Anda di halaman 1dari 26

PRE DAN POST CONFERENCE

DALAM MENERAPKAN FUNGSI MANAJEMEN

Dosen Pembimbing : Kartikaningtyas Kusumastuti. S.Kep., Ners


Disusun oleh :
Kelompok 5
Alia Tisca (P17120019044)
Aura Fitra R (P17120019051)
Farah Syahrani M (P17120019057)
Livira Ovi Yosefhira (P17120019062)
Nadia Noviani (P17120019066)
Sara Oktaviani (P17120019073)
Yulianti (P17120019079)

TINGKAT IIB
PROGRAM STUDI D3 JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 1
2020
DAFTAR ISI

BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4

B. Tujuan..................................................................................................................................5

1. Tujuan umum...............................................................................................................5
2. Tujuan khusus..............................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................6
Konsep Dasar..............................................................................................................................6
A. Pengertian............................................................................................................................6

B. Tujuan..................................................................................................................................6

C. Tahapan...............................................................................................................................7

D. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan...................................................................................7

E. PERAN PERAWAT...........................................................................................................8

F. Mekanisme/Prosedur..........................................................................................................9

G. Dokumentasi......................................................................................................................12

BAB III......................................................................................................................................15
SKENARIO..............................................................................................................................15
BAB IV......................................................................................................................................27
PENUTUP.................................................................................................................................27
A. Kesimpulan........................................................................................................................27

B. Saran..................................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................28
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Disini
dituntut tugas manajer keperawatan untuk merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk
memberikan asuhan kepeawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi individu,
keluarga dan masyarakat (Gillis, 1996).

Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan


keperawatan klien adalah dengan melakukan pre conference ataupun post
conference saat pergantian dinas. Konferensi merupakan pertemuan tim yang
dilakukan setiap hari. Konferensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan
operan dinas, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas perawatan
pelaksanaan. Konferensi sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri sehingga
dapat mengurangi gangguan dari luar (Nursalam, 2007).

Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana


setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin
oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Isi pre conference adalah rencana
tiap perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari ketua tim atau
penanggung jawab tim (Modul MPKP, 2006).

Post conference merupakan kegiatan diskusi yang dilakukan oleh ketua


tim dan perawat pelaksana mengenai kegiatan selama shift sebelum dilakukan
operan ke shift berikutnya. Kegiatan post conference sangat diperlukan dalam
pemberian asuhan keperawatan karena ketua tim dan anggotanya harus mampu
mendiskusikan pengalaman klinik yang baru dilakukan, menganalisis,
mengklarifikasi keterkaitan antara masalah dengan situasi yang ada,
mengidentifikasi masalah, menyampaikan dan membangun sistem pendukung
antar perawat dalam bentuk diskusi formal dan professional. Proses diskusi
dapat menghasilkan strategi yang efektif dan mengasah kemampuan berfikir
kritis untuk merencanakan kegiatan pada pelayanan keperawatan selanjutnya
agar dapat berkesinambungan (Sugiharto, Keliat, Sri. 2011).

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah penulis mampu memahami
tentang Pre Dan Post conference Dalam Menerapkan Fungsi Manajemen.
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini yaitu penulis mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian pre dan post conference
b.Menjelaskan tentang tujuan dalam pre dan post conference
c. Menjelaskan tentang tahapan dalam pre dan post conference
d.Menjelaskan tentang hal hal yang harus diperhatikan dalam pre dan post
conference
e. Menjelaskan tentang peran perawat dalam pre dan post conference
f. Menjelaskan tentang prosedur dalam pre dan post conference
g.Menjelaskan tentang dokumentasi dalam pre dan post conference

BAB II

Konsep Dasar

A. Pengertian
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah
selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh
ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya
satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana
tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim.
Sedangkan Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut.
Isi post conference adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawatan dan hal
penting untuk operan (Modul MPKP, 2006).

B. Tujuan
Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah
secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan
gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk
menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam
pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk
menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962). Juga membantu
koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi
pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi asuhan
(T.M.Marelli, et.al, 1997).

a. Tujuan Pre conference


Tujuan pre conference menurut Modul MPKP (2006) yaitu :
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil.
2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui dilapangan.
3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien.

b. Tujuan post conference


Tujuan post conferencemenurut Modul MPKP (2006) yaitu :
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai

C. Tahapan
Pre conference
1. Ketua tim atau PJ tim membuka acara
2. Ketua tim atau PJ tim menanjakan rencana harian masing –  masing
perawat pelaksana
3. Ketua tim atau PJ tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait
dengan asuhan yang diberikan saat itu.
4. Ketua tim atau PJ tim memberikan reinforcement.
5. Ketua tim atau PJ tim menutup acara
Post Conference
1. Ketua tim atau PJ tim membuka acara.
2. Ketua tim atau PJ tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan.
3. Ketua tim atau PJ tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang
harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4. Ketua tim atau PJ menutup acara
D. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
1. Pre conference dilakukan sebelum pemberian asuhan keperawatan, dan
post coference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
2. Waktu efektif yang diperlukan 10 sampai 15 menit
3. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan dan data-data yang diperlukan
4. Yang terlibat dalam pre dan post conferenceadalah kepala ruangan,
perawat primer, atau ketua tim dan perawat pelaksana
5. Perawat primer atau ketua tim membagi tugas pada perawat pelaksana
sesuai kemampuan yang dimiliki dengan memperhatikan keseimbangan
kerja
6. Perawat primer atau ketua tim mendiskusikan strategi dan cara pelaksanaa
asuhan keperawatan
7. Perawat primer atau ketua tim memotivasi perawat pelaksana untuk
memberikan tanggapan dan penyelesaian masalah yang sedang
didiskusikan
8. Perawat primer atau ketua tim mengklarifikasi kesiapan perawat pelaksana
untuk melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien yang menjadi
tanggungjawabnya
9. Perawat primer atau ketua tim memberikan reinfocement positif pada
perawat pelaksana
10. Perawat primer atau ketua tim menyimpulkan hasil pre conference dan
menutup acara
E. PERAN PERAWAT
Adapun panduan bagi PP dalam Melakukan konferensi adalah sebagai
berikut: (Ratna Sitorus, 2006)

1. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas


pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana
2. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing-
masing
3. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi
kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.
4. Perawat pelaksana mendiskusikan dan mengarahkan perawat asosiet
tentang masalah yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi:
a. Klien yang terkait dngan pelayanan seperti: keterlambatan, kesalahan
pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang
dikonsulkan
b. Ketepatan pemberian infus
c. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan
d. Ketepatan pemberian obat/injeksi
e. Ketepatan dokumentasi
5. Menggiatkan kembali standar prosdur yang ditetapkan
6. Menggiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing-masing perawat asosiet
7. Membantu perawat asosiet menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikan

F. Mekanisme/Prosedur
a. Pre conference

Pengertian Pertemuan (meeting staf) perawatan yang dilakukan


secara rutin (setiap hari) sebelum memulai kegiatan
pelayanan keperawatan, sebagai ciri khas pada
penerapan metode tim
Kebijakan 1. Dilakukan sebelum melakukan aktivitas pelayanan
keperawatan
2. Dipimpin oleh kepala ruang atau ketua tim
3. Semua petugas (anggota tim) pada shift yang
bersangkutan harus hadir
Petugas 1. Kepala ruang
2. Ketua tim
3. Perawat primer/perawat asosiet
Persiapan 1. Buku catatan harian tim
2. Semua anggota tim sudah siap
Prosedur/langkah 1. Kepala ruang/ ketua tim memberi salam (selamat
-langkah pagi / assalammualaikum)
2. Jelaskan tujuan konferensi awal
3. Berikan pengarahan kepada anggota tim tentang
rencana kegiatan / asuhan keperawatan pada shift
pagi
4. Lakukan pembagian tugas kepada tim
5. Berikan ksempatan pada masing-masing ketua tim
untuk menjelaskan pasien kelolaan (kondisi dan
tingkat ketergantunggan) serta membagi tugas
kepada anggota tim
6. Memberikan kesempatan kepada tim untuk
memprsentasikan kasus ‘spesial’ atau pasien yang
menjadi prioritas (ex: kasus sulit/kompleks)
meliputi:
a. Identitas klien : nama, alamat, no registrasi
b. Diagnosis medis
c. Diagnosis keperawatan dan data focus yang
menunjang diagnose
d. Tindakan keprawatan yang akan dilakukan
e. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan
dan hasilnya
f. Rencana tindak lanjut
g. Masalah yang dihadapi
7. Berikan kesempatan kepada tim yang lain untuk
mendiskusikan/bertanya/menanggapi/memberi
masukan
8. Karu/katim mencatta hasil diskusi/masukan anggota
tim
9. Karu memberikan kesimpulan dari diskusi yang
tlah dilakukan
10. Karu memberikan penekanan pada hal-hal
yang perlu diperhatikan (missal: proteksi diri, SOP)
atau membaca SOP-SOP untuk pelaksanaan
tindakan
Penutup 1. Tanyakan kesiapan semua anggota untuk
melakukan kegiatan pelayanan keperawatan
2. Sampaikan kontrak waktu untuk pelaksanaan
middle conference
3. Mengucap salam
4. Mengucap selamat bekerja

b. Post conference

Pengertian Pertemuan (meeting staf) perawatan yang dilakukan


secara rutin (setiap hari) pada akhir kegiatan pelayanan
keperawatan, sebagai ciri khas pada penerapan metode
tim dalam pelayanan keperawatan
Kebijakan 1. Dilakukan setelah melakukan aktivitas pelayanan
keperawatan
2. Dipimpin oleh kepala ruang atau ketua tim
3. Semua petugas (anggota tim) pada shift yang
bersangkutan harus hadir
Petugas 1. Kepala ruang
2. Ketua tim
3. Perawat primer/perawat asosiet
Persiapan 1. Buku catatan harian tim
2. Semua anggota tim sudah siap
Prosedur/langkah 1. Kepala ruang/ ketua tim memberi salam (selamat
-langkah pagi / assalammualaikum)
2. Jelaskan tujuan konferensi akhir
3. Berikan kesempatan pada masing-masing ketua tim
(mewakili anggota) untuk melaporkan
perkmbangan pasin kelolaan (kondisi dan tingkat
ketergantungan) atau masing-masing anggota untuk
melaporkan perkembangan masing-masing pasien
kelolaan (sampai semua pasien dilaporkan)
meliputi:
a. Identitas klien : nama, alamat, no registrasi
b. Diagnosis medis
c. Diagnosis keperawatan dan data focus yang
menunjang diagnose
d. Tindakan keprawatan yang akan dilakukan
e. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan
dan hasilnya
f. Rencana tindak lanjut
g. Masalah yang dihadapi
4. Berikan kesempatan kepada tim yang lain untuk
menanggapi/ memberikan masukan
5. Karu/katim mencatat hasil diskusi/ masukan
anggota tim
6. Karu/katim memberikan kesimpulan
Penutup 1. Jelaskan kegiatan selanjutnya adalah operan dengan
shift berikutnya
2. Mengucapkan selamat dan terimakasih atas
kerjasama dalam melaksanakan pelayanan
keperawatan
3. Mengucap salam

G. Dokumentasi
b. Pre conference

Nama pasien :
Umur :
Tanggal :
Kamar :
Dx medis :

Asuhan Pre conference


keperawatan Shif pagi Shif sore
Masalah
keperawatan
Data focus S S
(subjektif & O O
objektif) A A
P P

Tindakan
keprawatan yang
akan dilakukan
Tindakan
keperawatan yang
sudah dilakukan
dan hasilnya

Hal-hal yang perlu


diperhatikan
(lab,obat, advis
medis)
Tanda tangan
perawat pelaksana

b. post conference
Nama pasien :
Umur :
Tanggal :
Kamar :
Dx medis :

Asuhan Post conference


keperawatan Shif pagi Shif sore
Masalah
keperawatan
Data focus S: S
(subjektif & O: O
objektif) A: A
P: P

Tindakan
keprawatan yang
akan dilakukan
Tindakan
keperawatan yang
sudah dilakukan
dan hasilnya

Hal-hal yang perlu


diperhatikan
(lab,obat, advis
medis)
Tanda tangan
perawat pelaksana
BAB III

SKENARIO

NASKAH ROLE PLAY PRE DAN POST CONFERENCE


Pemeran :
1. Narator : Aura Fitra R
2. Kepala ruang : Sara Oktaviani
3. Ketua tim : Alia Tisca
4. Perawat pelaksana 1: Nadia Noviani
5. Perawat pelaksana 2: Livira Ovi Yosefhira
6. Perawat pelaksana 3: Farah Syahrani M
7. Perawat pelaksana 4: Yulianti

PRE CONFERENCE
Waktu kegiatan           : Setelah operan shift malam ke pagi
Tempat                        : Ruang jaga mawar
Penanggung jawab      : Ketua tim     
Kegiatan                      :
1. Kepala ruangan membuka acara.
2. Ketua tim menanyakan rencana harian masing-masing
perawat pelaksana.
3. Ketua tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait
dengan  asuhan yang diberikan saat itu.
4. Ketua tim menutup acara.
Fase Prainteraksi
Menyiapkan lembar catatan perkembangan pasien
Menyiapkan rekam medis pasien
Buku catatan harian tim
Menyiapkan alat tulis

Aura (Narator) : Setelah operan shift malam ke pagi di ruang Cempaka melakukan
pre conference. Sebelum melakukan pre conference masing-masing perawat
menyiapkan data yang akan di laporkan.
kepala ruangan membuka acara pre conference.

Fase orientasi

Sara (Karu ) :“assalamualaikum wr. Wb. Selamat pagi semua…….”


“Puji syukur kita ucapkan kepada Allah swt. Yang telah memberikan kesehatan
kepada kita sehingga kita masih bisa menjalankan tugas kita sebagai seorang
Perawat.
Baiklah untuk memulai aktivitas kita awali dengan sama-sama membaca doa.
Selanjutnya saya serahkan kepada perawat Fransiskus selaku ketua tim, seperti
biasanya untuk memandu pre conference kita pada pagi hari ini.
Fase kerja
Alia (Katim): “ Terimakasih kepada ka sara selaku kepala ruangan,
Assalamualikum wr. Wb. Selamat pagi kepada rekan rekan semua, puji dan syukur
kita semua masih diberi kesehatan..
“Ya pada kesempatan  pre conference pagi ini tanggal 7 April 2020, di ruang
perawatan Cempaka dengan jumlah pasien 6 orang. Baik langsung saja kepada
Perawat pelaksana 1    silahkan untuk menyampaikan tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien.
Nadia (Perawat pelaksana 1)    : Selamat pagi, saya menangani pasien A dikamar
1 dengan keluahan BAB lebih dari 5 kali dalam satu hari dan sudah dikonsultasikan
dengan Dr.alexander untuk pemberian obat . Pada pagi ini tindakan yang dilakukan :
09.00   : Mengukur TTV dan pantau cairan(input output)
09.15   : Memberi Injeksi
09.30   : Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet.
Livira (Perawat pelaksana 2)     : Saya menangani pasien B dikamar 2 dengan
keluhan demam terus menerus sejak 2 hari yang lalu, sudah konsul dengan Dr.reni .
Tindakan yang akan dilakukan
09.00   : Mengukur suhu dan test darah
09.15   : Kompres hangat.
Farah (Perawat pelaksana 3 )       : Saya yang menangani pasien C dikamar 3
dengan diagnose diabetes militus, sudah konsultasi dengan Dr.heri. Tindakan yang
akan dilakukan.
09.00   : Perbeden dan perawatan luka
09.15   : Memberi injeksi insulin.
Yulianti (Perawat pelaksana 4)     : Saya yang menangani pasien D dikamar 4
dengan keluhan sesak nafas, sudah konsultasi dengan Dr, heri. Tindakan yang akan
dilakukan.
09.00   : Memantau respirasi pasien dan tabung oksigen.
09.15   : Memberikan obat oral
Fase terminasi     
Sara (KATIM)          : Ya, baiklah terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah
menyampaikan tindakan yang akan dilakukan kepada seluruh pasien. Dilihat dari
hasil laporan teman-teman, semua pasien memerlukan penanganan lebih. Jadi
diharapkan, untuk kerjasama antara rekan-rekan. Baik, waktu saya kembalikan
kepada karu.
Alia (KARU)             : Terima Kasih kepada Katim dan rekan-rekan semua atas
laporannya. Sebelum melakukan tindakan alangkah baiknya kita berdoa menurut
kepercayaan masing_masing, berdoa dimulai. Langsung saja kita semua melakukan
tindakan-tindakan yang sudah direncanakan . sekali lagi diharapkan, kerjasamanya
dari semua rekan-rekan sekalian. Selamat bekerja.
Aura (Narator )         : Semua perawat meninggalkan ruangan, dan melakukan
tindakan yang sudah direncanakan.
( Pada pukul 13.00 , sebelum operan jaga siang. Semua perawat kembali berkumpul
untuk melakukan Post Conference)

POST CONFERENCE
Waktu kegiatan         :           Sebelum operan ke dinas sore.
Tempat                       :           Ruang Jaga mawar
Penanggung jawab   :           Ketua Tim
Kegiatan  :
1. KARU membuka acara.
2. Katim menanyakan hasil asuhan masing-masing.
3. Katim menanyakan kendala dalam asuhan yang diberikan.
4. Katim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus
dioperkan ke shift berikutnya.
5. KARU menutup acara.

Fase Prainteraksi
Menyiapkan lembar catatan perkembangan pasien
Menyiapkan rekam medis pasien
Buku catatan harian tim
Menyiapkan alat tulis
Aura (Narator) : Setelah operan shift pagi ke sore di ruang Cempaka melakukan
post conference. Sebelum melakukan post conference masing-masing perawat
menyiapkan data yang akan di laporkan.
kepala ruangan membuka acara post conference.

Fase orientasi
Sara (Karu)  :  Assalamualaikum wr. Wb. Alhamdulillahirobil’alamin, puji syukur
kehadirat Allah swt. Kita masih bertemu lagi dan berkumpul di penghujung tugas kita.
Seperti biasa kita akan melakukan post conference sebelum di operkan ke shift
berikutnya. Langsung saja saya serahkan kepada ketua TIM.
Alia (Katim  ) : Baik terima kasih atas waktu yang diberikan. Baiklah langsung saja
bagaimana hasil tindakan yang telah dilaksanakan oleh rekan-rekan termasuk  kendala
selama rekan_rekan melakukan tindakan. Dan untuk dapat dioperkan pada shift
berikutnya.
Fase kerja
Aura (Narator) : Perawat mulai melaporkan hasil tindakan yang telah dilakukan.
Nadia (Perawat pelaksana 1) : Pasien A k/u lemah, sudah dilakukan injeksi, pasien
BAB cair 3 kali, dan pasien mendapat makanan lunak. Lanjutkan intervensi!
Livira (Perawat pelaksana 2) : Suhu 380C, sudah diberikan kompres hangat, sudah
dilakukan test darah tetapi hasilnya  masih ditunggu dari Lab. Lanjutkan intervensi!
Farah (Perawat pelaksana 3) : K/u lemah, sudah dilakukan medikasi, keadaan luka
sudah berwarna merah, sudah diberikan insulin 10 unit. Lanjutkan intervensi!
Yulianti (Perawat pelaksana 4) : K/u lemah, terpasang nasal kanul dengan pemberian
oksigen 3 ltr/mnt, sudah diberikan obat oral dan pasien dianjurkan istirahat. Lanjutkan
intervensi!
Aura (Narator) : Masing-masing perawat telah menyampaikan hasil tindakan yang
sudah dilakukan. Kembali ke Katim.
Fase terminasi
Alia (Katim ) : Baiklah terima kasih rekan-rekan atas laporan hasil tindakan yang telah
dilakukan. Kita telah melakukan semua rencana tindakan. Selanjutnya saya kembalikan
kepada kepala ruangan.
Sara (Karu) : Iya, terimakasih kepada rekan-rekan, Puji Tuhan intervensi yang telah
kita lakukan dari pagi sampai siang ini terlaksana dengan lancar dan sesuai prosedur.
Terima kasih atas kerja sama rekan-rekan sekalian, yang sudah bekerja dengan
semaksimal mungkin. Pertahankan terus kinerja rekan-rekan dan alangkah baiknya jika
bisa ditingkatkan lagi demi pencapaian kinerja yang lebih optimal.
Untuk mengakhiri tugas kita pada siang hari ini, marilah kita akhiri dengan berdoa
bersama menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing. Berdoa……. Mulai…….
Selesai……
Kita akhiri post conference ini, Selamat Siang.
Aura (Narator ) : Semua perawat meninggalkan ruangan..Sekian role plaay pre dan
post conference dari kelompok 5. Terima kasih.

A. Kasus

Pre Conference
Pada hari Selasa, 7 April 2020 Setelah operan shift malam ke pagi di
ruang cempaka dengan jumlah pasien 6 orang, akan dilakukan pre conference
untuk menanyakan rencana harian masing-masing perawat pelaksana dan untuk
memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan  asuhan yang diberikan
saat itu.

Post Conference
Pada hari Selasa, 7 April 2020 Sebelum operan ke dinas sore di ruang
cempaka dengan jumlah pasien 6 orang akan dilakukan post conference untuk
menanyakan hasil asuhan keperawatan masing-masing dan menanyakan kendala
dalam asuhan yang diberikan dan Untuk menanyakan tindak lanjut asuhan
pasien yang harus dioperkan ke shift berikutnya
B. Pathway

Pre Conference
Pengertian Pertemuan (meeting staf) perawatan yang dilakukan
secara rutin (setiap hari) sebelum memulai kegiatan
pelayanan keperawatan, sebagai ciri khas pada
penerapan metode tim
Kebijakan 1. Dilakukan pada hari Selasa, 7 April 2020 sebelum
melakukan aktivitas pelayanan keperawatan pagi
hari diruang cempaka
2. Dipimpin oleh kepala ruang atau ketua tim
3. Semua petugas (anggota tim) pada shift yang
bersangkutan harus hadir
Petugas 4. Kepala ruang
5. Ketua tim
6. Perawat primer/perawat asosiet
Persiapan 7. Buku catatan harian tim
8. Semua anggota tim sudah siap
Prosedur/langkah 9. Kepala ruang/ ketua tim memberi salam (selamat
-langkah pagi / assalammualaikum)
10. Jelaskan tujuan konferensi awal
11. Berikan pengarahan kepada anggota tim tentang
rencana kegiatan / asuhan keperawatan pada shift
pagi
12. Lakukan pembagian tugas kepada tim
13. Berikan ksempatan pada masing-masing ketua tim
untuk menjelaskan pasien kelolaan (kondisi dan
tingkat ketergantunggan) serta membagi tugas
kepada anggota tim
14. Memberikan kesempatan kepada tim untuk
memprsentasikan kasus ‘spesial’ atau pasien yang
menjadi prioritas (ex: kasus sulit/kompleks)
meliputi:
a. Identitas klien : nama, alamat, no registrasi
b. Diagnosis medis
c. Diagnosis keperawatan dan data focus yang
menunjang diagnose
d. Tindakan keprawatan yang akan dilakukan
e. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan
dan hasilnya
f. Rencana tindak lanjut
g. Masalah yang dihadapi
15. Berikan kesempatan kepada tim yang lain untuk
mendiskusikan/bertanya/menanggapi/memberi
masukan
16. Karu/katim mencataT hasil diskusi/masukan
anggota tim
17. Karu memberikan kesimpulan dari diskusi yang
tlah dilakukan
18. Karu memberikan penekanan pada hal-hal yang
perlu diperhatikan (missal: proteksi diri, SOP) atau
membaca SOP-SOP untuk pelaksanaan tindakan
Penutup 19. Tanyakan kesiapan semua anggota untuk
melakukan kegiatan pelayanan keperawatan
20. Sampaikan kontrak waktu untuk pelaksanaan
middle conference
21. Mengucap salam
22. Mengucap selamat bekerja

Post Conference
Pengertian Pertemuan (meeting staf) perawatan yang dilakukan
secara rutin (setiap hari) pada akhir kegiatan pelayanan
keperawatan, sebagai ciri khas pada penerapan metode
tim dalam pelayanan keperawatan
Kebijakan 1. Dilakukan pada hari selasa, 7 April 2020 setelah
melakukan aktivitas pelayanan keperawatan di
ruang cempaka
2. Dipimpin oleh kepala ruang atau ketua tim
3. Semua petugas (anggota tim) pada shift yang
bersangkutan harus hadir
Petugas 4. Kepala ruang
5. Ketua tim
6. Perawat primer/perawat asosiet
Persiapan 7. Buku catatan harian tim
8. Semua anggota tim sudah siap
Prosedur/langkah 9. Kepala ruang/ ketua tim memberi salam (selamat
-langkah pagi / assalammualaikum)
10. Jelaskan tujuan konferensi akhir
11. Berikan kesempatan pada masing-masing ketua tim
(mewakili anggota) untuk melaporkan
perkmbangan pasin kelolaan (kondisi dan tingkat
ketergantungan) atau masing-masing anggota untuk
melaporkan perkembangan masing-masing pasien
kelolaan (sampai semua pasien dilaporkan)
meliputi:
a. Identitas klien : nama, alamat, no registrasi
b. Diagnosis medis
c. Diagnosis keperawatan dan data focus yang
menunjang diagnose
d. Tindakan keprawatan yang akan dilakukan
e. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan
dan hasilnya
f. Rencana tindak lanjut
g. Masalah yang dihadapi
12. Berikan kesempatan kepada tim yang lain untuk
menanggapi/ memberikan masukan
13. Karu/katim mencatat hasil diskusi/ masukan
anggota tim
14. Karu/katim memberikan kesimpulan
Penutup 15. Jelaskan kegiatan selanjutnya adalah operan dengan
shift berikutnya
16. Mengucapkan selamat dan terimakasih atas
kerjasama dalam melaksanakan pelayanan
keperawatan
17. Mengucap salam

C. Dokumentasi

a. Pre conference

Nama pasien : Tn. A


Umur : 20 thn
Tanggal : 7 april 2020
Kamar : perawatan cempaka
Dx medis : DX 2

Asuhan Pre conference


keperawatan Shif pagi Shif sore
Masalah Diare berhubungan
keperawatan dengan malabsorpsi
Data focus S : pasien mengatakan S
(subjektif & BAB lebih dari 5 kali O
objektif) sehari A
O : pasien terlihat lemas P
A: DX 2 belum teratasi
P : tindakan dilanjutkan
Tindakan 09.00   : Mengukur
keprawatan yang TTV dan pantau
akan dilakukan cairan(input output)
09.15   : Memberi
Injeksi
09.30   : Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk diet.
Tindakan -
keperawatan yang
sudah dilakukan
dan hasilnya

Hal-hal yang perlu Order obat


diperhatikan
(lab,obat, advis
medis)
Tanda tangan Nadia noviani
perawat pelaksana

b. post conference
Nama pasien : Tn. A
Umur : 30 thn
Tanggal : 7 april 2020
Kamar : perawatan cempaka
Dx medis :

Asuhan Post conference


keperawatan Shif pagi Shif sore
Masalah Diare berhubungan
keperawatan dengan malabsorpsi
Data focus S : pasien mengatakan S
(subjektif & BAB cair 3 kali sehari O
objektif) O: terlihat lemas A
A: DX 2 belum teratasi P
P : lanjutkan intervensi
Tindakan -
keprawatan yang
akan dilakukan
Tindakan Pemberian injeksi
keperawatan yang
sudah dilakukan
dan hasilnya

Hal-hal yang perlu Pemberian obat


diperhatikan
(lab,obat, advis
medis)
Tanda tangan Nadia noviani
perawat pelaksana
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim
atau penanggung jawab tim dengan tujuan untuk menganalisa masalah-masalah
secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan
gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun
rencana antisipasi.

B. Saran
Hendaknya setiap tenaga kesehatan selalu melakukan kegiatan pre dan post
konferensi setiap harinya agar asuhan keperawatan bisa terlaksana dengan baik dan
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
Gillies. (1996). Manajemen Keperawatan, Edisi ke dua, Philadelphia.

KEMENKES RI. (2013). Pedoman Skill Laboratory Manajemen Keperawatan

Semester 3. Badan PPSDM kesehatan

Nursalam. (2007). Manajemen keperawatan dan aplikasinya. Jakarta: EGC

Sitorus. (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta :

EGC

Sugiharto A.S., Keliat A.B., Sri R. TH. (2011). Manajemen keperawatan: aplikasi

MPKP di rumah sakit. Jakarta : EGC

file:///C:/Users/USER/Downloads/33-Article%20Text-117-1-10-20180621.pdf

diakses pada 25 april 2020

Anda mungkin juga menyukai