Anda di halaman 1dari 43

BAB III

HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA PERMASALAHAN MANAJEMEN


KEPERAWATAN

A. HASIL PENGKAJIAN
1. 5 M ( Man, Material & Machine, Method, Money, Market )
a. MAN
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia
yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk
mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada
dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul
karena adanya orang – orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
1) Struktur Organisasi Ruang Dzulkhulaifah RSI Arafah Rembang

KABID KEPERAWATAN
Didin Ari H, S.Kep

KEPALA RUANG
Menik Tri M, S.Kep
Hartotok, S.Kep, MH.Kes
WAKARU

Ika Sri R,S.Kep

PJS PJS
Prastiti, S.Kep Nanang P, S.Kep
Sri Isnarni,Amd.Kep Himawati, S.Kep
Rumisih, SE.

ANGGOTA ANGGOTA
1. Hendri Safitri,Amd.Kep 1. Siti Hijriani, Amd.Kep
2. Wisnu P, Amd.Kep 2. Lelesa Marini, Amd.Kep
3. Ns Ferry, S.Kep 3. Witono, Amd.Kep
4. Yayuk, Amd.Kep 4. Hendri Kurniawan, Amd.Kep
5. Sigid, Amd.Kep 5. Ns Uma Habibah,S.Kep

1
2) Jenis Kelamin
Karakteristik perawat berdasarkan jenis kelamin (n = 16 ) menunjukkan
mayoritas perawat berjenis kelamin perempuan, sebanyak 10 orang
(62,5%) dan laki – laki sebanyak 6 orang (37,5%).
3) Pendidikan
Karakteristik pendidikan perawat di Ruang Zdulkhulaifah sampai bulan
November 2018 rata – rata berpendidikan DIII Keperawatan dengan
jumlah 8 orang, S1 Keperawatan 6 orang, Ners2 orang.

TABEL PENDIDIKAN FORMAL PEGAWAI RUANG DZULKHULAIFAH


Tabel: 3.1.
NO PENDIDIKAN STANDART
NAMA
. JABATAN YANG DIMILIKI PENDIDIKAN
1. Menik Tri M, S.Kep Karu S1 Kep D III, pengalaman kerja
minimal 6 th
2. Ika Sri R, S.Kep Wakaru S1 Kep D III, pengalaman kerja
minimal 4 th
3. Sri Isnarni,Amd.Kep PJS S Kep D III, pengalaman kerja
minimal 2 th
4. Prastiti, S.Kep PJS S Kep D III, pengalaman kerja
minimal 2 th
5. Nanang P, S.Kep PJS S Kep D III, pengalaman kerja
minimal 2 th
6. Himawati, S.Kep PJS S Kep D III, pengalaman kerja
minimal 2 th
7. Hendri Safitri,Amd.Kep Pelaksana D3 Kep D3 Kep
8. Wisnu P, Amd.Kep Pelaksana D3 Kep D3 Kep
9. Ns Ferry, S.Kep Pelaksana S Kep Ns D3 Kep
10. Yayuk, Amd.Kep Pelaksana D3 Kep D3 Kep
11. Siti Hijriani, Amd.Kep Pelaksana D3 Kep D3 Kep
12. Lelesa Marini, Amd.Kep Pelaksana D3 Kep D3 Kep
13. Witono, Amd.Kep Pelaksana D3 Kep D3 Kep
14. Hendri Kurniawan, Amd.Kep Pelaksana D3 Kep D3 Kep
15. Ns Uma Habibah,S.Kep Pelaksana S.kep Ns Kep D3 Kep
16. Sigid Untoro, Amd.Kep Pelaksana D3 Kep D3 Kep

2
PENDIDIKAN NON FORMAL PERAWAT DZULKHULAIFAH
Tabel: 3.2.
NO NAMA STANDAR PELATIHAN KEBUTUHAN MASALAH
PERAWAT PELATIHAN YANG DIMILIKI PELATIHAN
1 Menik Tri M 1. Managemen BTCLS Managemen Masa berlaku habis
bangsal Servis excelent bangsal dan belum ada
2. BTCLS BTCLS, penyelenggaraan
3. Servis lagi
excelent
2 Ika Sri R 1. Managemen BTCLS Managemen Belum ada
bangsal Servis excelent bangsal pelatihan, masa
2. BTCLS, BTCLS berlaku habis
3. Servis
excelent

3 Nanang P 1. Managemen Managemen Managemen Belum ada program


bangsal bangsal bangsal pelatihan
2. BTCLS, BTCLS
3. Servis Servis
excelent excelent

4 Himawati 1. Managemen BTCLS Managemen Belum ada program


bangsal Servis excelent bangsal pelatihan
2. BTCLS, BTCLS
3. Servis
excelent
5 Prastiti Iriani 1. Managemen BTCLS BTCLS Belum ada program
bangsal Servis excelent pelatihan
2. BTCLS,
3. Servis
excelent
6 Lelesa 1. BTCLS BTCLS Belum ada program
Marini 2. Servis Servis pelatihan
excelent excelent
7 Hendri 1. BTCLS BTCLS Servis Belum ada program
Safitri 2. Servis excelent pelatihan

3
excelent

8 Hendri 1. BTCLS BTCLS Servis Belum ada program


Kurniawani 2. Servis excelent pelatihan
excelent
9 Yayuk Y 1. BTCLS BTCLS Servis Belum ada program
2. Servis excelent pelatihan
excelent
10 Uma 1. BTCLS BTCLS Servis Belumada
Habibah 2. Servis excelent penyelenggaraan
excelent lagi
11 Wisnu P 1. BTCLS BTCLS Servis Belum ada program
2. Servis excelent pelatihan
excelent
12 Sri Isnarni 1. BTCLS BTCLS Servis Belum ada program
2. Servis excelent pelatihan
excelent
13 Siti Hijriani 1. BTCLS BTCLS Servis Belum ada program
2. Servis excelent pelatihan
excelent

14 Witono 1. BTCLS BTCLS BTCLS BTCLS sudah habis


2. Servis Servis masa berlakunya
excelent excelent Belum ada program
pelatihan
15 Ferry 1. BTCLS BTCLS Servis Belum ada program
2. Servis excelent pelatihan
excelent
16 Sigid Untoro 1. BTCLS BTCLS Servis Belum ada program
2. Servis excelent pelatihan
Excelent

4
KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN RUANG DZULKHULAIFAH TAHUN 2018
Tingkat ketergantungan pasien
Tabel 3.3
No Jenis/kategori Rata-rata Rata-rata jam Prosentase
pasien/hari perawatan/hari/pasien
1. Pasien 17 4 85%
Jumlah 17 4 85%

Beban kerja /hari : 17 x 4 jam = 68


Beban kerja/ tahun : 68 x 365 = 24,820
Hari libur : 86
Hari efektif / tahun : 279
Jam kerja efektif : 279 :7 = 1,953
Jumlah perawat yang dibutuhkan = volume pekerja / jam efektif
= 24,820 / 1,953
= 12,71
Jumlah perawat menurut ppni = 12,71 x 25%
= 12,71 + 3,18
= 15, 89
= 16
Jumlah Keperawatan yang dibutuhkan 16 orang
(Sumber : Dasar rumus perhitungan tingkat ketergantungan DEPKES RI tahun 2005)

Pasien yang dirawat di ruang Dzulkhulaifah adalah pasien vip dan HCU. Observasi
dilakukan pada tanggal 6–8 Mei 2019 didapatkan jumlah pasien rata-rata per hari 17 orang,
Perawat yang pelatihan BTCLS tapi sudah ED =37,5 %, yang belum pernah pelatihan sama
sekali 6,25%.

Jumlah Tenaga Dinas Pagi ;Jumlah Tenaga Dinas Siang ;


1. Kepala Ruang :1 1. Perawat PJ Shift :1
2. Ketua Tim :1 2. Perawat pelaksana :2
3. Perawat Pelaksana :3
4. Perawat Orientasi :-

Jumlah Tenaga Dinas Malam ;


1. Perawat PJ Shift :1
2. Perawat pelaksana :2

5
KESIMPULAN :
1. Secara kualitas, pendidikan formal karu sudah mendekati standart tapi belum
memenuhi standart yang ditentukan RS. Yang sekarang sudah berproses mengikuti
pendidikan profesi Ners. Dan diiharapkan semua tenaga memenuhi standart
kompetensi BTCLS dan servis exellent. Jumlah tenaga keperawatan yang ada di
ruangan Dzulkhulaifah adalah 16 (100%), yang sudah pernah mengikuti pelatihan
BTCLS 15 (93.73 %) namun ada 6 yang sudah kadarluarsa, dan yang belum pernah
mengikuti pelatihan BTCLS ada 1 orang (6,27 %). Sedangkan pelatihan servise
exellent banyak yang belum pernah mengikuti. Adapun peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan yang diperoleh dengan cara pelatihan secara berkala.
2. Sesuai dengan standart rumah sakit dan berdasarkan data diatas, kita simpulkan
bahwa SDM ketenagaan ruang Dzulkulaifahsudahmemenuhi standart. Secara
kwantitatif, jumlah tenaga yang tersedia adalah 16 orang (100%) dari kebutuhan
tenaga yang direkomendasikan sesuai rumus Depkes yang berjumlah 16 orang (100
%).

TABEL SWOT MAN


Tabel 3.4

STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY TREATHENED


1. Terbukanya 1.Sesuai hasil kajian jumlah Dari hasil kajian Dengan banyaknya
kesempatan perawat yang sudah pasien dan pilihan kelas rawat
mengikuti pelatihan BTCLS 93,73 %, keluarganya di RSI Arafah
pelatihan namun masa berlakunya bahwa Rembang maka
sehingga ada yang sudah habis. masyarakat pasien banyak
diadakan 6.27 % diantaranya belum mengharapkan yang pindah
program pernah mengikuti pelayanan yang dikelas yang lebih
pelatihan pelatihan BTCLS. terampil dan tinggi
secara berkala Sedangkan pelatihan peduli terhadap
servise exellent banyak pasien
yang belum pernah
mengikuti.

6
ANALISA SWOT MAN
Tabel 3.5

ANALISA SWOT MAN LANGKAH STRATEGI

OPPORTUNITY O:harapan masyarakat akan Dengan adanya harapan masyarakat


STRENGHT pelayanan yang terampil dan akan pelayanan yang terampil dan
peduli terhadap pasien peduli terhadap pasien maka akan
dimanfaatkan tenaga sebanyak 16
S: Adanya kecukupan jumlah
org di Dzulkhulaifah dengan
perawat dengan pendidikan
kualifikasi S.Kep sebanyak 7 org.
profesi (Ners) sebanyak :2
orang, S.Kep : 7 org dan DIII
Kep : 7 org
TREATHENED T: banyaknya pilihan yang ada Dengan adnya kecukupan jumlah
STRENGHT maka pasien banyak yang perawat denga pendidikan profesi
pindah diRS yang lebih tinggi (Ners) sebanyak 2 org, DIII Kep 7
org, S.Kep 7 org dimanfaatkan
S: Adanya kecukupan jumlah
potensinya untuk meningkatkan
perawat dengan pendidikan
perawat lebih profesional dan
profesi (Ners) sebanyak :2
humanis agar pasien tetap memilih
orang, S.Kep : 7 org dan DIII
diRS Islam Arafah Rembang.
Kep : 7 org
TREATHENED T: banyaknya pilihan RS yang Memanfaatkan SDM dengan
WEAKNESS Ada maka ada pasienyang menggerakkan keramahan dengan
pindah diRS yang lebih tinggi menggunakan memanfaatkan SPO
W: Banyak tenaga yang dalam yang ada dan diterapkan dengan
pelaksanaanya belum mengikuti benar
pelatihan servise exellent

OPPORTUNITY O: harapan masyarakat akan Dengan banyakknya pilihan RS


WEAKNESS pelayanan yang terampil dan Swasta yang ada maka pasien
peduli terhadap pasien banyak uang pindah ke RS yang
W: Banyak tenaga yang dalam lebih tinggi
pelaksanaanya belum mengikuti
pelatihan servise exellent

7
FUNGSI – FUNGSI MANAJEMEN

Tabel 3.6
NO URAIAN KONDISI YANG MASALAH
ADA
1 Perencanaan
a. Menunjuk ketua tim pengganti / ka jaga / Secara teori Ka jaga / Pj shift
PJ shift yang akan bertugas di ruangan sudah dilakukan belum optimal
masing – masing jika ketua tim tidak ada. tetapi dalam melakukan tugas
pelaksanaannya pelimpahan tersebut
masih belum bisa
terlaksana
b. Mengikuti serah terima pasien di shift Belum dilakukan Datangnya sering
sebelumnya. terlambat
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan Sudah dilakukan Belum ada bukti
klien : gawat, transisi dan persiapan tertulis tentang
pulang bersama ketua tim. identifikasi tingkat
ketergantungan
pasien
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang di Sudah dilakukan Jumlah tenaga
butuhkan berdasarkan aktifitas perawat sudah sesuai
kebutuhan klien bersama ketua tim, dengan kebutuhan
mengatur penugasan / penjadwalan. ruangan
e. Merencanakan strategi pelaksanaan Sudah dilakukan Kepala ruang masih
keperawatan. meski belum mengerjakan tugas
sempurna staf pelaksana tapi
situasional
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui Sudah dilakukan Tidak ada masalah
kondisi, patofisiologis, tindakan medis
yang dilakukan, program pengobatan dan
mendiskusikan dengan dokter tentang
tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien.
g. Mengatur dan mengendalikan asuhan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
keperawatan.
h. Membimbing pelaksanaan asuhan Sudah dilakukan Tidak ada masalah

8
keperawatan.
i. Membimbing penerapan proses Sudah dilakukan ada masalah
keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan.
j. Mengadakan diskusi untuk pemecahan Belum dilakukan ada masalah
masalah. ada ronde
keperawatan
k. Memberikan informasi kepada pasien Sudah dilakukan Form Edukasi masih
atau keluarga yang baru masuk RS. meski belum ada yang belum
sempurna lengkap terisi
l. Membantu membimbing terhadap Sudah dilakukan Tidak ada masalah
peserta didik keperawatan

2 Pengorganisasian
a. Memutuskan metode penugasan: sudah Sudah dilakukan Masih banyak staff
ditetapkan oleh bidang keperawatan tapi pelaksana yang
melalui SK direktur. Dalam bentuk pelaksanaannya melakukan metode
metode penugasan tim belum bisa penugasan fungsional
optimal
b. Merumuskan tujuan metode penugasan Masih campuran Ketidak tahuan staf
antara tim dan mengenai metode tim
fungsional
c. Membuat rincian tugas tim dan anggota Sudah ada uraian Tidak ada masalah
tim secara jelas. tugas dari bidang
keperawatan
d. Membuat rentang kendali kepala ruang Sudah dilakukan Tidak ada masalah
membawahi 2 ketua tim dan ketua tim
membawahi 2 – 3 perawat.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga Sudah dilakukan, Tidak ada masalah
keperawatan: membuat proses dinas, staf sudah tahu
mengatur tenaga yang ada setiap hari prosedur tukar
dan lain – lain jaga
f. Mengatur dan mengendalikan logistik Sudah dilakukan Tidak ada masalah
ruangan.
g. Mengatur dan mengendalikan situasi Sudah dilakukan Tidak ada masalah
tempat praktik

9
h. Mendelagasikan tugas kepala ruang jika Sudah dilakukan Tidak ada masalah
tidak berada di tempat kepada ketua tim. ada bukti tertulis
i. Memberi wewenang kepada tata usaha Sudah dilakukan Tidak ada masalah
untuk mengurus administrasi pasien.
j. Identifikasi masalah dan cara Sudah dilakukan Tidak ada masalah
penanganannya
3 Pengarahan dan Pengawasan Tidak ada masalah
a. Memberikan pengarahan tentang Sudah dilakukan
penugasan kepada ketua tim
b. Memberikan pujian kepada anggota tim Sudah dilakukan Tidak ada masalah
yang melaksanakan tugas dengan baik.
c. Memberikan motivasi dalam peningkatan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
d. Menginformasikan hal – hal yang Sudah dilakukan Tidak ada masalah
dianggap penting dan berhubungan
dengan askep pasien.
e. Melibatkan bawahan sejak awal hingga Sudah dilakukan Tidak ada masalah
akhir kegiatan.
f. Membimbing bawahan yang mengalami Sudah dilakukan Tidak ada masalah
kesulitan dalam tugasnya
g. Meningkatkan kolaborasi dengan Sudah dilakukan Tidak ada msalah
anggota tim lainnya.
h. Melalui komunikasi : mengawasi dan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
berkomunikasi langsung dengan ketua
tim dalam pelaksanaaan mengenai
asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien.
i. Melalui supervisi : Sudah dilakukan Tidak ada masalah
Pengawasan langsung melalui inspeksi,
mengamati sendiri atau melalui laporan
langsung secara lisan dan mengawasi
kelemahannya yang ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu
mengecek daftar hadir ketua tim,
membaca dan memeriksa rencana
keperawatan serta catatan yang dibuat

10
selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan),
mendengar laporan ketua tim tentang
pelaksanaan tugas.
j. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama
ketua tim
k. Audit Keperawatan Sudah Tidak ada masalah
dilaksanakan
4 Pengendalian
a. Pelaksanaan proses evaluasi / controling Proses evaluasi / Bentuk evaluasi atau
pada rencana yang sedang berjalan controlling supervisi klinik belum
b. Melihat performance / kinerja sebagai sebagian sudah sepenuhnya
koreksi. dilakukan dalam dilakukan misalnya
bentuk supervisi audit kasus, supervisi
kinerja perawat tindakan
maupun supervisi keperawatan.
yang lain.
c. Menggunakan acuan kepatuhan dalam Sudah dilakukan Tidak ada masalah
pencapaian pelaksanaan visi dan misi namun belum dalam penilaian staf
yang disesuaikan dari bidang sepenuhnya
keperawatan, menentukan standar dilakukan sesuai
asuhan keperawatan / standar praktek dengan visi, misi
keperawatan, mengatur penampilan standar asuhan
kinerja dari ruangan dan staf, keperawatan
menggunakan anggaran dana dengan yang sudah
baik dibuat
d. Mengukur hasil / prestasi yang telah
diperoleh staf atau organisasi.
e. Membandingkan hasil yang telah dicapai
dengan tolok ukur / standar.
f. Memperbaiki penyimpangan – Sudah dilakukan Tidak ada masalah
penyimpangan yang terjadi sesuai
dengan faktor – faktor penyebabnya dan
menggunakan faktor tersebut untuk

11
menetapkan langkah – langkah
intervensi.

b. Material dan Machine

Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki. Machine atau mesin digunakan untuk memberi
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efisiensi kerja.
1) Lokasi dan Denah Ruang Dzulkhulaifah
Ruang Dzulkhulaifah merupakan salah satu ruang rawat inap kelas VIP,HCU ,
Kelas I anak dan dewasa Ruang tersebut berbatasan dengan :
a. Sebelah selatan ruang Sofa Marwa
b. Sebelah utara ruang Muzdalifah
c. Sebelah timur tembok perbatasan
d. Sebelah barat ruang titik kumpul
Hasil pengkajian dan pengamatan untuk ruangan Dzulkhulaifah kurang strategis di
karenakan ruangannya berada ditengah tengah antara ruang Sofa Marwa dan
Muzdalifah dengan jarak terlalu berdekatan sehingga ventilasinya kurang baik

DENAH RUANG TERATAI 4

D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8

TAMAN Kantor
perawat

D15 D14 D13 D12 D11 D10 D9 Gudang


kantor

KETERANGAN :

D1 – D9 =Kamar untuk pasien vip

D10 =Kamar pasien HCU

D11 – 14 = kamar pasien kelas 1 dewasa perempuan dan laki – laki

12
D15 = kamar pasien kelas 1 anak anak

2) Fasilitas untuk petugas kesehatan


- Nurse station
- Ruang ganti / tempat shalat
- Ruang KARU
- Tempat penyimpanan alat alat
- Gudang
- Kamar mandi
Berdasarkan denah ruang Dzulkhulaifah diatas kami menemukan ruang spulhok
tidak ada ventilasinya.

3) Fasilitas untuk pasien


 Tempat tidur
Ruang Dzulkhulaifah terdiri dari 20 tempat tidur pasien, vip satu tempat tidur, HCU
satu tempat tidur, dan kelas satu terdiri dari 2 tempat tidur.
 Kamar mandi
Setiap kamar terdapat 1 kamar mandi dan WC
 Meja pasien yang sekaligus menjadi almari pakaian
 Kursi pasien
4) Fasilitas Ruangan
Setiap kamar vip berisi 1 bed, 1 almari, 1 kursi sofa untuk penunggu, 1 kursi plastic
untuk penunggu, 1 tv dan 1 ac, 1 telp, 1 kulkas, air mandi panas dingin kamar.Setiap
kamar HCU berisi 1 bed, 1 almari, 1 kursi plastic untuk penunggu, 1 troli emergency,
1 ac, 1 telp. Setiap kamar kelas satu berisi 2 bed, 2 almari, 2 kursi plastic untuk
penunggu, 1 tv dan 1 ac, 1 telp.Berdasarkan wawancara dengan sebagian pasien
dan keluarga fasilitas di ruangan untuk pasien sudah cukup baik hanya saja panas
dingin divip sering rusak.
5) Fasilitas Tempat Obat
Fasilitas untuk obat pasien berada di alat alat dengan menggunakan loker sesuai
dengan bed klien. Pemberian obat sesuai dengan dosis yang telah diberikan dokter
dan jam pemberian sesuai dengan jadwal.

13
1) Inventaris Alat Ruang Perawatan Bedah
Tabel 3.7
No Nama Barang

1 Tempat tidur pasien 15. BSM

2 Tiang infuse 16. Oksigen set

3 Kursi roda 17. Thermometer

4 Ambubag 18. Emergency set

5 Stetoskop 19. Transfuse set

6 Timbangan badan 20. Pispot dewasa

7 Senter 21. Sputum pot

8 EKG 22. OPA

9 Suction 23. Saturasi oksigen

10 Tourniquette 24 .Animec

11 Syring pump 25.Nebulizer

12 Film viewer 26.Suction Pump

13 Sterilisator 27. tensi air raksa dan digital


Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
TentangKlasifikasi Rumah Sakit

2) Inventaris Alat Ruang Perawatan Bedah


Tabel 3.8
NO NAMA STANDAR / YANG DIMILIKI/ MASALAH
ALAT KONDISI DEPKES KONDISI
1 Ambubag 1/ baik 1/ baik Tidak ada masalah
2 Animek 1//baik 1/masih baik Tidak ada masalah
3 Bak 2/baik 2/masih baik Tidak ada masalah
Instrumen
4 Bak spuit 2/baik 2/masih baik Tidak ada masalah
5 Bengkok 2/baik 2/masih baik Tidak ada masalah
6 Cool box 1/baik 1/masih baik Tidak ada masalah
7 ECG 1/baik 1/masih baik, Tidak ada masalah
dikalibrasi secara
berkala
8 Es Kap 2/baik 2/masih baik Tidak ada masalah, alat
siap pakai
9 GB Set 2/baik 2/masih baik Tidak ada masalah

14
10 Gunting 1/baik 1/masih baik Tidak ada masalah
silia
11 Gunting 2/baik 2/masih baik Tidak ada masalah
Verban
12 Irigator 1/baik 1/masih baik Tidak ada masalah
Lavement
13 Kursi Roda 2/baik 2/masih baik Tidak ada masalah
14 Lampu 1/baik 1/masih baik Tidak ada masalah
Baca
Rongent
15 Mortir 1/baik 1/masih baik Tidak ada masalah
16 Pispot 8/baik 8/masih baik Tidak ada masalah
17 Senter 2/baik 2 /masih baik Tidak ada masalah
18 Spuit 1/baik 1/masih baik Tidak ada masalah
Gliserin
19 Standar 22/bak 8/kurang baik ada masalah
Infus
20 Stetoskope 2/baik 2/masih baik Tidak ada masalah
dewasa
21 Stetoskop 2/baik 2/masih baik Tidak ada masalah
anak
22 Syring 1/baik 1/masih baik, Tidak ada masalah
dikalibrasi secara
Pump
berkala
23 Tabung O2 1/baik 1/masih baik Tidak ada masalah
Kecil
24 Termomet 2/baik 2/masih baik, Tidak ada masalah
dikalibrasi secara
er
berkala
25 Timbangan 1/baik /1/masih baik Tidak ada masalah
BB
26 Tong 1/baik 1/masih baik Tidak ada masalah
spatel
27 Tourniquet 2/baik 2/masih baik Tidak ada masalah
28 Troli Ganti 1/baik 1/masih baik Tidak ada masalah
Balut
29 Troli Injeksi 1/baik 1/masih baik Tidak ada masalah
30 Tromol 1/baik 1/masih baik Tidak ada masalah

15
Kasa kecil
31 Suction 1/baik 1/masih baik, Tidak ada masalah
dikalibrasi secara
berkala
32 Saturasi 1/baik 1/masih baik, Tidak ada masalah
dikalibrasi secara
berkala
Sumber: Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomer 56 Tahun 2014
tentang klasifikasi rumah sakit.

LAPORAN PEMAKAIAN BARANG


Tabel 3.9

NO NAMA BARANG JUMLAH KET

1 Bantalan cap 2

2 Baterai 1

3 Buku ekspedisi 2

4 Buku folio 100 lb 2

5 Buku folio 200 lb 2

6 Buku kwarto 100 lb 2

7 Buku kwarto 200 lb 2

8 Buku skrip 1

9 Cutter 1

10 Gunting 1

11 Isi staples besar 20

12 Isolasi bening 2

13 Klip file 2

Klip kecil 2
14
Lem kertas 3
15

16 Penggaris 30 cm 1

Penggaris 40 cm 1
17
Penghapus karet 1
18

19 Penghapus papan tulis 2

16
Pensil 4
20
Pensil merah biru 2
21
Perforator kecil 1
22
Remover 1
23
Snelhekter plastik 2
24
Isi staples kecil 10
25
Spidol boardmarket 10
26
Spidol kecil hitam/merah 2/2
27
Spidol permanen 6
28

29 Staples besar 1

Staples kecil 1
30
Stopmap kertas 10
31
Amplop rujukanA 100
32

33 Stopmap kertas 1

Tinta stempel 1
34
Tip ex 3
35

36 Amplop putih kop 50

Pengembalian obat 10
37
RM 19 2
38
Permintaan foto rontgen 5
39

40 Resep rawat inap umum 5

Resep RI Non PBI 15


41
Surat ket dokter RI 5
42

43 Kartu pemantauanO2 2

Formuler pemeriksaan laborat 2


44

Administrasi Penunjang

- Buku pasien pulang

17
- Buku TTV
- Buku Penerimaan barang
- Buku timbang terima
- Buku Injeksi
- Buku oral obat

LAPORAN PEMAKAIAN BARANG ELEKTRONIK


Tabel 3.10
NO NAMA Jumlah kondisi MASALAH
ALAT
1 AC 15 Sering rusak Sering bocor
2 TV 15 Baik Chanel tidak lengkap
3 Remote 15 Baik Baterai sering habis
AC
4 Remote tv 15 Baik Baterai sering habis
5 Kran air 9 Sering rusak Kran panas tidak fungsi
panas
dingin
6 Kulkas 11 Baik Tidak masalah
7 Heater 9 Baik Tidak masalah
8 Kipas 4 Sering rusak Sering rusak
angin

SWOT MATERIAL
Tabel 3.11
Strenght Weakness Opportunity Treathened

1. Fasilitas - AC sering - Peluang masyarakat -Banyak RS lain


Ruang bocor, kran untuk memilih kamar yang menjadi
dzulkhulaifah panas dingin VIP besar karena saingan dengan
tidak berfungsi membutuhkan fasilitas yang lebih
dengan baik kenyamanan. baik

18
ANALISA SWOT MATERIAL DAN MECHINE

Tabel 3.11

ANALISA SWOT MATERIAL DAN LANGKAH STRATEGI


MECHINE
OPPORTUNITY O: Peluang masyarakat berobat besar Kolaborasi dengan
STRENGHT
karena tempatnya strategis sarpras untuk
S: Ruang Dzulkhulaifah memiliki 15 kamar melakukan jadwal
kamar terdiri dari 20 tempat tidur. 9 pemeliharaan alat dan
kamar(9 tempat tidur) untuk pasien vip, 1 mengganti alat alat yang
kamar( 1 tempat tidur) untuk pasien rusak dengan yang baru
HCU, dan 5 kamar ( 10 tempat tidur )
untuk kasien kelas 1
Pemberian program pemeliharaan alat
TREATHENED T T : Banyak RS lain yang menjadi saingan Peningkatan fasilitas
STRENGHT
dengan fasilitas yang lebih baik kamar
S : Ruang Teladan 4 memiliki 8 kamar
terdiri dari 16 tempat tidur. 6 kamar(12
tempat tidur) untuk pasien bedah dan 2
kamar( 4 tempat tidur) untuk pasien
ulkus
Merencanakan pemeliharaan alat
TREATHENEDT: T: Banyak RS lain yang menjadi saingan Merencanakan
WEAKNESS dengan fasilitas yang lebih baik pemeliharaan alat secara
W: W: fasilitas yang kurang memadai berkala

OPPORTUNITY O: Peluang masyarakat berobat besar Peningkatan mutu


WEAKNESS karena tempatnya strategis pelayanan dengan
W: W: fasilitas kamar diperbaiki atau dipenuhi pemeliharaan berkala

19
c. Methode
Metode asuhan keperawatan yang diterapkan di ruang dzulkhulaifah adalah :
1) Model Asuhan Keperawatan Tim
Model keperawatan yang di terapkan di ruang dzulkhulaifah yaitu model
asuhan keperawatan Tim melalui model tim dimana sistem keperawatan tim yaitu suatu
metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional
memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
kelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.Metode Timdi Ruang
dzulkhulaifah terdiri dari 2tim. Setiap tim 1 membawahi 5 perawat pelaksana dan Tim 2
membawahi 5 perawat pelaksana.Pembagian tanggungjawab area praktik tim 1 adalah
tempat tidur no 1 s/d 9 dan 2 tim tempat tidur 10 s/d 15 . Perawat pelaksana terbagi
dalam 3 sift, masing – masing sift terdiri dari 2 perawat pelaksana dan 1 penanggug
jawab sift. Seorang perawat pelaksana bertanggung jawab pada 5-6 orang pasien
Didalam pelaksanaannya anggota tim 1 dan tim 2 tidak tetap masih berubah-
ubah dan kegiatan memberikan pelayanan masih terkesan menggunakan metode
fungsional. Misalnya dalam memberikan obat injeksi dilakukan oleh 1-2 orang pada
pasien secara keseluruhan. Ruang Dzulkhulaifah tidak sesuai dengan metode tim
karena ketidak tahuan staf mengenai apa itu metode tim dan belum ada SK yang
keluar.
2) Timbang Terima dan Operan
Timbang terima yang selama ini sudah di rencanakan di ruang Dzulkhulaifah
pada setiap pergantian shift jaga di nurse station dengan dihadiri oleh kepala ruang,
katim dan perawat pelaksana belum sepenuhnya dilakukan. Cara penyampaian isi
timbang terima secara komprehensif meliputi: diagnose medis, program kolaborasi,
therapydokter, program tindakan, keluhan pasien dan diagnosa keperawatan. Operan
dilakukan setelah timbang terima dengan melakukan visit ke kamar pasien secara lisan
dan menyampaikan kepada pasien serta keluarga tentang perawat yang jaga
selanjutnya. Hasil pengamatan dan wawancara dengan kepala ruang di ruang
Dzulkhulaifah timbang terima, pre dan post conference belum di lakukan sesuai dengan
SOP dan semua petugas belum melaksanakannya.
3) Pendelegasian
Pendelegasian tugas diruangan sudah dilaksanakan sesuai SOP yang ada di rumah
sakit yaitu pendelegasian tugas dari kepala ruang kepada salah satu katimnya bila
kepala ruang cuti dalam waktu yang lama. Hal ini sudah tertulis dalam buku
pendelegasian.

20
4) Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
menyelesaikan masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat,pasien dan
keluarga dilibatkan untuk membahas masalah keperawatan akan tetapi pada kasus
tertentu harus di lakukan oleh perawat ahli atau konselor,kepala ruangan,perawat
vokasi yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Dari hasil wawancara denganruang Dzulkhulaifah jadwal untuk
dilaksanakannya ronde belum pernah dilakukan.
5) Discharge Planing
Discharge planing ada dua yaitu untuk pasien kritis dan non kritis, untuk
pasien kritis dilakukan sejak awal pasien masuk sampai pulang dan untuk non kritis di
berikan saat pasien mau pulang.
Discharge planning di ruang Dzulkhulaifah di lakukan pada pasien non kritis
terdapat format yang baku berupa resume pasien pulang meliputi penjelasan dalam
obat-obatan, perawatan, surat control, resume, nutrisi, aktivitas ,istirahat dan hasil
pemeriksaan penunjang seperti foto rontgen dan USG.
Resume pasien pulang di berikan pada saat pasien pulang dandianjurkan
untuk membawa pada saat pasien kontrol. Untuk pasien pulang atas permintaan sendiri
(APS) di berikan penjelasan tentang resiko jika pulang dalam seluruh keadaan dan
menjadi tanggung jawab keluarga setelah menandatangani permintaan APS dan
setelah pasien keluar dari RS menjadi tanggung jawab keluarga. Untuk pasien
meninggal,pasien di observasi penyebab kematian terlebih dahulu, selanjutnya keluarga
di berikan surat bukti kematian, perlengkapan persyaratan kemudian di antar ke bagian
pemulasaran jenazah di kamar mayat. Setelah itu jenazah di bawa pulang dengan mobil
rumah sakit dan untuk discharge planing pasien kritis di ruang Dzulkhulaifah sudah ada,
berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan kepala ruang Dzulkhulaifah untuk
discharge planing pasien kritis sudah di lakukan namun pendokumentasiannya di isi di
lembar CPPT.
6) Dokumentasi keperawatan
Pada form pendokumentasian asuhan keperawatan sudah mencakup seluruh
proses keperawatan pasien yang meliputi:
a) Pengkajian yang terdiri dari keluhan pasien, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu dan riwayat penyakit keluarga sudah terisisaat pengkajian
b) Analisa data sudah terisi secara ceklist pada form catatan keperawatan.
c) Diagnosa keperawatan sudah terisi secara ceklist
d) Intervensi sudah terisi secara ceklist

21
e) Impementasi sudah terisi secara singkat pada form catatan keperawatan
f) Evaluasi sudah terisi secara singkat per shif pada form catatan keperawatan.
Secara umum pendokumentasian belum cukup baik dan dari hasil observasi
yang telah dilakukan perawat maupun dokter umum telah mengisi SOAP dengan benar
di CPPT, tetapi sebagian dokter spesialis belum cukup baik dalam pendokumentasian
SOAP di CPTT.

SWOT METHODE
Tabel 3.12
Strength Weakness Opportunity Treathened

Model manajemen Pada Adanya kebijakan Adanya tuntutan


keperawatan di ruang pelaksanaannya di pemerintah yang lebih tinggi
Dzulkhulaifah ruang tentang dari masyarakat
menggunakan metode Dzulkhulaifah profesionalisasi untuk
tim masih perawat mendapatkan
menggunakan pelayanan yang
metode fungsional lebih profesional.

ANALISA SWOT METHODE

Tabel 3.13

ANALISA SWOT METHODE LANGKAH STRATEGI


OPPORTUNITY O : Adanya kebijakan pemerintah Pemanfaatan secara maksimal
STRENGHT tentang profesionalisasi tenaga perawat sesuai dengan
perawat metode keperawatan.
S : Model Managemen
keperawatan di ruang
Dzulkhulaifah menggunakan
metode tim

22
TREATHENED T : Adanya tuntutan yang lebih Peningkatan mutu pelayanan
STRENGHT tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang
lebih profesional.
S : Model manajemen
keperawatan di ruang
Dzulkhulaifah menggunakan
metode tim

TREATHENED T: Adanya tuntutan yang lebih Pemanfaatan tenaga perawat


WEAKNESS tinggi dari masyarakat untuk secara maksimal disesuaikan
mendapatkan pelayanan yang dengan kebutuhan ruangan
lebih profesional.
W: Pada pelaksanaannya di ruang
Dzulkhulaifah masih
menggunakan metode
fungsional
O: Adanya kebijakan pemerintah Pelaksanaan Manajemen
OPPORTUNITY tentang profesionalisasi perawat Asuhan Keperawatan Tim
WEAKNESS W: . Pada pelaksanaannya di
ruang Dzulkhulaifah masih
menggunakan metode fungsional

d. MONEY
Sumber pembiayaan ruang Dzulkhulaifah sebagian besar berasal dari
keuntungan RSI Arafah Rembang. Hasil dari wawancara dengan
kepalaruang, perawat s e r t a administrasi yang ada diruang
Dzulkhulaifah didapatkan pembayaran pasien sebagian besar BPJS Non
PBI sedangkan sisanya dari pasien umum (biaya sendiri) dan kerjasama
pihak ketiga (asuransi).
1) Anggaran sarana dan prasarana
Ruang Dzulkhulaifah mengisi form usulan barang Alkes setahun sekali
pada awal bulan Januari, usulan tersebut diberikan kepada bidang
Keperawatan untuk direkap.Tiap bulan ruang Dzulkhulaifah juga
mengusulkan alat kebutuhan kantor, alat kebersihan ke Kasubag Umum
RSI Arafah Rembang.

23
2) Anggaran SDM ( Sumber Daya Manuasia )
Anggaran SDM untuk pelatihan staff didapat dari rencana anggaran
Rumah sakit dan ada yang biaya sendiri. Setiap pelatihan yang ada di
RSI Arafah Rembang dibiayai oleh RSI Arafah Rembang. Sedangkan
untuk pelatihan di luar RSI Arafah Rembang ada dibiayai dan ada yang
biaya sendiri.
3) Anggaran Keuangan Karyawan
Anggarandana yang diperolehruang Dzulkhulaifah untuk setiap pegawai
diperolehdaripihakrumahsakititusendiri. Selain mendapatkan gaji,
semuakaryawanmendapatkan insentif atauremunerasi yang diterima tiap
bulan yang berasaldaritagihan BPJS danUmum di bulansebelumnya.
e. MARKET
Pelanggan Ruang Dzulkhulaifah adalah pasien BPJS Non PBI dan umum. Hasil
pengkajian tanggal 6 – 8 Mei 2019, didapatkan data jumlah pasien sejumlah 17
pasien dengan masa perawatan 3-5 hari perawatan dengan prosentase BPJS 70
% dan umum 30 %. Dengan adanya aturan BPJS yang terbaru terjadi
penurunan pasien sehingga untuk meningkatkan kepuasan layanan terutama
bagi pasienperlu peningkatan layanan prima dengan cara peningkatan
knowledge, skill dan attitude bagi karyawannya. Dalam beberapa hari terjadi
penurunan bor diruang dzulkhulaifah.

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

INDIKATOR MUTU AREA KLINIK

Tabel 3.14

NO JENIS JUDUL INDIKATOR TARGET CAPAIAN


INDIKATOR
1 Assesmen Pasien Tingkat kelengkapan 100% 100%
pengisian assesmen awal pengisian
medis pasien rawat inap assesmen
oleh DPJP awal medis
pasien rawat
inap sudah
lengkap
2 Pelayanan Kejadian tidak dilaporkanya 0% 0%
laboratorium nilai kritis Setiap kejadian
nilai kritis

24
selalu
dilaporkan

3 Pelayanan Angka kesalahan pelayanan ≤ 2% ≤ 2%


radiologi dan pemeriksaan radiologi Angka
imaging kesalahan
pemeriksaaan
radiologi
hampir tidak
pernah terjadi

4 Prosedur bedah Ketepatan waktu operasi 100% 100%


elektif dengan jadwal waktu tunggu
operasi untuk operasi
di T4 rata2
<dari 1hari
5 Penggunaan Penggunaan injeksi 100% 100%
antibiotik dan obat keterolac tidak > 4 hari
lain

6. Kesalahan Kejadian salah label 0% 0%


medikasi dan identitas pasien diresep obat
kejadian nyaris saat pemberian obat
cedera diinstalasi farmasi

7 Penggunaan Ketepatan waktu Setian 1 Selama


sedasi dan pelaksanaan sedasi sesuai KTD, 30 KNC pengkajian di
anestesi dengan jadwal operasi Ruang T4 tidak
ditemukan

25
KTD maupun
KNC
8 Penggunaan Pengisian form monitoring 100% 100%
darah dan produk transfusi pada pasien pengisian
darah transfusi lembar
permintaan
darah dan
produk darah
sudah lengkap

9 Ketersediaan isi Kelengkapan resum medis 100% kelengkapan


dan penggunaan pasien rawat inap pengisian
catatan medik resume medis
oleh DPJP
yang
ditemukan di
ruangan sudah
lengkap

10 Pencegahan dan Angka phlebitis di instalasi ≤ 1,5 % ≤ 1,5


kontrol infeksi, rawat inap Kejadian
survailens dan phlebitis jarang
pelaporan terjadi di
ruangn karena
redresing
dilakukan
setiap 2 hari
sekali dan
penggantian
lokasi infus
dilakukan
setiap 3 hari
sekali

26
INDIKATOR MUTU AREA MANAJEMEN
Tabel 13.15

NO Jenis Indikator Judul Indikator Target Capaian


1. Pengadaan rutin Kejadian pembelian ≤5% ≤ 5%
peralatan obat diluar Kepala ruang sudah
kesehatan dan formularium. mengecek tentang obat
obat untuk formularium
memenuhi
kebutuhan pasien.
2. Pelaporan yang Pencatatan dan 100% 100%
diwajibkan oleh pelaporan kasus Dari hasil data kami selama
peraturan TBC pengkajian di ruang
perundang – Dzulkhulaifahsetiap ada
undangan ( pasien TBC selalu
Dipantau oleh dilaporkan.
Sekretariat )
3. Manajemen Risiko Angka kejadian tidak 100% 100%
terselesaikanya Setiap hari admin selalu
pembayaran pasien mengecek tentang biaya
umum / naik kelas administrasi pasien dan
menyampaikan kepasien jika
pasien bertanya
4. Manajemen Ketepatan waktu 100% 100%
penggunaan genset mengcover Sarpras selalu siap sedia
sumber daya kejadian listrik mati ≤ bertugas
5 menit
5. Harapan dan Angka kepuasan ≥80% 90%
kepuasan pasien pasien rawat inap Memberikan pelayanan yang
dan keluarga dan rawat jalan baik sesuai SPO sehingga
pasien dan keluarga puas
terhadap pelayanan yang
ada di ruang Dzulkhulaifah.Di
ruang Dzulkhulaifah, dari
hasil kajian dengan alat ukur
berupa koesioner yang
dilakukan setiap pasien

27
NO Jenis Indikator Judul Indikator Target Capaian
pulang November 2018
terhadap 20 pasien (100 %)
ada 6 pasien (30 %) merasa
kurang puas.
6. Harapan dan Ketepatan waktu ≥80% 75%
kepuasan staf kenaikan pangkat Karena ada beberapa jenis
karyawan penilaian yang dilalui
7. Demografi pasien Diagram 10 besar
dan diagnosis klinik penyakit terbanyak
di instalasi rawat
inap RSI Arafah
rembang.
8. Manajemen Ratio pendapatan
Keuangan dibanding biaya
operasional
9. Pencegahan dan Ketersediaan alat 100% 85%
pengendalian dari pelindung diri ( APD Staf ruang Dzulkhulaifah
kejadian yang ) diunit pelayanan sudah patuh dalam
dapat melakukan 6 langkah
menimbulkan cucitangan, namun belum
masalah bagi melakukan 5 momen
keselamatan sepenuhnya
pasien dan staf

Indikator mutu keselamatan pasien


Tabel 3.16
No Jenis indikator Judul indikator Target Capaian
1 Ketepatan Kejadian pasien tidak 0% 0%
penulisan terpasang gelang Semua pasien
identifikasi pasien identitas masuk dari IGD
digelang identitas atau poli semua
terpasang gelang
identitas pasien
dengan posisi yang

28
benar menghadap
ke pembaca

2 Peningkatan Pelaksanaan verifikasi 100% 100%


komunikasi efektif hasil konsultasi via Semua komunikasi
telepon lewat telepon baik
dalam pelaporan
kondisi pasien
maupun pelaporan
hasil kritis hasil
pemeriksaan
penunjang dicatat
dalam CPPT
dengan format
SBAR

3 Peningkatan Kejadian tidak terpasang 0% 0%


keamanan obat label high alert pada Semua obat
yang perlu golongan obat injeksi risk emergensi sudah
diwaspadai diinstalais rawat inap disimpan dan
diberikan label.
Dilakukan doublee
check setiap akan
memberikan obat
HAM
4 Kepastian tepat Angka penandaan lokasi 100% 100%
lokasi, tepat operasi semua pasien yang
prosedur dan tepat akan dilaukan
pasien operasi pembedahan sudah
dilakukan
penandaan marking
oleh operator
85%
penandaan lokasi

5 Pengurangan Angka kepatuhan cuci 100% 90%

29
resiko infeksi tangan seluruh karyawan Staf ruang
terkait pelayanan Dzulkhulaifah
kesehatan sudah patuh dalam
melakukan 6
langkah cucitangan,
namun belum
melakukan 5
momen
sepenuhnya

6 Pengurangan Kejadian terpasangnya 100% 100%


resiko pasienjatuh gelang resiko jatuh pada Pengisian
pasien resiko jatuh asesmen awal
resiko jatuh sudah
dilakukan diruangn

MASALAH MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


Tabel 3.17
NO JENIS MUTU PELAYANAN STANDAR MASALAH PELAKSANAAN
MUTU YANG MUTU
DIHARAPKAN
6 Penguraangan resiko infeksi Cuci tangan Perawat melakukan 6 langkah
terkait pelayanan kesehatan dengan 6 cuci tangan tapi belum
langkah cuci sepenuhnya patuh 5 momen

30
tangan dan 5 cuci tangan
momen cuci
tangan

FUNGSI – FUNGSI MANAJEMEN


Tabel 3.18
NO URAIAN KONDISI YANG MASALAH
ADA
1 Perencanaan
a. Menunjuk ketua tim pengganti / Sudah dilakukan Tidak ada masalah
ka jaga / PJ shift yang akan dalam
bertugas di ruangan masing – pelaksanaan
masing jika ketua tim tidak ada. pendelegasian
tugas
b. Mengikuti serah terima pasien di Belum ada masalah
shift sebelumnya. sepenuhnya
dilakukan
c. Mengidentifikasi tingkat Sudah dilakukan Tidak ada masalah
ketergantungan klien : gawat,
transisi dan persiapan pulang
bersama ketua tim.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat Sudah dilakukan Jumlah tenaga
yang di butuhkan berdasarkan dioptimalkan( bor
aktifitas kebutuhan klien bersama menurun)
ketua tim, mengatur penugasan /
penjadwalan.
e. Merencanakan strategi Sudah dilakukan Kepala ruang masih
pelaksanaan keperawatan. meski belum mengerjakan tugas
sempurna staf pelaksana tapi
situasional
f. Mengikuti visite dokter untuk Sudah dilakukan Tidak ada masalah
mengetahui kondisi,
patofisiologis, tindakan medis
yang dilakukan, program
pengobatan dan mendiskusikan

31
dengan dokter tentang tindakan
yang akan dilakukan terhadap
pasien.
g. Mengatur dan mengendalikan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
asuhan keperawatan.
h. Membimbing pelaksanaan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
asuhan keperawatan.
i. Membimbing penerapan proses Sudah dilakukan ada masalah
keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan.
j. Mengadakan diskusi untuk belum dilakukan ada masalah
pemecahan masalah. ronde
keperawatan
k. Memberikan informasi kepada Sudah dilakukan Tidak ada masalh
pasien atau keluarga yang baru
masuk RS.
l. Membantu membimbing terhadap Sudah dilakukan Tidak ada masalah
peserta didik keperawatan

2 Pengorganisasian
a. Memutuskan metode penugasan: Sudah dilakukan Masih banyak staff
sudah ditetapkan oleh bidang tapi pelaksana yang
keperawatan melalui SK direktur. pelaksanaannya melakukan metode
Dalam bentuk metode penugasan belum bisa penugasan fungsional
moduler optimal
b. Merumuskan tujuan metode Masih campuran Keterbatasan jumlah
penugasan antara tim dan tenaga yang ada bila
fungsional secara ideal rata-rata
pasien 14 / hari
c. Membuat rincian tugas tim dan Sudah ada uraian Tidak ada masalah
anggota tim secara jelas. tugas dari bidang
keperawatan
d. Membuat rentang kendali kepala Sudah dilakukan Tidak ada masalah
ruang membawahi 2 ketua tim
dan ketua tim membawahi 2 – 3
perawat.

32
e. Mengatur dan mengendalikan Sudah dilakukan, Tidak ada masalah
tenaga keperawatan: membuat staf sudah tahu
proses dinas, mengatur tenaga prosedur tukar
yang ada setiap hari dan lain – jaga
lain
f. Mengatur dan mengendalikan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
logistik ruangan.
g. Mengatur dan mengendalikan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
situasi tempat praktik
h. Mendelagasikan tugas kepala Sudah dilakukan Tidak ada masalah
ruang jika tidak berada di tempat ada bukti tertulis
kepada ketua tim.
i. Memberi wewenang kepada tata Sudah dilakukan Tidak ada masalah
usaha untuk mengurus
administrasi pasien.
j. Identifikasi masalah dan cara Sudah dilakukan Tidak ada masalah
penanganannya
3 Pengarahan dan Pengawasan Tidak ada masalah
a. Memberikan pengarahan tentang Sudah dilakukan
penugasan kepada ketua tim
b. Memberikan pujian kepada Sudah dilakukan Tidak ada masalah
anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan baik.
c. Memberikan motivasi dalam Sudah dilakukan Tidak ada masalah
peningkatan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap.
d. Menginformasikan hal – hal yang Sudah dilakukan Tidak ada masalah
dianggap penting dan
berhubungan dengan askep
pasien.
e. Melibatkan bawahan sejak awal Sudah dilakukan Tidak ada masalah
hingga akhir kegiatan.
f. Membimbing bawahan yang Sudah dilakukan Tidak ada masalah
mengalami kesulitan dalam
tugasnya
g. Meningkatkan kolaborasi dengan Sudah dilakukan Tidak ada msalah

33
anggota tim lainnya.
h. Melalui komunikasi : mengawasi Sudah dilakukan Tidak ada masalah
dan berkomunikasi langsung
dengan ketua tim dalam
pelaksanaaan mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan
kepada pasien.
i. Melalui supervisi : Sudah dilakukan Tidak ada masalah
Pengawasan langsung melalui
inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan
dan mengawasi kelemahannya yang
ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu
mengecek daftar hadir ketua tim,
membaca dan memeriksa rencana
keperawatan serta catatan yang
dibuat selama dan sesudah proses
keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan), mendengar
laporan ketua tim tentang
pelaksanaan tugas.
j. Mengevaluasi upaya pelaksanaan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah
disusun bersama ketua tim
k. Audit Keperawatan Sudah Tak ada masalah
dilaksanakan
4 Pengendalian
a. Pelaksanaan proses evaluasi / Proses evaluasi / Bentuk evaluasi atau
controling pada rencana yang controlling supervisi klinik belum
sedang berjalan sebagian sudah sepenuhnya
b. Melihat performance / kinerja dilakukan dalam dilakukan misalnya
sebagai koreksi. bentuk supervisi audit kasus,
kinerja perawat supervisi tindakan
maupun supervisi keperawatan.

34
yang lain.
c. Menggunakan acuan kepatuhan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
dalam pencapaian pelaksanaan namun belum dalam penilaian staf
visi dan misi yang disesuaikan sepenuhnya
dari bidang keperawatan, dilakukan sesuai
menentukan standar asuhan dengan visi, misi
keperawatan / standar praktek standar asuhan
keperawatan, mengatur keperawatan
penampilan kinerja dari ruangan yang sudah
dan staf, menggunakan anggaran dibuat
dana dengan baik
d. Mengukur hasil / prestasi yang
telah diperoleh staf atau
organisasi.
e. Membandingkan hasil yang telah
dicapai dengan tolok ukur /
standar.
f. Memperbaiki penyimpangan – Sudah dilakukan Tidak ada masalah
penyimpangan yang terjadi
sesuai dengan faktor – faktor
penyebabnya dan menggunakan
faktor tersebut untuk menetapkan
langkah – langkah intervensi.

35
BAB IV

PRIORITAS MASALAH , ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH DAN POA


PENYELESAIAN MASALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH


Sebelum menentukan prioritas masalah sebaiknya membuat daftar masalah.
Setelah daftar masalah ada kemudian menentukan prioritas masalah dengan
menggunakan unsur :
1. Magnitude ( Mg )
Kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi.
2. Saverity ( Sv )
Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini
3. Manageability ( Mn )
Berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur untuk perubahannya
4. Nursing Consent ( Nc )
Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat.
5. Affardability ( Af )
Ketersediaan sumber daya
Dari daftar masalah yang muncul kemudian diberikan rentang nilai 1 – 5, yaitu :
5 : Sangat penting
4 : Penting
3 : Cukup penting
2 : Kurang penting
1 : Sangat kurang penting

a.MAN
Kualifikasi pendidikan dan pelatihan (BTCLS) tenaga keperawatan di ruang
Dzulkhulaifah banyak yang sudah tidak berlaku dan pelatihaan servise excellent
banyak yang belum pernah mengikuti.
Petugas diDzulkhulaifah belum melakukan 5 momen cuci tangan sesuai dengan
WHO
b.Material dan Machine
Terdapat barang barang elektronik di kamar pasien yang sering rusak dan tidak
exhouse diruang spulhuk
c.METHOD
Dalam memberikan manajemen keperawatan metode nya belum pasti karena
belum ada SKnya dan perawat menggunakan metode fungsional.

36
d. MONEY
Tidak ditemukan masalah
e.MARKET
ada penurunan bor
f.MUTU
Perawat melakukan 6 langkah cuci tangan tapi belum sepenuhnya patuh 5
moment cuci tangan.

PRIORITAS MASALAH MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN


Tabel 4.1
No. Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor Prioritas

1. Kualifikasi pendidikan dan pelatihan 5 4 5 5 5 2500 II


(BTCLS) tenaga keperawatan di
ruang Dzulkhulaifah banyak yang
sudah tidak berlaku dan pelatihaan
servise excellent banyak yang belum
pernah mengikuti
2. Terdapat barang barang elektronik di 5 4 5 4 4 1600 III
kamar pasien yang sering rusak dan
tidak exhouse diruang spulhuk

3. Dalam memberikan metode asuhan 5 5 5 5 5 3125 I


keperawatan belum bisa dilaksanakan
secara penuh
4. Dalam beberapa hari bor mengalami 3 5 2 3 5 108 IV
penurunan
5. Perawat melakukan 6 langkah cuci 5 5 4 5 5 2500 II
tangan tapi belum sepenuhnya patuh
5 moment cuci tangan.

Dari tabel diatas maka dibuat prioritas masalah sebagai berikut


1. Dalam memberikan metode asuhan keperawatan belum bisa dilaksanakan secara
penuh
2. Perawat melakukan 6 langkah cuci tangan tapi belum sepenuhnya patuh 5 moment
cuci tangan.

37
3. Kualifikasi pendidikan dan pelatihan (BTCLS) tenaga keperawatan di ruang
Dzulkhulaifah banyak yang sudah tidak berlaku dan pelatihaan servise excellent
banyak yang belum pernah mengikuti.
4. Terdapat barang barang elektronik di kamar pasien yang sering rusak dan tidak
exhouse diruang spulhuk
5. Dalam beberapa hari bor mengalami penurunan

B. TUJUAN DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH


Dari masalah – masalah yang berhasil didentifikasi dengan mempertimbangkan
sumber daya, waktu, kewenangan dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada,
maka masalah yang diatasi hanya 4 masalah. Dan berdasarkan prioritas masalah maka skor
tertinggi akan dilakukan rencana tindak lanjut ( masalah 1 sampai masalah 4 ). Tindak lanjut
yang akan diambil mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya, dana keuangan
dan kemampuan.

C. SELEKSI TERHADAP PENYELESAIAN MASALAH


Rencana seleksi alternatif penyelesaian masalah dengan menggunakan pembobotan
CARL, yaitu :
1. C : Capability
Kemampuan melaksanakan alternatif
2. A : Accesability
Kemudahan dalam melaksanakan alternatif
3. R : Readiness
Kesiapan dalam melaksanakan alternatif
4. L : leverage
Daya ungkit alternatif tersebut dalam penyelesaian masalah
Dengan menggunakan rentang nilai 1 – 5, yaitu :
5 : Sangat mampu
4 : Mampu
3 : Cukup
2 : Kurang mampu
1 : Tidak mampu

38
SELEKSI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
Tabel 4.2
No Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Jumlah Prioritas

1 Dalam memberikan asuhan 3 3 3 3 81 II


keperawatan metode timbelum bisa
dilaksanakan secara penuh

2 Perawat melakukan 6 langkah cuci 4 4 4 4 256 I


tangan tapi belum sepenuhnya
patuh 5 moment cuci tangan
3 Kualifikasi pendidikan dan 2 2 2 2 16 IV
pelatihan (BTCLS) tenaga
keperawatan di ruang
Dzulkhulaifah banyak yang sudah
tidak berlaku dan pelatihaan
servise excellent banyak yang
belum pernah mengikuti.

4 Terdapat barang barang elektronik 3 3 3 2 54 III


di kamar pasien yang sering rusak
dan tidak ada exhouse dispulhuk

5 Dalam beberapa hari bor 3 2 1 1 6 V


mengalami penurunan

39
A. PLAN OF ACTION
Tabel 4.3
NO Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Penanggung
jawab

1 Perawat melakukan 6 langkah Berkoordinasi dengan Meningkatkan Perawat Minggu Siti Mar’ah
cuci tangan tapi belum kepala ruang untuk kemampuan perawat Dzulkhulaif ke III Chasanah
sepenuhnya patuh 5 moment pendampingan staf dalam dalam melaksanakan 5 ah Aris
cuci tangan pelaksanaan 5 momen moment cuci tangan secara Setyaningsih
Bekerjasama dengan optimal sesuai dengn WHO
kepala ruang untuk
melakukan evaluasi
2 Dalam memberikan asuhan 1. Melakukan rapat dengan Meningkatkan penerapan Kepala Minggu Menik Tri M
keperawatan metode bidang keperawatan untuk MAKP tim bidang ke III IkaSR
Keperawatan belum bisa menentukan metode keperawat
dilaksanakan secara penuh asuhan keperawatan apa an, Kepala
yang diterapkan di RS Ruang,
Melakukan sosialisasi katim dan
ulang kepada staf staff.
keperawatan yang ada
diruang dzulkhulaifah
2. mencari referensi tentang

40
metoda tim untuk dapat
diterapkan di t4. (sistem
metode)
3. membantu pelaksanaan
metode moduler (alat dan
sarpras)
3 Terdapat barang barang 1. Mendiskusikan dan Meningkatkan kualitas dan Kepala Minggu Suwono
elektronik di kamar pasien yang menyampaikan hasil kuantitas fasilitas kamar Ruang, ke III Dedi Setiono
sering rusak dan tidak ada pengkajian dari dengan cara menjalankan sarprasdan
exhouse diruang spulhuk permasalahan barang perencanaan pemeliharaan kepala
barang elektronik dikamar alat bagian
yang sering rusak dan umum
tidak ada exhouse diruang
spulhuk kepada kepala
ruang dan sarpras, serta
bagian umum

41
4 . Kualifikasi pendidikan dan Melakukan rapat dengan Mengupayakan Kepala Minggu
pelatihan (BTCLS) tenaga kepala ruang mengenai terpenuhinya tenaga ruang, ke III Heri Kartono
keperawatan di ruang masalah yang ada keperawatan dengan Perawat Ahmad
Dzulkhulaifah banyak yang Mengusulkan adanya knowlegde dan skill yang Dzulkhulaif Purwanto
sudah tidak berlaku dan peningkatan skill pegawai memadai dan sesuai ah Kukuh Ratih P
pelatihaan servise excellent melalui pendidikan dan dengan kualifikasi staf
banyak yang belum pernah pelatihan secara berkala
mengikuti.
2.

42
5 Dalam beberapa hari bor 1. mengusulkan melakukan Pengunjun Minggu Sri Karyawati
Untuk menaikan bor
menurun marketing/ promosi dengan g, keluarga ke III Susmeiharti
cara memberikan takjil pasien
kepada pengunjung dan
penunggu pasien diruang
Dzulkhulaifah

43

Anda mungkin juga menyukai