Disusun Oleh:
KELOMPOK 01
MERRY YUNIDARTI
DWI NOVELIA ADESTHY
MINDI MELYANI
JUMIYATI
ISMADI
SUSANTI
Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan sumber segala ilmu pengetahuan yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Shalawat dan salam selalu terlimpah curahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat rahmat-Nya
kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Kewarganegaraan. Tidak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya dengan Wawasan
Nusantara, yang penulis sajikan dari berbagai sumber informasi dan referensi. Makalah ini
disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kami menerima berbagai saran maupun kritikan
yang bersifat membangun. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga tulisan ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 01
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan denganmasalah - masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula
pemecahan masalah kesehatanmasalah, tidak hannya di lihat dari kesehatan sendiri tapi
harus dilihat dari segi - segi yangada pengaruhnya terhadap masalah “sehat sakit “ atau
kesehatan tersebut.
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang
dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui
pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025.
BAB II
PEMBAHASAN
PK III dalam ruang lingkup ini perawat mampu mengelola dalam penanggulangan
masalah kesehatan masyarakat, dengan tingkat pendidikan minimal adalah Magister (S2)
Keperawatan Komunitas dengan memiliki kompetensi melakukan tindakan keperawatan
khusus dengan keputusan mandiri dan bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan
keperawatan yang diberikan.
Denurut Depkes 2014 angka kejadian diare sangat tinggi, banyak peneliti yang
melakukan penelitian terhadap PHBS pada anak usia sekolah karena anak usia sekolah
lebih aktif dan rasa keingin tahuan yang tinggi terhadap benda asing sehingga rentan
sekali utuk terkena penyakit daire dan kurangnya suatu penerapan tersebut dari orang tua
dan pihak sekolah. Dengan dilakukannya tindakan PHBS maka anak, dan orang tua
mengetahui bahwa pentingnya melakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air mengalir sebelum dan sesudah makan.
Trend dan issue saat ini juga adalah kurangnya dukungan keluarga terhadap
lansia, sehingga para lansia memiliki harga diri rendah seperti merasa sudah tidak
berdaya didalam keluarganya. Dukungan keluarga kepada lansia sangat di butuhkan agar
lansia merasa bahagia dan berguna, dengan cara memberikan motivasi kepada lansia
dalam mengikuti suatu kegiatan di lingkungan sekitar rumah.
Trend lebih sering dan banyak di bicarakan adalah tentang gaij perawat. Banyak
perawat mengeluh tentang penerimaan gaji yang kecil dan berbeda dibandingkan institusi
lainnya, sedangkan pekerjaan yang mereka lakukan sama beratnya. Sehingga mereka
terkadang merasa iri dengan gaji perawat lain yang memiliki gaji lebih besar.
Dengan adanya aturan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia gaji perawat
diberikan berdasarkan jenjang pendidikannya, pada setiap Provinsi dan institusi
kesehatan/Rumah Sakit berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat jenjang pendidikan maka
semakin besar gaji yang mereka peroleh. Tunjangan pada PNS lebih besar daripada gaji
pokok. Pemberian gaji juga berdasarkan pada lamanya pengalaman pekerjaan seorang
perawat.
a. Tahap persiapan.
1. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program
praktek.
2. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah
dan kesehatan utama
3. Penyusunan instrumen data
4. Uji coba instrumen pengumpulan data
5. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan, penjelasan
program praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas
6. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader
kesehatan setempat
7. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi,
epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian data.
8. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan,
menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah
dan menyebarkan undangan
9. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
a) Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
b) Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah,
garis besar rencana kegiatan
c) Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah
ditetapkan
d) Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas
kesehatan dari instansi terkait.
b. Tahap Pelaksanaan :
1. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan
kelompok kerja kesehatan.
2. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok kerja
kesehatan:
a) Pelatihan kader kesehatan
b) Penyuluhan kesehatan
c) Simulasi/demonstrasi
d) Pembuatan model/percontohan
e) Kunjungan rumah (home health care)
f) Kerja bakti, daan lain-lain
3. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan
kegiatan.
c. Tahap evaluasi
1. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal
kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari
komunitas
2. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian tujuan,
keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas dalam
pemecahan masalah.
2. Area praktik keperawatan kesehatan komunitas
a. Unit pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas rawat inap dan rawat jalan
(rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya).
b. Rumah. Perawat home care memberikan pelayanan keperawatan pada keluarga di
rumah yang menderita penyakit akut dan kronis. Peran home care adalah untuk
meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang beresiko
tinggi mengalami masalah kesehatan
c. Sekolah. Area praktik perawat komunitas juga mencakup seluruh warga di
lingkungan institusi pendidikan seperti siswa, guru dan karyawan baik di TK, SD,
SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Perawat sekolah dapat memberikan
pelayanan sesaat (day care), screening (proses mengidentifikasi penyakit-penyakit
yang tidak diketahui/tidak terdeteksi dengan menggunakan berbagai test/uji),
maupun memberikan pendidikan kesehatan
d. Tempat kerja atau industri. Perawat melakukan kegiatan perawatan langsung
terhadap kejadian kesakitan maupun kecelakaan minimal yang terjadi di tempat
kerja, industri rumah tangga, pabrik dan lainnya. Selain itu perawat memberikan
pendidikan kesehatan tentang keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang,
penurunan stres, olahraga, penanganan perokok, serta pengawasan makanan.
e. Barak penampungan. Perawat memberikan perawatan langsung terhadap kasus
akut, penyakit kronis, serta kecacatan fisik ganda dan mental.
f. Kegiatan Puskesmas keliling. Pelayanan keperawatan dalam puskesmas keliling
diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di pedesaan, dan kelompok
terlantar. Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi pengobatan sederhana,
screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut dan kronis, serta pengelolaan
dan rujukan penyakit.
g. Panti atau kelompok khusus lain seperti panti asuhan anak, panti wreda, panti
sosial lain, rumah tahanan serta lembaga pemasyarakatan.
h. Pelayanan pada kelompok resiko tinggi. Kelompok resiko tinggi seperti (1)
kelompok wanita, anak-anak, dan lansia yang mendapat perlakuan kekerasan, (2)
pusat pelayanan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan obat, (3) tempat
penampungan kelompok lansia, gelandangan, pengemis, kelompok orang dengan
HIV/AIDS (ODHA), dan wanita tuna susila (WTS).
c. Kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok khusus yang rentan terhadap masalah
kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi.
1. Kelompok tidak terikat dalam suatu institusi seperti posyandu, kelompok balita,
ibu hamil, usia lanjut, penderita penyakit tertentu, dan pekerja informal.
2. Kelompok masyarakat khusus yang terikat dalam suatu institusi seperti sekolah,
pesantren, panti asuhan, panti wreda, rutan, dan lapas
d. Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah yang rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap
timbulnya masalah kesehatan seperti berikut :
1. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, kelurahan, desa) yang mempunyai:
a) Bayi meninggal tinggi dibandingkan daerah lain;
b) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain;
c) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain.
2. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam
berdarah, dan lainnya).
3. Masyarakat di lokasi atau barak pengungsian akibat bencana atau akibat lainnya.
4. Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah terpencil
dan perbatasan.
5. Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit sepertl daerah
transmigrasi
4. Prinsip dasar dalam praktik perawatan kesehatan komunitas adalah sebagai berikut:
a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
b. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
c. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk masyarakat.
d. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya pomotif dan
preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative
e. Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan
pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan
f. kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan di
rumah sakit
g. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
h. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat
masyarakat
i. Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
j. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara team.
k. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan untuk
kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang
sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang
baru kembali dari rumah sakit.
l. Home visite sangat penting
m. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama
n. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan
kesehatan yang ada
o. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu
puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai unit
pelayanan
5. Pendekatan praktik keperawatan komunitas
Contoh pendekatan yang dapat digunakan:
a. Problem solving approach
Pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dengan menggunakan proses
keperawatan.
b. Family approach
Pendekatan terhadap keluarga binaan.
c. Case Appr
Pembinaan dilakukan berdasar kasus yang datang ke puskesmas yang dinilai
memerlukan tindak lanjut
d. Community approach
Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survei mawas
diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
6. Faktor yang mempengaruhi praktik keperawatan komunitas
a. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai
dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi
seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit
dapat digunakan penggunaan alat seperti laser, terapi perubahan gen dan lain-lain.
Berdasarkan itu maka pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan
pelayanan akan lebih professional dan butuh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang
tertentu.
b. Pergeseran nilai masyarakat
Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai
yang ada di masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya
masyarakat, maka dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang
berbeda. Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan
memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan,
demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang akan
memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga kondisi
demikian akan sangat mempengaruhi sistem pelayanan Kesehatan.
c. Aspek legal dan etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan
jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik dalam
pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk
memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan memperhatikan nilai-nilai
hukum dan etika yang ada di masyarakat
d. Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di
masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih
diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi
seseorang rendah, maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya
dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan
ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan kesehatan.
e. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh
sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat
memberikan pola dalam sistem pelayanan.
A. Trend dan Issu Keperawatan Komunitas
Isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang di kedepankan untuk di
tangani atau desus desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas.Keperawatan
komunitas di tunjukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta
memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahlihanya dalam
membantu individu, keluarga, kelompok dan masayarakat dalam mengatasi berbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari hari (effendi, 2009).
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus
dan terlibat dalam masayrakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan
kesehatan berubah, karna gaya hidup masayarakay berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Defenisi dan filisofi terkini dari keperawatan
memiliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian
yang lebih besar.
Profesi keperawatan mengembangkan layanan praktik mandiri keperawatan kepada
masayarakat dalam mencari solusi terhadap masalah kesehatannya. Pelayanan praktik
mandiri perawata memberikan pelayanan kesehatan kepada masayarakat sesuai dengan
wewenang seorang perawat professional. Pelayanan keperawatan berbentuk pelayanan bio-
sio-psiko- spiritual yang komprehensif atau holistic di tunjukan kepada individ, keljurga, dan
masayarakat baik sakit atau maupun sehat yang mencangkup seluruh proses kehidupan
manusia. Praktik mandiri perawat telah di atur dalam peraturan mentri kesehatan republic
Indonesia nomor HK. 02.02/Menkes/148/2010 dan perubahan peraturan no 17 tahun 2013
tentang izin dan Penyelengaraan praktik perawat. Dengan dikeluarkannya paying hokum
tersebut maka praktik mandiri perawat menjadi legal.
Bentuk pelayanan yang dapat diberikana oleh perawat kepada masyarakat adalah
dalam bentuk pelayanan Preventif, Promotif, kuratif dan Rehabilitatif. Bentuk pelayanan
preventif dan promotif adalah seperti deteksi dini dan indentifikasi factor – factor resiko
terjadinya suatu penyakit pada individu atau keluarga dan masyarakat, serta memberikan
pendidikan atau penyuluhan dan konseling pada individu, keluarga atau masyarakat yang
beresiko atau telah mengalami sakit.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan
untuk ditangani atau desas - desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas.
Tren dan isu yang sedang dibicarakan dalam keperawatan komunitas :
1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
3. Puskesmas Idaman
Adapun masalah bidang kesehatan di Indonesia salah satunya yaitu masih
cukup tingginya perbedaan status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi dan
mobilitas penduduk yang cukup tinggi. Untuk keperawatan kesehatan komunitas
di masa mendatang diprediksi bahwa kebutuhan akan pelayanan keperawatan
kesehatan komunitas yang berkualitas akan semakin meningkat.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas meliputi tahap persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi.Area praktik keperawatan kesehatan komunitas yaitu
unit pelayanan kesehatan, rumah, sekolah, tempat kerja atau industri, barak
penampungan, kegiatan puskesmas keliling, panti atau kelompok khusus lain serta
pelayanan pada kelompok resiko tinggi. Sasaran keperawatan kesehatan
komunitas antara lain individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Prinsip dasar
dalam praktik perawatan kesehatan komunitas :
a) Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
b) Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
c) Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk
masyarakat
Pendekatan praktik keperawatan komunitas meliputi problem solving
approach, Family approach, case Approach, dan Community approach. Faktor
yang mempengaruhi praktik keperawatan komunitas anatar lain IPTEK yang baru,
pergeseran nilai masyarak, aspek legal dan etik, ekonomi serta politik.
B. Saran
Kami selaku penulis menyarankan kepada pada pembaca baik individu.
Serta teman- teman, agar kiranya dapat memperhatikan penulisan makalah kami.
Terima kasih semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Efendy, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
http://www.unpad.ac.id/2016/12/praktik-keperawatan-mandiri-bisa-lebih-berkembang-di-
indonesia/
Efendi, Ferry dan Makhfudli.(2009).Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik
dalam Keperawatan.Salemba Medika : Jakarta