IDENTITAS JURNAL
Pada penelitian ini, gaya kepemimpinan yang diteli adalah gaya kepemimpinan
transformasional. Karena pemimpin transformasional dianggap sebagai model yang tepat dan
mampu untuk terus-menerus meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi usaha guna
meningkatkan daya saing (haryanti, 2011).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Munculnya perilaku seseorang ditentukan oleh 2 (dua) sebab yaitu orang dan
situasi.
Dua faktor yang mempengaruhi perilaku produktif, yaitu faktor lingkungan dan
faktor individu. (Suhiardi, 2002)
Banyak penelitian telah menunjukan bahwa persepsi iklim terkait dengan berbagai
hasil penting pada individu, kelompok, dan tingkat organisasi, hal ini termasuk
perilaku pemimpin, keinginan berpindah, kepuasan kerja, prestasi kerja individu, dan
kinerja organisasi. (Petterson, 2005)
Subjek penelitian adalah seluruh karyawan PT. BPR Taman Dhana Sidoarjo yang
berjumlah 32 orang.
Analisis data dilakukan dengan teknik statistik korelasi product moment Pearson,
dengan bantuan program SPSS 16 for windows. Taraf signifikansi yang digunakan dalam
penelitian ini sebesar 5%.
V. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil uji korelasi, ditemukan bahwa terdapat hubungan antara variabel
persepsi kepemimpinan transformasional dengan perilaku produktif efektif. Kemudian dari
beberapa uji statistik ditemukan pula adanya hubungan antara kepemimpinan
transformasional dengan perilaku produktif efisien.
Hubungan antar variabel tersebut berbading lurus, atau dengan kata lain jika persepsi
kepemimpinan transformasional tinggi, demikian juga sebaliknya apabila persepsi
kepemimpinan transformasional rendah maka perilaku produktif efisien karyawan juga kan
rendah.
Penelitian ini mengangkat permasalahan yang cukup krusial dalam aspek industri dan
organisasi di Indonesia. Mengingat daya saing Indonesia berada pasa peringkat 55 dari 135
negara. Dan daya saing Indonesia juga tertinggal jauh dari Negara tetangga Malaysia (data
word economic, 2008-2009). Penelitian ini juga terfokus pada penyebab mengapa daya saing
Indonesia sangat tertinggal, yaitu produktivitas yang menurun.
Dan peneliti memilih untuk memfokuskan diri pada presepsi gaya kepemimpinan
transformasional sebagai salah satu upaya peningkatan produktivitas karyawan. Hanya saja,
jurnal ini kurang menjelaskan seberapa besar faktor kepemimpinan mempengaruhi
produktivitas karyawan tersebut. Meski beberapa kali disinggung, namun informasi yang kita
dapatkan adalah gaya kepemimpinan mempengaruhi iklim sosial yang mempengaruhi
produktivitas. Dan hal ini tidak menutup kemungkinan hadirnya faktor selain kepemimpinan
yang lebih berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas suatu perusahaan.
Dikarenakan penelitian ini merupakan uji korelasi, terdapat dua variabel yang
digunakan, presepsi kepemimpinan transformasional dan perilaku produktif. Dan informasi
yang diberikan dalam proses penelitian jurnal ini lebih mengarah pada gaya kepemimpinan
transformasional dari sudut pandang pemimpin, dan pada pembahasan barulah dijelaskan
mengenai persepsi kepemimpinan transformasional tersebut. Namun, kurang dijelaskan
secara lebih lanjut realita dari subjek penelitian ini. Dengan begitu dapat disimpulkan jurnal
ini kurang menjelaskan metode penelitiannya secara terperinci.
Dalam kepemimpinan menurut Islam, pada dasarnya pemimpin yang efektif itu lahir
dari suatu proses sejak menciptakan wawasan, mengembangkan strategi, membangun
kerjasama, dan mampu bertindak (Rivai, 2004). Rivai selanjutnya menjelaskan bahwa
indikator pemimpin yang efektif adalah : (1) mereka yang mampu menciptakan wawasan dan
wacana untuk masa depandengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang kelompok
yang terlihat. (2) mereka yang mampu mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju
kearah tercapainya wawasan tersebut. (3) mereka yang mampu memperoleh dukungan dari
pusat kekuasaan dalam hal kerjasama, persetujuan, kerelaan atau kelompok kerjanya
dibutuhkan untuk menghasilkan pergerakan itu. (4) mereka mampu memberi motivasi yang
kuat kepada kelompok inti yang tindakannya merupakan penentu untuk melaksanakan
strategi.
Meski gaya kepemimpinan efektif menurut Islam ini telah digunakan sejak zaman
Rasulullah SAW, dalam pengaplikasiannya gaya kepemimpinan ini masih digunakan hingga
saat ini dan dimodifikasi sesuai zaman. Salah satu buktinya ialah gaya kepemimpinan
transformasional, secara tidak langsung gaya kepemimpinan transformasional memiliki initi
yang hampir serupa dengan kepemimpinan efektif menurut islam.
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berprofesi sebagai karyawan bank dengan
seorang wanita sebagai pemimpinnya. Upaya yang digunakan penelitian ini dalam
menghambat kemungkinan munculnya variabel-variabel lain sudah cukup baik. Dikarenakan
penelitian ini telah dirancang sedimikian rupa sehingga beberapa hal yang menyangkut kedua
variabel telah ditetapkan. Seperti masalah jenis kelamin, pemimpin yang menjadi subjek
dipersepsi telah ditentukan, yaitu seorang wanita. Subjek yang diteliti pun berada dalam satu
lingkup kerja. Meski tidak bisa membuktikan pernyataan Ragins (2002) mengenai gender
dalam kepemimpinan, penelitian ini cukup fokus pada tujuan utamanya, yaitu membuktikan
korelasi antara persepsi kepemimpinan transformasional dengan perilaku produktif karyawan.
Dan hal ini merupakan salah satu nilai plus dari jurnal ini.
Dalam data hasil penelitian, data statistik yang diberikan cukup jelas, hanya saja ada
beberapa kejanggalan didalamnya. Dalam korelasi antara variabel persepsi kepemimpinan
transformasional dengan variabel perilaku produktif efisien dicantumkan taraf signifikansi
keduanya sebesar 0,000. Dan pencantuman hasil statistik tersebut kurang tepat, dikarenakan
tidak ada hipotesis yang 100% benar, dapat dipastikan setidaknya ada sedikit error dalam
penegakan hipotesis tersebut.
Untuk keseluruhannya, gaya bahasa yang digunakan dalam jurnal ini sudah cukup
baik. Penulisan dan ejaan pun sudah menggunakan sistem ejaan yang baik dan benar. Dan
jurnal ini bisa dikatakan cukup sederhana. Suatu studi korelasional atas dua variabel. Meski
kurangnya pembanding, jurnal ini dapat membuktikan bahwa produktivitas karyawan dapat
ditingkatkan apabila pemimpin menggunakan gaya kepemimpinan transformasional,
setidaknya pada pemimpin wanita. Namun hal tersebutlah yang menyebabkan jurnal ini
kurang memberikan terobosan baru, dikarenakan terdapat penelitian yang menunjukan bahwa
pemimpin wanita lebih transformasional dibandingkan dengan pemimpin laki-laki dalam cara
mereka mengembangkan orang lain, dan bagaimana mereka menggunakan power mereka
(Bass, 1996). Meskipun gender bukanlah fakus utama dari jurnal ini melainkan persepsi
kepemimpinan transformasional, dengan kata lain berada pada sudut pandang karyawan.
Nilai plus lain dari jurnal ini adalah mudah untuk dicermati. Kata-kata yang
digunakan cukup familiar untuk dikonsumsi orang awam namun tidak juga menggunakan
bahasa yang santai sehingga tetap sesuai untuk para pemerhati industri organisasi.
Dikarenakan fleksibilitas dari jurnal ini, penelitian ini dapat diaplikasikan pada industri atau
organisasi yang menginginkan sebuah upaya dalam peningkatan produktivitas karyawan. Dan
secara tidak langsung membantu meningkatkan produktivitas Indonesia sehingga bisa
bersaing ke ranah internasional.
Jurnal ini juga memberi pandangan baru bagi perusahaan yang belum menggunakan
gaya kepemimpinan transformasional untuk menimbang apakah gaya kepemimpinan yang
mereka gunakan saat ini merupakan gaya kepemimpinan yang paling efektif. Dan mengajak
para pemimpin perusahaan atau organisasi untuk introspeksi mengenai bagaimana mereka
memimpin selama ini, terutama yang mengalami penurunan produktivitas. Tidak menutup
kemungkinan hal tersebut terjadi akibat kesalahan internal pemimpin, yang kurang
memperhatikan kemaslahatan bawahannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
____________. 2004. Kiat Memimpin dalam Abad ke- 21. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada