Dosen Pembimbing :
Shinta F., M.Psi
Disusun Oleh:
Kevin Perdana Putra A 7111181123
Annisa Nurfajri 7111181119
PRODI S1 PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
BAB I
IDENTITAS
I.1 IDENTITAS
I. Identitas Observee
Nama : HC
Usia : 21 tahun
Nama :S
Usia : 19 tahun
III. Apa yang di Observasi : Tingkah laku verbal dan Non Verbal
Kelas : 4-C
60kg. observe memiliki kulit sawo matang, dengan potongan rambut yang sudah terlihat gondrong dengan
wajahnya yang oval hidung mancung alis tebal dengan bentuk bibir yang tebal. Observe menggunakan
pakaian kaos dalam hitam dengan jaket biru keabuan berbahan jeans dengan sobek sobek di sekitar jaketnya,
dibalut celana hitam panjang yang juga robek-robek dan ada kain kaos hitam di lingkar lehenya. Observee
menggunakan sepatu hitam dengan tali dan membawa tas gendong juga tas berisi mesin tik di tangan
sebelahnya.
Observee merupakan seorang perempuan dengan tinggi kira – kira 169 cm dan memiliki berat sekitar
50kg. Observee memiliki rambut panjang kira – kira sepunggung berwarna blonde. Observee memiliki kulit
berwarna kuning langsat, dan memiliki bentuk wajah oval disertai alis yang tebal, dan memiliki bentuk
hidung yang mancung, dan observee memiliki bibir yang tipis. Observee terlihat menggukan sweater bulu
berwarna putih, rok belang berwarna putih hitam pendek sepaha dan menggunakan sepatu berwarna putih,
observee terlihat meggunakan gelang berwarna hitam di tangan sebelah kirinya, observee membawa tas
berjenis totebag berwarna abu – abu tua dan diletakan di bahu sebelah kiri.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Emosi:
• Perasaan Psikologis
• Biasanya disertai reaksi fisiologis pada stimuli
• Stimuli dapat mungkin dari:
– Dalam tubuh
– Dari dalam pikiran
– Atau dari lingkungan
• Berbagai tanggapan termasuk aspek kognitif (pengalaman), fisiologis, dan perilaku
• Tanggapan emosional dapat berupa preprogram (dasar) atau dipelajari (ajar)
Emosi Dasar
EMOSI
merasa sedih, ketika menangis, marah, ketakutan. James dan carl mengusulkan gagasan mengenai rangkaian
kejadian pada emosi. Individu menerima situasi dan menghasilkan emosi. Individu bereaksi pada situasi dan
memperhatikannya. Persepsi terhadap reaksi menjadi dasar untuk emosi yang dirasakan. Pengalaman emosi
dirasa terjadi setelah perubahan tubuh yang dilakukan oleh sistem saraf otonom.Sedangkan menurut
Santrock emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan keterbangkitan fisik, pengalaman sadar, dan
a. Perasaan Psikologis
d. Dalam tubuh
Berbagai tanggapan termasuk aspek kognitif (pengalaman), fisiologis, dan perilaku. Tanggapan
emosional dapat berupa preprogram (dasar) atau dipelajari (ajar) Perubahan fisiologi itu merupakan
pengalaman langsung pribadi itu akan peritiwa tersebut, yang menyiapkan dirinya untuk bertindak, yaitu
bertindak dengan cara-cara yang telah terpola secara evolusioner, yang ditujukan untuk
mempertahankan/meningkatkan kesejahteraannya.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol verbal, baik secara lisan
maupun tertulis. Komunikasi verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.
Hampir semua rangsangan bicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu
usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara verbal.
Komunikasi non-verbal adalah proses menyampaikan maksud atau tujuan tanpa menggunakan kata-
kata baik tertulis atau lisan. Dengan kata lain, komunikasi apa pun yang dilakukan antara dua orang atau
lebih melalui penggunaan ekspresi wajah, gerakan tangan, bahasa tubuh, postur, dan gerak tubuh disebut
Komunikasi non-verbal menentukan jarak antara komunikator dan membantu mereka bertukar
pikiran secara emosional. Juga, ini mengatur aliran komunikasi, misalnya, seseorang dapat memberikan
sinyal untuk menyampaikan bahwa dia telah selesai berbicara atau dia ingin berbicara.
Ungkapan non-verbal yang bersifat statis (karena tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
keadaan fisik, bentuk wajah, bentuk tubuh, proporsi tubuh (gemuk, kurus, tinggi, pendek, warna
kulit).
Suara yaitu berhubungan dengan ciri suara yang dimiliki seseorang, misal suara serak, berat, besar,
cara berdandan yaitu cara berpakaian individu, make up meliputi bagaimana seseorang menggunakan
jenis kelamin, suku bangsa, cara menata rambut, yaitu bagaimana seseorang menata rambutnya
Tujuan: melalui pengamatan terhadap hal-hal tersebut dapat memberikan informasi tentang
Ungkapan non-verbal yang bersifat dinamis (karena perubahan dari waktu ke waktu sesuai
perubahan konteks)
ekspresi wajah, meliputi bagaimana wajah ditampilkan; yang perlu diperhatikan: bibir, mata.
Dalam mengamati ekspresi tersebut perlu hati hati karena pada orang dewasa ekspresi tersebut
dapat dimanipulasi sedangkaan pada anak anak ekspresi tersebut bersifat spontan.
Matriks di bawah ini menggambarkan ekspresi emosi yang tampak dari bagian-bagian wajah
(Kumar, 2004) :
2.5 jarak komunikasi
Menurut Edward T. Hall yang dukutip oleh Nageshwar Rao (2009), terdapat empat zona jarak dalam
berkomunikasi.
Zona yang pertama merupakan Zona Intim (intimate) yaitu mulai jarak 0 hingga 1 ½ kaki (sekitar
45,5 cm).
Zona Personal yaitu 1 ½ kaki hingga 4 kaki (sekitar 124 cm),
Zona Sosial yaitu mulai 4 kaki hingga 12 kaki (sekitar 378 cm),
Zona Publik yang dihitung mulai 12 kaki dan seterusnya.
Dari zona tersebut, tak semua zona ditujukan untuk semua orang, seperti, zona Intim ditujukan untuk
keluarga dan orang – orang terdekat. Zona personal ditujukan saat berbicara dengan teman – teman. Zona
sosial untuk orang – orang yang tak terlalu dikenal, hingga orang asing, serta Zona Publik digunakan saat
berbicara di hadapan banyak orang.
Namun, pada akhirnya, pengelolaan zona saat berbicara, bergantung pada kamu sendiri sebagai individu
yang mengatur caramu berkomunikasi. Atur proses komunikasimu dengan baik, dan selalu ingat bahwa
jarak mampu menunjukkan kedekatan hubunganmu dengan orang lain.
BAB III
Emosi : senang
a. Komunikasi verbal : apa yang di ucapkan oleh subyek, bagaimana intonasi , artikulasi, nada dll (dari
facial sign ( tanda2 pada wajah) : mata tertutup dengan tekanan, dahi berkerut horizontal dan mulut
d. reaksi lingku
1. Emosi takut
a. Komunikasi verbal : Terengah - engah dikejar dan mengeluarkan suaran dengan nafas yang
kelelahan
2. Emosi terkejut
Facial sign: dahi berkerut mata terpejam dengan hidung yang sudah terluka ujung
3. Emosi terkejut
a. Komunikasi Verbal: terkejut karna mobil S hilang dan mesin tik HC didalamnya
Facial sign : dahi berkerut alis ditarik ke tengah mulut yang terbuka
Facial sign : mata sayu, ujung bibir menurun, pandangan mata lurus kedepan
5. Emosi marah
a. Komunikasi Verbal : HC terlihat panic dan tergesa mengusir maling hingga memukuli maling
Facial sign : mata melotot dengan mulut yang terbuka lebar meneriaki
6. Emosi bahagia
a. Komunikasi Verbal : ngobrol dengan perasaan lega karna mobil sudah bias ditemukan
Facial sign : mata menyipit mulut terbuka lebar tertawa terlihat giginya, pipi terangkat
7. Emosi muak
Facial sign : kelopak mata bagian bawah terangkat berkerut, hidung berkerut mulut
c. Proxemics : sendirian
d. Reaksi lingkungan : -
BAB IV
KESIMPULAN
Subyek HC adalah orang yang memiliki kecenderungan sifat mudah marah. Hal ini dilihat dari
emosinya yang seringkali marah karrena terpancing oleh suasana bila sedang memanas tapi HC juga
terbilang orang yang tidak mudah menyerah dalam melakukan tujuan yang di inginkannya.
Subyek S adalah orang yang memiliki kecenderungan sifat…. Hal ini dilihat dari emosi
DAFTAR PUSTAKA