Anda di halaman 1dari 3

Konsep Organisasi Institusi Sosial

A. Pengertian Organisasi dan Institusi Sosial

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat,


baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai
sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai
makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Lembaga sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu
jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan
hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan
tujuan mendapatkan keteraturan hidup.

Istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun
social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial. Hal ini dikarenakan social
institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat. Ada
pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem tata kelakuan
dan hubungan yang berpusat pada aktifitas-aktifitas untuk memenuhi berbagai macam
kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat
Lembaga sosial merupakn satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan
yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tat cara dan prosedur
yang dibuat untuk mengatur hubungan antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setis masyarakat sederhana maupun
masyarakatmodern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan
hidup.

B. Proses Pembentukan organisasi dan Institusi Sosial

Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap


penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari
individu yang saling membutuhkan, kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan
norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai Pranata sosial.

Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut:

1. Diketahui

2. Dipahami dan dimengerti

3. Ditaati

4. Dihargai
C. Tipe Organisasi dan Institusi Sosial

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat
atau derajat mereka terstruktur. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi
formal maupun informal yang sempurna.

Organisasi Formal Resmi

Organisasi formal/Resmi adalah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan


orang/masyarakat yang memiliki suatu strutur yang terumuskan dengan baik, yang
menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung
jawabnya, serta memilik kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan
bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian
menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki
sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat
dan jabatan, serta prasyarat lainnya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu
organsasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan
mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal
adalah perusahaan besar, badan-badan pemerintahan, dan universitas-universitas

(J Winardi, 2003;9).

Organisasi Informal

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar


maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang
menjadi anggota organisasi tesebut. Sifat eksak hubungan antar angota dan bahkan
tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal
adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat
dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang
dilakukan terstruktur dan terumuskan.

Menurut Hicks organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi
sekunder;

Organisasi Primer

Organisasi semcam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional
anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi timbal balik dan bukan pada kewajiban
yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-
keluarga tertentu.

Organisasi Sekunder

Organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional dan


kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi
mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun
imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama
antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai
seberapa besar pembayaran gajinya.
Organisasi berdasarkan sasaran pokok

Organisasi yang didirikan tentu memilii sasaran yang ingin dicapai secara maksimal. Oleh
karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka berdasarkan kriteria-
kriteria organisasi tertentu. Adapun sasaran yang dicapai umumnya menurut J. Winardi
adalah;

1. Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu organisasi yang


berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada
kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran peuh
daripenerima servis.

2. Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), yaitu


organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran
dalam bentuk tertentu.

3. Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations)

4. Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations)

5. Organsasi-organisasi pemrintah (government organizations)

6. Organisasi-organisasi sosial (social organizations)

7. Organisasi-organisasi politik

D. Peran dan Fungsi Organisasi

Peran organisasi

Organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok masyarakat untuk mencapai tujuan yang
sama. Organisasi ini merupakan tempat untuk menyalurkan suara atau pendapat dan
tempat untuk menyalurkan suara atau pendapat dan tempat untuk melakukan kegiatan
bersama. Peran organisasi dalam sebuah perusahaan sangatlah penting, karena
perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk mencapai tujuan
tersebut dibutuhkan aktifitas, kerjasama, dan tentu saja orang yang melakukan aktifitas
tersebut atau sumber daya manusia yang ketiga unsur ini terdapat dalam sebuah
organisasi. Kesimpulannya, suatu perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu
membutuhkan organisasi didalamnya agar bisa tercapai tujuan tersebut.

Fungsi Organisasi

Membuat kegiatan menjadi efektif dan efisien dengan adanya organisasi dalam
masyarakat diharapkan agar mampu menyalukan aspirasi dan inspirasi, serta
kepentingan anggota masyarakat yang diwadahkan oleh organisasi masyarakat tersebut.
Dan dengan adanya organisasi dapat memudahkan masyarakatuntuk menyalurkan suara
atau pendapatnya. Dengan struktur organisasi dengan pembagian tugas yang jelas ke
masing-masing pengurus organisasi maka keruwetan pakerjaan organisasi dalam
mencapai tujuan pun dapat dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai