Media : Leaflet
Waktu : 30 menit
Pukul : 08.00-08.30
1. Pendahuluan
Provinsi Maluku sebagai salah satu provinsi yang terletak di timur Indonesia, merupakan salah
satu daerah rawan bencana. Berada tepat pada pertemuan 4 lempeng tektonik yaitu lempeng
benua asia, lempeng benua Australia, lempeng samudera hindia dan lempeng samudera pasifik.
Memungkinkan provinsi Maluku sangat berisiko terjadinya benturan pada lempengan-lempengan
tersebut. Daerah-daerah rawan gempa di Maluku di antaranya wilayah-wilayah bagian tenggara ,
pulau ambon , seram dan buru. Sedangkan pusat patahan diantaranya berada di Laut ambon dan
Seram Bagian Barat. Untuk itu kesiapsiagaan diri secara mandiri sebagai bentuk penguasaan dan
pengetahuan untuk menyelamatkan diri dari potensi bencana merupakan hal yang sangat penting.
Kejadian 346 tahun yang lalu, pada tanggal 17 februari 1674 ,gempa bumi mengguncang ambon
dan sekitarnya. Gempa disusul tsunami dari laut Banda yang dicatat oleh Georg Everhard
Rumphius (1627-1702) seorang ilmuwan eropa yang pernah tinggal di ambon. Gempa yang
terjadi antara pukul 19.30-20.00 waktu setempat bertepatan dengan suasana perayaan tahun baru
cina yang berlangsung cukup meriah disekitar pasar. Guncangan yang sangat keras melanda
seluruh pulau ambon dan pulau-pulau disekitarnya. Mengakibatkan 86 orang meninggal dunia
tertimpa runtuhan bangunan dan rumah-rumah.
Segera sesudah terjadi gempa bumi gelombang pasang terjadi di seluruh pesisir pulau ambon.
Pesisir utara semenanjung hitu menderita kerusakan yang paling parah , terutama di daerah Ceyt
diantara negeri lima dan Hile. Didaerah ini air naik setinggi 70-90 meter. Gempa dan tsunami
berdampak kerusakan rumah warga dan menelan korban jiwa yang diperkirakan mencapai 2.500
orang meninggal dunia. Rumphius menjadi salah satu saksi bencana besar yang melanda ambon
pada masa itu, termasuk istri dan anak Rumphius. Catatan sang ilmuwan ini merupakan sebagian
dari catatan sejarah Gempa dan Tsunami terkait bencana rapid onset yang pernah terjadi dan
paling mematikan di Maluku serta sekitarnya. sejarah juga mencatat Kejadian gempa bumi dan
tsunami di ambon pada tanggal 8 oktober 1950 pada hari minggu , jam 03.23-12-23 waktu
setempat.
Selain gempa dan Tsunami banda tahun 1674 dan 1950 , gempa dan Tsunami juga pernah terjadi
pada tahun 1629 di pulau seram.
5. Materi
a. Pengertian Tsunami.
b. Proses terjadinya Tsunami.
c. Ciri-ciri gempa berpotensi Tsunami.
d. 3 langkah tanggap Tsunami.
e. Hal yang harus dihindari saat berpotensi terjdinya Tsunami.
f. Upaya Penangulangan Bencana Tsunami
6. Metode
Metode yang digunakan dalam pemberian penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab.
7. Media
Leaflet
8. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur :
b. Kriteria Proses :
c. Kriteria Hasil :
LAYAR PROYEKTOR
NOTULEN
MODERATOR PENYAJI
O
V
11. Pengorganisasian
a. Moderator : Camelya Marlissa
b. Penyaji :Dalen Pritulu
c. Fasilitator :Mala.y. Ruhulessin
:Salmon Teurupun
d. Observer :Maria L Takndare
:Viona Jermias
e. Notulen :Nofianti Saiselar