Henny Pratiwi*
Program Magister Manajemen, Universitas Islam Sumatera Utara
*E-mail : hennypratiwi78@gmail.com
ABSTRAK
Dalam bekerja terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, diantaranya adalah
faktor kepemimpinan, iklim organisasi dan budaya kerja. Perumusn masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimanan pengarh kepemimpinan, iklim organisasi dan budaya kerja terhadap motivasi kerja dalam
meningkatkan kinerja pegawai PT. Admiral Lines. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisisi pengaruh kepemimpinan, iklim organisasi dan budaya kerja terhadap motivasi kerja
dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai PT. Admiral Lines. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, daftar pertanyaan dan
studi dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Variabel diukur dengan skala likert.
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda melalui uji F dan uji t dengan maksud
untuk mengetahui pengaruh variabel indevenden terhadapvariabel dependent pada tingkat
kepercayaan 95% (a = 0,05). Hasil uji secara serentak diketahui bahwa variabel kepemimpinan, iklim
organisasi, dan budaya kerja berpengaruh highly significant terhadap motivasi kerja pegawai di PT.
Admiral Lines Belawan. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,762 berarti bahwa perubahan motivasi
kerja pegawai di PT. Admiral Lines dapat dijelaskan oleh perubahan kepemimpinan, iklim organisasi,
dan budaya kerja berpengaruh positif dan significant terhadap motivasi kerja pegawai di PT. Admiral
Lines Belawan. Nilai koefisien regresi yang tertinggi adalah variabel iklim organisasi. Hal ini berarti iklim
organisasi berpengaruh lebih dominan terhadap motivasi kerja pegawai di PT. Admiral Lines Belawan.
42
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48
tugas dan tanggung jawabnya, para pegawai kepatuhan mekanis terhadap pengarhan-
dituntut untuk tetap semangat dan selalu pengarahan rutin organisasi.
termotivasi dalam bekerja. Motivasi kerja 5. Kepemimpinan adalah proses
tersebut berawal dari kepemimpinan pegawai mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah
terhadap bawahan atau pegawai, iklim kelompok yang diorganisasi kearah
organisasi dan budaya kerja yang dimiliki para pencapaian tujuan.
pegawai. Permasalahan dalam penelitian ini 6. Kepemimpinan adalah sebuah proses
yaitu bagaimana pengaruh kepemimpinan, iklim memberi arti (pengarahan yang berarti)
organisasi, budaya organisasi terhadap terhadap usaha kolektif dan yang
motivasi kerja pegawai PT. Admiral Lines dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan
mengetahui pengaruh kepemimpinaan, iklim usaha yang diinginkan mencapai sasaran.
organisasi dan budaya kerja terhadap motivasi Menurut Terry (2000), kepemimpinan
kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai PT. adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-
Admiral Lines. Tujuan penelitian ini adalah orang supaya diarahkan mencapai tujuan.
mengetahui dan menganalisis pengaruh Selanjutnya menurut White (2002),
kepemimpinan, iklim organisasi, budaya kerja kepemimpinan adalah salah satu dari empat
terhadap motivasi kerja pegawai PT. Admiral peran kerja yaitu kepemimpinan (Leadership),
Lines Belawan. kepengikutan (followerships), hal-hal yang
bersifat teknis (tehcnical) dan administrasi
(administration).
KAJIAN PUSTAKA Menurut Winardi (2002), sifat sifat yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang
Pengertian Kepemimpinan efektif adalah
1. Kemampuan dalam kedudukanya sebagai
Kepemimpinan merupakan suatu pengawas atau pelaksanaan fungsi-fungsi
kemampuan untuk mempengaruhi suatu dasar manajemen terutama pengarahan
kelompok agar dapat mencapai tujuan yang dan pengawasan pekerjaan orang lain.
telah ditetapkan. Oleh karena itu dalam suatu 2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaam,
organisasi, peran pemimpin dalam mencapai mencakup pencarian tanggung jawab dan
tujuan organisasi cukup besar. Hal ini keinginan sukses.
disebabkan karena pemimpinlah yang 3. Kecerdasan, mencakup kebijakan,
mengorganisasikan seluruh kegiatan pemilikan kreatif dan daya pikir.
pencapaian tujuan organisasi. Dalam hal ini 4. Ketegasan (decisiveness) atau kemampuan
kemampuan kepemimpinan seorang pemimpin untuk membuat keputusan dan
dalam organisasi sangat menentukan memecahkan masalah dengan cepat dan
kebijakan-kebijakan yang akan diambil didalam tepat.
suatu organisasi. 5. Kepercayaan diri yaitu memandang dirinya
Kemampuan mempunyai arti yang memiliki kemampuan untuk memecahkan
berbeda-beda tergantung pada sudut pandang masalah.
atau persepektif dari ppara peneliti yang 6. Inisiatif yaitu kemampuan untuk bertindak,
bersangkutan, misalnya dari persepektif mengembangkan serangkaian kegiatan dan
individual dan aspek dari fenomena yang paling menemukan cara-cara baru/inovasi.
menarik perhatian mereka. Didalam suatu Gaya Kepemimpinan
organisasi peran seorang pemimpin sangat
penting. Beberapa definisi yang dianggap Gaya kepemimpinan adalah cara bekerja
cukup mewakili selama seperempat abad dan bertingkah laku pemimpin dalam
adalah sebagaimana dikutip Yukl (2010), membimbing para bawahanya untuk berbuat
sebagai berikut : sesuatu (Kartono, 2005). Menurut House dan
1. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang Mitchell sebagaiman dikutip Yukl (2010)
individu yang memimpin aktivitas-aktivitas terdapat empat gaya kepemimpinan, yaitu :
suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin 1. Gaya Situasional, dimana seorang
dicapai bersama (shared goal). pemimpin memberitahukan kepada
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar bawahanya mengenai apa, bagaimana,
pribadi yang dijalanakan dalam suatu situasi bilamana dan dimana kegiatan pekerjaan
tertentui serta diarahkan mealui proses dilaksanakan. Gaya kepemimpinan
komunikasi, kearah pencapaian suatu atau situasional mempunyai ciri-ciri yaitu berterus
beberapa tujuan tertentu. terang atau terbuka, penuh perhatian
3. Kepemimpinan adalah pembentukan awal terhadap bawahan, mampu mengambil
serta pemeliharaan struktur dalam harapan risiko dan bersifat menolong.
interaksi. 2. Gaya Goal Oriented, pemimpin dipandang
4. Kepemimpin adalah peningkatan pengaruh sebagai orang yang memberi perintah dan
sedikit demi sedikit pada dan berada diatas dapat menuntut. Gaya ini mempunyai ciri
43
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48
44
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48
manusianya (Shadur et, all, 2009). Elemen- pada aturan, peraturan-peraturan sebagai
elemen seperti sikap, nilai-nilai serta motif-motif cara untuk menjaga stabilitas organisasi.
yang dimiliki seorang individu mempunyai 3. Budaya dukungan, menciptakan integrasi
peranan penting dalam proses konseptual iklim dan kontribusi dalam organisasi sehingga
organisasi. Selain itu iklim organisasi dirasakan kebersamaan, saling menolong lebih
sebagai suatu yang bermanfaat bagi kebutuhan menonjol dalam kegiatan organisasi.
individu, misalnya iklim yang memperhatikan 4. Budaya prestasi merupakan iklim kerja yang
kepentingan pegawai; mantar pegawai adanya menciptakan peluang berprestasi bagi
hubungan yang harmonis dan berorientasi karyawan.
pada prestasi, maka dengan demikian dapat Motivasi
diharapkan bahwa tingkat perilaku karyawan
atau pegawai yang mengarah pada tujuan Menurut Manulang (2001),
kebutuhan dan memotivasi pribadi itu tinggi. mengemukakan bahwa motivasi adalah
Dalam hal ini menurut Litwin & Stringer (1968) pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
(dalam Denison, 2006), iklim organisasi manajem dalam memberikan inspirasi,
meliputi aspek-aspek seperti struktur organisasi semangat, dan dukungan kepada orang lain,
(Structural), tanggungjawab (responsibility) dan dalam hal ini karyawan untuk mengambil
penghargaan (reward). tindakan-tindakan. Pemberian dorongan
bertujuan untuk menggiatkan orang atau para
Budaya Kerja karyawan agar mereka bersemangat dan dapat
Budaya organisasi mempunyai kedudukan mencapai hasil sebagaimana yang
yang cukup signifikan, karena mempelajari dikehendaki.
bagaimana organisasi berhubungan dengan Menurut Flippo dalam Hasibuan (2000)
lingkungan sehingga dapat meningkatkan motivasi adalah suatu keahlian dalam
komitmen organisasi serta konsistensi dari mengarahkan karyawan dan organisasi agar
anggotanya. Sarplin dalam Lako (2004) mau bekerja secara berhasil sehingga
menyatakan bahwa Budaya organisasi keinginan para karyawan dan tujuan organisasi
merupakan suatu sistem nilai, kepercayaan, sekaligus tercapai.
dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang Teori motivasi menurut Robbins (2001) dapat
saling berinteraksi dengan struktur sistem diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yakani
formalnya untuk menghasilkan norma-norma Teori Isi, Teori Proses, Teori X dan Y dan Teori
perilaku organisasi. Kotter dan Keskett dalam Erg-Adelfer.
Soetjipto (2002) berpendapat bahwa budaya
organisasi pada dasarnya merupakan norma- Jenis-Jenis Motivasi
norma dan nilai-nilai yang berlaku didalam Ada dua jenis motivasi yaitu Motivasi Positif,
organisasi, contohnya : kesigapan dalam maksudnya manajer memotivasi (merangsang)
memberikan pelayanan kepada para bawahan dengan memberikan hadiah kepada
pelanggan, sedangkan nilai mencerminakn mereka yang berprestasi diatas prestasi
keyakinan atau kepercayaan mereka akan hal- standar. Dan Motivasi Negatif, maksudnya
hal tertentu yang mampu mendatangkan manajer memotivasi bawahan dengan standar
kesuksesan, contohnya : perhatian yang besar mereka akan mendapatkan hukuman.
pada kepuasan para pelanggan. Jika keduanya
dibandingkan, norma relatif lebih kasat mata
dan lebih mudah untuk dirubah. Menurut METODE PENELITIAN
Robbins dalam Ghozali dan Cahyono (2002),
budaya organisasi merupakan persepsi Penelitian ini dilaksanakan di PT. Admiral
bersama yang dianut oleh anggota organisasi, Lines Belawan. Objek penelitian ini adalah
suatu sistem dan makna bersama. Imlikasi kepemimpinan, iklim organisasi, dan budaya
yang lebih penting dari budaya organisasi kerja sebagai variabel independen terhadap
berkaitan dengan keputusan seleksi sehingga motivasi kerja sebagai variabel dependen.
mempekerjakan individu yang tidak sesuai Populasi yang menjadi sasaran dalam
dengan aturan organisasi akan menghasilkan penelitian ini adalah seluruh karyawan pada
karyawan yang kurang motivasi. Harrison bidang administrasi PT. Admiral Lines pada
dalam Alwi (2001) menyatakan bahwa empat tahun 2013, sebanyak 30 orang. Sampel dalam
kultur tipe budaya organisasi, yaitu : penelitian ini ditentukan sebesar 10% dari
1. Budya kekuasaan, budaya kekuasaan populasi, sehingga dalam penelitian ini
menunjukan perilaku organisasi yang sebanyak 30 orang.
bersumber pada senioritas dan kekuasaan Data yang digunakan dalam penelitian ini
untuk menggerakan orang-orang dalam adalah data primer dan data skunder. Data
organisasi. primer adalah data yang diperoleh langsung
2. Budaya Peran, meletakan perhatian dari responden, yaitu karyawan PT. Admiral
terhadap prosedur birokrasi yang bertumpu Lines, melalui kuisioner. Variabel-variabel
45
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48
46
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48
Nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil organisasi dan budaya kerja terhadap
dari a = 0,05, hal ini berarti bahwa variabel perubahan variabel motivasi kerja pegawai PT.
budaya organisasi, iklim organisasi, dan Admiral Lines Belawan.
budaya kerja memiliki pengaruh yang highly Nilai koefisien determinasi sebesar 0,761
significant. Hal ini berati bahwa secara berarti bahwa perubahan motivasi kerja
serempak variabel kepemimpinan, iklim pegawai PT. Admiral Lines Belawan dapat
organisasi dan budaya kerja menunjukan dijelaskan oleh perubahan kepemimpinan, iklim
pengaruh sangat nyata terhadap motivasi kerja organisasi, dan budaya kerja sebesar 76,1%.
pegawai PT. Admiral Lines Belawan. Sedangkan sisanya sebesar 33,9% dipengaruhi
Selanjutnya berdasarkan nilai koefisien oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam
determinasi (R2) diketahui besarnya pengaruh penelitian ini, dapt dilihat pada tabel 2.
perubahan variabel kepemimpinan, iklim
Tabel 3. Uji t
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.354 .286 -1.239 .220
X1 .136 .062 .139 2.209 .031
X2 .637 .077 .606 8.786 .000
X3 .329 .065 .337 5.097 .000
a. Dependent Variable: Y
47
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48
48