PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman yang semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Mengharuskan calon tenaga kerja memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
lingkungan kerjanya. Hal ini berhubungan dengan tingkat kepedulian dan
profesionalisme yang dapat ditunjukan dengan pemahaman kecil mengenai
lingkungan tempat ia bekerja. Begitupun dengan calon tenaga kesehatan yang selalu
dituntut untuk professional. Jumlah penduduk yang meningkat juga mempengaruhi
rasa profesionalisme yang dimiliki oleh calon tenaga kerja. Banyaknya jumlah calon
tenaga kesehatan mengharuskan mereka bersaing untuk menjadi yang terbaik. Belum
lagi kini banyak tenaga kesehatan dari luar negeri datang ke Indonesia untuk
menawarkan jasanya. Tidak bisa dipungkiri kualitas sumber daya manusia memang
memiliki nilai tertinggi di bidang ini. Maka dari itu selain memiliki hard skill dan soft
skill yang bagus tenaga kesehatan juga diwajibkan memahami lingkungan rumah sakit
tempat ia bekerja, Peran dan fungsi profesinya guna untuk mengetahui batasan-
batasan pekerjaannya.
Begitu pun calon tenaga keperawatan. Profesi yang menawarkan jasa ini
sangat menuntut tenaganya untuk bersikap professional karena pekerjaan yang
diambil berhubungan dengan nyawa manusia. Maka dari itu calon perawat perlu
melakukan orientasi ke rumah sakit untuk mengetahui fungsi dan jenis dari masing-
masing ruangan. Oleh karena itu kami sebagai calon tenaga keperawatan
melaksanakan orientasi ke RSUD Wangaya pada hari Senin, 20 januari 2020 untuk
mengetahui gambaran umum lingkungan rumah sakit khususnya ruang cendrawasih.
Dengan adanya program orientasi ini diharapkan Mahasiswa dapat memahami
fungsi ruangan yang ada di lingkungan rumah sakit khususnya ruang cendrawasih
karena untuk kedepannya mahasiswa akan melakukan praktik asuhan keperawatan di
rumah sakit tersebut pada semester yang lebih tinggi, sehingga pada saat waktu
praktik tiba para mahasiswa tidak bingung lagi mengenai tempat dan fungsi ruangan
di tempat mereka melakukan praktik asuhan keperawatan.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah gambaran umum ruang cendrawasih?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran umum ruangan cendrawasih di RSUD Wangaya Denpasar dan
memahami peran dan fungsi perawat di lapangan klinik.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran umum
b. Mengetahui aturan dan tata tertib umum yang berlaku bagi petugas,m
pengunjung dan klien
c. Mengetahui sistem Universal Precaution (UP) ysng diberlakukan
d. Mengenal ruangan atau tempat-tempat pelayanan keperawatan
e. Mengetahui struktur pengorganisasian ruangan perawatan
f. Mengetahui sistem atau model pelayanan keperawatan yang diberlakukan
g. Mengetahui peran perawat dalam pelayanan
h. Memahami fungsi perawat dalam pelayanan
D. Manfaat
1. Memudahkan mahasiswa untuk beradaptasi di rumah sakit
2. Mendapatkan informasi mengenai fasilitas,SDM dan struktur organisasi di ruang
cendrawasih
BAB II
OBSERVASI ORIENTASI
Ruangan cendrawasih merupakan ruang rawat inap kelas III khusus untuk penyakit
dalam. Dipimpin oleh seorang kepala ruangan yang bernama Ns. Ni Sayu Kade
Seridamayanti, S.Kep dan seorang wakil kepala ruangan yang bernama Ns. I.A.KT. Adi
Setiawati, S.Kep. Terdiri dari 6 ruang rawat inap,1 ruang tindakan keperawatan,1 ruang alat
medis, 1 ruang spolhook,1 ruang perawat, 1 ruang CS dan kebersihan, 1 ruang kepala
ruangan dan wakil kepala ruangan,1 dapur dan 1 ruang diskusi,1 kamar mandi. Ruang
cendrawasih memiliki kapasitas 36 orang, 48 tempat tidur dan masing-masing ruangan
terdapat 8 tempat tidur.
3. Aturan dan Tata tertib umum yang berlaku bagi petugas-pengunjung dan klien.
A. Peraturan Jam Kunjung Pasien
SENIN-MINGGU
1. Pagi Jam 11.00-13.00 WIB
a. Alat Tenun
b. Alat Medis
ALAT MEDIS
N NAMA JIMLAH N NAMA JUMLAH
O O
1 Tensi meter 4 9 EKG 1
2 Termometer digital 5 10 Ambubag 1
3 Reflex hammer 2 11 Suction 6
4 Tongue spatol 3 12 Troli medicine 5
5 Syringe pump 3 13 Pulse oxymeter 1
6 Lampu baca film 1 14 Stetoskop 5
7 Kursi Roda 4 15 Bed side monitor 1
8 Nebulizer 1 16 Troli emergency 1
Menurut Marquis dan Huston (1998), Model yang digunakan dalam pembagian tugas perawat
adalah :
a. Model tim
a) Perawat yang belum berpengalaman selalu tergantung pada anggota tim yang
mampu
b) Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggung jawabnya
Yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus
antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat.
Di ruangan cendrawasih terdapat enam ruangan rawat inap dengan kapasitas 36 bed.
Masing-masing ruangan terdapat fasilitas yaitu :
- 48 buah kursi
- 48 oksigen central
2. Ruang Tindakan
-3 buah kursi
- 1 buah meja
-2 buah meja
-1 buah wastafel
- 3 tempat sampah
4.Dapur
5.Ruang spolhook
6 .Kamar mandi
- Gayung
-3 buah meja
-1 buah lemari
Fasilitas :- Meja
-Kursi
-Rak buku
-AC
-File-file pasien
-Telepon
9. Meja Informasi
Fasilitas :-Meja
-Kursi
-File-file
- Telepon
Fasilitas : - Meja
- Kursi
- Lemari
C.SDM Keperawatan
1 Kepala Ruangan
Kategori pendidikan
- D III Keperawatan : 17
- D IV :1
(BAGAN)
Pagi : jam 07.30 – 13.30 dengan jumlah perawat jaga sebanyak 5-6 perawat.
Sore : jam 13.30 – 19.30 dengan jumlah perawat jaga sebanyak 5 perawat.
Malam : jam 19.30 – 07.30 dengan jumlah perawat jaga sebanyak 5 perawat.
2. Advokat
4. Koordinator
5. Kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan
yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.
6. Konsultan
Tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk
diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peneliti
Mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Hampir semua peran perawat sudah
dijalankan di ruang cendrawasih namun, peran perawat sebagai peneliti masih kurang
maksimal.
b. Fungsi Perawat
Menurut Kozier (1991) terdapat tiga fungsi perawat dalam melaksanakan perannya, yaitu:
1. Fungsi Independen
Adalah fungsi yang mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan
kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenhuan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas, dan lain-lain),
pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai,
pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di
antara tim satu dengan lainya fungsi ini dapat terjadi apa bila bentuk pelayanan
membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan
keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks keadaan ini tidak dapat
diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainya, seperti dokter
dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi
obat yang telah di berikan. Semua fungsi perawat sudah berjalan dengan baik di ruang
cendrawasih.
E.Hasil wawancara antar perawat dan pasien mengenai masalah kesehatan pasien
Umur : 17 th
Asal : Buleleng
Dx : Ganglion
Pada tanggal 19 januari 2020 Tn. Kembar datang ke RSUD wangaya dengan keluhan
kesemutan pada pergelangan tangan dan terdapat benjolan pada pergelangan tangan, di UGD
diperiksa oleh perawat dan dokter, dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium, setelah dilakukan pemeriksaaan laboratorium dokter menyarankan untuk
operasi serta rawat inap lalu dipindahkan keruang cendrawasih. Beberapa hari setelah
dilakukan operasi Tn. Kembar mengatakan keadaannya sudah membaik dan tidak ada
keluhan. Ia mengatakan pelayanan yang diberikan oleh perawat yang merawatnya sudah
bagus. Tidak ada pembedaan kedudukan. Semua sama rata. Fasilitas di ruangannya pun
lengkap layaknya ruang kelas tiga lainnya.
Pesan :
a. Jangan ragu bertanya
b. Tingkatkan rasa percaya diri
c. Murah senyum
d. Disiplin dan etika
e. Mempunyai inisiatif
Kesan :
a. Mahasiswa masih malu untuk bertanya mengenai tugas yang diberikan
b. Mahasiswa masih terkesan takut berbicara dengan tenaga kesehatan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Jadi simpulan dari laporan hasil observasi orientasi kami adalah ruang cendrawasih
adalah ruangan kelas tiga untuk pasien yang menderita penyakit dalam yang terdiri dari enam
ruang rawat inap dengan kapasitas pasien tiga puluh enam orang dengan satu kepala ruangan,
satu wakil kepala ruangan, dan dua puluh tujuh perawat primer. Model yang digunakan
dalam pembagian tugas di ruangan cendrawasih yaitu model tim serta metode perawatan
primer. Peran dan fungsi perawat yang terlihat diruangan cendrawasih yaitu peran pemberi
asuhan keperawatan, advokat, educator, koordinator, kolaborator serta peran konsultan.
B. Saran