Disusun oleh:
I.
IDENTITAS JURNAL
Judul
Penulis
II.
LATAR
BELAKANG,
RUMUSAN
MASALAH
DAN
TUJUAN
PENELITIAN
A. Latar Belakang Penelitian
Hampir semua perusahaan berdiri untuk mendapatkan keutungan yang besar.
Pencapaian keuntungan itu sendiri harus melewati suatu proses yang panjang. Diperlukan
keselarasan antara sumber daya alam, teknologi, dan sumber daya manusia. Semua hal
tersebut saling berperan untuk membantu proses produksi agar berjalan lancar, terutama
sumber daya manusia yang memiliki peran yang sangat penting dalam proses produksi.
Beberapa tahun terakhir ini Indonesia masih mengalami masalah produktivitas.
Menurut Masri tingkat produktivitas Indonesia masih berada di posisi 59 dari 60 negara.
Dalam hal ini seluruh pihak juga harus berperan aktif untuk meningkatkan produktivitas
Indonesia (RI Masuk Perangkap Produktivitas REndah 2009).
Banyak usaha yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk
meningkatkan produktivitas. Salah satu usaha yang dilakukan adalah membuat lingkungan
kerja
kinerjanya. Namun selain lingkungan diperlukan adanya rekayasa lain yang dapat menyentuh
sisi psikologis karyawan. Bila produktivitas tinggi maka pekerja akan merasa puas, pekerja
akan termotivasi, pekerja akan mempunyai sikap yang baik terhadap pekerjaan dan
pimpinannya, pekerja akan mempunyai kecenderungan yang kecil untuk keluar dari
perusahaan atau memberontak (Suhariadi, 2002).
B. Rumusan Masalah
-
C. Tujuan Penelitian
-
III.
-
Gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dapat menciptakan iklim sosial dan hal
tersebut dapat mempengaruhi produktivitas yang berbeda. (Kurt lewin, dan rekan)
Banyak penelitian telah menunjukan bahwa persepsi iklim terkait dengan berbagai
hasil penting pada individu, kelompok, dan tingkat organisasi, hal ini termasuk
perilaku pemimpin, keinginan berpindah, kepuasan kerja, prestasi kerja individu, dan
kinerja organisasi. (Petterson, 2005)
Kepemimpinan sering didefinisikan sebagai proses membuat orang lain terinspirasi
untuk bekerja keras dalam menyelenggarakan tugas-tugas penting. (Schemerhorn)
Dalam praktek kepemimpinan, pada keadaan tertentu pemimpin yang berjenis
kelamin wanita lebih menonjolkan kekuasaan dibandingkan dengan pemimpin yang
berjenis kelamin laki-laki, namun dalam aspek kekuasaan diakui oleh bawahannya
bahwa pemimpin yang berjenis kelamin laki-laki lebih berkuasa dibandingkan dengan
pemimpin yang berjenis kelamin laki-laki. (Ragins, 2002)
IV.
METODE PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi kepemimpinan transformasional dan
perilaku produktif karyawan. Dengan perilaku produktif dimunculkan oleh dua perilaku,
yaitu perilaku produktif efektif dan produktif efisien.
Subjek penelitian adalah seluruh karyawan PT. BPR Taman Dhana Sidoarjo yang
berjumlah 32 orang.
Alat pengumpulan data berupa kuesioner persepsi kepemimpinan transformasional
yang diadaptasi dari MLQ 5X disusun oleh Avolio dan Bass (1995), dan kuesioner perilaku
produktif disusun oleh Suhariadi (2001) dan dikembangkan oleh Danar Ardhiatama.
Analisis data dilakukan dengan teknik statistik korelasi product moment Pearson,
dengan bantuan program SPSS 16 for windows. Taraf signifikansi yang digunakan dalam
penelitian ini sebesar 5%.
V.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil uji korelasi, ditemukan bahwa terdapat hubungan antara variabel
uji
statistik
ditemukan
pula
adanya
hubungan
antara
kepemimpinan
VI.
organisasi di Indonesia. Mengingat daya saing Indonesia berada pasa peringkat 55 dari 135
negara. Dan daya saing Indonesia juga tertinggal jauh dari Negara tetangga Malaysia (data
word economic, 2008-2009). Penelitian ini juga terfokus pada penyebab mengapa daya saing
Indonesia sangat tertinggal, yaitu produktivitas yang menurun.
Dan peneliti memilih untuk memfokuskan diri pada presepsi gaya kepemimpinan
transformasional sebagai salah satu upaya peningkatan produktivitas karyawan. Hanya saja,
jurnal ini kurang menjelaskan seberapa besar faktor kepemimpinan mempengaruhi
produktivitas karyawan tersebut. Meski beberapa kali disinggung, namun informasi yang kita
dapatkan adalah gaya kepemimpinan mempengaruhi iklim sosial yang mempengaruhi
produktivitas. Dan hal ini tidak menutup kemungkinan hadirnya faktor selain kepemimpinan
yang lebih berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas suatu perusahaan.
Dikarenakan penelitian ini merupakan uji korelasi, terdapat dua variabel yang
digunakan, presepsi kepemimpinan transformasional dan perilaku produktif. Dan informasi
yang diberikan dalam proses penelitian jurnal ini lebih mengarah pada gaya kepemimpinan
transformasional dari sudut pandang pemimpin, dan pada pembahasan barulah dijelaskan
mengenai persepsi kepemimpinan transformasional tersebut. Namun, kurang dijelaskan
secara lebih lanjut realita dari subjek penelitian ini. Dengan begitu dapat disimpulkan jurnal
ini kurang menjelaskan metode penelitiannya secara terperinci.
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berprofesi sebagai karyawan bank dengan
seorang wanita sebagai pemimpinnya. Upaya yang digunakan penelitian ini dalam
menghambat kemungkinan munculnya variabel-variabel lain sudah cukup baik. Dikarenakan
penelitian ini telah dirancang sedimikian rupa sehingga beberapa hal yang menyangkut kedua
variabel telah ditetapkan. Seperti masalah jenis kelamin, pemimpin yang menjadi subjek
dipersepsi telah ditentukan, yaitu seorang wanita. Subjek yang diteliti pun berada dalam satu
lingkup kerja. Meski tidak bisa membuktikan pernyataan Ragins (2002) mengenai gender
dalam kepemimpinan, penelitian ini cukup fokus pada tujuan utamanya, yaitu membuktikan
korelasi antara persepsi kepemimpinan transformasional dengan perilaku produktif karyawan.
Dan hal ini merupakan salah satu nilai plus dari jurnal ini.
Dalam data hasil penelitian, data statistik yang diberikan cukup jelas, hanya saja ada
beberapa kejanggalan didalamnya. Dalam korelasi antara variabel persepsi kepemimpinan
transformasional dengan variabel perilaku produktif efisien dicantumkan taraf signifikansi
keduanya sebesar 0,000. Dan pencantuman hasil statistik tersebut kurang tepat, dikarenakan
tidak ada hipotesis yang 100% benar, dapat dipastikan setidaknya ada sedikit error dalam
penegakan hipotesis tersebut.
Untuk keseluruhannya, gaya bahasa yang digunakan dalam jurnal ini sudah cukup
baik. Penulisan dan ejaan pun sudah menggunakan sistem ejaan yang baik dan benar. Dan
jurnal ini bisa dikatakan cukup sederhana. Suatu studi korelasional atas dua variabel. Meski
kurangnya pembanding, jurnal ini dapat membuktikan bahwa produktivitas karyawan dapat
ditingkatkan apabila pemimpin menggunakan gaya kepemimpinan transformasional,
setidaknya pada pemimpin wanita. Namun hal tersebutlah yang menyebabkan jurnal ini
kurang memberikan terobosan baru, dikarenakan terdapat penelitian yang menunjukan bahwa
pemimpin wanita lebih transformasional dibandingkan dengan pemimpin laki-laki dalam cara
mereka mengembangkan orang lain, dan bagaimana mereka menggunakan power mereka
(Bass, 1996). Meskipun gender bukanlah fakus utama dari jurnal ini melainkan persepsi
kepemimpinan transformasional, dengan kata lain berada pada sudut pandang karyawan.
Nilai plus lain dari jurnal ini adalah mudah untuk dicermati. Kata-kata yang
digunakan cukup familiar untuk dikonsumsi orang awam namun tidak juga menggunakan
bahasa yang santai sehingga tetap sesuai untuk para pemerhati industri organisasi.
Dikarenakan fleksibilitas dari jurnal ini, penelitian ini dapat diaplikasikan pada industri atau
organisasi yang menginginkan sebuah upaya dalam peningkatan produktivitas karyawan. Dan
DAFTAR PUSTAKA
Grafindo Persada
____________. 2004. Kiat Memimpin dalam Abad ke- 21. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada