Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM OBSERVASI DALAM PSIKOLOGI

ANALISIS EMOSI DAN KOMUNIKASI VERBAL – NON VERBAL


FILM PENDEK SURAT CINTA UNTUK STRALA

Diajukan untuk memenuhi praktikum kuliah Observasi dalam Psikologi

Dosen Pembimbing :
Shinta F., M.Psi

Disusun Oleh:
Kevin Perdana Putra A 7111181123
Annisa Nurfajri 7111181119

PRODI S1 PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020

BAB I
IDENTITAS

I.1 IDENTITAS

I. Identitas Observee

Nama : HC

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Usia : 21 tahun

Nama :S

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 19 tahun

II. Tujuan Pemeriksaan : Analisa komunikasi verbal dan Nonverbal

III. Apa yang di Observasi : Tingkah laku verbal dan Non Verbal

IV. Waktu Pemeriksaan : 37 menit

V. Bagaimana observasi dilakukan :

a. Non Participant Observation, menonton video

b. Teknik pencatatan : Narrative Description

VI. Identitas Observer

Nama : Kevin Perdana Putra A / Annisa Nurfajri

NIM : 7111181123 / 7111181119

Kelas : 4-C

I.2 STATUS PRAESENS

1.2.1 Status Praesens HC


Obeserve merupakan seorang pria dengan tinggi kira – kira 175 cm dan memiliki berat badan sekitar

60kg. observe memiliki kulit sawo matang, dengan potongan rambut yang sudah terlihat gondrong dengan

wajahnya yang oval hidung mancung alis tebal dengan bentuk bibir yang tebal. Observe menggunakan

pakaian kaos dalam hitam dengan jaket biru keabuan berbahan jeans dengan sobek sobek di sekitar jaketnya,

dibalut celana hitam panjang yang juga robek-robek dan ada kain kaos hitam di lingkar lehenya. Observee

menggunakan sepatu hitam dengan tali dan membawa tas gendong juga tas berisi mesin tik di tangan

sebelahnya.

1.2.2 Status Praesens S

Observee merupakan seorang perempuan dengan tinggi kira – kira 169 cm dan memiliki berat sekitar

50kg. Observee memiliki rambut panjang kira – kira sepunggung berwarna blonde. Observee memiliki kulit

berwarna kuning langsat, dan memiliki bentuk wajah oval disertai alis yang tebal, dan memiliki bentuk

hidung yang mancung, dan observee memiliki bibir yang tipis. Observee terlihat menggukan sweater bulu

berwarna putih, rok belang berwarna putih hitam pendek sepaha dan menggunakan sepatu berwarna putih,

observee terlihat meggunakan gelang berwarna hitam di tangan sebelah kirinya, observee membawa tas

berjenis totebag berwarna abu – abu tua dan diletakan di bahu sebelah kiri.

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Emosi

Emosi:
• Perasaan Psikologis
• Biasanya disertai reaksi fisiologis pada stimuli
• Stimuli dapat mungkin dari:
– Dalam tubuh
– Dari dalam pikiran
– Atau dari lingkungan
• Berbagai tanggapan termasuk aspek kognitif (pengalaman), fisiologis, dan perilaku
• Tanggapan emosional dapat berupa preprogram (dasar) atau dipelajari (ajar)

Emosi Dasar

EMOSI

Kegembiraan: Perasaan yang berkaitan dengan rasa sejahtera, harmonis,luas, biasanya


diasosiasikan dengan tersenyum
Ketakutan: suatu bangkitan emosi yang tidak menyenangkan untuk menjawab adanya
sesuatu yang dianggap membahayakan atau mengancam, tertuju pada situasi atau objek
yang khusus
Kemarahan: suatu situasi bangkitan ketika seseorang merasa frustrasi atau terhambat
dalam mencapai tujuan, khususnya bila frustrasi atau luka dianggap secara sengaja
dilakukan dan tanpa keadilan
Kesedihan dan kedukaan: bila kesedihan secara relatif merupakan perasaan tidak
menyenangkan, kedukaan lebih mendalam dan biasanya lebih lama
Kemuakan: suatu reaksi emosi yang terjadi ketika ada objek atau situasi yang sangat
tidak menarik
Gabungan emosi menurut Plutchik

a. Marah + Antisipasi  Agresif

b. Antisipasi + Gembira  Optimis

c. Gembira + percaya  Cinta

d. Percaya + takut  Tunduk

e. Terkejut + sedih  kecewa

f. Takut + terkejut  Gelisah

g. Jijik + marah  Terhina

Menurut James Lange


Emosi adalah persepsi tentang perubahan tuubuh. James menyatakan bahwa emosi adalah ketika kita

merasa sedih, ketika menangis, marah, ketakutan. James dan carl mengusulkan gagasan mengenai rangkaian

kejadian pada emosi. Individu menerima situasi dan menghasilkan emosi. Individu bereaksi pada situasi dan

memperhatikannya. Persepsi terhadap reaksi menjadi dasar untuk emosi yang dirasakan. Pengalaman emosi

dirasa terjadi setelah perubahan tubuh yang dilakukan oleh sistem saraf otonom.Sedangkan menurut

Santrock emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan keterbangkitan fisik, pengalaman sadar, dan

ekspresi perilaku (Santrock, 2005). Dalam hal ini emosi mencakup:

a. Perasaan Psikologis

b. Biasanya disertai reaksi fisiologis pada stimuli

c. Stimuli dapat mungkin dari:

d. Dalam tubuh

e. Dari dalam pikiran

f. Atau dari lingkungan

Berbagai tanggapan termasuk aspek kognitif (pengalaman), fisiologis, dan perilaku. Tanggapan

emosional dapat berupa preprogram (dasar) atau dipelajari (ajar) Perubahan fisiologi itu merupakan

pengalaman langsung pribadi itu akan peritiwa tersebut, yang menyiapkan dirinya untuk bertindak, yaitu

bertindak dengan cara-cara yang telah terpola secara evolusioner, yang ditujukan untuk

mempertahankan/meningkatkan kesejahteraannya.

2.2 Definisi Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol verbal, baik secara lisan

maupun tertulis. Komunikasi verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.

Hampir semua rangsangan bicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu

usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara verbal.

2.3 Definisi Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non-verbal adalah proses menyampaikan maksud atau tujuan tanpa menggunakan kata-

kata baik tertulis atau lisan. Dengan kata lain, komunikasi apa pun yang dilakukan antara dua orang atau
lebih melalui penggunaan ekspresi wajah, gerakan tangan, bahasa tubuh, postur, dan gerak tubuh disebut

sebagai komunikasi non-verbal.

Komunikasi non-verbal menentukan jarak antara komunikator dan membantu mereka bertukar

pikiran secara emosional. Juga, ini mengatur aliran komunikasi, misalnya, seseorang dapat memberikan

sinyal untuk menyampaikan bahwa dia telah selesai berbicara atau dia ingin berbicara.

Ungkapan non-verbal yang bersifat statis (karena tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu

dengan cepat), yaitu:

 keadaan fisik, bentuk wajah, bentuk tubuh, proporsi tubuh (gemuk, kurus, tinggi, pendek, warna

kulit).

 Suara yaitu berhubungan dengan ciri suara yang dimiliki seseorang, misal suara serak, berat, besar,

besar, kecil, termasuk sifat suara, logat dan sebagainya.

 cara berdandan yaitu cara berpakaian individu, make up meliputi bagaimana seseorang menggunakan

make up pada wajahnya

 jenis kelamin, suku bangsa, cara menata rambut, yaitu bagaimana seseorang menata rambutnya

(panjang, pendek, diikat, diurai, rapih atau tidak)

 Tujuan: melalui pengamatan terhadap hal-hal tersebut dapat memberikan informasi tentang

“bagaimana seseorang merawat dirinya”

Ungkapan non-verbal yang bersifat dinamis (karena perubahan dari waktu ke waktu sesuai

perubahan konteks)

 ekspresi wajah, meliputi bagaimana wajah ditampilkan; yang perlu diperhatikan: bibir, mata.

Dalam mengamati ekspresi tersebut perlu hati hati karena pada orang dewasa ekspresi tersebut

dapat dimanipulasi sedangkaan pada anak anak ekspresi tersebut bersifat spontan.

2.4 Facial Sign dari emosi

Matriks di bawah ini menggambarkan ekspresi emosi yang tampak dari bagian-bagian wajah

(Kumar, 2004) :
2.5 jarak komunikasi

Menurut Edward T. Hall yang dukutip oleh Nageshwar Rao (2009), terdapat empat zona jarak dalam
berkomunikasi.

 Zona yang pertama merupakan Zona Intim (intimate) yaitu mulai jarak 0 hingga 1 ½ kaki (sekitar
45,5 cm).
 Zona Personal yaitu 1 ½ kaki hingga 4 kaki (sekitar 124 cm),
 Zona Sosial yaitu mulai 4 kaki hingga 12 kaki (sekitar 378 cm),
 Zona Publik yang dihitung mulai 12 kaki dan seterusnya.

Dari zona tersebut, tak semua zona ditujukan untuk semua orang, seperti, zona Intim ditujukan untuk
keluarga dan orang – orang terdekat. Zona personal ditujukan saat berbicara dengan teman – teman. Zona
sosial untuk orang – orang yang tak terlalu dikenal, hingga orang asing, serta Zona Publik digunakan saat
berbicara di hadapan banyak orang.

Namun, pada akhirnya, pengelolaan zona saat berbicara, bergantung pada kamu sendiri sebagai individu
yang mengatur caramu berkomunikasi. Atur proses komunikasimu dengan baik, dan selalu ingat bahwa
jarak mampu menunjukkan kedekatan hubunganmu dengan orang lain.

BAB III

Analisis Emosi dari Tokoh HC

Emosi : senang
a. Komunikasi verbal : apa yang di ucapkan oleh subyek, bagaimana intonasi , artikulasi, nada dll (dari

gambar di atas terlihat subyek mengeluarkan suara yang keras

b. Komunikasi non verbal :

 Posture : badan berdiri tegak

 Gesture : tangan kanan terbuka lebar, tangan kiri memegang pecut

 facial sign ( tanda2 pada wajah) : mata tertutup dengan tekanan, dahi berkerut horizontal dan mulut

terbuka lebar tertawa ha ha ha

c. proxemics : jarak (intim, pribadi, sosial)

d. reaksi lingku

Narrative Descriptive : …………………

1. Emosi takut

a. Komunikasi verbal : Terengah - engah dikejar dan mengeluarkan suaran dengan nafas yang

kelelahan

b. Komunikasi non verbal :

 Posture: duduk bersandar dengan kaki di tekuk

 Gesture: tangan mengtik mesin tik kaki di tekuk

 Facial sign: mata terpejam dahi berkerut mulut terbuka lebar

c. Proxemics: jarak social


d. Reaksi lingkungan: polisi mengejar ngejar HC

2. Emosi terkejut

a. Komunikasi Verbal: menggeram kesakitan karna dipukuli S disangka maling

b. Komunikasi Non verbal:

 Posture: berdiri tegak

 Gesture: tangan memegang hidung

 Facial sign: dahi berkerut mata terpejam dengan hidung yang sudah terluka ujung

bibir terangkat kesakitan

c. Proxemics: jarak pribadi

d. Reaksi lingkungan: S menuduh HC maling

3. Emosi terkejut

a. Komunikasi Verbal: terkejut karna mobil S hilang dan mesin tik HC didalamnya

b. Komunikasi Non Verbal:

 Posture : berdiri tegak

 Gesture : kedua tangan memegang kepala

 Facial sign : dahi berkerut alis ditarik ke tengah mulut yang terbuka

c. Proxemics : jarak pribadi

d. Reaksi lingkungan : S panic karna terkejut mobilnya hilang


4. Emosi sedih

a. Komunikasi verbal : nada bicara HC menurun saat menceritakan orang tuannya

b. Komunikasi Non Verbal :

 Posture : berdiri tersandar

 Gesture : tangan memegang tali tas

 Facial sign : mata sayu, ujung bibir menurun, pandangan mata lurus kedepan

c. Proxemics : jarak pribadi

d. Reaksi lingkungan : S iba melihat kesedihan HC

5. Emosi marah

a. Komunikasi Verbal : HC terlihat panic dan tergesa mengusir maling hingga memukuli maling

yang sudah berhasil membawa monitor dari toko S

b. Komunikasi Non Verbal :

 Posture : berdiri tegak

 Gesture : memukuli dan menendang

 Facial sign : mata melotot dengan mulut yang terbuka lebar meneriaki

c. Proxemic : jarak pribadi

d. Reaksi sekitar : semua panik

6. Emosi bahagia
a. Komunikasi Verbal : ngobrol dengan perasaan lega karna mobil sudah bias ditemukan

b. Komunikasi Non Verbal :

 Posture : duduk bersandar

 Gesture : tangan memegang tas

 Facial sign : mata menyipit mulut terbuka lebar tertawa terlihat giginya, pipi terangkat

c. Proxemics : jarak intim

d. Reaksi lingkungan : S bahagia karna mobilnya ditemukan

7. Emosi muak

a. Komunikasi Verbal : HC mengungkapkan perasaannya yang kacau dan berteriak

b. Komunikasi Non Verbal :

 Posture : duduk bersandar

 Gestur : tangan meremas kertas

 Facial sign : kelopak mata bagian bawah terangkat berkerut, hidung berkerut mulut

terbuka lebar mengeluarkan suara keras

c. Proxemics : sendirian

d. Reaksi lingkungan : -
BAB IV

KESIMPULAN

Karakteristik responden berdasarkan emosi.

Subyek HC adalah orang yang memiliki kecenderungan sifat mudah marah. Hal ini dilihat dari

emosinya yang seringkali marah karrena terpancing oleh suasana bila sedang memanas tapi HC juga

terbilang orang yang tidak mudah menyerah dalam melakukan tujuan yang di inginkannya.

Subyek S adalah orang yang memiliki kecenderungan sifat…. Hal ini dilihat dari emosi

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai