Anda di halaman 1dari 1

DAFTAR PUSTAKA

Alifatin, a. (2013). Pengaruh stigma hiv pada ibu yang memiliki anak dengan hiv/aids terhadap
keterbukaan pada keluarga. Jurnal keperawatan , volume 4, nomor 1, 1-10.
Amik khosidah, sugi purwanti. (2014). Persepsi ibu rumah tangga tentang voluntarry councelling
and testing (vct) terhadap perilaku pencegahan hiv-aids. Jurnal ilmiah kebidanan ,
vol. 5 no. 2, 67-78.
Annisaa’nurmasari, fatimah, febrina suci hati. (2015). Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
hiv/aids dengan perilaku pemeriksaan test pitc (provider initiated test and
counselling) di puskesmas sleman yogyakarta. Jurnal ners dan kebidanan indonesia
, vol. 3, no. 1, 48-52.
Baroya, n. (2017). Prediktor sikap stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan hiv
danaids(odha) di kabupaten jember. Volume 13, 117-127.
Dwihartanti, m. (2004). Komunikasi yang efektif. 1-7.
Rachel c vreeman§,1,2, anna maria gramelspacher, peter o gisore, michael l scanlon and
winstone m nyandiko. (2013, mei 23). Disclosure of hiv status to children in
resource-limited settings: a systematic review. Journal of the international aids
society , 1-14.
Ririn puspandari, im sunarsih, rendra widyatama. (2008). Kontribusitestimoni dalam
meningkatkan efektivitas pendidikan kesehatan tentang napzadi kabupaten sleman.
Vol 24 no.3, 130 - 138.
Rizki, b. M. (2015). Self disclosure: definisi, operasionalisasi, dan skema proses. Jurnal intuisi ,
vol 7 no. 1, 36--40.
Setyoningrum, n. (2017). Kesejahteraan subjektifpada ibu dengan hiv/aids ketika hamil dan
pasca melahirkan. 2-22.
Soewandhie, d. M. (2014). Panduan komunikasi efektif. Surabaya: subkor skp ii.
Wenny nugrahati carsita, indah winarni, retno lestari. (2016). Studi fenomenologi: orang dengan
hiv aids (odha) dalam menjalani self-disclosure di wilayah kerja puskesmas bongas.
Jurnal ilmu keperawatan , vol 4, no. 2, 205-224.

Anda mungkin juga menyukai