Disusun oleh :
NIM: 19.12.2.149.066
Semester II
Kelas B
Disusun untuk :
Disusun oleh :
NIM: 19.12.2.149.066
Semester II
Kelas B
NIM : 19.12.2.149.066
Dalam Keperawatan I
Pada tanggal………
Mengetahui,
NIK : 0708108904
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya penulis tidak bisa
menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju Addiinul Islam dan selalu kita tunggu
syafaatnya di hari akhir kelak.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Bapak Hyan Oktodia Basuki,
S.Kep., Ns., M.Kep. pada Mata Kuliah Komunikasi dalam Keperawatan I. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang dinamika kelompok bagi para pembaca dan
juga penulis. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberi kontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyusunan makalah baik segi bahasa
dan penulisan materi. Oleh karena itu, penulis berharap ada saran yang membangun dari
pembaca guna menjadi acuan agar kedepanya penulis bisa menyusun makalah dengan lebih baik.
Tuban, …………..
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.2 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Memberikan informasi kepada peneliti lain yang terkait dengan dinamika kelompok tani
dan penguatan kelembagaan kelompok tani.
2. Memberikan masukan kepada PPL dan pengurus kelompok tani “Makmur Abadi”.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Komunikasi merupakan proses yang kompleks yang melibatkan perilaku dan
memungkinkan individu dapat berhubungan dengan orang lain dan sekitarnya. Menurut
Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi dalam tiga tingkatan yaitu intrapersonal,
interpersonal dan publik. Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi dalam
hubungan sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil. Inilah yang terjadi dalam
hubungan perawat-pasien dalam komunikasi terapeutik. Dengan komunikasi terapeutik,
pengirim (sender) atau perawat mencari suatu respon dari penerima (receiver) yaitu pasien
yang akan menguntungkan bagi pasien; baik kesehatan mentalnya juga berguna bagi
kesehatan fisiknya.
Menurut Potter dan Perry (1993), Szilagy, Swanburg (1990) dan Tappen (1995) ada tiga
jenis komunikasi yaitu verbal, tertulis dan non-verbal.
2.2.1 Kata Dinamika berasal dari kata Dynamics (Yunani) yang bermakna “Kekuatan”
(force).
Hornby, A.S (1973: 441), berpendapat bahwa kelompok adalah sejumlah atau
benda yang berkumpul atau ditempatkan secara bersama-sama atau secara alamiah
berkumpul.
Webster (1989: 425), mengatakan bahwa kelompok adalah sejumlah orang atau
benda yang bergabung secara erat dan menganggap dirinya sebagai suatu kesatuan.
Slamet Santosa (1992: 8), “Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa
individu yang mepunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cqara
dan atas dasar kesatuan persepsi”.
Kelompok tani Makmur Abadi berdiri pada tanggal 10 Nopember 2002, dengan jumlah
anggota awalnya 15 orang petani apel. Berkat dukungan dan motivasi dari aparat desa, petugas
Penyuluh dan petugas Pengendali Organisme Hama dan Penyakit Tanaman (POPT) dari provinsi
maka anggota kelompok tani pernah terdaftar sejumlah 90 orang, seiring dengan perubahan
waktu sekarang tinggal 46 orang petani yang masih aktif.
Berdasarkan kondisi tesebut di atas maka merasa perlu dilakukan penelitian tentang
Dinamika Kelembagaan Kelompok tani Makmur Abadi. Dinamika kelompok berasal dari kata
“dinamika” yang berarti “gerak”, yaitu gerak dari sistem tindakan anggota kelompok yang
mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Kata “kelompok” lebih ditekankan
pada kelompok manusia. Dinamika kelompok meliputi unsur-unsur yang dapat menyebabkan
suatu kelompok itu hidup, bergerak, aktif, dan efektif dalam mencapai tujuan. Dengan demikian
dinamika kelompok merupakan kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam kelompok (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal) yang menentukan perilaku anggota kelompok untuk
mencapai tujuan.
Kelembagaan di tingkat petani mempunyai fungsi dan peranan yang sangat strategis
dalam pembangunan pertanian. Nilai strategis fungsi dan peranan lembaga didasarkan beberapa
alasan : (1) kelompok tani merupakan komponen penting dalam pembangunan pertanian,
utamanya dalam Revitalisasi Pertanian, (2) dilaksanakan kebijakan oleh pemerintah dalam
revitalisasi kelembagaan secara makro dan mikro, (3) Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 273 /
Kpts / OT.160 / 4 / 2007, tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani yang terdiri atas :
penumbuhan dan pengembangan kelompok tani, penyusunan Rencana Definitif Kelompok
(RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) serta Sistem Kerja Latihan dan
Kunjungan (Laku) dalam Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian tersebut, maka perlu adanya penguatan kelembagaan
pada kelompok tani tersebut. Tujuan penguatan kelembagaan pada kelompok tani Makmur
Abadi adalah (1) memberikan dasar penguatan kelembagaan kelompok tani, (2) membentuk
kemandirian kelompok tani, (3) memberikan kebebasan kepada kelompok tani agar tidak
tergantung kepada instansi yang terkait, (4) menumbuhkembangkan kreatifitas dan prakarsa
kelompok tani, (5) untuk mengetahui tingkat keberhasilan program-program yang dicanangkan
di lembaga kelompok tersebut, (6) untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kelompok
tani.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan