Anda di halaman 1dari 3

Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan Lansia

Oleh Indah Husnul Hotima, 1706978061, Promosi Kesehatan-B


indahhusnul16@gmail.com

Perawat memiliki peran aktif dalam upaya peningkatan derajat kesehatan


masyarakat salah satunya melalui promosi kesehatan. Perawat harus mengetahui hal
dasar dalam penatalaksanaan promosi kesehatan yang baik dan benar. Peran perawat
dalam promosi kesehatan dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang
kegiatan yang dapat dilakukan oleh para lansia. Oleh karena itu, tulisan ini akan
membahas lebih lanjut mengenai peran perawat dalam promosi kesehatan khususnya
pada lansia.
Seiring bertambahnyan harapan hidup lansia, maka penekanan pada promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit juga semakin besar. Peran perawat dalam
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit mengambil fokus pada pemeliharaan
dan promosi fungsi. Setiap kontak dengan lansia, peran perawat yang digunakan yaitu
mengajar dan konseling. Peneliti belum dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
memengaruhi kondisi kesehatan yang baik pada usia lanjut. Akan tetapi ada empat
faktor yang terpenting yaitu genetik, keuntungan, kebiasaan hidup sehat dan tindakan
preventif. Tindakan preventif pada lansia seperti partisipasi dalam kegiatan skrining
kesehatan, olahraga teratur, penurunan berat badan pada kasus overweight, diet
seimbang dan rendah lemak, dan berhenti merokok (Potter & Perry, 2013).

Peran perawat dalam meningkatkan kesehatan pada lansia yaitu care provider,
fasilitator, dan educator.
1. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan (care provider)
Perawat membantu klien untuk mendapatkan status kesehatannya melalui
proses penyembuhan dan meningkatkan kesehatan fisik. Perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan dapat mengidentifikasi kebutuhan klien yang
berisiko, perencanaan dan pelaksanaan terhadap suatu masalah, serta
evaluasi program penduduk pada lingkungan tertentu yang berfokus untuk

1
Universitas Indonesia
2

mencapai tujuan kesehatan. Berdasarkan kasus pemicu, perawat


memberikan asuhan keperawatan yang ditujukan bahwa lansia dilihat
secara utuh dalam kebutuhannya bukan hanya sekedar fisik saja, namun
perawat dapat memberikan dukungan dengan memberikan kekuatan bagi
klien untuk mencapai kesembuhannya. Contohnya ketika memberikan
tindakan keperawatan, perawat dapat memberikan tindakan dengan
kenyamanan saat mendemonstrasikan latihan fisik atau ROM, namun
apabila lansia tidak dapat mengikuti secara optimal maka latihan dapat
dilakukan secara bertahap.
2. Perawat sebagai fasilitator
Perawat sebagai fasilitator ini bertujuan untuk memfasilitasi dalam
mengkaji, mengevaluasi dan memberikan pemahaman pada klien tentang
perilaku kesehatan. Berdasarkan kasus pemicu, perawat dapat
memberikan perawatan yang efektif, pembuatan keputusan dengan klien
dan keluarga, memberikan perlindungan bagi klien dari ancaman pada
kesehatannya, ajarkan mengenai diet rendah purin dan menu sehat pada
lansia dan keluarganya dengan komunikasi yang jelas (Susanti, 2012).
3. Perawat sebagai pendidik (educator)
Perawat sebagai pendidik berarti perawat bertanggung jawab bukan hanya
kepada aspek kognitif klien saja, melainkan dapat mendorong perubahan
perilaku yang dilakukan melalui pengajaran. Pengajaran yang diberikan
pun harus sesuai dengan proses perkembangan klien agar klien mudah
menerima informasi (Edelmen, Kudzman & Mandle, 2014). Berdasarkan
kasus pemicu, peran perawat sebagai edukator sangat berguna dalam
mempromosikan kesehatan dengan mengajarkan pentingnya gizi yang
baik, latihan fisik, manajemen stres dan gaya hidup yang sehat (Stanhope
& Lancaster, 2016).

Universitas Indonesia
3

Perawat memiliki peran dalam mengubah perilaku hidup sehat untuk


mengurangi risiko penyakit. Dalam perannya, proses keperawatan adalah alat dasar
bagi perawat untuk melakukan promosi kesehatan. Peran perawat menekankan
mengajar klien (yang dapat berupa individu atau unit keluarga) tanggung jawab diri.
Perawat seharusnya dapat menjalani perrannya secara optimal agar program yang
dilaksanakan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang terbaik.

Daftar Pustaka

Edelmen, C.L., Kudzman, E.C., & Mandle, C.L. (2014). Health promotion
throughout the life span. 8th . St Louis: Mosby.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2013). Fundamentals of nursing: Concepts, process,


and practice. 8th edition. St. Louis, MI: Elsevier Mosby.

Stanhope, M. & Lancaster, J. (2016). Public health nursing: Population Centered


Health Care in the Comunity (9th ed.). St. Louis, Mo.: Elsevier Inc.

Susanti F. (2012). Modifikasi perilaku; Latihan fisik dan diet sebagai bentuk
intervensi keperawatan komunitas pada aggregat lansia dengan risiko
gangguan mobilisasi akibat penyakit asam urat di kota depok. Skripsi.
Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia: Depok.

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai