Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Psikologi 2014.A
PSIKOLOGI
2017
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah dengan
topik Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan,
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Selain itu penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Perencanaan
Sumber Daya Manusia. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya yaitu mahasiswa
Universitas Negeri Surabaya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing dan
pembaca diharapkan dapat memberi masukan dan kritikan
demi perbaikan pembuatan makalah ini di masa yang akan datang.
Penyusun
1
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................1
Daftar Isi..............................................................................................................2
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................5
Bab II : Pembahasan
F. Penggantian Perencanaan.11
I. Contoh Kasus....15
A. Kesimpulan...................................................................................................17
B. Saran.............................................................................................................17
Daftar Pustaka......................................................................................................19
2
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat seiring dengan
meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini,
menyadarkan kepada semua orang bahwa perubahan lingkungan bisnis dan organisasi
adalah nyata dan sedang berlangsung. Perubahan yang terjadi saat ini, secara langsung
maupun tidak langsung merupakan bagian dari dampak yang diakibatkan oleh globalisasi
yang melanda semua Negara di dunia. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin
kompetitif, dinamis, dan cenderung sulit diprediksi pada era global saat ini membutuhkan
ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cakap, terampil, berkeahlian, dan
responsif terhadap perubahan.
Era global yang terjadi saat ini telah membuka kesadaran banyak orang bahwa
organisasi/perusahaan yang hidup di tengah-tengah persaingan bisnis yang kompetitif ini,
teknologi menjadi daya tarik sekaligus simbul sebuah era baru yang disebut sebagai era
teknologi informasi. Teknologi informasi sebagai sebuah era baru pada abad 21 ini,
dicirikan oleh daur hidup produk (product life cycle) yang semakin pendek. Kecanggihan
teknologi yang lahir dan direspon oleh pasar selalu diikuti terus oleh lahirnya teknologi
baru yang lebih canggih dan begitu seterusnya. Kompetisi dalam melahirkan barang dan
jasa seperti tidak ada akhirnya sehingga konsumen sangat dimanjakan oleh banyaknya
pilihan yang bervariasi.
Pada era global yang kompetitif ini, kehidupan organisasi bisnis dituntut untuk
terus bergerak mengikuti arus perubahan yang sangat cepat dan massif. Derasnya arus
perubahan membawa konsekuensi logis bagi perusahaan untuk selalu mengantisipasi dan
harus mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Dalam konteks ini,
perencanaan SDM akan lebih penting bagi perusahaan karena globalisasi, teknologi baru,
proses restrukturisasi, dan perbedaan etnis. Dengan kata lain, faktor-faktor di atas akan
menghasilkan ketidakpastian dan sukar untuk diprediksi, maka perusahaan harus
mengembangkan bisnis dan menyusun rencana SDM secara sinergis dengan rencana
bisnis dalam mengurangi resiko akibat ketidakpastian tersebut.
3
Organisasi/perusahaan yang memperkerjakan orang-orang untuk mencapai tujuan
dalam menyediakan SDM pada era global sekarang maupun untuk proyeksi di masa
datang tidak boleh mengesampingkan fenomena perubahan lingkungan bisnis yang massif
dan turbulen seperti sekarang ini. Kelangsungan eksistensi organisasi yang hidup, tumbuh,
dan berkembang di tengah-tengah lingkungan bisnis yang kompetitif memerlukan SDM
yang berkualitas. Dalam era teknologi dan informasi, tuntutan kualitas SDM harus
disesuaikan dengan kebutuhan organisasi terutama dalam hal kualitasnya. Hal ini penting
karena kemajuan dan kecanggihan teknologi yang tidak diimbangi dengan tersedianya
SDM yang mumpuni dalam mengoperasikan peralatan modern yang dimiliki oleh
organisasi/perusahaan, maka hal itu akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan
dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Minimnya SDM baik secara
kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi akibat salah dalam
perencanaan/proyeksi SDM di masa datang dapat menghambat kecepatan pencapaian
tujuan.
Organisasi yang tidak didukung pegawai/karyawan yang sesuai baik dari aspek
kuantitas, kualitas, strategi, dan operasional yang baik, maka dapat dipastikan organisasi
tersebut akan sulit mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya dimasa yang akan
datang. Organisasi dalam perjalanan waktunya pasti telah memiliki sejumlah tujuan-
tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan organisasi pada umumnya
menganut prinsip/pola tujuan jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan
jangka panjang (10 tahun) atau lebih. Dalam rangka usaha untuk mewujudkan tujuan-
tujuan tersebut biasanya juga telah disiapkan rencana strategis dan rencana operasional
sebagai panduan pencapaian tujuan tersebut.
Satu hal yang tidak boleh diabaikan dalam praktik organisasi adalah pentingnya
integrasi atau keterpaduan antara perencanaan bisnis dengan perencanaan SDM.
Perencanaan bisnis yang diikuti dengan perencanaan SDM yang baik akan menghasilkan
tingkat efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya, perencanaan
bisnis yang tidak dibarengi dan diikuti perencanaan SDM yang baik akan mempengaruhi
tujuan organisasi. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar dalam praktek organisasi
bisnisnya yang kurang dalam memberi perhatian atau porsi pelibatan manajer SDM
terhadap pembuatan rencana-rencana bisnis yang akan dilakukan dalam kurun waktu
tetentu. Biasanya pada tataran ini seorang pimpinan perusahaan melibatkan manajer
pemasaran dan manajer keuangan, sehingga akibatnya perusahaan tidak memiliki SDM
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
4
Maka ironis jika perusahaan dalam membuat perencanaannya kurang melibatkan
bagian SDM, sehingga dalam implementasi rencana-rencana bisnis tersebut mengalami
kendala ketika kualitas dan kuantitas SDM menjadi unsur utama kesuskesan tujuan.
Begitu pentingnya aspek perencanaan SDM, maka perencanaan SDM harus sejalan
dengan perencanaan bisnis. Dengan kata lain, antara perencanaan SDM dengan
perencanaan bisnis harus saling terkait satu sama lain. Untuk itulah dalam makalah ini
penulis akan menjelaskan lebih jauh mengenai pengertian, manfaat, tujuan, langkah
pelaksanaan, teknik dan sistem perencanaan sumber daya manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan sumber daya manusia?
2. Apa sajakah manfaat dari perencanaan sumber daya manusia?
3. Apakah tujuan dari perencanaan sumber daya manusia?
4. Bagaimanakah langkah pelaksanaan perencanaan sumber daya manusia?
5. Apa sajakah strategi yang dapat digunakan dalam perencanaan sumber daya manusia?
6. Bagaimanakah perencanaan penggantian dalam perencanaan sumber daya manusia?
7. Bagaimanakah perencanaan bencana dalam perencanaan sumber daya manusia?
8. Bagaimanakah sistem informasi sumber daya manusia?
9. Bagaimanakah contoh kasus yang terjadi dalam perencanaan sumber daya manusia?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian dari perencanaan sumber daya manusia.
2. Mengetahui dan memahami manfaat dari perencanaan sumber daya manusia.
3. Mengetahui dan memahami tujuan dari perencanaan sumber daya manusia.
4. Mengetahui dan memahami langkah pelaksanaan perencanaan sumber daya manusia.
5. Mengetahui dan memahami strategi dalam perencanaan sumber daya manusia.
6. Mengetahui dan memahami perencanaan penggantian dalam perencanaan SDM.
7. Mengetahui dan memahami perencanaan bencana dalam perencanaan SDM.
8. Mengetahui dan memahami sistem informasi seumber daya manusia.
9. Mengetahui contoh nyata dari perencanaan sumber daya manusia.
5
Bab II
Pembahasan
6
B. Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia
Menurut Sondang (2001) manfaat perencanaan sumber daya manusia adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan sumber daya manusia.
2. Menyelaraskan aktivitas sumber daya manusia berdasarkan potensi yang dimiliki
dengan tugas-tugas yang sasarannya berpengaruh pada peningkatan efisiensi
efektivitas pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.
3. Meningkatkan kecermatan dan penghematan pembiayaan dan tenaga dalam
pelaksanaan rekruitmen dan seleksi.
4. Mendorong usaha untuk menciptakan dan menyempurnakan sistem informasi
sumber daya manusia agar selalu akurat untuk berbagai kegiatan manajemen
sumber daya manusia lainnya.
5. Meningkatkan koordinasi antara manajer unit kerja/departemen yang akan
berkelanjutan dalam melaksanakan kegiatan sumber daya manusia lainnya.
7
D. Langkah Pelaksanaan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Menurut Mathis, Robert L & Jackson, John H (2010) langkah-langkah pelaksanaan
perencanaan sumber daya dapat dilihat dalam berikut ini :
8
menyediakan arahan yang spesifik pada manajemen dari aktivitas HRD yang berhubungan
dengan merekrut pekerja, seleksi, dan penyimpanan. Bukti yang paling nyata dari
keberhasilan perencanaan SDM adalah ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik itu dalam periode jangka
pendek maupun jangka panjang.
9
Berdasarkan bagan tersebut, dapat dijelaskan bagian-bagiannya sebagai berikut:
1. Peramalan kebutuhan sumber daya manusia
Menurut Mondy (2009) peramalan kebutuhan SDM meliputi menentukan
jumlah, keahlian, dan tempat dari pegawai yang akan dibutuhkan dalam organisasi
atau perusahaan di waktu yang akan datang dalam proses pencapaian tujuan.sebelum
merekrut pegawai, kebutuhan dari organisasi atau perusahaan harus diramalkan.
Peramalan ini kemudian digunakan dalam merekrut pegawai untuk menentukan
aktivitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Peramalan ketersediaan sumber daya manusia
Menentukan apakah perusahaan dapat menjaga pegawai dengan keahlian yang
diperlukan, dan dari sumber mana, itulah yang disebut dengan peramalan ketersediaan
(Mondy : 2009). Peramalan ini membantu untuk menunjukkan apakah pegawai yang
dibutuhkan dapat diperoleh dari dalam perusahaan, dari luar organisasi, atau dari
kombinasi kedua sumber tersebut. Kemungkinan yang lain adalah keahlian yang
dibutuhkan tidak langsung tersedia dari sumber-sumber yang berkemungkinan.
3. Kekurangan pekerja
Ketika perusahaan dihadapkan masalah kekurangan pegawai, perusahaan harus
secara berusaha secara intensif untuk merekrut pegawai yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan. Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan menurut
10
Mondy (2009) adalah : melakukan rekrutmen yang inovatif, memberikan kompensasi
pendorong, melakukan program training, dan menerapkan standar seleksi yang
berbeda.
4. Kelebihan pekerja
Menurut Mondy (2009) ketika perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan
mengindikasikan bahwa akan ada kelebihan pegawai, maka pembatasan rekrutmen,
pengurangan jam kerja, pensiun dini dan downsizing dibutuhkan untuk memperbaiki
situasi tersebut.
11
Dalam beberapa tahun terakhir, succession planning menjadi lebih dalam pada
kekuatan pekerja. Satu VP dari HR dari fasilitas distribusi mengatakan kami memiliki
succession planning yang bagus untuk perusahaan tingkat tinggi, tapi kami gagal untuk
melakukan sesuatu tentang tingkat dimana performa semua pekerja. Hal yang terbesar
adalah bergerak dari succession planning tradisional yang fokus pada top eksekutif di
perusahaan. kata James Holincheck, sebuah penelitian wakil presiden di Gartner Inc. di
Chicago. Ketersediaan software baru diasosiasikan dengan perfoma sistem manajemen
mengizinkan perusahaan untuk setuju dengan jumlah pekerja yang besar pada tingkat lebih
dalam perusahaan.
12
karena rencana pemulihan bencana mereka yang terperinci. Dalam berbicara dengan para
manajer dan pekerja, saya menemukan bahwa para pekerja tahu persis peran mereka.
Perencanaan tersebut meminta beberapa pekerja kritis untuk tetap tinggal di tempat yang
aman di kilang, untuk dapat mempercepat pemulihan setelah badai berlalu. Orang-orang
ini dapat memberi tahu orang-orang yang kembali bahwa tingkat kerusakan dan sumber
daya apa yang dibutuhkan untuk memulai perbaikan. Banyak yang memperkirakan
pemulihan akan memakan waktu bertahun-tahun. Namun karena perencanaan bencana
yang terperinci, perusahaan-perusahaan ini berdiri dan berjalan dalam waktu singkat.
Sebagai akibat dari Badai Katrina dan Rita, perusahaan kehilangan jejak karyawan
mereka karena perintah evakuasi wajib telah mengirim mereka ke segala arah. Organisasi
yang merencanakan bencana di tempat untuk berkomunikasi dengan karyawan mereka
kembali beroperasi dengan cepat, meskipun kantor pusat mereka mungkin tidak beroperasi.
Ketika Katrina menyerang New Orleans, perencana keuangan dari Wachovia mendirikan
toko di Danau Charles dan melakukan bisnis di sana sampai mereka harus pindah ke
Lafayette, Louisiana, karena Badai Rita. McNeese State University, yang terletak di Danau
Charles, Louisiana, mengalami kerusakan parah akibat topan tersebut. Rencana sudah ada
untuk memindahkan server internet yang menghubungkan mahasiswa dan fakultas ke
lokasi lain. Rencana juga dibuat agar penggajian diproses di universitas lain di negara
bagian, dan karyawan dapat mengakses uang mereka melalui Western Union di manapun
negara ini. Meski bangunan di McNeese tidak beroperasi, pembelajaran terus berlanjut.
Dalam seminggu setelah badai, beberapa siswa dan fakultas kembali bekerja, dan beberapa
siswa yang telah dievakuasi ke rumah mereka di Meksiko sedang melakukan penelitian,
menulis makalah, dan berkomunikasi dengan profesor mereka melalui Internet. Tanpa
rencana bencana yang berkembang dengan baik, kemungkinan semester akan harus
dibatalkan.
Ketika bencana menimpa bisnis, selalu ada masalah sumber daya manusia yang
signifikan. Rencana harus berfokus pada berbagai macam malapetaka yang berkisar dari
bencana alam hingga krisis buatan manusia. Mereka juga harus mencakup kejadian sehari-
hari seperti kegagalan daya, malfungsi server, dan serangan virus. Rencana ini perlu untuk
mengatasi bagaimana perusahaan akan merespon ketika karyawan yang memainkan peran
penting atau memiliki keterampilan dan pengetahuan unik tiba-tiba menjadi tidak mampu
atau tidak tersedia untuk beberapa periode waktu yang lama. Untuk mengisi kekosongan
ini, perlu untuk mengidentifikasi posisi dan personil mana di dalam perusahaan yang sangat
penting bagi kemampuan lanjutan organisasi untuk menyelesaikan misi utamanya. Posisi
13
kritis adalah hal-hal yang tidak dapat dibiarkan kosong bahkan secara singkat tanpa hasil
bencana dan akan sangat sulit untuk diisi. Database juga berharga disini. Untuk posisi kritis,
perusahaan harus mengidentifikasi nama orang tersebut, tanggung jawab utama,
kompetensi yang dibutuhkan, klasifikasi, kumpulan kandidat untuk kemajuan, kompetensi
kandidat yang ada, dan pelatihan yang dibutuhkan kandidat. Informasi tersebut harus
menjadi dasar rencana kontinjensi, yang harus mendokumentasikan mereka yang
berpotensi melangkah untuk memenuhi peran tersebut, orang yang memiliki kewenangan
untuk menjalankan rencana kontinjensi tersebut, dan informasi lainnya yang diperlukan
untuk memastikan transisi yang mulus.
Tidak adanya salah satu karakteristik ini mengurangi keefektifan seorang HRIS
dan mempersulit proses pengambilan keputusan. Sebaliknya, sistem prossessing semua
karakteristik ini kasus dan keakuratan proses pengambilan keputusan.
Perusahaan menyadari bahwa HRIS yang berkembang dengan benar dapat
memberikan manfaat yang luar biasa bagi organisasi. Meskipun banyak profesional dan
manajer HR di organisasi kecil memikul HRIS sebagai tambahan atas banyak tanggung
jawab mereka lainnya, organisasi besar memiliki staf khusus untuk menangani masalah
14
teknologi. Dengan menggunakan banyak jenis masukan data, HRIS menyediakan berbagai
jenis data keluaran yang memiliki perencanaan sumber daya manusia dan nilai operasional
yang baik.
Data dari berbagai sumber input terintegrasi untuk memberikan output yang
dibutuhkan. Informasi yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan sumber daya
manusia perusahaan sudah tersedia bila sistem dirancang dengan benar. Misalnya, banyak
perusahaan sekarang mempelajari tren historis untuk menentukan cara terbaik untuk
mendapatkan pelamar yang memenuhi syarat. Selain itu, mematuhi undang-undang dan
peraturan pemerintah akan sangat sulit jika bukan karena HRIS modern.
15
SMP, hingga SMA/SMK. Kepala Dinas Pendidikan Gresik mengungkapkan bahwa
kekurangan guru terjadi karena beberapa factor. Di antaranya, angka pensiunan per
tahun yang tergolong besar. Pada 2016, terdapat 148 guru yang pensiun. Selain guru
biasa, ada yang berstatus sebagai Kepala Sekolah. Total terdapat 34 Kasek SD dan
satu Kasek SMP. Yang pensiun kan butuh pengganti. Namun guru baru tidak ada
karena tidak ada formasi CPNS, ucapnya. (JawaPos.Com, Minggu, 5 Maret 2017)
2. Pembahasan
Berdasarkan uraian materi yang dibahas sebelumnya kasus tentang kurangnya
guru PNS di atas dapat dipandang sebagai suatu permasalahan perencanaan SDM
dimana jika ditinjau dari pengertiannya sendiri perencanaan SDM adalah suatu proses
menganalisis dan mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia
sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya. Dalam kasus di atas jelas
terlihat adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan sekolah akan guru PNS dengan
ketersediaan guru PNS itu sendiri, sehingga muncullah masalah kekurangan guru
yang mana masalah tersebut tentu berakibat buruk dalam proses pencapaian tujuan
dari sekolah itu sendiri. Namun, memang masalah tersebut juga terbentur dengan
kebijakan pemerintah dalam mengatur regulasi guru PNS, untuk itu kelompok hanya
akan memberikan saran sesuai dengan materi tentang perencanaan SDM dan terlepas
dari kebijakan ada.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya tentang strategi perencanaan SDM
dimana dibutuhkan peramalan kebutuhan SDM dan peramalan ketersediaan SDM
yang kemudian dibandingkan antara kebutuhan dan ketersediaan tersebut, sehingga
dari hasil itu dapat ditentukan tindakan yang tepat untuk menyelesaikannya. Dalam
kasus diatas seharusnya sudah diramalkan berapa guru yang dibutuhkan dan berapa
guru yang akan pensiun, sehingga dapat diketahui berapa guru yang harus mengisi
kekosongan tersebut. Maka sebelum hal terjadi kekosongan guru itu dapat diantisipasi
dengan melakukan rekruitmen dan seleksi untuk mencari guru dengan kuantitas dan
kualitas yang tepat.
16
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, didapatkan kesimpulan bahwa perencanaan sumber
daya manusia adalah suatu proses menganalisis dan mengidentifikasi antara kebutuhan dan
ketersediaan sumber daya manausia dalam rangka mencapai tujuan dari organisasi atau
perusahaan tersebut. Manfaat dari perencanaan sumber daya manusia adalah meningkatkan
efisiensi dan efektiktivitas pendayagunaan sumber daya manusia. Perencanaan sumber
daya manusia bertujuan untuk menetapkan keputusan mengenai jumlah dan kualifikasi
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan
organisasi/perusahaan. Langkah-langkah perencanaan SDM adalah mempertimbangkan
tujuan dan strategi perusahaan, identifikasi kebutuhan dan ketersediaan karyawan,
kemudian menyusun rencana tindakan.
Strategi dalam perencanaan SDM meliputi proyeksi jumlah pegawai yang
dibutuhkan, identifikasi SDM yang tersedia, analisis keseimbangan penawaran dan
permintaan, dan kemudian lakukan program aksi. Dalam perencanaan SDM juga ada
perencanaan penggantian, dimana perencanaan penggantian adalah sebuah proses untuk
memastikan bahwa orang yang memiliki kualitas tersedia untuk mengisi kunci posisi
manajerial saat posisi itu kosong. Dan dalam perencanaan SDM juga dibutuhkan
perencanaan bencana, dimana perncanaan ini harus berfokus pada bencana yang berkisar
dari bencana alam seperti angin topan, gempa bumi, dan banjir hingga krisis buatan
manusia serta sistem informasi sumber daya manusia, dimana sistem ini adalah pendekatan
terorganisir untuk memperoleh informasi yang relevan dan tepat waktu untuk menentukan
keputusan sumber daya manusia.
B. Saran
1. Dalam melakukan perencanaan SDM sangat penting bagi seorang HRD untuk
mengetahui tujuan dari perusahaan/organisasi itu sendiri.
2. Perencanaan SDM harus dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat, sehingga
manfaat dari perencanaan SDM tersebut dapat dirasakan oleh perusahaan/organisasi.
3. Strategi perencanaan SDM perlu untuk dipahami agar tujuan dari perencanaan SDM itu
dapat dicapai.
17
4. Selain perencanaan kepegawaian, perencenaan penggantian pimpinan juga perlu
diperhatikan, agar dalam proses penggantiannya, perusahaan tidak mengalami
permasalahan yang berarti.
5. Perencanaan bencana juga perlu dilakukan, karena terjadinya bencana dapat merusak
keadaan perusahaan, sehingga jika hal itu sudah direncanakan dengan baik maka
kerugian yang dialami perusahaan tidak terlalu besar.
6. Sebaiknya sistem informasi sumber daya manusia digunakan sebaik-baiknya agar
perusahaan tidak salah dalam mengambil suatu keputusan.
18
Daftar Pustaka
Mondy, R. Wayne. 2009. Human Resource Management 11th Edition. United State: Pearson.
Mathis, Robert L & Jackson, John H. 2010. Human Resource Management 13th Edition. South
Western : Cengage Learning.
Sondang P. Siagian. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Umi, Sukamti. 1989. Management Personalia/ Sumber Daya Manusia. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Prasetyo, Suryo Eko. 2017. Gresik Kekurangan 1.910 Guru PNS, Kemendikbud Angkat
Tangan Soal GTT/PTT. Surabaya : Jawa Pos. (5 Maret 2017)
19
KLIPING
BERITA TENTANG
PERENCANAAN SUMBER
DAYA MANUSIA
20
BERITA 1
21
BERITA 2
22
BERITA 3
23
BERITA 4
24
BERITA 5
25