Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Setelah menyelesaikan masa studi strata satu, mahasiswa akan memasuki
tahap baru yaitu dunia kerja. Dunia kerja memiliki karakteristik yang sangat berbeda
dibandingkan

dengan

dunia

perkuliahan.

Mahasiswa

dituntut

untuk

dapat

mengaplikasikan teori yang didapat selama perkuliahan menjadi praktek secara langsung.
Dalam proses aplikasi teori menjadi praktik tersebut, mahasiswa harus memiliki skill dan
kemampuan yang sesuai. Oleh karena itu, program mata kuliah magang merupakan salah
satu mata kuliah yang disediakan oleh setiap program studi di UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Setiap mahasiswa akan mendapatkan manfaat yang sangat besar dengan
mengambil mata kuliah magang tersebut, ilmu yang didapatkan berbeda dengan ilmu
yang didapatkan dari proses belajar mengajar selama kuliah karena akan diperoleh
pengalaman kerja singkat diberbagai instansi pemerintahan maupun swasta. Oleh karena
itu, program mata kuliah magang nantinya akan memberikan manfaat bagi mahasiswa
sebelum lulus dan terjun ke dunia kerja secara langsung.
Melalui partisipasi dalam program mata kuliah magang tersebut,
diharapkan mahasiswa memiliki gambaran yang jelas mengenai situasi dan dunia kerja
secara nyata. Hal ini sangat penting terlebih dalam era kontemporer tempat persaingan
terhadap kemampuan mereka, mahasiswa dapat memperbaiki diri agar menjadi lebih
kompetitif dan potensial. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan tidak mengalami
kesulitan yang berarti dalam beradaptasi dengan lingkungan dunia kerja yang sangat
berbeda dengan kehidupan kuliah.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka kami sebagai
mahasiswa semester 6 (enam) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas
Syariah dan Hukum Islam UIN Sunan Ampel Surabaya memilih BMT AS-SYIFA
sebagai tempat yang sangat relevan untuk melaksanakan kegiatan magang.

Program Studi S1 Hukum Ekonomi Syariah sebagai program studi yang


ada di Fakultas Syariah dan Hukum Islam UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan
program yang bertujuan untuk menghasilkan seorang praktisi keuangan dan hukum yang
professional, memiliki integritas dan berperan aktif dalam perkembangan Hukum
Ekonomi Syariah di Indonesia.
Perkembangan berbagai aspek kehidupan saat ini menuntut sumber daya
manusia yang juga semakin berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. Sebagai
mahasiswa, meningkatkan kualitas diri adalah hal yang wajib untuk menjadi pekerja yang
kompetitif. Seiring dengan berkembangnya jasa keuangan syariah yang ada di Indonesia,
kebutuhan akan sumber daya manusia atau sumber daya insani yang benar-benar
mengerti tentang jasa keuangan syariah semakin besar jumlahnya. Sumber daya insani
yang tidak hanya mengerti tentang keuangan syariah melalui teori tapi juga melalui
praktik di lapangan (dunia kerja). Selain itu juga mahasiswa sebagai sumber daya insani
yang juga dipersiapkan dalam ekonomi syariah juga perlu meningkatkan pemahaman
sistem jasa keuangan syariah, terutama perbankan syariah.
B. Tujuan dan Kegunaan
Adapun yang menjadi tujuan kami dari Mahasiswi Program Studi Hukum
Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Islam UIN Sunan Ampel Surabaya
dengan diadakannya kegiatan magang ini yang bertempat di Bmt As-Syifa yaitu:
1. Mengetahui berbagai kegiatan operasional dan usaha serta perencanaan strategis yang
dilakukan oleh Bmt As-Syifa khususnya bidang syariah.
2. Mengetahui struktur kepemumpinan dan pembagian tugas pada setiap bidang di Bmt
As-Syifa.
3. Memberi gambaran nyata mengenai Bmt As-Syifa serta menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dibidang perbankan.
4. Mempelajari serta lebih mendalami mengenai dinamika perekonomian masyarakat

khususnya, masyarakat di sekitar kita, sehinga lebih meningkatka pengetahuan


masyarakat tentang lembaga keuangan sayariah.
5. Memperkaya pengalaman di dunia kerja, terutama yang bergerak langsung pada sektor
ekonomi terutama ekonomi syariah.

Setelah menyelesaikan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya, diharapkan


mahasiswa/i dapat memiliki persiapan untuk siap bersaing dalam manghadapi situasi
persaingan lingkungan kerja.
Setelah terurauinya berbagai tujuan dari adanya kegiatan magang, maka tedapat
pula maanfaat yang diperoleh dari kegiatan magang yang mahasiswa/i lakukan, manfaat
yang diperoleh meliputi, mahasiswa/i diharapkan dapat mengembangkan wawasan, pola
berfikir dan bernalar. Disamping itu, maanfaat yang bisa diperoleh ialah mahasiswa/i bisa
menganalisa dan mengantisipasi suatu permasalahan di lapangan khususnya di
lingkungan sekitar serta dapat menyelesaikan masalah yang timbul dalam masyarakat.
C. Waktu dan tempat Praktikum.
A. Waktu praktikum magang
Waktu pelaksanaan kegiatan magang ini dilakukan dengan cara ikut serta dalam
kegiatan operasional rutin pada hari-hari kerja di BMT As-Syifa pada tanggal 13 Juni
s.d. 25 Juni 2016.
B. Tempat praktikum
Mahasiswa/ I memiliki keinginan untuk mempelajari secara lebih jelas beserta proses
berlangsungnya dalam dunia kerja dengan mengambil mata kuliah Magang. Tempat
yang kami pilih untuk melaksanakan kegiatan magang lembaga keuangan syariah
adalah BMT as-Syifa Sepanjang, Alamat Jalan Bebekan Tengah No. 37 Sepanjang
Sidoarjo. Maka mahasiswa/I mendapatkan pengajaran dan pengalaman dalam bidang
perekonomian, terutama berkaitan dengan operasional lembaga keuangan syariah.
D. Nama-nama Peserta
NAMA

: Noor Lia Luvi Alviani

NIM

: C02213057

FAKULTAS / JURUSAN
SEMESTER
CONTACT PERSON

: Syariah dan Hukum / Hukum Ekonomi Syariah


: VI (Empat)
: 085730779139

NAMA
NIM

: Rahmiyanti Ningtias
: C02213062

FAKULTAS / JURUSAN

: Syariah dan Hukum / Hukum Ekonomi Syariah

SEMESTER
CONTACT PERSON

: VI (Empat)
: 085733465193

NAMA
NIM
FAKULTAS / JURUSAN
SEMESTER
CONTACT PERSON

: Siti Mahmudah
: C02213074
: Syariah dan Hukum / Hukum Ekonomi Syariah
: VI (Empat)
: 087851212150

BAB II
PROFIL SINGKAT KJKS BMT AS-SYIFA
A.
B.
C.
D.
E.

Sejarah Berdiriya
Struktur organisasi, Personalia dan Deskripsi tugas
Produk dan Aplikasi Akad
Mekanisme perhitingan Bagi Hasil dan Marjin
Kendala, Tantangan dan Tanggapan Masyarakat
1. Kendala BMT as-Syifa
Kendala yang dihadapi oleh BMT ialah apabila salah satu nasalah
melakukan wanprestasi atau apabila nasabah tersebut tidak membayar angsuran
selama maksimal tiga kali angsuran (selama tiga bulan), maka akan diberikan
surat peringatan satu disertai dengan teguran atau mengigatkan bahwa nasabah
tersebut belum membayara angsuran.
Apabila nasabah tersebut tidak mengindahkannya, maka akan diberikan
surat peringatan yang kedua diikuti dengan teguran dan apabila nasabah tersebut
tetap tidak mengindahkan teguran tersebut, maka akan diberikan surat peringatan
ketiga. Apabila nasabah tersebut bersikeras tidak mau membayar angsurannya,
maka akan diberikan solusi.
Apabila nasabah tersebut bertutur kata dengan sopan dan mengatakan
bahwa dia tidak sanggup membayar, maka akan dicarikan solusi yang
menguntungkan kedua belah pihak. Tetapi apabila nasabah tersebut tidak bertutur
kata dengan baik, maka pihak dari BMT akan menggambil tindakan yaitu sesuai
dengan surat peryataan dan persayaratan yang ditanda tangani oleh nasabah
tersebut diatas materai, apabila nasabah tidak mampu membayar sesuai dengan
kesepakatan bersama, maka pihak BMT berhak melakukan tindakan yaitu
bernegoosiasi kepada nasabah untuk menyelesaikn masalahnya, kemudian
mengambil alih barang yang dijaminkan dengan cara menjual barang jaminan
yang diajukan oleh nasabah. Apabila hasil dari penjualan barang jaminan tersebut

terdapat kelebihan, maka akan dikembalikan kepada nasabah, tetapi apabila hasil
dari penjualan tersebut teryata masih kurang, maka akan dimintakan kepada
nasabah.
2. Tantangan BMT As-Syifa.

Tantangan yang dihadapi oleh BMT as-Syifa salah satunya ialah sulitnya
menimbulkan rasa percaya kepada masyarakan terhadap Lembaga Keuangan
Syariah khususnya kepada BMT As-Syifa. Para pihak yang terlibat didalam BMT
As-Syifa bekerja keras memunculkan rasa percaya kepada masyarakat dari semua
kalangan.
Untuk saat ini, masyarakat yang percaya kepada BMT As-Syifa ialah
masyarakat yang mempuyai penghasilan sedikit tetapi mempunyai kebutuhan
yang banyak seperti pedagang kaki lima, pegawai pabrik dan lain sebagainya.
BMT As-Syifa berkeinginan memperluas pengetahuan mengenai BMT As-Syifa
tidak hanya kepada pedagang asongan ataupun kepada buruh, tetapi BMT ingin
merangkul semua masyarakat khususnya masyarakat yang mempunyai uang yang
berlebih untuk ditabungkan di BMT as-Syifa.
Disamping itu, selain sulitnya menimbulkan rasa percaya, BMT As-Syifa
juga harus lebih selektif memilih Nasabah atau anggota, karena apabila pihak dari
BMT salah memilih nasabah, maka nasabah tersebut akan sulit memenuhi
persyaratan maupun dalam membayar angsuran.
3. Tanggapan Masyarakat
Sebagain masyarakat beranggapan bahwa BMT sama seperti bank
konvensional, bahkan ada yang berfikir bahwasannya bank konvensional lebih
menguntungkan dibandingkan dengan BMT As-Syifa. Tetapi ada pula yang
berfikir bahwasannya lebih aman dan lebih menguntungkan menabung ataupun
mengajukan pembiayaan di BMT As-Syifa. Mereka yang memilih mengajukan
pembiayaan di BMT As-Syifa mengatakan bahwa bagi hasil yang dilakukan lebih
menguntungkan dari pada di bank konvensional.
Disamping itu, BMT As-Syifa selalu

memberikan

solusi

dalam

menyelesaikan masalah nasabah yang tidak dapat membayar angsuran tetapi


dengan syarat nasabah tersebut beritikad baik dan tidak berbohong atau mengadaada.

BAB III
KEGIATAN PRAKTIKUM

BAB IV
ANALISIS

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

;; lampiran
.surat keterangan selesai praktikum dengan kop surat , ttd dan stempel asli
Sk praktikum dari jurusan
Fto kegiatan
Sumber dok/daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai