Anda di halaman 1dari 10

Ade Heryana, S.SiT, M.

KM Seleksi Karyawan: Memprediksi Perilaku dan Kinerja Calon Karyawan

SELEKSI KARYAWAN: MEMPREDIKSI PERILAKU DAN KINERJA CALON KARYAWAN

Ade Heryana

Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta


Email: heryana@esaunggul.ac.id

Pada paper sebelumnya dijelaskan yang ada di surat lamaran ata resume calon
bahwa rekrutmen dan wawancara merupakan karyawan, seperti: referensi atau
metode yang paling sering dipakai dalam rekomendasi, pelatihan dan pendidikan, dan
seleksi karyawan. Namun demikian, metode ini pengalaman sebelumnya. Namun informasi
kurang memberikan hasil yang baik jika tidak yang lainnya tidak bisa hanya mengandalkan
didukung dengan metode seleksi karyawan bukti fisik atau dokumen dari resume calon
yang akan dijelaskan pada paper berikut. karyawan, melainkan harus dijalankan
berbagai tes yang akan dibahas pada paper ini.
Memprediksi perilaku dan kinerja
calon karyawan dapat dilakukan menggunakan REFERENSI DAN REKOMENDASI
informasi-informasi sebagai berikut:
Sudah menjadi keyakinan dalam
1. Referensi dan rekomendasi; bidang psikologi industri bahwa untuk dapat
2. Pelatihan dan pendidikan yang didapat; memprediksi kinerja karyawan di masa yang
3. Pengetahuan tentang pekerjaan; akan datang maka dapat diperoleh dari
4. Kemampuan yang dimiliki (kognitif, kinerjanya di masa lalu. Misalnya: untuk
menanggapi, psikomotor, dan fisik); mendapat seorang staff HSE, maka perusahaan
5. Keterampilan yang dimiliki; harus mendapatkan pelamar dengan posisi
6. Pengalaman kerja sebelumnya; staff HSE yang sukses sebelumnya.
7. Kepribadian, peminatan, dan karakter yang
Terdapat perbedaan pengertian antara
dimiliki; dan
Referensi, Penelusuran referensi, dan surat
8. Permasalahan medis dan psikologis yang
rekomendasi. Refrensi adalah opini tentang
dimiliki
pelamar baik berupa lisan maupun tulisan,
Seluruh tes masuk calon karyawan berdasarkan kemampuan, kinerja sebelumnya,
pada dasarnya menggunakan sumber kebiasaan kerja, karakter, dan potensi untuk
informasi di atas untuk memprediksi perilaku berkembang dari si pelamar. Penelusuran
dan kinerja calon karyawaan saat diterima di referensi adalah proses untuk mengkonfirmasi
perusahaan atau tempat kerja. akurasi atau ketepatan informasi yang
disampaikan pelamar (Aamodt, 2010:158).
Berbagai informasi di atas dapat
Perusahaan bisa menelusuri keakuratan
diperoleh secara fisik dari bukti-bukti dokumen

1
Ade Heryana, S.SiT, M.KM Seleksi Karyawan: Memprediksi Perilaku dan Kinerja Calon Karyawan

referensi secara lisan melalui media telepon ke box Career Workshop pada halaman 159 dari
perusahaan tempat bekerja sebelumnya atau e-book Michale Aamodt.
dari perguruan tinggi/sekolah tempat ia
Beberapa alasan melatarbelakangi
belajar. Secara tertulis dapat diperoleh melalui
perlunya dilakukan penelusuran surat
surat elektonis atau non-elektronis, dan
referensi kerja atau surat pengalaman kerja
menganalisis surat pengalaman kerja.
dan surat rekomendasi. Alasan tersebut
Sedangkan surat rekomendasi adalah menurut Aamodt (2010:158-169) antara lain:
surat yang menyatakan kemampuan, kinerja
1. Untuk mengkonfirmasi kebenaran dan
sebelumnya, kebiasaan kerja, karakter, dan
kejujuran informasi yang disampaikan
potensi untuk berkembang dari pelamar.
pelamar. Berbagai ketidakjujuran yang
Bentuk surat rekomendasi biasanya
biasa dilakukan pelamar (resume fraud)
ditentukan oleh penulis surat.
yang perlu dilakukan penelusuran
Surat referensi dan rekomendasi ada diantaranya: pemalsuan ijazah, dan
dua jenis, yaitu 1) yang disediakan oleh calon pemalsuan surat pengalaman kerja.
karyawan dan dilampirkan dalam resume atau Berbagai kejadian terkait dengan resume
surat lamaran; dan 2) yang diminta oleh pihak fraud telah di terjadi di Indonesia, misalnya
perusahaan penerima karyawan kepada anggota DPRD yang dipecat karena
perusahaan/organisasi/sekolah tempat calon memakai ijazah palsu, dan sebagainya.
karyawan beraktifitas sebelumnya. Surat HASIL STUDI-1:
Sebuah survey yang dilakukan SHRM tahun
referensi yang disediakan calon karyawan 2007, dari 450 perusahaan didapatkan
umumnya dibuat oleh organisasi, sekolah, atau bahwa 53% menggunakan search engine
untuk mencari informasi tambahan pelamar,
perusahaan tempat ia beraktifitas dan 30% nya menggunakan search engine
pada masa yang akan datang. Disamping itu
sebelumnya. Contohnya surat keterangan terdapat 21% perusahaan yang
mengeliminasi pelamar setelah memperoleh
kerja atau surat pengalaman kerja. informasi dari search engine.

Resume seorang pelamar dengan


2. Untuk mengetahui apakah calon karyawan
mudah dapat menampilkan informasi tentang
memiliki masalah disiplin kerja, misalnya
kinerja sebelumnya. Namun yang sulit adalah
masalah absensi dan keterlambatan,
mengetahui seberapa jauh kualitas kinerja
masalah pelecehan seksual, masalah
calon karyawan tersebut. Disamping itu, surat
kekerasan di tempat kerja, hingga masalah
rekomendasi yang disampaikan pelamar bisa
kriminal. Proses rekrutmen yang dengan
menutupi kualitas kinerja mereka. Saat ini
mudah dapat ditembus oleh calon
banyak didapatkan informasi tentang cara
karyawan yang memiliki catatan kriminal
membuat surat rekomendasi yang baik. Lihat

2
Ade Heryana, S.SiT, M.KM Seleksi Karyawan: Memprediksi Perilaku dan Kinerja Calon Karyawan

sebelumnya disebut dengan negligent berdasarkan kinerja yang ditampilkan


hiring. sebelumnya. Namun demikian surat
3. Untuk mendapatkan informasi tambahan referensi dan rekomendasi tidak selamanya
tentang pelamar. Surat referensi dan surat menjamin hal tersebut.
rekomendasi yang didapat perusahaan dari
PELATIHAN DAN PENDIDIKAN PELAMAR
orang lain bisa bersifat subyektif sehingga
Sarana untuk memprediksi kinerja
tidak memberikan gambaran yang
calon karyawan dapat juga dilakukan dengan
sebenarnya. Dengan demikian, perusahaan
menelusuri jenis pelatihan dan prestasi selama
harus mendapatkan informasi tambahan
menjalani pendidikan. Jenis pendidikan dan
tentang pelamar. Cara yang sedang trend
pelatihan calon karyawan dapat ditelusuri dari
saat ini adalah dengan melakukan Googling
ijazah atau sertifikat yang dimiliki.
dengan mesin pencari terbesar di Internet
yaitu Google. Dengan menuliskan nama HASIL STUDI-3:
Sebuah studi meta-analisis yang dilakukan
pelamar pada kotak search maka dapat Hunter & Hunter (1984) menunjukkan bahwa
validitas aspek pendidikan hanya sebesar
diperoleh informasi tambahan tentang 0,10.
Studi meta-analisis yang dilakukan Aamodt
pelamar. (2004) tentang hubungan antara pendidikan
4. Memprediksi kinerja calon karyawan. dengan kinerja polisi menunjukkan bahwa
pendidikan merupakan prediktor kinerja
Sebagaimana disampaikan di awal paper polisi di akademi polisi (r=0,26 dan =0,38)
dan kinerja polisi saat menjalankan tugas
ini, sudah menjadi keyakinan dalam bidang (r=0,17 dan =0,28).
Studi meta-analisis juga menunjukkan IPK
psikologi industri bahwa untuk dapat mahasiswa dapat digunakan untuk
memprediksi kinerja selama bekerja, kinerja
memprediksi kinerja karyawan di masa selama pelatihan, promosi, dan kelulusan
sekolah. Disamping itu IPK juga merupakan
yang akan datang maka dapat diperoleh
prrediktor yang paling digunakan beberapa
dari kinerjanya di masa lalu. Surat refrensi tahun setelah kelulusan (Aamodt, 2010).

dan rekomendasi berguna untuk PENGETAHUAN TENTANG PEKERJAAN


memprediksi kinerja calon karyawan
Ujian pengetahuan tentang pekerjaan
HASIL STUDI-2:
Sebuah studi meta-analisis yang dilakukan
(job knowledge test) kepada calon karyawan
terhadap surat referensi dan surat merupakan tes yang sering digunakan pada
rekomendasi oleh Aamodt & William (2005)
menunjukkan rata-rata koefisien validitas pegawai negeri terutama saat promosi yang
tidak terkoreksi hanya mencapai 0,18
sedangkan validitas terkoreksi hanya didesain untuk mengukur seberapa baik
mencapai 0,29. Rendahnya angka validitas ini
disebabkan oleh empat masalah utama yaitu kandidat mengetahui pekerjaannya. Misalnya
leniency atau kemurahan hati penulis surat,
pengetahuan penulis surat tentang pelamar karyawan yang akan dipromosi menjadi HRD
yang rendah , reliabilitas yang rendah akibat
subyektifitas penulis surat terhadap pelamar,
Manager harus ditanya bagaimana membuat
dan faktor eksternal dalam menulis dan analisa jabatan. Atau karyawan yang akan
membaca surat.
ditunjuk menjadi HSE Manager maka akan

3
Ade Heryana, S.SiT, M.KM Seleksi Karyawan: Memprediksi Perilaku dan Kinerja Calon Karyawan

ditanya perihal implementasi OHSAS di tempat Ability test memiliki berbagai jenis
kerja. pengujian antara lain:

Jenis pertanyaan pada job knowledge a. Cognitive ability test (kemampuan berfikir);
test hampir sama dengan pertanyaan saat b. Perceptual ability test (kemampuan
mempelajari materi di sekolah, dan umumnya memberikan tanggapan);
berbentuk pilihan ganda untuk memudahkan c. Psychomotor ability test (kemampuan
skoring. Tipe jawaban dalam bentuk essay psikomotor); dan
kadang juga diberikan atau dalam bentuk lisan d. Physical ability (kemampuan fisik).
saat wawancara kerja.
Cognitive Ability Test
Contoh job knowledge test antara lain:
Tes ini sangat penting diterapkan
pengetahuan pemrograman komputer,
untuk karyawan level profesional, clerk, dan
pengetahuan tentang elektronik, dan
supervisor, seperti akuntan, sekretaris, dan
pengetahuan prinsip mekanik.
supervisor. Dimensi yang diukur dalam tes
Meskipun job knowledge test kemampuan kognitif atau cognitive ablility test
merupakan prediktor yang valid dari sisi antara lain kemampuan:
content dan criterion validity, namun masih
- Berbicara dan menulis secara komprehensif
sering terjadi hasil yang tidak diharapkan dan
- Mengekspresikan sesuatu dengan menulis
hanya dapat digunakan pada situasi dimana
dan berbicara
kandidat diharapkan memiliki pengetahuan
- Bekerja dengan angka
akan pekerjaan saat proses rekrutmen atau
- Originalitas
promosi saja.
- Mengingat (memori)
KEMAMPUAN KOGNITIF, MENANGGAPI, - Menjelaskan (secara matematis, deduktif,
PSIKOMOTOR DAN FISIK induktif); dan
- Pembelajaran secara umum
Tes kemampuan atau ability test
dijalankan untuk memastikan bahwa pekerja Tes ini dapat memprediksi kinerja
bukan hanya mengerti tentang pekerjaannya calon karyawan melalui dua cara yakni: 1)
saat proses rekrutmen, namun juga paham mengetahui kecepatan calon karyawan dalam
saat pekerjaan dijalankan saat diterima mempelajari pengetahuan tentang
sebagai karyawan. Contoh penerapan ability pekerjaannya; dan 2) mengetahui kemampuan
test adalah pada petugas polisi, pemadam calon karyawan dalam membuat keputusan
kebakaran, dan personel militer. Tujuan tes ini berdasarkan informasi yang diterima.
adalah memprediksi kinerja calon karyawan
Berbagai jenis cognitive ability test
melalui kemampuan.
yang dipakai dalam dunia industri antara lain:

4
Ade Heryana, S.SiT, M.KM Seleksi Karyawan: Memprediksi Perilaku dan Kinerja Calon Karyawan

wonderlic personnel test, Miller analogies test, Pyshical Ability Test


Quick test, Raven progressive matrices, Sienna
Tes ini biasanya digunakan untuk
reasoning test, dan Situational judgment test.
pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik
Perceptual Ability Test dan stamina, seperti: petugas polisi, pemadam
kebakaran, dan lifeguards. Untuk menjalankan
Tes ini digunakan untuk mengetahui
tes ini bisa dilakukan dengan salah satu dari
daya tanggap calon karyawan, yang terdiri dari
dua cara berikut: 1) dengan simulasi pekerjaan;
tes penglihatan (dekat, jauh, malam,
atau 2) uji ketangkasan fisik.
menyamping), perbedaan warna, tanggapan
mendalam (depth perception), sensitivitas Pada simulasi pekerjaan, calon
terhadap silau, berbicara (kejelasan, karyawan mendemonstrasikan perilaku fisik
pengenalan), dan mendengar (sensitifitas, yang berhubungan dengan pekerjaan.
atensi dalam mendengar, suara lokal). Misalnya: pada calon pekerja pemadam
kebakaran dapat dilakukan dengan menaiki
Tes ini sangat baik digunakan untuk
tangga setinggi 25 meter dan menarik pipa air
jenis pekerja sebagai berikut: ahli mesin,
seberat 25 kg melintasi jalan. Atau seorang
pembuat lemari kaca, pemasang dies, dan
petugas polisi mensimulasikan penembakan
pembuat peralatan. Lihat e-book Michael
dan memburu seorang tersangka. Seorang
Aamodt halaman 174 untuk mengetahui
lifeguards dapat mensimulasikan berenang
contoh perceptual ability test.
sejauh 90 meter dan menarik kembali korban
Psychomotor Ability Test
tenggelam ke pinggir laut.
Tes ini digunakan untuk mengetahui
Berdasarkan studi terdapat sembilan
kemampuan psikomotor calon karyawan, yang
dasar kemampuan fisik:
meiputi: ketangkasan jemari, ketangkasan
1. Kekuatan dinamis (kekuatan yang
manual, mengontrol ketepatan, waktu
membutuhkan gerakan berulang);
reaksi/tanggap, stabilitas tangan-kaki,
2. Kekuatan tubuh (kekuatan membungkuk);
kecepatan pergelangan jari, dan kecepatan
3. Kekuatan eksplosif (melompat atau
menggerakkan tungkai/lengan.
melemparkan diri);
Tes ini sangat baik digunakan untuk
4. Kekuatan statis (kekuatan yang tidak
menguji pekerja antara lain: tukang kayu,
membutuhkan gerakan berulang);
petugas polisi, operator mesin jahit, petugas
5. Dinamika fleksibiltas tubuh (kecepatan
kantor pos, dan supir truk. Contoh
membungkuk, melentur, memelintir);
psychomotor ability test bisa dilihat pada
6. Batas fleksibilitas tubuh (derajat
halaman 175 e-book Michael Aamodt.
membungkuk, melentur, memelintir);

5
Ade Heryana, S.SiT, M.KM Seleksi Karyawan: Memprediksi Perilaku dan Kinerja Calon Karyawan

7. Keseimbangan tubuh secara umum; wawancara sudah dibahas pada paper


8. Koordinasi tubuh secara umum (koordinasi sebelumnya.
ketika tubuh sedang bergerak); dan
Rating Pengalaman Kerja
9. Stamina (kemampuan melakukan usaha
Prinsip dasar dalam melakukan
selama-lamanya).
pemeringkatan (rating) pengalaman kerja
KETERAMPILAN CALON KARYAWAN
adalah bahwa pengalaman kerja pelamar
Tes ini digunakan untuk mengetahui sebelumnya akan memprediksi pengalaman
sejauh mana seorang calon pekerja memiliki pelama selanjutnya.
keterampilan yang berhubungan dengan
Dimensi yang diukur dalam melakukan
pekerjaan. Terdapat dua metode yang sering
pemeringkatan pengalaman kerja antara lain:
digunakan yaitu Work Samples dan
lamanya pengalaman, kinerja yang ditunjukkan
Assessment Center.
dari pengalaman, dan seberapa dekat
Pada work samples, seorang calon hubungan pengalaman sebelumnya dengan
pekerja menjalankan tugas aktual yang pekerjaan yang dilamar saat ini. Dengan
berhubungan dengan pekerjaan. Misalnya demikian, perusahaan sebaiknya tidak hanya
pada calon pekerja mekanik otomotif dapat melihat lamanya pengalaman pelamar, namun
diuji dengan memperbaiki fan belt yang juga kualitas dari pengalaman tersebut dan
kendur, atau seorang supir truk dapat diuji kinerja yang ditunjukkan oleh pelamar.
dengan memintanya memundurkan truk untuk Misalnya pada seorang pelamar Programer
melakukan loading. Komputer, karena pertimbangan kemajuan
teknologi komputer terdapat perdebatan
Assessment center adalah teknik
apakah seorang programer dengan
seleksi calon pekerja yang menggunakan
pengalaman 20 tahun lebih baik dibanding
berbagai macam metode pengujian, yang
programer dengan pengalaman hanya 1-5
penilaiannya dilakukan oleh banyak penguji
tahun.
berdasarkan observasi terhadap tugas yang
disimulasikan. Biodata

PENGALAMAN PELAMAR Biodata pelamar dapat digunakan


untuk mengetahui: kehidupan pelamar,
Pengalaman kerja yang dimiliki calon
sekolah, komunitas, dan pengalaman kerja. Hal
karyawan dapat diukur menggunakan: rating
ini disebabkan Biodata memiliki beberapa
pengalaman berdasarkan informasi pada
keuntungan:
resume/surat lamaran, Biodata pelamar,
referensi, dan wawancara. Referensi sudah 1. Dapat memprediksi perilaku kerja pelamar
dibahas pada awal paper ini, sedangkan pada berbagai pekerja;

6
Ade Heryana, S.SiT, M.KM Seleksi Karyawan: Memprediksi Perilaku dan Kinerja Calon Karyawan

2. Dapat memprediksi kriteria keberhasilan digunakan metode antara lain: personality


pekerja pada berbagai level, seperti: inventories (daftar kepribadian), interest
absenteeism, kecelakaan kerja, pencurian, inventory (daftar peminatan), integrity test (uji
pinjaman, penjualan, dan masa jabatan; integritas), conditional reasoning test, dan
3. Terbukti menghasilkan profit dan graphology.
pertumbuhan yang signifikan bagi
Personality Inventory
perusahaan; dan
Personality test merupakan metode
4. Mudah digunakan, cepat administrasinya,
untuk mengukur kepribadian calon karyawan
murah, dan dapat mengurangi bias oleh
yang terbagi atas dua jenis yaitu: 1) metode
pewawancara.
untuk mengukur kepribadian normal (tests of
Kelemahan biodata sebagai alat ukur
normal personality); dan 2) metode untuk
seleksi karyawan adalah:
mengukur psikopatologi atau kepribadian
a. Validitasnya tidak stabil atau tidak normal.
kemampuannya memprediksi perilaku
Pengujian kepribadian normal pada
karyawan sepanjang waktu mengalami
pelamar digunakan untuk mengukur sifat-sifat
penurunan;
normal pada seseorang sehari-hari seperti sifat
b. Pelamar akan merasakan daftar pertanyaan
ekstrovert, pemalu, tegas/asertif, dan
pada biodata dapat memiliki risiko masalah
bersahabat. Dimensi pengukuran sifat-sifat
ketidakadilan, etika dan hukum. Misalnya
atau kepribadian normal dapat diperoleh
pada pertanyaan “berapa jarak tempat
berdasarkan teori, data statistik, dan data
tinggal Anda dengan perusahaan ini?” maka
empiris/praktik.
akan menimbulkan kesan oleh pelamar
Daftar kepribadian atau sifat
bahwa mereka yang tinggalnya jauh lebih
berdasarkan teori diperoleh melalui
memiliki nilai jelek dibanding yang dekat.
pandangan-pandangan atau pemikiran dari
Atau pertanyaan tentang “Asal perguruan
pada teoritis psikologi, misalnya: daftar
tinggi dari PTN atau PTS?” akan
kepribadian yang disusun oleh Myers & Briggs
menimbulkan pertanyaan negatif dari
yang terdiri dari empat skala disusun
mereka yang berasal dari PTS; dan
berdasarkan teori Carl Jung.
c. Pelamar dapat memanipulasi pengisian
biodata. Daftar kepribadian berdasarkan data
statistik diperoleh berdasarkan proses analisa
KEPRIBADIAN, PEMINATAN, DAN KARAKTER
statistik atau analisis faktor, misalnya dafta
Untuk mengukur kepribadian,
kepribadian 16PF (Personality Factor) yang
peminatan, dan karakter pelamar dapat
disusun oleh Raymond Cattell.

7
Ade Heryana, S.SiT, M.KM Seleksi Karyawan: Memprediksi Perilaku dan Kinerja Calon Karyawan

Daftar kepribadian berdasarkan data 5. Emotional stability yaitu sifat yang


empiris ditentukan dengan mengelompokkan cenderung stabil dalam mengelola emosi,
jawaban responden terhadap pertanyaan misalnya tidak mudah panik, tenang.
tentang karakteristik tertentu. Misalnya:
Bentuk lain dari personality inventory
Minnesota Multiphasic Personality Inventory
adalah mengukur masalah psikopatologi atau
(MMPI) yang terdiri dari ratusan jenis
keperibadian tidak normal pada seseorang
kepribadian untuk mengelompokkan orang-
atau disebut tests of psychopathology. Tes ini
orang yang sehat secara psikologis dan
dilakukan ketika seseorang memiliki masalah
mengetahui masalah-masalah psikologis pada
psikologis yang serius seperti depresi,
seseorang seperti paranoia.
gangguan bipolar, dan skizoprenia. Tes ini
Meskipun terdapat ratusan jenis jarang sekali digunakan dalam bidang psikologi
kepribadian untuk mengetahui sifat seseorang, industri/organisasi, kecuali jika terdapat
para ahli psikologi sepakat untuk meringkas masalah hukum dengan karyawan.
berbagai kepribadian tersebut ke dalam lima
Interest Inventories
dimensi kepribadian utama atau disebut
Interest inventories bertujuan
dengan “Big Five” atau five-factor model.
mengetahui atau menelusuri peminatan calon
Kelima dimensi kepribadian tersebut adalah:
pelamar. Saah satu metode yang terkenal dan
1. Openness to experience yaitu sifat yang
sering dipakai adalah Strong Interest Inventory
terbuka akan pengalaman atau suak
(SII). Metode ini menanyakan calon karyawan
dengan hal-hal baru, seperti: cerdas, serba
terhadap 325 item/masalah yang ia sukai dan
ingin tahu;
tidak disukai, misalnya tentang bargaining
2. Conscientiousness yaitu sifat yang penuh
(tawar-menawar), memperbaiki alat
dengan kehati-hatian dan penuh
elektronis, dan memegang tanggung jawab.
pertimbangan, misalnya: dapat dipercaya,
Teori yang melatarbelakangi tes ini
tergantung pada orang lain;
adalah seorang individu yang memiliki
3. Extravertion yaitu sifat yang cenderung
peminatan yang sama dengan sebagian orang
ekstrovert atau mau bergabung dengan
pada bidang yang sama, akan memiliki
orang lain, misalnya: bersahabat, ramah;
kepuasan yang tinggi pada bidang tersebut.
4. Agreeableness yaitu sifat yang cenderung
Misalnya: seorang pelamar HSE Officer yang
mudah menyetujui seseuatu hal, misalnya:
memiliki minat hampir sama dengan
dapat mudah beradaptasi, menjadi
sekelompok orang yang berada pada bidang
pemeran utama dalam tim; dan
keselamatan, kesehatan, dan lingkungan akan
memiliki kepuasan kerja yang tinggi.

8
Ade Heryana, S.SiT, M.KM Seleksi Karyawan: Memprediksi Perilaku dan Kinerja Calon Karyawan

Integrity Test Conditional Reasoning Test

Integrity test atau disebut juga honesty Pengujian dengan metode di atas
tests (tes kejujuran) digunakan untuk (personality inventories, interest inventories,
mengetahui kemungkinan calon pelamar dan integrity test) memiliki kelemahan yaitu
melakukan kejahatan kriminal seperti mencuri calon karyawan dapat memanipulasi jawaban.
uang atau peralatan kerja. Tes ini banyak Untuk menghindari hal tersebut, disusun
digunakan pada perusahaan penjualan retail pengujian yang dilakukan oleh James (1998)
seperti toko swalayan, restoran cepat saji, dan yang disebut dengan Conditional Reasoning
rumah sakit. Test.

Metode ini dapat menggunakan Tes ini dijalankan untuk mendapatkan


peralatan elektronis (seperti: polygraph, voice gambaran yang akurat tentang kecenderungan
stress analyzer), dan pensil-kertas. Terdapat seseorang untuk berprilaku kontraproduktif
dua pendekatan dalam metode ini yaitu: 1) dan agresif. Pada tes ini, calon karyawan
overt integrity test yaitu menguji kejujuran diberikan berbagai pernyataan dan diminta
seseorang secara terbuka; dan 2) personality- untuk memilih pernyataan yang cocok serta
bases integrity test yaitu menguji kejujuran menjelaskan alasan kenapa ia memilih
seseorang berdasarkan kepribadian yang pernyataan tersebut. Penjelasan yang
dimiliki. disampaikan calon karyawan menggambarkan
keyakinan atau penilaiannya akan perilaku
Pada overt integrity test, calon
agresif.
karyawan ditanyakan berbagai hal mengenai
perilaku mencuri misalnya tentang situasi- Graphology
situasi yang terjadi saat seseorang mencuri,
Tes ini menyeleksi calon karyawan
berapa kali seseorang mencuri, dimana
berdasarkan analisis tulisan tangan. Ide dasar
biasanya seseorang mencuri dan sebagainya.
dari tes ini adalah cara seseorang menulis
Calon karyawan yang menjawab dengan tepat
menggambarkan kepribadiannya yang secara
atau mendekati situasi pencurian, cenderung
tidak langsung menunjukkan kinerjanya.
memiliki sifat mencuri.
Untuk menganalisis tulisan tangan,
Pada personality-based integrity test,
seorang grafolog melihat pada ukuran tulisan,
pengujian dilakukan dengan menanyakan
kemiringan, lebar, keteraturan, tekanan. Dari
berbagai sifat umum yang dimiliki calon
cara menulis calon pekerja, dapat diperoleh
karyawan yang cenderung kontraproduktif,
informasi tentang sifat temperamen dan
misalnya perilaku absen, mencuri, kekerasan,
mental, sifat sosial, pekerjaan, dan moral.
dan sebagainya.

9
Ade Heryana, S.SiT, M.KM Seleksi Karyawan: Memprediksi Perilaku dan Kinerja Calon Karyawan

PERMASALAHAN MEDIS DAN PSIKOLOGIS membutuhkan tambahan kemampuan fisik,


setelah kandidat menerima kondisi kerja yang
Seringkali setelah dilakukan
dibutuhkan. Pada tes ini, dokter memeriksa
pemeriksaan fisik dan psikis ditemukan calon
kondisi medis kandidat yang disesuaikan
karyawan yang memiliki masalah serius yang
dengan job description. Pemeriksaan
akan mengganggu dirinya dan orang lain. Maka
bertujuan untuk menjaga keselamatan kerja
perlu dilakukan pemeriksaan medis dan psikis
calon karyawan.
lebih lanjut oleh dokter spesialis atau psikolog.
KESIMPULAN
Drug Testing
Berdasarkan uraian di atas, seluruh
Drug testing atau tes penggunaan obat
metode dalam seleksi karyawan memiliki
(legal maupun ilegal seperti napza) merupakan
kelemahan dan kelebihan, sehingga dalam
tes kesehatan yang sering dilakukan oleh
praktiknya sering dikombinasikan anatar
bagian rekrutmen. Tes ini dilakukan
metode yang satu dengan lainnya.
berdasarkan kenyataan bahwa pekerja yang
berada dalam pengaruh obat (baik terlarang Berdasarkan hasil studi validitas,
maupun tidak terlarang) menunjukkan hasil metode seleksi karyawan yang bukan
yang tidak produktif seperti kehilangan merupakan alat ukur yang baik dalam
pekerjaan, tingginya pemakaian benefit memprediksi perilaku calon karyawan adalah
kesehatan, dipecat dan keluar dari pekerjaan, wawancara tidak terstruktur, pendidikan,
dan lebih sering mendapatkan kecelakaan interest inventories, dan personality test.
kerja. Sedangkan alat ukur yang terbaik dalam
memprediksi perilaku calon karyawan adalah
Psychological Exams
work samples, biodata, dan wawancara
Psychological Exams berbeda dengan
terstruktur.
psychotest, dimana tes ini dilakukan pada
REFERENSI
karyawan atau kandidat yang memiliki
masalah psikologis yang dapat membahayakan Aamodt, Michael G. Industrial/Organizational
dirinya ataupun membahayakan orang lain. Psychology, Sixth Edition. CA: Cengage
Tes ini dilakukan oleh seorang psikolog klinis Learning, 2010
dengan mempelajari kisah hidupnya dan
Levy, Paul E., Industrial Organizational
melakukan psychotest.
Psychology: Understanding the
Medical Exams Workplace, New York: Worth

Medical examinations atau medical Publishers, 2010.


exams dilakukan untuk pekerja yang

10

Anda mungkin juga menyukai