Kesehatan
Di susun oleh :
Orensela 1420122158
2.4 Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan Sarana Kesehatan, Institusi
Pendidikan, Tempat Kerja dan Tempat Umum.
Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan, kelompok, dan
masyarakat agar memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya
melalui peningkatan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan serta
mengembangkan iklim yang mendukung, dilakukan dari, oleh dan untuk
masyarakat sesuai dengan faktor budaya setempat.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan sangat erat kaitannya dengan
lingkungan sarana kesehatan semisal rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Di
lingkungan rumah sakit perawat selain berhadapan dengan pasien yang dirawat
juga berinteraksi dengan anggota keluarga yang memerlukan informasi
mendalam yang berkenaan dengan status kesehatan. Upaya promosi kesehatan
dalam hal ini, pendidikan kesehatan sangat bermanfaat untuk meningkatkan
status kesehatan pasien dan keluarga. Hal yang dapat dilakukan pada lingkungan
rumah sakit adalah melakukan penyuluhan baik secara massal ataupun individu
di rumah sakit. Kegiatan pendidikan kesehatan maupun penyuluhan dilakukan di
sisi pasien serta keluarga secara khusus mengenai suatu penyakit dan upaya
penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi.
Perawat di puskesmas sebagai tenaga kesehatan, minimal dapat berperan
sebagai pemberi pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan, pendidik atau
penyuluh kesehatan, penemu kasus, penghubung dan koordinator, pelaksana
konseling keperawatan dan model peran. Dua peran perawat kesehatan
komunitas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan serta pelaksana
konseling keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
merupakan bagian dari ruang lingkup promosi kesehatan. (Efendi,Makhfudi,
2009)
Di lingkungan Puskesmas upaya promosi kesehatan lebih ditekankan
daripada di rumah sakit. Sebagai contoh perawat di komunitas menyikapi dan
menindaklanjuti perilaku masayarakat bantaran sungai yang selalu melakukan
BAB di sungai sehingga mengotori dan mencemari sungai yang menjadi sumber
air bersih keperluan masyarakat setempat. Perawat beranggapan bahwa suatu
masalah kesehatan sebagai contoh diare. Diare yang terjadi akibat tercemarnya
sumber air bersih tidak akan tuntas apabila hanya mengobati pasien di rumah
sakit tanpa memotong atau menyingkirkan penyebab utamanya. Penyebab
utamanya yaitu pencemaran serta pengkontaminasian sumber air sungai yang
menyebabkan keadaan diare pada masayarakat setempat.
Di lingkungan posyandu baik posyandu balita maupun lansia sama halnya
dengan program yang ada di puskesmas yaitu upaya promosi kesehatan seperti
penyuluhan dan upaya preventif seperti pemberian imunisasi pada balita serta
pemeriksaan kesehatan secara berkala pada lansia yang berada di wilayah
lingkungan posyandu.
Di lingkup istitusi pendidikan, peran perawat pendidik dalam upaya promosi
kesehatan tidak kalah besarnya. Dalam kurikulum bahkan silabus yang disusun
selalu ada dimasukkan pengajaran tentang simulasi pendidikan baik setting
individu, kelompok bahkan komunitas pada tahap pendidikan akademik. Di
keadaan nyata mahasiswa serta dosen keperawatan sering kali melakukan
kegiatan pengabdian masyarakat yang umumnya juga menggambarkan upaya
promosi kesehatan seperti pendidikan kesehatan pada kelompok tertentu dan
penyuluhan pada masayarakat umum.
Di lingkungan kerja peran perawat sangat diharapkan karena keterbatasan
pengetahuan yang dimiliki para pekerja, misalkan upaya promosi kesehatan
dalam tatanan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3). Lingkungan pabrik yang
umumnya mempunyai paparan terhadap debu, polusi serta risiko adanya cidera
sangat penting bagi perawat dalam memberikan pemahaman baik dengan cara
pendidikan kesehatan maupun penyuluhan mengenai pemakaian Alat Pelindung
Diri (APD). APD yang mereka pakai diharapkan dapat melingdungi dari segala
risiko yang mungkin terjadi pada para pekerja.
Di tempat umum peran perawat tidak kalah penting dalam upaya promosi
kesehatan karena disana masyarakat sering berkumpul, bercengkrama bahkan
melakukan aktivitas. Beberapa contoh tempat umum antara lain Pasar, Halte Bus,
Terminal, Stasiun, Pelabuhan bahkan Bandara yang semuanya sangat diharapkan
tidak terdapat kegiatan ataupun perilaku yang merugikan bahkan membahayakan
orang lain. Merokok di tempat umum sebagai contoh sangat dilarang karena
dapat menyebabkan polusi udara. Peran perawat untuk mensosialisasikan
peraturan tentang pelarangan kegiatan merokok di tempat umum merupakan
salah satu upaya dalam promosi kesehatan.
BAB III
KASUS / MASALAH
Masalah yang mungkin akan dihadapi oleh tenaga kesehatan saat promosi
kesehatan:
1. Kedatangan tenaga kesehatan mungkin kurang diterima, dan didukung oleh
masyarakat.
2. Akibat masih banyak masyarakat yang percaya mitos, contohnya seperti saat
ada keluarga sakit maka langsung dibawa ke dukun,sehingga seseorang yang
pola pikirnya seperti itu sulit untuk menerima pendidikan kesehatan yang
diberi oleh tenaga kesehatan.
3. Bahasa yang saling berbeda, bahasa adalah hal penting untuk sarana
penyampaianya, seseorang akan susah mengerti bahasa, jika mereka saling
berbeda / agak berbeda bahasanya.
4. Cara penyampaian kepada masyarakat. Cara penyampaian yang digunakan
ialah harus sesuai dengan pemahaman mereka, karna setiap orang memiliki
pemahaman yang berbeda dalam menangkap dan menyampaikan sesuatu dari
seseorang, dan biasanya masyarakat yang masih berada di pedalaman /
pedesaan terpencil agak susah mungkin untuk memahami bahasa yang
mungkin kita gunakan biasanya.
5. Mungkin dapat juga kurangnya alat sebagai alat peraga untuk mempromosikan
kepada mereka.
6. Tenaga medis yang mungkin masih terbilang sedikit, sehingga penyuluhanya
menjadi terbatas.
7. Merubah masyarakat yang kurang mendukung untuk pola hidup bersih dan
sehat, agar menjadi PHBS, dan dalam merubahnya itu mungkin agak susah,
apalagi jika lingkungan memang kurang mendukung.
BAB IV
PEMBAHASAN ATAU SOLUSI
DAFTAR PUSTAKA