Tujuan
1. Tujuan umum:
Meningkatnya PHBS individu, keluarga, kelompok-kelompok dan masyarakat serta berperan aktif dalam
setiap gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara lintas
program, lintas sektor, swasta dan masyarakat.
2. Tujuan khusus:
a. Meningkatkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan dari para penentu kebijakan dari
berbagai pihak.
b. Meningkatkan kerjasama antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga dalam rangka
pembangunan berwawasan kesehatan.
c. Meningkatkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau penyelenggara upaya
pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
d. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan yang efektif dengan
mempertimbangan kearifan lokal.
e. Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
dengan seluruh program dan sektor terkait, di pusat, provinsi dan kabupaten/kota dengan mengacu kepada
rencana strategis kementerian kesehatan.
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan dalam
mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam pencapaian tujuan
pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Menempatkan upaya pemberdayaan masyarakat dan promosi
kesehatan menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan.
3. Melaksanakan peningkatan akses informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab.
4. Memantapkan peran serta masyarakat, kelompok-kelompok
potensial, termasuk swasta dan dunia usaha dalam pembangunan
kesehatan.
5. Melaksanakan upaya pemberdayaan masyarakat dan promosi
kesehatan secara holistik dan terpadu.
6. Melaksanakan peningkatan kualitas penyelenggaraan upaya
pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
Strategi Promosi Kesehatan
Dalam kebijakan nasional promosi kesehatan, ada empat strategi nasional promosi
kesehatan, yaitu:
1. Advokasi (advocacy) lebih diarahkan pada sasaran tersier yang mempunyai
potensi memberikan dukungan kebijakan dan sumberdaya dalam upaya pemberdayaan
masyarakat adalah RT, RW, Kepala Desa, Lurah, Camat, Bupati/Walikota, BPD, DPRD.
2. Bina suasana (social support) lebih diarahkan pada sasaran sekunder yaitu lintas
program, petugas kesehatan, kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, TP-
PKK, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan, Pramuka, Organisasi
Pemuda, Organisasi Profesi, Kelompok-kelompok Peduli Kesehatan, Media Massa,
Lintas Sektor, Swasta/Dunia Usaha.
3. Gerakan pemberdayaan masyarakat (empowerment) lebih diarahkan pada sasaran
primer yaitu individu, keluarga dan kelompok masyarakat. Pemberdayaan masyarakat
merupakan suatu strategi efektif untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan,
kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan status kesehatannya,
melalui pemberian pengalaman proses belajar secara bertahap, pemberian
pendelegasian wewenang, sesuai sosial budaya setempat dengan mengoptimalkan
potensi yang dimiliki masyarakat setempat.
4. Kemitraan, merupakan strategi yang memperkuat ketiga strategi tersebut diatas,
sehingga penerapan strategi promosi kesehatan lebih efektif dan efisien.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Promosi Kesehatan
1. Puskesmas: