Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BULLYING DI SEKOLAH

Pokok bahasan : Sehat Jiwa


Sub pokok bahasan : Sehat Jiwa Remaja
Sasaran : SMK Bina Putri Kubu Raya
Hari / Tanggal : Jumat / 25 Januari 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : SMK Bina Putri Kubu Raya

A. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan sehat jiwa remaja, siswa/siswi mampu memahami apa
perannya dalam sehat jiwa
2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan siswa/siswi
mampu:
a. Menyebutkan pengertian tentang sehat jiwa
b. Menyebutkan tumbuh kembang saat remaja
c. Menyebutkan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan remaja
d. Menyebutkan masalah kesehatan jiwa remaja
B. Media dan Metode
1. Persiapan
a) Media
1) Lefleat
2) LCD
3) Power Point
4) Laptop
5) Sound / speaker active
6) Microphone
b) Metode
1) Ceramah
2) Diskusi
C. Setting Tempat
1. Peserta duduk di dalam ruangan
2. Penyaji didepannya
Narasumber

LCD

PESERTA/AUIDIENCE

D. Penugasan
1. Moderator : Ari Fatria Darma
2. Penyaji Materi : Rizka Nur Islamiah
3. Fasilitator :
a. Anggita Arianti Rahmi
b. Jumadi
c. Wawan Dharmawan
d. Eliza Kurniasih
e. Putri Kurniawati
4. Observer : Qomar Ali
E. Pelaksanaan Kegiatan

NO KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU


1 Pembukaan Menyampaikan salam Menjawab salam 5 menit
dan salam Menjelaskan tujuan Mendengarkan
Memberi respon

2 Penyampaian Menyampaikan Mendengarkan dan 20 menit


materi materi: memperhatikan
 Menyebutkan
pengertian tentang
sehat jiwa
 Menyebutkan
tumbuh kembang
saat remaja
 Menyebutkan
pengaruh
lingkungan
terhadap
perkembangan
remaja
 Menyebutkan
masalah kesehatan
jiwa remaja
3. Penutup dan Tanya jawab Menjawab 15 menit
salam Menyimpulkan hasil Mendengarkan
materi
Menyampaikan salam Menjawab salam

F. Evaluasi
1. Kegiatan : Jadwal, alat bantu atau media, pengorganisasian, proses penyuluhan
2. Hasil penyuluhan : memberi pertanyaan pada siswa/siswi yang mengikuti penyuluhan
di SMA Pertukangan Kuburaya tentang :
a. Menyebutkan pengertian tentang sehat jiwa
b. Menyebutkan tumbuh kembang saat remaja
c. Menyebutkan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan remaja
d. Menyebutkan masalah kesehatan jiwa remaja
Lampiran

Sehat Jiwa Remaja

A. Pengertian Sehat Jiwa


Sehat adalah dalam keadaan bugar dan nyaman seluruh tubuh dan bagian-bagiannya.
Bugar dan nyaman adalah relatif, karena bersifat subjektif sesuai orang yang
mendefinisikan dan merasakan.Bagi seorang kuli bangunan, kaki kejatuhan batu,
tergencet, dan berdarah-darah adalah hal biasa, karena hanya dengan sedikit
dibersihkannya, kemudian disobekkan pakaian kumalnya, lalu dibungkus, kemudian
dapat melanjutkan pekerjaan lagi. Namun, bagi sebagian orang, sakit kepala sedikit
harus berobat ke luar negeri.
Jiwa yang sehat sulit didefinisikan dengan tepat. Meskipun demikian, ada beberapa
indikator untuk menilai kesehatan jiwa. Karl Menninger mendefinisikan orang yang
sehat jiwanya adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri pada
lingkungan, serta berintegrasi dan berinteraksi dengan baik, tepat, dan bahagia.
Orang yang sehat jiwa adalah orang yang bebas dari gejala gangguan psikis, serta
dapat berfungsi optimal sesuai apa yang ada padanya. (Michael Kirk Patrick)
Orang yang sehat jiwa adalah orang yang dapat mencegah gangguan mental akibat
berbagai stresor, serta dipengaruhi oleh besar kecilnya stresor, intensitas, makna,
budaya, kepercayaan, agama, dan sebagainya. (Clausen)
World Health Organization (WHO) pada tahun 2008 menjelaskan kriteria orang yang
sehat jiwanya adalah orang yang dapat melakukan hal berikut.
1. Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan itu buruk.
2. Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan.
3. Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.
4. Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima.
5. Berhubungan dengan orang lain secara tolong-menolong dan saling memuaskan.
6. Mempunyai daya kasih sayang yang besar.
7. Menerima kekecewaan untuk digunakan sebagai pelajaran di kemudian hari.
8. Mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif.
Oleh karena itu, beberapa ahli mendefinisikan kesehatan jiwa sebagai berikut,
1. Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi sehat, emosional, psikologis, dan sosiologi yang
terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang
efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional. Kesehatan jiwa memiliki
banyak komponen dan di pengaruhi oleh berbagai faktor (Johnson, 1997). A mind
that grows and adjust, is in control and is free of stress.
2. Kesehatan Jiwa adalah merupakan kondisi jiwa seseorang yang terus tumbuh
berkembang dan mempertahankan keselarasan, dalam pengendalian diri serta
terbebas dari stress yang serius (Rosdahl, 1999).
3. Kesehatan Jiwa adalah merupakan sikap yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh,
berkembang, memiliki aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri, memiliki persepsi
sesuai kenyataan, dan kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan (Yahoda
dalam Stuart dan Laraia, 1998)

B. Perkembangan Remaja
1. Perkembangan Fisik dan biologis
Perubahan – perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan
masa remaja yang berdampak terhadap perubahan- perubahan psikologis.
a. Anak Perempuan
Perubahan dan perkembangan fisik pada remaja tidaklah sama dan terdapat
perbedaan individual, yakni terjadinya penurunan dalam laju pertumbuhan dan
perkembangan internal lebih menonjol daripada perkembangan ekternal yang
secara normal akan terjadi disetiap diri remaja. Ada beberapa perubahan tubuh
yang paling menenjol pada remaja perempuan yakni : panggul melebar, Menarche
(Menstruasi) ,Pertumbuhan buah dada, Pertumbuhan rambut kemaluan dan pada
ketiak.
b. Anak Laki – Laki
Sedangkan, perubahan yang menonjol pada remaja laki-laki yakni :
pertambahan tinggi badan yang cepat, perubahan suara, pertumbuhan rambut
kemaluan, pertumbuhan kumis dan jenggot.
2. Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial pada remaja menurut Erikson adalah identitas dan
kebingungan peran yang terjadi pada usia 12-20 tahun. Pembentukan identitas
selama masa remaja merupakan tugas utama dalam perkembangan kepribadian yang
diharapkan tercapai pada masa remaja akhir.Selama masa remaja ini kesadaran akan
identitas menjadi lebih kuat karena itu ia berusaha mencari identitas dan
mendefinisikan kembali “siapakah”ia saat ini dan akan menjadi “siapakah” atau
menjadi “apakah” ia dimasa mendatang. Perkembangan identitas selama masa
remaja ini juga sangat penting karena ia memberikan suatu landasan bagi
perkembangan psikososial dan relasi interpersonal pada masa dewasa.
Perkembangan psikososial dewasa awal:
1) Cemas terhadap penampilan badan / fisik
2) Perubahan hormonal
3) Menyatakan kebebasan dan merasa sebagai seorang individu, tidak hanya sebagai
anggota keluarga
4) Perilaku memberontak dan melawan
5) Kawan menjadi lebih penting
6) Perasaan memiliki terhadap teman sebaya, anak laki-laki membentuk gang,
kelompok, anak perempuan mempunyai sahabat
7) Sangat menuntut keadilan tapi cenderung melihat sesuatu sebagai hitam putih
serta dari sisi pandang mereka sendiri.
Dampak terhadap anak diantaranya
1) Kesadaran diri meningkat (self consciousness )
2) Menjadi pemarah, anak laki-laki yang tadinya baik dapat menjadi agresif
3) Bereksperimen dengan cara berpakaian, berbicara dan cara penampilan diri
sebagai suatu
4) Usaha untuk mendapatkan identitas baru
5) Kasar dan menuntut memperoleh kebebasan
6) Ingin tampak sama dengan teman dalam cara berpakaian, gaya rambut,
mendengarkan musik

C. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan jiwa remaja


1. Lingkungan Keluarga
a. Pola Asuh Keluarga
Proses sosialisasi sangat dipengaruhi oleh pola asuh dalam keluarga :
1) pola asuh yang otoriter akan menyebabkan remaja berkembang menjadi
penakut, tidak memiliki rasa percaya diri, merasa tidak berharga, sehingga
proses sosialisasi terganggu.
2) Pola asuh permisif akan menumbuhkan sikap ketergantungan dan sulit
menyesuaikan diri.
3) pola asuh demokratis akan menimbulkan kesimbangan antara
perkembangan individu dan sosial sehingga anak akan memperoleh suatu
kondisi mental yang sehat.
b. Kondisi Keluarga
Hubungan orang tua yang harmonis akan menumbuhkan kehidupan emosional
yang optimal terhadap perkembangan kepribadian anak. Pendidikan moral
dalam kelurga adalah upaya menanamkan nilai-nilai akhlak atau budi pekerti
kepada anak dirumah.Budi pekerti mengandung nilai-nilai keagamaan,
kesusilaan dan kepribadian. Apabila keluarga tidak perduli terhadap pendidikan
moral dalam keluarga akan berakibat buruk terhadap perkembangan jiwa
remaja.
2. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan remaja.
Suasana sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa remaja yaitu dalam
hal kedisiplinan, kebiasaan sekolah, pengendalian diri dan bimbingan guru.
3. Lingkungan teman sebaya
Remaja lebih banyak berada diluar rumahdengan teman sebaya.Jadi dapat dimengerti
bahwa sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku teman sebaya lebih besar
pengaruhnya daripada keluarga .Kelompok sebaya memberikan lingkungan yaitu
dunia tempat remaja dapat melakukan sosialisasi dimana nilai yang berlaku bukanlah
nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa melainkan oleh teman seusianya. Disinilah
letak bahayanya bagi perkembangan jiwa remaja
4. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang berpengaruh terhadap perkembangan jiwa remaja
adalah sosial budaya dan media massa. Pergeseran budaya lokal dan budaya nasional
akan tertembus oleh budaya universal sehingga terjadi pergeseran nilai kehidupan.
Pergeseran nilai ini akan menyebabkan konflik nilai yang dapat berakibat terjadinya
penyimpangan perilaku pada remaja (Kusumawati, F, 2010).
D. Masalah Kesehatan Jiwa Remaja
Adanya hambatan dalam tahap perkembangan dapat menimbulkan masalah kesehatan
jiwa bila tidak terselesaikan dengan baik. Masalah tersebut berasal dari diri remaja
sendiri, hubungan orang tua dan remaja atau akibat interaksi sosial di luar lingkungan
keluarga. Sebagai akibatnya dapat terjadi masalah kesehatan jiwa remaja dengan
manifestasi bermacam-macam antara lain kesulitan belajar, kenakalan remaja dan
masalah perilaku seksual (Davdson G C, 2006).
1. Gangguan Jiwa Pada Remaja
Beberapa jenis gangguan jiwa yang banyak terjadi pada remaja :
a. Gangguan Cemas/ Ansietas
Cemas (ansietas) adalah perasaan gelisah yang dihubungkan dengan antisipasi
terhadap bahaya. Gangguan cemas merupakan gangguan yang banyak terjadi pada
anak dan remaja.Prevalensi gangguan cemas ini adalah 5 – 50 %.6 Fobia sosial
ditemukan lebih banyak pada anak laki-laki sedangkan fobia simpel, gangguan
menghindar lebih banyak pada anak perempuan.
b. Gangguan Mood
Depresi pada anak- anak dan remaja berkisar antara 1 – 5 %.Seorang remaja
mempunyai kecenderungan untuk mengalami depresi.Oleh karena itu sangat
penting untuk membedakan secara jelas dan hati – hati antara depresi yang
disebabkan oleh gejolak mood yang normal pada remaja dengan depresi
patologik.Depresi pada remaja sering tidak terdiagnosis. Adanya gangguan mood
akan beresiko terjadinya perilaku bunuh diri pada remaja. Bunuh diri adalah
penyebab kematian utama ketiga pada individu berusia 15 – 24 tahun. Tanda –
tanda bahaya bunuh diri pada remaja meliputi menarik diri secara tiba-tiba,
berperilaku keras atau sangat memberontak, menyalahgunakan obat atau alkohol,
secara tidak biasa mengabaikan penampilan diri, kualitas tugas sekolah menurun,
membolos, keletihan berlebihan dan keluhan somatik, respon yang buruk terhadap
pujian, ancaman bunuh diri terang-terangan secara verbal dan membuang benda-
benda yang didapat sebagai hadiah.
c. Gangguan Penyalahgunaan Zat
Gangguan ini banyak terjadi diperkirakan 32 % remaja menderita gangguan
penyalahgunaan zat (Kusumawati, F, 2010).Angka penggunaan alkohol atau zat
terlarang lebih banyak pada anak laki-laki dibanding perempuan. Resiko terbesar
pada usia 15 – 24 tahun. Pada remaja perubahan penggunaan zat menjadi
ketergantungan zat terjadi lebih cepat dalam kurun waktu 2 tahun. Identifikasi
remaja penyalahguna NAPZA terdapat pada konflik keluarga yang berat, kesulitan
akademik, penyalahgunaan NAPZA oleh orang tua dan teman, merokok pada usia
muda.
Daftar Pustaka

Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, Hanik Endang Nihayati, Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa, Penerbit Salemba Medika, 2015.

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Davdson G C. 2006. Psikologi Abnormal. Jakarta: Raja Gravindo Persada.

Kusumawati, F. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta :Salemba Medika, 2010


Tomb,D A. 2004. Buku Saku Psikiatri. Jakarta: EGC.
Towsend, MC. 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri. Jakarta: EGC.
Iyus,I. 2007. Keperawatan Jiwa.Bandung: Refika Aditama.
___________________ 2011.Pedoman Kesehatan Jiwa Remaja. Dinkes Sulsel
go. Id

Anda mungkin juga menyukai