PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua perusahaan pasti memerlukan manajemen yang berkaitan dengan usahausaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut. Tidak hanya pada
sektor swasta, sektor publik juga memerlukan manajemen yang baik agar dapat
memberikan pelayanan kepada publik atau masyarakat yang memerlukan dengan baik
pula. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung
oleh keberhasilannya dari pada individu organisasi itu sendiri dalam menjalankan
tugas mereka.
Pemimpinlah yang mampu mengarahkan pengikut untuk dapat mencapai tujuan,
meskipun menghadapi dunia bisnis global yang selalu berubah dan sulit diprediksi.
Dalam pengendalian perubahan yang terus bergerak, komitmen dan kontark informal
dari pimpinan sangat diperlukan. Perubahan selayaknya dilakanakan dengan
pendekatan proaktif yang dijiwai oleh kepemimpinan yang kharismatik, berwawasan
luas dan pandangan jauh ke depan, kemampuan untuk memotivasi para pengikutnya,
serta memberi visi tentang masa depan kepada para pengikutnya. Pemimpin yang
baik harus bersinergi dengan banyak pihak untuk menghasilkan sesuatu yang lebih
besar, selain itu pemimpin harus mempunyai visi untuk membangun perusahaan atau
organisasi belajar untuk selalu mengintropeksi dan mawas diri sehingga pengetahuan
baru tersebut mempunyai utilitas yang tinggi.
Bagi seorang pemimpin, kegagalan adalah hal yang biasa dan merupakan
konsekuensi dari proses belajar. Pemimpin selalu berfikir, berorientasi, dan
mengambil keputusan bersama pengikut untuk jangka panjang secara bertanggung
jawab. Pemimpin juga tidak memerintah dan mengendalikan pengikut, melainkan
memberikan arahan dan kebebasan kepada pengikutnya.
Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh para individu organisasi
untuk bisa bekerja dengan baik sehingga kinerja mereka dapat diterima dengan baik
oleh perusahaan dan masyarakat yang memerlukan. Menurut Parlinda dan Wahyudin
(2003), banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, antara lain: motivasi,
kepemimpinan, lingkungan kerja,insentif, budaya kerja, komunikasi, jabatan,
pemberian gizi karyawan, pelatihan, dan masih banyak yang lainnya.
Makalah ini akan membahas tentang bagaimana perilaku seorang pemimpin yang
bisa menumbuhkan rasa percaya diri para karyawan dalam menjalankan tugasnya
masing-masing. Begitu juga dengan lingkungan kerja di suatu perusahaan yang
mempengaruhi kinerja yang dilaksanakan oleh karyawan.
Lingkungan kerja ini sendiri terdiri atas fisik dan nonfisik yang melekat
dengan karyawan sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha pengembangan kinerja
karyawan. Lingkungan kerja yang segar, nyaman, dan memenuhi standart kebutuhan
layak akan memberikan kontribusi terhadap kenyamanan karyawan dalam melakukan
tugasnya. Lingkungan kerja nonfisik yang meliputi keramahan sikap para karyawan,
sikap saling menghargai di waktu berbeda pendapat, dan lain sebagainya adalah
syarat wajib untuk terus membina kualitas pemikiran karyawan yang akhirnya bisa
membina kinerja mereka secara terus-menerus.
Seorang pemimpin adalah mempunyai jiwa kepemimpinan yang bisa
membawa orang-orang, individu-individu, dan kelompok kedalam tujuan yang akan
dicapai. Dan jadilah seorang pemimpin yang dapat mengayomi karyawan, memberi
motivasi, dan bisa mengajak karyawannya untuk bekerja keras. Lingkungan yang
nyaman akan membuat suatu pekerjaan yang aman.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rumusan Masalah
Jelaskan pengertian kepemimpinan?
Bagaimana gaya kepemimpinan?
Bagaiman tipe-tipe gaya kepemimpinan?
Jelaskan pengertian lingkungan kerja?
Jelaskan pengelompokkan lingkungan kerja?
Bagaimana pengaruh pengaruh kepemimpinan terhadap lingkungan kerja?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu pengertian kepemimpinan
2. Untuk memahami bagaimana gaya kepemimpinan yang baik dalam sebuah
perusahaan.
3. Mengetahui bagaimana tipe-tipe gaya kepemimpinan.
4. Dapat memahami pengertian lingkungan kerja.
5. Untuk dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja.
6. Agar dapat memahami bagaimana pengaruh kepemimpinan
terhadap
lingkungan kerja.
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Yulk (1996) dan Nahavandi (2000) dalam buku Ariani (2003:97)
mengumpulkan beberapa definisi mengenai kepemimpinan menurut beberapa para
ahli antara lain:
1. Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang agar mau bekerja
sama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan (Ted, 1935);
2. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok
untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektitas maksimum dan kerja
sama dari setiap individu (Freeman dan Tailor, 1950);
3. Kepemimpinan adalah tipe tertentu hubungan kekuasaan, yang ditandai
oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok yang lain
mempunyai hak untukmemberi perintah anggota lain untuk berpola
perilaku tertentu, sesuai dengan aktivitasnya sebagai anggota kelompok
(Janda, 1950);
4. Kepemimpinan sebagai perilaku individu, dimana ia mengarahkan
aktivitas kelompok untuk mencapai tujuan bersama (Hemphill dan
Coons, 1957);
5. Kepemimpinan adalah proses pemberian petunjuk yang berarti untuk
mengumpulkan usaha dan mendorong kemauan berusaha serta untuk
mencurahkan waktunya untuk mencapai tujuan (Jacob dan Jaques, 1990).
Kata memimpin menurut Wahjosumidjo (2010: 104) mempunyai arti
memberikan bimbingan, menuntun, mengarahkan, dan berjalan di depan (precede).
Pemimpin berperilaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan maksimal
dalam mencapai tujuan. Pemimpin tidak berdiri sendiri di samping, melainkan
mereka memberikan dorongan dan memacu (to prod), berdiri di depan yang
memberikan kemudahan untuk kemajuan serta memberikan inspirasi organisasi
dalam mencapai tujuan.
Menurut Koontz dan Donnel dalam buku Sobri dkk. (2009:72) yang dimaksud
kepemimpinan secara umum, merupakan pengaruh, seni atau proses mempengaruhi
sekelompok orang, sehingga mereka mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk
meraih tujuan kelompok. Sedangkan kepemimpinan menurut E. Mulyasa dapat
diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang yang diarahkan untuk
pencapaian tujuan bersama atau organisasi.
Menurut Sutarto (2006: 8) Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu pada situasi tertentu.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang
lain
untuk
melakukan
sesuatu
sesuai
tujuan
bersama.
(http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/18/pengertiankepemimpinan)
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah
kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain dan memotivasi individu-individu
supaya bekerjasama dibawah pimpinannya. Sehingga membentuk jalinan kerja yang
harmonis agar tercapai efisiensi dan efektivitas dan juga menunjukkan adanya
kedekatan hubungan antara pemimpin dan karyawan guna mencapai tingkat
produktivitas sesuai dengan yang telah ditetapkan. Pemimpinlah yang mampu
mengarahkan pengikut untuk dapat mencapai tujuan, meskipun menghadapi dunia
bisnis global yang selalu berubah dan sulit diprediksi. Dalam pengendalian perubahan
yang terus bergerak, komitmen dan kontrak informal dari pimpinan sangat
diperlukan. Perubahan selayaknya dilaksanakan dengan pendekatan proaktif yang
dijiwai oleh kepemimpinan yang kharismatik, berwawasan luas dan pandangan jauh
ke depan, serta memberi visi tentang masa depan kepada para pengikutnya. Pemimpin
yang baik harus bersinergi dengan banyak pihak untuk menghasilkan sesuatu yang
lebih besar, selain itu pemimpin harus mempunyai visi untuk membangun perusahaan
atau organisasi belajar untuk selalu mengintropeksi dan mawas diri sehingga
pengetahuan baru tersebut mempunyai utilitas yang tinggi.
4
yang
terkenal
adalah
pimpinanya
bukan
karyawannya.
(http://www.academia.edu/4646762/2bab_II_kajian_teori)
Menurut Thoha (2006: 49) Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku
yang diinginkan oleh sesorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain seperti yang ia lihat.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun
yang tidak tampak oleh karyawanya, seperti perilaku seorang pemimpin yang dapat
melibatkan diri dalam komunikasi dua arah, misalnya mendengar, menyediakan
dukungan dan dorongan, memudahkan interaksi, dan melibatkan para karyawan
dalam pengambilan keputusan.
Menurut
Thoha
(2006:
50),
menyatakan
bahwa
Ada
tiga
style
yang
muncul
pada
saat
memimpin
bawahannya.
Dalam
3) Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah
ditentukan melalui dan berkat kepemimpinannya.
4) Memiliki stamina (daya kerja) dan antusiasme yang besar.
5) Objektif dalam arti dapat menguasai emosi dan lebih banyak mempergunakan
rasio.
6) Adil dalm memberlakukan bawahan.
7) Mengusai teknik-teknik berkomunikasi.
8) Mampu bertindak sebagai penasehat, guru dan kepala terhadap bawahannya
tergantung
atas
situasi
dan
masalah
yang
dihadapi.
(http://www.academia.edu/4646762/2bab_II_kajian_teori)
Persyaratan yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu, memiliki kondisi
fisik yang berstamina dan sehat sesuai dengan tugasnya karena fisik yang sehat
merupakan modal utama seseorang untuk menjalankan rutinitasnya. Jika kondisi fisik
tidak mempuni untuk beraktivitas, maka akan berpengaruh terhadap aktivitas yang
dilakukan sehingga menimbulkan kekacauan dalam pelaksanaan tugas-tugas.
Kemudian seorang pemimpin harus mempunyai keyakinan dan berpengetahuan luas,
karena berkat memiliki kepemimpinan yang ideal di sebuah organisasi, maka
kemungkinan besar tujuan organisasi akan tercapai. Syarat yang terpenting lainnya
adalah keobjektifan seorang pemimpin, yaitu dapat menguasai emosi dengan lebih
banyak mempergunakan rasio dan bertindak adil dalam memberlakukan bawahanbawahannya. Tindakan ketidakadilan seorang pemimpin terhadap bawahan akan
menimbulkan kecemburuan sosial yang menghambat pencapaian tujuan organisasi
tersebut. Setelah itu seorang pemimpin wajib mengusai teknik-teknik berkomunikasi
agar tidak terjadinya kesalahan berkomunikasi kepada setiap bawahannya and mampu
bertindak sebagai penasehat, guru dan kepala terhadap bawahannya tergantung atas
situasi dan masalah yang dihadapi.
10
bagi penerangan yang kurang, maka karyawan akan lekas lelah, mengantuk dan
kemungkinan pekerjaan banyak keliru.
e) Musik
Musik sangat berpengaruh kepada kejiwaan seseorang, meskipun demikian, bila
musik yang didengarkan tidak menyenangkan, lebih baik tanpa musik sama sekali.
Sebaliknya, bila musik yang diperdengarkan menyenangkan, akan timbul suasana
gembira yang akan mengurangi kelelahan dalam bekerja. Dalam hal musik, selain
dipilihkan yang menyenangkan, harus juga diperhatikan pengaruhnya terhadap
pekerjaan.
f) Keamanan
Jaminan terhadap keamanan akan menimbulkan ketenangan maka hal ini akan
didorong semangat kerja dan kegairahan kerja karyawan. Keamanan yang dimaksud
disini adalah keamanan yang dapat dimasukkan kedalam lingkungan kerja. Dalam hal
ini terutama keamanan milik pribadi bagi karyawan. Sebenarnya milik pribadi yang
paling berharga bukan harta benda tetapi justru keamanan dirinya sendiri. Untuk
keamanan terhadap keselamatan diri sendiri bagi setiap karyawan adalah hal yang
sangat penting.
g) Kebisingan
Kebisingan dapat menggangu konsentrasi. Siapapun tidak senang mendengarkan
suara yang bising, karena kebisingan merupakan gangguan terhadap seseorang.
Dengan adanya kebisingan itu maka pekerjaan akan terganggu. Dengan terganggunya
konsentrasi kerja ini, maka pekerjaan yang dilakukan akan banyak kesalahan atau
kerusakan. Yang mana sudah barang tentu akan menimbulkan kerugian. Oleh karena
itu, maka perusahaan hendaknya dapat menghilangkan kebisingan tersebut.
11
12
BAB III
STUDI KASUS
Kasus Snoopy Net
Snoopy net adalah suatu perusaaan yang bergerak di jasa internet provider dan
beroperasi di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, dan Malang. Dalam 5 tahun
operasionalnya, snoopy net berhasil meraih peringkat sebagai salah satu internet
provider yang terbesar di wilayahnya. Sampai suatu hari, Chieft Exsecutive officer
Snopy Net, Ageng yudha anggoro, MBA.M,Sc, Ph.D merasa bahwa perusahaan
tersebut sudah siap dilepas, didelegasikan ke orang lain untuk mengelola perusahaan
tersebut. Hal ini juga disebabkan karena sebagai CEO dan juga pemilik beberapa
perusahaan lain, dia sangat sibuk untuk terus berkonsentrasi di Snoopy Net. Untuk itu
dia merasa perlu mengangkat seorang General Meneger yang bertanggung jawab
penuh seluruh operasional, strategi, sertapengembangan perusahaan tersebut,
sehinnga sebagai CEO dia tiadak perlu lagi turun dalam hal-hal yang bersifat
operasional, strategi, maupun pengembangan dan beralih ke pengembangan bisnisnya
yang lain. Beberapa nominasi sempat terlintas dibenaknya, 2 kandidat yang
menurutnya terbaik adalah :
1. Arie Djatmiko, M.Sc,.Ph.D, adalah Chieft Information Officer, yang
mengepalai semua staf yang berkaitan dengan Teknologi Informasi,
merupakan otak dari semua inovasi produk perusahaan tersebut. Namun, Arie
juga memiiki kekurangan , yaitu buruknya kemampuan dalam bidang
manajemen dan public relation, serta komunikasi terhadap rekan sekerja,
membuatnya kurang disukai oleh kalangan non- IT di perusahaanya.
Sebaliknya, mengingat kepintarannya yang luar biasa, dirinya benar-benar
diskai di klangan IT perusahaan tersebut. Dan bukan rahasia umum, diantara
kalangan IT dan non- IT terdapat jurang pemisah, membuat mereka sering
13
berbeda pendapat. Namun selama ini berbagai jurang dapat di atasi pak Ageng
Yudha yang merupakan pendiri perusahaan tersebut.
2. Alex Hadidharma, MBA. Dia adalah tangan
kanan
pak
Ageng
BAB IV
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
beberapa
pendapat
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
15