Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL PERTAMA

1. Judul PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM


PROSES PEMBELAJARAN

2. Jurnal JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

3. Download https://google.scholar.ac.idhttp://jurnal.um-
tapsel.ac.id/index.php/ nusantara/article/viewfile/94/94

4. Volume -

5. Tahun 2019

6. Penulis Novi Irwan Nahar

7. Reviewer KANIA SILVANY BR LUBIS

8. Tanggal 25 MARET 2020

9. Abstrak Penelitian

- Tujuan Penelitian Bertujuan untuk melihat apakah teori belajar behavioristik lebih
memfokuskan untuk mengembangkan tingkah laku siswa ke arah
yang lebih baik.
- Subjek Penelitian SISWA

10. Pendahuluan

- Latar Belakang dan Teori belajar merupakan gabungan prinsip yang saling
Teori berhubungan dan penjelasan atas sejumlah fakta serta penemuan
yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Teori belajar
behavioristik melihat belajar merupakan perubahan tingkah laku.
Seseorang telah dianggap belajar apabila mampu menunjukkan
perubahan tingkah laku. Pandangan behavioristik mengakui
pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus, dan
keluaran atau output yang berupa respons. Teori belajar
behavioristik menekankan kajiannya pada pembentukan tingkah
laku yang berdasarkan hubungan antara stimulus dengan respon
yang bias diamati dan tidak menghubungkan dengan kesadaran
maupun konstruksimental. Teori belajar behavioristik
berlawanan dengan teori kognitif yang mengemukakan bahwa
proses belajar merupakan proses mental yang tidak diamati
secara kasat mata. Teori belajar behavioristik sangat
menekankan pada hasil belajar, yaitu adanya perubahan perilaku
yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret.Hasil
belajar diperoleh dari proses penguatan atas respons yang
muncul terhadap lingkungan belajar, baik yang internal maupun
eksternal. dalam diri seseorang yang sedang belajar tidak dapat
disaksikan dengan jelas, tetapi dapat dilihat dari gejala-gejala
perubahan perilaku. Teori belajar yang menekankan terhadap
perubahan perilaku siswa adalah teori belajar behavioristik. Di
lihat dari pengertiannya teori belajar behavioristik merupakan
suatu teori psikologi yang berfokus pada prilaku nyata dan tidak
terkait dengan hubungan kesadaran atau konstruksi mental. Ciri
utama teori belajar behavioristik adalah guru bersikap otoriter
dan sebagai agen induktrinasi dan propaganda dan sebagai
pengendali masukan prilaku

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang


perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini
berkembang menjadi aliranpsikologi belajar yang berpengaruh
terhadap arah pengembangan dan praktik pendidikan serta
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran
ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai
hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan
stimulus-responsnya mendudukkan siswa yang belajarsebagai
individu yang pasif. Respons atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata.
Munculnyaperilakuakan semakin kuat bila diberikan penguatan
dan akan menghilang bila dikenai hukuman (Rusli dan Kholik,
2013) Behaviorisme adalah suatu studi tentang kelakuan
manusia. Timbulnya aliran ini disebabkan oleh adanya rasa tidak
puas terhadap teori psikologi daya dan teori mental state. Teori
belajar behavioristik adalah sebuah aliran dalam teori belajar
yang sangat menekankan pada perlunya tingkah laku (behavior)
yang dapat diamati.

Teori belajar behavioristik melihat semua tingkah laku manusia


dapat ditelusuri dari bentuk refleks.Dalam psikologi teori belajar
behavioristik disebut juga dengan teori pembelajaran yang
didasarkan pada tingkah laku yang diperoleh dari pengkondisian
lingkungan.Pengkondisian terjadi melalui interaksi dengan
lingkungan. Hal ini dilihat

secara sistematis dapat diamati dengan tidak


mempertimbangkan keseluruhan. Teori belajar behavioristik
menekankan terbentuknya perilaku terlihat sebagai hasil
belajar.Teori belajar behavioristik dengan model hubungan
stimulus respons, menekankan siswa yang belajar sebagai
individu yang pasif. Munculnya perilaku siswa yang kuat apabila
diberikan penguatan dan akanmenghilang jika dikenai hukuman
(Nasution, 2006:66).Teori belajar behavioristik berpengaruh
terhadap masalah belajar, karena belajar ditafsirkan sebagai
latihan
Reviewer Teori belajar behavioristik sangat menekankan pada hasil
belajar, yaitu adanya perubahan perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dinilai secara konkret.Hasil belajar diperoleh dari
proses penguatan atas respons yang muncul terhadap lingkungan
belajar, baik yang internal maupun eksternal. dalam diri
seseorang yang sedang belajar tidak dapat disaksikan dengan
jelas, tetapi dapat dilihat dari gejala-gejala perubahan perilaku.
Teori belajar yang menekankan terhadap perubahan perilaku
siswa adalah teori belajar behavioristik. Di lihat dari
pengertiannya teori belajar behavioristik merupakan suatu teori
psikologi yang berfokus pada prilaku nyata dan tidak terkait
dengan hubungan kesadaran atau konstruksi mental. Ciri utama
teori belajar behavioristik adalah guru bersikap otoriter dan
sebagai agen induktrinasi dan propaganda dan sebagai
pengendali masukan prilaku

11. Metode Penelitian

- Langkah Penelitian Melakukan metode observasi dengan melihat dan


memperhatikan langsung tingkah laku dari para siswa

Reviewer Penelitian ini menggunakan metode penelitian experiment semu


(quasi experiment) dimana, subjek secara alami telah terbentuk
dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact group),
seperti siswa dalam satu kelas.

- Hasil Penelitian Teori belajar behavioristik berpengaruh terhadap masalah


belajar, karena belajar ditafsirkan sebagai latihan-latihan
untukpembentukan hubungan antara stimulus dan respons.
Dengan memberikan rangsangan ,siswa akan bereaksi dan
menanggapi rangsangan tersebut. Oleh sebab itu, belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons.
Seseorang dianggap telah belajar jika dapat menunjukkan
perubahan perilakunya. Teori belajar behavioristik cenderung
mengarahkan siswa untuk berfikir.

Analisis Jurnal Hasil penelitian dari jurnal tersebut dikatakan bahwa “Teori
belajar behavioristik menekankan pada perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon,
sedangkan belajar sebagai aktivitas yang menuntut siswa
mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari.
Fokus utama dalam teori belajar behavioristik adalah perilaku
yang terlihat dan penyebab luar yang menstimulasinya. Teori
belajar behavioristik berpengaruh terhadap masalah belajar,
karena belajar ditafsirkan sebagai latihan-latihan untuk
pembentukan hubungan antara stimulus dan respons. Dengan
memberikan rangsangan, siswa akan bereaksi dan menanggapi
rangsangan tersebut. Oleh sebab itu, belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang
dianggap telah belajar jika dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Teori belajar behavioristik cenderung mengarahkan
siswa untuk berfikir.”

Reviewer Kenapa teori behavioristik berpengaruh terhadap pendidikan dan


pembelajaran?

Dikarenakan aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku


yang tampak sebagai hasil belajar dan faktor lain yang dianggap
penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan
( reinforcement),bila penguatan ditambahkan positif maka
respon dikurangi atau dihilangkan.
Analisis Jurnal Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini
berkembang menjadi aliranpsikologi belajar yang berpengaruh
terhadap arah pengembangan dan praktik pendidikan serta
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran
ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai
hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan
stimulus-responsnya mendudukkan siswa yang belajarsebagai
individu yang pasif. Respons atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata.

Reviewer Teori belajar behavioristik menekankan terbentuknya perilaku


terlihat sebagai hasil belajar.Teori belajar behavioristik dengan
model hubungan stimulus respons, menekankan siswa yang
belajar sebagai individu yang pasif. Munculnya perilaku siswa
yang kuat apabila diberikan penguatan dan akan menghilang jika
dikenai hukuman.

12. Kekuatan Penelitian Dari aspek ruang lingkup isi artikel maka pada artikel
pertama yang berjudul “Penerapan Teori Belajar Behavioristik
Dalam Proses Pembelajaran” lebih rinci menjelaskan mengenai
teori belajar behavioristik. Karena di dalam journal selain
menjelaskan penerapan Teori Belajar Behavioristik dalam proses
pembelajaran, juga jelas di paparkan mengenai apa arti belajar
behavioristik.

13. Kelemahan Penelitian Penulis tidak menambah teori behavioristik dari para ahli

14. Kesimpulan Jurnal Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan
pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara
stimulus dan respon. Teori belajar behavioristik berpengaruh
terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang
dikenal dengan aliran- aliran behavioristik. Teori belajar
behavioristik dengan model hubungan stimulus-respons
mendudukkan siswa yang belajarsebagai individu yang
pasif.Respons atauperilaku tertentu dengan menggunakan
metode pelatihan atau pembiasaan. Menurutaliran-aliran
behavioristik, belajar pada hakikatnya adalah pembentukan
asosiasi antara kesan yang ditangkap panca indra dengan
kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus
dan respons. Hal yang paling penting dalam teori belajar
behavioristik adalah masukan dan keluaran yang berupa respons.

Revewer Dapat disimpulkan bahwa Penerapan Teori Belajar


Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran dan journal kedua
yang saya pakai yaitu Studi Kasus Penerapan Teori Belajar
Behavioristik Dalam Menumbuhkembangkan Perilaku

15. Saran Revewer Didalam kelebihan dari jurnal tersebut agar lebih dipertahankan
dan diperkuat lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih
diteliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.

ANALISIS JURNAL KEDUA

1. Judul STUDI KASUS PENERAPAN TEORI BELAJAR


BEHAVIORISTIK DALAM MENUMBUH
KEMBANGKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN
HIDUP SISWA DI SMKN 6 MALANG
2. Jurnal JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

3. Download https://google.scholar.ac.idhttp

4. Volume -

5. Tahun 2018

6. Penulis Bariyah Oktariska,Anselmus JE Toenlioe,Susilaningsih


7. Reviewer KANIA SILVANY BR LUBIS

8. Tanggal 25 MARET 2020

9. Abstrak
Penelitian

- Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini mendeskripsikan penerapan teori


belajar behavioristik dalam menumbuh kembangkan
perilaku peduli lingkungan hidup pada siswa.

- Subjek Penelitian Siswa Di SMKN 6 Malang

10 Pendahuluan
.

- Latar Belakang dan Dalam teori belajar behavioristik, manusia dipandang lebih
Teori kepada aspek jasmaniah dan sebagai makhluk hidup yang
pasif dikuasai oleh stimulus-stimulus yang ada di
lingkungannya. Ahli behaviorisme berpendapat bahwa
belajar adalah perubahan tingkah laku yang dialami oleh
individu sebagai hasil dari pengalaman dan peran
lingkungan. Menurut Sihkabuden (2012) behaviorisme
merupakan proses perubahan perilaku hasil pengalaman
yang relatif menetap hasil hubungan stimulus dan respons.

Tujuan belajar dari kacamata behaviorisme adalah


membentuk tingkah laku yang diinginkan dimana seseorang
dianggap telah belajar apabila mampu menunjukkan
perubahan tingkah laku. Teori behavioristik sampai saat ini
banyak diterapkan dalam praktik pendidikan di Indonesia,
dari usia dini hingga perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan
mudahnya penerapan teori ini untuk meningkatkan kualitas
siswa. Teori belajar behavioristik banyak diterapkan di
sekolah-sekolah dengan tujuan membentuk siswa untuk
berperilaku baik. Penelitian ini mengkaji persoalan upaya
sekolah dalam menumbuhkembangkan perilaku peduli
lingkungan hidup. Salah satu bentuk perilaku peduli
lingkungan hidup tercermin pada sumber daya manusia
yang bersih dan berkualitas baik secara fisik, mental,
maupun sosial. Saat ini berbagai lembaga telah melakukan
berbagai upaya yang berkaitan dengan pengelolaan dan
pelestarian lingkungan hidup.

Reviewer Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang


perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori
ini berkembang menjadi aliranpsikologi belajar yang
berpengaruh terhadap arah pengembangan dan praktik
pendidikan serta pembelajaran yang dikenal sebagai aliran
behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya
perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori
behavioristik dengan model hubungan stimulus-responsnya
mendudukkan siswa yang belajarsebagai individu yang
pasif. Respons atau perilaku tertentu dengan menggunakan
metode pelatihan atau pembiasaan semata.
Munculnyaperilakuakan semakin kuat bila diberikan
penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman
(Rusli dan Kholik, 2013) Behaviorisme adalah suatu studi
tentang kelakuan manusia. Timbulnya aliran ini disebabkan
oleh adanya rasa tidak puas terhadap teori psikologi daya
dan teori mental state. Teori belajar behavioristik adalah
sebuah aliran dalam teori belajar yang sangat menekankan
pada perlunya tingkah laku (behavior) yang dapat
diamati.Teori belajar behavioristik melihat semua tingkah
laku manusia dapat ditelusuri dari bentuk refleks.Dalam
psikologi teori belajar behavioristik disebut juga dengan
teori pembelajaran yang didasarkan pada tingkah laku yang
diperoleh dari pengkondisian lingkungan.Pengkondisian
terjadi melalui interaksi dengan lingkungan. Hal ini dilihat
secara sistematis dapat diamati dengan tidak
mempertimbangkan keseluruhan. Teori belajar
behavioristik menekankan terbentuknya perilaku terlihat
sebagai hasil belajar.Teori belajar behavioristik dengan
model hubungan stimulus respons, menekankan siswa yang
belajar sebagai individu yang pasif. Munculnya perilaku
siswa yang kuat apabila diberikan penguatan dan
akanmenghilang jika dikenai hukuman (Nasution,
2006:66).Teori belajar behavioristik berpengaruh terhadap
masalah belajar, karena belajar ditafsirkan sebagai latihan-
latihan untuk pembentukan hubungan antara stimulus dan
respons.

11 Metode
. Penelitian

- Langkah Penelitian Data penelitian dikumpulkan dengan teknik observasi,


wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui (3)
tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, display data, dan
perumusan kesimpulan

Reviewer Penelitian ini menggunakan metode penelitian experiment


semu (quasi experiment) dimana, subjek secara alami telah
terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed
intact group), seperti siswa dalam satu kelas

- Hasil Penelitian

11 Analisis Jurnal Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis


. dan terarah yang dilaksanakan oleh pemerintah ataupun
dalam rangka kerjasama dengan masyarakat supaya
tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Berdasarkan temuan penelitian dari lokasi
penelitian dapat dikemukakan bahwa pembina lingkungan,
staf TU, dan guru memberikan stimulus disertai dengan
penguatan dalam menumbuhkembangkan perilaku peduli
lingkungan hidup pada siswa. Kata stimulus dapat berarti
rangsangan. Menurut Soemanto (1990) stimulus belajar
adalah segala hal di luar individu yang dapat merangsang
untuk mengadakan reaksi atau perbuatan
belajar.Berdasarkan temuan penelitian dari lokasi penelitian
dapat dikemukakan bahwa pembina lingkungan, staf TU,
dan guru memberikan stimulus disertai dengan penguatan
pada program bank sampah sekolah dan siswa menunjukkan
respons dari stimulus tersebut

Reviewer  Program merupakan kumpulan kegiatan nyata,


sistematis dan terarah yang dilaksanakan oleh
pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan
masyarakat supaya tercapainya tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan sebelumnya (Pramono,
2011:45). Sehingga program sekolah dapat dimaknai
sebagai rancangan kegiatan yang dijalankan sekolah
dalam rangka mencapai visi dan misi sekolah.
Temuan penelitian dari lokasi penelitian tentang
program sekolah yang mengandung muatan dalam
menumbuhkembangkan perilaku peduli lingkungan
hidup pada siswa adalah program eco-mapping,
program bank sampah sekolah, dan program jumat
bersih, dimana penelitian ini lebih fokus pada
program bank sampah.

 Berdasarkan temuan penelitian dari lokasi penelitian


dapat dikemukakan bahwa pembina lingkungan, staf
TU, dan guru memberikan stimulus disertai dengan
penguatan pada program bank sampah sekolah dan
siswa menunjukkan respons dari stimulus tersebut.
Selanjutnya dikemukakan hasil dari stimulus yang
diberikan oleh personil sekolah. Hasil adalah sesuatu
yang diadakan oleh usaha (KBBI, 2017). Teori
belajar behavioristik menganggap bahwa yang
dinamakan belajar adalah perubah tingkah laku.
Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu jika dapat
menunjukkan perubahan perilaku tersebut
(Mukminan (1997:23). Sekolah menjadi salah satu
tempat perubahan perilaku karena sebagian waktu
dari siswa dihabiskan di sekolah.

Analisis Jurnal usaha sekolah dalam menumbuhkembangkan perilaku


peduli lingkungan hidup pada siswa dilakukan dengan
mengadakan program yang mendukung usaha sekolah
dalam mewujudkan visi misi sekolah berupa program eco-
mapping, program bank sampah sekolah, dan program jumat
bersih.

Reviewer program sekolah dapat dimaknai sebagai rancangan kegiatan


yang dijalankan sekolah dalam rangka mencapai visi dan
misi sekolah. Temuan penelitian dari lokasi penelitian
tentang program sekolah yang mengandung muatan dalam
menumbuhkembangkan perilaku peduli lingkungan hidup
pada siswa

12 Kekuatan journal kedua yang berjudul “Studi Kasus Penerapan Teori


. Penelitian Belajar Behavioristik Dalam Menumbuhkembangkan
Perilaku Peduli Lingkungan Hidup Siswa Di SMKN 6
Malang” menjelaskan bahwa Dalam teori belajar
behavioristik, manusia dipandang lebih kepada aspek
jasmaniah dan sebagai makhluk hidup yang pasif dikuasai
oleh stimulus-stimulus yang ada di lingkungannya.
Behaviorisme merupakan proses perubahan perilaku hasil
pengalaman yang relatif menetap hasil hubungan stimulus
dan respons.

13 Kelemahan mengunakan abstrak bahasa indonesia sehingga orang luar


. Penelitian akan sulit mengerti isi dari jurnal tersebut, jurnal akan lebih
baik jika abstraknya dibuat dalam bahasa Indonesia, dan
juga bahasa Inggris sehingga siapa pun itu baik orang
indonesia maupun orang luar akan dapat memahami isi dari
jurnal dengan melihat abstrak jurnal tersebut.

14 Kesimpulan Berdasarkan hasil paparan data dan temuan penelitian


. Jurnal mengenai Penerapan Teknik Belajar Behavioristik dalam
Menumbuhkembangkan Perilaku Peduli Lingkungan Hidup
Siswa di SMKN 6 Malang yang dilaksanakan melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
menyimpulkan bahwa usaha sekolah dalam
menumbuhkembangkan perilaku peduli lingkungan hidup
pada siswa dilakukan dengan mengadakan program yang
mendukung usaha sekolah dalam mewujudkan visi misi
sekolah berupa program eco-mapping, program bank
sampah sekolah, dan program jumat bersih.Program-
program tersebut dilaksanakan sekolah secara terus menerus
dan sistematis agar tujuan yang diharapkan berupa
perubahan perilaku serta tumbuhkembang siswa sesuai
dengan harapan sekolah. Belajar menurut pandangan
behavioristik adalah membentuk perilaku yang diinginkan
melalui stimulus dari lingkungan dan disertai dengan
penguatan. Stimulus yang diberikan oleh personil sekolah
pada program pelestarian lingkungan meliputi pemberian
contoh, nasihat, peringatan, dan hadiah. Pemberian reward
(hadiah) bertujuan agar perilaku peduli lingkungan hidup
tersebut terus berulang dan memotivasi perilaku tersebut
agarsesuai yang diharapkan.

Revewer Dapat disimpulkan bahwa Penerapan Teori Belajar


Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran dan journal kedua
yang saya pakai yaitu Studi Kasus Penerapan Teori Belajar
Behavioristik Dalam Menumbuhkembangkan Perilaku

15 Saran Revewer Didalam kelebihan dari jurnal tersebut agar lebih


. dipertahankan dan diperkuat lagi, dan mengenai kekurangan
jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang
lebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai