapat mengakomodir potensi Pimpinan Komisariat yang ada di
wilayah Pimpinan Cabang penyelnggara. Rasio peserta dengan instruktur diharapkan
1:7
C. Penaggungjawab
Darul Arqam Madya dilaksanakan dibawah tanggungjawab Dewan Pimpinan Daerah
yang di limpahkan pada Pimpinan Cabang IMM sebagai konseptor dan teknis.
D. Pelaksana
Panitia pelaksana Darul Arqam Madya adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan
Cabang.
E. Instruktur
Instruktur DAM adalah Tim Instruktur yang dibentuk oleh DPD IMM dan terdiri
dari sekurang-kurangnya :
a. 1 (satu) orang Mater Of Trainning
b. 1 (satu) orang Imam Training
c. 2 (dua) orang observer
d. 3 (tiga) orang anggota Instruktur
F. Tujuan
Mengembangkan karakter dan kepribadian cendekiawan serta mutu anggota hingga
mencapai kualifikasi kader IMM yang mempunyai wawasan tingkat daerah dan
nasional sebagai pemimpin umat.
G. Target
1. Mengembangkan visi intelektual kader
2. Terbentuknya kader yang siap menjadi Pimpinan Umat
H. Profil kader Madya
Keagamaan
- Tartil dalam membaca al-Quran dan mampu memahami kandungan ayat
tertentu dalam Al Quran.
- Aktif dalam kegiatan dakwah masyarakat
- Memahami Islam dan bebagai alirannya
Kemahasiswaan
- Memiliki kerangka pikir kritis, ilmiah dan merumuskan konsep
- Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan sesuai dengan disiplin ilmu yang
dimiliki
Kemasyarakatan
- Mampu melakukan transformasi sesuai dengan disiplin ilmu pengetahuan yang
dimiliki
I. Kurikulum
Lihat pada tabel kurikulum
J. Pendekatan
Darul Arqam Madya dilaksanakan dengan pendekatan orang dewasa
K. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Praktek
4. Penugasan
5. Tes
6. Roll playing
L. Waktu
Darul Arqam Madya diselenggarakan dalam satuan waktu 5 (lima) hari 5 (lima) malam
atau 120 jam.
Alokasi waktu 120 jam dibagi dalam :
1. Materi Wajib 15 x 1,5 jam : 52,5 jam
2. Materi suplemen dan muatan lokal 8 x 1,5 jam : 16,5 jam
3. Paket : 24,5 jam
4. Istirahat : 58 jam
Setelah mengikuti perkaderan DAM maka peserta wajib mengikuti follow up
sekurang-kurangnya enam bulan yang dilaksanakan oleh penyelenggara yang dibantu
oleh Tim Instruktur yang bersangutan.
J. Evaluasi
1. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama DPD IMM sebagai
penanggungjawab perkaderan.
2. Evaluasi Pelaksanaan
Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh Pimpinan penyelenggara yang menyangkut
pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan
pada aspek esensi dan teknis operasional.

1.4. Darul Arqam Paripurna (DAP)


A Pengertian
Yaitu perkaderan utama tingkat ketiga dari tiga tingkatan perkaderan, dan merupakan
prasyarat bagi calon pimpinan IMM tingkat daerah dan pusat.
B Peserta
Prasyarat peserta :
1. Telah lulus Darul Arqam Madya (DAM), minimal satu tahun
2. Mendapat mandat dari pimpinannya
3. memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara
Karateristik umum peserta :
1. Memiliki motivasi dan bakat kepemimpinan yang kuat
2. Memiliki wawasan ke-Islaman dan ke-Muhammadiyaan yang luas.
3. Peka dan tanggap terhadap perkembangan kemasyarakatan.
Peserta Darul Arqam Paripurna (DAP) diharapkan dapat mengakomodir potensi
seluruh DPD, baik skala naional maupun regional. Rasio peserta dengan instruktur
diharapkan 1 : 10.
C. Penanggungjawab
Darul Arqam Paripurna berada dalam tanggungjawab Dewan Pimpinan Pusat yang
dilimpahkan pada Dewan Pimpinan Daerah IMM sebagai konseptor dan teknis, atau
DPD IMM dapat melaksanakan Darul Arqam Paripurna tingkat nasional maupun
regional.
D. Pelaksana
Panitia pelaksana Darul Arqam Paripurna adalah panitia yang dibentuk oleh Dewan
Pimpinan Daerah IMM.
E. Instruktur
Instruktur Darul Arqam Paripurna adalah tim instruktur yang ditetapkan oleh DPP IMM
dan terdiri dari sekurang-kurangnya :
1. 1 (satu) orang Master Of Trainning
2. 1 (satu) orang Imam Trainning
3. 2 (dua) orang observer.
4. 3 (tiga) anggota instruktur
Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur DAP adalah minimal telah lulus latihan
Instruktur Paripurna.
F. Tujuan
Meneguhkan gerakan pencerahan umat dalam pergulatan kebangsaan dan kemanusiaan
sebagai gerakan inti-sel masyarakat.
G. Target
1. Terwujudnya kader sebagai pelopor kebangsaan dan kemanusiaan.
2. Terbentuknya gerakan inti-sel masyarakat
H. Profil kader Paripurna
Kompetensi Keagamaan
- Kemurnian aqidah (keyakinan berbasis tauhid yang bersumber pada ajaran al-
Quran dan sunnah nabi yang shahih/maqbullah)
- Ketekunan beribadah (senantiasa menjalankan ibadah mahdhah, baik yang
wajib maupun yang sunnah tathawwu
- Keikhlasan (melakukan sesuatu semata-mata karena Allah SWT)
- Shidiq (jujur dan dapat dipercaya)
- Amanah (komitmen dan tanggungjawab moral yang tinggi dalam mengemban
tugas)
- Berjiwa gerakan (semangat untuk aktif dalam Muhammadiyah sebagai panggilan
jihad di jalan Allah)
Kompetensi Mahasiswaan
- Fathonah (kecerdasan fikiran sebagai ulul albab) : menggembirakan kajian-
kajian ilmiah, peka terhadap realitas dan mampu menjawab tantangan zaman,
keseimbangan antara kemampuan berteori dan praktek,kritis-solutif-
transformatif)
- Tajdid (pembaruan dan berpikiran maju dalam mengembangkan kehidupan
sesuai ajaran Islam): apresiasi terhadap karya intelektual kader IMM dalam
mainstrem gerakan.
- Istiqomah (konsisten dalam pikiran dan tindakan)
- Etos belajar (semangat dan kemauan keras untuk selalu belajar)
- Moderat (arif dengan melakukan keberpihakan kepada kaum mustadzafin)
Kompetensi Kemasyarakatan
- Keshalehan (kepribadian yang baik dan utama)
- Kepedulian sosial (keterpanggilan dalam berbagi ilmu kepada orang lain)
- Suka beramal (gemar melaksanakan amal shaleh untuk kemaslakhatan hidup)
- Keteladanan (menjadi uswah hasanah/teladan yang baik dalam setiap sikap dan
tindakan)
- Tabligh (menyampaikan kebaikan kepada orang lain, komunikatif dan terampil
membangun jaringan)
H. Kurikulum
Lihat pada tabel kurikulum
I. Pendekatan
Darul Arqam Paripurna dilaksanakan dengan pendekatan orang dewasa
J. Metode
1 Ceramah
2 Diskusi /seminar
3 Praktek
4 Prolem solving.
5 Studi Kasus
6 Observasi
7 Penugasan
8 Dialektika Forum
9 Tes
10 Roll playing
K. Waktu
Darul Arqam Paripurna diselenggarakan dalam satuan waktu 7 (tujuh) hari 7 malam atau
168 jam.
Alokasi waktu 120 jam dibagi dalam :
1 Materi wajib 15 x 1,5 jsm : 39 jam
2 Materi suplemen dan muatan lokal 8 x 1,5 jam : 36 jam
3 Paket : 25,5 jam
4 Istirahat : 87 jam
Setelah mengikuti perkaderan DAP maka peserta wajib mengikuti follow up sekurang-
kurangnya enam bulan yang dilaksanakan oleh penyelenggara yang dibantu oleh Tim
Instruktur yang bersangutan.
L. Evaluasi
1. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama DPP IMM sebagai
penanggungjawab perkaderan.
2. Evaluasi Pelaksanaan
Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut
pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian
diarahkan kepada aspek esensi dan teknis operasional.

IV. KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN KHUSUS


1. LATIHAN INSTRUKTUR (LI)
1.1. Umum
a. Pengertian
Latihan Instruktur adalah perkaderan khusus yang menjadi fasilitas didik resmi dan
disusun secara berjenjang sebagai upaya untuk meningkatkan kualifikasi kader secara
bertahap agar memperoleh kompotensi dalam mengelola perkaderen Ikatan.
b. Dasar Pemikiran
IMM sebagai organisasi kader memerlukan kader-kader yang mempunyai kualifikasi
tertentu untuk mengelola lembaga-lembaga perkaderan yang dilaksanakan Ikatan sesuai
dengan jenjang kompetensinya.
c. Jenjang
Terciptanya tenaga-tenaga instruktur yang memiliki kelayakan untuk mengelola
perkaderan di masing-masing level kepemimpinan sesuai dengan jenjang kompetensinya.
1.2. Jenjang Latihan Instruktur (LI)

1.2.1. Latihan Instruktur Dasar


a. Pengertian
Latihan Instruktur Dasar (LID) adalah kegiatan perkaderan khusus yang dilaksanakan
dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga instruktur tingkat Cabang, yang memiliki
kewenangan mengelola perkaderan dalam lingkup wilayah kepemimpinan komisariat.
b. Tujuan
Terciptanya tenaga-tenaga instruktur yang mempunyai kualifikasi dan kopetensi menjadi
instruktur Cabang dalam perkaderan ditingkat komisariat.
c. Peserta
Peserta adalah anggota dan pimpinan IMM yang telah memenuhi syarat.
Syarat peserta LID, yaitu :
1. Telah lulus Darul Arqam Dasar (DAD)
2. Mendapat mandat dari pimpinannya.
3. Lulus Tes.
d. Penangungjawab
Penganggungjawab program adalah Pimpinan Cabang IMM.
e. Pelaksana
Pelaksana program adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan Cabang IMM dan Pimpinan
Komiasriat dapat mengajukan diri sebagai pelaksana program.
f. Instruktur
Instruktur LID adalah tim Instruktur yang telah ditetapkan oleh PC IMM dan terdiri dari
sekurang-kurangnya :
1. 1 (satu) orang Master Of Trainning
2. 1 (satu) orang Imam Trainning
3. 2 (dua) orang observer
4. 3 (tiga) orang anggota instruktur.
Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur LID adalah telah lulus Latihan Instruktur
Madya dengan rasio 1:3
g. Kurikulum
Kurikulum dan silabi ditentukan secara tersendiri.
h. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Simulasi
4. Workshop
5. Penugasan
6. Observasi
7. Studi Kasus
8. Dinamika kelompok
9. Roll playing
i. Waktu
Diselenggarakan dalam waktu 4 (empat) hari 4 (empat) malam atau 96 jam.
Alokasi waktu 96 jam dibagi dalam :
1. Kegiatan belajar mengajar : 41 jam
2. Kegiatan terstruktur : 12 jam
3. Kegiatan tidak terstruktur : 26 jam
j. Evaluasi
1. Evaluasi peserta :
a. Aspek yang dinilai meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotorik :
1. Observasi awal
2. Pre test dan post test.
3. Pengamatan saat berlangsungnya kegiatan, menyangkut :
Tingkat keseriusan.
Daya tangkap dan daya tanggap.
Ketrampilan
Kepemimpinan
Kemandirian.
b. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur dengan PC IMM sebagai
penanggungjawab perkaderan.
2. Evaluasi Pelaksanaan
Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut
pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada
aspek esensi dan teknis.

1.2.2. Latihan Instruktur Madya (LIM)


a. Pengertian
Latihan Instruktur Madya (LIM) adalah kegiatan perkaderan khusus yang dilaksanakan dalam
rangka mempersiapkan tenaga-tenaga instruktur tingakat Daerah, yang memiliki
kewenangan mengelola perkaderan utama dalam lingkup wilayah kepemimpinan
Pimpinan Daerah IMM.
c. Tujuan
Terciptanya tenaga-tenaga instruktur yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi menjadi
instruktur perkaderan ditingkat Daerah.
d. Peserta
Peserta adalah anggota dan pimpinan IMM yang telah memenuhi syarat.
Syarat peserta LIM, yaitu :
1. Telah lulus Latihan Instruktur Dasar (LID)
2. Telah lulus DAM
3. Mendapat mandat dari pimpinannya.
e. Penangungjawab
Penganggungjawab program adalah Dewan Pimpinan Daerah IMM.
f. Pelaksana
Pelaksana program adalah pelaksana yang ditetapkan oleh DPD IMM dan Pimpinan
Cabang dapat mengajukan sebagai pelaksana program.
g. Instruktur
Instruktur LIM adalah tim Instruktur yang ditetapkan oleh DPD IMM dan terdiri dari
sekurang-kurangnya :
1. 1 (satu) orang Master Of Trainning
2. 1 (satu) orang Imam Trainning
3. 2 (dua) orang observer
4. 3 (tiga) orang anggota instruktur.
Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur LIM adalah minimal telah lulus Latihan
Instruktur Paripurna (LIP) dengan rasio 1 : 4
h. Kurikulum
Kurikulum dan silabi ditentukan secara tersendiri.
i. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Simulasi
4. Gladi
5. Penugasan
6. Observasi
7. Studi Kasus
i. Waktu
LIM Diselenggarakan dalam waktu 6 (enam) hari 6 (Enam) malam atau 144 jam.
Alokasi waktu 144 jam dibagi dalam :
a. Kegiatan belajar mengajar : 51 jam
b. Kegiatan terstruktur : 56 jam
c. Kegiatan tidak terstruktur : 37 jam
j. Evaluasi
1. Evaluasi peserta :
a. Aspek yang dinilai meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotorik :
1. Screening
2. Pre test dan post test.
3. Pengamatan saat berlangsungnya kegiatan, menyangkut :
Tertib Ibadah
Partisipasi kehadiran
Sikap (akhlah al karimah)
4. Penilaian aktifitas menyangkut :
Tingkat keseriusan
Daya tangkap dan daya tanggap
Ketrampilan
Kepemimpinan
Kemandirian.
b. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama DPD IMM sebagai
penanggungjawab perkaderan.
2. Evaluasi Pelaksanaan
Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan
keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan
teknis operasional.

1.2.3. Latihan Instruktur Paripurna (LIP)


a. Pengertian
Latihan Instruktur Paripurna (LIP) adalah kegiatan perkaderan khusus yang dilaksanakan
dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga instruktur tingakat Pusat, yang memiliki
kewenangan mengelola perkaderan utama dalam lingkup wilayah kepemimpinan Pimpinan
Pusat IMM.
b. Tujuan
Terciptanya tenaga-tenaga instruktur yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi menjadi
instruktur perkaderan ditingkat Nasional dan Regional.
c. Peserta
Peserta adalah anggota dan pimpinan DPD IMM yang telah memenuhi syarat.
Syarat peserta LIP, yaitu :
1. Telah lulus Latihan Instruktur Madya
2. Telah lulus DAP
3. Mendapat mandat dari pimpinannya.
d. Penangungjawab
Pelaksana program adalah pelaksana yang ditetapkan oleh DPP IMM dan DPD dapat
mengajukan sebagai pelaksana program.
f. Instruktur
Instruktur LIP adalah tim Instruktur yang ditetapkan oleh DPP IMM dan terdiri dari
sekurang-kurangnya :
1. 1 (satu) orang Master Of Trainning
2. 1 (satu) orang Imam Trainning
3. 2 (dua) orang observer
3. 3 (tiga) orang anggota instruktur.
Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur LIP adalah minimal telah lulus Latihan
Instruktur Paripurna dengan rasio 1 : 5
g. Pelaksana Progam
Pelaksana program adalah pelaksana yang ditetapkan oleh DPP IMM dan DPD dapat
mengajukan sebagai pelaksana program.
h. Kurikulum
Kurikulum dan silabi ditentukan secara tersendiri.
i. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Simulasi
4. Workshop
5. Penugasan
6. Observasi
7. Studi Kasus
8. Dinamika Kelompok
9. Roll Playing
k. Waktu
LIP Diselenggarakan dalam waktu 4 (empat) hari 4 (empat) malam atau 96 jam.
Alokasi waktu 96 jam dibagi dalam :
a. Kegiatan belajar mengajar : 41 jam
b. Kegiatan terstruktur : 12 jam
c. Kegiatan tidak terstruktur : 26 jam
l. Evaluasi
1. Evaluasi peserta :
a. Aspek yang dinilai meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotorik :
1. Secrening
2. Pre test dan post test.
3. Pengamatan saat berlangsungnya kegiatan, menyangkut :
3.1. Tertib Ibadah
3.2. Partisipasi kehadiran
3.3. Sikap (akhlah al karimah)
4. Penilaian aktifitas menyengkut :
3.1. Tingkat keseriusan
3.2. Daya tangkap dan daya tanggap
3.3. Ketrampilan
3.4. Kepemimpinan
3.5. Kemandirian.
b. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama DPP IMM sebagai
penanggungjawab perkaderan.
2. Evaluasi Pelaksanaan
Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut
pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada
aspek esensi dan teknis operasional.
BAB IV
TINDAK LANJUT PERKADERAN
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

I. PENDAHULUAN
IMM menetapkan pola perkaderan sebagai upaya pokok aktifitas kelembagaan yang menjadi
urat nadi kegiatan. Segala bentuk kegiatan IMM pada dasarnya direfleksikan dalam bentuk-
bentuk konstruk perkaderan yang dititikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia
muda, khususnya mahasiswa.

Kegiatan resmi perkaderan dalam setiap komponen dan jenjang tidak berakhir dalam satuan
waktu tertentu yang terbatas dan insidental. Upaya itu mesti dilanjutkan dengan program pasca
latihan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan kualitas anggota secara kontinu dan
terprogram. Hal ini merupakan konsekuensi logis komitmen kekaderan IMM.

Disadari bahwa mengandalkan pembinaan kualitas kader melalui perkaderan utama saja tidak
cukup dan sangat terbatas. Dengan demikian setiap struktur kepemimpinan IMM
bertanggungjawab untuk melaksanakan proses tindak lanjut perkaderan di lingkungannya.

II. PRINSIP FOLLOW UP


Proses tindak lanjut (follow up) perkaderan utama (DAD, DAM, dan DAP) dilaksanakan
dengan prinsip kontinyu dan mengikat.

III. SIFAT DAN FUNGSI


Tindak lanjut perkaderan dilaksanakan dengan sifat :
1. Silaturrahim, baik secara personal maupun kelompok.
2. Jaringan informal kualitatif, baik antara personal maupun profesional.
3. Promosi dan transformasi kader di kawasan persyarikatan, umat dan bangsa.
Tidak lanjut perkaderan dilaksanakan dengan fungsi;
1. Kristalisasi
2. Kaderisasi
3. Konsolidasi

IV. MATERI DAN BENTUK TINDAK LANJUT


Materi tindak lanjut (follow up) perkaderan berupa : materi keagamaan, kemahasiswaan, dan
kemasyarakatan, yang disesuaikkan dalam setiap jenjang perkaderan utama
Bentuk follow up terbagi menjadi dua; wajib dan pilihan
1. Wajib; Kajian yang terprogram dengan kurikulum terlampir
2. Pilihan;
a. Pendampingan
b. Pelatihan
c. Pemagangan
d. Monitoring
e. Silaturrahim
f. Penugasan

E. PENANGGUNG JAWAB
Struktural
Tindak lanjut perkaderan secara organisasional berada dalam tanggung jawab kepada
masing-masing bidang kader masing-masing level pimpinan
Fungsional
Tindak lanjut perkaderan secara fungsional berada dalam tanggung jawab instruktur di
masing-masing level pimpinan
F. Komponen dan Bentuk perkaderan pendukung
Pengertian :
Yaitu komponen perkaderan yang dilaksanakan untuk meningkatkan potensi kader sesuai
dengan minat, bakat, ketrampilan, keahlian dan kemampuan dalam rangka mendukung
keberhasilan proses kaderisasi ikatan. Komponen perkaderan pendukung dilaksanakan
secara integral dengan pelaksanakan aktivitas dan program organisasi itu sendiri.
Komponen perkaderan pendukung terdiri dari :
a. Perkaderan Pendukung Pokok
Adalah perkaderan yang dilaksanakan secara sistematik yang diatur, dikembangkan
dan ditetapkan oleh masing-masing bidang. Sebagai contoh : Pelatihan Jurnalistik,
Pelatihan Kewirausahaan, Pelatihan Penelitian dan penulisan karya Ilmiah,
pendidikan wanita dan lain-lain.
b. Perkaderan pendukung tambahan :
Adalah semua bentuk dan proses kaderisasi yang tidak di atur secara khusus (terbuka
dan bebas). Sebagai contoh adalah kelompok studi, penokohan kader, forum kajian
dan lain-lain
G. Peserta
Peserta terbagi menjadi dua;
1. Kader ikatan bila dilaksanakan untuk kepentingan ikatan
2. Kader ikatan dan umum dilaksanakan untuk kepentingan syiar ikatan
H. Penaggungjawab
Penanggung jawab pelaksanaan oleh bidang di masing-masing level pimpinan
I. Pelaksana
Pelaksana adalah panitia yang dibentuk oleh bidang di masing-masing level pimpinan
Instruktur ditetapkan oleh penanggung jawab sesuai perkaderan pendukung
J. Instruktur
Instruktur ditetapkan oleh penanggung jawab sesuai perkaderan pendukung
K. Tujuan
Tujuan dari perkaderan pendukung adalah meningkatkan potensi kader sesuai dengan minat,
bakat, ketrampilan, keahlian dan kemampuan dalam rangka mendukung keberhasilan proses
kaderisasi ikatan.
L. Target
Target dari perkaderan pendukung adalah keberhasilan proses kaderisasi ikatan secara
integral dan menyeluruh
M. Pendekatan
Pengkaderan pendukung menggunakan pendekatan orang dewasa
N. Metode dan Evaluasi
Metode evaluasi dan waktu di sesuaikan dengan bentuk perkaderan pendukung yang
dilakukan. Bentuk perkaderan pendukung meliputi :
a. Pelatihan Mubaligh.
b. Pendidikan Politik
c. Pelatihan pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.
d. Pelatihan Tarjih
e. Pelatihan Ketrampilan
f. Pelatihan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah
2. Perkaderan Pendukung Tambahan
(Perincian, jenis, dan teknisnya ditentukan secara bebas sesuai kebutuhan)
Untuk bagan kurikulum perkaderan pendukung dapat dilihat dalam SOP dari SPI
Lampiran 1
BAGAN KURIKULUM PERKADERAN

1. Pra perkaderan (Masa Taaruf/Masta)


Materi :
- Semangat ber-Islam dan berorganisasi (landasan Al-quran surat al
Imran ayat 104)
- Pengenalan IMM, khususnya di tingkat komisariat
- Pengenalan Muhammadiyah
- Pengenalan Dunia Kemahasiswaan
2. Perkaderan Utama
MATERI DAD DAM DAP
Alokasi Waktu Materi 1,5 jam dan Materi 1,5 jam dan Materi 1,5 dan FGD 4
FGD 2 jam FGD 3 jam jam
Al-Islam 1. Aqidah & Tauhid -Islam dan Teologi -Konsep masy. Islam
(2 jam) Pembebasan yang sebenar-benarnya.
- Pandangan hidup -Perbandingan -Relasi Islam & Neg.
muslim Mazhab -Islam sebagai pilar
- Pemaknaan -Islam & Ideologi Peradaban Dunia
IDEOLOGI syahadatain dalam Besar Dunia
Muhammadiyah -Perkembangan
3. ibadah (2 jam) Pemikiran Islam
konsep ibadah Islam
makna ibadah bagi
kehidupan
4. tartil dalam
membaca al-quran dan
mampu menuliskannya
Pengamalan ibadah
mahdhah sesuai dengan
majlis tarjih. (dilakukan
setiap selesai sholat
jamaah)
Kemuham Ideology Khittah perjuangan Muh sbg gerakan
madiyahan Muhammadiyah : MD Internasional
- KH. Ahmad Dahlan an Muhammadiyah dan
pembaharuan di perubahan sosial
Indonesia. (2 jam)
-Muqadimah ADM dan
MKCHM (2 jam)
Ke-IMM-an Sejarah IMM IMM & tranformasi Kepimpinan intelektual
Gerakan IMM (2 jam) kader : persyarikatan, Islam
Identitas IMM umat Islam dan
NDI (2 jam) bangsa
Keorganisasian Kepimpinan dan Sekuriti Organisasi Pengembangan
struktur organisasi manajemen
ikatan persyarikatan
Wawasan; kapita selekta Capital selecta Capital selecta: Capita Selekta
Gender Teologi Lingkungan teori masyarakat dan
Filsafat ilmu Epistemologi Islam negara
Filsafat Manusia Aksiologi (Ilmu u/ Rekayasa Sosial
Globalisasi manusia dan alam)
Pergerakan Mahasiswa Sosiologi dan
Antropologi
Masyarakat Indonesia
Neokolonialism

Terapan Ansos Analisis Kebijakan; Opinion leadership


Managemen Aksi analisis gender dalam Praktek networking
Managemen Diri kebijakan Publik Negosiasi dan lobbying
Managemen konflik Teknik advokasi dan
pemberdayaan
Komunikasi massa
Muatan Lokal*
3. Perkaderan Khusus
Muatan LID LIM LIP
Kurikulum
Aloksi Waktu Materi 1,5 jam
Ideologi Al-Islam: Sistem Manusia dalam Islam sebagai pilar
Perkadran Rasulullah perspektif Islam peradaban dunia
KDM: Sistem
Perkaderan
Muhammadiyah
Ke-IMM-an: Sistem Perbandingan Evaluasi
Perkaderan Ikatan perkaderan germa Pelakasanaan
Indonesia Perkaderan

Keinstrukturan Keinstrukturan Strategi dan sekuritis


studies

Wawasan Psikologi Psikologi Agama Psikologi Massa


Perkembangan Psikologi Pribadi Micro Teaching
(Mahasiswa) Game
Pengarus utamaan Micro Teaching
Gender
Psikologi Belajar
Filsafat Pendidikan
Manajemen Kelas
Manajemen Pelatihan
Sistem Evaluasi
Metode Pelatihan
Desain pelatihan
Micro Teaching

Naskah Program Tehnik peyusunan Tehnik pembuatan


SOP Modul
Lampiran 2

SISTEM EVALUASI PERKADERAN

Tahpan Event Instruktur PJ


Evaluasi
Pra Administrasi Koordinat Surat permohonan Ketua
Kesiapan Coordinator MOT DRH komisariat
Panitia dan Panitia Pre test tertulis
Kesiapan
Peserta
Data diri Observer
peserta +
Tingkat Instruktur
pemahaman
peserta
Pelaksanaan Evaluasi Disampaikan saat Sosiogram
Materi kordinasi (Rapat) Cttn khusus.
Evaluasi Kelas setelah masuk kelas Lembaran Observer
Evaluasi komunikasi +
peserta Observer+pemateri Instruktur
Evaluasi Laporan khusus Panitia +
Instruktur & panitia Peserta
Panitia
Lembaran
komunikasi

Lembar perijinan
Evaluasi
Instruktur
khusus
Evaluasi
Panitia khusus
Lembaran Evaluasi Khusus Rekap semua Observer
Nilai instrumen
Observer +
Penentuan Instruktur Pembukuan
hasil

Hasil dan Instruktur+Panitia+


Pasca Rekomendasi Penyelenggara
Pelaksanaan Follow-up

Panitia- Ditembuskan ke Pembukuan Panitia


Laporan pihak yang terlibat Baru boleh lihat
Khusus oleh peserta
penyelenggara setelah satu tahun
teknis.
Evaluasi-Follow up- dilakukan penyelenggara (report kader)-instruktur

Materi : Wilayah Instruktur

Metode : Hasil Evaluasi

Tema dan Materi : Lokal Wisdom.


Lampiran 3
Ilustrasi Singkat Metode Training
Peranan metode dalam suatu pelatihan sangatlah penting. Suatu aktivitas training yang
mengabaikan unsur metode, pada akhirnya hanyalah berubah menjadi aktivitas performa,
yang penting ada kegiatan.
Kita mengenal banyak sekali metode latihan. Akan tetapi dilhat dari segi medianya , metode
latihan dapat dibagi dalam tiga kawasan besar, yaitu:
1. Telling (dengar), yang menyangkut pemberian informasi tentang pikiran-pikiran,
konsep-konsep, teori-teori, ajaran-ajaran, dan sebagainya

2. Showing (lihat), disamping disampaikan secara lisan, juga dipertunjukan.


3. Doing (tindakan), peserta diberi kesempatan mencoba melakukan sesuatu.

Jika diingat bahwa peserta pelatihan dalam konteks perkaderan di Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah kebanyakan mereka dewasa atau sedang beranjak dewasa, maka metode
dalam kawasan tindakan yang paling tepat untuk itu, misalnya roleplay, simulasi,
workshop, konferensi, diskusi kasus, in-basket, dan lain-lain. Hal ini tidak berarti
metode dalam kawasan dengar dan lihat tidak penting. Metode dalam dua kawasan ini
tetap penting, asal saja dilakukan variasi sedemikian sehingga unsur tindakan masuk juga
ke dalamnya. Dengan kata lain, ketiga kawasan metode tersebut digunakan secara bersama-
sama.
Hal yang sangat penting dalam pemanfaatan metode latihan adalah dasar penentuan metode
tersebut. Paling sedikit ada enam hal yang perlu dipertimbangkan sebelum kita memilih
metode di dalam suatu aktivitas training. Keenam aktivitas tersebut adalah,
1. Tujuan Training. Jika tujuanya hanya untuk member informasi teoritik, misalnya,
maka tidak perlu digunakan role-play. Cukup kita gunakan presentasi yang
didukung oleh media tertentu seperti OHP, Slide Proyektor, ditambah diskusi
pendalaman.

2. Sifat materi yang diajarkan. Jika materi bersifat sangat tehnis dengan bahan yang
terbatas, maka metode ceramah yang divariasikan dengan diskusi dan didukung alat
peraga cukup memadai.
3. Kondisi peserta Training. Metode adalah cara untuk menyampaikan informasi dari
seseorang kepada orang yang lain. Dengan demikian metode berhubungan langsung
dengan manusia, yang berarti pula dengan kondisi manusia. Dengan demikian,
pertimbangan kondisi peserta mutlak diperlukan. Jika peserta berlatar belakang
pendidikan yang tinggi, maka metode konferensi, diskusi, studi kasus, sindikat, tepat
untuk digunakan.
4. Kemampuan Instruktur. Jika instruktur belum begitu menguasai suatu metode,
maka tidak ada alasan baginya untuk memaksakan diri menggunakan metode tersebut.
5. Peralatan yang tersedia. Metode tertentu perlu didukung oleh peralatan. Jika untuk
menggunakan suatu metode tertentu peralatan tidak tersedia, maka sebaiknya metode
lain yang digunakan.
6. Waktu yang tersedia. Waktu merupakan faktor yang perlu diperhitungkan. Jika
waktu yang tersedia hanya 30 menit, misalnya, maka metode konferensi jelas tidak
dapat digunakan.

Selain itu, yang perlu dipertimbangkan secara khusus ialah bahwa training atau
perkaderan yang diselenggarakan di Ikatan Mahsiswa Muhammadiyah, tidak hanya
dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan penalaran kepada peserta, tetapi lebih
dari itu berhubungan juga dengan upaya perubahan sikap yang dilandasi nilai-nilai
tertentu. Oleh sebab itu, pemilihan metode permainan saja, misalnya dengan
mengabaikan metode ceramah, diskusi, konferensi, dan lain-lain, akan menyulitkan kita
untuk menjelaskan nilai-nilai yang dalam batas tertentu sudah terstandar. Dengan
pengertian, sebagaimana yang telah disebutkan diatas, penggunaan metode dalam
kawasan dengar dan lihat perlu dibuat bervariasi.
Untuk membantu instruktur dalam mengembangkan variasi penggabungan metode, maka
berikut ini secara ringkas diperkenalkan beberapa jenis metode yang sesungguhnya
termasuk dalam kawasan dengar dan lihat, tetapi dibuat bervariasi dengan sedikit
memasuki wilayah bermain.
Metode Forum
Instruktur mempersilahkan seorang peserta menjadi pelempar gagasan atau pengulas
umum, dan sseorang lagi sebagai moderator. Pelempar gagasan atau pengulas
menyampaikan ulasanya selama kurang lebih 5 menit, kemudian dibuka kesempatan
dialog dengan seluruh peserta. Metode ini lebih banyak digunakan untuk pendalaman
materi yang telah disampaikan nara sumber sebelumnya.
Ada beberapa bentuk variasi dari metode ini. Diantaranya adalah dengan menggunakan
alat perekam. Instruktur memutarkan potongan ceramah dari seorang ahli, kurang lebih
selama 5 menit. Kemudian peserta yang ditunjuk sebagai pengulas bertindak mewakili
ahli yang rekamanya diperdengarkan untuk berdiskusi dengan seluruh peserta.
Metode Sindikat
Peserta dibagi atas beberapa sindikat/kelompok terdiri dari sekitar 10 peserta. Tiap
sindikat diketuai oleh sorang peserta. Setiap sindikat dihadapkan kepada suatu masalah
yang akan dipecahkan secara bersama. Hasil rumusan tiap sindikat kemudian
didiskusikan dalam klas umum. Salah satu bentuk yang mirip dengan sindikat ini adalah
metode konferensi.
Metode ini bermanfaat untuk melatih peserta berfikir secara individu maupun dalam
kaitan kelompok.
Metode Studi Kasus (case study).
Kepada peserta diajukan satu kasus yang merupakan kejadan aktual, baik berupa cerita,
tulisan, film, rekaman, yang biasanya diakhiri dengan pertanyaan pemandu: bagaimana
pendapat anda? sifat diskusi adalah analisis khusus untuk mencari pemecahan.
Metode ini terutama digunakan untuk mendorong peserta berfikir secara aktif serta
memperdalam pengertian. Metode studi kasus sering sekali digabungkan dengan metode
forum.
Metode Studi Peristiwa (incident study).
Mirip dengan studi kasus, tetapi kasusnya belum tersusun rapih. Yang dikemukakan
adalah peristiwanya, misalnya: Ketua Pimpinan Cabang IMM melarikan diri, tanpa
disertai keterangan kapan ia melarikan diri?., mengapa ia melarikan diri?, dan sebagainya.
Metode Permainan Peran (role playing).
Metode ini sebenarnya termasuk dalam kawasan studi tindakan. Ia dirumuskan sebagai
bagian dari learning by doing. Akan tetapi sering sekali metode ini digabungkan dengan
metode dalam kawasan dengar dan lihat, oleh karena itu perlu dijelaskan dalam hal
ini.
Dalam Metode permainan peran, peserta dihadapkan kepada masalah hubungan
antarmanusia, untuk melatihnya bereaksi terhadap orang lain. Dengan metode ini peserta
diminta berperan tidak sebagai dirinya. Misalnya seorang peserta diminta berperan
sebagai waria, yang lain sebagai pengemis, petani dan tentara, polisi dan sebagainya.
Metode Simulasi.
Mirip dengan dengan metode permainan peran, hanya saja dalam simulasi peserta
berperan sebagai dirinya sendiri untuk keadaan tertentu. Akan tetapi, jika simulasi
dimaksudkan untuk meniru suatu peristiwa tertentu, maka ia dilaksanakan sama dengan
role playing, yaitu peserta dimintakan memainka peranan bukan sebagai dirinya.
Misalnya simulasi sidang kabinet terbatas, dan sebagainya.
Metode In Basket Training (in try training).
Peserta dihadapkan dengan dokumen-dokumen, jadwal-jadwal, nota dan sebagainya.
Peserta kemudian diminta menentukan urutan prioritas dengan menganalisis setumpuk
tugas yang dihadapinya itu. Metode ini memerlukan dukungan lembaran kerja berupa
pilihan tugas, dokumen, surat, nota, dan sebagainya.
In basket training sangat berguna untuk melatih peserta memecahkan masalah, melatih
pengambilan inisiatif, serta melatih peserta mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
Silabus Perkaderan Utama
Darul Arqam Dasar

Materi Penyaji Alokasi Uraian Materi Tujuan Target Indikator Langkah-langkah pembelajaran Metode Evaluasi Instrumen Alat Bantu &
waktu Pendahuluan Bahasan Penutup Pembelajaran Evaluasi referensi
Tauhid Narasu 1,5 jam Pemaknaan Penanaman Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Quiz Pertanyaan -LCD
mber/in Syahadatain makna dan mampu menjelaskan memberikan menyampaika menyampaikan ng -Plano
struktur Pengertian konsekuensi mengaplikasi pengertian pertanyaan n materi pesan/nilai dari Ceramah -Metaplan
syahadatain syahadatain kan syahadatain tentang sesuai dengan materi yang Partisipato -spidol
Makna dan syahadatain Peserta mampu syahadatain uraian materi disampaikan ris -kertas
urgensi dalam menjelaskan untuk Instruktur Dinamika -HVS
syahadatain kehidupan makna dan memancing menyimpulkan Kelompok
ditinjau dari urgensi wacana dari dan memberi -Kitab Tauhid
segi bahasa syahadatain peserta motivasi untuk Hadikusuma
Hubungan ditinjau dari segi memperdalam -Risalah Tauhid Syeh
Syahadatain bahasa materi di luar Muhammad Abduh
dengan Peserta mampu forum -Apa Bentuk
Habluminal menjelaskan Komitmen Saya
lah, Hubungan Kepada Islam oleh
Hablummin Syahadatain Dr Fathi Yakan
annas dan dengan
Hablummin Habluminallah,
alalam Hablumminannas
Berbagai dan
konsekuensi Hablumminalala
syahadatain m
dan Peserta mampu
realisasinya mengaplikasikan
dalam konsekuensi
kehidupan syahadatain
dalam kehidupan
1,5 jam Tauhid sebagai Penanaman Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Penugas Hasil -LCD
Pandangan aqidah yang mampu memahami menjelaskan menyampaika menyampaikan ng an penugasan -Plano
Hidup Muslim kokoh menyeimban sejarah ilmu konsep awal n materi pesan/nilai dari Ceramah dengan -Metaplan
Sejarah gkan antara tauhid materi sesuai dengan materi yang Partisipato studi -spidol
ilmu akal dan Peserta mampu uraian materi disampaikan ris kasus -kertas
tauhid wahyu dalam menjelaskan Instruktur Dinamika -HVS
Pengertia kehidupan pengertian menyimpulkan Kelompok
n tauhid tauhid dan memberi Risalah Tauhid, Syeh
Fungsi Peserta mampu motivasi untuk Muhammad
akal dan menjelaskan memperdalam Abduh.Bulan
wahyu fungsi akal dan materi di luar Bintang. 1969
wahyu forum Akal dan Wahyu,
Harun Nasution
Kuliah Tauhid,
Yunahar Ilyas
Konsep Narasu 1,5 jam Konsep Pemahaman Peserta Peserta mampu Imam of Imam of Imam of Branstormi Unjuk Panduan -LCD
dan mber/in dasar dan praktek mampu menjelaskan Training Training training ng Kerja Ibadah -Plano
makna struktur pengambil ibadah dalam mengaplikasi konsep dasar memandu menyampaika menyimpulkan Ceramah (praktek) Mahdhah -Metaplan
ibadah an hukum Islam kan tuntunan pengambilan brainstormin n materi dan memberi Partisipato -spidol
dalam ibadah dalam hukum dalam g tentang sesuai dengan motivasi untuk ris -kertas
ibadah Islam ibadah realitas uraian materi memperdalam Dinamika -HVS
Dasar- Peserta mampu praktek materi di luar Kelompok
dasar menjelasan ibadah forum Himpunan Putusan
ibadah dasar-dasar mahdhoh Tarjih
(dalil) ibadah (dalil) Muhammadiyah
Tuntunan Peserta mampu Tuntunan Ibadah
ibadah mengaplikasika Praktik, Agung
praktis n tuntunan Danarto
dalam ibadah praktis Bulughul Maram
Islam dalam Islam
Ideologi Narasu 1,5 jam KH Penanaman Peserta Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
Gerakan mber/in Ahmad ideologi memahami memahami akar mengajak menyampaika menyampaikan ng si Presentasi -Plano
Muham struktur Dahlan Gerakan ideologi pemikiran KH peserta n materi pesan/nilai dari Ceramah kelompo -Metaplan
madiyah dan Muhammadi Gerakan Ahmad Dahlan brainstormin sesuai dengan materi yang Partisipato k -spidol
Gerakan yah Muhammadi dalam konteks g tentang uraian materi disampaikan ris -kertas
Pembahar yah dan Gerakan stigma Instruktur Dinamika -HVS
uaan menjadikann Pembaharuaan gerakan menyimpulkan Kelompok -Film Dokumenter
Islam di ya sebagai Islam di Muhammadi dan memberi Nonton
Indonesia spirit Indonesia yah di motivasi untuk Film Pelajaran KH Ahmad
Landasan gerakan Peserta mampu masyarakat memperdalam Dokument Dahlan, KH Hadjid
normatif menjelaskan materi di luar er tentang Pesan dan Kisah
dan landasan forum Muhamma KHA Dahlan
historis normatif dan diyah Ideologi Gerakan
berdirinya historis Muhammadiyah,
Muhamm berdirinya Haedar Nashir
adiyah Muhammadiya Muhammadiyah
Identitas h sebagai Gerakan
Gerakan Peserta mampu Islam
Muhamm menjelaskan
adiyah identitas
Peran Gerakan
Muhamm Muhammadiya
adiyah h
dalam Peserta mampu
konteks menjelaskan
kebangsaa peran
n Muhammadiya
h dalam
konteks
kebangsaan
Dasar- Narasu 1,5 jam Sejarah Penanaman Peserta Disesuaikan Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Quiz pertanyaan -LCD
dasar mber/in perumusa dasar-dasar mampu menjelaskan menyampaika menyampaikan ng -Plano
Gerakan struktur n Gerakan menjadikan konsep awal n materi pesan/nilai dari Ceramah -Metaplan
Muham Muqadim Muhammadi dasar-dasar materi sesuai dengan materi yang Partisipato -spidol
madiyah ah ADM yah gerakan uraian materi disampaikan ris -kertas
dan Muhammadi Instruktur Dinamika -HVS
MKCHM yah sebagai menyimpulkan Kelompok
Matan spirit dan memberi AD/ART
Muqadim perjuangan motivasi untuk Muhammadiyah
ah ADM memperdalam Ideologi dan Stretegi
dan materi di luar Muhammadiyah,
MKCHM forum Hamdan Hambali
Kontekstu
alisasi
Muqadim
ah ADM
dan
MKCHM
Sejarah Narasu 1,5 jam Sejarah Penanaman Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
IMM mber/in kelahiran spirit mampu menjelaskan menjelaskan menyampaika menyampaikan ng si presentasi -Plano
struktur IMM gerakan menjelaskan sejarah konsep awal n materi pesan/nilai dari Ceramah kelompo -Metaplan
Filosofi IMM sejarah IMM kelahiran IMM materi sesuai dengan materi yang Partisipato k -spidol
dan Peserta mampu uraian materi disampaikan ris -kertas
makna menjelaskan Instruktur Dinamika -HVS
atribut Filosofi dan menyimpulkan Kelompok
IMM makna atribut dan memberi Kelahiran IMM yang
Perjuanga IMM motivasi untuk dipersoalkan, Farid
n IMM Peserta mampu memperdalam Fathoni
dari masa menjelaskan materi di luar Bersaksi di Tengah
ke masa Perjuangan forum Badai, .
IMM IMM dari masa Melacak kelahiran
dalam ke masa IMM
konteks Peserta mampu Tri Kompetensi
kekinian menjelaskan Dasar, DPP IMM
IMM dalam
konteks
kekinian
Ideologi Narasu 1,5 jam Landasan Penanaman Peserta Peserta Mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
Gerakan mber/in normatif ideologi Mampu menjelaskan menjelaskan menyampaika menyampaikan ng si presentasi -Plano
IMM struktur kelahiran gerakan menjelaskan landasan konsep awal n materi pesan/nilai dari Ceramah kelompo -Metaplan
IMM IMM Ideologi normatif materi sesuai dengan materi yang Partisipato k -spidol
Landasan Gerakan kelahiran IMM uraian materi disampaikan ris -kertas
Filosofis IMM Peserta Mampu Instruktur Dinamika -HVS
Gerakan menjelaskan menyimpulkan Kelompok
Intelektua landasan dan memberi Kelahiran IMM yang
l IMM Filosofis motivasi untuk dipersoalkan, Farid
Enam Gerakan memperdalam Fathoni
Penegasan Intelektual materi di luar Bersaksi di Tengah
IMM IMM forum Badai, .
Identitas Peserta Mampu Melacak kelahiran
IMM menjelaskan IMM
Nilai enam Tri Kompetensi
Dasar Penegasan Dasar, DPP IMM
Ikatan IMM
Kontekstu Peserta Mampu
alisasi menjelaskan
ideologi identitas IMM
gerakan Peserta Mampu
IMM menjelaskan
Nilai Dasar
Ikatan
Peserta Mampu
menjelaskan
Kontekstualisas
i ideologi
gerakan IMM
Kepemi Narasu 1,5 jam Konsep Penanaman Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
mpinan mber/in kepemimp konsep mampu menjelaskan menjelaskan menyampaika menyampaikan ng si presentasi -Plano
dalam struktur inan kepemimpin menjelaskan Konsep konsep awal n materi pesan/nilai dari Ceramah kelompo -Metaplan
IMM Kepemim an dalam konsep kepemimpinan materi sesuai dengan materi yang Partisipato k -spidol
pinan IMM kepemimpin Peserta mampu uraian materi disampaikan ris -kertas
dalam an dalam menjelaskan Instruktur Dinamika -HVS
IMM IMM Kepemimpinan menyimpulkan Kelompok
(struktur) dalam IMM dan memberi Pedoman Adminitrasi
AD/ART (struktur) motivasi untuk IMM
IMM Peserta mampu memperdalam AD/ART IMM
menjelaskan materi di luar
AD/ART IMM forum
Gender Narasu 1,5 jam Perbedaan Pemahaman Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
dalam mber/in gender Konsep mampu menjelaskan menjelaskan menyampaika menyampaikan ng si presentasi -Plano
Islam struktur dan kodrat Gender menjelaskan Perbedaan konsep awal n materi pesan/nilai dari Ceramah kelompo -Metaplan
Budaya dalam gender gender dan materi sesuai dengan materi yang Partisipato k -spidol
patriarkhi perfektif dalam kodrat uraian materi disampaikan ris -kertas
dan Islam perfektif Peserta mampu Instruktur Dinamika -HVS
dampakny Islam menjelaskan menyimpulkan Kelompok
a Budaya dan memberi Kesetaraan Gender
Pandanga patriarkhi dan motivasi untuk dalam perfektif Al
n gender dampaknya memperdalam Quran, Nasaruddin
dari Peserta mampu materi di luar Umar
kelompok menjelaskan forum Gender dan
Islam Pandangan transformasi sosial,
gender dari Mansour Fakih
kelompok Islam Perempuan perspektif
Muhammadiah

Filsafat Narasu 1,5 jam Sejarah Penanaman Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
mber/in Ilmu Filasafat mampu menjelaskan memberikan menyampaika menyampaikan ng si presentasi -Plano
struktur Sumber- ilmu menjelaskan Sejarah Ilmu pertanyaan n materi pesan/nilai dari Ceramah kelompo -Metaplan
sumber Filsafat ilmu Peserta mampu tentang sesuai dengan materi yang Partisipato k -spidol
ilmu menjelaskan perbedaan uraian materi disampaikan ris -kertas
pengetahu Sumber-sumber ilmu dan Instruktur Dinamika -HVS
an ilmu pengetahuan menyimpulkan Kelompok
Batasan pengetahuan dan memberi Doni Grahal Adian,
Ilmu-ilmu Peserta mampu motivasi untuk Menyoal
pengetahu menjelaskan memperdalam Epistemologi
an Batasan Ilmu- materi di luar Objektif
Fungsi ilmu forum Rizal Muntasir dan
dan pengetahuan Misnal Munir,
manfaat Peserta mampu Filsafat Ilmu.
Ilmu menjelaskan Jujun S Soemantri,
Pengetahu Fungsi dan Filsafat Imu
n manfaat Ilmu Ahmad Tafsir,
Pengetahun Filsafat Ilmu
Noeng Muhadjir,
Filsafat Ilmu
Narasu 1,5 jam Pengertia Penanaman Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil LCD
mber/in n Filsafat Filsafat mampu menjelaskan melakukan menyampaika menyampaikan ng si presentasi -Plano
struktur Manusia Manusia memahami pengertian brainstormin n materi pesan/nilai dari Ceramah kelompo -Metaplan
Sejarah dan Filsafat g tentang sesuai dengan materi yang Partisipato k -spidol
dan Objek menjelaskan Manusia manusia uraian materi disampaikan ris -kertas
Kajian esensi dan Peserta mampu Instruktur Dinamika -HVS
dalam eksistensi menjelaskan menyimpulkan Kelompok
Filsafat manusia Sejarah dan dan memberi Ali Syariati,
Manusia Objek Kajian motivasi untuk Paradigma Kaum
Hakekat dalam Filsafat memperdalam Tertindas
dan Manusia materi di luar Ali Syariati, Haji
Eksistensi Peserta mampu forum Muhammad Iqbal,
Manusia menjelaskan Pembangunan
Tujuan Hakekat dan Kembali Alam
dan Eksistensi Pemikiran Islam
Keduduka Manusia Musa Asyari, Filsafat
n Manusia Peserta mampu Islam
menjelaskan Paulo Freire,
Tujuan dan Pendidikan Kaum
Kedudukan Tertindas
Manusia Denis Collin, Paulo
Freire Kehidupan,
Karya dan
Pemikirannya
Donny Grahal Adian,
Matinya Metafisika
Barat
Charles Le Gai
Eaton, Manusia,
dalam Sayyed
Hussein Nasr,
Ensiklopedi Tematis
Spiritualitas Islam
M. Dawam Raharjo,
Ensiklopedi Al
Quran; Tafsir Sosial
Berdasarkan Konsep-
Konsep Kunci
Globalis Narasu 1,5 jam Pengertia Pemahaman Peserta dapat Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil LCD
asi mber/in n globalisasi merumuskan menjelaskan memberikan menyampaika menyampaikan ng si presentasi -Plano
struktur Globalisas bentuk pengertian penjelasan n materi pesan/nilai dari Ceramah kelompo -Metaplan
i perlawanan Globalisasi awal tentang sesuai dengan materi yang Partisipato k -spidol
Sejarah terhadap Peserta mampu globalisasi uraian materi disampaikan ris -kertas
Globalisas globalisasi menjelaskan Instruktur Dinamika -HVS
i sejarah menyimpulkan Kelompok
Ideologi Globalisasi dan memberi Anthony Giddens,
dibalik Peserta mampu motivasi untuk Runaway World
Globalisas menjelaskan memperdalam Peter Marcus,
i Ideologi dibalik materi di luar Memahami Bahasa
Dampak Globalisasi forum Globalisasi
Globalisas Peserta mampu Qodri Azizy,
i menjelaskan Melawan Globalisasi
Bentuk dampak Thomas L. Freidman,
Perlawana Globalisasi Memahami
n terhadap Peserta mampu Globalisasi
Globalisas menjelaskan Mansour Fakih,
i bentuk Runtuhnya Teori
Perlawanan Pembangunan dan
terhadap Globalsasi
Amien Rais,
Selamatkan
Indonesia
Gerakan Narasu 1,5 jam Sejarah Pemahaman Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil LCD
Mahasis mber/in Germa gerakan mampu menjelaskan memberikan menyampaika menyampaikan ng si presentasi -Plano
wa struktur Indonesia mahasiswa menjelaskan sejarah Germa brainstormin n materi pesan/nilai dari Ceramah kelompo -Metaplan
Peta gerakan Indonesia g tentang sesuai dengan materi yang Partisipato k -spidol
Ideologi mahasiswa Peserta mampu gerakan uraian materi disampaikan ris -kertas
Germa menjelaskan mahasiswa Instruktur Dinamika -HVS
Metodolo peta Ideologi menyimpulkan Kelompok
gi Germa dan memberi Catatan Harian
Gerakan Peserta mampu motivasi untuk Ahmad Wahib
IMM menjelaskan memperdalam Catatan Seorang
metodologi materi di luar Demonstran, Soe Gie
Gerakan IMM forum
Analisis Narasu 1,5 jam Pengertia Memahami Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Praktek Hasil LCD
Sosial mber/in n Analisis mampu menjelaskan memberikan menyampaika menyampaikan ng kelapang presentasi -Plano
struktur Prinsip Sosial menerapkan pengertian penjelasan n materi pesan/nilai dari Ceramah an -Metaplan
Tahapan/ ansos dalam ansos awal tentag sesuai dengan materi yang Partisipato -spidol
Cara membaca Peserta mampu ansos uraian materi disampaikan ris -kertas
Aplikasi realitas menjelaskan Instruktur Dinamika -HVS
Ansos sosial prinsip ansos menyimpulkan Kelompok
(studi Peserta mampu dan memberi Runtuhanya teori
kasus) menjelaskan motivasi untuk pembangunan dan
Teori Tahapan/Cara memperdalam Globalisasi, Mansur
Ansos ansos materi di luar Faqih
Peserta mampu forum Manifesto Intelektual
mengaplikasi Organik, Mansur
Ansos (studi Faqih
kasus) Narasi Agung,
Peserta mampu Zaenudin Maliki
menjelaskan
Teori Ansos
Manajem Narasu 1,5 jam Pengertia Pemahaman Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Praktek Hasil LCD
en Aksi mber/in n aksi menejemen mampu menjelaskan memberikan menyampaika menyampaikan ng lapangan presentasi -Plano
struktur massa aksi mengaplikasi pengertian aksi gambaran n materi pesan/nilai dari Ceramah -Metaplan
Manajeme kan massa sekilas sesuai dengan materi yang Partisipato -spidol
n issue menejemen Peserta mampu tentang aksi uraian materi disampaikan ris -kertas
Mekanism aksi menjelaskan masa Instruktur Dinamika -HVS
e manajemen menyimpulkan Kelompok
massa/ma issue dan memberi Protes, Insist Press
najemaksi Peserta mampu motivasi untuk
Taktik menjelaskan memperdalam
membang mekanisme materi di luar
un front massa/manajem forum
dan aksi
aliansi Peserta mampu
menjelaskan
taktik
membangun
front dan aliansi
Manajem Narasu 1,5 jam Tipe-tipe Pemahaman Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Praktek Hasil LCD
en Diri mber/in kepribadia tentang mampu menjelaskan menanyakan menyampaika menyampaikan ng presentasi -Plano
struktur n menejemen mengaplikasi tipe-tipe tentang n materi pesan/nilai dari Ceramah -Metaplan
Identifika diri kan kepribadian konsep sesuai dengan materi yang Partisipato -spidol
si menejemen Peserta mampu tentang diri uraian materi disampaikan ris -kertas
kepribadia diri dalam menjelaskan Instruktur Dinamika -HVS
n dan kehidupan identifikasi menyimpulkan Kelompok
sikap kepribadian dan dan memberi Psikologi
Pengertia sikap motivasi untuk Kepribadian
n dan Peserta mampu memperdalam MHMMD, Marwah
pembentu menjelaskan materi di luar Daud
kan pengertian dan forum
konsep pembentukan
diri konsep diri
Perencana Peserta mampu
an masa menjelaskan
depan perencanaan
masa depan
Manajem Narasu 1,5 jam Pengertia Memahami Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil LCD
en mber/in n menejemen mampu menjelaskan memberikan menyampaika menyampaikan ng si presentasi -Plano
Konflik struktur Teori konflik mengaplikan pengertian brainstormin n materi pesan/nilai dari Ceramah kelompo -Metaplan
konflik menejemen konflik g tentang sesuai dengan materi yang Partisipato k -spidol
Peluang konflik Peserta mampu konflik uraian materi disampaikan ris -kertas
dan dalam menjelaskan Instruktur Dinamika -HVS
hambatan sebuah teori konflik menyimpulkan Kelompok Konflik, Insist Press
konflik organisasi Peserta mampu dan memberi
mensiasati menjelaskan motivasi untuk
konflik peluang dan memperdalam
hambatan materi di luar
konflik forum
Peserta mampu
menjelaskan
mensiasati
konflik

Silabus Perkaderan Utama


Darul Arqam Madya

Materi Penyaji Alokasi Uraian Materi Tujuan Target Indikator Langkah-langkah pembelajaran Metode Evaluasi Instrumen Alat Bantu &
waktu Pendahuluan Bahasan Penutup Pembelajaran Evaluasi referensi
Islam dan Narasu 1,5 jam Pengertian teologi Penanaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
Teologi mber/in dan teologi nilai-nilai mengaplikasikan mampu memberikan menyampaika menya ng si presentasi -Plano
Pembebasa struktur pembebasan Islam liberatif dalam teologi mejelaskan branstorming n materi mpaika Ceramah kelompo -Metaplan
n Sejarah teologi Islam pembebasan pengertian terkait Islam sesuai uraian n Partisipato k -spidol
pembebasan dalam teologi dan dan Teologi Materi pesan/ni ris -kertas
Islam teologi Pembebasan lai dari Dinamika -HVS
Objek kajian dalam pembebasan materi Kelompok
teologi pembebasan Islam yang Amin Rais,
Relevansi teologi Peserta disampa Tauhid Sosial
pembebasan dalam mampu ikan Ali Asghar,
transformasi menjelaskan Intruktu Islam dan
kesadaran sejarah r Teologi
Gerakan pembebasan menyim Pembebasan
pembebasan dalam Islam pulkan Ali Syariati,
berbasis Islam Peserta dan Paradigma
mampu member Kaum Tertindas
memetakan i Ali Syariati,
objek kajian motivas Haji
dalam i untuk Farid Edsak, Al
teologi memper Quran;
pembebasan dalam Pluralism dan
Peserta materi Liberalism
mampu di luar Hasan Hanafi,
menjelaskan forum. Kiri Islam
relevansi Ilham B.
teologi Saenong,
pembebasan Hermeneutika
dalam Pembebasan
transformasi Hasan Hanafi
kesadaran Machel Lowy,
Peserta Teologi
mampu Pembebasan
mengaplikas Abdul Munir
ikan dalam Mulkhan,
Gerakan Teologi Kiri
pembebasan
berbasis
Islam
Perbanding Narasu 1,5 jam Pengertian dan Penanaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
an Mazhab mber/in sejarah Mazhab kesadaran menjelaskan mampu memberikan menyampaika menya ng si presentasi -Plano
dan struktur dalam Islam beragama tanpa perbedaan menjelaskan branstorming n materi mpaika Ceramah kelompo -Metaplan
perkembang Macam-macam bermazhab tetapi mazhab dalam pengertian terkait berbagai sesuai uraian n Partisipato k -spidol
an gerakan Mazhab, ajaran dan merujuk Al- Islam dan sejarah madzhab yang Materi pesan/ni ris -kertas
Islam Pendirinya Quran dan mazhab ada serta lai dari Dinamika -HVS
konteks Objek kajian Sunnah dalam Islam perbedaannya materi Kelompok
Indonesia Mazhab Peserta yang Islam Tanpa
Gerakan-gerakan mampu disampa Mazhab, GIP
Islam di Indonesia menjelaskan ikan Muhammad
Gerakan sempalan macam- Intruktu Jawad
(ahmadiyah, NII, macam r Mughniyah,
LDII dan lain-lain) mazhab, menyim Fiqh Lima
Relasi ajaran dan pulkan Mazhab
Muhammadiyah pendirinya dan
dengan mazhab Peserta member
serta gerakan Islam mampu i
di Indonesia memetakan motivas
obyek kajian i untuk
mazhab memper
Peserta dalam
mampu materi
menjelaskan di luar
relasi forum.
Muhammadi
yah dengan
mazhab
Islam dan Narasu 1,5 jam Pengertian Ideologi Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
ideologi- mber/in Sejarah mampu memberikan menyampaika menya ng si presentasi -Plano
ideogi struktur perkembangan menjelaskan branstorming n materi mpaika Ceramah kelompo -Metaplan
Besar Ideologi-ideologi pengertian terkait sesuai uraian n Partisipato k -spidol
Dunia besar dunia ideologi kedudukan Materi pesan/ni ris -kertas
Islam diantara Peserta Islam diantara lai dari Dinamika -HVS
Ideologi besar mampu ideologi- materi Kelompok
Dunia menjelaskan ideologi besar yang
Islam sebagai sejarah dunia disampa
sumber nilai yang perkembang ikan
membebaskan an ideologi- Intruktu
Proses kerja ideologi r
ideologi dalam besar dunia menyim
perubahan sosial Peserta pulkan
mampu dan
menjelaskan member
bagaimana i
peran Islam motivas
di antara i untuk
ideologi memper
besar dunia dalam
Peserta materi
mampu di luar
menjelaskan forum.
bagaimana
Islam
menjadi
sumber nilai
yang
membebaska
n
Peserta
mampu
menjelaskan
proses kerja
ideologi
dalam
perubahan
sosial
Perkemban Narasu 1,5 jam Sejarah Pemahaman Peserta mampu peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil LCD
gan mber/in Perkembangan terhadap menjelaskan mampu memberikan menyampaika menya ng si presentasi -Plano
Pemikiran struktur Pemikiran Islam dinamika dinamika menjelaskan branstorming n materi mpaika Ceramah kelompo -Metaplan
Islam Macam-macam, pemikiran Islam pemikiran Islam sejarah terkait sejarah sesuai uraian n Partisipato k -spidol
ajaran serta Tokoh perkembang perkembangan Materi pesan/ni ris -kertas
dalam Pemikiran an pemikiran pmikiran Islam lai dari Dinamika -HVS
Islam islam materi Kelompok
Harun
Peta Pemikiran peserta yang
Nasution,
Islam Kontemporer mampu disampa
Teologi Islam
dan pengaruhnya menyebutka ikan
Hasan Hanafi,
terhadap dinamika n macam- Intruktu
Ilmu Kalam
gerakan Islam macam r
Harun
Kontribusi ajaran serta menyim
Nasution, Islam
Muhammadiyah tokoh dalam pulkan
Rasional,
dalam Pembaharuan pemikiran dan
Harun
Pemikiran Islam di islam member
Nasution,
Indonesia peserta i
Muhammad
mampu motivas
Abduh dan
menjelaskan i untuk
Teologi
peta memper
Rasional
pemikiran dalam
Mutazilah
islam materi
Nurcholis
kontemporer di luar
Majdid, Islam
dan forum.
dan Doktrin
pengaruhnya
Peradaban
terhadap
Nurcholis
dinamika
Majdid,
gerakan
Khazanah
islam
Intelektual
peserta
dalam Islam
mampu
menjelaskan
kontribusi
muhammadi
yah dalam
pembaharua
n pemikiran
islam di
indonesia
Khittah Narasu 1,5 jam Sejarah Khittah Pemahaman Peserta Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil Khittah
Perjuangan mber/in Muhammadiyah khittah menjadikan mampu memberikan menyampaika menya ng si presentasi Muhammadiya
Muhammad struktur Matan Khittah perjuangan khittah menjelaskan pertanyaan n materi mpaika Ceramah kelompo h, Haedar
iyah Perjuangan Muhammadiyah perjuangan sejarah tentang khittah sesuai uraian n Partisipato k Nashir
Muhammadiyah Muhammadiyah khittah perjuangan Materi pesan/ni ris Manifesto
Relasi sebagai spirit Muhammadi Muhammadiya lai dari Dinamika Gerakan
Muhammadiyah perjuangan yah h materi Kelompok Tarbiyah,
dengan Masyarakat Peserta yang Haedar Nashir
Relasi mampu disampa Ideologi dan
Muhammadiyah menjelaskan ikan strategi
dengan Politik matan Intruktu Muhammadiya
Kontekstualisasi khittah r h, Hamdan
khittah perjuangan perjuangan menyim Hambali
Muhammadiyah Muhammadi pulkan Dasar-dasar
yah dan Gerakan
Peserta member Muhammadiya
mampu i h
menjelaskan motivas
relasi i untuk
Muhammadi memper
yah dengan dalam
masyarakat materi
Peserta di luar
mampu forum.
menjelaskan
relasi
amuhammad
iyah dengan
politik
Peserta
mampu
mengkontek
stualisasikan
khittah
perjuangan
Muhammadi
yah di
seluruh
aspek
kehidupan
masyarakat.
Metodologi Narasu 1,5 jam Landasan Pemahaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Penugas Hasil Dakwah
Dakwah mber/in konseptual dakwah metodologi melakukan mampu memberikan menyampaika menya ng an tugas Kultural
Muhammad struktur Muhammadiyah dakwah dakwah menjelaskan branstorming n materi mpaika Ceramah kelompo Panduan
iyah Gerakan Jamaah muhammadiyah muhammadiyah landasan terkait sesuai uraian n Partisipato k Qaryah
Dakwah Jamaah dengan beberapa konseptual metodologi Materi pesan/ni ris Thayyibah, PP
Qaryah Thayyibah metode dakwah dakwah lai dari Dinamika Aisyiyah
Dakwah Kultural Muhammadi Muhammadiya materi Kelompok
Muhammadiyah yah h yang
Peserta disampa
mampu ikan
menjelaskan Intruktu
konsep dan r
bentuk menyim
gerakan pulkan
jamaah dan
dakwah member
jamaah i
Peserta motivas
mampu i untuk
mendiskripsi memper
kan konsep dalam
qaryah materi
thayyibah di luar
Peserta forum.
mampu
menjelaskan
dan
mengaplikas
ikan konsep
dakwah
muhammadi
yah
IMM dan Narasu 1,5 jam Hakikat Kader bagi Pemahaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil Cari makalah
Transforma mber/in IMM hakikat dan menjelaskan mampu memberikan menyampaika menya ng si presentasi tentang
si kader struktur Pola dan bentuk strategi hakikat dan menjelaskan branstorming n materi mpaika Ceramah kelompo diaspora kader
transformasi kader transformasi strategi hakekat terkait sesuai uraian n Partisipato k
Strategi dan taktik kader transformasi kader bagi transformasi Materi pesan/ni ris
diversifikasi dan kader IMM IMM kader dalam lai dari Dinamika
diaspora kader Peserta IMM materi Kelompok
mampu yang
mendeskrips disampa
ikan pola ikan
dan bentuk Intruktu
transformasi r
kader menyim
Peserta pulkan
mampu dan
mendesign member
strategi dan i
taktik motivas
diversifikasi i untuk
dan iaspora memper
kader dalam
materi
di luar
forum.

Sekuriti Narasu 1,5 jam Pengertian sekuriti Pemahaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Penugas Hasil Buku-buku
Organisasi mber/in organisasi pentingnya mengaplikasikan mampu memberikan menyampaika menya ng an penugasan intelejen
struktur Urgensi dan melakukan sekuritas menjelaskan pertanyaan n materi mpaika Ceramah
manfaat sekuriti pengamanan organisasi pengertian tentang sesuai uraian n Partisipato
organisasi organisasi sekuriti bagaimana Materi pesan/ni ris
Bentuk dan metode organisasi melakukan lai dari Dinamika
sekuriti organisasi Peserta sekuriti materi Kelompok
memahami organisasi yang
urgensi dan disampa
manfaat ikan
sekuriti Intruktu
organissi r
Peserta menyim
mampu pulkan
merumuskan dan
bentuk dan member
metode i
sekuriti motivas
organisasi i untuk
memper
dalam
materi
di luar
forum.

Teologi Narasu 1,5 jam Gambaran Realitas Pemahaman Peserta Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Studi Hasil Teologi
Lingkungan mber/in Kerusakan bahwa menyadari memiliki mmutarkan film menyampaika menya ng kasus analisa Lingkungan
struktur Lingkungan lingkungan pentingnya kepekaan tentang n materi mpaika Ceramah studi dalam
Islam memandang hidup penting lingkungan terhadap kerusakan sesuai uraian n Partisipato kasus Muhammadiya
Lingkungan Hidup menurut Islam hidup dan realitas lingkungan dan Materi pesan/ni ris h
Pengertian Teologi tumbuhnya kerusakan meminta lai dari Dinamika Belajar Dari
Lingkungan kesadaran untuk lingkungan peserta materi Kelompok Warisan Nabi,
Etika Islam dan memelihara Peserta memberikan yang Nonton Prof. Dr. M.
prinsip lingkungan mampu tanggapan dari disampa film Abdurrahman,
pemeliharaan hidup menjelaskan film yang ikan MA
lingkungan pengertian ditonton Intruktu Menggagas
Dakwah teologi r Fiqih
berwawasan lingkungan menyim Lingkungan
lingkungan Peserta pulkan oleh Prof. Dr.
mampu dan M.
menjelaskan member Abdurrahman,
konsep i MA
Islam motivas
tentang i untuk
lingkungan memper
hidup dalam
Peserta materi
mampu di luar
merumuskan forum.
dan dakwah
yang
berwawsan
lingkungan
Epistemolo Narasu 1,5 jam Pengertian Pemahaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil Muhammad
gi Islam mber/in Epistemologi Islam kerangka menggunakan mampu memberikan menyampaika menya ng si presentasi Abed al Jabiri,
struktur Macam-Macam berpikir Islam epistemologi menjelaskan pertanyaan n materi mpaika Ceramah kelompo Formasi Nalar
Epistemologi Islam Islam dalam pengertian tentang apa itu sesuai uraian n Partisipato k Arab
Relevansi membaca dan macam- pengetahuan Materi pesan/ni ris Muhammad
Epistemologi Islam realitas mcam lai dari Dinamika Syahrur,
dalam Konstruksi epistemologi materi Kelompok Epistemologi
Ilmu Pengetahuan Islam yang Qurani
Studi kasus dengan Peserta disampa Manhaj Majelis
kerangka mampu ikan Tarjih
epistemologi Islam menjelaskan Intruktu Muhammadiya
definisi dan r h
sumber menyim Epistemologi
pengetahuan pulkan Kiri
sebagai dan
konstruksi member
ilmu i
Dari kasus motivas
yang i untuk
diangkat, memper
peserta dalam
mampu materi
melakukan di luar
analisa forum.
dengan
kerangka
epistemilogi
Islam
sains untuk Narasu 1,5 jam Hakikat Ilmu Pemahaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil Fichof Capra,
kemanusiaa mber/in Pengetahuan hakikat sains memanfaatkan mampu memberikan menyampaika menya ng si presentasi Titik Balik
n dan alam struktur Realitas sains untuk menjelaskan branstorming n materi mpaika Ceramah kelompo Peradaban
pemanfaatan sains kemanusiaan hakikat ilmu terkait sesuai uraian n Partisipato k Fichof Capra,
Aksiologi sains dan alam pengetahuan bagaimana cara Materi pesan/ni ris The Hidden of
untuk kemanusiaan Peserta memanfaatkan lai dari Dinamika Connection
dan alam mampu ilmu materi Kelompok Fichof Capra,
mendeskrips yang The Tao of
ikan disampa Phisic
bagaimana ikan
realitas Intruktu
pemanfaatan r
sains dan menyim
idealita pulkan
pemanfaatan dan
sains untuk member
kemanusiaan i
dan alam. motivas
i untuk
memper
dalam
materi
di luar
forum.

Sosiologi Narasu 1,5 jam Pengertian Pemahaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil Post Kolonial
dan mber/in Struktur sosial realitas menjelaskan mampu memberikan menyampaika menya ng si presentasi Masyarakat
antropologi struktur masyarakat masyarakat realitas melakukan branstorming n materi mpaika Ceramah kelompo Muslim,
Masyarakat Indonesia Indonesia masyarakat pemetaan tentang sesuai uraian n Partisipato k Ahmad Baso
Indonesia Karakteristik sosial Indonesia struktur bagaimana Materi pesan/ni ris
dan budaya sosial karakter sosial lai dari Dinamika
masyarakat masyarakat masyarakat materi Kelompok
Indonesia Indonesia Indonesia yang
Nilai-nilai yang Peserta disampa
melandasi mampu ikan
pembentukan sistem menjelaskan Intruktu
sosial dan struktur bagaimana r
masyarakat karakter dan menyim
Indonesia nilai yang pulkan
melandasi dan
sistem sosial member
dan kultur i
masyarakat motivas
Indonesia i untuk
memper
dalam
materi
di luar
forum.

Neokolonial Narasu 1,5 jam Pengertian Pemahaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil Lubang Hitam
isme mber/in neokolonialisme tentang bahaya mengidentifikasi mampu memberikan menyampaika menya ng si presentasi Kebudayaan,
struktur Ideologi di balik neokolonialisme bentuk-bentuk menjelaskan branstorming n materi mpaika Ceramah kelompo Hikmat
neokolonialisme neokolonialisme bagaimana terkait praktek- sesuai uraian n Partisipato k Budiman
Praktek-praktek pengertian praktek Materi pesan/ni ris Selamatkan
neokolonialisme neokoloniali neokolonialism lai dari Dinamika Indonesia,
Bahaya sme materi Kelompok Amin Rais
neokolonialisme Peserta yang
Bentuk-bentuk memahami disampa
perlawanan ideologi di ikan
balik Intruktu
neokoloniali r
sme menyim
Dari pulkan
praktek- dan
praktek member
neokoloniali i
sme peserta motivas
memahami i untuk
bahayanya memper
dan mampu dalam
melakukan materi
perlawanan. di luar
forum.

Analisis Narasu 1,5 jam Pengertian advokasi Pemahaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Penugas Hasil Cari sendiri
dan Teknik mber/in Analisis kebijakan analisis dan melakukan mampu memberikan menyampaika menya ng an penugasan
Advokasi struktur Teknik advokasi teknik advokasi analisa dan menjelaskan branstorming n materi mpaika Ceramah kelompo
kebijakan; Advokasi kebijakan advokasi pengertian tentang sesuai uraian n Partisipato k (turun
berdasarkan masyarakat kebijakan advokasi bagaimana Materi pesan/ni ris lapanga
analisis Peserta melakukan lai dari Turun n)
gender mampu advokasi materi lapangan
dalam melakukan yang Dinamika
kebijakan analisa disampa Kelompok
publik kebijakan ikan
dan mampu Intruktu
merumuskan r
advokasi menyim
yang sesuai pulkan
dan
member
i
motivas
i untuk
memper
dalam
materi
di luar
forum.

Analisis Narasu 1,5 jam Analisis wacana Pemahaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Penugas Hasil Analisis
Media mber/in Analisis framing analisa media melakukan mampu membagikan menyampaika menya ng an tugas Wacana,
struktur analisa media memahami beberapa koran n materi mpaika Ceramah kelompo Eriyanto. LKiS
wacana yang pada peserta sesuai uraian n Partisipato k Analisis
tersirat dan meminta Materi pesan/ni ris Framing,
dalam peserta lai dari Dinamika Eriyanto. LKiS
pemberitaan memberikan materi Kelompok
di media pendapat dari yang
Peserta informasi yang disampa
mampu tertulis di koran ikan
menjelaskan tersebut Intruktu
g bingkai r
penulisan menyim
berita pulkan
tersebut. dan
member
i
motivas
i untuk
memper
dalam
materi
di luar
forum.

komunikasi Narasu 1,5 jam Munculnya Pemahaman Peserta mampu Peserta Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Penugas Hasil -LCD
massa mber/in komunikasi massa tentang melakukan mampu memberikan menyampaika menya ng an penugasan -Plano
struktur Konsep dan Definisi komunikasi komunikasi menjelaskan branstorming n materi mpaika Ceramah kelompo -Metaplan
Teori Media dan massa massa awal terkait sesuai uraian n Partisipato k -spidol
Teori Masyarakat munculnya hubungan Materi pesan/ni ris -kertas
Penerapan komunikasi komunikasi, lai dari Dinamika -HVS
komunikasi massa : massa media, materi Kelompok
kekuasaan, Peserta masyarakat yang
integrasi, dan mampu disampa
perubahan memahami ikan
konsep dan Intruktu
definisi r
komunikasi menyim
massa serta pulkan
teori-tori dan
yang member
melatarinya i
Peserta motivas
mampu i untuk
menjelaskan memper
bagaimana dalam
penerapan materi
komunikasi di luar
massa. forum.
Silabus Perkaderan Utama
Darul Arqam Paripurna

Materi Penyaji Alokasi Uraian Materi Tujuan Target Indikator Langkah-langkah pembelajaran Metode Evaluasi Instrumen Alat Bantu &
waktu Pendahuluan Bahasan Penutup Pembelajaran Evaluasi referensi
Konsep Narasu 1,5 jam Latar: masyarakat Pemahaman Peserta mampu Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
masyarakat mber/in Islam yang sebenar- konsep menjelaskan menjelaskan memberikan menyamp menyampai ng si presentasi -Plano
Islam yang struktur benarnya MIYS konsep MIYS bagaimana latar branstorming aikan kan Ceramah kelompo -Metaplan
sebenr- Landasan Konsep masyarakat Islam tentang materi pesan/nilai Partisipato k -spidol
benarnya dan karakteristik yang sebenar- konsep sesuai dari materi ris -kertas
Lima Dimensi benarnya masyarakat uraian yang Dinamika -HVS
MIYS Peserta Islam yang Materi disampaika Kelompok
memahami konsep sebenar- n
dan karakteristik sebenarnya. Intruktur
MIYS menyimpul
Peserta mampu kan dan
menjelaskan lima memberi
dimensi MIYS motivasi
untuk
memperdala
m materi di
luar forum.

Relasi Narasu 1,5 jam Islam dan Negara Peserta dapat Peserta mampu Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
Islam dan mber/in dalam kajian Al- menguraikan menganalisis menjelaskan memberikan menyamp menyampai ng si presentasi -Plano
Negara struktur Quran dan Sunnah analisisnya dan memberikan bagaimana al- branstorming aikan kan Ceramah kelompo -Metaplan
Ragam pandangan tentag relasi pandangan Quran dan tentang relasi materi pesan/nilai Partisipato k -spidol
tentang relasi Islam Islam dan alternative Sunnah dalam Islam dan sesuai dari materi ris -kertas
dan Negara Negara pada dalam relasi memandang Islam Negara uraian yang Dinamika -HVS
Fakta sejarah ranah konsep islam dan negara dan negara Materi disampaika Kelompok
tentang relasi Islam normative Peserta mampu n Al- Qardhawy,
dan Negara maupun menjelaskan Intruktur Yusuf, Pedoman
Realitas Negara aspek berbagai menyimpul bernegara dalam
dunia Islam pada strategis pandangan tentang kan dan Perspektif Islam.
masa kini kenegaraan relasi Islam dan memberi Bahtiar Efendi,
Realitas lainnya Negara motivasi Islam dan Negara
keindonesiaan Peserta mampu untuk
Jalan Tengah relasi menjelaskan fakta memperdala
Islam dan negara sejarah tentang m materi di
relasi Islam dan luar forum.
Negara
Peserta mampu
menjelaskan
realitas negara
dunia islam pada
masa kini dan
mengkontekskan
dengan kondisi
ke-Indonesiaan
serta mampu
merumuskan jalan
tengah dari relasi
tersebut.
Islam Narasu 1,5 jam Tauhid sebagai Penanaman Peserta dapat Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil LCD
sebagai mber/in semangat peradaban semangat memberikan memahami tauhid memberikan menyamp menyampai ng si presentasi -Plano
Pilar struktur Analisis era ke- untuk konstribusi sebagai semangat branstorming aikan kan Ceramah kelompo -Metaplan
Peradaban emasan dan mengembali dalam peradaban tentang materi pesan/nilai Partisipato k -spidol
kemunduran Islam kan kejayaan mengembalikan Peserta mampu Islam sesuai dari materi ris -kertas
Realitas Islam dan Islam kejayaan Islam menganalisa era sebagai pilar uraian yang Dinamika -HVS
kompetisi global ke-emasan dan peradaban Materi disampaika Kelompok
abad ini kemunduran Islam n
Strategi dan aksi Peserta mampu Intruktur
dalam menjelaskan menyimpul
mengembalikan realitas Islam dan kan dan
kejayaan ilmu kompetisi global memberi
abad ini. motivasi
Peserta mampu untuk
merumuskan memperdala
strategi dan ksi m materi di
dalam luar forum.
mengembalikan
kejayaan ilmu
Muhammad Narasu 1,5 jam Pengertian gerakan Penananama Peserta mampu Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
iyah mber/in islam internasional n semangat berkonstribusi menjelaskan memberikan menyamp menyampai ng si presentasi -Plano
sebagai struktur Strategi dan taktik muhammadi untuk pengertian branstorming aikan kan Ceramah kelompo -Metaplan
Gerakan ekspansi dakwah yah sebagai mewujudkan gerakan Islam bagaimana materi pesan/nilai Partisipato k -spidol
Islam Muhammadiyah gerakan muhammadiyah Internasional Muhammadi sesuai dari materi ris -kertas
Internasiona Internasional dakwah sebagai gerakan Peserta mampu yah sebagai uraian yang Dinamika -HVS
l Internasionalisasi Islam internasional merumuskan gerakan Materi disampaika Kelompok
menejemen amal internasional strategi dan taktik Islam n
usaha ekspansi dakwah Internasional Intruktur
muhammadiyah Muhammadiyah menyimpul
Internasional kan dan
Peserta mampu memberi
merumuskan motivasi
internasionalisasi untuk
manajemen amal memperdala
usaha m materi di
Muhammadiyah luar forum.

Kepemimpi Narasu 1,5 jam Muhammadiyah Intelektualita Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
nan mber/in sebagai gerakan s sebagai mengaplikasikan menjelaskan memberikan menyamp menyampai ng si presentasi -Plano
Intelektual struktur ilmu kepemimpin intelektualitas bagaimana branstorming aikan kan Ceramah kelompo -Metaplan
Islam IMM sebagai an ikatan kepemimpinan Muhammadiyah tentang materi pesan/nilai Partisipato k -spidol
pelopor gerakan ikatan sebagai gerakan karakter sesuai dari materi ris -kertas
Muhammadiyah Ilmu kepemimpin uraian yang Dinamika -HVS
Karakteristik Peserta mampu an ikatan Materi disampaika Kelompok
kepemimpinan menjelaskan n
Intelektual Ikatan bagaimana IMM Intruktur
menjadi pelopor menyimpul
gerakan kan dan
Muhammadiyah memberi
Peserta mampu motivasi
merumuskan untuk
karakteristik memperdala
kepemimpinan m materi di
intelektual ikatan luar forum.

Teori Narasu 1,5 jam Relasi masyarakat Memetakan Peserta memiki Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
Masyarakat mber/in dan Negara pengaruh semangat menjelaskan memberikan menyamp menyampai ng si presentasi -Plano
Dan Negara struktur Ideology Negara ideologi perlawanan bagaimana relasi branstorming aikan kan Ceramah kelompo -Metaplan
Di Dunia dari masa kemasa terhadap terhadap masyarakat dan tentang relasi materi pesan/nilai Partisipato k -spidol
Pengaruh ideology sistem ketimpangan negara masyarakat sesuai dari materi ris -kertas
terhadap system kenegaraan ideologi negara Peserta dan negara uraian yang Dinamika -HVS
kenegaraan (social, memahami Materi disampaika Kelompok
politik, ekonomi, idiologi negara n
budaya) dari massa ke Intruktur
masa menyimpul
Peserta mampu kan dan
menjelaskan memberi
pengaruh ideologi motivasi
terhadap system untuk
kenegaraan memperdala
m materi di
luar forum.

Rekayasa Narasu 1,5 jam Model-model Pemahaman Peserta mampu Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
Sosial mber/in rekayasa sosial teknik melakukan menjelaskan memberikan menyamp menyampai ng si presentasi -Plano
struktur Teknik rekayasa rekayasa pendidikan model-model branstorming aikan kan Ceramah kelompo -Metaplan
social social penyadaran rekayasa sosial tentang materi pesan/nilai Partisipato k -spidol
Isu pencerahan sebagai alat sebagai pilihan Peserta mampu model sesuai dari materi ris -kertas
dalam rekayasa rekayasa model rekayasa memetakan teknik rekayasa uraian yang Dinamika -HVS
social sosial sosial rekayasa sosial sosial Materi disampaika Kelompok
Pendidikan Peserta mampu n
penyadaran terhadap menjelaskan isu Intruktur
masyarakat sebagai pencerahan dalam menyimpul
pilihan model rekayasa social. kan dan
rekayasa sosial Peserta mampu memberi
merumuskan motivasi
pendidikan untuk
penyadaran memperdala
kepada m materi di
masyarakat luar forum.
sebagai pilihan
model rekayasa
sosial
Opinian Narasu 1,5 jam Pengertian opinion Memiliki Peserta mampu Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
Leadhership mber/in leadership skill opinion mengaplikasikan menjelaskan memberikan menyamp menyampai ng si presentasi -Plano
struktur Macam-macam skill leadership opinion pengertian opinion pertanyaan aikan kan Ceramah kelompo -Metaplan
opinion leadership leadership leadership. bagaimana materi pesan/nilai Partisipato k -spidol
Teknik opinion Peserta mampu membangun sesuai dari materi ris -kertas
leadership menjelaskan opini uraian yang Penugasan -HVS
Penerapan opinion macam-macam Materi disampaika Dinamika
leadership dalam skill opinion n Kelompok
organisasi leadership Intruktur
kemahasiswaan Peserta mampu menyimpul
merumuskan kan dan
teknik opinion memberi
leadership dan motivasi
menerapkannya untuk
dalam organisasi memperdala
kemahasiswaan m materi di
luar forum.

Praktek Narasu 1,5 jam Teknik networking Memiliki Peserta mampu Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
Networking mber/in planing skill menjelaskan menjelaskan memberikan menyamp menyampai ng si presentasi -Plano
struktur Penerapan networking teori dan teknik networking branstorming aikan kan Ceramah kelompo -Metaplan
networking dalam mempraktekkan planing tentang materi pesan/nilai Partisipato k -spidol
organisasi sosial networking Peserta mampu bagaimana sesuai dari materi ris -kertas
keagamaan dalam organisasi menjelaskan membangun uraian yang Dinamika -HVS
Networking dalam kemahasiswaan bagaimana network Materi disampaika Kelompok
konsep transformasi penerapan n
kader networking dalam Intruktur
organisasi sosial menyimpul
keagamaan kan dan
Peserta mampu memberi
merumuskan motivasi
konsep untuk
networking dalam memperdala
transformasi kader m materi di
luar forum.

Komunikasi Narasu 1,5 jam Urgensi komunikasi Memiliki Peserta mampu Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Branstormi Presenta Hasil -LCD
Politik mber/in politik dalam skill mengaplikasikan menjelaskan memberikan menyamp menyampai ng si presentasi -Plano
struktur organisasi komunikasi komunikasi urgensi branstorming aikan kan Ceramah kelompo -Metaplan
kemahasiswaan skill politik komunikasi politik tentang materi pesan/nilai Partisipato k -spidol
Model-model dalam organisasi bagaimana sesuai dari materi ris -kertas
komunikasi politik kemahasiswaan melakukan uraian yang Dinamika -HVS
Strategi dan taktikk Peserta mampu komunikasi Materi disampaika Kelompok
komunikasi politik menjelaskan politik. n
Negosiasi dan model-model Intruktur
lobbying komunikasi politik menyimpul
Peserta mampu kan dan
merumuskan memberi
strategi dan taktik motivasi
komunikasi politik untuk
Peserta mampu memperdala
merumuskan m materi di
konsep negoisasi luar forum.
dan lobbying
Silabus Perkaderan Khusus
Latihan Instruktur Dasar

Materi Penyaji Alokasi Uraian Materi Tujuan Target Indikator Langkah-langkah pembelajaran Metode Evaluasi Instrumen Alat Bantu &
waktu Pendahuluan Bahasan Penutup Pembelajaran Evaluasi referensi
Sistem instrukt 1,5 Sejarah SPR Kader Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Ceramah Quiz Pertanyaan -LCD
Perkader ur Strategi SPR mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Partisipato -Plano
an Sasaran memahami mengaplikasi pengertian pertanyaan an materi pesan/nilai dari ris -Metaplan
Rasululla perkaderan SPR kan perkaderan tentang sesuai materi yang -spidol
h rasul perkaderan Rasul perkaderan dengan disampaikan -kertas
Muatan Rasulullah Peserta mampu dan uraian Instruktur -HVS
Perkaderan menjelaskan bagaimana materi menyimpulkan
rasul urgensi cara dan memberi
perkaderan perkaderan motivasi untuk
Rasul yang memperdalam
Peserta mampu dilakukan oleh materi di luar
mengaplikasikan rasul forum
perkaderan
sebagaimana
yang dilakukan
oleh Rasul
Filosofi Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Ceramah Quiz Pertanyaan -LCD
Sistem Instrukt 1,5 perkaderan mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Partisipato -Plano
Perkader ur Muhammadiya memahami mengaplikasi pengertian pertanyaan an materi pesan/nilai dari ris -Metaplan
an h perkaderan kan perkaderan tentang sesuai materi yang -spidol
Muham Strategi Muhammadi perkaderan Muhammadiyah perkaderan dengan disampaikan -kertas
madiyah perkaderan yah yang Peserta mampu dan uraian Instruktur -HVS
Muhammadiya dilakukan menjelaskan bagaimana materi menyimpulkan
h oleh urgensi cara dan memberi
Muatan Muhammadi perkaderan perkaderan motivasi untuk
perkaderan yah Muhammadiyah yang memperdalam
Muhammadiya Peserta mampu dilakukan oleh materi di luar
h mengaplikasikan Muhammadiy forum
perkaderan yang ah
dilakukan oleh
Muhammadiyah
instrukt 1,5 Sistem Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Diskusi Quiz Pertanyaan -LCD
Ke-IMM- ur Perkaderan mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan -Plano
an: Ikatan memahami mengaplikasi perkaderan pertannyaan an materi pesan/nilai dari -Metaplan
Sistem Enam perkaderan kan Ikatan tentang sesuai materi yang -spidol
Perkader Penegasan Ikatan perkaderan Peserta mampu bagaamana dengan disampaikan -kertas
an Ikatan Tujuan, Ikatan menjelaskan sistem uraian Instruktur -HVS
identitas IMM urgensi perkaderan materi menyimpulkan
Trilogi dan tri perkadera Ikatan imm dan memberi
kompetensi Peserta mampu motivasi untuk
IMM mengaplikasikan memperdalam
Nilai dasar perkaderan yang materi di luar
Ikatan dan dilakukan IMM forum
Indikator Profil
Kader
Keinstru Filosofi Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Ceramah Quiz Pertanyaan -LCD
kturan Instrukt 1,5 instruktur mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan partisipato -Plano
ur dalam memahami mengaplikasi pengertian pertannyaan an materi pesan/nilai dari ris -Metaplan
perkaderan Instruktur kan sikap intruktur dan tentang sesuai materi yang Diskusi -spidol
Job des dalam instruktur urgensinya keintrukturan dengan disampaikan -kertas
instruktur pelatihan dalam Peserta mampu uraian Instruktur -HVS
Perangkat perkaderan menjelaskan job materi menyimpulkan
perkaderan des dan dan memberi
perangkat motivasi untuk
perkaderam memperdalam
Peserta mampu materi di luar
mengaplikasikan forum
keinstrukturan
dalam
perkaderan
Psikologi instrukt 1,5 Pengertian Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Ceramah Quiz Pertanyaan -LCD
Perkemb ur Tanggung mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan partisipato -Plano
angan jawab memahami mengaplikasi tanggung jawab pertannyaan an materi pesan/nilai dari ris -Metaplan
(Mahasis perkembanga psikologi kan psikologi dan tentang sesuai materi yang -spidol
wa) n mahasiswa perkembang perkembang perkembangan psikologi dengan disampaikan -kertas
Ghirah an an yang dilalui perkembanga uraian Instruktur -HVS
mahasiswa mahasiswa perkaderan mahasiswa n materi menyimpulkan
terhadap Ikatan Peserta mampu dan memberi
realitas sosial menjelaskan motivasi untuk
urgensi psikologi memperdalam
perkembangan materi di luar
dalam perkadera forum
Ikatan
Peserta mampu
mengaplikasikan
psikologi
perkembangan
perkaderan
Psikologi Konsep dan Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Ceramah Quiz Pertanyaan -LCD
Belajar Instrukt 1,5 definisi mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan partisipato -Plano
ur Kondisi memahami mengaplikasi pengertian dan pertannyaan an materi pesan/nilai dari ris -Metaplan
psikologis psikologi kan psikologi konsep psikologi tentang sesuai materi yang Diskusi -spidol
kader belajar belajar belajar kondisi belajar dengan disampaikan -kertas
Orientasi dalam Peserta mampu yang uraian Instruktur -HVS
belajar kader perkaderan menjelaskan menyenangka materi menyimpulkan
Ikatan urgensi psikologi n dan memberi
belajar motivasi untuk
perkadera Ikatan memperdalam
Peserta mampu materi di luar
mengaplikasikan forum
psikologi belajar
dalam
perkaderan
Filsafat instrukt 1,5 Konsep dan Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Ceramah Quiz Pertanyaan -LCD
Pendidik ur definisi mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan partisipato -Plano
an Objek kajian memahami mengaplikasi konsep, objek pertannyaan an materi pesan/nilai dari ris -Metaplan
Orientasi filsafat kan filsafat kajian dan tentang tujuan sesuai materi yang Diskusi -spidol
pendidikan pendidikan pendidikan metodologi pendidikan dengan disampaikan -kertas
Metodologi dalam filsafat uraian Instruktur -HVS
pendidikan perkaderan pendidikan materi menyimpulkan
Ikatan Peserta mampu dan memberi
menjelaskan motivasi untuk
urgensi filsafat memperdalam
pendidikan materi di luar
dalam forum
perkaderan
Peserta mampu
mengaplikasikan
filsafat
pendidikan
dalam
perkaderan
Pengaru Instrtuk 1,5 Definisi Peserta Peserta Peserta mamu Instruktur Penyaji Penyaji Ceramah Quiz Pertanyaan -LCD
s tur Gender mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan partisipato -Plano
utamaan Keadilan memahami menerapkan pengertian pertanyaan an materi pesan/nilai dari ris -Metaplan
gender dalam gender keadilan keadilan gender gender sesuai materi yang Diskusi -spidol
Strategi gender gender Peserta mampu dengan disampaikan Telling -kertas
keadilan dalam menjelaskan uraian Instruktur Story -HVS
gender dalam perkaderan keadilan dalam materi menyimpulkan Bedah film
perkaderan gender dan memberi
Peserta mampu motivasi untuk
menerapkan memperdalam
keadilan gender materi di luar
dalam forum
perkaderan
Manajem Tata ruang Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Diskusi Quiz Pertanyaan -LCD
en Kelas Instrukt 1,5 kelas mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Praktek -Plano
ur Menejemen memahami mengaplikasi tata ruang dan pertannyaan an materi pesan/nilai dari -Metaplan
kader menejemen kan menejemen tentang sesuai materi yang -spidol
kelas dalam menejemen kader dalam bagaimana dengan disampaikan -kertas
pelatihan kelas dalam pelatihan kondisi kelas uraian Instruktur -HVS
pelatihan Peserta mampu yang nyaman materi menyimpulkan
menjelaskan untuk belajar dan memberi
urgensi tata motivasi untuk
ruang memperdalam
perkaderan materi di luar
Ikatan forum
Peserta mampu
mengaplikasikan
menejemen
kelas dalam
perkaderan
Manajem instrukt 1,5 Planing P Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Ceramah Quiz Pertanyaan -LCD
en ur Organising P mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan partisipato -Plano
Pelatiha Actuating P memahami mengaplikasi menejemen pertannyaan an materi pesan/nilai dari ris -Metaplan
n Controlling P menejemen kan pelatihan tentang sesuai materi yang Diskusi -spidol
Follow up P pelatihan menejemen Peserta mampu bagaimana dengan disampaikan Praktek -kertas
pelatihan menjelaskan menejemen uraian Instruktur -HVS
urgensi pelatihan materi menyimpulkan
perkadera Ikatan yang baik dan memberi
Peserta mampu motivasi untuk
mengaplikasikan memperdalam
menejemen materi di luar
pelatihan dalam forum
perkaderan
Sistem Tahapan Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Diskusi Quiz Pertanyaan -LCD
Evaluasi Instrukt 1,5 evaluasi (pra, mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Praktek -Plano
ur pelaksanaan memahami mengaplikasi perangkat pertannyaan an materi pesan/nilai dari -Metaplan
dan pasca) sistem kan sistem evalusi tentang sesuai materi yang -spidol
Metode evalusi evaluasi Peserta mampu bagaimana dengan disampaikan -kertas
evaluasi dalam dalam menjelaskan sistem uraian Instruktur -HVS
Lembar pelatihan perkaderan urgensi evaluasi evaluasi yang materi menyimpulkan
evaluasi Ikatan perkaderan baik dan memberi
Ikatan motivasi untuk
Peserta mampu memperdalam
mengaplikasikan materi di luar
sistem evaluas forum
dalam pelatihan
Metode instrukt 1,5 Pengertian Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Ceramah Quiz Pertanyaan -LCD
Pelatiha ur Jenis-jenis mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan partisipato -Plano
n pelatihan memahami mengaplikasi pengertian, jenis- pertannyaan an materi pesan/nilai dari ris -Metaplan
Instrument metode kan metode jenis dan tentang sesuai materi yang Diskusi -spidol
pelatihan pelatihan pelatihan instrument bagaimana dengan disampaikan Praktek -kertas
dalam pelatihan instrument uraian Instruktur -HVS
perkaderan Peserta mampu pelatihan materi menyimpulkan
Ikatan menjelaskan yang tepat dan memberi
urgensi metode dalam motivasi untuk
pelatihan dan perkaderan memperdalam
instrument ikatan materi di luar
Peserta mampu forum
mengaplikasikan
instrument
pelatihan dalam
perkaderan
Desain Analisa Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Diskusi Quiz Pertanyaan -LCD
pelatihan Instrukt 1,5 kebutuhan mampu mampu analisa memberikan menyampaik menyampaikan Praktek -Plano
ur Model memahami mengaplikasi kebutuhan, pertannyaan an materi pesan/nilai dari -Metaplan
Tema desain kan desain model pelatihan tentang sesuai materi yang -spidol
Materi pelatihan pelatihan Peserta mampu desain dengan disampaikan -kertas
Alur dalam menjelaskan pelatihan uraian Instruktur -HVS
perkaderan urgensi desain materi menyimpulkan
pelatihan dalam dan memberi
perkaderan motivasi untuk
Peserta mampu memperdalam
mengaplikasikan materi di luar
desain pelatihan forum
perkaderan
Micro Perangkat Peserta Peserta Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Diskusi Quiz Pertanyaan -LCD
Teaching Instrukt pelatihan mampu mampu menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Praktek -Plano
ur Teknik memahami mengaplikasi perangkat dan contoh an materi pesan/nilai dari -Metaplan
pengajaran perangkat kan sistem teknik tentang mikro sesuai materi yang -spidol
pelatihan pengajaran pengajaran teaching dengan disampaikan -kertas
dan teknik yang baik Peserta mampu uraian Instruktur -HVS
pengajarann menjelaskan materi menyimpulkan
ya urgensi dan memberi
perangkat dan motivasi untuk
teknik memperdalam
pengajaran materi di luar
dalam pelatihan forum
Peserta mampu
mengaplikasikan
perangkat
pengajaran
dalam pelatihan
Silabus Perkaderan
Latihan Instruktur Madya
Materi Penyaji Alokasi Uraian Materi Tujuan Target Indikator Langkah-langkah pembelajaran Metode Evaluasi Instrumen Alat Bantu &
waktu Pendahuluan Bahasan Penutup Pembelajaran Evaluasi referensi
Profil Pemat 1,5 Konsepsi Membangun Memahami Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
Kader eri atau kader ikatan persamaan profil kader menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
Ikatan instrukt Kader dalam persepi ikatan konsepsi kader pertanyaan an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
ur perspektif tentang profil ikatan bagaimanaka sesuai materi yang Ceramah -spidol
ikatan kader ikatan Peserta mampu h profil kader dengan disampaikan partisipato -kertas
Memberikan menjelaskan kader ikatan uraian Instruktur ris -HVS
pemahaman dalam perspektif materi menyimpulkan
ikatan dan memberi
motivasi untuk
memperdalam
materi di luar
forum
Studi Pemat 1,5 Pemetaan Memberikan Memahami Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
perkader eri atau ideologi pemahaman perkaderan menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
an instrukt gerakan tentang gerakan Pemetaan ideologi pertanyaan an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
gerakan ur mahasiswa perkaderan mahasiswa gerakan mahasiswa bagaimanaka sesuai materi yang Ceramah -spidol
mahasis Strategi gerakan indonesia Peserta mampu h pola dengan disampaikan partisipato -kertas
wa perkaderan mahasiswa menjelaskan perkaderan uraian Instruktur ris -HVS
Indonesi gerakan indonesia Strategi perkaderan pergerakan materi menyimpulkan
a mahasiswa gerakan mahasiswa mahasiswa dan memberi
indonesia indonesia motivasi untuk
Strategi Peserta mampu memperdalam
perkaderan menjelaskan materi di luar
ikatan Strategi perkaderan forum
ikatan
Strategi Pemat 1,5 Kajian strategi Memberikan Memahami Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Diskusi Quiz Pertanyaan -LCD
dan eri atau internal pemahaman strategi menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Ceramah -Plano
sekuritis instrukt gerakan (IMM) tentang securiti strategi gerakan pertanyaan an materi pesan/nilai dari partisipato -Metaplan
studies ur Sistem trategi dan studies dan internal ikatan, bagaimanaka sesuai materi yang ris -spidol
keamanan securitis diterapkan sistem keamanan, h strategi dan dengan disampaikan -kertas
informasi studies dalam ikatan informasi sekuritis uraian Instruktur -HVS
organisasi organisasi. studies materi menyimpulkan
Penguasaan Peserta mampu dan memberi
informasi menjelaskan motivasi untuk
antar gerakan urgensi strategi dan memperdalam
Teknik sekuritis studies materi di luar
Counter Peserta forum
informasi mengaplikasikan
strategi dan sekuriti
studies
Psikologi Pemat 1,5 Konsep dan Memberikan Memahami Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
Agama eri atau definisi pemahaman psikologi menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
instrukt Urgensi tentang agama yang konsep dan definisi pertanyaan an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
ur psikologi psikologi diterapkan Peserta mampu tentang sesuai materi yang Ceramah -spidol
agama dalam agama dalam menjelaskan apakah dengan disampaikan partisipato -kertas
perkaderan perkaderan urgensi psikologi manusia uraian Instruktur ris -HVS
agama dalam memerlukan materi menyimpulkan
perkaderan agama dan memberi
Peserta mampu motivasi untuk
mengaplikansikan memperdalam
psikologi agama materi di luar
dalam perkaderan forum
Psikologi Pemat 1,5 Konsep dan Memberikan Memahami Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
kepribadi eri atau definisi pemahaman psikologi menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
an instrukt Tipologi tentang kepribadian tipologi dan pertanyaan an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
ur kepribadian psikologi yang kompetnsi tentang sesuai materi yang Ceramah -spidol
Kompetensi kepribadian diterapkan kepribadian kepribadian dengan disampaikan partisipato -kertas
kepribadian dalam Peserta mampu uraian Instruktur ris -HVS
perkaderan menjelaskan materi menyimpulkan
urgensi psikologi dan memberi
kepribadian dalam motivasi untuk
perkaderan memperdalam
Peserta mampu materi di luar
mengaplikasikan forum
psikologi
kepribadian dalam
perkaderan
Game Pemat 1,5 Konsep dan Memberikan Memahami Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
eri atau definisi pemahaman game dan menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
instrukt Tipologi game game dalam menerapkan tipologi dan fungsi contoh game an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
ur dan pelatihan dalam game dalam sesuai materi yang Praktek -spidol
manfaatnya pelatihan pelatihan dengan disampaikan -kertas
Cara Peserta mampu uraian Instruktur -HVS
membuat mengaplikasikan materi menyimpulkan
game dalam game dalam dan memberi
pelatihan pelatihan motivasi untuk
Fungsi game memperdalam
dalam materi di luar
pelatihan forum
Micro Pemat Desain Memberikan Memahami Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
Teaching eri atau perkaderan pemahaman disain membuat desain memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
instrukt IMM (DAM) Desain perkaderan perkaderan DAM ilustrasi an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
ur perkaderan DAM dan dan perkaderan sesuai materi yang Praktek -spidol
DAM pengaplikasi pengaplikasiannya DAM dengan disampaikan -kertas
annya uraian Instruktur -HVS
materi menyimpulkan
dan memberi
motivasi untuk
memperdalam
materi di luar
forum
Silabus Perkaderan
Latihan Instruktur Paripurna
Materi Penyaji Alokasi Uraian Materi Tujuan Target Indikator Langkah-langkah pembelajaran Metode Evaluasi Instrumen Alat Bantu &
waktu Pendahuluan Bahasan Penutup Pembelajaran Evaluasi referensi
Islam, Pemat 1,5 Islam sebagai Memberikan Memahami Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
Perkader eri atau pilar pemahaman Islam dan menjelaskan islam memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
an dan instrukt peradaban Islam perkaderan sebagai pilar pertanyaan an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
peradab ur Perkaderan perkaderan dalam peradaban dan tentang sesuai materi yang Ceramah -spidol
an sebagai dan menentukan perkaderan yang urgensi dengan disampaikan partisipato -kertas
strategi peradaban peradaban diterapkan oleh perkaderan uraian Instruktur ris -HVS
dakwah Islam Islam dalam Islam materi menyimpulkan
Peserta mampu dan memberi
mengaplikasikan motivasi untuk
perkaderan yang memperdalam
diterapkan oleh materi di luar
Islam forum
Evaluasi Pemat 1,5 Evaluasi Memberikan Memahami Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
Pelaksan eri atau pelaksanaan pemahaman evaluasi mengaplikasikan memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
aan instrukt sistem pelaksanaan perkaderan evalusi gamabaran an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
Perkader ur perkaderan perkaderan utama dan pelaksanaan pelaksanaan sesuai materi yang -spidol
an utama dan utama dan khusus dan perkaderan uatama perkaderan dengan disampaikan -kertas
khusus perkaderan penerapanny dan khusus dalam utama dan uraian Instruktur -HVS
khusus a dalam pelatihan khusus materi menyimpulkan
pelatihan dan memberi
motivasi untuk
memperdalam
materi di luar
forum
Pengem Pemat 1,5 Kajian model- Merumuskan Terumuskan Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
bangan eri atau model model-model nya model- menjelaskan kajian memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
model instrukt pendidikan alternatif model model POD dalam contoh POD an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
pendidik ur orang dewasa dalam alternatif pelatihan dalam sesuai materi yang Praktek -spidol
an orang kontemporer pendidikan dalam Peserta mampu pelatihan dengan disampaikan -kertas
dewasa Model orang pendidikanor mengaplikasikan uraian Instruktur -HVS
pendidikan dewasa ang dewasa POD dalam materi menyimpulkan
orang dewasa pelatihan dan memberi
untuk motivasi untuk
perkaderan memperdalam
Ikatan materi di luar
forum
Psikologi Pemat 1,5 Komunikasi Memmberika Terumuskan Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
komunik eri atau Personal n nya menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
asi instrukt Komunikasi pemahaman komunikasi komunikasi contoh an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
ur Intra personal psikologi efektif dalam personal, intra, komunikasi sesuai materi yang Praktek -spidol
Komunikasi komunikasi pelatihan organisasi dan efektif dengan disampaikan Ceramah -kertas
Organisasi komunikasi masa uraian Instruktur partisipato -HVS
Psikologi Peserta mampu materi menyimpulkan ris
massa mengaplikasikan dan memberi
psikologi motivasi untuk
komunikasi dalam memperdalam
pelatihan materi di luar
forum
Pengem Pemat 1,5 Manajemen Memberikan Merumuskan Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
bangan eri atau SDM pemahaman model menjelaskan memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
SDM instrukt Aplikasi SDM tentang SDM pengembang menejemen SDM pertanyaan an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
ur dalam dalam an SDM dalam bagaimana sesuai materi yang Praktek -spidol
organisasi organisasi dalam kemahasiswaan cara dengan disampaikan Ceramah -kertas
kemahasiswa kemahasisw organisasi Peserta mampu mengembang uraian Instruktur partisipato -HVS
an aan kemahasisw mengaplikasikan kan SDM materi menyimpulkan ris
aan aplikasi SDM dalam dan memberi
organisasi motivasi untuk
kemahasiswaan memperdalam
materi di luar
forum
Micro Pemat Pembuatan Merumuskan Terumuskan Peserta mampu Instruktur Penyaji Penyaji Brain Quiz Pertanyaan -LCD
Teaching eri atau Modul modul nya modul membuat modul memberikan menyampaik menyampaikan Stroming -Plano
instrukt perkaderan perkaderan perkaderan dan penerapannya contoh modul an materi pesan/nilai dari Diskusi -Metaplan
ur dalam pelatihan sesuai materi yang Praktek -spidol
dengan disampaikan -kertas
uraian Instruktur -HVS
materi menyimpulkan
dan memberi
motivasi untuk
memperdalam
materi di luar
forum
BAGAN INTERKONEKSITAS PERKADERAN

Terbentuknya Akademisi Islam yang berakhlak mulia untuk mencapai tujuan Muhammadiyah

Sistem Perkaderan Ikatan

Bidang-Bidang dalam Struktur Ikatan Bidang Kader

Perkaderan Pendukung Perkaderan Utama/Khusus

Korps Instruktur Ikatan

Profil Kader Ikatan

Anda mungkin juga menyukai