Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

“GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER VS DEMOKRATIS”

Disusun Oleh :
Agus Saparudin (1611011)
Elva Budi C (1611016)
Fina Ayu N (1611017)
Firda Mutiara A (1611018)
Titin Rahayu (1511014)

S1 - KEPERAWATN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PATRIA HUSADA BLITAR
TAHUN 2019/2020
DAFTAR ISI

Bab I pendahuluan
1.1 Latar belakang……………………………………………………………………
1.2 Rumusan masalah ……………………………………………………………….
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………

Bab II Tinjauan Pustaka


2.1 Definisi …………………………………………………………………………….
2.2 Tipe Kepemimpinan Otoriter ..........................................................................
2.3 Tipe Kepemimpinan Demokratis .....................................................................

Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...
4.2 Saran………………………………………………………………………………..

Daftar pustaka ………………………………………………………………………....


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup,
manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup
berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi
kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati &
menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian
setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk tuhan
lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah
& memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia
seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin
dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri,
kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang
relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud kepemimpinan ?
2. Bagaimana tipe kepemimpinan otoriter ?
3. Bagaimana tipe kepemimpinan demokratis ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
2. Untuk mengetahui tipe kepemimpinan otoriter
3. Untuk mengetahui tipe kepemimpinan demokratis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, baik bawahan
maupun kelompok untuk bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan.
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan
dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional tercapai. Pakar dan ahli
manajemen seperti ordwat tead (1935) kepemimpinan adalah aktivitas memengaruhi
masyarakat agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk
mempengaruhi bawahan agar sasaran tercapai. Menurut Mifta Thoha (2010: 49) gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat
orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat

2.2 KEPEMIMPINAN OTORITER


Otoriter adalah kepemimpinan dengan perilaku dimana kekuasaan berada
ditangan satu pihak, yang menganggap dirinya adalah segala-galanya (people
centered). Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya yang berdasarkan atas posisi dan
penggunaan otoritas dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung
melakukan pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari
bawahan adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan
bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada
pemimpinnya. Kendali penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah).
Contoh pemimpin diktaktor Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam Husein,
Husni Mubarak dan lain-lain
A. TIPE KEPEMIMPINAN OTORITER
1) Pimpinan yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil
dari dirinya sendiri secara penuh
2) Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan
3) Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan
4) Pimpinan yang otoriter tidak menghendaki rapat atau musyawarah
5) Berambisi untuk merajai situasi
6) Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat
7) Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan
tindakan yang akan dilakukan
8) Semua pujian dan kritik terhadap bawahan diberikan atas pertimbangan
pribadi
9) Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku

B. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN


a) Kelebihan
 Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak
pemimpin, tak ada bantahan dari bawahan
 Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila
terjadi kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk
menegur
 Mudah dilakukan pengawasan
b) Kelemahan
 Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari
pemimpin
 Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan
karena bawahan tidak merasa nyaman
 Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan
pendapat, pemimpin akan menganggapnya sebagai pembangkangan dan
kelicikan
 Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan
kesempatan mengajukan pendapat.
 Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang
berlebihan

C. CIRI – CIRI GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
1. Beban kerja organisasi pada umumnya ditanggung oleh pemimpin.
2. Bawahan, oleh pemimpin hanya dianggap sebagai pelaksana dan mereka
tidak boleh memberikan ide-ide baru.
3. Bekerja dengan disiplin tinggi, belajar keras, dan tidak kenal lelah.
4. Menentukan kebijakan sendiri dan kalaupun bermusyawarah sifatnya hanya
penawar saja.
5. Memiliki kepercayaan yang rendah terhadap bawahan dan kalaupun
kepercayaan diberikan, didalam dirinya penuh ketidak percayaan.
6. Komunikasi dilakukan secara tertutup dan satu arah.

2.3 KEPEMIMPINAN DEMOKRASI


Demokratis adalah gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang secara
luas kepada bawahan jika ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan
sebagai tim yang utuh. Gaya demokratis adalah gaya yang berkaitan dengan kekuatan
personal dan partisipasi pengikut dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.
Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter.
Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan
yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti
saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan
mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin
juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya. Contoh pemimpin
demokratis adalah John F Kennedy, Mahatma Gandhi dan lain-lain.

A. TIPE KEPEMIMPINAN DEMOKRASI


1) Pimpinan yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahannya
2) Pimpinan memberikan informasi tentang tugas serta tanggung jawab para
bawahannya.
3) Terdapat suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai
4) Memiliki sifat yang saling menghargai antara pemimpin dan bawahannya
5) Pimpinan memberikan motivasi terhadap bawahannya agar dapat lebih baik
lagi
6) Saling membantu dalam bertukar pendapat (Bermusyawarah)
7) Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama pimpinan dan
bawahan
8) Pimpinan mendorong prestasi para bawahan dalam batas kemampuan masing-
masing
B. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
a) Kelebihan
 Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku
 Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan
akan merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya
 Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan
pendapat dan saran
 Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa
mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya
 Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan
 Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan
b) Kelemahan
 Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil
secara musyawarah
 Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap orang
jelas berbeda
 Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan
apabila ego masing-masing anggota tinggi

C. CIRI – CIRI GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS


1. Kekuasaan Pimpinan Tidak Mutlak
2. Adanya Komunikasi yang Baik
3. Pengawas di Kedua Belah Pihak
4. Pemimpin dan Bawahan Memikul Tanggung Jawab Bersama
5. Adanya Kebebasan Berpendapat Bagi Bawahan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, baik bawahan
maupun kelompok untuk bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan.
Otoriter adalah kepemimpinan dengan perilaku dimana kekuasaan berada
ditangan satu pihak, yang menganggap dirinya adalah segala-galanya. Tipe otoriter,
pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan
dalam menggerakkan kelompoknya.
Demokrasi adalah gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang secara
luas kepada bawahan jika ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan
sebagai tim yang utuh. Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari
pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah
anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan
bawahan, melainkan seperti saudara sendiri.

3.2 Saran
Untuk meningkatkan kinerja pemimpin harus berupaya seefektif mungkin
mengoptimalkan gaya kepemimpinan demikrasi. Karena semakin efektifnya gaya
kepemimpinan demokrasi akan meningkatkan kerja. Pemimpin harus berupaya untuk
memberikan pengertian tentang hasil yang di dapat dalam menyelesaikan pekerjaan,
sehingga bawahan akan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik dari
sebelumnya.

.
DAFTAR PUSTAKA

Nurkolis. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta. Grasindo
Soekarso, Iskandar putong. (2015). Kepemimpinan Kajian Teoritis dan Praktis. Jakarta.
Erlangga
Mustapa, Zainudin, Maryadi. (2018). Kepemimpinan Pelayanan : Dimensi Baru Dalam
Kepemimpinan. celebes Media Perkasa.
Sagala, Syaiful. (2018). Pendekatan dan Model Kepemimpinan. Jakarta. Prenadamedia Group
http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otoriter_dem
okratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia
http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html

Anda mungkin juga menyukai