Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MENGENAL KARAKTER KEPRIBADIAN DISC


(Domain, Influence, Steadiness, Conscientiousnes)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah


PRILAKU DALAM ORGANISASI
Dosen : RAHMAT HIDAYATULLAH, S. Th. I, M. Kom

Disusun oleh :

NURUL ANGGRAINI 2184024

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA


DAN KOMPUTER (STMIK) DUMAI
Jl. Utama Karya, Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur berkat kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa
melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya sehingga kita semua dalam keadaan sehat
wal’afiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, serta karena hanya dengan
keriho’annya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen, teman–teman, dan semua
pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan dalam menyusun dan
menyelesaikan makalah ini.
Penulis membuat makalah ini, bertujuan untuk menjelaskan mengenai
Karakteristik Pribadi Berdasarkan Metode DISC. Makalah ini juga disusun dalam
rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Prilaku Dalam Organisasi pada
Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer Dumai Semester III.

Dalam makalah ini masih terdapat kekurangan yang disebabkan


keterbatasan ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena
itu kami membutuhkan saran dan petunjuk dari berbagai pihak untuk
menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Dumai, 26 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3


2.1 Karakter Dan Kepribadian .............................................................. 3
2.2 Dasar Hukum ..................................................................................... 4
2.3 Sejarah DISC ..................................................................................... 4
2.4 Defenisi DISC ..................................................................................... 5
2.5 Karakteristik DISC ........................................................................... 6
2.5.1 Dominant ................................................................................. 6
2.5.2 Influencing ............................................................................... 7
2.5.3 Steadiness ................................................................................ 8
2.5.4 Conscientiousness .................................................................. 10
2.6 Konsep Teori DISC ......................................................................... 11
2.6.1 Model Sumbu Perilaku Assertive-Receptiveness ................... 12
2.6.2 Model Sumbu Perilaku Openness-Control ............................ 12
2.6.3 Biaxial Model DISC .............................................................. 13
2.7 Keterbatasan Dan Keuntungan DISC ........................................... 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 15


3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam sebuah kelompok, kita akan berkumpul dengan orang-orang yang
berlatar belakang maupun kepribadian yang berbeda. Perbedaan inilah yang
nantinya dapat memengaruhi kinerja dalam sebuah tim. Untuk dapat
mengefektifkan dan mengefisiensikan kerja tim, terlebih dahulu kita harus
mengenal karakter dari pribadi setiap anggotanya. Pada hakekatnya kepribadian
manusia berbeda, kepribadiannya terbagi dalam 4 (empat kwadran, searah
jarum jam dengan menggunakan metode DISC (Dominance, Influence,
Steadyness, Conscientiousness). Karena adanya perbedaan kepribadian antara
satu dan yang lainnya maka bila kita menguasahi metode DISC, maka kita akan
mampu mengelola kepribadiankepribadian anggota tim sehingga terwujudlah
tim yang kuat dan handal.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakan, maka masalah yang akan di bahas dalam makalh
ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Karakter dan Kepribadian?
2. Apa saja Dasar Hukum yang digunakan?
3. Bagaimana Sejarah Perkembangan DISC?
4. Apa yang dimaksud dengan DISC?
5. Apa Karakteristik DISC?
6. Apa saja Konsep Teori DISC?
7. Apa Keterbatasan dan Keuntungan dari penggunaan DISC?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan
dapat memahami mengenal dirinya dan kepribadian orang lain
sehingga peranan sosialnya berkembang.

1
1.3.2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Membangun tim yang produktif;
2. Mengembangkan pemimpin maupun manajer yang efektif;
3. Meningkatkan kemampuan terhadap manajemen konflik;
4. Membantu dalam perekrutan, penempatan, promosi, maupun
outsourchng.

2
BAB II
PENDAHULUAN

2.1 KARAKTER DAN KEPRIBADIAN


Karakter adalah sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu 3. Kata
kepribadian berasal dari kata Personality (bahasa Inggris) yang berasal dari kata
Persona (bahasa Latin) yang artinya kedok atau topeng, yaitu tutup muka yang
sering dipakai oleh pemainpemain panggung yang dimaksudkan untuk
menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang dikarenakan terdapat ciri
ciri yang khas yang hanya dimiliki oleh seseorang tersebut, baik dalam artian
kepribadian yang baik ataupun yang kurang baik. Kepribadian merupakan salah
satu faktor yang memengaruhi perilaku manusia. American Psychological
Association (APA) mengemukakan bahwa kepribadian mengacu pada perbedaan
individu dalam hal pola karakteristik berpikir, merasakan, dan berperilaku.
Baharuddin mengatakan kepribadian itu terbentuk, dipertahankan, dan mengalami
perubahan selama suatu proses sosialisasi berlangsung. Menurut Stern faktor dalam
(faktor bawaan) baik psikis maupun fisik serta faktor luar (faktor lingkungan)
seperti musim, adat budaya, dan manusia lain dapat memengaruhi dan turut
membentuk kepribadian seseorang. Walton mengatakan bahwa kemampuan
intelektual seseorang hanya mencakup sekitar 35% dari keterampilan seseorang
dalam menjalani pembelajaran, tetapi dengan ditambahkannya faktor kepribadian
maka persentase keterampilan seseorang tersebut meningkat menjadi 75%. Hal ini
didukung dengan penelitian yang dilakukan Ones dkk yang mendapatkan bahwa
faktor kepribadian memiliki nilai penunjang bagi tingkat keberhasilan seseorang.
Jessee dkk dalam penelitiannya mengatakan gabungan antara karakteristik
kepribadian dengan kemampuan kognitif peserta didik diperlukan selama menekuni
pendidikan untuk menjadi mahasiswa yang sukses.
Maka kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaam, tempramen,
ciri khas dan juga perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen
tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang apabila dihadapkan pada situasi
tertentu. Mengelola kepribadian adalah mengembangkan kepribadian yang
membuat orang merasa bangga dan percaya diri.

3
2.2 DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No.17 Tahun 2019 Tentang Sumberdaya Air
2. Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
4. Keputusan LAN No. 193/XIII/10/6/2001 tentang pedoman umum
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil.

2.3 SEJARAH DISC


Model perilaku DISC pertama kali dikemukakan oleh William Marston
Mouton, seorang psikolog fisiologis dengan gelar Ph.D. dari Harvard. Bukunya
yang berjudul Emotion of Normal People. Kemudian dilanjutkan oleh Walter V.
Clarke, seorang psikolog industri yang merupakan orang pertama yang membangun
instrumen penilaian (Personality Profile Test) menggunakan teori Marston. Alat
yang digunakan oleh Clarke sejak 1948 ini bertujuan untuk menyeleksi personalia
atau tenaga kerja oleh kalangan bisnis. Sekitar 10 tahun kemudian, Walter Clarke
Associates mengembangkan versi baru dari instrumen ini untuk John Cleaver.
Instrumen ini disebut Self Description atau Deskripsi Diri. Self Description
digunakan oleh John Geier, Ph.D. untuk menciptakan Profile Personal asli System
(PPS) pada 1970-an. Melalui ratusan wawancara klinis, ia menindaklanjuti
pemahaman tentang 15 pola dasar yang ditemukan oleh Clarke. Inscape Publishing
meningkatkan kehandalan instrumen ini dengan menambahkan item baru dan
menghapus item yang tidak berfungsi. Instrumen baru ini bernama Profile Sistem
Personal 2800 Series (PPS 2800) dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1994.
Instrumen ini utamanya digunakan untuk meningkatkan kesadaran diri dalam
lingkungan di mana seorang individu bisa menggunakan wawasan dalam dirinya
atau untuk berinteraksi dengan orang lain. Penilaian terhadap diri sendiri dan
pamahaman diri sendiri ini sekarang dikenal sebagai DISC Classic.

4
2.4 DEFENISI DISC
Alat tes DISC adalah sebuah alat untuk memahami tipe tipe perilaku dan gaya
kepribadian, yang pertama kali dikembangkan oleh William Moulton Marston.
Dalam penerapannya di dunia bisnis dan usaha, alat ini telah membuka wawasan
dan pemikiran, baik secara professional maupun secara personal.
Dalam tes DISC tersebut membagi 4 tipe perilaku individu ketika berinteraksi
dengan lingkungannya, yakni Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance.
Ini merupakan suatu konstruksi yang cukup kompleks, dan tidak mudah
digambarkan dengan satu kata saja, tetapi dapat dikelompokkan sebagai unsur
ketegasan (assertiveness), komunikasi (communication), kesabaran (patience) dan
struktur (structure).
DISC merupakan model perilaku yang membantu setiap manusia
memahami“mengapa seseorang melakukan apa yang dilakukannya”. Disamping
itu dinamika dimensi Dominance, Influencing, Steadiness, dan Conscientiousness
pada setiap orang yang berbeda membentuk model DISC pribadi dan
menggambarkan perilaku masing masing.
Kepribadian berdasarkan profil disc adalah perilaku yang didasarkan dari
stimulus dan respon dimana setiap orang akan berperilaku berbeda terhadap respon
yang didapat. Perilaku adalah jumlah dari gabungan berbagai respon yang
dilakukan dari beragam stimulus yang diberikan. Profil DISC banyak dipengaruhi
dari teori Jung mengenai tipe kepribadian yang dikategorikan menjadi empat yaitu;
Sensing, Intuitive, Feeling and Thinking. Pendapat Jung menyatakan bahwa secara
instingtif individu akan berperilaku berdasarkan empat elemen tersebut.
Berdasarkan pengalaman, DISC merupakan salah satu tools atau alat yang
cukup powerful untuk mengidentifikasi karakter kepribadian seseorang dalam
waktu yang relatif singkat. Keahlian seseorang dalam membaca dinamika
kepribadian yang tergambar pada grafik sisi kepribadian eksternal dan internal
menjadi kunci akurasi analisanya. Termasuk di dalamnya mengenali
kecenderungan seseorang dalam memanipulasi jawaban pada kuesioner yang
diberikan.

5
Sekarang ini terdapat beberapa cara dan pendekatan untuk dapat
mengevaluasi dan memprediksi kecenderungan perilaku seseorang. Pada salah satu
kutub, ada yang sekedar menggunakan suatu test sederhana untuk menguji
keterampilan dan kemampuan; sebagai contoh suatu ujian atau test
mengemudi. Sedangkan pada bagian lainnya terdapat penggunaan test kepribadian,
yang dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang gaya dan perilaku
seseorang selengkap mungkin.
Pendekatan DISC terletak di antara kedua kutub ini. Memang ini bukanlah
sebuah alat test kepribadian yang lengkap atau test psikometrik dalam pengertian
teknis, alat ini memberikan gambaran mengenai gaya seseorang yang dapat
memprediksi kecenderungan perilakunya di masa yang akan datang. Hal ini
diperoleh dengan mengevaluasi faktor-faktor kepribadian utama yang ada dalam
diri seseorang.

2.5 KARAKTERISTIK DISC


2.5.1 Dominant
Orang yang Dominant tinggi akan bersifat asertif (tegas) dan langsung
serta pribadi yang suka memimpin, terlihat aktif dan sangat fokus terhadap
tujuan. Biasa nya mereka sangat independen dan ambisius. Cenderung
menanyakan, “apa yang kita lakukan?”.
A. Karakteristik Kepribadian D
1. Progresif selalu mencoba untuk merubah, membenarkan, dan
mengontrol sesuatu;
2. Berkemauan keras dan percaya diri;
3. Cepat dalam mengambil keputusan dan senang menerima tantangan;
4. Skeptis, dan kurang peduli terhadap orang lain;
5. Selalu termotivasi dengan adanya tujuan yang nyata;
6. Takut akan kegagalan, terlihat rentan, atau merasa dimanfaatkan oleh
orang lain.

6
B. Mengelola Kepribadian D
Dalam pemecahan masalahnya, tipe dominan ini melakukan pendekatan
yang aktif dan cepat menyelesaikan masalah.
1. Cobalah menjadi pendengar yang aktif;
2. Kurangi sifat untuk mendominasi;
3. Kembangkan kepekaan untuk memahami perasaan orang lain.
4. Mereka ini orang yang cukup gagah, mereka sangat menyukai
tantangan dan persaingan.
5. Mereka dipandang orang lain sebagai orang yang berkemauan keras.
Oleh karena itu mereka menginginkan segala sesuatu sesuai dengan
kemauan mereka.

Subyek cenderung melihat "Dominance" sebagai argumentatif,


diktatorial, arogan, mendominasi, gelisah dan kasar Ia akan selalu menerima
perintah dan akan terintimidasi oleh pendekatan "Dominance" yang
diktatorial. Walaupun subyek tidak marah, ia akan melakukannya dengan
sangat terpaksa. Ketika konfrontasi dengan "Dominance", ia cenderung
menarik diri dan memperlambat aksi.
Penting sekali membangun komunikasi yang tegas/langsung, dan
belajar berhubungan dengan issue dengan pendekatan langsung. Kembangkan
kemampuan bernegosiasi mengenai komitmen dan sasaran berdasarkan
persamaan. "Dominance" akan menghargai keinginan subyek untuk lebih
tegas, dan hal itu akan meningkatkan komunikasi.

2.5.2 Influencing
Tipe Influencing ini senang berteman. Mereka suka menghibur orang
lain dan bersifat sosial. Dalam penyelesaian masalah atau mengerjakan
sesuatu, mereka banyak mengandalkan keterampilan sosial. Orang yang
bersifat interpersonal ini senang berpartisipasi dalam kelompok dan suka
bekerja sama. Keterbukaan sikapnya membuat orang lain memandang dirinya
sebagai pribadi yang gampang bergaul dan ramah. Biasa nya pribadi seperti
ini memiliki banyak teman.

7
Tipe antarpribadi ini, tipe orang yang emosional karena mereka mudah
mengungkapkan emosi kepada orang lain, emosional disini artinya bukan
mudah marah, tetapi mudah mengungkapkan isi hatinya. Mereka lebih merasa
nyaman berurusan dengan emosi daripada hal lain.
A. Karakteristik Kepribadian I
1. Bersikap optimis, antusias, dan persuasif terhadap yang lainnya;
2. Selalu senang untuk berkolaborasi dalam tim;
3. Cepat mengambil tindakan, namun sangat impulsif dan tidak
terorganisir;
4. Termotivasi akan popularitas atau pengakuan sosial;
5. Sangat antusias untuk bersosialisasi;
6. Takut akan adanya penolakan dan diabaikan.

B. Mengelola Kepribadian I
1. Kurangi sifat implusif, pembangkang pro dan kontranya;
2. Coba lebih berorientasi kepada hasil belajar, lebih mengontrol emosi,
dan juga kata-kata
3. Talk less, listen more.

Subyek cenderung melihat "Influence" sebagai egois, dibuat-buat,


terlalu optimistis, fasih, terlalu percaya diri dan tidak perhatian. Pada
permukaan, hubungan kelihatan baik, tetapi internal ia akan mencoba
mengurangi kecepatan "Influence", walaupun ia akan menghindari
konfrontasi.
Cobalah bersahabat dengan mereka yang berkepribadian Influence,
mereka lebih tulus dari apa yang kelihatan. Saling menghargai dan dengar ide
mereka. Mereka akan menghargai jika anda mengakui dan mendiskusikan
prestasi mereka.

2.5.3 Steadiness
Orang yang bertipe Steadiness ini adalah orang yang berkeras hati,
gigih, dan sabar. Mereka mendekati dan menjalani kehidupan dengan

8
memanfaatkan standar yang terukur dan stabil. Pada umumnya mereka tidak
begitu suka kejutan. Pribadi mantap ini tidak banyak menuntut dan bersifat
akomodatif. Mereka sangat ramah dan memperlihatkan kesetiaannya kepada
mereka yang ada disekitarnya. Mereka sangat menghargai ketulusan.
Orang yang bertipe mantap ini jujur dan mengatakan apa adanya dan
berharap orang lain melakukan hal yang sama. Orang lain memandang
mereka sebagai orang yang tenang, berhati hati dan konsisten dalam cara
mereka menjalani kehidupan. Memiliki tingkat ketabahan yang luar biasa.
Mereka dapat mempertahankan fokus dan kepentingan mereka dalam jangka
waktu yang lama dibandingankan orang lain yang mampu melakukan.
A. Karakteristik Kepribadian S
1. Sangat koperatif, setuju, dan sangat mendukung akan adanya
stabilitas;
2. Terlihat sebagai orang yang tenang, sabar, stabil, dan konsisten;
3. Termotivasi dengan penyertaan dirinya dalam tim;
4. Adanya kesempatan untuk membantu orang lain serta mendapatkan
penghargaan;
5. Loyal dan senang membantu orang lain;
6. Tidak senang dengan kegelisahan dan keragu-raguan yang muncul
dalam dirinya.
7. Menghindari adanya perubahan, perubahan lingkungan yang drastis,
serta menyinggung orang lain
8. Cenderung tenang, dan cocok sebagai teman curhat;
9. Cenderung menanyakan; “Bagaimana kita melakukan ini?”.

B. Mengelola Kepribadian S
1. Lebih bersikap terbuka terhadap perubahan;
2. Tunjukkan lebih banyak inisiatif;
3. Coba untuk bersikap fleksibel;
4. Belajar menerima kritik dari orang lain.
Subyek akan melihat "Steady" lain sebagai dapat diandalkan,
terkendali, sabar, baik, suka menolong dan penuh perhatian. Mereka suka

9
saling mendukung, tetapi sedikit pekerjaan yang terselesaikan. Masing-
masing menghindari konfrontasi, dan jika tidak setuju, ia tidak menunjukkan
secara terbuka. Untuk mencapai hasil, ia membutuhkan bantuan pihak luar
dalam menetapkan sasaran. Lebih fokus bekerja untuk mencapai sasaran
dengan kecepatan yang mantap. Tunjukkan penghargaan yang tulus. Subyek
akan menikmati persahabatan yang panjang dengan "Steady" lain.

2.5.4 Conscientiousness
Teliti, begitu sebutan untuk tipe orang ini. Tipe teliti ini sangat tertarik
pada presisi (ketelitian dan kecermatan) dan juga dengan akurasi (kecepatan).
Mereka menyukai segalanya serba teratur dan jelas. Dan mereka sangat fokus
terhadap fakta, maunya ada bukti. Orang tipe teliti ini sangat menghargai
peraturan, mereka tidak suka melanggar peraturan. Dalam beraktivitas pun
begitu, menggunakan sistematis dan aturan aturan agar semuanya terkelola
dengan baik. Mengatasi konflik secara tidak langsung. Dihadapan orang lain,
mereka dipandang pasif dan selalu mengalah.
A. Karakteristik C
1. Selalu bekerja sesuai dengan peraturan yang sudah ada, demi
mencapai akurasi dan kualitas;
2. Digambarkan sebagai orang yang sistematis, akurat, dan bijaksana;
3. Termotivasi dengan adanya peluang untuk mendapatkan
pengetahuan baru;
4. Senang akan adanya peraturan dan pembagian kerja yang jelas;
5. Takut akan adanya kritikan;
6. Terkesan terlalu kritis, overanalyzing, dan mengisolasi diri dari yang
lain.

B. Mengelola Kepribadian C
1. Coba untuk “Doing Right Things”, bukan “Doing Things Right”;
2. Kurangi kritik terhadap ide dan metode orang lain;
3. Coba saling merespon, agar tujuan tim dapat tercapai.

10
"Steady" melihat "Compliance" sebagai orang yang sangat
tergantung, suka menghindar, defensif, terlalu fokus detil dan terlalu hati-hati.
Mereka berdua sama-sama tidak terburu-buru, tidak ingin mengambil peran
dan membuat keputusan. Bagaimanapun kadang-kadang menerjemahkan
sikap dingin "Compliance" sebagai penolakan. Kecenderungan subyek
membangun hubungan terlalu cepat bagi mereka.
Bergeraklah lebih lambat lagi dari yang subyek pikir ia bisa;
menggunakan kesabaran yang merupakan kepribadiannya. Ketika
menyajikan fakta dalam diskusi, lakukan dengan jelas dan terorganisir. Selalu
siap berdiskusi, dan beri kesempatan "Compliance" mengungkapkan
keraguannya dan buat keputusan sampai mereka mempertimbangkan
seluruhnya; jadi sediakan waktu yang cukup baginya untuk memberikan
pertimbangan-pertimbangan.

2.6 KONSEP TEORI DISC


Kepribadian berdasarkan profil DISC adalah perilaku yang didasarkan dari
stimulus dan respon dimana setiap orang akan berperilaku berbeda terhadap respon
yang didapat. Perilaku adalah jumlah dari gabungan berbagai respon yang
dilakukan dari beragam stimulus yang diberikan. Dasar teori DISC adalah biasa
disebut Biaxial Model atau model dua sumbu (axis) perilaku, merupakan
pergerakan satu sumbu dengan sumbu lain mengenai perilaku yang saling
berlawanan. Dua sumbu tersebut merupakan sifat yang saling berlawanan. Dua
sumbu yang saling berlawanan pada tes DISC ini digunakan yaitu antara
Assertiveness dan Receptiveness dan antara Openness dan Control.

11
Gambar 2.1Biaxial Model DISC

2.6.1 Model Sumbu Perilaku Assertive-Receptiveness


1. Assertiveness
Sifat orang yang terbuka (proaktif) dan dapat langsung mengemukakan
keterbukaan diri. Berkecenderungan untuk memimpin daripada
mengikuti dan serta merta dapat bertindak apabila memungkinkan. Tipe
asertif akan cepat merasa mendapat kesempatan yang tidak boleh disia-
siakan, mandiri dalam bertindak, cenderung memberi perintah daripada
melakukan sendiri. Lebih memberikan instruksi dibandingkan
kerjasama.
2. Receptiveness
Sifat yang menunjukkan kesabaran dan kehatihatian, cenderung
menghindari resiko dan jarang bertindak tergesa-gesa apabila masih
memungkinkan. Menghindari perubahan dan kejutan, lebih memilih
ketenangan dan situasi yang dapat diperkirakan.

2.6.2 Model Sumbu Perilaku Openness-Control


1. Openness
Sifat model DISC untuk mengukur sikap sosial, pendekatan yang
berbeda terhadap interaksi dengan orang lain. Openness adalah orang
yang sangat terbuka, ramah, bersahabat. Mudah mengekspresikan diri
dan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan orang lain. Orang yang

12
terbuka dapat bekerja pada situasi kerja yang sangat emosional dengan
mengekspresikan perasaan.
2. Control
Control adalah sifat sebaliknya dimana menggunakan dasar rasio di atas
perasaannya. Pendekatan kepada orang lain lebih menggunakan ide
sendiri dibandingkan dengan gaya dari orang lain. Sifat ditunjukkan
dengan ketidakpercayaan, curiga, tidak mudah menunjukkan perasaan
kepada orang lain.

2.6.3 Biaxial Model DISC


Dua kutub yang saling berbeda adalah dasar dari profil DISC yang
dikembangkan. Pada tiap sumbu yang saling berdekatan menunjukkan karakteristik
dari setiap elemen dari tes DISC. Pada aspek Dominance seperti contoh merupakan
pendekatan antara sifat Assertiveness dan Control. Pada setiap sumbu antara
Assertiveness-Receptiveness dan Openness-Control terdapat area-area yang dapat
didefinisikan secara lebih jelas melalui berbagai karakteristik yang dapat
didefinisikan sebagai berikut:
a. Driver, area paling kiri-atas antara perilaku Assertiveness dan Control.
Menunjukkan faktor Dominance dari konsep DISC yang diterangkan sebagai
pengarah dengan menunjukkan karakteristik orang yang bermotivasi tinggi
untuk berhasil dengan sifat-sifat kompetitif terhadap orang lain.
b. Communicator, area paling kanan-atas kombinasi dari perilaku Assertiveness
dan Openness dan pada konsep DISC diistilahkan Influence. Tipe orang seperti
ni adalah komunikatif dan bersifat sosial. Akrab dan terbuka dengan orang lain
dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
c. Planner, area paling kanan-bawah digambarkan sebagai steadiness dengan
karakteristik khusus adalah kesabaran, bertahan pada sikap atau nilai, tidak
menyukai perubahan drastis, membutuhkan waktu untuk merencanakan dengan
kehati-hatian.
d. Analyst, area paling kiri-bawah diistilahkan sebagai compliance. Analyst
diterangkan sebagai berwawasan, berupaya mengetahui. Gabungan antara

13
terkontrol dan kesiapan menunjukkan pribadi yang teratur, sebisa mungkin
mengikuti aturan. Kecenderungan pada ketepatan dan kejelasan.

2.7 KETERBATASAN DAN KEUNTUNGAN DISC


2.7.1. Keterbatasan
Keterbatasan DISC adalah tidak dapat memberikan gambaran
keterampilan (skills) dan tingkat pengetahuan (knowledge) seseorang.
Contoh, alat ini dapat menyimpulkan bahwa seseorang akan sangat cocok
secara perilaku dan tempramen sebagai akuntan, akan tetapi tidak dapat
menilai apakah orang itu memiliki keterampilan yang cukup untuk
menjalankan peran atau tugasnya dengan baik.

2.7.2. Keuntungan
Keuntungan DISC adalah jika batere test yang lengkap sering
berisi ratusan pertanyaan, dan membutuhkan waktu lama dalam
melengkapinya, kuesioner DISC hanya berisi dua puluh empat
pertanyaan, dan dapat diselesaikan dalam waktu hanya lima belas menit
atau bahkan kurang. Keuntungan lainnya ada pada interpretasinya; pada
test lengkap merupakan hasil pekerjaan para ahli atau expert-nya, hasil
DISC dapat dikerjakan dengan menggunakan suatu software dan dapat
dikerjakan dengan otomatisasi, dengan demikian waktu pelaporan yang
dibutuhkan juga akan jauh lebih cepat.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Alat tes DISC adalah sebuah alat untuk memahami tipe tipe perilaku dan gaya
kepribadian, yang pertama kali dikembangkan oleh William Moulton Marston.
Dalam penerapannya di dunia bisnis dan usaha, alat ini telah membuka wawasan
dan pemikiran, baik secara professional maupun secara personal.
Organisasi menggunakan alat penilaian DISC dalam upaya pelatihan dan
pembinaan mereka sebagai strategi peningkatan kinerja. Manfaat yang paling
penting dari hasil model DISC dari membantu individu memahami diri sendiri dan
orang lain yang lebih baik. Organisasi kemudian menggunakan model DISC untuk
mencapai hasil sebagai berikut:
1. Meningkatkan kerjasama dan mengurangi konflik
2. Membangun hasilyang memproduksi tim; dan
3. Mengembangkan pelatih dan manajer yang efektif.

Mengetahui gaya perilaku inti seseorang akan memungkinkan Anda untuk


membantu memprediksi bagaimana orang akan berperilaku dalam situasi satu-
lawan-satu dan tim. Ini juga akan secara dramatis meningkatkan kemampuan Anda
untuk berkomunikasi dengan setiap orang.
Model DISC perilaku manusia mengkategorikan perilaku dapat diamati
menjadi empat kelompok:
1. Dominance : Bagaimana kita menghadapi tantangan dan masalah.
2. Influence : Bagaimana kita mempengaruhi orang terhadap pemikiran kita
sendiri.
3. Steadiness : Bagaimana kita menanggapi laju lingkungan.
4. Compliance : Bagaimana menghadapi aturan dan prosedur yang ditetapkan
oleh orang lain.

Semua orang menggunakan beberapa kombinasi dari perilaku ini untuk


menciptakan hasil yang mereka inginkan. Beberapa perilaku menciptakan hasil

15
tertentu lebih efektif daripada yang lain. DISC tidak mendefinisikan perilaku benar
atau salah. Ini hanya membantu mengungkapkan bagaimana individu secara
naluriah lebih memilih untuk berperilaku ketika dihadapkan dengan konflik atau
ditantang oleh lingkungan; bagaimana mereka lebih memilih untuk menunjukkan
emosi mereka, bereaksi terhadap perubahan, atau mengakomodasi orang atau
situasi lain.

16
DAFTAR PUSTAKA

Izzati, Faradina. 2014. Makalah DISC B. Diakses dari


https://www.academia.edu/17091758/Makalah_DISC_B, pada 25
Desember 2019.

Putra, RFP. 2016. BAB II Landasan Teori, Diakses dari


https://media.neliti.com/media/publications/66126-ID-gambaran-
kepribadian-berdasarkan-tes-dis.pdf, pada 25 Desember 2019

Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
2019. MODUL MENGENAL DIRI SENDIRI DAN KEPRIBADIAN ORANG
LAIN DENGAN METODE DISC, Diakses dari
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2019/12/70795_Men
genal_Diri_Sendiri___To_Know_Yourself_.pdf, pada 23 Desember 2019

Goni, CKE. 2016. Jurnal e-Biomedik (eBm) Volume 4 Nomor 2 Tentang Gambaran
kepribadian berdasarkan tes Disc mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado semester 1 tahun 2016, Diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/66126-ID-gambaran-
kepribadian-berdasarkan-tes-dis.pdf , pada 23 Desember 2019

Lover Psychology. Tipe Kepribadian Manusia Tes DISC. Diakses dari


https://www.academia.edu/8654252/Tipe_Kepribadian_Manusia_Menurut
_Tes_DISC, pada 23 Desember 2019

17

Anda mungkin juga menyukai