PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Setelah menyelesaikan masa studi strata satu, mahasiswa akan memasuki
tahap baru yaitu dunia kerja. Dunia kerja memiliki karakteristik yang sangat berbeda
dibandingkan
dengan
dunia
perkuliahan.
Mahasiswa
dituntut
untuk
dapat
mengaplikasikan teori yang didapat selama perkuliahan menjadi praktek secara langsung.
Dalam proses aplikasi teori menjadi praktik tersebut, mahasiswa harus memiliki skill dan
kemampuan yang sesuai. Oleh karena itu, program mata kuliah magang merupakan salah
satu mata kuliah yang disediakan oleh setiap program studi di UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Setiap mahasiswa akan mendapatkan manfaat yang sangat besar dengan
mengambil mata kuliah magang tersebut, ilmu yang didapatkan berbeda dengan ilmu
yang didapatkan dari proses belajar mengajar selama kuliah karena akan diperoleh
pengalaman kerja singkat diberbagai instansi pemerintahan maupun swasta. Oleh karena
itu, program mata kuliah magang nantinya akan memberikan manfaat bagi mahasiswa
sebelum lulus dan terjun ke dunia kerja secara langsung.
Melalui partisipasi dalam program mata kuliah magang tersebut,
diharapkan mahasiswa memiliki gambaran yang jelas mengenai situasi dan dunia kerja
secara nyata. Hal ini sangat penting terlebih dalam era kontemporer tempat persaingan
terhadap kemampuan mereka, mahasiswa dapat memperbaiki diri agar menjadi lebih
kompetitif dan potensial. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan tidak mengalami
kesulitan yang berarti dalam beradaptasi dengan lingkungan dunia kerja yang sangat
berbeda dengan kehidupan kuliah.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka kami sebagai
mahasiswa semester 6 (enam) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas
Syariah dan Hukum Islam UIN Sunan Ampel Surabaya memilih BMT AS-SYIFA
sebagai tempat yang sangat relevan untuk melaksanakan kegiatan magang.
NIM
: C02213057
FAKULTAS / JURUSAN
SEMESTER
CONTACT PERSON
NAMA
NIM
: Rahmiyanti Ningtias
: C02213062
FAKULTAS / JURUSAN
SEMESTER
CONTACT PERSON
: VI (Empat)
: 085733465193
NAMA
NIM
FAKULTAS / JURUSAN
SEMESTER
CONTACT PERSON
: Siti Mahmudah
: C02213074
: Syariah dan Hukum / Hukum Ekonomi Syariah
: VI (Empat)
: 087851212150
BAB II
PROFIL SINGKAT KJKS BMT AS-SYIFA
A.
B.
C.
D.
E.
Sejarah Berdiriya
Struktur organisasi, Personalia dan Deskripsi tugas
Produk dan Aplikasi Akad
Mekanisme perhitingan Bagi Hasil dan Marjin
Kendala, Tantangan dan Tanggapan Masyarakat
1. Kendala BMT as-Syifa
Kendala yang dihadapi oleh BMT ialah apabila salah satu nasalah
melakukan wanprestasi atau apabila nasabah tersebut tidak membayar angsuran
selama maksimal tiga kali angsuran (selama tiga bulan), maka akan diberikan
surat peringatan satu disertai dengan teguran atau mengigatkan bahwa nasabah
tersebut belum membayara angsuran.
Apabila nasabah tersebut tidak mengindahkannya, maka akan diberikan
surat peringatan yang kedua diikuti dengan teguran dan apabila nasabah tersebut
tetap tidak mengindahkan teguran tersebut, maka akan diberikan surat peringatan
ketiga. Apabila nasabah tersebut bersikeras tidak mau membayar angsurannya,
maka akan diberikan solusi.
Apabila nasabah tersebut bertutur kata dengan sopan dan mengatakan
bahwa dia tidak sanggup membayar, maka akan dicarikan solusi yang
menguntungkan kedua belah pihak. Tetapi apabila nasabah tersebut tidak bertutur
kata dengan baik, maka pihak dari BMT akan menggambil tindakan yaitu sesuai
dengan surat peryataan dan persayaratan yang ditanda tangani oleh nasabah
tersebut diatas materai, apabila nasabah tidak mampu membayar sesuai dengan
kesepakatan bersama, maka pihak BMT berhak melakukan tindakan yaitu
bernegoosiasi kepada nasabah untuk menyelesaikn masalahnya, kemudian
mengambil alih barang yang dijaminkan dengan cara menjual barang jaminan
yang diajukan oleh nasabah. Apabila hasil dari penjualan barang jaminan tersebut
terdapat kelebihan, maka akan dikembalikan kepada nasabah, tetapi apabila hasil
dari penjualan tersebut teryata masih kurang, maka akan dimintakan kepada
nasabah.
2. Tantangan BMT As-Syifa.
Tantangan yang dihadapi oleh BMT as-Syifa salah satunya ialah sulitnya
menimbulkan rasa percaya kepada masyarakan terhadap Lembaga Keuangan
Syariah khususnya kepada BMT As-Syifa. Para pihak yang terlibat didalam BMT
As-Syifa bekerja keras memunculkan rasa percaya kepada masyarakat dari semua
kalangan.
Untuk saat ini, masyarakat yang percaya kepada BMT As-Syifa ialah
masyarakat yang mempuyai penghasilan sedikit tetapi mempunyai kebutuhan
yang banyak seperti pedagang kaki lima, pegawai pabrik dan lain sebagainya.
BMT As-Syifa berkeinginan memperluas pengetahuan mengenai BMT As-Syifa
tidak hanya kepada pedagang asongan ataupun kepada buruh, tetapi BMT ingin
merangkul semua masyarakat khususnya masyarakat yang mempunyai uang yang
berlebih untuk ditabungkan di BMT as-Syifa.
Disamping itu, selain sulitnya menimbulkan rasa percaya, BMT As-Syifa
juga harus lebih selektif memilih Nasabah atau anggota, karena apabila pihak dari
BMT salah memilih nasabah, maka nasabah tersebut akan sulit memenuhi
persyaratan maupun dalam membayar angsuran.
3. Tanggapan Masyarakat
Sebagain masyarakat beranggapan bahwa BMT sama seperti bank
konvensional, bahkan ada yang berfikir bahwasannya bank konvensional lebih
menguntungkan dibandingkan dengan BMT As-Syifa. Tetapi ada pula yang
berfikir bahwasannya lebih aman dan lebih menguntungkan menabung ataupun
mengajukan pembiayaan di BMT As-Syifa. Mereka yang memilih mengajukan
pembiayaan di BMT As-Syifa mengatakan bahwa bagi hasil yang dilakukan lebih
menguntungkan dari pada di bank konvensional.
Disamping itu, BMT As-Syifa selalu
memberikan
solusi
dalam
BAB III
KEGIATAN PRAKTIKUM
BAB IV
ANALISIS
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
;; lampiran
.surat keterangan selesai praktikum dengan kop surat , ttd dan stempel asli
Sk praktikum dari jurusan
Fto kegiatan
Sumber dok/daftar pustaka