Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TREND DAN ISSUE KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

Disusun oleh :

M. Fitro Rizalis Syifa’

NIM: 19.12.2.149.066

Semester II

Kelas B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDATUL ULAMA TUBAN


KAMPUS A: Jl. P. DIPONEGORO NO. 17 TUBAN – JAWA TIMUR
KAMPUS B: Jl. LETDA SUCIPTO NO. 211 TUBAN – JAWA TIMUR
2020
MAKALAH

TREND DAN ISSUE KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

TENTANG KELOMPOK SOSIAL DAN PERMASALAHAN

Disusun untuk :

Memenuhi Tugas Komunikasi dalam Keperawatan I

Disusun oleh :

M. Fitro Rizalis Syifa’

NIM: 19.12.2.149.066

Semester II

Kelas B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDATUL ULAMA TUBAN


KAMPUS A: Jl. P. DIPONEGORO NO. 17 TUBAN – JAWA TIMUR
KAMPUS B: Jl. LETDA SUCIPTO NO. 211 TUBAN – JAWA TIMUR
2020
HALAMAN PENGESAHAN

TREND DAN ISSUE KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

TENTANG DINAMIKA KELOMPOK TANI

M. FITRO RIZALIS SYIFA’

NIM : 19.12.2.149.066

Makalah ini di setujui oleh Dosen Pembimbing Mata Kuliah Komunikasi

Dalam Keperawatan I

Pada tanggal………

Mengetahui,

Dosen Penanggung jawab Mata Kuliah

Komunikasi dalam Keperawatan I

HYAN OKTODIA BASUKI, S. Kep., Ns., M. Kep.

NIK : 0708108904
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya penulis tidak bisa
menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju Addiinul Islam dan selalu kita tunggu
syafaatnya di hari akhir kelak.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Bapak Hyan Oktodia Basuki,
S.Kep., Ns., M.Kep. pada Mata Kuliah Komunikasi dalam Keperawatan I. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang dinamika kelompok bagi para pembaca dan
juga penulis. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberi kontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyusunan makalah baik segi bahasa
dan penulisan materi. Oleh karena itu, penulis berharap ada saran yang membangun dari
pembaca guna menjadi acuan agar kedepanya penulis bisa menyusun makalah dengan lebih baik.

Tuban, …………..

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


2.1 Tujuan
3.1 Manfaat
4.1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Saran

2.1 Konsep Teori Komunikasi dalam Keperawatan Menurut Para Ahli


2.2 Konsep Teori Dinamika Kelompok Menurut Para Ahli

BAB III TREND DAN ISSUE KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN


TENTANG DINAMIKA KELOMPOK

3.1 Masalah tentang kelompok


3.2 Identifikasi Masalah
3.2.1 Critical Problem
3.2.2 Justification Problem

BAB IV PENUTUP

4.2 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kelompok tani adalah organisasi non formal yang tumbuh dan berkembang di pedesaan
yang memiliki ciri, unsur pengikat, dan fungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan untuk pencapaian tujuan bersama. Kelompok tani dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik, apabila anggotanya mempunyai kesadaran yang tinggi untuk menjaga
pembinaan kelompok tani. Pembinaan kelompok tani diarahkan pada penerapan sistem
agribisnis, peningkatan peran petani, dengan menumbuhkembangkan kerjasama antara petani
dengan pihak lain yang terkait untuk pengembangan usahatani. Pembinaan kelompok tani
diharapkan dapat membantu menggali potensi, memecahkan masalah usahatani anggotanya
secara lebih efektif, dan memudahkan anggota dalam mengakses informasi, pasar, teknologi,
permodalan dan sumber daya lainnya.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum


Untuk mengetahui keragaan dinamika kelompok tani Makmur Abadi yang didasarkan
atas :
- (a) unit usaha kelompok dalam tiga (3) tahun terakhir,
- (b) peran pengurus kelompok tani,
- (c) peran Penyuluh Pertanian Lapangan dan,
- (d) peran lembaga lain.
1.2.2 Tuuan Khusus
Untuk memberikan alternatif strategi yang sesuai, untuk penguatan kelembagaan pada
kelompok tani Makmur Abadi.
1.2 MANFAAT PENELITIAN

1. Memberikan informasi kepada peneliti lain yang terkait dengan dinamika kelompok tani
dan penguatan kelembagaan kelompok tani.

2. Memberikan masukan kepada PPL dan pengurus kelompok tani “Makmur Abadi”.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Teori Komunikasi dalam Keperawatan Menurut Para Ahli

2.1.1 Komunikasi merupakan proses yang kompleks yang melibatkan perilaku dan
memungkinkan individu dapat berhubungan dengan orang lain dan sekitarnya. Menurut
Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi dalam tiga tingkatan yaitu intrapersonal,
interpersonal dan publik. Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi dalam
hubungan sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil. Inilah yang terjadi dalam
hubungan perawat-pasien dalam komunikasi terapeutik. Dengan komunikasi terapeutik,
pengirim (sender) atau perawat mencari suatu respon dari penerima (receiver) yaitu pasien
yang akan menguntungkan bagi pasien; baik kesehatan mentalnya juga berguna bagi
kesehatan fisiknya.

Menurut Nancy Kimmel dalam Therapeutic Communication in the Nursing Profession


(2009) keperawatan adalah suatu professi asuhan (caring) yang juga memerlukan banyak
pengalaman praktis karena berbasiskan evidence / bukti. Walaupun teknologi semakin hari
semakin canggih dan kompleks dalam bidang keperawatan dan mesin-mesin digunakan
disamping tempat tidur pasien, tapi pada kenyataannya perawatlah yang pertama kali yang
berkontak dengan pasien pada kasus emergency di rumah sakit. Jadi kata “caring”
(mengasuh) adalah suatu sense yang essensial yang mesti dimiliki oleh semua perawat,
karena mereka berada pada posisi terdepan sebagai professi kesehatan. Untuk caring /
mengasuh perawat harus mempunyai kemampuan yang terlatih untuk dapat melakukan
komunikasi terapeutik. Dalam kasus tertentu perawat mungkin harus tinggal lebih lama dan
mengeksplorasi bagaimana perasaan pasien itu sebenarnya. Pada pasien yang harus
menjalani operasi yang segera, dimana mungkin saja tidak ada waktu untuk berbincang
disamping tempat tidur, tapi pegangan tangan saja bisa memberi penguatan atau dukungan
yang lebih dari kata-kata untuk pasien itu pada saat itu.
Telah terbukti stress mempunyai akibat yang buruk bagi kesehatan individu, tetapi
ternyata komunikasi terapeutik benar-benar dapat menolong. Emosi dapat diketahui orang
tidak hanya dari kata-kata, tapi juga dari sikap tubuh dan ekspressi wajah. Seorang perawat
harus selalu waspada akan ekspressi dari pasiennya. Misalnya seorang pasien yang kakinya
sudah diamputasi tidak mengeluh kepada perawatnya tapi diam-diam tiap kali melihat
kakinya air matanya berlinang. Ini termasuk jenis komunikasi non-verbal yang disebut meta-
communication.

Menurut Potter dan Perry (1993), Szilagy, Swanburg (1990) dan Tappen (1995) ada tiga
jenis komunikasi yaitu verbal, tertulis dan non-verbal.

2.2 Konsep Teori Dinamika Kelompok Menurut Para Ahli

2.2.1 Kata Dinamika berasal dari kata Dynamics (Yunani) yang bermakna “Kekuatan”
(force).

Hornby, A.S (1973: 441), berpendapat bahwa kelompok adalah sejumlah atau
benda yang berkumpul atau ditempatkan secara bersama-sama atau secara alamiah
berkumpul.

Webster (1989: 425), mengatakan bahwa kelompok adalah sejumlah orang atau
benda yang bergabung secara erat dan menganggap dirinya sebagai suatu kesatuan.

Slamet Santosa (1992: 8), “Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa
individu yang mepunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cqara
dan atas dasar kesatuan persepsi”.

Zalman (1972: 75), bahwa Dinamika Kelompok adalah kekuatan-kekuatan yang


berlangsung dalam kelompok, kekuatan tersebut bertujuan memberikan arah perilaku
kelompok.
BAB 3

TREND DAN ISSUE KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN


TENTANG DINAMIKA KELOMPOK

3.1 Masalah Tentang Dinamika Kelompok

Kelompok tani Makmur Abadi berdiri pada tanggal 10 Nopember 2002, dengan jumlah
anggota awalnya 15 orang petani apel. Berkat dukungan dan motivasi dari aparat desa, petugas
Penyuluh dan petugas Pengendali Organisme Hama dan Penyakit Tanaman (POPT) dari provinsi
maka anggota kelompok tani pernah terdaftar sejumlah 90 orang, seiring dengan perubahan
waktu sekarang tinggal 46 orang petani yang masih aktif.

Berdasarkan kondisi tesebut di atas maka merasa perlu dilakukan penelitian tentang
Dinamika Kelembagaan Kelompok tani Makmur Abadi. Dinamika kelompok berasal dari kata
“dinamika” yang berarti “gerak”, yaitu gerak dari sistem tindakan anggota kelompok yang
mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Kata “kelompok” lebih ditekankan
pada kelompok manusia. Dinamika kelompok meliputi unsur-unsur yang dapat menyebabkan
suatu kelompok itu hidup, bergerak, aktif, dan efektif dalam mencapai tujuan. Dengan demikian
dinamika kelompok merupakan kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam kelompok (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal) yang menentukan perilaku anggota kelompok untuk
mencapai tujuan.

Kelembagaan di tingkat petani mempunyai fungsi dan peranan yang sangat strategis
dalam pembangunan pertanian. Nilai strategis fungsi dan peranan lembaga didasarkan beberapa
alasan : (1) kelompok tani merupakan komponen penting dalam pembangunan pertanian,
utamanya dalam Revitalisasi Pertanian, (2) dilaksanakan kebijakan oleh pemerintah dalam
revitalisasi kelembagaan secara makro dan mikro, (3) Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 273 /
Kpts / OT.160 / 4 / 2007, tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani yang terdiri atas :
penumbuhan dan pengembangan kelompok tani, penyusunan Rencana Definitif Kelompok
(RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) serta Sistem Kerja Latihan dan
Kunjungan (Laku) dalam Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian tersebut, maka perlu adanya penguatan kelembagaan
pada kelompok tani tersebut. Tujuan penguatan kelembagaan pada kelompok tani Makmur
Abadi adalah (1) memberikan dasar penguatan kelembagaan kelompok tani, (2) membentuk
kemandirian kelompok tani, (3) memberikan kebebasan kepada kelompok tani agar tidak
tergantung kepada instansi yang terkait, (4) menumbuhkembangkan kreatifitas dan prakarsa
kelompok tani, (5) untuk mengetahui tingkat keberhasilan program-program yang dicanangkan
di lembaga kelompok tersebut, (6) untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kelompok
tani.

3.2 Identifikasi Masalah

3.2.1 Critical Problem

Bagaimana dinamika kelembagaan kelompok tani Makmur Abadi yang


didasarkan atas :

(a) unit usaha kelompok dalam 3 (tiga) tahun terakhir

(b) peran pengurus kelompok tani,

(c) peran Penyuluh Pertanian Lapangan;

(d) peran lembaga lain

3.2.2 Justification Problem

Bagaimana strategi penguatan kelembagaan pada kelompok tani Makmur Abadi


untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan ?
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai