Anda di halaman 1dari 4

I

Esai Penerapan prinsip-prinsip Neurosains dan Psikologi Kognitif

dalam kehidupan sehari-hari

“Pendekatan Neurosains untuk Anak usia dini di lingkungan sosial”

Disusun oleh : Anggreyna Yohana Tjolly (802018217)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2020
II

BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Usia dini merupakan saat dimana Anak menyenangi hampir samua hal, tetapi juga

sering berubah pikiran dan meyakini bahwa dia bisa untuk melakukan hal tersebut. Seperti

saat kita masih kecil, kita ingin menjadi seorang Guru tetapi saat melihat orang lain ingin

menjadi Dokter maka kitapun akan berkeinginan menjadi itu juga. Hal ini berarti bahwa cara

berfikir dan pengambilan keputusan Anak juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Oleh

sebab itu perlu adanya pengawasan dan bimbingan dari Orang tua ataupun orang terdekat,

selain itu juga membuat Orang tua untuk lebih mengenal dan memahami Anak.
III

BAB II

Pembahasan

Setiap anak dilahirkan dengan keunikan dan juga ciri khasnya masing-masing. Selain

daripada itu, tidak bisa dipungkiri bahwa lingkungan dan orang-orang terdekat turut

memengaruhi tumbuh kembang anak. Bagaimana dia mengambil keputusan, mempersepsikan

sesuatu, sampai dengan meniru apa yang orang lain lakukan atau bicarakan. Pada masa ini

Anak-anak mudah untuk diarahkan dan dibimbing menjadi Anak yang baik.

Didikan dan pengajaran yang dilakukan Orang tua ataupun orang terdekat menjadi

salah satu bagian penting dalam perkembangan anak ketika nantinya dia diperhadapkan

kepada dunia luar. Karena itulah orang terdekat harus benar-benar mengenal anak dan

diharapkan dapat membangun raport yang baik, karena dengan hal itulah anak dapat

mempercayai dan merasa aman ketika bersama dengan orang terdekatnya. Sebelum

diperhadapkan dengan dunia luar tanpa keterlibatan orang tua, potensi-potensi yang ada

dalam diri anak harus dikembangkan dengan bantuan orang tua atau orang terdekat. Seperti

kognitif, bahasa, moral, keagamaan, dan hal penting lainnya. Alasan dilakukan karena hal-hal

ini akan mempengaruhi anak dimasa yang akan datang.

Dalam mengembangkan semua potensi tersebut, anak diperlukan dapat melakukan

gerak. Sehingga tugas untuk orang terdekat juga adalah melatih keseimbangan dan kekuatan

tubuh anak, agar dapat melakukan hal-hal yang diinginkan dan berbaur dalam lingkungan

sosial. Ketika orang tua atau orang terdekat memberi pengajaran kepada anak atau

menunjukan perilaku-perilaku, anak akan menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang dapat

ditiru atau modeling. Hal ini sesuai dengan Teori dari Albert Bandura, yaitu modeling atas

apa yang diajarkan atau ditunjukan oleh orang dewasa kepada anak-anak. Sehingga

diharapkan kita dapat melakukan atau menunjukan sesuatu yang baik dan benar kepada anak.
IV

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Dalam melakukan sesuatu, anak membutuhkan pengajaran terlebih dahulu dari orang

tua atau orang terdekat. Hal ini dilakukan supaya anak bisa diarahkan dengan lebih baik. Apa

yang diajarkan dan diberikan kepada anak akan selalu dia ingat dan dapat dipraktekan

kapanpun dan dimanapun dia inginkan. Jika yang diajarkan adalah hal yang salah, anak bisa

saja mempraktekan hal tersebut. Sehingga semua yang diajarkan dapat memengaruhi kualitas

diri anak.

Daftar Pustaka

Holis Ade (2016). Belajar Melalui Bermain untuk Pengembangan Kreativitas dan Kognitif

Anak Usia Dini. Universitas Garut, Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan., Vol. 09;

No. 01 1-15.

Tantowie T., Aljauharie (2014), pengembangan model pembelajaran berbasis neurosains

untuk meningkatkan karakter kreatif, kerja keras dan rasa ingin tahu., Kementrian

Agama RI UIN Sunan Kalijaga Program Pascasarjana Yogyakarta. 1-179.

Trismanto M., Sri Setyowati (2018). Implementasi Pembelajaran Neurosains dalam

Menstimulasi Kemampuan Fisik Motorik Anak di RA Insan KAMIL Sidoarjo. Jurnal

PAUD Teratai Vol. 07 (01), 1-8.

Anda mungkin juga menyukai