Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Bisnis Administrasi

Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48

PENGARUH KEPEMIMPINAN, IKLIM ORGANISASI, DAN BUDAYA


KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN
KINERJA PEGAWAI PT. ADMIRAL LINES BELAWAN

Henny Pratiwi*
Program Magister Manajemen, Universitas Islam Sumatera Utara
*E-mail : hennypratiwi78@gmail.com

ABSTRAK

Dalam bekerja terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, diantaranya adalah
faktor kepemimpinan, iklim organisasi dan budaya kerja. Perumusn masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimanan pengarh kepemimpinan, iklim organisasi dan budaya kerja terhadap motivasi kerja dalam
meningkatkan kinerja pegawai PT. Admiral Lines. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisisi pengaruh kepemimpinan, iklim organisasi dan budaya kerja terhadap motivasi kerja
dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai PT. Admiral Lines. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, daftar pertanyaan dan
studi dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Variabel diukur dengan skala likert.
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda melalui uji F dan uji t dengan maksud
untuk mengetahui pengaruh variabel indevenden terhadapvariabel dependent pada tingkat
kepercayaan 95% (a = 0,05). Hasil uji secara serentak diketahui bahwa variabel kepemimpinan, iklim
organisasi, dan budaya kerja berpengaruh highly significant terhadap motivasi kerja pegawai di PT.
Admiral Lines Belawan. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,762 berarti bahwa perubahan motivasi
kerja pegawai di PT. Admiral Lines dapat dijelaskan oleh perubahan kepemimpinan, iklim organisasi,
dan budaya kerja berpengaruh positif dan significant terhadap motivasi kerja pegawai di PT. Admiral
Lines Belawan. Nilai koefisien regresi yang tertinggi adalah variabel iklim organisasi. Hal ini berarti iklim
organisasi berpengaruh lebih dominan terhadap motivasi kerja pegawai di PT. Admiral Lines Belawan.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Iklim Organisasi, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja.

PENDAHULUAN di perusahaan sehingga menimbulkan semagat


kerja yang tinggi dan mempunyai tanggung
Organisasi adalah suatu wadah bagi jawab yang penuh terhadap suatu pekerjaan
beberapa orang untuk melakukan kerjasama yang dilakukan. Jika hal ini dilakukan maka
dalam upaya mencapai suatu tujuan yang telah setiap pekerjaan akan termoticasi untuk
ditentukan oleh organisasi tersebut. Dalam meningkatkan prestasi kerja mereka.
melakukan kerjasama tersebut, kepemimpinan Menurut Manulang (2001) mengemukakan
merupakan satu hal yang perlu diperhatikan, bahwa motivasi adalah pekerjaan yang
karena kerjasama hanya dapat dilakukan dilakukan oleh seorang manajer dalam
dengan baik jika terjadi rasa saling percaya memberikan inspirasi, semangat, dan
diantara orang yang saling bekerjasama. dukungan kepada orang lain, dalam hal ini
Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu pegawai untuk mengambil tindakan-tindakan.
organisasi dipimpin oleh seorang atau Keseluruhan rangkaian hubungan baik yang
beberapa orang atasan, yang menjadi bersifat formal maupun informal antara atasan
pemegang kekuasaan didalam organisasi. dengan bawahan, atasan dengan atasan,
Dilingkungan organisasi, sesuai dengan antara bawahan dengan bawahan lainya akan
struktur organisasi, terdapat beberapa jabatan membentuk hubungan yang harmonis dan
yang sekaligus menjadi atasan dari para adanya kepemimpinan kepada atasan
pegawai dibawahnya. Adanya jabatan-jabatan sehingga timbul kebersamaan diantara
pada berbagai bidang tersebut bertujuan agar organisasi, dengan terbentuknya hubungan
tujuan organisasi dapat tercapai melalui kinerja yang harmonis antara pemimpin dengan
para pegawai. Menciptakan kinerja pegawai bawahan akan berdampak pada meningkatnya
yang tinggi tidaklah mudah, dibutuhkan semangat kerja pegawai tersebut.
semangat kerja yang tinggi untuk menciptakan PT. Admiral Lines merupakan salah satu
kinerj ayang baik. Motivasi merupakan suatu perusahaan swasta yang memberikan
indikator atau media pendukung bagi setiap pelayanan jasa angkut perkapalan sesuai
manusia terutama bagi pegawai yang bekerja dengan tupoksinya. Dalam melaksanakan

42
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48

tugas dan tanggung jawabnya, para pegawai kepatuhan mekanis terhadap pengarhan-
dituntut untuk tetap semangat dan selalu pengarahan rutin organisasi.
termotivasi dalam bekerja. Motivasi kerja 5. Kepemimpinan adalah proses
tersebut berawal dari kepemimpinan pegawai mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah
terhadap bawahan atau pegawai, iklim kelompok yang diorganisasi kearah
organisasi dan budaya kerja yang dimiliki para pencapaian tujuan.
pegawai. Permasalahan dalam penelitian ini 6. Kepemimpinan adalah sebuah proses
yaitu bagaimana pengaruh kepemimpinan, iklim memberi arti (pengarahan yang berarti)
organisasi, budaya organisasi terhadap terhadap usaha kolektif dan yang
motivasi kerja pegawai PT. Admiral Lines dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan
mengetahui pengaruh kepemimpinaan, iklim usaha yang diinginkan mencapai sasaran.
organisasi dan budaya kerja terhadap motivasi Menurut Terry (2000), kepemimpinan
kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai PT. adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-
Admiral Lines. Tujuan penelitian ini adalah orang supaya diarahkan mencapai tujuan.
mengetahui dan menganalisis pengaruh Selanjutnya menurut White (2002),
kepemimpinan, iklim organisasi, budaya kerja kepemimpinan adalah salah satu dari empat
terhadap motivasi kerja pegawai PT. Admiral peran kerja yaitu kepemimpinan (Leadership),
Lines Belawan. kepengikutan (followerships), hal-hal yang
bersifat teknis (tehcnical) dan administrasi
(administration).
KAJIAN PUSTAKA Menurut Winardi (2002), sifat sifat yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang
Pengertian Kepemimpinan efektif adalah
1. Kemampuan dalam kedudukanya sebagai
Kepemimpinan merupakan suatu pengawas atau pelaksanaan fungsi-fungsi
kemampuan untuk mempengaruhi suatu dasar manajemen terutama pengarahan
kelompok agar dapat mencapai tujuan yang dan pengawasan pekerjaan orang lain.
telah ditetapkan. Oleh karena itu dalam suatu 2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaam,
organisasi, peran pemimpin dalam mencapai mencakup pencarian tanggung jawab dan
tujuan organisasi cukup besar. Hal ini keinginan sukses.
disebabkan karena pemimpinlah yang 3. Kecerdasan, mencakup kebijakan,
mengorganisasikan seluruh kegiatan pemilikan kreatif dan daya pikir.
pencapaian tujuan organisasi. Dalam hal ini 4. Ketegasan (decisiveness) atau kemampuan
kemampuan kepemimpinan seorang pemimpin untuk membuat keputusan dan
dalam organisasi sangat menentukan memecahkan masalah dengan cepat dan
kebijakan-kebijakan yang akan diambil didalam tepat.
suatu organisasi. 5. Kepercayaan diri yaitu memandang dirinya
Kemampuan mempunyai arti yang memiliki kemampuan untuk memecahkan
berbeda-beda tergantung pada sudut pandang masalah.
atau persepektif dari ppara peneliti yang 6. Inisiatif yaitu kemampuan untuk bertindak,
bersangkutan, misalnya dari persepektif mengembangkan serangkaian kegiatan dan
individual dan aspek dari fenomena yang paling menemukan cara-cara baru/inovasi.
menarik perhatian mereka. Didalam suatu Gaya Kepemimpinan
organisasi peran seorang pemimpin sangat
penting. Beberapa definisi yang dianggap Gaya kepemimpinan adalah cara bekerja
cukup mewakili selama seperempat abad dan bertingkah laku pemimpin dalam
adalah sebagaimana dikutip Yukl (2010), membimbing para bawahanya untuk berbuat
sebagai berikut : sesuatu (Kartono, 2005). Menurut House dan
1. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang Mitchell sebagaiman dikutip Yukl (2010)
individu yang memimpin aktivitas-aktivitas terdapat empat gaya kepemimpinan, yaitu :
suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin 1. Gaya Situasional, dimana seorang
dicapai bersama (shared goal). pemimpin memberitahukan kepada
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar bawahanya mengenai apa, bagaimana,
pribadi yang dijalanakan dalam suatu situasi bilamana dan dimana kegiatan pekerjaan
tertentui serta diarahkan mealui proses dilaksanakan. Gaya kepemimpinan
komunikasi, kearah pencapaian suatu atau situasional mempunyai ciri-ciri yaitu berterus
beberapa tujuan tertentu. terang atau terbuka, penuh perhatian
3. Kepemimpinan adalah pembentukan awal terhadap bawahan, mampu mengambil
serta pemeliharaan struktur dalam harapan risiko dan bersifat menolong.
interaksi. 2. Gaya Goal Oriented, pemimpin dipandang
4. Kepemimpin adalah peningkatan pengaruh sebagai orang yang memberi perintah dan
sedikit demi sedikit pada dan berada diatas dapat menuntut. Gaya ini mempunyai ciri

43
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48

yaitu mempunyai anggapan bahwa Fungsi dan Peran Kepemimpinan


bawahan perlu dikontrol, diawasi bahkan
Menurut Karyadi (2000) fungsi
kalau perlu dihukum, sebab menganggap
kepemimpinan adalah sebagai berikut :
orang pada dasarnya adalah malas dan
a. Fungsi perencanaan, seorang pemimpin
suka menghindari diri dari tugas dan kurang
harus mampu membuat perencanaan yang
mementingkan hubungan atau pergaulan
menyeluruh bagi dirinya sendiri selaku
dengan bawahan.
pemimpin dan penanggungjawab.
3. Gaya Partisipative, dimana seorang
b. Fungsi memandang kedepan, hal ini berarti
pemimpin dalam hal ini hanya mengajak
seorang pemimpin itu harus mampu
bawahan berperan aktif dalam proses
meramalkan apa yang terjadi dan waspada
pengambilan keputusan dan pemimpin
terhadap segala kemungkinan.
hanya berperan sebagai fasilitator untuk
c. Fungsi pengembangan loyalitas, bahwa
memperlancar tugas para bawahan yang
seorang itu harus mampu untuk
antara lain dilakukan dengan menggunakan
mengembangkan kesetiaan para
saluran komunikasi yang ada secara efektif.
bawahannya biak kepada pemimpinnya
Ciri-cirinya yaitu orientasi pada
maupun kepada organisasinya, sebab tanpa
output,perbaikan kondisi pekerjaan,
loyalitas segala sesuatu tidak akan berjalan
pengendalian masalah-masalah pekerjaan,
lancar.
memberi teladan yang baik, kerja sama
d. Fungsi pengawasan terhadap rencana,
dengan bawahan, pemberian informasi
adapun fungsi pemimpin selain mebuat
kepada bawahan.
rencana juga mengawasi apakah rencana
4. Gaya Democratic, pemimpin dan kelompok
itu sudah dilaksanakan sebagaimana
bertindak sebagai suatu sosial. Para
mestinya sampai tercapai tujuan yang telah
karyawan memperoleh informasi dari
ditetapkan.
pimpinan tentang kondisi yang
e. Fungsi pengambilan keputusan, bahwa bagi
mempengaruhi pekerjaan mereka dan
seorang pemimpin untuk mengambil
didorong untuk mengungkapkan gagasan
keputusan yang tepat bukanlah hal yang
dan mangajukan saran. Ciri-cirinya yaitu
mudah, karena ia membutuhkan suatu
membuat keputusan bersama dengan
kemampuan dan kecakapan tertentu, dan
anggota kelompok, mengkritik dan memuji
apabila seorang pengambil keputusan tidak
secara obyektif, mampu melihat kedepan,
mempunyai kemampuan teknis yang cukup
dan memiliki gaya imajinasi.
untuk itu, maka ia terpaksa harus meminta
5. Gaya Autocratic, dimana seorang pemimpin
bantuan kepada sepesialis tertentu.
membatasi diri dalam memberikan
f. Fungsi memberi penghargaan, bahwa
pengarahan dan menyarankan pelaksanaan
seorang pemimpin itu harus bersikap penuh
pekerjaan kepada para bawahan tanpa
perhatian kepada bawahanya seperti
banyak campur tangan. Ciri-cirinya
memberi penghargaan kepada yang
mengembangkan pengetahuan yang
berprestasi.
relevan dengan tugas, dan kemampuan
Menurut Riberu (2000), ada tiga tugas
tugas.
pokok pemimpin atau disebut tri fungsi
Studi oleh Lewin, Leppitt dan White dalam
kepemimpinan terdiri dari :
Subanegara (2005) menunjukan bahwa
a. Menanggapi situasi terutama dalam
kelompok menghasilkan kuantitas kerja yang
organisasi intern maupun ekstern.
lebih besar dibawah kepemimpinan otokratis,
b. Menilai situasi tersebut
namun kualitas kerja yang lebih baik dibawah
c. Menentukan sikap atau tindakan dalam
kepemimpinan demokratis. Kepemimpinan
menghadapi dan mengatasi situasi tersebut.
partisipatif memiliki pengaruh yang paling
positif pada pegawai dengan kebutuhan tinggi Iklim Organisasi
untuk mandiri namun memiliki nilai otoriter yang Ada beberapa cara dalam mendefinisikan
lebih kuat. konstruk iklim organisasi. Salah satu definisi
Salah satu teori gaya kepemimpinan yang yang paling banyak dipergunakan adalah
paling banyak didiskusikan adalah yang definisi yang diberikan oleh Denison (2006).
dikemukakan oleh Blake dan Mounton dalam Denison menyatakan iklim organisasi sebagai
Pace dan Faules (2005) yang semula disebut suatu set dari sifat-sifat terukur (measurable
kisi manajerial (managerial grid), tapi saat ini properties) dari lingkungan kerja yang
disebut kisi kepemimpinan. Kisi ini berasal dari dirasakan/dilihat secara langsung atau tidak
hal-hal yang mendasari perhatian manajer, langsung oleh orang yang hidup dan bekerja
yaitu perhatiannya pada tugas atau pada hal- dilingkungan tersebut dan diasumsikan
hal yang direncanakan untuk diselesaikan mempengaruhi motivasi dan prilaku mereka.
organisasi, dan perhatian kepada orang-orang Iklim organisasi dapat memberikan suatu
dan unsur-unsur organisasi yang dinamika kehidupan didalam organisasi dan
mempengaruhi mereka. sangat berpengaruh terhadap sumber daya

44
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48

manusianya (Shadur et, all, 2009). Elemen- pada aturan, peraturan-peraturan sebagai
elemen seperti sikap, nilai-nilai serta motif-motif cara untuk menjaga stabilitas organisasi.
yang dimiliki seorang individu mempunyai 3. Budaya dukungan, menciptakan integrasi
peranan penting dalam proses konseptual iklim dan kontribusi dalam organisasi sehingga
organisasi. Selain itu iklim organisasi dirasakan kebersamaan, saling menolong lebih
sebagai suatu yang bermanfaat bagi kebutuhan menonjol dalam kegiatan organisasi.
individu, misalnya iklim yang memperhatikan 4. Budaya prestasi merupakan iklim kerja yang
kepentingan pegawai; mantar pegawai adanya menciptakan peluang berprestasi bagi
hubungan yang harmonis dan berorientasi karyawan.
pada prestasi, maka dengan demikian dapat Motivasi
diharapkan bahwa tingkat perilaku karyawan
atau pegawai yang mengarah pada tujuan Menurut Manulang (2001),
kebutuhan dan memotivasi pribadi itu tinggi. mengemukakan bahwa motivasi adalah
Dalam hal ini menurut Litwin & Stringer (1968) pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
(dalam Denison, 2006), iklim organisasi manajem dalam memberikan inspirasi,
meliputi aspek-aspek seperti struktur organisasi semangat, dan dukungan kepada orang lain,
(Structural), tanggungjawab (responsibility) dan dalam hal ini karyawan untuk mengambil
penghargaan (reward). tindakan-tindakan. Pemberian dorongan
bertujuan untuk menggiatkan orang atau para
Budaya Kerja karyawan agar mereka bersemangat dan dapat
Budaya organisasi mempunyai kedudukan mencapai hasil sebagaimana yang
yang cukup signifikan, karena mempelajari dikehendaki.
bagaimana organisasi berhubungan dengan Menurut Flippo dalam Hasibuan (2000)
lingkungan sehingga dapat meningkatkan motivasi adalah suatu keahlian dalam
komitmen organisasi serta konsistensi dari mengarahkan karyawan dan organisasi agar
anggotanya. Sarplin dalam Lako (2004) mau bekerja secara berhasil sehingga
menyatakan bahwa Budaya organisasi keinginan para karyawan dan tujuan organisasi
merupakan suatu sistem nilai, kepercayaan, sekaligus tercapai.
dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang Teori motivasi menurut Robbins (2001) dapat
saling berinteraksi dengan struktur sistem diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yakani
formalnya untuk menghasilkan norma-norma Teori Isi, Teori Proses, Teori X dan Y dan Teori
perilaku organisasi. Kotter dan Keskett dalam Erg-Adelfer.
Soetjipto (2002) berpendapat bahwa budaya
organisasi pada dasarnya merupakan norma- Jenis-Jenis Motivasi
norma dan nilai-nilai yang berlaku didalam Ada dua jenis motivasi yaitu Motivasi Positif,
organisasi, contohnya : kesigapan dalam maksudnya manajer memotivasi (merangsang)
memberikan pelayanan kepada para bawahan dengan memberikan hadiah kepada
pelanggan, sedangkan nilai mencerminakn mereka yang berprestasi diatas prestasi
keyakinan atau kepercayaan mereka akan hal- standar. Dan Motivasi Negatif, maksudnya
hal tertentu yang mampu mendatangkan manajer memotivasi bawahan dengan standar
kesuksesan, contohnya : perhatian yang besar mereka akan mendapatkan hukuman.
pada kepuasan para pelanggan. Jika keduanya
dibandingkan, norma relatif lebih kasat mata
dan lebih mudah untuk dirubah. Menurut METODE PENELITIAN
Robbins dalam Ghozali dan Cahyono (2002),
budaya organisasi merupakan persepsi Penelitian ini dilaksanakan di PT. Admiral
bersama yang dianut oleh anggota organisasi, Lines Belawan. Objek penelitian ini adalah
suatu sistem dan makna bersama. Imlikasi kepemimpinan, iklim organisasi, dan budaya
yang lebih penting dari budaya organisasi kerja sebagai variabel independen terhadap
berkaitan dengan keputusan seleksi sehingga motivasi kerja sebagai variabel dependen.
mempekerjakan individu yang tidak sesuai Populasi yang menjadi sasaran dalam
dengan aturan organisasi akan menghasilkan penelitian ini adalah seluruh karyawan pada
karyawan yang kurang motivasi. Harrison bidang administrasi PT. Admiral Lines pada
dalam Alwi (2001) menyatakan bahwa empat tahun 2013, sebanyak 30 orang. Sampel dalam
kultur tipe budaya organisasi, yaitu : penelitian ini ditentukan sebesar 10% dari
1. Budya kekuasaan, budaya kekuasaan populasi, sehingga dalam penelitian ini
menunjukan perilaku organisasi yang sebanyak 30 orang.
bersumber pada senioritas dan kekuasaan Data yang digunakan dalam penelitian ini
untuk menggerakan orang-orang dalam adalah data primer dan data skunder. Data
organisasi. primer adalah data yang diperoleh langsung
2. Budaya Peran, meletakan perhatian dari responden, yaitu karyawan PT. Admiral
terhadap prosedur birokrasi yang bertumpu Lines, melalui kuisioner. Variabel-variabel

45
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48

dalam penelitian ini dijabarkan menjadi HASIL DAN PEMBAHASAN


indikator-indikator yang kemudian dibuat
menjadi item-item kuisioner. Skala pengukuran Penelitian ini mengamati pengaruh
yang dignakan untuk menyatakan tanggapan kepemimpinan, iklim organisasi, dan budaya
responden terhadap setiap item-item instrumen kerja terhadap motivasi kerja pegawai.
adalah dengan menggunakan skala Likert
dengan 5 alternatif jawaban. Pengumpulan Uji Validitas
data dilakukan dengan wawancara, kuisioner, Sebelum daftar pertanyaan diberikan
dan studi dokumentasi. Kepada responden, terlebih dahulu diuji
Analisis data yang dilakukan untuk validitas dan reliabilitasnya. Pengujian
menganalisis pengaruh subtitusi kepemimpinan dilakukan pada 20 orang pegawai yang tidak
dan persepsi kepemimpinan terhadap dijadikan responden dalam penelitiaan.
semangat kerja karyawan di PT. Admiral Lines Pengujian validitas instrumen dengan bantuan
menggunakan model regresi linier berganda perangkat lunak SPSS versi 12, nilai validitas
dengan rumus : dapat dilihat pada kolam Corrected Item-Total
Y = b0 +b1X1+b2X2+b3X3+ᵝ Correlation. Dalam penelitian ini jumlah sampel
Dimana : untuk uji validitas dan reliabilitas adalah 30
Y = Motivasi Kerja orang, dengan demikian besarnya df adalah
X1 = Kepemimpinan 30-2 = 28, pada tingkat signifikansi 0.05
X2 = Iklim Organisasi diperoleh nilai r tabel = 0,444. Dari hasil
X3 = Budaya Kerja perhitungan terlihat bahwa semua indikator
b0 = konstanta variabel menunjukan nilai r hitung > 0,444 dan
b1 = koefisien regresi variabel X 1 semua r hitung adalah positif, maka dapat
b2 = koefisien regresi variabel X 2 disimpulkan semua indikator adalah valid.
b3 = koefisien regresi variabel X 3 Uji Reliabilitas
ᵝ = error item
Selain alat ukur dinyatakan valid, maka
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikan selanjutnya dafta pertanyaan yang akan
berdasarkan uji statistik sebagai berikut : disebarkan kepada responden, dilakukan uji
1). Uji F reliabilitas untuk melihat konsistensi jawaban.
Digunakan untuk mengetahui pengarh Berdasarkan uji yang reliabilitas yang
variabel bebas secara serempak terhadap diperoleh nilai Croanbach’s Alpha pada kolom
variabel terkait dengan tingkat keyakinan 95% Cronbach’s Alpha if Item Deleted yaitu 0,70.
(a = 5%). Alat uji yang digunakan untuk Dengan demikian apabila dilihat dari tingkat
menerima atau menolak hipotesis adalah reliabilitas instrumen, maka intrumen penelitian
dengan uji statistik F, dengan ketentuan : H0 dikatakan reliabel (cukup baik) karena nilai
diterima jika Fhitung ≤ Ftabel, H0 ditolak jika Fhitung alpha lebih besar dari 0,70.
≥ Ftabel. Berdasarkan hasil analisis juga akan Uji F
diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) atau
Pengaruh kepemimpinan, iklim organisasi
koefisien penentu berganda, yang berfungsi
dan budaya kerja terhadap variabel memotivasi
untuk mengukur besarnya sumbangan
kerja pegawai PT. Admiral Lines Belawan
(peranan) dari variabel bebas secara bersama-
diperoleh nilai F hitung sebesar 73.294. dengan
sama terhadap perubahan variabel terikat.
menggunakan confidence interval (CI) 95% df
2). Uji t
Digunakan untuk mengetahui pengaruh 3:69 (a = 0.05) maka tabel distribusi F
masing-masing variabel secara parsial diperoleh nilai 2,00. Dengan demikian F hitung
terhadap variabel terikat dengan tingkat 73.294 > F tabel 2,00 maka H0 ditolak dab H1
keyakinan 95% (a = 5%). Alat uji yang diterima, artinya variabel kepemimpinan, iklim
organisasi, dan budaya kerja berpengaruh
digunakan untuk menerima atau menolak
signifikan terhadap variabel motivasi kerja
hipotesis adalah dengan uji statistik t (uji satu
pegawai PT. Admiral Lines Belawan.
sisi), dengan ketentuan : H0 diterima jika thitung ≤
ttabel, H0 ditolak jika t hitung ≥ t tabel.
Tabel 1. Hasil Uji Simultan (Uji f)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.634 3 .878 73.294 .000a
Residual .826 69 .012
Total 3.460 72
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y

46
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48

Nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil organisasi dan budaya kerja terhadap
dari a = 0,05, hal ini berarti bahwa variabel perubahan variabel motivasi kerja pegawai PT.
budaya organisasi, iklim organisasi, dan Admiral Lines Belawan.
budaya kerja memiliki pengaruh yang highly Nilai koefisien determinasi sebesar 0,761
significant. Hal ini berati bahwa secara berarti bahwa perubahan motivasi kerja
serempak variabel kepemimpinan, iklim pegawai PT. Admiral Lines Belawan dapat
organisasi dan budaya kerja menunjukan dijelaskan oleh perubahan kepemimpinan, iklim
pengaruh sangat nyata terhadap motivasi kerja organisasi, dan budaya kerja sebesar 76,1%.
pegawai PT. Admiral Lines Belawan. Sedangkan sisanya sebesar 33,9% dipengaruhi
Selanjutnya berdasarkan nilai koefisien oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam
determinasi (R2) diketahui besarnya pengaruh penelitian ini, dapt dilihat pada tabel 2.
perubahan variabel kepemimpinan, iklim

Tabel 2. Koefisien Determinasi (R2)


Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
1 .608a .369 .304 3.346
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Uji t PT. Admiral Lines Belawan. Hal ini berarti


bahwa bila ilkim organisasi meningkat atau
Nilai t hitung masing-masing variabel. Nilai
semakin baik maka motivasi kerja pegawai PT.
thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan
Admiral Lines Belawan juga akan meningkat.
nilai ttabel pada tingkat kepercayaan 95 % atau a Pengaruh parsial dari variabel budaya
= 0,05. Nilai t tabel pada df 69 dengan a = 0,05 kerja diperoleh dengan nilai thitung sebesar
adalah 2,00. Pengaruh parsial dari variabel 5,097, dengan demikian thitung > ttabel, maka H0
kepemimpinan diperoleh dengan nilai t hitung ditolak H1 diterima, yang berarti bahwa variabel
sebesar 2,209, dengan demikian thitung > ttabel, buaday kerja berpengaruh positif dan signifikan
maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti terhadap motivasi kerja pegawai PT. Admiral
bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh Lines Belawan. Hal ini berarti bila budaya kerja
positif dan signifikan terhadap motivasi kerja meningkat atau semakin baik maka motivasi
pegawai PT. Admiral Lines Belawan. Hal ini kerja pegawai PT. Admiral Lines Belawan Juga
berarti bahwa apabila kepemimpinan semakin akan meningkat. Bedasarkan hasil analisis
baik maka motivasi kerja pegawai PT. Admiral diketahui bahwa nilai koefisiensi regresi yang
Lines Belawan juga akan meningkat. paling tinggi adalah variabel iklim organisasi.
Pengaruh parsial dari variabel iklim Hal ini berarti bahwa iklim organisasi
organisasi diperoleh dengan nilai t hitung sebesar berpengaruh lebih dominan terhadap motivasi
8,786, dengan demikian thitung > ttabel, maka H0 kerja pegawai PT. Admiral Lines Belawan.
ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa Uji pengaruh variabel kepemimpinan, iklim
variabel iklim organisasi berpengaruh positif organisasi, dan budaya kerja secara parsial
dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Uji t
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.354 .286 -1.239 .220
X1 .136 .062 .139 2.209 .031
X2 .637 .077 .606 8.786 .000
X3 .329 .065 .337 5.097 .000
a. Dependent Variable: Y

47
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 05, Nomor 02, 2016, 42-48

KESIMPULAN Luthans, F. (2008). Prilaku Organisasi. Edisi


sepuluh, Yoyagarta : ANDI Offset.
Dari hasil analisis yang telah dibahas, Manulang, M. (2001). Manajemen, dasar,
maka ditarik kesimpulan bahwa secara Pengertian dan Masalah. Edisi Revisi,
serempak, variabel kepemimpinan, iklim Bumi Aksara, Jakarta.
organisasi, dan budaya kerja berpengaruh Mathis, L. R., & Jackson, H. J. (2002).
highly Significant terhadap motivasi kerja Manajemen Sumber Daya Manusia,
pegawai di PT. Admiral Lines Belawan. Hal ini Terjemahan Jimmy Sadeli dan Bayu
berarti bahwa kepemimpinan, iklim organisasi, Prawira Hie, Edisi I Buku 2, Salemba,
dan budaya kerja dapat meningkatkan motivasi Jakarta.
kerja pegawai PT. Admiral Lines Belawan. Nilai Moekijat. (2002). Manajemen Personalia dan
koefisien determinasi sebesar 0,761 berarti Sumber Daya Manusia. Pustaka, Jakarta.
bahwa perubahan motivasi kerja pegawai PT. Saifuddin, A. (1997). Reliabilitas dan Validitas.
Admiral Lines Belawan dapat dijelaskan oleh Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.
perubahan kepemimpinan, iklim organisasi, dan Sasto, H., S. (2002). Manajemen Tenaga Kerja
budaya kerja sebesar 76,1%. Indonesia, Pendekatan Administratif dan
Secara parsial, variabel kepemimpinan, Oprasional. Cetakan I, Bumi Aksara,
iklim organisasi, dan budaya kerja berpengaruh Jakarta.
positif dan signifikan terhadap motivasi kerja Shadur, M. A, et al. (2009). The relationship
pegawai PT. Admiral Lines Belawan. Nilai Between Organizational Climate and
koefisien regresi yang paling tinggi adalah iklim Employee Perceptions of Involvement.
organisasi. Hal ini berarti bahwa iklim Group & Organization Management, Vol.
organisasi berpengaruh lebih dominan 24, No. 4, P. 479-503.
terhadap motivasi kerja pegawai PT. Admiral Siagani, P., S. (2003). Manajemen Sumber
Lines Belawan. Daya Manusia. Edisi I, cetakan 10, Bumi
Aksara, Jakarta.
Sinungan, M. (2000). Produktivitas : Apa dan
DAFTAR PUSTAKA Bagaimana. Bumi Aksara, Jakarta.
Smith, K, et, al. (2007). Managing salesperson
Arikunto, S. (2001). Prosedur penelitian suatu motivation in a territory realignment.
pendekatan praktek. Rineka Cipta, Journal of personal selling & sales
Jakarta. management. Vol. XX, NO. 4 P. 215-226.
Darma, S. (2001). Prilaku penyelia dan Soetjipto, B., W. & Firdaus, N. (2003).
pengaruh organisasional dalam penilaian Memodifikasi Perilaku. Manajemen
kinerja. Manajemen Usahawan No. 06 Usahawan Indonesia, No. 02 Tahun
Tahun XXX Edisi Juni, Jakarta : Lembaga XXXII, Februari, Jakarta.
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Stephen, P., R. (2001). Prilaku Organisasi,
Indonesia. Konsep Konsep Aplikasi. Edisi Bahasa
Davis, K. (2006). Organizational Behavior. Indonesia, Prenhallindo, Jakarta.
Newyork : Mc Graw Hill Book. Suharyadi, P. (2004). Statistik. Buku 2,
Davis, K., & Jhon, W. N. (2008). Perilaku dalam Salemba Empat, Jakarta.
organisasi. Terjemahan : Agus Dharma, Terry, G., R. & Rue, L., W. (2003). Dasar-Dasar
Jakarta : Erlangga. Manajemen. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Denison, D. R. (2006). White is the difference Terry, G. R. (2007). Principle of Management,
between organizational culture and Making Pittsburgh. P. A. University Of
organizational climate?a native’s point of Pittsburgh Press, Third Edition.
view on a decade of praradigma wars. The Tjiptono, F. (2004). Manajemen Jasa. Cetakan
Academy of management review, Vol. 21 Ketiga, Arum : Yogyakarta.
No. 3 P. 619-654. Wahjosumidjo. (2005). Kepemimpinan dan
Hasibuan, SP. M. (2000). Manajemen sumber Motivasi. Liberty Yogyakarta.
daya manusia. Edisi revisi, Bumi aksara. Winardi. (2002). Motivasi dan Pemotivasian
Jakarta. dalam Manajemen. Jakarta : PT. Raja
Kaplan, R., M & Denis, P., S. (1993). Grafindo Indonesia.
Psychological testing (principles, Yukl, G. A. (2010). Kepemimpinan Dalam
aplication, and issues). 3rd Edition Books, Organisasi : Leadership in Organization
Cole Publishing Company, California. 3e. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta :
Kreitner, R. & Angelo, K. (2004). Prilaku Prenhalindo.
organisasi : Organisasi Behavior. Jakarta :
Selemba Empat.

48

Anda mungkin juga menyukai