TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
identifkasi faktor-faktor terjadinya suatu penyakit pada individu atau keluarga masyarakat
,serta memberikan pendidikan atau penyuluh dan konseling pada individu,keluarga atau
masyarakat yang berisiko atau telah mengalami sakit.
Pelayanan kuratif yang dapat dilakukan perawat adalah pengobatan dasar dengan obat
terbatas,bantuan kegawat daruratan medis sesuai kewenangan dan pengobatan
komlementer.terapi komplementer yang dilakukan perawat didukung oleh permenkes
nomor 1109/MENKES/PER/IX/2007 yaitu yang berwenang melakukan pengobatan
kompementer adalah tenaga kesehatan yang sudah ditetapkan dan berdasarkan kaidah
ilmiah.
Bentuk terapi komplementer yang berkemmbang diantaranya seperti akupuntur,
bekam hipnoterapi,reiki,pengobatan herbal perawatan luka dan lain sebagainya.terapi
komplementer yang diberikan oleh tenaga kesehatanseperti perawat pastilah lebih aman
dan terjamin karena kualifikasinya memang dibidang kesehatan.selanjutnya bentuk
pelayanan rehabililitatif dalam praktik mandiri perawat meliputi pemantauan keteraturan
berobat sesuai program rehabilitasi ,kunjungan rumah (home visit/home health
nursing)sesuai rencana rehabikitasi,pelayanan keperawatan dasar rehabilitasi secara
langsung (direct care)yaitu kontak langsung atau face to face dengan pasien seperti untuk
perawatan luka,pemasangan infus dll,maupun pelayanan rehabilitasi tidak langsung
(indirect care)seperti layanan konsultasi kesehatan. Dalam operasional praktik mandiri
perawat juga dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan seperti ahli
gizi,fisioterapi,kesehatan masyarakat,dokter dan profesi kesehatan lainya.perawat juga
memiliki spesialis dibidang keperawatan seperti spesialis perawatan luka.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami trend dan issue dalam keprofesian terkait
keperawatan komunitas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus
dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode
keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat
sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini
dari keperawatan meliputi perkembangan diberbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar.
Bentuk pelayanan yang dapat diberikan oleh perawat kepada masyarakat adalah dalam
bentuk pelayanan Preventif, Promotif, Kuratif dan Rehabilitatif. Bentuk pelayanan
preventif dan promotif adalah seperti deteksi dini dan indentifikasi faktor-faktor resiko
terjadinya suatu penyakit pada individu atau keluarga dan masyarakat, serta memberikan
3
pendidikan atau penyuluhan dan konseling pada individu, keluarga atau masyarakat yang
beresiko atau telah mengalami sakit.
Trend dan issue dalam profesi keperawatan komunitas sama seperti jenjang
pendidikan keperawatan. Yang dominan dalam keprofesian keperawatan komunitas
adalah pada program akademik dan profesi dalam program tersebut sudah banyak dibuka
peminatan pada keperawatan komunitas seperti Ners, S2,S3 dan Spesialis. Bagi jurusan
S3 Keperawatan Komunitas hanya berada di Universitas Indonesia saja.
Trend lebih sering dan banyak dibicarakan adalah tentang gaji perawat. Banyak
perawat mengeluh tentang penerimaan gaji yang kecil dan berbeda dibandingkan dengan
institusi lainnya, sedangkan pekerjaan yang mereka lakukan sama beratnya. Sehingga
mereka terkadang merasa iri dengan gaji perawat lain yang memiliki gaji lebih besar.
Dengan adanya aturan dari Mentri Kesehatan Republik Indonesia gaji perawat diberikan
berdasarkan jenjang pendidikannya, pada setiap provinsi dan institusi kesehatan/Rumah
Sakit berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat jenjang pendidikan semakin tinggi gaji yang
mereka peroleh. Tunjangan pada PNS lebih besar dari pada gaji pokok. Pemberian gaji
juga berdasarkan pada lamanya pengalaman pekerjaan sang perawat.
4
2.3. Konsep Praktik Mandiri Perawat
1. Pengertian
Pasal 28 ayat 2 UKK No. 38 tahun 2014 menyebutkan bahwa Praktik Keperawatan
terdiri atas praktik keperawatan mandiri dan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan
kesehatan.
5
3) Pasal 5A : perawat hanya dapat menjalankan praktek keperawatan maksimal
di dua tempat yaitu pada fasilitas pelayanan kesehatan dan praktek mandiri
perawat.
3. Syarat untuk melakukan praktik mandiri perawat.
Menurut UU Keperawatan No.38 tahun 2014 syarat untuk dapat melakukan praktik
mandiri perawat, yaitu :
1) Perawat berpendidikan vokasi (D III) keperawatan dan profesi (Ners & Ners
Spesialis)
2) Perawat yang memiliki surat tanda registrasi (STR)
Dalam UUK No.38 Tahun 2014 pasal 18 ayat 3, persyaratan pembuatan STR
meliputi :
Memiliki ijazah pendidikan tinggi keperawatan
Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah atau janji profesi
Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.
3) Perawat yang memiliki surat izi praktek perawat (SIPP). Dalam UUK No.38
Tahun 2014 pasal 19, SIPP diberikan oleh Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
atas rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di Kabupaten/Kota tempat
Perawat menjalankan praktiknya. Untuk mendapatkan SIPP Perawat harus
melampirkan : Salinan STR yang masih berlaku,Rekomendasi dari Organisasi
Profesi Perawat, dan Surat pernyataan memiliki tempat praktik atau surat
keterangan dari pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
4. Persiapan sebelum melakukan Praktik Mandiri Perawat
Alat yang disiapkan sebenarnya tergantung dari kekhususan dari masing-
masing klinik sesuai bidang keahlian teman-teman, misalnya perawat yang
mempunyai sertifikat wound care dan memiliki pengalaman sebagai perawat luka,bisa
membuka klinik keperawatan luka, atau mungkin ada yang sudah mendapatkan
pelatihan keperawatan paliatif, bisa berpikir untuk membuka klinik keperawatan
khusus palliative care.
Sementara itu fasilitas dasar yang harus ada adalah :
a. Perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan dan kunjungan rumah, antara
lain : alat untuk mengukur tanda-tanda vital, timbangan, meteran badan. Alat
6
untuk mengukur gula darah, asam urat dan kolesterol jika ingin menambahkan,
tergantung kemampuan financial masing-masing.
b. Obat-obatan
Ingat hanya boleh obat bebas dan obat bebas terbatas.
c. Perlengkapan administrasi, meliputi formulir catatan tindakan asuhan keperawatan
serta formulir rujukan dan formulir persetujuan tindakan keperawatan (inform
consent)
7
Jangan melakukan pekerjaan tenaga medis, karena kita tidak berwenang,
kecuali jika sudah ada pendelegasian tertulis dari dokter yang bersangkutan.
Pasien berhak member persetujuan atau menolak tindakan keperawatan yang
akan diterimanya, jadi sebelum melakukan tindakan apapun itu sebaiknya
minta surat persetujuan atau inform consent.
Dokumentasikan segala teman pengkajian, tindakan, evaluasi yang telah
dilakukan kepada pasien.
Jangan lupa memperpanjang SIPP dan memasang papan nama di klinik yang
dijalankan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10