PENDAHULUAN
pada mulanya hanya dari beberapa orang saja kemudian mulai berkembang
pemikiran yangsama. Salah satu dari kelompok tersebut yang akan kita bahas
titik keramaian pusat kota danmemiliki gaya dengan ciri khas sendiri.
Motto dari anak-anak “Punk” itu tersebut, Equality (persamaan hak) itulah
1
lahir karena adanya persamaan terhadap jenis aliran musik “Punk” dan adanya
gejala perasaan yang tidak puas dalam diri masing-masing sehingga mereka
mengubah gaya hidup mereka dengan gaya hidup “Punk”. “Punk” yang
berkembang di Indonesia lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan
tingkah laku yang mereka perlihatkan. Dengan gaya hidup yang anarkis yang
mereka turun ke jalanan, setiap mata tertarik untuk melirik gaya rambutnya
yang Mowhawk dengan warna-warna terang dan mencolok. Belum lagi atribut
rantai yang tergantung di saku celana, sepatu boot, kaos hitam, jaket kulit
penuh badge atau peniti, serta gelang berbahan kulit dan besi seperti paku
bagian yang tak terpisahkan dari busana mereka. Begitu juga dengan celana
jeans super ketat yang dipadukan dengan baju lusuh, membuat image yang
buruk terhadap anak “Punk” yang anti sosial. Anak “Punk”, mereka
masyarakat tetapi yang sebenarnya, mereka sama dengan anak-anak lain yang
2
Dengan gaya busana yang khas, simbol-simbol, dan tatacara hidup yang
“Punk” merupakan hasil dari kebudayaan negara barat yang ternyata telah
nilai-nilai yang negatif. Gaya hidup “Punk” mempunyai sisi negatif dari
seringkali dikaitkan dengan perilaku anarkis, brutal, bikin onar, dan bertindak
“Punk” adalah perusak, karena mereka bergaya mempunyai gaya yang aneh
aturan yang dibuat dan tidak ada satu orangpun yang menjadi pemimpin
anggotanya. Dengan kata lain, “Punk” berusaha menyamakan status yang ada
sehingga tidak ada yang bisa mengekang mereka. Sebenarnya anak “Punk”
bertanggung jawab secara pribadi atas apa yang telah dilakukannya. Karena
aliran dan gaya hidup yang dijalani para “Punkers” memang sangat aneh,
3
Padahal banyak diantara “Punkers” banyak yang mempunyai kepedulian
punk. Dari beberapa contoh komunitas di atas satu yang menarik perhatian
masyarakat adalah komunitas punk. Pada tahun 1999 komunitas punk mulai
berawal dari pendatang yang secara tidak sengaja memperkenalkan musik dan
gaya hidup yang jauh berbeda dengan gaya hidup remaja di Kota Pontianak.
Pada tahun 2008-2009 komunnitas punk mulai banyak di ikuti oleh remaja
Kota Pontianak, dengan segala aktivitas dan kegiatan yang telah dibuat sesuai
Pontianak mulai keluar jalur dan tidak sesuai dengan tujuan utama dari punk
4
1.2. Identifikasi masalah
berikut:
Kota Pontianak.
Pontianak.
punk di Pontianak ?
5
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah maka penelitian
ini akan difokuskan kepada: “Bagaimana komunitas punk dan remaja bisa
di Kota Pontianak.
6
BAB II
Tinjauan Pustaka
melawan, tidak puas hati, marah dan benci pada sesuatu yang tidak pada
7
lirik-lirik yang terdapat pada lagu-lagu mereka, juga busana mereka
kenakan.
ketidak puasan hati, marah dan benci pada sesuatu yang tidak pada
pemaknaan yang menjadi dasar dari seluruh gaya mereka (punk), gaya ini
mereka yang menjadi punk setelah subkultur ini naik ke permukaan dan
8
secara paksa. Masyarakat umum melihat anak-anak punk hanya sebagai
apa yang mereka pikirkan tentang diri dan dunia sekitar (pendapat), yang
melakukan perlawanan.
ini lebih dirasakan pada masa awal remaja. Masa awal remaja juga
emosi yang pada masa awal remaja biasanya terjadi lebih cepat.
usia empat belas tahun seringkali mudah marah, mudah dirangsang dan
9
yang merupakan masa remaja madya, sudah mulai stabil dalam
dkk., 2001). Hal yang sama dikemukakan oleh Gessel (dalam Monks,
dkk., 2001), bahwa masa usia sebelas tahun lebih tegang dibandingkan
dengan usia enam belas tahunan, dimana pada usia enam belas ini remaja
1999). Pada usiaawal remaja, remaja masih berada dalam tahap peralihan
operasional formal ini tumbuh pada tahun-tahun remaja madya. Pada usia
formal bersifat lebih abstrak dan idealitis, serta lebih berpikir logis.
10
pemecahan masalah dan secara sistematis menguji cara-cara pemecahan
yang dipikirkannya.
remaja usia lima belasan sudah mulai mereda, sehingga sikap dan
Remaja yang tidak membentuk dasar konsep diri yang baik selama
masa kanak-kanak dan masa awal remaja tidak dapat memenuhi tugas-
yang sudah terbentuk dari konsep diri selama masa sebelumnya sudah
terutama yang sudah terbiasa akan tumbuh rasa tidak puas pada diri
11
Perkembangan konsep diri yang buruk dapat mengakibatkan
pada keyakinan mereka bahwa orang lain memiliki perhatian yang amat
menentukan mana yang harus dipilih dan mana yang tidak, melakukan
berada pada jalur yang benar. Remaja berusaha mencari sesuatu hal yang
diatas, dapat disimpulkan pada masa awal remaja madya bukanlah masa
yang mudah untuk dilewati, sebagian besar remaja usia remaja madya
sudah mulai lepas dari kebingungan dan stres, sehingga dalam membuat
kestabilan. Namun, tidak semua remaja melewati masa ini di jalur yang
12
sesuai, remaja yang tidak mampu menyesuaikan perubahan dirinya
menilai bahwa komunitas yang satu ini termasuk salah satu komuitas
dalam banyak sekali yang menarik yang dapat Anda lihat di komunitas
berpakaian aneh, gak pernah mandi, dan seterusnya, tetapi komunitas ini
musik misalnya, banyak band punk yang mampu mendapat tempat di hati
modal yang minim band-band punk bisa terus exis di belantika musik
tanah air tercinta, bahkan sampai ke level yang lebih tinggi, yaitu go
dengan jumlah yang lebih banyak dan juga desain yang lebih variatif.
13
sendiri biasa disebut distro, di industri ini pun komunitas punk mampu
remaja Indonesia.
Tidak hanya itu, distro sendiri juga dijadikan senjata untuk publikasi
aku tau sih itu namanya simbiosismutualisme. Jadi, jangan heran kalau
Tidak berhenti di situ, dengan gaya yang seperti itu, jangan sampai Anda
bilang komunitas punk itu gaptek (gagap teknologi), dunia maya juga
14
antusiasme konser punk di Bandung. Di Inggris dan Amerika, dua negara
yang disebut sebagai asal wabah punk, konser punk yang sering diadakan
disana hanya dihadiri tak lebih seratus orang. Sedangkan di sini, konser
manusia akan melewati masa remaja. Remaja adalah anak manusia yang
tahun. Pembatasan umur ini tidak mutlak, dan masih bisa diperdebatkan.
Kasih sayang orang tua dan anggota keluarga yang lain akan memberi
15
dampak dalam kehidupan mereka. Demikian pula cara mendidik dan
sebagai orang tua, guru dan sekaligus kawan. Dalam mendidik anak
mana yang baik dan mana yang buruk, melakukan pendekatan persuasif
dan memberikan perhatian yang cukup. Semua itu tidak lain, karena
pendidikan formal, dididik dan diasuh oleh para guru. Dalam lingkungan
juga berfikir kritis atas pelajaran yang diterima dan mampu beradu
argument.
16
guru bagaikan pengganti orang tua. Karena itu diperlukan guru yang arif
bijaksana, mau membimbing dan mendorong anak didik untuk aktiv dan
dijadikan tauladan.
besar remaja. Guru adalah orang dewasa yang berhubungan erat dengan
bahwa semua orang tua, kecuali orang tua mereka, berfikir seperti
remaja pada umur ini sedang berusaha untuk bebas dari keluarga dan
tidak tergantung kepada orang tua. Akan tetapi pada waktu yang sama ia
kanak-kanaknya.
17
2.1.3.4. Lingkungan Dunia Luar
langsung maupun tidak langsung, baik itu benar maupun salah, baik itu
maupun globalisasi.
Pada masa remaja, emosi masih labil, pencarian jati diri terus
menuntut untuk mencari apa potensi yang ada di dalam diri masing-
remaja Indonesia tertarik dengan apa yang ada di dalam punk itu sendiri.
ada di dalam punk. Contoh kecil, seorang remaja berpakaian ala punk,
tetapi dia tidak idealis, dia tidak menganut paham ideologi punk, dia juga
suka musik cengeng yamg lembut bak seorang bayi yang baru keluar dari
rahim ibunya. Dari contoh kecil tersebut, komunitas punk masih bisa
18
2.1.4. Pengertian Perilaku
itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara
dua, yakni :
19
1. Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi
perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini
objek tadi.
20
kecendrungan yang potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu
adanya respon.
21
adanya organisasi formal, Barnard merupakan orang pertama yang
peningkatan profesionalisme.
tindakan, namun demikian tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu hanya
dapat dilihat dari sikap dan tindakannya saja, perilaku dapat pula
persepsi.
menyebutnya Cipta, Rasa, Karsa atau Peri akal, Peri rasa, Peri tindakan.
22
Bentuk perilaku dilihat dari sudut pandang respon terhadap stimulus,
praktek (practice).
dari dalam diri individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut antara lain :
mencapai sutau tujuan tertentu, hasil dari pada dorongan dan gerakan
23
sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil keturunan (bawaan),
proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang
24
positif maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersifat
relevan untuk digunakan sebagai pisau analisis dalam mengkaji penelitian ini.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai teori yang akan peneliti jadikan pisau
atas realitas diidentifikasi sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi
yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif. Individu menjadi penentu
dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak di luar batas control
25
Adapun dari hasil penelusuran penelitian di dapat hanya satu penelitian
relevan yang mendekati yang akan di lakukan oleh peneliti, yaitu penelitian
perspektif ekstetika dilihat dari konsep karya seni sebagai sebagai media
hal nyata dari seluruh kejadian sosial yang terjadi, tidak ada unsure hegemoni
dalam setiap individu yang di respentasikan dalam karya seni berupa music
punk. Akan tetapi, dalam masyarakat, konsep estetika yang disimpulkan tidak
satu genre music yang dinilang cukup keras dan berbeda dengan mainstream
terhadap music ini. Terlebih lagi ditambah oleh ulah dari orang-orang seperti
yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir iini disusun dengan
berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait.
26
menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai
Kerangka berpikir ini merupakan buatan kita sendiri, bukan dari buatan
orang lain. Dalam hal ini, bagaimana cara kita berargumentasi dalam merumuskan
sumber keputusan, hal ini disebabkan karena sudah habis dipakai dalam
menyusun kerangka teoritis. Dalam hal menyusun suatu kerangka berpikir, sangat
diperlukan argumentasi ilmiah yang dipilih dari teori-teori yang relevan atau
saling terkait. Agar argumentasi kita diterima oleh sesama ilmuwan, kerangka
27
Pengaruh
Hasil Akhir
BAB III
METODE PENELITIAN
28
untuk memilih dan menerapkan praktek membutuhkan masa “jeda”, guna
mempelajari dan mengkritisi setiap metode pendekatan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moelong (2002) yang menyatakan
deskriprif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat
diamati. Dengan kata lain, peneliti ini disebut penelitian kualitatif karena
1) Informan pangkal;
2) Informan pokok;
3) Informan kunci.
29
masyarakat atau unsur-unsur yang ingin peneliti ketahui dan; Informan
30
meminta arahan kepada informan pangkal untuk menunjuk informan
31
3.2.3. Teknik Pengumpulan Data
oleh peneliti:
1) Wawancara Mendalam
yang telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu keterangan lisan atau
(unstructured observation).
32
Susan Stainback dalam Sugiyono (2012) menyatakan dalam observasi
peneliti akan melakukan penelitian tetapi suatu waktu peneliti juga tidak
pengamatan yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
diamati karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati
peneliti ketika ada hal baru yang akan ditemukan dalam pengamatan
tersebut.
3) Dokumentasi
33
data yang memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif, terutama jika
sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa masa
sumber data yang stabil, kaya, dan mendorong yang berguna untuk bukti
lazim atau idiosinkratik. Ciri-ciri diatas dianggap benar oleh peneliti karena
dalam penelitian hal-hal tersebut dirasakan oleh peneliti yang baru pertama
34
Selain peneliti sebagai alat pengumpul data, peneliti dibantu juga oleh
1) Panduan Wawancara
keterangan atau data yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
tentang partisipan dalam situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini
2) Panduan Pengamatan
Observasi dapat menggunakan alat tulis, buku dan Check List. Benda
3) Dokumentasi
35
a. Alat untuk teknik wawancara secara mendalam (terbuka) adalah
pengurutan data kedalam pola dan kategori serta satuan uraian dasar,
semua data yang tersedia dari berbagai sumber, reduksi data yang
Untuk itu data yang terkumpul baik itu data primer maupun data
terhadap data yang dikemukakan itu. Jadi teknis analisis kualitatif pada
36
penelitian ini adalah teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui
Apabila telah selesai proses pengumpulan data, pada penelitian ini penulis
yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan
37
Sugiyono (2013) menyatakan kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
yang kuat apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan
hasil penelitian.
antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat
dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “
yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data
kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada
38
terdapat tiga jenis triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik
menguji kredibilitas data dalam penelitian ini, maka diperlukan data dari
deskripsikan dan dianalisis. Dari data yang telah dianalisis oleh peneliti
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Komunitas Punk sudah menjadi salah satu komunitas yang hidup di Kota
Pontianak, walaupun dari mereka banyak yang dari luar kota Pontianak, tapi
39
membawa sebuah dampak yang cukup berpengaruh bagi remaja – remaja di kota
Pontianak. Tidak sedikit dari mereka yang melakukan tindak criminal dan berasal
4.2 Saran
Sebagai masyarakat kita harus bisa melihat dan mengawasi pergaulan orang
terdekat terutama yang masih dalam usia remaja. Awasi dan perhatikan pergaulan
anak – anak dan orang terdekat yang kita sayangi . Walaupun punk sebenarnya
Komunitas yang bertujuan baik , namun Komunitas Punk yang ada di Kota
Pontianak bukanlah Komunitas yang sehat dan baik untuk di ikuti oleh remaja –
DAFTAR PUSTAKA
40
Monks, F. J. & Knoers, A. M. P. & Haditono, S. R. (2001). Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
41