Anda di halaman 1dari 7

Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut

Spiritualitas (spirituality) merupakan sesuatu yang dipercayai oleh


seseorang dalam hubungannya dengan kekuatan yang lebih tinggi (Allah
SWT) yang menimbulkan suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap adanya
Allah SWT dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah
diperbuat. Spiritual salah satu upaya pemenuhan kebutuhan pasien yang
merupakan bentuk pelayanan kesehatan dalam bimbingan rohani pasien.
Perawat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan tersebut , karena
kebutuhan spiritual ini sangat penting untuk pasien yang di diagnosa
harapan hidupnya sangat tipis dan mendekati sakaratul maut.Selain itu juga
peran perawat sangat dibutuhkan untuk mendampingi pasien yang dapat
meningkatkan semangat hidup klien , meskipun harapannya sangat tipis.
Dengan adanya perawat disampingnya pasien bisa lebih mempersiapkan diri
untuk menghadapi azalnya menuju kehidupan yang kekal.

Untuk itu perawat harus bisa membimbing saat sakaratul maut hingga
pasien meninggal dunia dengan tenang dan damai. Dalam konsep islam,
fase sakaratul maut sangat menentukan baik atau tidaknya seseorang
terhadap kematiannya untuk menemui Allah dan bagi perawat pun akan
dimintai pertanggungjawabannya nanti untuk tugasnya dalam merawat
pasien di rumah sakit. Dan fase sakaratul maut adalah fase yang sangat
berat dan menyakitkan seperti yang disebutkan Rasulullah tetapi akan
sangat berbeda bagi orang yang mengerjakan amal sholeh yang bisa
menghadapinya dengan tenang dan senang hati.

Ini adalah petikan Al-Quran tentang sakaratul maut,


Datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya.(QS.50:19).
Alangkah dahsyatnya ketika orang-orang yang zalim (berada) dalam
tekanan-tekanan sakaratul maut. (QS. 6:93)
Dalam Al-hadits tentang sakaratul maut..

Al-Hasan berkata bahwa Rasulullah SAW pernah mengingatkan mengenai


rasa sakit dan duka akibat kematian. Beliau bertutur, Rasanya sebanding
dengan tiga ratus kali tebasan pedang. (HR.Ibn Abi ad-Dunya).

Peran agama terhadap kondisi psikologi


Orang yang merasa dirinya dekat dengan Tuhan, diharapkan akan timbul
rasa tenang dan aman, yang merupakan salah satu ciri sehat mental yaitu:
1. mengatur pola hidup individu dengan kebiasaan hidup sehat
2. memperbaiki persepsi ke arah positif
3. memiliki cara penyelesaian masalah yang spesifik
4. mengembangkan emosi positif
5. mendorong kepada kondisi yang lebih sehat

Pengertian Sakaratul Maut


a.
b.
c.
d.

Sakaratun jamak dari sakratun = keadaan mabuk


Naza = mencabut, mencopot, melepaskan, menghilangkan
Wafat (wafaa) = sempurna/ lengkap (tamma)
Ajal = batas waktu, akhir waktu

Imam Al Gazali berbicara tentang maut, sesungguhnya diketahui dari


jalan-jalan yang menjadi pedoman dan al-quranul karim menyatakannya
pula bahwa maut tidak lebih perubahan keadaan manusia semata. Setelah
berpisahnya jasad, wujudnya tetap, hanya masalahnya dia tersiksa atau
didalam nikmat allah. Arti perpisahan dengan jasad adalah berakhirnya
kekuasaan atas jasad bersamaan dengan keluarnya roh dari jasad tersebut
atas kehendak masa yang telah ditetapkan baginya. Anggota badan
merupakan alat bagi manusia, seperti tangan dipergunakan untuk memukul
dan perbuatan-perbuatan lainnya, telinga untuk mendengar, mata untuk
melihat, dan yang sebenarnya untuk memahami segala sesuatu adalah hati.
Hati disini diibaratkan sebagai roh karena itu disebut hati rohani bukan hati
jasmani, dan roh dengan sendirinya dapat mengetahui segala sesuatu tanpa
bantuan alat atau indera.

Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Kakinya terasa lebih dingin


Jari kaki dan tangan nampak hijau kebiru-biruan
Mata membalik
Denyut nadi mulai tidak teraba
Telinganya tampak lemas (pipih)
Sekali-kali merasa panas, minta dikipasi
Tampak kesehatannya lebih baik, kadang minta makan atau minum

Upaya-upaya yang harus dilakukan oleh perawat muslim


terhadap klien muslim yang sedang menjelang sakaratul
maut:
1. Menalqin(menuntun) dengan syahadat
Sesuai sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam,
Talqinilah orang yang akan wafat di antara kalian dengan, Laa illaaha
illallah. Barangsiapa yang pada akhir ucapannya, ketika hendak wafat, Laa
illaaha illallaah, maka ia akan masuk surga suatu masa kelak, kendatipun
akan mengalami sebelum itu musibah yang akan menimpanya. Perawat
muslim dalam mentalkinkan kalimah laaillallah dapat dilakukan pada pasien
muslim menjelang ajalnya terutama saat pasien akan melepaskan nafasnya
yang terakhir sehingga diupayakan pasien meninggal dalam keadaan husnul
khatimah.
Para ulama berpendapat, Apabila telah membimbing orang yang akan
meninggal dengan satu bacaan talqin, maka jangan diulangi lagi. Kecuali
apabila ia berbicara dengan bacaan-bacaan atau materi pembicaraan lain.
Setelah itu barulah diulang kembali, agar bacaan La Ilaha Illallha menjadi
ucapan terakhir ketika menghadapi kematian. Para ulama mengarahkan
pada pentingnya menjenguk orang sakaratul maut, untuk mengingatkan,
mengasihi, menutup kedua matanya dan memberikan hak-haknya. (Syarhu
An-nawawi Ala Shahih Muslim : 6/458)

Ciri-ciri pokok pasien yang akan melepaskan nafasnya yang terakhir, yaitu :
1. penginderaan dan gerakan menghilang secara berangsur-angsur yang
dimulai pada anggota gerak paling ujung khususnya pada ujung kaki,
tangan, ujung hidung yang terasa dingin dan lembab,
2. kulit nampak kebiru-biruan kelabu atau pucat.
3. Nadi mulai tak teratur, lemah dan pucat.
4. Terdengar suara mendengkur
disertai gejala nafas cyene stokes.
5. Menurunnya tekanan darah, peredaran darah perifer menjadi terhenti dan
rasa nyeri bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat kekuatan
ingatan bervariasi tiap individu. Otot rahang menjadi mengendur, wajah
pasien yang tadinya kelihatan cemas nampak lebih pasrah menerima.
Meninggal dengan membaca syahadat
2. Hendaklah mendoakannya dan janganlah mengucapkan dihadapannya
kecuali kata-kata yang baik
Berdasarkan hadits yang diberitakan oleh Ummu Salamah bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda.
Artinya : Apabila kalian mendatangi orang yang sedang sakit atau orang
yang hampir mati, maka hendaklah kalian mengucapkan perkataan yang
baik-baik karena para malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan. Maka
perawat harus berupaya memberikan suport mental agar pasien merasa
yakin bahwa Allah Maha Pengasih dan selalu memberikan yang terbaik buat
hambanya, mendoakan dan menutupkan kedua matanya yang terbuka saat
roh terlepas dari jasadnya.
3. Berbaik Sangka kepada Allah
Perawat membimbing pasien agar berbaik sangka kepada Allah SWT,
seperti di dalam hadits Bukhari Tidak akan mati masing-masing kecuali
dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah SWT. Hal ini menunjukkan apa

yang kita pikirkan seringkali seperti apa yang terjadi pada kita karena Allah
mengikuti perasangka umatNya
4. Membasahi kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut
Disunnahkan

bagi

orang-orang

yang

hadir

untuk

membasahi

kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut tersebut dengan air atau
minuman. Kemudian disunnahkan juga untuk membasahi bibirnya dengan
kapas yg telah diberi air. Karena bisa saja kerongkongannya kering karena
rasa sakit yang menderanya, sehingga sulit untuk berbicara dan berkatakata. Dengan air dan kapas tersebut setidaknya dapat meredam rasa sakit
yang dialami orang yang mengalami sakaratul maut, sehingga hal itu dapat
mempermudah dirinya dalam mengucapkan dua kalimat syahadat. (AlMughni : 2/450 milik Ibnu Qudamah)
5. Menghadapkan orang yang sakaratul maut ke arah kiblat
Kemudian disunnahkan untuk menghadapkan orang yang tengah
sakaratul maut kearah kiblat. Sebenarnya ketentuan ini tidak mendapatkan
penegasan dari hadits Rasulullah Saw. hanya saja dalam beberapa atsar
yang shahih disebutkan bahwa para salafus shalih melakukan hal tersebut.
Para Ulama sendiri telah menyebutkan dua cara bagaimana menghadap
kiblat :
1. Berbaring terlentang diatas punggungnya, sedangkan kedua telapak
kakinya dihadapkan kearah kiblat. Setelah itu, kepala orang tersebut
diangkat

sedikit

agar

ia

menghadap

kearah

kiblat.

2. Mengarahkan bagian kanan tubuh orang yang tengah sakaratul maut


menghadap ke kiblat. Dan Imam Syaukai menganggap bentuk seperti ini
sebagai tata cara yang paling benar. Seandainya posisi ini menimbulkan
sakit atau sesak, maka biarkanlah orang tersebut berbaring kearah manapun
yang membuatnya selesai.

Sesaat Setelah Ajal Tiba

Setelah muhtadhir telah melalui kematiannya, seperti adanya tandatanda mengendurnya telapak tangan dan kaki, cekungnya pelipis dan hidung
yang tampak lemas, tindakan berikutnya yang sunah dilalukan adalah:
1.

Memejamkan kedua matanya

Jika sampai terlambat hingga kedua matanya tidak bisa dipejamkan, maka
cara memejamkannya dengan menarik kedua lengan serta kedua ibu jari
kakinya secara bersamaan, niscaya kedua mata tersebut akan terpejam
dengan sendirinya.
2.

Mengikat rahangnya ke atas kepala dengan memakai kain yang agak

lebar agar mulutnya tidak terbuka.


3.

Melemaskan sendi-sendi tulangnya dengan melipat tangan ke siku,

lutut ke paha dan paha ke perut. Setelah itu dibujurkan kembali, kemudian
jari-jari tangannya dilemaskan. Jika agak terlambat sehingga tubuhnya sudah
kaku, maka sunah dilemaskan memakai minyak. Hikmah dari pelemasan ini
agar mempermudah proses pemandian dan pengkafanannya nanti.
4.

Melepaskan pakaiannya secara perlahan. Kemudian disedekapkan lalu

mengganti pakaian tersebut dengan kain tipis, (izar misalnya) yang ujungnya
diselipkan di bawah kepala dan kedua kakinya (menutupi semua tubuh).
Kecuali jika ia sedang menunaikan ibadah Ihram, maka kepalanya harus
dibiarkan tetap terbuka.
5.

Meletakkan beban seberat 20 dirham (20gr x 2,75gr = 54,300 gr) atau

secukupnya di atas perutnya dengan dibujurkan dan diikat agar perutnya


tidak membesar.
6.

Membebaskan segala tanggungan hutang atau lainnya. Dan jika tidak

mungkin dilakukan pada saat itu, maka segeralah ahli warinya malakukan
aqad Hawalah (pelimpahan tanggungan hutang) dengan orang-orang yang
bersangkutan. Dan sunah bagi mereka menerima tawaran tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Kisyik, Abdul Hamid. 1991. Mati Menebus Dosa. Jakarta: Gema Insani Press.
Potter dan Perry. 2002. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai