Anda di halaman 1dari 27

KETERTARIKAN REMAJA TERHADAP KOMUNITAS PUNK

Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah


UIN Sultan Syarif Kasim Riau
email: almayulianti@rocketmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketertarikan remaja terhadap komunitas


punk. Metode kualitatif dengan wawancara, observasi dan dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan data dengan melibatkan enam responden dari komunitas the
oi atau street punk dan skinhead. Hasil penelitian menunjukkan faktor internal dan
eksternal dimana faktor internal terkait dengan kebutuhan akan kebebasan,
eksistensi, adanya krisis identitas diri dan saling mempengaruhi. Sementara faktor
eksternal adalah ketidakharmonisan hubungan remaja dengan keluarga, pengaruh
teman sebaya dan kegemaran terhadap music rock punk dan dandanan ala punk.

Kata kunci: kelompok sosial, remaja, anggota komunitas punk

Abstract

This research aims to study the teenagers interest toward punk community.
Having qualitative method with interview, observation, and documentation, this
research involved six respondents from the oi and skinhead community. Result
shows internal and external factors in which internal factors are need for
freedom, need for existence, identity crisis and influencing each others.
Meanwhile external factors are unharmonious relationship with their family, peer
influence and interest toward rock punk musi and punk make up.

Keywords : social group, teenagers, punk community member

sebab itu, mereka menciptakan perlawanan


PENDAHULUAN yang hebat dengan realisasi musik, gaya
Krisis antara identitas dengan hidup, komunitas dan kebudayaan sendiri
kekacauan identitas mencapai puncaknya (Widya, 2010:12).
pada tahap remaja ini, termasuk remaja Punk merupakan suatu fenomena
yang tergabung dalam komunitas Punk. budaya yang bersifat subaltern yang
Punk adalah perilaku yang lahir dari sifat memberikan suatu identitas baru bagi
melawan, tidak puas hati, marah dan benci sekelompok kaum muda, mereka berusaha
pada sesuatu yang tidak pada tempatnya mencari suatu wadah baru yang dapat
(sosial, ekonomi, politik dan budaya) menampung segala aktifitas dan ekspresi-
terutama terhadap tindakan yang menin- nya sebagai proses pencarian identitas
das. Penganut punk mewujudkan itu ke dirinya, yang dalam hal ini sekaligus
dalam musik dan pakaian. Mereka hidup sebagai media perlawanan terhadap berba-
bebas tapi tetap bertanggung jawab pada gai aturan dan norma-norma yang terdapat
setiap pemikiran dan tindakannya. Oleh dalam sistem negara, masyarakat dan bah-

833
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

kan keluarga. Hal tersebut tercermin belakang pasar pusat ramayana. biasanya
melalui penampilan mereka yang sangat setiap dua bulan sekali mereka nge-street
kontradiktif dengan cara berpakaian ma- (jalan-jalan) ke berbagai daerah dengan
syarakat umum, sehingga menimbulkan tujuan berkumpul dengan scene-nan yang
kecurigaan besar bagi setiap orang yang ada di daerah tersebut. Dengan berkunjung
memandang mereka (Wahyudi, 2006:10). seperti ini dapat menambah erat persau-
Jumlah anak punk di Indonesia daraan mereka dan setiap bulan mereka
memang tidak banyak, tetapi ketika mengadakan konser musik punk di ber-
mereka terjun ke jalanan, setiap mata bagai daerah.
tertarik untuk melirik gaya rambutnya Berbagai permasalahan yang me-
yang Mohawk dengan warna-warna terang latarbelakangi anak-anak punk sebelum
yang mencolok. Selain itu atribut rantai mereka memilih untuk menjadi atau ber-
yang tergantung di saku celana, sepatu gabung dalam komunitas anak punk
boots, kaos hitam, jaket kulit penuh badge tergambar dari hasil wawancara peneliti
atau peniti, serta gelang berbahan kulit besi terhadap beberapa anak punk pada tanggal
seperti paku yang terdapat di sekelilingnya 8 Mei 2011 dari pukul 11.00 hingga 17.30
yang menghiasi pergelangan tangannya WIB. An salah seorang remaja putri
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari mengatakan kepada peneliti:
busana mereka. Begitu juga dengan celana “aku udah lama masuk komunitas
jeans super ketat yang dipadukan dengan punk, yaitu sejak ibuk aku meninggal
baju lusuh, membuat image yang buruk dan bapak aku kawin lagi. Sejak itulah
terhadap anak punk yang anti sosial keluarga kami hancur. Aku ga
(Widya, 2010:14). dibolehin main sama teman-teman
Kebanyakan anak-anak punk, sebe- aku. Marahlah aku, trus aku di usir
lum mereka memilih punk sebagai ideo- dari rumah sama bapak. Ibu tiri aku
loginya mereka sangat bingung dalam sebenarnya menahan agar aku ga
menjalani kehidupan karena mereka mera- pergi, tapi aku tolak dia. Aku bilang
sa belum menemukan jati diri, apalagi sama bapak, aku ga akan pulang lagi
mereka tergolong kepada anak-anak yang walaupun bapak mati.”
bermasalah. Masalah yang pertama menu- Berbeda dengan An, Eg yang berasal
rut para pemerhati anak adalah berkaitan dari Jakarta dan sekarang menetap di
dengan dirinya sendiri. Mereka masih Pekanbaru mengatakan :
mencari jati dirinya dalam tahapan menuju “papa aku kerja di luar kota, mama
kedewasaan. Kurangnya kesiapan diri aku ibu rumah tangga tapi ga bisa
membuat mereka mengalami kebingungan ngurusin keluarga. Kakak dan abang
dalam mencari identitasnya. Masalah ke- udah pada nikah semua. Mereka ga
dua berkaitan dengan hubungan dengan pernah di rumah. Aku ga tau mau
keluarga mereka yang pada umumnya cerita sama siapa tentang masalah ku.
kurang harmonis. Mereka kurang men- Kalau papa pulang kerjanya marah
dapatkan perhatian dan kasih sayang dari terus. Pokoknya aku ga betah tinggal
keluarga, sebagai konsekuensinya mereka di rumah. Akhirnya aku coba-coba
mencari perhatian di lingkungan sosial main ke jalanan, eh..ternyata disini
(http://www.riaupos.com). aku benar-benar merasakan keluarga
Sehari-hari mereka bekerja sebagai yang utuh walaupun kami jarang
tukang sablon, pengamen, penjaga distro makan, semuanya di sini sama.
dan tukang parkir bahkan beberapa dari Semuanya satu keluarga. Aku ga akan
mereka ada yang masih aktif kuliah di rugi berteman dengan mereka, mereka
Universitas swasta di Pekanbaru. Saat semua adalah saudara aku.
malam hari mereka semua berkumpul di

834
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

Anak punk lain yang sempat peneliti bergabungnya inidividu ke dalam komu-
wawancara adalah Amk (nama samaran). nitas punk mereka merasakan seperti se-
Ia adalah salah seorang remaja punk yang buah keluarga yang utuh, saling berbagi
berasal dari kota Medan dan sekarang baik suka maupun duka, merasakan ke-
menetap di kota Pekanbaru. Ia mengata- hangatan yang tidak pernah didapat dalam
kan saat pertama kali bergabung dengan keluarga, merasa dilindungi, hidup bebas
komunitas ini karena situasi di dalam tanpa banyaknya aturan, pengalaman hidup
keluarganya tidak kondusif, ayahnya yang tidak akan pernah didapat dalam
bekerja sebagai buruh bangunan jarang keluarga, dan pemikiran yang lebih maju
pulang ke rumah dan ibunya sering ke luar ke depan dalam hidupnya.
malam. Ia mengatakan kepada peneliti : Dengan berbagai penilaian dan
“aku selalu berpindah-pindah tempat simbol-simbol yang melekat pada dirinya
tinggal. Ayah sama ibuk selalu serta rutinitas yang mereka lakukan, yang
bertengkar. Pernah sekali aku melerai menjadi pertanyaan sekarang adalah
mereka berkelahi, malah aku ditampar “apakah semua kondisi itu menjadi gaya
sama bapak. Aku diusir sama bapak. dan identitas diri mereka? Apakah mereka
Pernah bapak seminggu ga pulang merasa percaya diri dengan berbagai
aku liat ibuk dengan laki-laki lain. simbol yang melekat pada diri dan perilaku
Langsung aku ke tempat ibuk, mereka. Apakah semua yang ada pada diri
eh..malah aku di maki-maki sama mereka saat ini akan tetap mereka per-
ibuk. Akhirnya aku pergi dari rumah.. tahankan sebagai citra diri dari kepribadian
aku sama teman nyari kerja di mereka?”, “apakah penyebab mereka ter-
Pekanbaru. Ngamen di simpang tarik bergabung dengan komunitas punk?”
lampu mereah. Kenalanlah sama anak Inilah yang mendorong peneliti untuk
punk, diajaknya ke tempat scenan melakukan penelitian lebih mendalam
mereka. Aku merasa nyaman dan tentang anak-anak punk yang peneliti
aman bersama mereka. Hidup aku kemas dalam sebuah judul “ketertarikan
bebas dan ga tertekan lagi beda waktu remaja terhadap komunitas punk”
aku tinggal dengan orangtua dulu
Rumusan Masalah
.sampai sekarang aku ga pernah
nyesal bertemu dan berteman dengan Berdasarkan uraian di atas, maka
mereka. Walaupun sudah tua jiwa ku masalah utama dalam penelitian ini dapat
tetap punk.” dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana
SelainAmk, Ac seorang remaja punk remaja tertarik bergabung dengan komu-
juga mengatakan kepada peneliti mengapa nitas punk, faktor-faktor yang menyebab-
mereka ingin bergabung dengan komunitas kan mereka bergabung dengan punk dan
ini: punk sebagai identitas diri mereka?”
“bapak udah meninggal, Cuma ibu Tujuan Penelitian
sendiri yang besarin aku dan adik-
adik. Setiap hari ibu kerja, kasihan Penelitian ini bertujuan untuk me-
aku liatnya. Akhirnya aku pamit sama ngetahui bagaimana gambaran proses
ibuk untuk kerja. Ibuk bole-boleh aja ketertarikan remaja terhadap komunitas
asal bisa jaga diri. Ngamen aku di punk, sehingga memberikan wacana bagi
simpang lampu merah. Trus ketemu- masyarakat umum tentang budaya unik
lah aku sama anak-anak punk, diajak- yaitu punk, dan juga memberikan sum-
nya nge-street ke bengkulu sampe bangan bagi perkembangan ilmu psikologi
akhirnya aku bisa ada disini”. perkembangan dan sosial.
Berdasarkan petikan wawancara ter-
hadap anak-anak punk di atas maka dengan

835
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

A. kelompok social gotaan dan penyesuaian terhadap standar


kelompok. Keterpaduan kelompok dipe-
Johnson&johnson (dalam Sarwono
ngaruhi oleh hal-hal berikut Lott & lott
1999:5) merumuskan definisi kelompok
(dalam Sarwono 1999:89):
sebagai berikut sebuah kelompok adalah
1. hubungan yang relatif sukarela antara
dua individu atau lebih yang berinteraksi
orang-orang yang tidak terlalu jauh ber-
tatap muka (face to face interaction), yang
beda dalam hal-hal yang dapat men-
masing-masing menyadari keanggotaannya
jauhkan antarpribadi, seperti suku atau
dalam kelompok, masing-masing menya-
ras.
dari keberadaan orang lain yang juga ang-
2. Hubungan kerja sama atau kompetisi
gota kelompok dan masing-masing menya-
yang masih dalam batas-batas sesuai
dari saling ketergantungan dalam mencapai
norma
tujuan bersama.
3. Penerimaan oleh orang lain
Kelompok sosial merupakan sebuah
4. Adanya ancaman atau bahaya dari luar
gejala alamiah di dalam lingkaran kehi-
yang dihadapi bersama dan untuk
dupan manusia. Hal ini dapat dilihat dalam
mengatasinya tidak dapat mengandal-
perjalanan sejarahnya, dimana manusia
kan pada keterampilan atau kemampuan
saling keterkaitan dalam segi pemenuhan
seseorang saja
kebutuhan-kebutuhannya. Dari sinilah me-
5. Status yang homogen
reka terbentuk dalam sebuah kelompok-
6. Perilaku dan sifat-sifat pribadi yang
kelompok sosial yang mengiringi perjalan-
berguna untuk memenuhi fungsi kelom-
an hidupnya. (Kamto, 2004:51)
pok yang khusus
Proses pengelompokan sosial di
7. Sikap, nilai-nilai dan latar belakang
dalam perjalanan sejarahnya telah terben-
yang sama dam kepribadian-kepriba-
tuk melalui beberapa faktor, yaitu faktor
dian yang saling mengisi dan relevan
internal dan eksternal. Kelompok sosial
dengan eksistensi dan tujuan kelompok
yang terbentuk melalui pengaruh internal,
lahir dari sebuah kesadaran setiap individu B. Punk
untuk membangun sebuah kelompok da- 1. Pengertian Punk
Pengertian punk dalam
lam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
Philosophy of Punk, (Craig
yang tidak dapat terpenuhi secara indi-
O’hara, 1999 dalam Widya 2010:
vidual, seperti kebutuhan pertahanan dari
serangan kelompok lain. sedangkan penge- 118) disebutkan ada tiga.Yang
pertama, punk sebagai tren remaja
lompokan yang dipengaruhi oleh faktor
dalam fashion dan musik. Kedua,
eksternal lahir dari proses alamiah yang
punk sebagai pemula yang punya
tanpa melibatkan kehendak pada awal
keberanian memberontak, mem-
pengelompokannya. Seperti seorang bayi
perjuangkan kebebasan dan mela-
yang dilahirkan dalam sebuah kelompok
kukan perubahan. Ketiga, punk
tertentu dan dinobatkan oleh mereka
sebagai bentuk perlawanan yang
sebagai bagian dari kelompok. (Kamto,
luar biasa karena menciptakan
2004: 51).
musik, gaya hidup, komunitas
Menurut Festinger, Scachter & Black
dan kebudayaan sendiri.
(dalam Sarwono, 1999:88), keterpaduan
Punk merupakan sub-budaya
kelompok diawali oleh ketertarikan ter-
yang lahir di London, inggris.
hadap kelompok dan dilanjutkan dengan
Punk berasal dari kata “Public
interaksi sosial dan tujuan-tujuan pribadi
United Not Kingdom” yang berarti
yang menuntut saling ketergantungan. Pa-
kesatuan suatu masyrakat di luar
da gilirannya kekuatan-kekuatan di lapang-
kerajaan (Inggris). Pada awalnya,
an itu akan menimbulkan perilaku kelom-
punk adalah sebuah cabang dari
pok yang berupa kesinambungan keang-
836
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

musik rock yang digemari anak gaya hidup mereka adalah suatu
muda, kemudian berkembang kewajaran.
melalui perkumpulan anak muda
2. Jenis-Jenis Punk
yang tidak hanya menyukai jenis
musik rock tetapi juga mengusung Dalam dunia punk, terdapat
pandangan-pandangan tertentu beragam jenis punk yang mengu-
terkait kehidupan seperti politik, sung ideologi berbeda-beda. Ada
ekonomi, dan masalah sosial. yang cinta damai dengan men-
Punk berusaha menyindir jauhi segala bentuk kekerasan,
para penguasa dengan caranya adapula yang merasa bahwa suatu
sendiri, melalui lagu-lagu dengan tindakan langsung memang
musik dan lirik yang sederhana dibutuhkan agar pesan yang ingin
namun terkadang kasar, beat yang disampaikan benar-benar menda-
cepat dan menghentak. Selain pat perhatian dan didengarkan.
fashion yang dikenakan, tingkah Dan berikut adalah jenis-jenis
laku yang mereka perlihatkan punk (Widya 2010:54):
seperti potongan rambut Mohawk a. Anarcho punk
ala suku Indian, atau dipotong ala Anarcho punk termasuk salah
feathercut dan diwarnai dengan satu komunitas yang sangat
warna-warna yang terang, sepatu keras dan idealis dengan
boots, rantai dan spike, jaket kulit, ideologiyang mereka anut.
celana jeans ketat dan baju yang Dapat dikatakan mereka me-
lusuh. Ini sikap anti kemapanan, nutup diri dengan orang lain
dan anti sosial. Setiap aksesoris dan kekerasan sudah menjadi
yang dikenakan ada maknanya. bagian dari kehidupan mereka.
Misalnya sepatu boot yang dip- Tidak jarang mereka juga
akai melambangkan anti penin- terlibat bentrokan dengan se-
dasan. Gembok terkatup yang sama komunitas punk lainnya.
digantung di pinggang menunjuk- Karena menurutnya kekerasan
kan seorang ”Punkers” ingin ke- atau kerusakan adalah cara
bebasan. yang tepat untuk dapat diterima
Motto dari anak “Punk” itu, dalam mencapai perubahan
Equality atau persamaan hak, sosial.
D.I.Y (do it yourself) dan anti b. Crust punk
kapitalisme. “Aliran Punk lahir Anggota crust punk terkenal
karena adanya persamaan ter- berpenampilan kusut dan kri-
hadap jenis aliran musik Punk dan tikannya sangat pedas, mereka
adanya gejala perasaan yang tidak memilih hidup mengembara
puas dalam diri masing-masing. dan bermigrasi
Sehingga mereka mengubah gaya c. Glam punk
hidup dengan gaya hidup Punk Para anggota dari komunitas
(Widya 2010:65). ini merupakan para seniman
Di Indonesia, komunitas punk yang pengalaman sehari-
yang jumlahnya mayoritas dan harinya dituangkan sendiri
mendapat perhatian yang lebih dalam berbagai macam karya.
dari publik adalah anak punk yang Mereka menjauhi perselisihan
ada di jalanan. Pada umumnya, dengan sesama komunitas
anak-anak punk tersebut berpen- maupun orang lain.
dapat bahwa apa yang menjadi

837
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

d. Nazi punk jenis tarian tersendiri yang


Nazi punk merupakan minori- biasa mereka sebut dengan
tas terkecil di subkultur punk. skanking atau pogo.
Anggotanya berpaham ideologi
3. Ideologi yang terdapat dalam
nasionalis kulit putih yang erat
Punk
kaitannya dengan skinhead
kulit putih. a. DIY (Do it Yourself atau
e. The Oi melakukan sendiri)
Mereka biasanya tidur di Dengan menganut nilai
pinggir-pinggir jalan dan me- ini, punkers rela bekerja dan
ngamen. Mereka adalah aliran melakukan apa saja, menjadi
pekerja keras. Tetapi sering pengamen, tukang parkir,
membuat keonaran di berbagai buruh bangunan dan sebagai-
tempat. nya asal tidak berada dibawah
f. Queercore naungan atau perintah dari
Anggotanya terdiri dari orang- instasi-instasi yang menurut
orang yang pada umumnya mereka bekerja atas kontrol
“sakit’, yaitu para lesbian, kaum kapitalis.
homoseksual, biseksual dan b. Anarkisme
para transeksual Anarki tidak mendukung
g. Riot grrrl kekerasan karena dua alasan,
Riot grrrl sering mengangkat pertama adalah anarki untuk
isu-isu seperti pemerkosaan, eksis, tidak dapat diciptakan
kekerasan dalam rumah tangga, dengan cara menghancurkan
seksualitas dan pemberdayaan milik orang lain. kedua, anarki
perempuan. adalah sebuah bentuk pembe-
h. Scum punk basan diri kita sendiri, dengan
Scum punk menamakan tidak berarti pembatasan kebe-
anggotanya dengan sebutan basan orang lain dan kekerasan
straight edge scene. Mereka berarti menghancurkan atau
sangat peduli dengan kenya- menguasai secara paksa kebe-
manan, kebersihan, kebaikan basan orang lain. sesuatu yang
moral, kesehatan dan meng- akan dihancurkan oleh anarkis-
hargai diri sendiri juga orang me bukanlah orang-orangnya
lain. Mereka berusaha tidak tetapi adalah sistem peme-
mengkonsumsi zat-zat yang rintahan yang tidak adil dan
dapat merusak tubuh mereka. sistem kapitalis yang mengeks-
Hidup mereka hanya untuk hari ploitasikan seseorang untuk
ini, tidak terlalu memikirkan kepentingan orang lain.
masa depan. (http://id.wikipedia.org/wiki/an
i. Skate punk arki).
Dinamai skate punk karena c. Kebebasan
anggotanya gemar bermain Nilai-nilai kebebasan
skateboard. yang mereka yakini berbeda,
j. Ska punk ada yang menganut nilai
Ska punk merupakan gabungan kebebasan dari segi dandanan,
antara punk dengan music asal saling menghargai diantara
Jamaika yang biasa disebut mereka, sikap masa bodoh
reggae.Mereka juga memiliki terhadap lingkungannya dan

838
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

sebagainya. Banyak juga of identity, yaitu perasaan atau kesadaran


punkers yang masih sekolah akan jati dirinya. Berdasarkan perspektif
ataupun bekerja, kedua ling- psikologi mengenai remaja, apabila remaja
kungan sosial tersebut tidak dapat memperoleh pemahaman yang baik
mungkin memberikan kebe- tentang aspek pokok identitas dirinya
basan bagi mereka untuk seperti fisik, kemampuan intelektual,
mengekspresikan ideologi me- emosi, sikap dan nilai-nilai maka ia akan
reka. di saat mereka keluar dari siap berfungsi dalam pergaulannya yang
lingkungan sosial yang me- sehat dengan teman sebaya, keluarga dan
nurut mereka sangat mengikat masyarakat tanpa dibebani oleh perasaan
tersebut barulah mereka meng- cemas dan frustasi. Jika remaja berhasil
ekspresikan kebebasan mereka memahami diri maka ia akan memiliki
dengan berdandan ala punk, kepribadian yang sehat. Sebaliknya jika ia
nongkrong di scene dengan gagal maka dia akan mengalami
komunitasnya. kebingungan atau kekacauan. Suasana
kebingungan ini berdampak kurang baik
C. Anti kapitalisme
karena remaja kurang dapat menyesuaikan
Di dalam lirik-lirik punk secara diri baik terhadap dirinya maupun orang
terang-terangan mereka menentang lain.
kapitalisme, gaya mereka dalam Masa remaja dipandang juga sebagai
bermusik sangat menunjukkan bahwa periode berkembangnya kemampuan
mereka adalah para pemberontak. interpersonal. Oleh karena itu dorongan
D. Unity (kebersamaan) untuk berhubungan seksual dengan
keluarga (incestuous) dire press (ditekan),
Pada komunitas punk, mereka maka energi seksual itu dilepas untuk
sangat menjunjung tinggi nilai-nilai membentuk pengikatan cinta kasih. Dalam
kebersamaan. Mereka beranggapan proses ini, superego untuk sementara
bahwasanya semua bangsa, ras, warna diperlemah. Dengan mengurangi pengaruh
kulit dan golongan adalah salah satu aturan super ego, remaja mungkin
kesamaan dan satu tujuan. Keber- mengalami masalah dalam mengontrol
samaan yang dimaksud adalah memi- dirinya (self control). Penekanan terhadap
liki kesatuan yang tidak bisa dipisah- dorongan untuk menjalin cinta kasih secara
kan, dalam hal ini ketika terjadi se- seksual dengan keluarga, remaja menjadi
buah konflik dengan komunitas lain bingung, merasa sendirian, dan terisolasi.
maka apabila satu anak punk dipukul Sehingga dampak dari
maka sama dengan memukul semua kebingungannya ini (confusion), mereka
anak punk. kembali kepada teman. Minat persahabatan
E. Equality ini, merupakan kesenangan “narcictic”
untuk mengagumi dan mencintai orang
Equality terlihat pada aktivitas lain yang memiliki kualitas (ciri-ciri) yang
ekonomi yang mereka lakukan. Modal sama, diamana anak dapat memperoleh
usaha mereka kumpulkan bersama dan penggantinya melalui persahabatan
penghasilan mereka bagi rata sesuai tersebut. sikap narcistic secara lambat
dengan perjanjian antar mereka. diganti oleh pengikatan kepada orang lain
Dinamika Psikologis yang berarti baginya (significant other).
Dalam hal ini, ego mencoba untuk
Masa remaja merupakan tahapan
mengintegrasikan pengikatan yang baru ini
penting dalam perkembangan hidup
dengan mereduksi dorongan insting. Ego
individu. Oleh karena itu masa remaja
memproses testing alternatifi-alternatif
berkaitan erat dengan perkembangan sense
839
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

dengan memilih antara aktif dan pasif. memerlukan pendekatan yang


Pilihan ini menjadikan remaja mengalami bersifat holistic, pendekatan ini
fluktuasi dalam berperilaku, antara mengasumsikan bahwa kese-
sensitif-koersif, hidup bekelompok-me- lurahan fenomena perlu dime-
nyendiri, optimis-pesimis. ngerti sebagai suatu sistem yang
Pengalaman sejak masa kecil yang kompleks dan bahwa yang
penuh konflik atau frustasi dan kurang menyeluruh tersebut lebih besar
mendapat bimbingan keagamaan akan dan lebih bermakna daripada
berdampak kurang baik bagi perkembang- penjumlahan bagian-bagian
an remaja. Remaja cenderung akan menga- (Patton, 1990 dalam Poerwandari,
lami kegagalan dalam mengikuti program 1988:34).
sekolah dan cenderung memiliki sifat Penelitian kualitatif ini
pribadi: tidak jujur, rasioanalisasi (suka menggunakan pendekatan des-
memberi alasan untuk menutupi kelemah- kriptif sebagai kerangka berfikir
an dirinya dan meremehkan otoritas atau utama, sesuai dengan tujuan
norma. Sebaliknya, pengalaman yang penelitian yaitu untuk memahami
menyenangkan akan mempengaruhi sifat- dan mendeskripsikan bagaimana
sifat pribadi yang taat hukum dan tidak proses transformasi identitas diri
melampai batas. pada remaja street punk yang ada
Jadi, dapat dikemukakan bahwa di Pekanbaru.
remaja dapat dipandang telah memiliki Penelitian kualitatif bersifat
identity yang matang apabila sudah alamiah, dalam arti peneliti tidak
memiliki pemahaman dan kemampuan berusaha untuk memanipulasi
untuk menyesuaikan diri dengan diri setting penelitian, melainkan me-
sendiri,peran-perannya dalam kehidupan lakukan studi terhadap suatu
sosial (lingkungan keluarga, sekolah atau fenomena dalam situasi di mana
masyarakat),dunia kerja dan nilai-nilai fenomena tersebut ada
agama. (Poerwandari, 1998:36).
2. Rancangan Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Peneliti akan meneliti be-
Berdasarkan kerangka berpikir diatas berapa individu yang semuanya
maka muncullah pertanyaan penelitian adalah remaja yang bergabung
yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam komunitas street punk
dalam penelitian ini. Pertanyaan penelitian berarti mereka yang telah
tersebut berupa:Bagaimana proses remaja mengalami aktifitas, interaksi dan
tertarik dengan komunitas punk, faktor- proses dalam suatu fenomena
faktor yang menyebabkan mereka ber- dengan menggunakan pendekatan
gabung menjadi seorang punker dan kualitatif dengan metode pengu-
menjadikan punk sebagai identitas diri mpulan data secara observasi dan
mereka. wawancara mendalam (in-depth
METODE PENELITIAN interview) untuk menggambarkan
suatu fenomena.
A. Jenis Dan Rancangan Penelitian
B. Subjek Dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini diarahkan Orang-orang yang menjadi
untuk memahami dan mendes- subjek penelitian ialah orang-orang
kripsikan ketertarikan remaja ter- yang bergabung dalam komunitas
hadap komunitas street punk di street punk. Dari hasil wawancara
Pekanbaru. Untuk penelitian ini eksplorasi terhadap 15 orang remaja,

840
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

peneliti melakukan penelusuran (tempat diselenggarakannya parade


terhadap 15 orang remaja sebagai musik), kontrakan Lbk, percetakan
informan awal sebelum akhirnya KD dan Universitas Lancang Kuning
memilih 6 orang informan utama. yang merupakan tempat
Teknik pengambilan sampel diselenggarakan acara “pekanbaru
yang digunakan adalah purposive bangkit”.
sampling.Teknik ini adalah
C. Teknik Pengambilan Sampel
pengambilan sampel yang digunakan
dengan pertimbangan tertentu Menurut Sarantakos (dalam
dengan berbagai kriteria yang sudah Poerwandari, 1998:52) prosedur
ditentukan (Sugiyono, 2009:81). pengambilan sampel dalam
Adapun kriteria partisipan dalam penelitian kualitatif umumnya
penelitian ini adalah: menampilkan karakteristik :
a. Remaja yang bergabung dalam a. Diarahkan tidak pada jumlah
komunitas punk sampel yang besar, melainkan
b. Rambut mohawk pada kasus-kasus tipikal sesuai
c. Memakai piercing kekhususan masalah penelitian.
d. Pakaian lusuh b. Tidak ditentukan secara kaku,
e. Memakai sepatu boots tetapi dapat berubah baik dalam
f. Memakai tatto di tubuhnya jumlah maupun karakteristik
ketertarikan peneliti pertama sampelnya, sesuai dengan
kali terhadap remaja punk yang pemahaman konseptual yang
bergabung dengan komunitas punk berkembang dalam penelitian.
yang selanjutnya peneliti kembang- c. Tidak diarahkan pada
kan dan tuangkan ke dalam bentuk keterwakilan (dalam arti
penelitian deskriptif kualitatif. Pe- jumlah/peristiwa acak) melainkan
neliti mengambil lokasi penelitian di pada kecocokan konteks.
jalan HOS cokroaminoto di samping D. Teknik Pengumpulan Data
pasar ramayana dengan pertimbang-
an bahwa peneliti akan mudah untuk Penelitian ini menggunakan
mendapatkan responden. metode wawancara dan observasi
Remaja yang bergabung de- sebagai metode pengumpulan data.
ngan komunitas punk selalu berkum- 1. Wawancara
pul di tepi jalan HOS cokroaminoto
Pekanbaru. Sehari-hari mereka tidur Wawancara adalah perca-
di tepi jalan ini. Punkers biasa kapan dan tanya jawab yang
menyebut jalan ini dengan sebutan diarahkan untuk mencapai tujuan
scenan dan setiap malam mereka tertentu (Poerwandari, 1998:720).
mengamen di persimpangan jalan wawancara mendalam, yang
sudirman. waktunya menyesuaikan dengan
Selain mengambil data di scen- aktivitas responden. Sebelum
an, peneliti juga mengambil data di tahap pengumpulan data, peneliti
tempat kontrakan responden yaitu di mengawali dengan melakukan
jalan sekuntum percetakan KD. pendekatan kepada komunitas
Lokasi penelitian ini dilaksana- punk tersebut, sehingga terjalin
kan di belakang Pasar Ramayana hubungan yang baik, setelah itu
Kecamatan Senapelan, dimana ko- peneliti menentukan responden
munitas punk Pekanbaru biasa ber- yang akan dijadikan responden
kumpul (scenan), taman budaya dalam penelitian yang sesuai
dengan kriteria yang sudah
841
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

ditentukan berdasarkan tema observasi terhadap responden,


penelitian. Wawancara di dalam seperti: (a) gaya berpakaian (baju,
penelitian ini dilakukan kepada sepatu. Jaket, pakaian), (b) gaya
remaja yang bergabung dalam rambut (spike, mohawk,botak), (c)
komunitas punk, untuk men- asesoris
dapatkan informasi bagai-mana (piercing,kalung,gelang,rantai,tato
mereka bisa bergabung dalam ,ikat pinggang,boot). Observasi
komunitas ini, apa perubahan yang dilakukan dalam penelitian
yang mereka alami setelah ini adalah bagaimana subjek
bergabung dengan komunitas ini berinteraksi dengan teman-teman
serta bagaimana gaya hidup para sepermainannya.
punkers dan apa pandangan
3. Data Sekunder/Dokumentasi
mereka tentang masa depannya.
Data dari hasil wawancara Data sekunder atau
mendalam ini akan menghasilkan dokumentasi dibutuhkan untuk
bagaimana perasaan subjek, melengkapi data-data yang
pengalaman hidup, dan opininya. diperlukan sebagai informasi
Peneliti berpedoman kepada in- pendukung dalam penelitian.
terview guide yang telah Data-data tersebut antara lain
dipersiapkan dan tidak menutup dapat berupa lirik-lirik lagu, foto,
kemungkinan untuk mengem- rekaman video, stiker, poster serta
bangkan pertanyaan-pertanyaan asesoris-asesoris punk lainnya.
baru. Teknik Analisa Data
2. Observasi Data penelitian kualitatif tidak
Banister (dalam Poerwan- berbentuk angka, tetapi lebih banyak
dari, 1998:62) menyebutkan berupa narasi, deskripsi, cerita dokumen
bahwa observasi selalu menjadi tertulis dan tidak tertulis (gambar,foto).
bagian dalam penelitian psikologi, Ada tiga cara yang digunakan untuk teknik
dapat berlangsung dalam konteks analisa data kualitatif :
laboratorium (eksperimen) mau- a. Open coding
pun dalam konteks alamiah. Data Tahapan pertama dalam analisis data
tentang hal-hal yang berkaitan kualitatif dimulai dengan open coding
dengan perilaku dan keseharian yang merupakan proses mencermati
para anak punk tersebut diperoleh data yang terkumpul. Hal ini dilakukan
dengan melakukan observasi atau dengan cara mengurai, memilah,
pengamatan secara langsung mengartikan menelaah, membanding-
terhadap kehidupan kaum punk kan dan mengkategorisasikan data yang
tersebut dalam kesehariannya. dianalisis. Hasil proses ini adalah
Data ini akan digunakan sebagai kategori-kategori umum atau konsep
alat cross-check terhadap hasil yang dapat merepresentasikan feno-
wawancara. mena yang akan dijelaskan seluas
Kegiatan observasi dilaku- mungkin.
kan dengan dua cara yaitu pada b. Axial Coding
saat proses wawancara dan pada Ini merupakan suatu proses yang
saat responden melakukan diarahkan untuk melihat keterlibatan
aktifitas sehari-hari, pada saat antara kategori-kategori yang dihasilkan
wawancara berlangsung peneliti melalui proses open coding. Kategori-
akan melakukan serangkaian kategori yang dihasilkan dalam open

842
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

coding dianalisis untuk melihat pola bahwa ini semua adalah bagian dari
interalisasinya, diidentifikasi kemung- konsekuensi dari penelitian yang peneliti
kinan-kemungkianan hubungan sebab lakukan. Penolakan dan pandangan sinis
akibatnya serta dianalisis pula faktor- merupakan respon awal yang sering
faktor yang berhubungan dengan peneliti terima, sebab paham anti media
konteks, intervening conditions, inter- melekat kuat pada sebagian the oi!
aksi antar faktor serta konsekuensinya. Umumnya terjadi pada the oi! Yang
Jadi hasil akhir dari proses ini adalah berasal dari Medan. Paham anti media
ditemukannya proposisi tentang kondisi merupakan sebuah pandangan bahwa
yang ada yang dapat di verivikasi ke publikasi dan media massa cenderung
dalam data aktual dan merupakan menampilkan sisi negatif komunitas punk,
landasan bagi selective coding. pengalaman yang tidak menyenangkan
c. Selective coding dengan wartawan dan mahasiswa yang
tahap akhir dari analisis data kualitatif sedang melakukan penelitian juga
adalah selective coding yang merupa- membuat beberapa responden asal kota
kan proses penyeleksi kategori pokok, Medan tidak mau membuka diri dengan
kemudian secara sistematis menghu- peneliti.
bungkan kategori-kategori yang lain. Pengalaman awal peneliti berinte-
Hasil akhir dari proses ini adalah suatu raksi dengan the oi!merasa takut, yaitu
model empiris yang dapat digunakan perasaan takut berhadapan dengan para the
untuk menjelaskan fenomena yang oi! yang terlihat seram dan sangar. Tetapi
diteliti. Model ini merupakan hasil dengan seiring berjalannya waktu peneliti
pokok yang ingin dicapai oleh menjadi lebih terbiasa berinteraksi dengan
penelitian ini.Untuk membuktikan the oi! yang menjadi subjek dalam
kredibilitas data, peneliti mencoba penelitian ini. Sebagian besar the oi! yang
melakukan coding secara individual. menjadi subjek dalam penelitian ini sangat
Kredibilitas data diupayakan dengan ramah dan hangat, cepat dapat
menggunakan metode triangulasi mengakrabkan diri dengan peneliti namun
dengan menunjukkan hasil transkripsi ada juga beberapa subjek penelitian yang
dan hasil rekaman kaset pada sedikit tertutup dan sulit untuk didekati.
partisipan.Hal ini dilakukan untuk Peneliti mulai merasa diterima
meminimalkan subjektifitas peneliti. dengan baik oleh para the oi! pada saat
peneliti mengikuti acara “Pekanbaru
Pelaksanaan Penelitian
Bangkit” pada tanggal 8 mei 2010. Proses
Awal mula peneliti bertemu dengan wawancara pada penelitian ini juga
komunitas punk pada saat band punk mengalami kendala yaitu para the oi!
tampil dalam acara musik di taman merasa tidak nyaman jika harus di
budaya, peneliti mencoba untuk wawancarai secara terpisah dari teman-
berkenalan dengan salah satu remaja punk temannya mereka lebih menyukai
yang berinisial GA. lalu keesokan harinya wawancara dengan forum diskusi. Namun,
peneliti mencoba memberanikan diri untuk peneliti berhasil mewawancarai secara
bermain di tempat biasa komunitas punk terpisah 6 orang responden.
berkumpul yaitu di pasar sukaramai Hambatan-hambatan yang peneliti
ramayana pekanbaru, awalnya peneliti rasakan dalam menjalani proses penelitian
merasa takut apabila berada di tengah- ini antara lain dikarenakan para the oi!
tengah para the oi! Yang terkadang tidak tidak selalu menetap di pekanbaru, mereka
dalam keadaan sadar sepenuhnya karena selalu berpindah-pindah tempat (nye-treet)
pengaruh alkohol dan obat-obatan. Tetapi ke daerah-daerah untuk bertemu dengan
sekali lagi peneliti menyadari sepenuhnya the oi! yang ada di daerah tersebut.

843
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

hambatan lain ialah kesepakatan waktu kendali. Beberapa remaja menunjuk-


antara peneliti dan subjek penelitian. kan keinginan yang sangat kuat
Subjek peneliti bersedia diwawancarai untuk berada jauh dari orangtua
pada sore hingga malam hari, the oi! tidak sehingga mereka meninggalkan
bersedia diwawancarai di siang hari karena rumah dengan alasan ingin mencari
pagi dan siang hari adalah waktu mereka sebuah kebebasan. Kebebasan adalah
tidur setelah bekerja di malam hari hingga nilai yang paling menonjol dari
pagi menjelang. semua nilai-nilai yang ada di dalam
Setelah semua data terkumpul yaitu punk. Menurut mereka punk dapat
data dari observasi, catatan lapangan dan mengekspresikan segala hal, baik
wawancara peneliti mendiskusikan kem- dari segi pemikiran, perilaku,
bali hasilnya bersama dosen pembimbing. pergaulan dan style berpakaian.
Tahap selanjutnya setelah semua data Akibat kebebasan yang mereka lihat
terkumpul maka peneliti mulai merapikan sebelumnya menimbulkan keter-
hasil observasi dan catatan lapangan serta tarikan dalam diri mereka sehingga
transkrip wawancara dari masing-masing memotivasi mereka untuk turut
responden. Setelah itu peneliti mulai menyatu dengan punk, baik itu dari
melakukan proses analisa data. segi style, musik, pemikiran dan lain-
lain
HASIL PENELITIAN
Kebutuhan akan kebebasan
Dinamika Ketertarikan Remaja Men- menjadi salah satu penyebab remaja
jadi Punk memilih menjadi punk sesuai dengan
Seorang remaja tidak begitu saja pernyataan DY:
langsung tertarik bergabung dengan “orangtuaku ga pernah
budaya punk dan beralih menjadi seorang bebasin aku, istilahnya disini aku
punkers, tetapi ada bebarapa faktor nyari kebebasan. Kok kayaknya anak
pendorong seorang remaja memilih punk punk itu bebas yah..mau gaya
sebagai jalan hidup mereka. Faktor gimana suka hatinya aja. Tapi aku
tersebut dapat secara internal dan ngerasa orangtua ga pernah bebasin
eksternal. aku? Aku kalau dirumah itu stress.
1. Faktor Internal Sumpah..di rumah itu aku yang
a. Kebutuhan Akan Kebebasan namanya keluar ga pernah, Cuma di
Pencarian remaja untuk kamar, kunci pintu. Ga ada satu
kebebasan dan rasa tanggung jawab orang yang mau ngerti aku”.
menciptakan kebingungan dan (W.1.DY.461-475)
konflik bagi banyak orangtua. Dirumah, DY merasa orang-
Orangtua mulai melihat remaja lepas tuanya selalu mengekang dan tidak
kendali dari pegangan mereka. memberi kebebasan, akibatnya jika
Seringkali antisipasinya adalah dirumah ia hanya di kamar mengu-
dengan mengadakan pengendalian rung diri. Menurutnya orangtua sama
yang lebih ketat, ketika remaja sekali tidak mendukung apa yang
mencari kebebasan dan tanggung diinginkan olehnya. Itu sebabnya ia
jawab pribadi, maka semakin panas mulai mencari sesuatu yang baru di
hubungan anatara orangtua dan anak, lingkungan sosialnya dan akhirnya ia
perubahan emosi dapat meyusul, mengenal dengan komunitas punk. Ia
dengan kedua belah pihak saling mulai kenal dengan punk saat pulang
memberi ancaman hingga makian sekolah di persimpangan jalan me-
dan melakukan apa pun yang nunggu angkutan umum. Karena
dianggap perlu untuk memperoleh selalu melihat segerombolan remaja

844
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

punk yang sedang mengamen, ter- kemudian ditunjukkan dengan


lihat kompak dan sering bercanda remaja tersebut berusaha untuk
dengan sesama mereka, maka itulah tampil beda dari biasanya atau dari
yang membuat DY tertarik dan yang lain, walaupun mereka tidak
penasaran ingin mengenal lebih jauh berpikir orang lain menilai mereka.
tentang punk. Kebutuhan eksistensi diri sebagai
Menurut Ausubel (1958, dalam salah satu faktor yang mendorong
Santrock Adolescence,2003: 191) remaja menceburkan diri dalam
menyatakan bahwa semasa bayi kehidupan punk dapat diperhatikan
orangtua memenuhi kebutuhan dan dari pernyataan BB:
keinginan anak. Setelah mereka “Motivasi aku ya eksistensi
berkembang secara kognitif anak sendiri dalam keluarga minimal aku
mulai menyadari bahwa mereka diakui sebagai seorang punk.
tidak sepenuhnya terlepas dari alhamdulillah aku diterima walau-
orangtua. Persepsi ini menciptakan pun itu juga butuh perjuangan.”
semacam konflik bagi anak-anak dan (W.BB.120-125)
mungkin menyebabkan krisis dimana
harga diri mereka terancam. Satu Sama halnya dengan BB, FJ
cara anak dapat memecahkan konflik juga ingin masuk punk karena
ini adalah satelisasi, istilah Ausubel mencari eksistensi dalam sebuah
untuk dilepasnya rasa kepemilikan lingkungan mereka.
akan kekuatan diri oleh anak dan “orang dikatakan punk itu
penerimaan mereka atas keter- kalo diakui ama lingkungannya dan
gantungan pada orangtua. Seiring diakui secara pribadi, kalo ga diakui
anak memasuki masa remaja, yah bukan punk”.(W. FJ.720-725).
satelisasi digantikan dengan Menurut FJ bentuk pengakuan
desatelisasi yang menggambarkan yang ada pada punk adalah aktifitas
proses remaja untuk melepaskan diri dan kelakuan. Sejauh mana sikap
dan bebas dari orangtua. Pada tahap yang ditunjukkan oleh seorang punk,
akhir desatelisasi adalah resatelisasi jika ia sudah bulat bertekad
yaitu istilah Ausubel untuk suatu bergabung dengan punk maka
bentuk awal desatelisasi dimana sikapnya akan menjadi seorang punk
orangtua individu digantikan oleh dengan bergaya punk, memakai boot,
individu atau kelompok lain. piercing, mohawk. Menganut nilai-
individu mengalami resatelisasi nilai punk(anarki,equality) itu adalah
mengikutsertakan identitas mereka sebagai identitas awal agar
kepada identitas pasangan, identitas masyarakat tahu tentang punk.
persaudaraan, atau kelompok sosial Setelah bersikap seperti punk maka
lainnya. ia harus diakui sebagai seorang punk
b. Kebutuhan Eksistensi oleh lingkungan dengan cara nye-
Ketika remaja dihadapkan pada treet, mengikuti kegiatan punk,
suatu keseragaman yang terjadi menulis lagu yang mengangkat kaum
dalam masyarakat, terkadang ada minoritas seperti punk itu sendiri.
remaja yang merasa jenuh akan Jika ia mengaku sebagai seorang
kesamaan tersebut baik kesamaan punk tetapi tidak menjalankan segala
dalam aktivitas maupun kesamaaan aktifitas dan sikap punk maka ia
dalam perilaku. Menurut sebagian tidak diakui sebagai seorang punk.
besar remaja punk keseragaman itu c. Krisis Identitas Diri
adalah membosankan. Hal ini

845
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

Remaja dalam masa transisi Selain itu aturan yang terlalu


dapat didefinisikan sebagai suatu ketat yang diterapkan oleh orangtua
masa peralihan dari anak-anak terhadap anak juga dapat mem-
menuju dewasa. Dalam masa transisi pengaruhi seorang anak bergabung
ini remaja harus berhadapan dengan dengan dunia punk, kondisi remaja
berbagai macam pilihan yang pada saat itu memiliki semangat
semuanya itu masih tergolong baru muda yang tinggi, serba ingin tahu
baginya, namun secara langsung tentang dunia luar, ingin lebih
maupun tidak langsung remaja banyak berekspresi, menginginkan
dikondisikan untuk memilih, karena kebebasan, tantangan, membutuhkan
remaja dituntut untuk mampu pengakuan dan ingin selalu mencoba
beradaptasi dengan lingkungannya. hal baru yang menurut mereka
Pada tahap pencarian identitas menarik. Sebagai akibatnya yaitu
ini remaja membutuhkan sesuatu mencoba untuk keluar dari aturan
yang sifatnya baru, mereka keluarga yang terasa mengikat dan
memerlukan pengalaman baru yang membatasi. Hal ini sesuai dengan
sifatnya menantang, bebas dalam pernyataan BB:
mengekspresikan kemauan-kemauan “aku ngerasa di dalam
mereka termasuk hal-hal yang belum keluarga ga dianggap dalam konteks
bisa diterima oleh masyarakat pada tanda petik. Tetap dianggap sebagai
umumnya. Proses pencarian identitas anak cuman ga mendapatkan
diri pada remaja masih tahap kepercayaan trus aku ngerasa
meraba-raba terlebih dahulu terhadap sebagai orang yang paling tua, tapi
adanya budaya baru tersebut, diikuti kenyataannya kok kek gini.. waktu tu
dengan proses mengetahui, dan pikiran aku, aku butuh lingkungan
kemudian diikuti dengan proses baru yang bisa nerima aku apa
identifikasi dari budaya tersebut. adanya” (W.BB 261-230)
Selain itu mereka akan memper- Sebagai anak tertua dalam
timbangkan bagaimana harus ber- keluarga, BB merasa ia tidak
sikap agar bisa diterima. Jika terjadi dipercaya oleh orangtuanya, selalu
kecocokan antara idealisme dalam diatur, orangtua menanamkan disip-
budaya tersebut dengan kepribadian lin yang tinggi dan bapaknya selalu
individu, maka akan mudah diterima, memukul jika tidak sesuai dengan
namun jika selama proses meraba itu keinginan hatinya. BB mempunyai
tidak mengalami kecocokan maka seorang teman punk, ia selalu cerita
tidak menutup kemungkinan budaya masalah pribadinya dengan teman-
tersebut akan ditinggalkan. nya itu hingga akhirnya temannya
2. Faktor Eksternal meminjamkan kaset punk pada BB
a. Ketidakharmonisan Hubungan Re- dan mengajak BB bergabung dengan
maja dengan Keluarga punk. Proses perubahan BB tidak
Pengaruh pada keluarga lebih semudah itu, pilihannya hidup di
kepada ketidakharmonisan hubungan jalanan ditentang oleh ayahnya,
antara anak dan orangtua. Ketidak- hingga BB berontak dan melawan.
harmonisan di dalam keluarga ini “aku disuruh ikut les, pulang
menyebabkan individu membutuh- sekolah langsung pulang, ga boleh
kan sebuah wadah yang dapat keluar malam... kalo ada kawan
menampung dan dapat berbagi rasa yang datang harus di atur waktunya
dengan orang lain yang senasib satu jam..aku ngerasa orangtua
dengan dirinya. terlalu ngatur. Ngatur tu boleh tapi

846
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

lihat dulu seperti apa. Aku mikir kalo sangat menyayanginya, sekarang
kek gini trus aku ga tahan. Mending figur seorang ayah yang dirasakan-
aku bilang ama bapak, eh udah aku nya sewaktu ibunya masih ada telah
bilang aku ga suka diatur malah berubah menjadi ayah yang menurut-
bapak marah-marah, nampar. Men- nya kejam. Sehingga membuat AN
ding keluar aja dari rumah..” mencari tempat di luar yang bisa
(W.BB. 225) membuatnya nyaman, aman dan
Kejadian itu membuat BB bahagia.
menjadi semakin termotivasi untuk “ ini yang aku rasa aku
menunjukkan kepada orangtua nyaman disini...(W.AN. 941-945)
bahwa ia mampu bertahan hidup “aku merasa bersyukur udah
tanpa aturan-aturan yang dibuat oleh gabung dengan punk. disini aku
mereka. ia semakin bersemangat punya teman,abang,kakak.. buruk
untuk bekerja membiayai kuliahnya. kata kalo aku dicoel paling ga ada
Dukungan dari teman-teman yang belain”. (W.AN. 926-930)
membuat BB semakin loyal terhadap AN merasa punk adalah
punk yang telah banyak membantu keluaraga baru yang sangat menjaga
BB sehingga ia dapat membuka AN dengan baik dan ia patut merasa
usaha percetakan sendiri. bersyukur bergabung dengan punk
Apa yang mendorong BB dan di dalam punk ia menemukan
bergabung dengan punk sama halnya keluarga baru.
dengan AN, ia keluar dari rumah Keluarga sangat memberi
karena kebenciannya pada ibu tiri pengaruh penting terhadap perkem-
dan ayahnya. Ia selalu dimarahi, bangan anak, ketidakmatangan
dibentak jika ada suatu kesalahan dalam hubungan keluarga seperti
yang dibuatnya seperti bermain pertengkaran dengan anggota-
dengan teman-temannya, tidak me- anggota keluarga, membuat
ngerjakan pekerjaan rumah bahkan komentar-komentar yang merendah-
jika AN ingin membayar uang kan penampilan atau perilaku
sekolah ayahnya langsung mem- anggota keluarga sering terjadi
bentak dan menempeleng AN. selama tahun-tahun awal masa
“aku tinggal ama bapak remaja. Pada saat ini hubungan-
dirumah. Semenjak ibuk meninggal, hubungan keluarga biasanya berada
bapak kawin lagi. Udah muak aku pada titik rendah. Seperti yang
tinggal ma orang tu.. aku sering diungkapkan BB pada peneliti:
dipukul ama bapak, disuruh masak, “kalau dirumah aku harus
cuci piring, pokoknya ga boleh nurutin apa yang orangtua mau, aku
keluar rumah. mina uang sekolah aja harus masuk sekolah ini, aku harus
dibentak ma bapak, karna udah ga pulang jam segini, aku ga boleh
tahan dirumah lagi yah keluar malam. Banyaklah aturan
berontaklah..sakit rasanya yang ngekang... aku tahan Cuma
kak..akhirnya aku lawan aja dia. ampe kelas dua SMA, setelah itu aku
Pokoknya sejak ada istri baru bapak, mulai ngelawan, pualng
keluarga kami hancur”.(W.AN.881- malam...(W.BB.330-335)
891) BB merasa orangtua tidak
AN merasa tersiksa, ketakutan mengerti apa yang dia inginkan,
dan mulai timbul kebencian pada semuanya serba diatur dan orangtua
ayahnya. Berbeda ketika ibunya selalu memaksakan kehendaknya,
masih hidup kedua orangtua AN sehingga BB merasa tidak lagi

847
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

nyaman saat berada di rumah yang menjadi faktor yang sangat


akhirnya ia mulai melawan dan menentukan seorang anak mau
berontak. BB memutuskan untuk menggeluti dunia punk. Hal itu bisa
keluar dari rumah dan mencari terjadi karena dalam setiap proses
kehidupan luar rumah yang dapat interaksi selalu terjadi proses saling
mendukungnya. mempengaruhi antara individu yang
Hubungan keluarga yang buruk satu dengan yang lain. Seperti
merupakan bahaya psikologis pada dikemukakan BGS, AD dan BB:
setiap usia, terlebih selama masa “aku emang suka ama
remaja karena mereka sangat tidak dandanannya, gayanya. Lagipula
percaya diri dan bergantung pada aku juga punya teman anak punk di
keluarga untuk mendapatkan rasa palembang dulu. Aku juga sering
aman. Kalau hubungan keluarga nongkrong ama mereka”
ditandai dengan pertentangan, (W.Bgs.1020)
pertengkaran dan perasaan-perasaan “kalo kenalnya udah lama,
tidak aman berlangsung lama maka teman-teman aku anak punk semua.
remaja kurang memiliki kesempatan Rumah aku kan dekat pasar waktu di
untuk mengembangkan pola perilaku medan. Jadi mainnya ama mereka
yang tenang dan matang. aja. Sering nongkrong diajak minum-
Akibat dari ketidakharmonisan minum..ngikut. (W.AD.2155-2160)
hubungan antara orangtua dan anak, “teman minjamin kaset
yang selalu mengekang mereka punk......trus rumah ku yang lama
menyebabkan rasa ingin tahu yang kan dekat persimpangan tuh, yah
lebih besar dan muncullah sikap akhirnya coba nongkrong-nongkrong
memberontak terhadap apa yang ternyata nyambung. Mereka asyik..”.
dikatakan oleh orangtua. Perdebatan (W.BB.50-55)
yang hebat memunculkan rasa “pulang sekolah kan jalan kaki
ketidaksenangan, merasa tertekan, tuh ama teman-teman ke simpang
tidak dihargai oleh orangtua jalan buat nunggu bis, nah disitu aku
sehingga membuat remaja ingin lihat banyak orang, banyak anak-
bertanggung jawab terhadap dirinya anak di situ, aku sambil nunggu bis
sendiri, merasa mampu berdiri di situ mereka ngajak ngobrol toh
sendiri dan ingin bebas dari mpe tiap hari ketemu pulang sekolah
kekangan orangtua. jadi aku ngerasa ga takut lagi.
b. Teman sebaya atau Significant Other Mereka ngajak ngobrol aku,
Karena remaja lebih banyak akhirnya ya aku kebawa ama
berada di luar rumah bersama dengan obrolan mereka. Orangnya asyik.
teman-teman sebaya sebagai Akhirnya ya senang-senag aja
kelompok, maka dapatlah dimengerti temenan ama mereka. Sampe ada
bahwa pengaruh teman-teman sebaya salah satu dari mereka yang nembak
pada sikap, pembicaraan, minat, aku..lagian dirumah juga ada
penampilan dan perilaku lebih besar masalah. Aku coba ikut-ikutan
daripada pengaruh keluarga. gabung dulu aja ma mereka. Ya
Seorang individu akan lebih akhirnya ampe sekarang masih tetap
mudah terpengaruh oleh kelompok di punk”.(W.DY.450-460)
teman sebayanya, apabila tingkat BGS, DY, BB dan AD
interaksi dalam keluarga rendah, baik mempunyai teman yang juga seorang
kualitas maupun kuantitasnya. punk, setiap hari mereka selalu
Pengaruh dari teman sebaya ini berkumpul bersama, sering

848
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

mengikuti acara-acara punk sehingga kelompok, maka kesempatan


pertemanan mereka dengan anak baginya untuk diterima oleh
punk semakin erat, begitu juga kelompok menjadi lebih besar
dengan AD jika anak punk itu (Hurlock 1980:213) seperti
minum-minuman keras dan memakai penjelasan FJ:
narkoba mereka juga pasti akan “tiga SMP udah mulai make
mengikutinya tanpa memperdulikan jeans ketat, boots waktu itu belum
perasaan mereka sendiri akan ada yang ajarin, ketemulah anak
akibatnya. Karena mereka sering punk asli. Ngikutin stylenya dia,
bertemu anak punk setiap hari, diajarin..style aslinya seperti ini gini
mereka juga ingin mendapatkan gitu, di jalan begini,bacaannya
pengakuan dalam kelompok punk begini, keluar kotalah lihat-lihat..”
maka, mereka harus nye-treet untuk (W.FJ.665-675)
memperkuat ikatan pertemanan Kedekatan antara remaja
mereka sehingga mereka jarang dengan teman-temannya cenderung
berada di rumah lebih sering berada membuat mereka melakukan apa
di luar. Akhirnya mereka memutus- seperti yang temannya lakukan tanpa
kan untuk keluar dari rumah, seperti melihat akibatnya. Kelompok sebaya
hasil wawancara Bgs: memberikan sebuah dunia tempat
“tapi palingan kalo ibuk ku remaja dapat melakukan sosialisasi
nyari tinggal sms suruh pulang. Kalo dalam suasana dimana nilai-nilai
ibuk sms yah tinggal bilang aja lagi yang berlaku bukanlah nilai-nilai
disini(pekanbaru). Lagian orangtua- yang ditetapkan oleh orang dewasa
ku juga bebasin anak-anaknya kalo melainkan oleh teman-teman
udah lama ga pulang palingan di seusianya. Jadi, di dalam pertemanan
suruh pulang. Trus aku pergi lagi. ini remaja dapat memperoleh
Yah gitu ajalah..” (W.bgs.1080- dukungan untuk memperjuangkan
1085) apa yang diyakininya dan di situlah
Masalah yang terjadi anatara remaja dapat menemukan dunia yang
anak dan orangtua biasanya disikapi memungkinkannya bertindak sebagai
oleh remaja dengan cara pemimpin apabila ia mampu
memutuskan untuk keluar dari rumah melakukannya. Remaja bergabung
dan hidup terpisah dari orangtua dengan kelompok sebayanya yang
sebagai bentuk perlawanan bagi “menganggap”, mengerti akan
remaja. Pilihan hidup terpisah dirinya, mempunyai pengalaman
dengan orangtua seperti yang yang sama. Dalam kelompok remaja
ditunjukkan remaja punk bisa melampiaskan perasaan tertekan
(Bgs,BB,AD,DY,AN,FJ) memiliki yang selama ini dirasakannya karena
konsekuensi psikologis yang tidak mengerti dan tidak dianggap
berkaitan dengan kebutuhan oleh keluarganya.
kelekatan pada significant other. Teman sebaya menyediakan
Remaja dapat mengalihkan obyek sarana untuk perbandingan secara
lekatnya dari orangtua kepada sosial dan sumber informassi tentang
teman-temannya sehingga terjadi dunia luar di luar keluarga.
saling ketergantungan antara anak Hubungan teman sebaya yang baik
dan teman-temannya. Sebagian besar mungkin diperlukan untuk
remaja mengetahui bahwa bila perkembangan sosial yang normal
mereka memakai model pakaian pada masa remaja. Pengaruh teman
yang sama dengan pakaian anggota sebaya itu bisa bersifat positif

849
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

maupun negatif. Menurut Sullivan Terkadang BB juga meminjam


(dalam Hurlock:2003:228)ada fanzine sejenis majalah punk dan
peningkatan yang tinggi secara sering bertukar pikiran tentang punk,
psikologis dan keakraban antar lama kelamaan BB mencoba
teman dekat pada masa awal remaja. bergabung dengan punk. Setelah
Dia menyatakan bahwa semua orang kurang lebih empat tahun bergabung
memiliki sejumlah kebutuhan sosial dengan punk, BB merasa punk
dasar, juga termasuk kebutuhan kasih adalah keluarganya walaupun
sayang (ikatan yang aman), teman terkadang ada perselisihan antar
yang menyenangkan, penerimaan mereka, namun itu bukan berarti BB
oleh lingkungan sosial, keakraban keluar dari komunitas ini. Setelah
dan hubungan seksual ini akan bergabung dengan punk ia merasa
menentukan kesejahteraan emosi kini hidupnya adalah bagian dari
remaja. Jika remaja gagal untuk keluarga punk dan ia merasa puas
membentuk persahabatan yang akrab dan bahagia atas pilihan hidupnya
mereka akan mengalami perasaan saat ini. Hal yang sama terjadi pada
kesepian diikuti dengan rasa harga FJ,dimana ia mulai tertarik dengan
diri yang menurun. punk karena sangat menyukai musik
c. Ketertarikan Remaja Terhadap punk, seperti yang dikatakannya
Musik dan Punker Fashion pada peneliti:
Gaya pakaian, dandanan “suka ama style dan musik
rambut, segala macam aksesori yang nya. Trus kebetulan punya teman
menempel, selera musik atau pilihan punk juga dekat rumah, awalnya
kegiatan yang dilakukan adalah suatu mikir asyik juga neh..gayanya. trus
bentuk perwujudan dari identitas dipinjemin kaset, yah jadi sering
atau kepribadian seorang individu dengar.kadang juga nyari-nyari di
maupun kelompok atau komunitas. internet tentang punk” (W.FJ 730-
Pilihan ingin tampil seperti siapa 735).
atau apa atau justru bisa menciptakan FJ mulai menyukai punk
sendiri gaya yang unik dan berbeda, karena mendengar musik dan fashion
bahkan jika perlu, yang belum punk, lalu mencoba-coba berpakaian
pernah digunakan oleh orang lain ala punk dan bergabung dengan
merupakan hak setiap orang. Begitu punk. FJ bergabung dengan punk
pula dengan gaya punk yang pada tahun 2007, dan ibunya tidak
memiliki cara sendiri untuk melarang FJ bergaul dengan punk
menampilkan kepribadian dari scene- asalkan tidak melanggar norma-
nya masing-masing, seperti yang norma agama. Sekarang FJ telah
dijelaskan oleh BB: bergabung dengan punk aliran
“teman aku minjamin kaset skinhead, gaya berpakaian skinhead
punk, band asal jakarta. Dari situ dengan street punk jauh berbeda.
aku suka, diputarin berkali-kali, kok Jika street punk terkesan kumuh dan
aku ngerasa enak,nyaman ya bau yang menyengat skinhead lebih
dengarnya. Syairnya tu...pas buat rapi dan bersih, ibu FJ sangat
aku.” menyetujui penampilan FJ yang
BB mengaku ia merasa sangat baru.
nyaman mendengar musik rock Sama halnya dengan BB dan
punk, setiap hari ia selalu memutar FJ, Bgs pun demikian. Ia mulai
musik punk yang didapat dari tertarik dengan punk karena musik
kawannya yang juga anak punk. dan lirik-lirik lagu punk yang

850
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

bertemakan masalah sosial. Orangtua berusaha menampilkan performance


Bgs juga tidak mempermasalahkan yang terbaik dan para penonton aktif
pilihan anaknya, mereka mengikuti irama dari musik tersebut.
membebaskan tindakan yang diambil Hal ini ditunjukkan dari suasana
oleh anaknya asal bisa memper- panggung yang begitu meriah, yaitu
tanggung jawabkannya sendiri. adanya berbagai macam aksi
Berikutpernyataan BGS: panggung dari penonton dan pemain.
“aku emang suka ama Aksi panggung itu diikuti dengan
dandanannya,gayanya. Lagipula aku tarian pogo, slamdance dan moshing.
punya teman dekat anak punk waktu Tari-tarian tersebut mencerminkan
di Palembang kak. Aku sering semangat jiwa anak muda yang
nongkrong ama mereka, jadi udah membara, namun terkadang ada
taulah isi-isi preman-preman beberapa punkers yang memanfaat-
tuh..,tampangnya mang kayak gitu. kan situasi itu sebagai ajang untuk
Tapi kalo solidaritasnya ga akan ada mencari masalah, sehingga berbuntut
yang bisa lawan. Aku jamin” keributan antar scene, karena sudah
(W.Bgs.1020) terbawa pada situasi mabuk yang
“Ya bolehlah (ibunya memper- tidak terkontrol, tapi punkers yang
bolehkan), aku anak cowok kok. seperti ini biasanya kemudian dijauhi
Bebas mau ngapain aja, asal ga oleh punkers lainnya.
nyuri,nyopet itu baru dilarang.
Lagipula keluarga aku bebasin aku
mau ngapain..yah palingan
nasehatinnya Cuma gitu-gitu aja”.
(W.Bgs 1021-1025)
Bgs sangat menyukai punk,
salah satunya karena kegemaran
terhadap musik dan gaya punk, ini
kemudian diaktualisasikan melalui
identitas diri yang ditampilkan dalam Gambar 4.1 tarian khas punk (pogo)
perilaku sehari-hari seperti cara
berpakaian yang berbeda dengan Hasil Observasi
remaja lainnya, yang pada akhirnya 1. Tujuan observasi:
membuahkan model perilaku sebagai Bertujuan untuk meng-cross-check hasil
trend yang sekarang banyak wawancara mengenai ketertarikan
dijumpai. Selain itu juga, perilaku remaja terhadap komunitas punk
seperti ini mendorong mereka untuk 2. Tempat:
selalu berada di scene dan Kampus UNILAK, Taman Budaya dan
mengenakan atribut-atribut punk Gor Tribuana
sebagai sebuah gaya yang 3. Waktu:
digemarinya untuk menunjukkan 8Mei dan 21 november, dan Januari
identitas sebagai seorang punkers. 2012
Lirik lagu merupakan salah 4. Hasil pengamatan:
satu sarana untuk menyampaikan Pegelaran musik punk selalu diadakan
pesan ke penontonnya. Lirik lagu tiap bulan oleh scene daerah masing-
juga merupakan bagaimana para masing dengan biaya yang dikumpulkan
punkers menyikapi berbagai isu-isu dengan hasil mengamen (Do it yourself).
yang terjadi dan juga sebagai media Jika salah satu scene mengadakan acara
propaganda. Para pemain musik maka scene dari daerah lain juga datang,

851
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

disanalah mereka bisa berjumpa dengan yang berasal dari lingkungan keluarga,
teman-teman punk lainnya. Pagelaran remaja merasa tidak didukung, tidak
musik tersebut didominasi oleh kaum difasilitasi, diacuhkan dan pengaruh pola
remaja, yang rata-rata mengenakan asuh terhadap anak dapat mengakibatkan
atribut dan aksesorisnya, serta tidak jarak yang terbentang luas antara anak dan
ketinggalan dengan rambut mohawk, orangtua. Intinya adanya ketidak-
maupun rambut skinhead. harmonisan antara remaja dengan keluarga.
Pada saat acara berlangsung mreka Pengasuhan yang tepat terhadap anak
berkumpul berdasarkan scene masing- jika orangtua paham dan mengerti akan
masing dan ada juga yang menggelar keadaan perkembangan si remaja dapat
barang dagangannya seperti: emblem, CD, membimbing anak, mengarahkan serta
gelang, kalung dan lain-lain. Mereka memfasilitasi segala kebutuhan anak
menjajakan barang dagangannya bagai mereka akan merasa betah dan nyaman
pedagang lapak yang membentangkan tikar saat berada di lingkungan keluarga, mereka
untuk memamerkan barang dagangannya. tumbuh dengan rasa percaya diri
Lagu yang biasanya dibawakan oleh sedangkan pengasuhan yang salah terhadap
remaja punk bertemakan politik, yang anak atau yang bersifat menghukum dan
mengecam pemerintah dan mengentaskan memberi contoh yang buruk pada si anak
kemiskinan. Menurut mereka lirik lagu maka anak akan mudah putus asa, cemas,
merupakan cara mereka berorasi dalam memiliki kemampuan komunikasi yang
menyampaikan ketidakpuasan mereka rendah, bahkan bisa menjurus pada
terhadap situasi dan kondisi negara saat ini. kenakalan remaja.
Para penonton sangat bersemangat Menurut Baumrind(dalam Santrock
mengikuti irama musik yang ditampilkan 2003:186) bahwa orangtua seharusnya
dari band punk tersebut, dilihat dari tidak bersikap mengadili maupun menjauhi
banyaknya aksi panggung dan pemain remaja, tetapi sebaliknya membuat
yang ikut menari, seperti pogo dan peraturan-peraturan yang tidak
slamdance. Tari-tarian tersebut mengomando dan menyayangi mereka.
mencerminkan semangat jiwa yang Baurind menekankan tiga jenis cara
membara, mereka sangat bersemangat dan menjadi orangtua dalam berhubungan
antusias dalam setiap acara. Sewaktu dengan aspek-aspek yang berbeda dalam
mereka mengikuti taria-tarian, tidak ada perilaku sosial remaja yaitu pengasuhan
tampak wajah yang melelahkan seakan autoritatif mendorong remaja untuk bebas
semangat dan kondisi tubuh mereka sangat tetapi tetap memberikan batasan dan
bergairah itu merupakan salah satu mengendalikan tindakan-tindakan mereka.
pengaruh minuman keras dan pengaruh Komunikasi verbal timbal balik bisa
obat-obatan yang mereka konsumsi berlangsung dengan bebas, dan orangtua
sebelum dimulai acara. bersikap hangat dan bersifat membesarkan
hati remaja. Pengasuhan autoritatif
Analisis
berkaitan dengan perilaku sosial remaja
Berdasarkan penjelasan tema dan yang kompeten. Pengasuhan autoritarian,
pola yang ditemukan, disusun bagan adalah gaya yang membatasi dan bersifat
dinamika psikologis ketertarikan remaja menghukum yang mendesak remaja untuk
bergabung dengan komunitas punk. Dalam mengikuti petunjuk orangtua dan untuk
penelitian ini menemukan beberapa aspek menghormati pekerjaan dan usaha.
yang mempengaruhi penyebab ketertarikan Orangtua yang bersifat autoritarian
remaja terhadap komunitas punk. Faktor- membuat batasan dan kendali yang tegas
faktor yang menyebabkan remaja menjadi terhadap remaja dan hanya melakukan
seorang punk salah satunya adalah faktor sedikit komunikasi verbal. Pengasuhan

852
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

autoritarian berkaitan dengan perilaku memunculkan konformitas terhadap teman


sosial remaja yang tidak cakap. sebaya. Konformitas terhadap teman
Pengasuhan permisif-memanjakan dan sebaya pada remaja dapat menjadi positif
bersifat permisif tidak peduli, gaya atau negatif. Hampir semua remaja
pengasuhan permisif tidak peduli adalah mengikuti tekanan teman sebaya dan
suatu pola di mana orangtua sangat tidak lingkungan sosial, beberapa remaja ada
ikut campur dalam kehidupan remaja. Hal juga yang nonkonformis/antikonformis.
ini berkaitan dengan perilaku sosial remaja Perbedaan antara nonkonformis dengan
yang tidak cakap, terutama kurangnya antikonformis, nonkonformis adalah
pengendalian diri. Remaja sangat remaja yang mandiri yang memilih untuk
membutuhkan perhatian orangtua mereka, tidak menjadi anggota dari perkumpulan,
remaja yang orangtuanya bersifat permisif- sedangkan antikonformitas muncul ketika
tidak peduli mendapat kesan bahwa aspek individu bereaksi menolak terhadap
lain dari kehidupan orangtua lebih penting harapan kelompok dan kemudian dengan
daripada si remaja. Remaja yang orangtua sengaja menjauh dari tindakan atau
bersifat permisif-tidak peduli biasanya kepercayaan yang dianut oleh kelompok
tidak cakap secara sosial, mereka seperti skinheads dan punk. Tekanan
menunjukkan pengendalian diri yang teman sebaya merupakan hal yang wajar
buruk dan tidak bisa menangani kebebasan pada usia mereka, termasuk pilihan akan
dengan baik. baju yang ingin dipakai, musik yang ingin
Orangtua yang mendukung, didengarkan, tindakan apa yang akan
mebimbing dalam proses perkembangan dipilih. Perubahan perkembangan yang
remaja akan menghasilkan anak yang terjadi pada remaja kadang membawa rasa
percaya diri, kecakapan sosial yang baik tidak aman. Para remaja sangat mudah
dalam masyarakat dan mampu menghargai terganggu karena rasa tidak aman tersebut
diri mereka sendiri juga akan mendapatkan dan banyaknya perubahan perkembangan
kenyamanan dalam lingkungan keluarga yang terjadi dalam kehidupan mereka
sehingga remaja tidak mencari pengakuan (Santrock, 2003:223).
di luar keluarganya. Remaja yang Beberapa ahli juga menggambarkan
bergabung dengan punk, mereka merasa budaya teman sebaya remaja sebagai
dihargai dan menemukan komunitas yang pengaruh merusak yang mengabaikan
dapat menerima mereka apa adanya. nilai-nilai dan kontrol orangtua, teman
Remaja yang bergabung dengan komunitas sebaya juga dapat mengenalkan remaja
punk merasakan sebuah keluarga yang dengan alkohol, obat-obatan, kenakalan
baru dan mereka merasa nyaman saat dan bentuk tingkah laku lain yang
berada dalam lingkungan komunitasnya. dianggap oleh orang dewasa sebagai
Remaja yang bergabung dengan punk tingkah maladaptif. Kedekatan antara
merasakan kepuasan setelah bergabung, remaja dan teman-temannya cenderung
kepuasan yang didapat berupa hidupnya berperilaku seperti teman-temannya,
tidak terkekang (bebas), dapat meskipun perbuatan yang melanggar
menyalurkan hobby, bertemu dengan norma-norma sosial dan agama. Seperti
teman-teman punk daerah lainnya, dihargai, yang dijelaskan Sullivan (dalam
mendapatkan pengakuan di lingkungan Hurlock,2003:228) dalam usia remaja,
teman sebaya, merasa percaya diri dan mereka ingin berhubungan akrab dengan
bangga karena dukungan dari teman-teman. teman-temannya, termasuk ingin memakai
Pengaruh yang lebih besar dibanding pakaian yang menunjukkan ciri mereka,
lingkungan lainnya adalah banyak remaja aksesoris yang dipakai dan jika remaja
menghabiskan waktu dengan teman sebaya gagal dalam membentuk persahabatan
dibandingkan dengan keluarga sehingga yang akrab mereka akan mengalami

853
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

perasaan kesepian diikuti dengan rasa terhadap anak dan menghargai keputusan
harga diri yang menurun. Segala perilaku yang mereka ambil, jika anak selalu berada
yang dilakukan oleh teman-temannya di dalam rasa ketidaknyamanan dan sering
selalu ingin diikutinya, walaupun itu salah. merasa tertekan maka ia merasa tidak
Remaja bergabung dengan teman sebaya, diacuhkan dan tidak diakui sebagai
karena ia merasa ia tidak dimengerti, anggota keluarga, maka pelariannya adalah
“tidak dianggap”oleh orangtuanya dan mencari eksistensi diluar lingkungan
saudara-saudaranya sehingga remaja keluarga yaitu lingkungan teman sebaya
mencari di luar lingkungan keluarga yang yang dapat menerima segala keterbatasan
mengerti akan dirinya, menganggap dan mereka.
dalam pengalaman yang sama. Dalam Selain dari faktor keluarga,
kelompok teman sebaya ini, remaja bisa kebebasan dan eksistensi, ketertarikan
mengeluarkan segala keluh kesah dan remaja terhadap musik dan fashion punk
perasaan tertekan saat berada di rumah. juga sangat mempengaruhi mengapa
Penelitian ini juga menemukan remaja tertarik bergabung dengan punk.
faktor yang berasal dari dalam diri remaja Remaja banyak menghabiskan waktu
itu sendiri yaitu kebebasan. Pada masa ini mendengarkan musik kesukaan mereka,
perubahan fisik berubah, keingintahuan selera musik semakin spesifik dan
semakin meningkat, emosi menjadi labil, terdiferensiasi mulai dari awal hingga
sehingga muncul suatu tindakan akhir masa remaja (christenson dan
pemberontakan yang dilakukan oleh Roberts,1991 dalam Santrock:318). Musik
remaja terhadap orangtua, jika tidak sesuai memenuhi beberapa kebutuhan pribadi dan
dengan apa yang diinginkannya. Remaja sosial remaja, kebutuhan pribadi yang
merasa terkekang saat berada di rumah, paling penting adalah pengendalian
rasa ingin tahu remaja tidak tersalurkan prasaan dan menghilangkan kejenuhan.
dengan baik. Berbeda jika keluarga yang Musik rock seperti punk menjadi trend di
sehat secara psikologis akan menyesuaikan kalangan remaja, musik rock ini dapat
diri dengan desakan remaja untuk mencari mempengaruhi pikiran dan perilaku
kebebasan, memperlakukan remaja secara remaja, lirik musik rock berbahaya
lebih dewasa dan mengikutsertakan remaja membentuk pikiran remaja yang mengarah
dalam pengambilan keputusan keluarga. pada moralitas seksual,kekerasan,obat-
Sedangkan keluarga yang tidak sehat obatan dan sanatisme (Cocks, 1985 dalam
secara psikologis seringkali mengomando Santrock 2003:319).
dan mengharuskan segala apa yang Punk identik dengan musik yang
diperintahkan oleh orangtua yang keras dan lirik yang menggaungkan sebuah
berorientasi pada kekuasaan, orangtua protes, sehingga mulai bermunculan band-
lebih cenderung menggunakan bentuk band yang mengemukakan kepahitan hidup
otoriter dalam hubunganya dengan remaja. dan kemarahan terhadap sebuah sistem
Orangtua yang bersifat dingin atau yang ada. Band ini dipelopori oleh anak-
membiarkan anak tanpa pengasuhan yang anak muda yang memang korban dari
baik juga akan mempengaruhi kepribadian penindasan sebuah sistem, mereka
remaja.( Santrock 2003:188). biasanya menciptakan band yang agresi,
Selain keinginan untuk bebas, keras, dan berantakan. Lirik tersebut berisi
keinginan untuk mendapatkan eksistensi protes menentang sistem-sistem
sangat mempengaruhi remaja tertarik pemerintahan. Gaya mereka dalam
bergabung dengan punk. Kebutuhan akan bermusik sangat menunjukkan bahwa
eksistensi sangat dibutuhkan pada masa- mereka adalah para pemberontak.
masa remaja. Pengakuan di dalam keluarga (Wahyudi 2006:39)
itu dinilai dengan rasa kepercayaan

854
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

Bagi seorang punkers, dandanan teman sebaya pada remaja sangatlah besar
yang mereka kenakan menjadi sebuah dibanding pengaruh keluarga, karena
simbol kesamaan yang mereka anut, sesuai dengan perkembangannya pada usia
dandanan yang mencolok juga mereka remaja keingintahuan yang sangat tinggi
anggap sebagai attitude yang membedakan membuat remaja rela melakukan apa saja,
mereka dengan masyarakat yang lain, walaupun itu melanggar norma agama
sehingga style ini menjadi simbolis maupun norma sosial.
pemersatu diantara mereka. Di sisi lain, Pengaruh dari teman sebaya inilah
dandanan dan perilaku mereka saat berada yang menyebabkan remaja bergabung
di scene tersebut juga akan menjadi alat dengan komunitas punk. Hal ini dapat
memperkenalkan komunitas tersebut terjadi karena dalam setiap proses interaksi
kepada orang lain sehingga banyak remaja selalu terjadi proses saling mempengaruhi
di luar mereka yang kemudian menjadi antara individu satu dengan yang lain.
tertarik menjadi punkers karena dandanan Faktor yang mendasari proses interaksi ini
yang mencolok ini. adalah pertama, faktor imitasi, yaitu
Disini akan dijelaskan proses remaja dorongan untuk meniru orang lain. Yang
tertarik bergabung dengan komunitas punk kedua,faktor sugesti yaitu adanya pengaruh
berasal dari ketidakharmonisan hubungan psikis baik yang datang dari diri sendiri
antara orangtua dan remaja. Orangtua tidak maupun dari orang lain, yang pada
memberikan sebuah wadah bagi remaja umumnya diterima tanpa adanya daya
untuk dapat lebih mengembangkan diri, kritik. Ketiga, dorongan untuk menjadi
karena pada saat-saat pertumbuhan inilah identik (sama) dengan orang lain seperti
remaja perlu dukungan dan perhatian halnya bergaya ala punk dan kegemaran
orangtua agar perkembangan selanjutnya terhadap musik rock punk yang
tidak mengalami gangguan. diaktualisasikan menjadi identitas diri
Ketidakharmonisan hubungan antara mereka yang ditampilkan dalam perilaku
orangtua dan anak menyebabkan remaja sehari-hari dengan cara berpakaian yang
membutuhkan suatu wadah yang dapat berbeda dengan remaja lainnya, yang
menampung dan dapat berbagi rasa dengan akhirnya membuahkan model perilaku
remaja lainnya yang senasib dengan sebagai trend yang sekarang banyak
dirinya. dijumpai. Selain itu juga, perilaku seperti
Selain itu aturan yang terlalu ketat ini mendorong mereka untuk selalu berada
yang diterapkan oleh orangtua terhadap di scene dan mengenakan atribut-atribut
anak juga dapat mempengaruhi seorang punk sebagai sebuah gaya yang
anak menerjuni dunia punk. Kondisi digemarinya untuk menunjukkan identitas
remaja pada saat itu memeiliki semangat diri sebagai seorang punkers. Berdasarkan
muda yang tinggi, serba ingin tahu tentang uraian diatas maka dapat disimpulkan
dunia luar, ingin lebih banyak berekspresi, bahwa remaja tertarik bergabung dengan
menginginkan kebebasan, tantangan, punk disebabkan oleh dua faktor, yang
mebutuhkan pengakuan dan ingin selalu pertama berasal dari luar remaja
mencoba hal baru yang menurut mereka dipengaruhi oleh ketidakharmonisan
menarik. Sebagai akibatnya yaitu mencoba hubungan keluarga, teman sebaya dan
untuk keluar dari aturan keluarga yang ketertarikan terhadap style dan musik punk
terasa mengikat dan membatasi. dan diikuti dengan faktor dalam diri
Pada akhirnya mereka mencari dunia remaja, yaitu ingin merasa bebas tanpa
luar yang dapat menerima mereka apa aturan dan kebutuhan akan eksistensi.
adanya, yaitu lingkungan teman sebaya.
Remaja banyak menghabiskan waktu
bersama teman-temannya, maka pengaruh

855
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

856
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. VI, No.2: 833 - 858

KESIMPULAN DAN SARAN SARAN


KESIMPULAN Dari hasil penelitian di atas
mengenai ketertarikan remaja terhadap
Ketertarikan remaja terhadap punk
komunitas punk, maka peneliti
terkait dengan faktor-faktor yang
menyarankan:
mempengaruhinya, yaitu faktor internal
1. Masyarakat umum
dan eksternal. Faktor internal individu
Bagi masyarakat umumnya perlu
mencakup adanya kebutuhan akan
memahami punk lebih banyak lagi,
eksistensi, kebutuhan akan kebebasan, dan
di satu sisi ada beberapa hal yang
terakhir adalah krisis identitas diri dimana
bisa dijadikan bahan renungan bagi
masa remaja dalam masa transisi yang
kita, perbedaan bukan seharusnya
didefinisikan sebagai suatu masa peralihan
disikapi sebagai sebuah ancaman,
dari anak-anak menuju dewasa. Dalam
karena sesungguhnya komunitas
masa transisi ini remaja harus berhadapan
punk hanya ingin eksis dan
dengan berbagai macam pilihan yang
menjalani hidup dengan apa
semuanya itu masih tergolong baru
adanya. Benar atau salah biarlah
baginya, namun secara langsung maupun
individu itu yang akan menemukan
tidak langsung remaja dikondisikan untuk
jawabannya sendiri dengan berjalan
memilih, karena remaja dituntut untuk
seiringnya waktu
mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
2. Peneliti selanjutnya
Kedua faktor eksternal atau
Kepada peneliti selanjutnya untuk
lingkungan individu, mencakup
dapat meneliti lebih dalam
ketidakharmonisan keluarga, teman sebaya
mengenai komunitas punk ini dan
dan kegemaran terhadap musik dan style
melakukan penelitian tentang
punk. Adanya ketidakharmonisan di dalam
faktor-faktor yang diasumsikan
hubungan keluarga dengan remaja, yang
mampu mempengaruhi proses
menyebabkan remaja membutuhkan
internalisasi nilai pada punkers,
sebuah wadah yang dapat menampung dan
seperti penerimaan diri, dan
dapat berbagi rasa dengan orang lain yang
intelegensi.
senasib dengan dirinya, selain itu aturan
yang terlalu ketat yang diterapkan oleh DAFTAR PUSTAKA
orangtua terhadap anak juga dapat
Adrian, A. 2003. Punk sebagai Fenomena
mempengaruhi seorang menerjuni dunia Pop Culture. Skripsi
punk. Kondisi remaja pada saat itu (tidakditerbitkan).
memiliki semangat muda yang tinggi, Yogyakarta:fakultas Ilmu Budaya
serba ingin tahu tentang dunia luar, ingin Hurlock, Elizabeth.B. 1980. Psikologi
lebih banyak berekspresi, menginginkan Perkembangan.Jakarta: Penerbit Erlangga
kebebasan, tantangan membutuhkan Jarvis, Matt.2006. Teori-Teori Psikologi.
pengakuan dan ingin selalu mencoba hal Bandung: Penerbit Nusamedia dan
baru yang menurut mereka menarik. nuansa
Sebagai akibatnya yaitu mencoba untuk Mukhlis. Jurnal Psikologi Volume 1
keluar dari aturan keluarga yang terasa Nomor 2, Desember
mengikat dan mambatasi. Teman sebaya 2005.Perkembangan identitas diri
memperkenalkan melalui musik,
dalam area agama pada remaja
penampilan, gaya dan nilai-nilai yang ada akhir. Diterbitkan oleh : Fakultas
di punk Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim
Rumini, Sri. 2004. Perkembangan anak
dan Remaja. Jakarta: PT.Rineka Cipta

857
Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk (Mukhlis, Alma Yulianti dan Ina Sakinah)

Poerwandari, Kristi. E. 1998. Pendekatan Slamet, H. 2010. Teori kelompok sosial.


kualitatif dalam penelitian Jakarta: Rineka cipta
psikologi. Jakarta: LPSP3 Soekanto,S. 2006. Sosiologi suatu
Universitas Indonesia pengantar. Jakarta: raja grafindo persada
Santrock, Jhon. W. 2003. Adoslecence. Widya, G. 2010. Punk Ideologi Yang
Jakarta: Erlangga Disalah Pahami. Jogjakarta: Garasi
Sarwono, Sarlito.W. 1999. Psikologi House Of Book
Sosial. Jakarta: Balai Pustaka Yusuf, Syamsu. L.N. 2006. Psikologi
Sofyan, H. 1999. Hubungan Antara Perkembangan Anak dan Remaja.
Gaya Pengasuhan Orang tua dan Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya
Guru di Sekolah Dengan
Eksplorasi dan Komitmen Pada
Pembentukan Status Identitas
dalam Area Agama Pada Remaja
Akhir. Tesis. Tidak dipublikasikan.
Bandung: Universitas Padjajaran

858

Anda mungkin juga menyukai