Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PADA WARGA KEPULAUAN MALUKU

TENTANG BENCANA TSUNAMI

Pokok Bahasan : Bencana Tsunami

Sasaran : Warga Pesisir Pantai Kepulauan Maluku

Metode : Ceramah dan tanya jawab

Media : Leaflet

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang Balai Desa Masing-Masing Desa: Rabu,24 Maret 2021

Pukul : 08.00-08.30

1. Pendahuluan

Provinsi Maluku sebagai salah satu provinsi yang terletak di timur Indonesia, merupakan salah
satu daerah rawan bencana. Berada tepat pada pertemuan 4 lempeng tektonik yaitu lempeng
benua asia, lempeng benua Australia, lempeng samudera hindia dan lempeng samudera pasifik.
Memungkinkan provinsi Maluku sangat berisiko terjadinya benturan pada lempengan-lempengan
tersebut. Daerah-daerah rawan gempa di Maluku di antaranya wilayah-wilayah bagian tenggara ,
pulau ambon , seram dan buru. Sedangkan pusat patahan diantaranya berada di Laut ambon dan
Seram Bagian Barat. Untuk itu kesiapsiagaan diri secara mandiri sebagai bentuk penguasaan dan
pengetahuan untuk menyelamatkan diri dari potensi bencana merupakan hal yang sangat penting.

Kejadian 346 tahun yang lalu, pada tanggal 17 februari 1674 ,gempa bumi mengguncang ambon
dan sekitarnya. Gempa disusul tsunami dari laut Banda yang dicatat oleh Georg Everhard
Rumphius (1627-1702) seorang ilmuwan eropa yang pernah tinggal di ambon. Gempa yang
terjadi antara pukul 19.30-20.00 waktu setempat bertepatan dengan suasana perayaan tahun baru
cina yang berlangsung cukup meriah disekitar pasar. Guncangan yang sangat keras melanda
seluruh pulau ambon dan pulau-pulau disekitarnya. Mengakibatkan 86 orang meninggal dunia
tertimpa runtuhan bangunan dan rumah-rumah.
Segera sesudah terjadi gempa bumi gelombang pasang terjadi di seluruh pesisir pulau ambon.
Pesisir utara semenanjung hitu menderita kerusakan yang paling parah , terutama di daerah Ceyt
diantara negeri lima dan Hile. Didaerah ini air naik setinggi 70-90 meter. Gempa dan tsunami
berdampak kerusakan rumah warga dan menelan korban jiwa yang diperkirakan mencapai 2.500
orang meninggal dunia. Rumphius menjadi salah satu saksi bencana besar yang melanda ambon
pada masa itu, termasuk istri dan anak Rumphius. Catatan sang ilmuwan ini merupakan sebagian
dari catatan sejarah Gempa dan Tsunami terkait bencana rapid onset yang pernah terjadi dan
paling mematikan di Maluku serta sekitarnya. sejarah juga mencatat Kejadian gempa bumi dan
tsunami di ambon pada tanggal 8 oktober 1950 pada hari minggu , jam 03.23-12-23 waktu
setempat.

Selain gempa dan Tsunami banda tahun 1674 dan 1950 , gempa dan Tsunami juga pernah terjadi
pada tahun 1629 di pulau seram.

2. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan tentang Bencana Tsunami, diharapkan masyarakat dapat


memahami penyebab dan cara penanggulangan bencana serta mengaplikasikannnya.

3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan masyarakat/seseorang dapat:

a. Menjelaskan pengertian Tsunami.


b. Menjelaskan proses terjadinya Tsunami.
c. Menjelaskan ciri-ciri gempa berpotensi Tsunami.
d. Menjelaskan 3 langkah tanggap Tsunami.
e. Menjelaskan hal yang harus dihindari saat berpotensi terjdinya Tsunami.
4. Sasaran

Para Warga Pesisir Pantai Kepulauan Maluku

5. Materi
a. Pengertian Tsunami.
b. Proses terjadinya Tsunami.
c. Ciri-ciri gempa berpotensi Tsunami.
d. 3 langkah tanggap Tsunami.
e. Hal yang harus dihindari saat berpotensi terjdinya Tsunami.
f. Upaya Penangulangan Bencana Tsunami
6. Metode

Metode yang digunakan dalam pemberian penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab.

7. Media

Leaflet

8. Kriteria Evaluasi

a. Kriteria Struktur :

1) Peserta hadir minimal 10 orang.


2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Balai Desa masing-masing
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan.

b. Kriteria Proses :

1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan 2) Peserta konsentrasi mendengarkan


penyuluhan
2) Paserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar

c. Kriteria Hasil :

1) Menyebutkan pengertian Bencana Tsunami.


2) Menyebutkan penyebab terjadinya Bencana Tsunami.
3) Menyebutkan dampak Bencana Tsunami.
4) Menyebutkan siklus penanggulangan Bencana Tsunami.
9. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Audience


1 5 Menit Pembukaan 1. Menjawab salam
1. Penyuluh memulai penyuluhan dengan 2. Memperhatikan
mengucapkan salam 3. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri 4. memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan materi
4. Menyebutkan materi yang akan di berikan

2 10 Menit Pelaksanaan 1. Memperhatikan


1. Menjelaskan pengertian Tsunami 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan proses terjadinya Tsunami 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan ciri-ciri gempa berpotensi 4. Memperhatikan
tsunami
4. Menjelaskan 3 langka tanggap Tsunami
- Persiapan menghadapi Tsunami
- Cara penangulangan Tsunami
- Upaya penyelamatan diri saat Tsunami
5. Menjelaskan hal yang harus dihindari saat
berpotensi terjadinya Tsunami
3 10 Menit Evaluasi 1. Merespon dan
1. Memberikan kesempatan untuk para bertanya
peserta untuk bertanya 2. Merespon dan
2. Memberikan kesempatan kepada peserta bertanya
untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan
4 5 Menit Terminasi 1. Mendengarkan
1. Menyimpulkan materi yang telah 2. Mendengarkan dan
disampaikan membalas salam
2. Mengucapkan terima kasih atas perhatian
yang diberikan dan mengucapkan salam
penutup

10. Setting Tempat


Keterangan

LAYAR PROYEKTOR
NOTULEN

MODERATOR PENYAJI
O

V
11. Pengorganisasian
a. Moderator : Camelya Marlissa
b. Penyaji :Dalen Pritulu
c. Fasilitator :Mala.y. Ruhulessin
:Salmon Teurupun
d. Observer :Maria L Takndare
:Viona Jermias
e. Notulen :Nofianti Saiselar

Anda mungkin juga menyukai