Anda di halaman 1dari 6

Nama : Anisa Shafarahmi Kartawan

NPM : 51421120030
Judul Essay : Kepemimpinan yang Efektif

PENDAHULUAN
Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin
(leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur di dalam kelompok
atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan, sehingga
menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berarti
tercapainya hasil kerja seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi.

Pemimpin adalah individu yang memimpin dan kepemimpinan merupakan sifat yang
harus dimiliki seorang pemimpin. Miftah Thoha (dalam Badu dan Djafry, 2017:32)
menyatakan “kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau
seni mempengaruhi perilaku manusia, baik perseorangan maupun kelompok.” Sedangkan,
Harold Kontz mendefinisikan kepemimpinan sebagai “pengaruh, seni atau proses
mempengaruhi orang sehingga mereka akan berusaha mencapai tujuan kelompok dengan
kemauan dan antusias”. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah upaya untuk mempengaruhi orang lain dengan memberikan dorongan
dan bimbingan dalam bekerjasama untuk mengejar tujuan yang telah disepakati bersama.

Kemampuan dan keterampilan dari seorang pimpinan adalah faktor penting dalam
memotivasi pegawainya agar lebih bekerja dengan baik. Dalam hal ini pengaruh seorang
pimpinan sangat menentukan arah tujuan dari organisasi karena untuk merealisasikan tujuan
organisasi perlu menerapkan peran dalam memimpin kerja yang konsisten terhadap situasi
kerja yang dihadapi. Selain itu seorang pemimpin didalam melaksanakan tugasnya harus
berupaya menciptakan dan memelihara hubungan yang baik dengan bawahannya agar mereka
dapat bekerja secara produktif. Dengan demikian, secara tidak langsung motivasi dari
pegawai semakin meningkat.

Seorang pemimpin harus ikut aktif dalam mengatur pelaksanaan kegiatan usaha
pengembangan organisasi. Keberhasilan kegiatan usaha pengembangan organisasi sebagian
besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinannya atau pengelola dan komitmen pimpinan
organisasi. Kepemimpinan merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh pemimpin
organisasi. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannya mempengaruhi dan
mengarahkan para anggotanya.

Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan mengenai krisis kepemimpinan. Hal ini
terjadi tidak hanya di lingkup organisasi, bahkan juga pemimpin suatu wilayah bahkan
negara. Pandemik tingkat dunia Covid-19 ini secara tidak langsung telah menunjukkan
kualitas kepemimpinan, mismanajemen para pemimpin tertinggi, dan pemerintahan berbagai
negara di dunia. Adapun tindakan kepala daerah akhir-akhir ini, baik dari sisi kebijakan
maupun program, menunjukkan kemerosotan. Hal tersebut tidak hanya terjadi dari sisi
kapasitas, tetapi juga integritas.

Jika dikaitkan dengan lingkungan yang ada, maka dalam kepemimpinan saat ini
sangat diperlukan kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan dengan perubahan.
Kepemimpinan dan penyesuaian terhadap perubahan yang ada merupakan tantangan terbesar
masa kini bagi seorang pemimpin. Peranan seorang pemimpin dalam hubungan antar manusia
sangat terkait dengan gaya kepemimpinan yang ditampilkannya. Berdasarkan uraian di atas,
penulis mencoba menguraikan mengenai kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan ini
memegang peranan penting dalam suatu organisasi. Pada kondisi saat ini, seorang pemimpin
harus bisa menyesuaikan dengan perubahan yang ada.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pendahuluan, diuraikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kepemimpinan yang efektif dewasa ini?


2. Apa saja aspek-aspek yang dapat meningkatkan pengembangan organisasi melalui
kepemimpinan yang efektif?
PEMBAHASAN

Konsep Kepemimpinan dan Kepemimpinan yang Efektif

Menurut Edwin A. Locke (1991) terdapat empat kunci untuk memimpin dengan
sukses yang ditunjukkan dalam model kepemimpinan. Empat kunci ini adalah:

1. Alasan dan sifat-sifat pemimpin/Motives dan traits.

2. Pengetahuan, keahlian, dan kemampuan /Knowledge, Skills, and Ability/KSAs

3. Visi

4. Implementasi dari visi

Kepemimpinan berbeda dengan manajemen. Kunci dari kepemimpinan adalah


membangun visi dasar (tujuan, misi, agenda) suatu organisasi. Sedangkan kunci manager
adalah mengimplementasikan visi. Manager dan bawahan bertindak dengan berbagai cara
untuk mencapai tujuan akhir. Fungsi kunci seorang pemimpin adalah membangun visi
organisasi dan mengkomunikasikan kepada bawahan. Terdapat beberapa karakteristik dari
pernyataan visi yaitu: ringkas, jelas, abstrak, menantang, orientasi ke depan, stabilitas, dan
disenangi. Kebijakan dan prosedur yang spesifik diperlukan untuk mengimplementasikan visi
ini terdiri dari enam kategori yaitu: 1. Menstrukturisasi

2. Menyeleksi, melatih, dan menyesuaikan diri bawahan

3. Memotivasi bawahan

4. Mengelola informasi

5. Membangun tim

6. Perubahan kemajuan

Masalah kepemimpinan selalu memberi kan kesan menarik dari waktu ke waktu.
Kepemimpinan ini memainkan peran penting dalam berbagai aktivitas organisasi. Dalam
kepemimpinan ini, seorang pemimpin harus memberikan pengarahan-pengarahan terhadap
usaha-usaha semua bawahan dalam mencapai tujuan organisasi. Higgs (2003)
mengungkapkan bahwa terdapat empat hal yang sering menjadi bahasan dalam berbagai
literatur terkait dengan peran pemimpin yaitu perubahan dalam nilai-nilai sosial, perubahan
fokus investor, tantangan dalam melaksanakan perubahan organisasi, serta kesadaran
terhadap dampak stress bagi karyawan.
Menurut Locke, et al, 1991 kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan orang lain melakukan tindakan untuk mencapai tujuan bersama. Berdasarkan
definisi ini terdapat tiga elemen dalam kepemimpinan yaitu:

1. Kepemimpinan adalah konsep hubungan. Keberadaan kepemimpinan hanya dalam


hubungan dengan pihak lain yang disebut pengikut.

2. Kepemimpinan adalah sebuah proses. Dalam memimpin, pemimpin harus mengerjakan


sesuatu.

3. Kepemimpinan membutuhkan penyebab untuk bertindak. Pemimpin menyebabkan


pengikutnya untuk bertindak dengan berbagai cara seperti menggunakan otoritas
kekuasaannya, restrukturisasi organisasi, dan lain-lain.

Dalam model kepemimpinan Locke, et al, 1991, terlihat bahwa faktor yang harus
dimiliki oleh pemimpin adalah alasan dan sifat-sifat/motives dan traits serta knowledge,
skills, dan ability/KSAs yang diperlukan untuk membangun visi dan mengimplementasi visi.
Disini pendekatan yang digunakan Locke adalah pendekatan sifat. Yukl (1989) menyatakan
bahwa dalam kepemimpinan juga terdapat pendekatan kekuasaan, perilaku, dan situasional
selain pendekatan sifat. Sedangkan menurut Yukl (1989) kepemimpinan didefinisikan dalam
terminologi sifat-sifat/traits individual, perilaku pemimpin, pola interaksi, peran hubungan,
persepsi bawahan, pengaruh lebih pada bawahan, pengaruh pada tujuan tugas, pengaruh pada
budaya organisasi.

Yukl (1989) mengungkapkan mengenai studi kepemimpinan dengan berbagai macam


pendekatan, salah satunya adalah pendekatan situasional, yaitu pendekatan ini menekankan
pentingnya faktor kontekstual seperti otoritas, kebijaksanaan pemimpin, sifat alami pekerjaan
yang dilakukan oleh unit pemimpin, atribut bawahan, dan sifat alami lingkungan eksternal.
Berdasarkan Situational Theory, pengaruh perilaku pemimpin pada usaha dan kepuasan
bawahan tergantung pada situasi. Terdapat empat macam perilaku pemimpin, yaitu:

- Supportive Leadership

- Directive Leadership

- Participative Leadership

- Achievement-oriented Leadership.
Menurut Path-Goal Theory (Evan, 1970; House, 1971; House&Mitchell, 1974 dalam
Yukl, 1989) mengusulkan bahwa motivasi kinerja pemimpin lebih tinggi dengan bertindak
dalam berbagai cara yang mempengaruhi bawahan. Model kepemimpinan Locke sesuai
dengan teori ini yang mana seorang pemimpin dengan alasan dan sifat-sifat serta KSAs yang
dimilikinya harus membangun visi dan mengimplementasikannya. Dalam hal ini pemimpin
harus bisa mempengaruhi bawahan untuk mencapai tujuan.

Aspek-aspek yang Dapat Meningkatkan Pengembangan Organisasi Melalui


Kepemimpinan yang Efektif

1. Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan transaksional adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan yang
berlandaskan pada adanya pertukaran atau adanya tawar menawar antara pemimpin dan
bawahannya. Menurut Burns (1978) dalam Muchji dan Priyono (2004), kepemimpinan
transaksional adalah motivasi pengikut terutama melalui dasar pertukaran reward. Reward
tersebut dapat berupa bonus atau peningkatan gaji atau penghargaan lainnya. Faktor
utama yang mempengaruhi kepemimpinan ini adalah contingent reward (pemberian
imbalan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan bawahan) dan management by
exception (transaksi yang aktif dalam pengawasan dan pasif intervensi dan kritik).
Dengan kepemimpinan transaksional maka pemimpin mendorong bawahannya mencapai
tingkat kinerja yang disepakati bersama dan keduanya bersama-sama menepati
kesepakatan tersebut.

2. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional melibatkan pengembangan hubungan yang lebih dekat
antara pemimpin dengan pengikut. Dengan kepemimpinan transformasional, pemimpin
membantu pengikut untuk melihat kepentingan yang lebih penting daripada kepentingan
mereka sendiri demi misi dan visi organisasi atau kelompok. Dengan mengembangkan
kepercayaan diri, keefektifan diri, dan harga diri pengikut, diharapkan pemimpin
mempunyai pengaruh yang kuat pada tingkat identifikasi, motivasi, dan pencapaian
tujuan pengikut. Ada 4 unsur yang mendasari kepemimpinan transformasional, yaitu
charisma, inspiration, intellectual stimulation, individualized consideration. Pada
kepemimpinan transformasional, bawahan akan melakukan pekerjaan yang melebihi apa
yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari pimpinannya.

KESIMPULAN

- Kepemimpinan yang efektif ditentukan oleh kemampuan seorang pemimpin untuk


mempengaruhi dan mengarahkan bawahannya dalam organisasi. Kepemimpinan yang
efektif ini berhubungan dengan pendekatan kekuasaan, perilaku, situasional, dan sifat.
- Kepemimpinan dan penyesuaian terhadap perubahan merupakan tantangan terbesar masa
kini bagi seorang pemimpin. Pemimpin dalam organisasi yang berubah selalu berhadapan
dengan pilihan terhadap gaya kepemimpinan yang mana yang tepat dan sesuai untuk
diterapkan di organisasi.
- Aspek-aspek yang dapat meningkatkan pengembangan organisasi terdiri dari
kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional.

DAFTAR PUSTAKA

Badu dan Djafry. 2017. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (E-Book). Gorontalo: Ideas

Publishing.

Soliha dan Hersugondo. 2008. Kepemimpinan Yang Efektif dan Perubahan Organisasi
(Jurnal)

April 2020. Ancaman Krisis Kepemimpinan di Indonesia Paska Pandemik Covid-19.


https://publika.rmol.id/read/2020/04/15/430391/ancaman-krisis-kepemimpinan-di-indonesia-
paska-pandemik-covid-19

September 2021. Saat Ini Tengah Terjadi Krisis Kepemimpinan Daerah.


https://www.kppod.org/berita/view?id=975

Anda mungkin juga menyukai