Anda di halaman 1dari 3

Tugas Sesi 10 ̶ Kemampuan Interpersonal

Character Building (PSI 132)


Dosen: Arbania Fitriani, S.Psi, M.Si (7728)
Mahasiswa : Tasya Siwi Ramadhanti
NIM : 20180701021

Soal
Bahaslah tantangan 5 aspek kemampuan interpersonal pada era milenium ini
Jawab
Saat ini banyak sekali generasi muda yang berprestasi dalam berbagai macam hal
seperti dalam bidang teknologi, ekonomi, ataupun kesenian. Namun seperti yang kita ketahui,
saat ini juga banyak pula generasi muda yang sekedar berprestasi namun tidak dapat
mengatasi situasi dengan baik seperti tidak menghormati orang tua, tidak mau bekerja sama
dalam tim, tidak mampu untuk berempati dengan orang lain, ataupun tidak bertanggung
jawab. Namun sebenarnya, apakah kemampuan mengatasi situasi dengan baik memang perlu
dibutuhkan terlebih untuk generasi muda saat ini? Jawabannya yaitu ya, hal ini dikarenakan
saat ini terlebih di Indonesia banyak generasi muda yang tidak memiliki kemampuan tersebut
sebagai contohnya banyak sekali remaja yang membuat tulisan-tulisan ataupun mural di
dinding jalanan seperti di terowongan tol, tentu saja hal tersebut menunjukkan bahwa remaja
yang membuat hal tersebut memiliki bakat karena dibuktikan terkadang mural ataupun
tulisan-tulisan yang diberikan memang sangat memotivasi namun yang menjadi kesalahan
berdasarkan apa yang ia lakukan yaitu tidak memiliki tanggung jawab, membuat mural
ataupun tulisan-tulisan motivasi memang diperbolehkan namun jika dilakukan tanpa izin atau
dapat dikatakan illegal maka hal tersebut sudah termasuk perilaku yang tidak bertanggung
jawa atas apa yang sudah ia lakukan. Lalu sebenarnya apakah kemampuan mengatasi situasi
memang sangat dibutuhkan? Ya memang sangat dibutuhkan, untuk dapat mengetahui
seberapa dibutuhkannya kemampuan tersebut maka saya akan menjelaskannya melalui
tulisan yang akan saya buat ini.
Kemampuan mengatasi situasi dapat juga dikatakan sebagai kemampuan interpersonal
yang menurut Buhrmester, dkk (1988 ; 991) merupakan suatu kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk memahami berbagai situasi sosial dimanapun ia berada serta bagaimana ia
menampilkan tingkah laku yang sesuai dengan harapan orang lain. Kemampuan interpersonal
memiliki lima aspek yaitu kemampuan berinisiatif, kemampuan bersikap terbuka (self
disclosure), kemampuan untuk bersikap asertif, kemampuan memberikan dukungan
emosional, dan kemampuan dalam mengatasi konflik. Saat ini semakin berkembangnya
teknologi maka akan semakin berkembang pula perilaku yang akan dimunculkan oleh
seorang individu khususnya pada remaja seperti perkembangan perilaku yang lebih baik
ataupun justru sebaliknya. Perilaku yang munculkan tersebut akan menjadi cerminan moral
generasi bangsa, namun justru cerminan moral generasi bangsa saat ini sangatlah buruk, hal
tersebut juga dibuktikan dengan banyaknya kasus kenalakan remaja.
Munculnya banyak kasus kenalakan remaja dapat diakibatkan dari ketidakmampuan
seorang remaja dalam mengatasi situasi yang sedang terjadi atau dapat dikatakan tidak dapat
memiliki kemampuan interpersonal yang baik terhadap orang lain sehingga dari
ketidakmampuan tersebut memunculkan aksi-aksi kenakalan remaja seperti pengeroyokan,
perundungan, dsb. Namun sebenarnya hal apa yang menjadi tantangan generasi bangsa saat
ini sehingga memiliki ketidakmampuan interpersonal? Berdasarkan aspek kemampuan
berinisiatif dalam kemampuan interpersonal memiliki tantangan yaitu rasa tanggung jawab.
Seseorang yang berusaha untuk berinisiatif itu berarti dirinya menganggap mampu untuk
bertanggung jawab terhadap hal yang sudah ia pilih tersebut, sebagai contohnya saat ini pada
lingkup Pendidikan banyak sekali guru ataupun dosen yang menanyakan apakah ada yang
bersedia untuk menjadi koordinator kelas ataupun menjadi ketua kelas, namun pada generasi
saat ini tidak banyak yang berinisiatif untuk mengajukan dirinya, hal tersebut dapat terjadi
karena ia tidak mampu untuk bertanggung jawab dalam hal tersebut, malas, dsb.
Kemudian berdasarkan aspek kemampuan bersikap terbuka (self disclosure) dalam
kemampuan interpersonal memiliki tantangan yaitu kepercayaan. Seseorang yang berusaha
untuk membuka diri itu berarti ia mempercayai seseorang yang sedang berinteraksi
dengannya, sebagai contohnya saat ini banyak generasi muda yang tidak berani untuk
membuka diri terhadap orang lain karena memiliki perasaan takut jika hal yang berkaitan
dengan dirinya dapat dipergunakan oleh orang lain untuk kepentingan pribadinya.
Selanjutnya berdasarkan aspek kemampuan untuk bersikap asertif dalam kemampuan
interpersonal memiliki tantangan yaitu perasaan takut menyakiti orang lain, sebagai
contohnya saat ini banyak generasi muda yang selalu saja berkata “ya” kepada orang lain
hanya karena takut menyakiti perasaannya dan justru perasaan diri sendiri yang dikorbankan
seperti halnya dalam hal kerja kelompok seringkali seseorang tidak berani menyangkal
pendapat orang lain hanya karena takut menyakiti hatinya walaupun pendapat tersebut sangat
tidak sesuai dengan kerja kelompok tersebut.
Lalu berdasarkan aspek kemampuan memberikan dukungan emosional dalam
kemampuan interpersonal memiliki tantangan yaitu rasa empati, sebagai contohya banyak
sekali saat ini generasi muda yang beranggapan bahwa memberikan dukungan emosional
sama saja seperti ikut campur dalam permasalahan yang orang lain rasakan walaupun
faktanya dukungan emosional tidak seperti itu. Seseorang yang berusaha memberikan
dukungan emosional kepada orang lain itu berarti dirinya sedang memberikan empati kepada
orang lain namun faktanya saat ini empati tersebut disalah artikan sebagai “ikut campur
urusan orang”.
Kemudian berdasarkan aspek kemampuan dalam mengatasi konflik dalam
kemampuan interpersonal memiliki tantangan yaitu rasa bertanggung jawab sebagai
contohnya banyak generasi muda yang meninggalkan tanggung jawab terhadap masalah yang
terjadi pada dirinya, ia bahkan meninggalkan masalah tersebut dan tidak menyelesaikan
masalahnya.
Sebenarnya semua tantangan yang dihadapi oleh setiap generasi khususnya generasi
muda saat ini dapat diatasi dengan Pendidikan moral sejak dini, kita dapat memberikan
Pendidikan moral di sekolah ataupun dirumah kepada adik, anak, ataupun orang lain. Dengan
adanya Pendidikan moral maka secara tidak langsung kita sedang membuat generasi yang
cerdas dengan memiliki kemampuan interpersonal yang baik pula sehinggga angka kenakalan
remaja pun akan sedikit demi sedikit akan berkurang.
Reference
Modul Sesi 10 Mata Kuliah Character Building Universitas Esa Unggul

Anda mungkin juga menyukai